Oleh :
Pembimbing :
dr. Sutopo, Sp. RM
dr. Tagor Sibarani
Dibawakan dalam rangka tugas kepaniteraan klinik pada bagian
Rehabilitasi Medik dan Emergency Medicine
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1. Primary Survey
S, Laki laki
Vital Sign :
Tekanan darah : 80/50 mmHg
Nadi : 106x/menit, reguler, kurang kuat angkat
Suhu : 36,7 0C
2
Pernapasan : 28 x/menit, torako-abdominal
Airway : bebas, tidak ada sumbatan jalan nafas
Breathing : spontan, 28 x/menit, pernapasan torako-
abdominal, pergerakan thoraks simetris kanan & kiri
Circulation : nadi 106x/menit reguler,kuat angkat, isi cukup
Disability : GCS (Eye 4,Verbal 5, Motorik 6)
Evaluasi masalah : Kasus ini merupakan kasus yang termasuk dalam
Priority sign yaitu pasien datang dengan keluhan sesak nafas, sehingga
memerlukan penanganan segera. Pasien diberi label kuning.
Exposure : Tampak sesak
Tatalaksana awal : Tata laksana awal pada pasien ini adalah
ditempatkan di ruangan non bedah, oksigenasi nasal kanul 3 lpm dan
diberikan infus NaCl 0,9%
2.3. Ananmnesis
Autoanamnesis
Keluhan Utama: Sesak nafas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh sesak nafas sejak 1 minggu SMRS dan memberat
sejak 1,5 jam SMRS. Sesak nafas muncul saat sehabis shalat. Pasien
mengaku sesak nafas muncul bila beraktivitas dan berkurang bila
aktivitas dihentikan. Sesak nafas disertai dengan nyeri dada. Nyeri dada
muncul sejak 1,5 jam SMRS. Nyeri dada serasa menusuk dengan durasi
> 30 menit. Nyeri dada menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku bila pada
malam hari sering berkeringat dingin dan batuk. Pasien juga mengaku
dada dirasakan berdebar debar. Demam disangkal, mual muntah
3
disangkal, nyeri perut disangkal, BAK dan BAB tidak ada keluhan, nafsu
makan berkurang.
Riwayat Penyakit Dahulu dan Pengobatan
Diakui pasien hal ini baru dirasakan pertama kali. Pasien ada meminum
obat tablet putih di bawah lidah (pasien lupa nama obatnya) 6,5 jam
SMRS.
Riwayat Penyakit Keluarga
Diakui pasien keluarga tidak ada sakit serupa dengan pasien.
2.4. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : Tampak lemah
- Kesadaran : Compos Mentis
- Vital sign (IGD)
- Tekanan darah : 80/50 mmHg
- Nadi : 106x/menit, reguler, kurang kuat angkat
Suhu : 36,7 0C
- Pernapasan : 28 x/menit, torako-abdominal
4
- Auskultasi : Bunyi jantung 1 (S1) dan 2 (S2) normal, mumur sistolik
(+), 3/6, pMax ics 6 anteroaksila sinistra, thrill (-), gallop (-).
Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar, lien tidak teraba membesar,
Shifting dullnes (-)
Perkusi : timpani
Ekstremitas
- Akral hangat
- CRT < 2 detik
- Pitting edema ekstremitas atas dan bawah (-)
2.5. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Leukosit : 9,18 x 103/uL
Hb : 14,3 g/dL
Ht : 43,6 %
Trombosit : 229 x 103/uL
GDS : 95 mg/dL
Ureum : 29 mg/dL
Kreatinin : 1,01 mg/dL
EKG
5
2.6. Diagnosa
Gagal jantung kongestif dengan elevasi segmen ST
2.8. Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
Mayor Minor
8
Tidak bisa melakukan aktivitas fisik
dengan nyaman, timbul gejala
Kelas IV gangguan jantung pada saat istirahat,
bila beraktivitas, keluhan akan semakin
berat.
9
Bagan 3.1. Alur Tatalaksana STEMI
BAB IV
10
KESIMPULAN
Telah dilaporkan pasien Tn. S usia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri
dada tipikal, sesak nafas saat beraktivitas ringan, diaphoresis serta palpitasi. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan takikardi, peningkatan JVP sebesar 5 + 3 cmH 2O,
refluks hepatojugular (+), rhonki basal pada kedua lapang paru, perabaan iktus
kordis pada ics 6 linea anteroaksila anterior, murmur sistolik. Kemudian pada
pemeriksaan penunjang didapatkan pada EKG adanya elevasi segmen ST pada
sadapan II, III, aVF. Sehingga pada pasien ini memenuhi kriteria framingham dan
adanya elevasi segmen ST, didiagnosis dengan gagal jantung kongestif dengan
STEMI. Adapun terapi yang diberikan sudah sesuai dengan pedoman tatalaksana
STEMI PERKI 2015.
DAFTAR PUSTAKA
11
1. Chughtai H, Ratner D, Pozo M, et al. Prehospital delay and its impact on
time to treatment in ST-elevation myocardial infarction. Am J Emerg Med.
2011 May. 29(4):396-400.
2. Wood S. STEMI in Women: Same Plaques, Same Stent Outcomes:
OCTAVIA. Medscape Medical News. Available at
http://www.medscape.com/viewarticle/825391. Accessed: Aug 28, 2016.
3. Pare G, Mehta SR, Yusuf S, et al. Effects of CYP2C19 genotype on
outcomes of clopidogrel treatment. N Engl J Med. 2010 Oct 28.
363(18):1704-14.
4. Jernberg T, Johanson P, Held C, et al. Association between adoption of
evidence-based treatment and survival for patients with ST-elevation
myocardial infarction. JAMA. 2011 Apr 27. 305(16):1677-84.
5. PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KARDIOVASKULAR.
Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut. Jakarta: Centra
Communication. 2015. Hal. 43 56.
12