Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PERIODONTITIS DAN DIABETES MELITUS

ANGGOTA KELOMPOK
Melissa Ariana
Soraya Fatimah
Dini Yunianita
Erika Norfitriah
Anggi Arieska Fatria
Aulia Gita Maulida
Noor Aina
Endytiastuti
M. Iqbal Baihaqi
M. Gusti Perdana Putera

INTEGRASI PERIODONSIA RSGM GUSTI HASAN AMAN


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
November 2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Periodontitis adalah penyakit inflamasi pada jaringan periodontal yang

merupakan hasil respon antara sistem kekebalan tubuh dengan infeksi bakteri

gram negatif sehingga menyebabkan kerusakan jaringan periodonsium, yaitu

gingiva, ligamen periodontal, sementum dan tulang alveolar.

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis berupa gangguan

metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi karena terganggunya aktivitas

insulin. Pada kondisi ini akan terjadi peningkatan kadar glukosa darah, karena

produksi insulin berkurang, disfungsi insulin atau berkurangnya respon terhadap

reseptor insulin pada organ target.

Terdapat hubungan dua arah antara diabetes melitus dengan periodontitis

dimana periodontitis dapat mempengaruhi kontrol glikemik pada penderita

diabetes sehingga penting bagi dokter gigi untuk mengetahui kebutuhan

perawatan periodontal pada pasien periodontitis disertai diabetes melitus (6).

Perawatan periodontal dapat menyebabkan dampak positif pada kontrol glikemik

pasien diabetes dan sebaliknya kontrol glikemik dapat memperbaiki kerusakan

jaringan periodontal.
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Periodontitis

Periodontitis merupakan penyakit inflamasi pada jaringan pendukung gigi

yang merupakan hasil respon antara sistem kekebalan tubuh dengan infeksi

bakteri sehingga menyebabkan kerusakan jaringan periodonsium, yaitu gingiva,

ligamen periodontal, sementum dan tulang alveolar (1). Terdapat tiga bakteri

utama yang berperan penting sebagai etiologi periodontitis yaitu Actinobacillus

actinomycetemcomitans, Porphyromonas gingivalis, dan Bacteriodes forsythus.

Manifestasi klinis dari perodontitis adalah akumulasi plak supragingiva dan

subgingiva yang biasanya dihubungkan dengan pembentukan kalkulus,

keradangan gingiva, pembentukan poket periodontal, kehilangan perlekatan

periodontal dan kehilangan tulang alveolar (8).

2.2 Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis berupa gangguan

metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi karena terganggunya aktivitas

insulin. Pada kondisi ini akan terjadi peningkatan kadar glukosa darah, karena

produksi insulin berkurang, disfungsi insulin atau berkurangnya respon terhadap

reseptor insulin pada organ target (6).

DM diklasifikasikan menjadi DM tipe 1, DM tipe 2, diabetes gestasional

dan diabetes tipe lain.

1. DM tipe 1
DM tipe 1 disebabkan adanya destruksi sel beta, umumnya menjurus ke

defisiensi insulin absolut yang dapat melalui proses imunologik dan idiopatik.

DM tipe ini biasanya berkembang pada anak-anak dan terjadi sekitar 10% dari

populasi. Kondisi ini biasanya berhubungan dengan respon autoimun, dimana

terjadi kerusakan sel pankreas yang menyebabkan terjadinya kekurangan

insulin secara absolut (2).

2. DM tipe 2

DM tipe 2 terjadi sekitar 90% dari semua kasus DM, dan biasanya terjadi pada

usia di atas 40 tahun. Tipenya bervariasi mulai yang dominan resistensi

insulin disertai defisiensi fungsi insulin relatif, sampai yang dominan

gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin (2).

3. Diabetes Gestasional

DM yang timbul selama kehamilan. Jenis ini penting diketahui karena

dampaknya pada janin kurang baik bila tidak ditangani dengan benar (2).

4. DM tipe lain

Jenis ini sering ditemukan pada daerah tropis dan negara berkembang. Bentuk

ini biasanya disebabkan oleh adanya malnutrisi, disertai kekurangan protein

yang nyata (2).

2.3 Periodontitis dan Diabetes Melitus


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah mengetahui adanya hubungan dua arah antara diabetes melitus

dengan periodontitis dimana periodontitis juga dapat mempengaruhi kontrol

glikemik pada penderita diabetes, penting bagi dokter gigi untuk mengetahui

kebutuhan perawatan periodontal pada pasien periodontitis disertai diabetes

melitus (6). Adanya hubungan antara periodontitis dan diabetes melitus menjadi

pertimbangan dalam menyusun rencana perawatan baik dalam perawatan

periodontitis maupun perawatan diabetes melitus. Perawatan periodontal dapat

menyebabkan dampak positif pada kontrol glikemik pasien diabetes dan

sebaliknya kontrol glikemik dapat memperbaiki kerusakan jaringan periodontal

(1).

3.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi hubungan

antara diabetes melitus dengan periodontitis. Misalnya hubungan kadar gula darah

penderita diabetes melitus dengan periodontitis ditinjau dari aspek kebutuhan

perawatan periodontal. Selain itu, tenaga medis juga diharapkan dapat mencegah

serta mengobati keterkaitan antara periodontitis dan diabetes melitus sesuai

bidang kompetensi masing-masing.


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai