Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS RAMBAH SAMO II


Jln. Diponegoro No..... Desa Rambah Utama
E-mail : pkmrs2@yahoo.co.id Kode Pos 28565

SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAMBAH SAMO II


NOMOR : C/VII/SK/01/2017/

TENTANG

PELAYANAN KLINIS DI PUSKESMAS RAMBAH SAMO

KABUPATEN ROKAN HULU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS RAMBAH SAMO II KABUPATEN ROKAN HULU,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan


kesehatan di Puskesmas Rambah Samo II perlu
disusun kebijakan pelayanan klinis dan keselamatan
pasien.
b. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh
pelayanan klinis yang bermutu dan aman.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b maka perlu dibentuk
Penetapan Kebijakan Pelayanan Klinis, yang ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Puskesmas Rambah Samo II.
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran.
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintah Daerah.
3. Undang-Undang nomor 25 Tahun 2009 tentang
pelayanan Publik.
4. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan nomor
1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang Standart
pelayanan Kedokteran.
6. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi fasilitas kesehatan tingkat Pertama.
7. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 71 Tahun 2013
tentang Pelayanan kesehatan pada Jaminan kesehatan
Nasional.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 tahun 2014
tentang panduan Praktis Klinis bagi Dokter di Fasilitas
Pelayan kesehatan Primer.
9. Peraturan menteri kesehatan nomor 75 tahun 2014
tentang pusat Kesehatan Masyarakat.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Keputusan Kepala Puskesmas Rambah Samo II tentang


Pelayanan Klinis di Puskesmas Rambah Samo II .
KESATU : Menetapkan Kebijakan tentang Pemberian Pelayanan
klinis di Puskesmas Rambah Samo II.
KEDUA : Kebijakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas
Rambah Samo II .
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
ketetapan ini akan diperbaiki sesuai ketentuan.

Ditetapkan : Rambah Utama


Pada tanggal : 04 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS RAMBAH SAMO II


KAB. ROKAN HULU,

Drg. NURHIJRIATI
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAMBAH SAMO II
NOMOR : C/VII/SK/01/2017/
TENTANG : PENETAPAN KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DI
PUSKESMAS RAMBAH SAMO II

PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS RAMBAH SAMO II

I. PENDAFTARAN PASIEN.
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang

memenuhi criteria.
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dua cara dari

identifikasi sebagai berikut ; nama pasien, tgl lahir pasien, alamat

/tempat tinggal dan nomor rekam medis.


5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan

informasi lain, jadwal pelayanan dan informasi tentang kerjasama

dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan

ditempat pendaftaran.
6. Hak dan kewajiban harus diperhatikan pada keseluruhan proses.
7. Hak-hak pasien meliputi
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan

yang berlaku di puskesmas


b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
c. Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa

diskriminasi
d. Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan

standar prosedur pelayanan


e. memperoleh layanan yang efektif dan efesien sehingga pasien

terhindar dari kerugian fisik dan materi


f. mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang

didapatkan
g. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan

keinginannya dan peraturan yang berlaku di puskesmas


h. Meminta Konsultasi tentang penyakit yang diderita kepada

dokter lain ( second opinion ) yang memiliki surat izin praktek

( SIP ) baik didalam maupun di luar puskesmas


i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita

termasuk data-data medisnya.


j. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang

akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit

yang diderita
k. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara

tindakan medis , tujuan tindakan medis , alternative tindakan

, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi , dan pronogsis

terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya

pengobatan
l. Didampingi keluarga dalam keadaan kritis
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang

dianutnya
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama

dalam perawatan di puskesmas


o. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan

puskesmas
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai

dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya


q. Menggugat atau menuntut puskesmas apabila puskesmas itu

diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan

standar baik secara perdata ataupun perdana


r. Mengeluhkan pelayanan puskesmas yang tidak sesuai dengan

standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang undangan


8. Kewajiban pasien meliputi..
9. Kendala fisik,bahasa dan budaya serta penghalang lain wajib di

identifikasi dan ditindak lanjuti.


II.PENGKAJIAN,KEPUTUSAN DAN RENCANA LAYANAN.
1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga

kompeten untuk melakukan pengkajian.


2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian

kebidanan dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai

dengan kebutuhan.
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar

Asuhan.
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya

pengulangan yang tidak perlu.


5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan dan

profesi kesehatan lainnya wajib diidentifikasi dan dicatat dalam

rekam medis.
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah SOP.
7. Pasien dengan kondisi gawat darurat harus diprioritas dalam

pelayanan.
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga

kesehatan professional yang kompeten.


9. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar

profesi harus tersedia.


10. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan

layanan harus dilakukan melalui prosedur pendelegasian

wewenang.
11. Pendelegasian wewenang di berikan kepada tenaga kesehatan

professional yang memenuhi persyaratan.


12. Proses kajian, perencanaan dan pelaksanaan layanan di

lakukan dengan peralatan dan tempat yang memadai.


13. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keselamatan

pasien dan petugas.


14. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan di pandu oleh

prosedur klinis yang di bakukan.


15. Jika di butuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal,

rencana layanan dan pelaksanaan di susun secara kolaboratif

dalam team layanan yang terpadu.


16. Rencana layanan di susun untuk tiap pasien dan melibatkan

pasien.
17. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan

bilogis, psikologis, social, spiritual dan memperhatikan tata nilai

budaya pasien.
18. Rencana layanan di susun dengan hasil dan waktu yang jelas

dengan memperhatikan efisiensi sumber daya.


19. Resiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus

di identifikasi.
20. Efek samping dan resiko pelaksanaan pelayanan dan

pengobatan harus di informasikan kepada pasien.


21. Rencana layanan harus di catat dlam rekam medis.
22. Rencana layanan harus memenuhi pendidikan/penyuluhan

pasien.

III. PELAKSANAAN PELAYANAN

1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur

pelayanan klinis.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi : Pelayanan

medis, keperawatan, kebidanan dan pelayanan profesi

kesehatan yang lain.


3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
4. Pelasanaan layanan dan perkembangan pasien harus di catat

dalam rekam medis.


5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus di catat

dalam rekam medis.


6. Tidakan medis/pengobatan yang beresiko wajib di informasikan

kepada pasien sebelum mendapatkan persetujuan.


7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informet consent)

wajib di dokumentasikan.
8. Pelaksanaan layanan klinis harus di monitor, di evaluasi dan

di tindak lanjut.
9. Evaluasi dan tindak lanjut harus di lakukan.
10. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan di

laksanakan sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat.


11. Kasus-kasus beresiko tinggi di tangani sesuai dengan

pelayanan kasus beresiko tinggi.


12. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap

terjadinya infeksi harus di tangani dengan memperhatikan

prosedur pencegahan (kewaspadaan universal).


13. Pemberian obat/cairan intra vena harus di lakukan dengan

prosedur yang baku dan mengikuti prosedur absectick.


14. Kinerja pelayanan klinis harus di monitor dan di evaluasi

dengan indicator yang jelas.


15. Hak dan kebutuhan pasien harus di perhatikan pada saat

pemberian layanan.
16. Keluhan pasien/kaluarga wajib di identifikasi, di

dokumentasikan dan di tindak lanjuti.


17. Pelaksanaan layanan di laksanakan secara tepat, terencana

untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu.


18. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan pisik,

pemeriksaan penunjang, perencanaan pelayanan, pelaksanaan

layanan, pemberian obat/tindakan sampai dengan pasien

pulang atau di rujuk harus di jamin kesinambungannya.


19. Pasein berhak menolak pengobatan.
20. Jika pasein menolak untuk pengobatan atau rujukan wajib

di berikan informasi tentang hak pasien untuk membuat

keputusan dan akibat dari keputusan serta dengan tanggung

jawab mereka dengan keputusan tersebut.


21. Pelayanan anastesi dan pembedahan harus di pandu dengan

prosedur baku dan petugas yang berkompeten.


22. Sebelum melakukan anastesi dan pembedahan harus

mendapat informet consent.


23. Status pasein wajib di monitor setelah pemberian anastesi

dan pembedahan.
24. Pendidikan/penyuluhan kesehatan kepada pasien di

laksanakan sesuai dengan rencana layanan.

IV. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN

1. Pemulangan pasien rawat inap/IGD di pandu oleh prosedur

yang baku.
2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk

melaksanakan proses pemulangan/rujukan.


3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib di tidaklanjuti oleh

dokter yang menangani.


4. Jika pasien tidak mungkin di rujuk, puskesmas wajib

memberikan alternative pelayanan.


5. Rujukan pasien harus di sertai dengan resume klinis.
6. Resume klinis meliputi : nama pasein, kondisi klinis,

prosedur/tindakan yang telah dilakukan dan kebutuhan akan

tindak lanjut.
7. Pasien di beri informasi tentang hak untuk memilih tempat

rujukan.
8. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu di damping oleh

petugas yang kompeten.


9. Kriteria merujuk pasien meliputi dst
10. Pada saat pemulangan pasien/keluarga, pasien harus di

berikan informasi tentang tidak lanjut layanan.

Ditetapkan di : Rambah Utama


Pada tanggal : 04 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS RAMBAH SAMO II

KAB. ROKAN HULU,

NURHIJRIATI

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAMBAH SAMO II


NOMOR : C/VII/SK/01/2017/
TENTANG : PENETAPAN KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DI
PUSKESMAS RAMBAH SAMO II

TIM KESEHATAN ANTAR PROFESI

1.PENAGGUNG JAWAB : Drg.NURHIJRIATI ( Kepala Puskesmas)

2.KETUA : Dr.ERMA YULINDA ( Dokter )

1. 3.ANGGOTA :1. Dr.MULIANI (Dokter)


2 ERMITA MESIA, Amd.Keb ( Bidan )
3 Mariani, Amd.Keb ( Kesling)
4 Feni ade sartika ( P2M )
5 Eko Budianto (Promkes)
6 Sandra Sondari, ( Gizi)

Ditetapkan di : Rambah Utama

Pada tanggal : 04 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS RAMBAH SAMO II

KAB. ROKAN HULU,


NURHIJRIATI

Anda mungkin juga menyukai