Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada awalnya, demi memenuhi kebutuhan listrik dan serta memanfaatkan kondisi topografi
di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Masyarakat
mencoba menciptakan sebuah pembangkit yang dapat memanfaatkan aliran sungai serta
ketinggian dari aliran sungai tersebut menjadi sumber tenaga yang kemudian diubah menjadi
listrik. Hingga kini pembangkit tersebut disebut Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) Seloliman.
PLTMH merupakan suatu media untuk membangkitkan listrik dengan skala kecil yakni
dengan cara memanfaatkan sumber daya air mengalir di daerah pedesaan.
Dengan adanya PLTMH Seloliman ini, kebutuhan listrik di Desa Seloliman sudah bukan
jadi masalah lagi dan bahkan mendapatkan keuntungan tambahan melalui penjualan listrik ke
PLN.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan PLTMH Seloliman ?
2. Apa saja komponen-komponen dari PLTMH Seloliman ?
3. Bagaimana prinsip kerja dari PLTMH Seloliman ?

1.3 TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian dari PLTMH Seloliman
2. Menjelaskan komponen-komponen dari PLTMH Seloliman
3. Menjelaskan prinsip kerja PLTMH Seloliman

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini agar dapat memahami mengenai PLTMH Selolima

BAB II
PEMBAHASAN
1
2.1 PLTMH Seloliman
Awalnya di daerah Seloliman khususnya desa Janjing belum terdapat aliran listrik
dikarenakan selain PLN tidak dapat menjangkau daerah tersebut, warga setempat yang
menempati daerah tersebut juga sedikit. Dari permasalahan tersebut, adanya usulan untuk
membuat pembangkit menggunakan energi air yang dapat meyalurkan listrik untuk dusun
Janjing. Pada tahun 1992, pembangunan diawali dengan survey lokasi di daerah tersebut.
Setelah memenuhi standart, baik dari aliran air yang tidak dipengaruhi musim dan ketinggian
lokasi, maka PPLH Seloliman mengajukan proposal kepada kedutaan Jerman. Proposal tersebut
disetujui dan akan segera dilaksanakan pembangunan PLTMH pada tahun 1994. Model awal
turbin yang digunakan di PLTMH Seloliman adalah T-12 hingga tahun 1997. Besaran daya yang
dihasilkan oleh PLTMH Seloliman adalah 15 KW. Pada tahun 2001, PLTMH Seloliman
diserahkan kepada masyarakat setempat dengan wadah organisasi bernama Paguyuban
Kalimaron. Pada tahun 2002, pemugaran dilakukan untuk PLTMH Seloliman dengan mengganti
model turbin yang semula T-12 menjadi T-14. Fungsi dari penggantian model turbin untuk
menghasilkan listrik yang lebih besar dari semula sebesar 15 KW menjadi 25 KW. Dengan
adanya PLTMH di Seloliman, masyarakat dapat menikmati listrik dan membuat masyarakat
lebih peduli terhadap lingkungan.

2.2 Komponen-komponen PLTMH Seloliman


Adapun komponen-komponen yang terdapat di PLTMH PPLH Seloliman adalah :
1. Bendungan (DAM)
Bendungan berfungsi untuk mengalirkan air ke tempat pipa yang akan teralirkan ke
pemutaran turbin

2. Pintu Air(intake)
Pintu air atau intake ini merupakan komponen PLTMHyang berfungsi sebagai
masukan air dari Sungai Maron yang selanjutnya diterus akan menuju aliran pembawa.
Pintu air ini memiliki tinggi 1m dan tebal 50cm.

3. Saluran Pembawa
Saluran penyalur berfungsi untuk menyalurkan air menuju penyaring baik untuk
penyaringan pasir, maupun penyaringan sisa-sisa daun atau sampah

4. Saluran Penyaring
Saluran penyaring adalah tempat untuk menyaring dedaunan, pasir-pasir maupun pasir halus
agar tidak terbawa ke turbin

5. Bak Pengendap
Bak Pengendap mempunya fungsi sebagai mengendapkan material-material sepersi
pasir, kerikil yang tebawa bersama aliran air dari slauran pembawa. Bak pengendap ini
memiliki tinggi 2m, panjang 4m, dan lebar 1,6m. Pada bak pengendap ini terdapat saringan
berupa tabung di tengah-tengah yang berfungsi untuk menyaring material agar tidak terbawa
menuju bak penenang. Saringan ini berfungsi dengan cara memiringkannya maka material
yang ada dibawah akan terbawa keluar ke sungai.
Keluaran yang menuju ke Sungai Maron dari bak pengendap ini juga memiliki
saringan untuk menyaring sampah yang ada di permukaan seperti dedaunan. Selain itu
2
keluarannya juga ada yang mengarah ke sawah penduduk untuk irigasi. Jadi intinya pada
bak pengendap terdapat 3 keluaran yaitu menuju ke sungai, menuju ke sawah penduduk, dan
menuju ke bak penenang.

6. Bak Penampung
Bak penampung berfungsi untuk menampung air hasil saringan yang akan disalurkan
menuju bak pernapasan

7. Bak Pernapasan
Bak pernapasan berfungsi untuk menghilangkan gelembung udara agar debit air dan tekanan
ketika air dialirkan tetap konstan

8. Bak Penenang
Bak penenang berfungsi untuk menenangkan air serta mengendapkan kembali sisa-sisa pasir
agar pada saat dialirkan hanya air yang masuk ke dalam turbin.

9. Pipa Pesat (Penstok)


Pipa pesat berfungsi untuk mengalirkan air menuju ke turbin. Pipa pesat disini
mempunyai kemiringan 35o. Semakin miring pipa pesat maka kecepata yang dialirkan juga
semakin cepat dan berpengaruh pada kecepatan turbin. Saat air dialirkan tetapi disini dibuat
kemiringan 35 derajat karena lahan tidak bisa memadai untuk kemiringan diatas 35 derajat,
energi yang terjadi adalah energi potensial karena berhubungan dengan ketinggian pipa
pesat

10. Power House


Rumah pembangkit merupakan tempat instalasi turbin air, generatorr, peralatan
bantu, ruang pemeliharaan, dan ruang kontrol.

Beberapa Instalasi PLTMH dalam rumah pembangkit adalah :

a. Turbin, merupakan salah satu bagian penting dari PLTMH yang menerima energi
potensial air dan mengubahnya menjadi putaran (energi mekanik). Air yang dialirkan
dari pipa pesat, berfungsi untuk menggerakkan turbin. Putaran turbin dihubungkan
dengan generator untuk menghasilkan listrik. Turbin yang digunakan pada PLTMH
Seloliman saat ini merupakan turbin tipe T-14. Desain dari turbin harus mempunyai
kemampuan untuk menahan dorongan dari air yang memiliki kecepatan.

b. Generator, berfungsi untuk menghasilkan listrik. Di dalam generator juga terjadi


perubahan energi yakni dari energi mekanik diubah menjadi energi listrik yang
kemudian dapat dialirkan ke masyarakat sekitar.

c. Sabuk atau puli atau sistem transmisi energi mekanik digunakan jika putaran per menit
(rpm) turbin belum memenuhi putaran rotor pada generator, jadi puli berfungsi untuk
menurunkan atau menaikan rpm motor generator.

d. ELC (Electric Laod Control) atau Control Panel

3
ELC berfungsi sebagai pengatur frekuensi yang dibangkitkan generator agar
selalu stabil. ELC inilah di rumah pembangkit PLTMH juga disebut control panel
Didalam ELC banyak sekali komponen yang berfungsi sebagai pusat kontrol untuk
pembangkit. Didalam ELC inilah ada AVR, SCR dan lain-lain.

e. Interkoneksi PLN

Interkoneksi ini merupakan komponen yang ada di rumah pembangkit tetapi milik
PLN. Kegunaan interkoneksi ini adalah untuk menerima kelebihan daya dari hasil keluaran
PLTMH Seloliman. Selain menerima interkoneksi ini langsung terhubung ke Gardu induk
PLN.

f. Jaringan Distribusi
Jaringan distribusi adalah jaringan yang terdiri dari kabel untuk menghantarkanarus
listrik dari rumah pembangkit ke konsumen. Konsumen inilah yang merupakan PPLH,
Dusun Janjing, dan unit usaha yang berada di Dusun Sempur. Listrik yang di alirkan
bertegangan 220v.

2.3 Prinsip Kerja PLTMH Seloliman


Prinsip kerja dari PLTMH Seloliman adalah awal mulanya air mengalir dari sungai
Kalimaron. Aliran sungai tersebut masuk ke dalam saluran pembawa yang akan dibawa ke
bendungan. Setelah sampai di bendungan, air di bendung dalam kapasitas tertentu. Di
bendungan, terdapat kran pembuka, dan kran tersebut berfungsi untuk mengatur banyaknya
volume air yang mengalir.
Dari bendungan, air menuju penyaring melalui saluran penyalur. Fungsi air masuk ke dalam
penyaring adalah agar air yang digunakan untuk pembangkitan adalah air yang jernih. Setelah
air disaring, masuk ke dalam bak penampung untuk menampung volume air yang kemudian
akan dialirkan menuju bak pernapasan.
Di PLTMH Seloliman, menggunakan komponen yakni bak pernapasan. Bak pernapasan
sendiri merupakan komponen tambahan agar air yang mengalir ke dalam turbin tidak
mengandung gelembung udara yang akan mempengaruhi debit air dan tekanan air.
Dari bak pernapasan akan dialirkan menuju bak penenang untuk diendapkan lagi sisa-sisa
material. Dan air akan dialirkan menuju turbin melalui pipa pesat. Pipa pesat yang berada di
Seloliman mempunyai ketinggian 15m dengan kemiringan 35o. Air yang melalui pipa pesat akan
masuk ke turbin.
Turbin yang digunakan di PLTMH PPLH Seloliman menggunakan turbin crossflow yang
mampu menerima debit air sebanyak 2ltr/s dengan kecepatan 200 rpm. Turbin crossflow akan
tetap bekerja jika diberi debit air lebih dari 2ltr/s, namun tetap mempunyai batas maksimal
turbin crossflow dapat menerima debit air yang lebih tinggi dari 2liter/s.
Turbin bergerak, secara bersamaan generator akan bergerak. Dari generator, tercipta energi
listrik yang akan dialirkan kepada masyarakat sekitar dengan kapasitas listrik yang dihasilkan
sebesar 25 KW.
Pemilihan generator yang digunakan di PPLH Seloliman merupakan jenis generator
asinkron dengan sistem AC.

4
Dari generator tersebut, terdapat sisa energi tersebut diubah dalam bentuk panas. Maka
keluaran dari sisa energi PLTMH PPLH Seloliman dalam bentuk energi panas. Dan sistem ini
dinamakan dengan sistem balance.
Air sisa yang digunakan untuk menggerakkan turbin akan mengalir menuju saluran irigasi
untuk mengairi sawah masyarakat sekitar.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Penggunaan energi mikrohidro dapat digunakan sebagai salah satu alternatif energi baru
terbarukan untuk mengatasi permasalahan konsumsi listrik yang besar serta penyediaan energi
listrik yang belum merata terutama di daerah pedesaan. Penggunaan mikrohidro ini sesuai
dengan kondisi lingkungan di Indonesia yang mempunyai banyak bukit dan sungai. Kondisi
geografis seperti inilah yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan PLTMH Seloliman. Daya
yang dihasilkan oleh PLTMH Seloliman sebesar 25 KW. Walaupun daya tersebut tergolong
5
kecil untuk suatu industri pembangkitan, akan tetapi hal ini sudah dirasa sangat membantu
masyarakat terutama yang berada di daerah terpencil seperti di Desa Seloliman, Kecamatan
Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa timur yang belum mendapatkan listrik dari PLN.

Prinsip kerja PLTMH Seloliman memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah air yang jatuh
(debit) perdetik yang ada pada saluran air yang dikondisikan dengan pipa. Air tersebut
selanjutnya menggerakkan turbin yang terhubung dengan generator. Generator inilah yang akan
menghasilkan listrik. Daya yang dihasilkan oleh suatu PLTMH tergantung dari spesifikasi
generator yang digunakan. Semakin besar generator yang digunakan maka akan semakin besar
pula daya yang dihasilkan pada PLTMH Seloliman ini.

3.2 SARAN
Sebaiknya sebelum membuat suatu Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), agar
sebaiknya untuk mengetahui debit air yang mengalir pada sungai terlebih dahulu. Sehingga
dapat diketahui seberapa besar potensi dari aliran sungai tersebut. Kemudian menentukan jenis
dan spesifikasi dari generator yang ada. Besar debit air dan kemampuan dari generator harus
seimbang agar didapatkan tingkat efisiensi yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai