DI SUSUN OLEH
Hj.Muflihah Anwar,S.Kep
DI SUSUN OLEH :
Mengetahui,
Pembimbing Akademik/Mentor Pembimbing Lahan/Perseptor
KONSEP TEORI
3
SINDROMA NEFROTIK
A. Pengertian
Sindrom nefrotik adalah penyakit dengan gejala edema, proteinuria,
hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia. Kadang-kadang terdapat hematuria,
hipertensi dan penurunan fungsi ginjal ( Ngastiyah, 1997).
Penyakit ini terjadi tiba-tiba, terutama pada anak-anak. Biasanya berupa oliguria
dengan urin berwarna gelap, atau urin yang kental akibat proteinuria berat
(Mansjoer Arif, dkk. 1999).
Nephrotic Syndrome merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh adanya
injury glomerular yang terjadi pada anak dengan karakteristik : proteinuria,
hypoproteinuria, hypoalbuminemia, hyperlipidemia dan edema (Suryadi, 2001).
Sindrom nefrotik merupakan gangguan klinis ditandai oleh:
1. Peningkatan protein dalam urin secara bermakna (proteinuria)
2. Penurunan albumin dalam darah
3. Edema
4. Serum cholesterol yang tinggi (hiperlipidemia) Tanda
Tanda tersebut dijumpai disetiap kondisi yang sangat merusak membran kapiler
glomerulus dan menyebabkan peningkatan permiabilitas glomerulus (Sukiane,
2002).
B. Patofisiologi
Terjadi proteinuria akibat peningkatan permiabilitas membran glomerulus.
Sebagian besar protein dalam urin adalah albumin sehingga jika laju sintesis hepar
dilampui, meski telah berusaha ditingkatkan, terjadi hipoalbuminemia. Hal ini
menyebabkan retensi garam dan air. Menurunnya tekanan osmotik menyebabkan
edema generalisata akibat cairan yang berpindah dari sistem vaskuler kedalam ruang
cairan ekstra seluler. Penurunan sirkulasi volume darah mengaktifkan sistem imun
angiotensin, menyebabkan retensi natrium dan edema lebih lanjut. Hilangnya protein
dalam serum menstimulasi sintesis lipoprotein di hati dan peningkatan konsentrasi
lemak dalam darah (hiperlipidemia). Menurunnya respon imun karena sel imun
tertekan, kemungkinan disebabkan karena hypoalbuminemia, hyperlipidemia atau
defisiensi seng.
4
Sindrom nefrotik dapat terjadi dihampir setiap penyakit renal intrinsik atau
sistemik yang mempengaruhi glomerulus. Meskipun secara umum penyakit ini
dianggap menyerang anak-anak, namun sindrom nefrotik juga terjadi pada orang
dewasa termasuk lansia.
WOC/PATHWAY
1. Primer / Idiopatik
a. Yang berhubungan dengan kelainan primer glomerulus dengn sebab
tidak diketahui.
b. Banyak terjadi pada usia sekolah (74% pada usia 2 7 tahun)
c. Pria dan wanita 2 : 1
d. Diawali dengan infeksi virus pada saluran nafas atas.
2 Sekunder
a. Disebabkan oleh kerusakan glomerulus (akut/kronik) karena penyakit
tertentu.
b. Karena infeksi, keganasan, obat-obtan, penyakit multisistem dan
jaringan ikat, reaksi alergi, bahan kimia, penyakit metabolik, penyakit
kolagen, toksin, transplantasi ginjal, trombosis vena renalis, stenosis
arteri renalis, obesitas masif, glomerulonefritis akut/kronis.
c. Banyak terjadi pada anak dengan penurunan daya tahan tubuh/
gangguan imunitas, respon alergi, glomerulonefritis. Dikaitkan dengan
respon imun (abnormal immunoglobulin)
d. Pada orang dewasa SN skunder terbanyak disebabkan oleh dibetes
melitus
3. Kongenital
a. Diturunkan sebagai resesif autosom atau karena reaksi fetomaternal
b. Herediter Resisten gen
c. Tidak resisten terhadap terapi malalui Transplantasi Ginjal
Beberapa penyakit yang dapat secara spesifik menyebabkan rusaknya
glomeruli ginjal dan sering mengakibatkan timbulnya proteinuria tentunya
mempercepat timbulnya Nefrotik sindrome.
a. Amiloidosis
b. Congenital nephrosis
c. Focal segmental glomerular sclerosis (FSGS)
d. Glomerulonephritis (GN)
e. IgA nephropathy (Berger's disease)
f. Minimal change disease (Nil's disease)
g. Pre-eclampsia
Terjadinya Sindroma Nefrotik juga tergantung usia kejadiannya:
a. Usia kurang dari 1 tahun
6
Congenital nephrosis
b. Usia kurang dari 15 tahun
Minimal change disease
FSGS atau yang lainnya
c. Usia 15 sampai 40 tahun
Minimal change disease
FSGS atau yang lainnya.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Adanya tanda klinis pada anak
2. Riwayat infeksi saluran nafas atas
3. Analisa urin : meningkatnya protein dalam urin
4. Menurunnya serum protein
5. Biopsi ginjal
H. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi
b. Risiko infeksi
c. Kerusakan integritas kulit b/d factor internal
d. Kelebihan Volume Cairan b/d Mekanisme pengaturan melemah
e. Defisit Volume Cairan b/d Kehilangan volume cairan secara aktif
I. Rencana Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1 Defisit Volume NOC: NIC :
Cairan Fluid 1. Pertahankan
Berhubungan balance catatan intake dan output
dengan: Hydrati yang akurat
-Kehilangan on 2. Monitor status
volume cairan Nutritio hidrasi ( kelembaban
secara aktif nal Status : Food and Fluid membran mukosa, nadi
-Kegagalan Intake adekuat, tekanan darah
9
-Kelemahan jam
DO:
- Gang
guan pada bagian
14
tubuh
- Kerus
akan lapisa kulit
(dermis)
- Gang
guan permukaan
kulit (epidermis)
Ketidakseimbanga NOC: 1. Kaji adanya alergi makanan
n nutrisi kurang a. Nutritional 2. Kolaborasi dengan ahli gizi
dari kebutuhan status: Adequacy of untuk menentukan jumlah
tubuh nutrient kalori dan nutrisi yang
Berhubungan dengan b. Nutritional dibutuhkan pasien
: Status : food and Fluid 3. Yakinkan diet yang
Ketidakmampuan Intake dimakan mengandung
untuk memasukkan c. Weight Control tinggi serat untuk mencegah
atau mencerna Setelah dilakukan tindakan konstipasi
nutrisi oleh karena keperawatan selama.nutrisi 4. Ajarkan pasien bagaimana
faktor biologis, kurang teratasi dengan membuat catatan makanan
psikologis atau indikator: harian.
ekonomi. Albumi 5. Monitor adanya penurunan
DS: n serum BB dan gula darah
-Nyeri Pre 6. Monitor lingkungan selama
abdomen albumin serum makan
-Muntah Hemato 7. Jadwalkan pengobatan dan
-Kejang perut krit tindakan tidak selama jam
-Rasa penuh Hemogl makan
tiba-tiba setelah obin 8. Monitor turgor kulit
makan Total 9. Monitor kekeringan, rambut
DO: iron binding capacity kusam, total protein, Hb
-Diare Jumlah dan kadar Ht
-Rontok limfosit 10. Monitor mual dan muntah
rambut yang 11. Monitor pucat, kemerahan,
berlebih dan kekeringan jaringan
-Kurang nafsu konjungtiva
15
DAFTAR PUSTAKA
http://arindracase.blogspot.co.id/2014/10/laporan-pendahuluan-sindrom-nefrotik.html
Diakses tanggal 15 januari 2017
http://chunlawkeperawatan.blogspot.co.id/2015/03/lp-sindrom-nefrotik.html Diakses tanggal
15 januari 2017
https://nezfine.wordpress.com/2013/04/24/standar-askep-sindrom-nefrotik-dengan-nanda-nic-
dan-noc/ Diakses tanggal 15 januari 2017
http://cahaya-salim.blogspot.co.id/2013/04/laporan-pendahuluan-askep-sindroma.html
Diakses tanggal 15 januari 2017
https://id.scribd.com/doc/28722848/patway-SINDROM-NEFROTIK Diakses tanggal 15
januari 2017