Latar Belakang
Budidaya pertanian, peternakan dan pemanenan produk liar organik haruslah sesuai
dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam. Siklus siklus ini bersifat universal tetapi
ekologi, budaya dan skala lokal. Bahan bahan asupan sebaiknya dikurangi dengan cara dipakai
kembali, didaur ulang dan dengan pengelolaan bahan bahan dan energi secara efisien guna
Mulsa organik berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa
tanaman seperti jerami dan alang-alang. Mulsa sangat berguna untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan. Selain itu, Mulsa juga berguna untuk menjaga kelembaban tanah serta
menekan pertumbuhan gulma dan penyakit. Mulsa ini mudah dan murah didapatkan.
Keuntungan lainnya adalah mulsa ini dapat terurai sehingga menambah kandungan bahan
organik dalam tanah. Selain jerami dan alang-alang dapat digunakan cacahan batang dan daun
Alang-alang termasuk salah satu jenis gulma yang sangat mengganggu karena kapasitas
reproduksinya yang tinggi yaitu adanya akar tinggal (rhizoma) sehingga sangat sulit untuk
dibasmi (Eussen dan Wirjahardja, 1973). Namun demikian menurut Soerjani (1970), daun alang-
alang dapat digunakan sebagai mulsa, konservasi lahan, dan makanan ternak pada waktu daun
masih muda.
Sirsak, nangka belanda, atau durian belanda (Annona muricata L.) adalah tumbuhan
berguna yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini ditanam
secara komersial untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang
Tujuan
1. Melihat respon tanaman sirsak terhadap pemberian mulsa organik asal rerumputan dan
alang alang.
Masalah
Faktor luar yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup ialah lingkungan. Tanaman
membutuhkan makanan untuk hidup, makanan untuk tanaman disebut unsur hara. Dalam
hidupnya tanaman paling sedikit membutuhkan 16 macam unsur, 3 unsur (oksigen, hidrogen dan
karbondioksida) diperoleh dari udara (gratis, tanpa perlu mengusahakanya), sementara 13 lainya
Tanah yang ideal untuk tanaman sirsak adalah tanah berpasir dan berkapur dengan
kandungan bahan organik yang tinggi. Sirsak toleran terhadap keadaan tanah yang kering, tetapi
pohonnya akan meluruhkan terlalu banyak daun jika mengalami kekeringan yang
berkepanjangan.
Paradigma baru dalarn pembangunan pertanian dewasa ini diarahkan antara lain
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia yang seimbang dengan alam yang berjalan
secara lestari dan berkesinamhungan melalui penggunaan bahan-bahan organik. Mengacu pada
paradigma baru tersebut dan menimbang potensi alang alang dan rerumputan yang padat
organik, maka sangat penting mempelajari karakteristik yang terkait dengan pemanfaatan alang
alang dan rerumputan organik tersebut sebagai bahan mulsa. Oleh karena itu, percobaan ini
mefokuskan untuk mempelajari pengaruh mulsa organik asal alang alang dan rerumputan
terhadap dinamika perubahan struktur dan tekstur tanah sebagai media tumbuh tanaman sirsak.
Serta melihat perubahan warna daun dan tunas daun muda pada pangkasan cabang sirsak.
TINJAUAN PUSTAKA
Sirsak (Annona muricata L) berupa tumbuhan atau potion yang berbatang utama
berukuran kecil dan rendah. Daunnya berbentuk bulat telur agak tebal dan pada permukaan
bagian atas yang halus berwarna hijau tua sedang pada bagian bawahnya mempunyai
warna lebih muda.Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang tempat. Tetapi untuk
memperoleh hasil buah yang banyak dan besar-besar, maka yang paling balk ditanam di
daerah yang tanahnya cukup mengandung air. Di Indonesia, sirsak tumbuh dengan baik
pada daerah yang mempuyai ketinggian kurang dari 1000 meter di atas permukaan laut. Nama
Sirsak itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Belanda Zuurzak yang kuranglebih berarti
kantung yang asam. Buah Sirsak yang sudah masak lebih berasa asam daripada manis.
Pengembangbiakan sirsak yang paling baik adalah melalui okulasi dan akan menghasilkan
Adapun kandungan dari buah sirsak adalah sebagai berikut: kaya vitamin C buah sirsak
dari 67,5% daging buah,20% kulit buah,8,5% biji buah dan 4% inti buah. Setelah air, kandungan
gizi yang terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis karbohidrat yang terdapat
dalam buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) dengan kadar 81,9 93,6 persen
dari kandungan gula total. Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak (0,3 g/100 g), sehingga
sangat baik untuk kesehatan. Rasa asam pada sirsak berasal dari asam organik non volatil
terutama asam malat asam sitrat dan asam isositrat. Vitamin yang paling dominan pada buah
sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C per
orang per hari (yaitu 60 mg), telah dapat dipenuhi dengan hanya mengkonsumsi 300 gram
daging buah sirsak. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada sirsak merupakan anti oksidan
yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam memperlambat proses penuaan
(tetap awet muda). Mineral yang cukup dominant adalah fosfor dan kalsium masing-masing
sebesar 27 dan 14 mg/100 g. Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan massa tulang,
sehingga berguna untuk membentuk tulang yang kuat serta menghambat osteoporosis.
Keunggulan sirsak terletak pada kadar sodium (natrium) yang rendah (14 mg/100 g) tetapi
tinggi potasium (kalium), yaitu 278 mg/l00 g. Perbandingan kalium dan natrium yang tinggi
sangat menguntungkan dalam rangka pencegahan penyakit hipertensi. Selain komponen gizi,
buah sirsak juga sangat kaya akan komponen non gizi. Salah satu diantaranya adalah
mengandung banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3 g/100 g daging buah.
Konsumsi 100 g daging buah dapat memenuhi 13 persen kebutuhan serat pangan sehari.
Buah sirsak merupakan buah yang kaya akan senyawa fitokimia, sehingga dapat
dipastikan bahwa buah tersebut sangat banyak manfaat bagi kesehatan. Senyawa fitokimia
tersebut dipastikan memiliki khasiat bagi kesehatan, walaupun belum semuanya terbukti
secara ilmiah. Berbagai manfaat sirsak untuk terapi antara lain pengobatan batu empedu,
antisembelit, asam urat, dan meningkatkan selera makan. Selain itu, kandungan seratnya
juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan, terutama untuk pengobatan sembelit (susah
buang air besar). Sari buah (jus) sirsak di dalam sistem pencernaan akan meningkatkan selera
makan. Kegunaan lain dari sari buah ini adalah untuk pengobatan pinggang pegal dan nyeri,
penyakit wasir (ambeien), batu empedu, dan lain-lain. (Oleh: Prof. DR. Made Astawan, Ahli
Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Ranales
Family : Annonaceae
Genus : Annona
Kulit batang tumbuhan sirsak ini berkhasiat sebagai obat mencret dan obat bisul, buah
dan biji masak berkhasiat sebagai obat cacing. Buah sirsak juga berfungsi untuk
memperlancar pencernaan. (Khomsan, A. 2009)
Mulsa
Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di
permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan tanah dari terpaan hujan, erosi,
dan menjaga kelembaban, struktur, kesuburan tanah, serta menghambat pertumbuhan gulma
(rumput liar).
Mulsa ini terdiri dari bahan organik sisa tanaman (jerami padi, batang jagung), pangkasan
dari tanaman pagar, daun-daun dan ranting tanaman. Bahan tersebut disebarkan secara
merata di atas permukaan tanah setebal 2-5 cm sehingga permukaan tanah tertutup sempurna.
Mulsa sisa tanaman dapat memperbaiki kesuburan, struktur, dan cadangan air tanah. Mulsa juga
menghalangi pertumbuhan gulma, dan menyangga (buffer) suhu tanah agar tidak terlalu panas
dan tidak terlalu dingin. Selain itu, sisa tanaman dapat menarik binatang tanah (seperti cacing),
karena kelembaban tanah yang tinggi dan tersedianya bahan organik sebagai makanan
cacing. Adanya cacing dan bahan organik akan membantu memperbaiki struktur tanah.
Mulsa sisa tanaman akan melapuk dan membusuk. Karena itu perlu menambahkan
mulsa setiap tahun atau musim, tergantung kecepatan pembusukan. Sisa tanaman dari
rumput-rumputan, seperti jerami padi, lebih lama melapuk dibandingkan bahan organik dari
mulsa sisa tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah secara vertikal untuk mengisi retak-
retakdan rengkah pada penampang tanah. Mulsa vertikal cocok untuk tanah yang
sering mengalami rengkah di musim kemarau, seperti tanah Vertisols (Grumusol) yang
banyak dijumpai pada daerah beriklim kering. Tanah liat Grumusol pada umumnya sulit dan
berat diolah. Pada musim hujan tanah ini menjadi liat dan lengket, dan pada musim
kemarau mejadi keras dan retak-retak. Meningkatkan kesuburan tanah karena menambah bahan
organik Meningkatkan peresapan air Mengurangi erosi Meningkatkan kehidupan jasad mikro
Universitas Negeri Papua Manokwari yang berada pada ketinggian 110 meter di atas
permukaan laut. Percobaan ini berlangsung selama kurang lebih 7 minggu, dari tanggal 12
Alat dan bahan yang di gunakan dalam percobaan ini meliputi. Alat: parang, sabit,
kamera, dan alat tulis menulis. Sedangkan bahan yang di gunakan antara lain; tanaman sirsak
dengan tinggi rata rata 100 150 cm sebanyak 2 tanaman, mulsa organik (alang alang dan
Metode
Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode deskritif dengan pengamatan
secara berskala perubahan warna daun dan tunas daun muda pada pertanaman sirsak yang di beri
Pelaksanaan Percobaan
Ada kurang lebih sekitar 20 tanaman yang terdapat di lingkungan pertanaman sirsak.
Selain sirsak ada juga tanaman kelapa dan jeruk yang di budidayakan. Pada percobaan ini
tanaman yang di gunakan sebagai tanaman contoh sebanyak 2 tanaman. Sirsak yang di gunakan
sebagai tanaman contoh ialah tanaman sirsak yang menunjukan pertumbuhan kurang baik, atau
dapat di lihat secara fisik pertumbuhan dan perkembangan kurang maksimal, ciri ciri fisik ini
dapat di lihat melalui warna daun, tinggi tanaman, jumlah cabang, warna cabang, yang kurang
optimal. Cabang tanaman yang kurang baik akan di pangkas dan selanjutnya di biarkan.
Mulsa yang di gunakan dalam percobaan ini adalah mulsa organik asal alang alang dan
rerumputan di sekitar areal pertanaman. Mulsa di potong dan di benamkan di sekitar pangkal
pohon sirsak hingga mencapai kurang lebih 20 30 cm dan di tekan dengan kaki agar supaya
Variabel Pengamatan
Pengamatan di lakukan dengan melihat perubahan warna yang terjadi/terlihat pada 2
pertanaman sirsak. Selain itu, warna daun muda yang keluar melalui cabang tanaman sirsak yang
di pangkas guna melihat pertumbuhan tunas baru akibat perlakuan mulsa yang di aplikasikan.
Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisi secara tabulasi dan disajikan dalam bentuk gambar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, pemberian mulsa organik asal alang alang
dan rerumputan memberikan perubahan yang baik terhadap warna daun, dan pertumbuhan daun
muda yang terlihat pada cabang yang di pangkas. Dari hasil pengamatan, kedua contoh tanaman
sirsak memberikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang baik, terlihat dari adanya
tunas daun muda yang tumbuh di percabangan sirsak yang telah di pangkas dan di ikuti warna
daun hijau pada masing masing tanaman. Perubahan Warna daun dan tunas daun mudah pada
Cabang
Pangkasan
(awal
Terlihat dari gambar tanaman I dan tanaman II pada awal pengamatan, tanaman I dan II
menunjukan gejala kritis atau bisa di katakan tanaman mengalami steress terhadap kondisi
lingkungan dalam hal ini tanah di sekitar pangkal tanaman dan pertanaman sirsak pada umumnya
dalam keadaan kurang baik. Hal ini di akibatkan karena tanah di sekitar pertanaman sirsak
mengalami kekurangan faktor tumbuh. Tanah terdiri atas bahan induk, bahan organik, dan
mineral yang hasil pencampurannya dapat membentuk tekstur tanah tertentu. Ruang-ruang antara
hasil pencampuran bahan-bahan tadi diisi oleh gas dan air. Kondisi tekstur dan kemampuan tanah
inilah yang menentukan ketersediaan unsur hara bagi tanaman sirsak dan kondisi lingkungan di
atasnya.
Warna daun
hijau, dan tidak
ada daun
menguning
(akhir
Cabang
Pangkasan
(akhir
pengamatan)
Bentuk Fisik Tanaman I (Akhir Pengamatan)
Mulsa dari bahan bahan organik alang alang dan rerumputan sangat berpengaruh
terhadap warna daun dan tunas daun muda pada pangkasan tanaman sirsak. Hal ini terlihat dari
ke dua perbandingan gambar tanaman sirsak pada awal pengamatan dan pada akhir pengamatan.
Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa mulsa organik berperan sangat baik dalam perbaikan
pertumbuhan vegetative tanaman. Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan
tanah. Peranan bahan organik bagi tanah adalah dalam kaitannya dengan perubahan sifat-sifat
tanah, yaitu sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah. Bahan organik merupakan pembentuk
granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil.
Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang tiada taranya. Melalui
penambahan bahan organik, tanah yang tadinya berat menjadi berstruktur remah yang relatif
lebih ringan. Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi dapat diperbaiki dan tanah dapat
menyerap air lebih cepat sehingga aliran permukaan dan erosi diperkecil. Demikian pula dengan
aerasi tanah yang menjadi lebih baik karena ruang pori tanah (porositas) bertambah akibat
terbentuknya agregat.
Bahan organik umumnya ditemukan dipermukaan tanah. Jumlahnya tidak besar, hanya
sekitar 3-5% tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali. Sekitar setengah dari
Warna daun
Cabang hijau, dan tidak
Pangkasan ada daun
(akhir menguning
pengamatan) (akhir
Bentuk Fisik Tanaman II (Akhir Pengamatan)
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan, pengaruh pemberian mulsa organik terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman sirsak sangatlah terlihat nyata. Mulsa organik yang di
aplikasikan pada tanaman sirsak memberikan respon pertumbuhan yang baik. Terlihat dari 2 3
minggu setelah tanam sirsak sudah mampu memberikan respon positif terhadap pemberian mulsa
organik asal alang alang dan rerumputan. Berdasarkan pengamatan, sebelum aplikasi mulsa
organik tanaman memperlihatkan pertumbuhan yang kurang baik, di mana sebagian besar daun
pada tanaman sirsak berwarna kuning bahkan beberapa daun muda mulai kering dan berguguran
dari tangkai tanaman. Hal ini di sebabkan karena tanaman mengalami steress akibat lingkungan
tumbuh tanaman yang kurang baik, terutama tanah tanah di sekitaran pertanaman sirsak tidak
mengandung bahan organik tersedia dan cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman
sirsak (miskin hara). Besarnya pengaruh ini bervariasi tergantung perubahan pada setiap faktor
utama lingkungan. Mulsa sisa tanaman dapat memperbaiki kesuburan, struktur, dan cadangan air
tanah. Bahan organik yang terkandung di dalam mulsa organik alang alang dan rerumputan
dapat meningkatkan kemampuan tanah menahan air. Terutama bahan organik yang telah menjadi
humus dengan ratio C/N 20 dan kadar C 57% dapat menyerap air 2-4 kali lipat dari bobotnya
sehingga status hara dalam tanah dapat di manfaatkan oleh tanaman. Karena kandungan air
tersebut, maka bahan organik terutama yang sudah menjadi humus dapat menjadi penyangga
dapat dikatakan bahwa bahan organik pada mulsa akan sangat mempengaruhi sifat dan ciri tanah.
Meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman. Membentuk kompleks dengan unsur mikro
sehingga melindungi unsur-unsur tersebut dari pencucian. Unsur N,P,S diikat dalam bentuk
organik atau dalam tubuh mikroorganisme, sehingga terhindar dari pencucian, kemudian tersedia
kembali. Meningkatkan kapasitas tukar kation tanah Peningkatan KTK menambah kemampuan
tanah untuk menahan unsur- unsur hara. Struktur tanah yang demikian merupakan sifat fisik
tanah yang baik untuk media pertumbuhan tanaman. Tanah yang bertekstur liat, pasir, atau
gumpal akan memberikan sifat fisik yang lebih baik bila tercampur dengan bahan organik. Bahan
organik merupakan pembentuk granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam pembentukan
agregat tanah yang stabil. Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang tiada
taranya. Melalui penambahan mulsa organik, tanah yang tadinya berat menjadi berstruktur remah
pemberian mulsa organik alang alang dan rerumputan. Di mana daun tanaman mulai berwarna
hijau dan cabang pangkasan menunjukan adanya perubahan pertumbuhan daun muda pada
cabang pangkasan (gambar bentuk fisik tanaman akhir pengamatan). Hal ini di karenakan kadar
bahan organik mulsa dapat di manfaatkan oleh tanaman secara optimal pada bagian atas lapisan
tanah yang di beri perlakuan mulsa. Namun, Semakin ke bawah kadar bahan organik semakin
berkurang. Hal itu disebabkan akumulasi bahan organik memang terkonsentrasi di lapisan atas.
Mulsa juga menghalangi pertumbuhan gulma, dan menyangga (buffer) suhu tanah agar
tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Sebagian besar daun pada tanaman sirsak berwarna
kuning bahkan beberapa daun muda mulai kering dan berguguran dari tangkai tanaman. Hal ini
menyediakan makanan berupa asimilat bagi tanaman, juga katabolisme seperti respirasi, yang
menyediakan energi dalam bentuk ATP berkurang. Peningkatan suhu disekitar iklim mikro
tanaman menyebabkan cepat hilangnya kandungan lengas tanah, sehingga aktifitas fotosintesis
menjadi terhambat. Peningkatan suhu disekitar iklim mikro tanaman akan menyebabkan cepat
hilangnya kandungan lengas tanah, melalui mekanisme transpirasi dan evaporasi terutama pada
musim kemarau. Perlakuan pemulsaan dapat mengurangi evaporasi dan transpirasi, proses
Sehingga daun dapat kembali normal (hijau) dan jumlah tunas daun muda dapat tumbuh
baik dengan memanfaatkan cahaya untuk proses fotosintesis dan metabolisme dalam tubuh
tanaman dengan baik. Selain itu, dengan penggunaan mulsa pertumbuhan gulma dapat di tekan
sehingga persaingan yang terjadi antara tanaman budidaya dan gulma dapat di tekan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pemberian mulsa organik asal alang alang dan rerumputan berpengaruh terhadap
lingkungan tumbuh tanaman terlihat dari perubahan warna, dan tunas daun muda yang
lingkungan manusia.
Saran
1. Perlu adanya pengujian lebih lanjut terhadap pemberian mulsa pada skala yang lebih luas
dan tentunya percobaan ini akan bermanfaat bagi masyarakat luas untuk menciptakan
Eussen and Wirjahardja, S., 1973, Studies of an Alang-alang (Imperata cylindrica) Vegetation,
Http://Www.Worldagroforestrycentre.Org/Sea/Publications/Files/Leaflet/Le0023-04.Pdf.
Http://Digilib.Itb.Ac.Id/Gdl.Php?Mod=Browse&Op=Read&Id=Laptunilapp-Gdl-Res-2006-
Wit)
Wit)
Soerjani,M., 1970, Alang-alang (Imperata cylindrica L.Beauv) Pattern of Growth as Related to
Untuk dapat bertahan dan hidup di dalam keadaan tertentu, suatu organisme harus memiliki
keperluan dasar ini bervariasi antara jenis dan dengan keadaan tertentu. Apabila keperluan
mendasar ini hanya tersedia dalam jumlah yang paling minimum maka akan bertindak sebagai
faktor pembatas. Walaupun demikian, seandainya keperluan mendasar yang hanya tersedia
minimum berada dalam waktu "sementara" tidak dapat dianggap sebagai faktor minimum karena
Ternyata kondisi minimum dari suatu kebutuhan mendasar bukan merupakan satu-satunya faktor
pembatas kehidupan suatu organisme, tetapi juga dalam keadaan terlalu maksimumnya
kebutuhan tadi sehingga dengan kisaran minimum-maksimum ini dianggap sebagai batas-batas
toleransi organisme untuk dapat hidup. Namun, dalam kenyataan tidak sedikit organisme yang
mempunyai kemampuan untuk "relatif" mengubah keadaan lingkungan fisik guna mengurangi
Tekstur tanah juga cukup berperan, makin tinggi jumlah liat maka makin tinggi kadar
bahan organik dan N tanah, bila kondisi lainnya sama. Tanah berpasir memungkinkan oksidasi
yang baik sehingga bahan organik cepat habis. Pada tanah dengan drainase buruk, dimana air
berlebih, oksidasi terhambat karena kondisi aerasi yang buruk. Hal ini menyebabkan kadar bahan
organik dan N tinggi dari pada tanah berdrainase baik. Disamping itu vegetasi penutup tanah dan
adanya kapur dalam tanah juga mempengaruhi kadar bahan organik tanah.
Faktor iklim yang berpengaruh adalah suhu dan curah hujan. Makin ke daerah dingin, kadar
bahan organik dan N makin tinggi. Pada kondisi yang sama kadar bahan organik dan N
bertambah 2 hingga 3 kali tiap suhu tahunan rata-rata turun 100C. bila kelembaban efektif
meningkat, kadar bahan organik dan N juga bertambah. Hal itu menunjukkan suatu hambatan
tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tersebut
Mulsa dibedakan menjadi dua macam dilihat dari bahan asalnya, yaitu mulsa organik dan
anorganik. Mulsa organik berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa
tanaman seperti jerami dan alang-alang. Mulsa organik diberikan setelah tanaman /bibit ditanam.
Keuntungan mulsa organik adalah dan lebih ekonomis (murah), mudah didapatkan, dan dapat
terurai sehingga menambah kandungan bahan organik dalam tanah. Contoh mulsa organik adalah
alang-alang/ jerami, ataupun cacahan batang dan daun dari tanaman jenis rumput-rumputan
lainnya.
Mulsa anorganik terbuat dari bahan-bahan sintetis yang sukar/tidak dapat terurai. Contoh mulsa
anorganik adalah mulsa plastik, mulsa plastik hitam perak atau karung. Mulsa anorganik
dipasang sebelum tanaman/bibit ditanam, lalu dilubangi sesuai dengan jarak tanam. Mulsa
anorganik ini harganya mahal, terutama mulsa plastik hitam perak yang banyak digunakan dalam
ABSTRAK
Paradigma baru dalarn pembangunan pertanian dewasa ini diarahkan antara lain
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia yang seimbang dengan alam yang berjalan
secara lestari dan berkesinamhungan melalui penggunaan bahan-bahan organik. Mengacu pada
paradigma baru tersebut dan mcnimbang potensi limbah padat organik, maka sangat penting
mempelajari karakteristik yang terkait dengan pemanfaatan limbah organik tersebut
sebagai bahan mulsa. Oleh karena penelitian ini mefokuskan untuk mempelajari
pengaruh mulsa organik terhadap dinamika perubahan suhu tanah dan peranan mulsa
organik dalam manajemen suhu tanah.
Penelitian ini menggunakan metode laboratory experiment. Penelitian dilakukan
dengan kombinasi perlakuan jenis mulsa (jerami, sabut kelapa, dan sekam padi) dan tingkat
ketebalan (dosis) mulsa (5 cm dan 10 cm). Untuk perbandingan digunakan perlakuan
kontrol tanpa mulsa. Dinamika suhu tanah diukur dengan termokopel atau termometer pada
kedalaman '5 cm dan 10 cm dari permukaan tanah.
Hasil penelitian ini rnenunjukan bahwat 1) jenis mulsa organik mempunyai pengaruh
yang b erbeda terhadap perubahan suhu tanah, dan 2) pemilihan jenis mulsa dan
penerapannya pada kedalaman tertentu dalam tanah juga mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan dan penentuan suhu tanah yang diinginkan.
Deskripsi Alternatif :
ABSTRAK
Paradigma baru dalarn pembangunan pertanian dewasa ini diarahkan antara lain
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia yang seimbang dengan