IAS 36
IMPAIRMENT OF ASSETS
Disusun Oleh:
Sonia Helin Dwi Sarah Napitupulu (1511060096)
Penurunan Nilai Aset (impairment) terjadi apabila jumlah tercatatnya melebihi jumlah
terpulihkan. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih
tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Pada setiap akhir
periode pelaporan, entitas menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Penurunan nilai didasarkan pada prinsip konservatisme dan kehati-hatian. Aset tak boleh
dicatat overstated, dari nilai dapat diperoleh kembali. Aset harus disajikan sebesar nilai yang
mencerminkan manfaat ekonomi yang akan diperoleh di masa depan. Jika nilai di masa depan
lebih rendah dari nilai tercatat, maka aset harus diturunkan.Pengukuran penurunan nilai dapat
dilakukan untuk satu unit aset tunggal maupun satu kelaompok aset. Ada aset yang dapat
menghasilkan arus kas independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika satu aset dapat
menghasilkan arus kas independen maka pengukuran penurunan nilai dilakukan berdasarkan unit
aset tersebut. Namun ada beberapa aset yang dapat menghasilkan arus kas jika berada dalam
kelompok aset, sehingga penurunan nilai dilakukan untuk satu unit penghasil kas. Contoh unit
penghasil kas adalah investasi asosiasi, investasi di anak perusahaan, suatu unit pabrik.
Aset dapat diperoleh kembali melalui penjualan (value through sales) dan penggunaan
(value through sales). Jika aset dijual, entitas akan mendapatkan nilai wajar dikurangi dengan
biaya penjualan. Dalam penurunan nilai, yang dipilih adalah nilai tertinggi antara nilai yang
Ruang Lingkup
Pernyataan ini diterapkan untuk akuntansi penurunan nilai terhadap semua aset, kecuali :
a. Persediaan (lihat IAS 2: Persediaan);
b. aset yang timbul dari kontrak konstruksi (lihat IAS 11: Akuntansi Kontrak Konstruksi);
c. aset pajak tangguhan (lihat IAS 12: Pajak Penghasilan);
d. aset yang timbul dari imbalan kerja (lihat IAS 19: Imbalan Kerja);
e. aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup IAS 19: Instrumen Keuangan:
penanggung berdasarkan kontrak asuransi yang termasuk dalam ruang lingkup IFRS 4:
dijual sesuai dengan IFRS 5: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan.
Suatu aset mengalami penurunan nilai jika jumlah tercatatnya melebihi jumlah
terpulihkan. Pada setiap akhir periode pelaporan, suatu entitas harus menilai apakah terdapat
indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan
a. menguji penurunan nilai aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas atau
aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, secara tahunan, dengan
tahunan.
ekonomi masa depan yang cukup untuk memulihkan jumlah tercatatnya biasanya lebih besar
pada saat aset tersebut belum dapat digunakan daripada setelah aset tersebut dapat digunakan.
Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa aset mungkin mengalami penurunan nilai, entitas
a. selama periode tersebut, nilai pasar aset telah turun secara signikan lebih dari yang
entitas beroperasi atau di pasar tempat aset dikaryakan, yang berdampak merugikan
terhadap entitas, telah terjadi selama periode tersebut, atau akan terjadi dalam waktu
dekat.
c. suku bunga pasar atau tingkat imbalan pasar dari investasi telah meningkat selama
periode tersebut, dan kenaikan tersebut mungkin akan mempengaruhi tingkat diskonto
yang digunakan dalam menghitung nilai pakai aset dan menurunkan nilai terpulihkan aset
secara material.
d. jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapitalisasi pasarnya.
merugikan sehubungan dengan seberapa jauh, atau cara, suatu aset digunakan atau
Pernyataan ini mende nisikan jumlah terpulihkan sebagai jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya penjualan dengan nilai
pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya penjualan dan nilai pakai dari suatu aset tidak selalu perlu
ditentukan dua-duanya. Penentuan nilai wajar dikurangi biaya penjualan suatu aset mungkin
dapat dilakukan meskipun jika aset tersebut tidak diperdagangkan dalam pasar aktif. Jika
tidak terdapat alasan untuk meyakini bahwa nilai pakai aset secara material melebihi nilai
wajarnya dikurangi biaya penjualan, nilai wajar aset dikurangi biaya penjualan dapat
Jumlah terpulihkan ditentukan untuk aset individual, kecuali aset tersebut tidak
menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain.
Dalam hal ini, jumlah terpulihkan ditentukan untuk unit penghasil kas yang mencakup aset
a. nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pelepasan aset tersebut lebih besar dari jumlah
tercatatnya; atau
b. nilai pakai aset tersebut diestimasikan mendekati nilai wajarnya dikurangi biaya untuk
menjual pelepasan, dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pelepasan tersebut
Dalam beberapa kasus, estimasi, rata-rata dan penghitungan jalan pintas dapat
memberikan hasil yang mendekati penghitungan terperinci yang diilustrasikan dalam Pernyataan
ini dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pelepasan atau nilai pakai.
Paragraf 10 mensyaratkan aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas
untuk diuji penurunan nilainya setiap tahun dengan membandingkan jumlah tercatatnya
suatu perjanjian penjualan mengikat yang dibuat dalam transaksi wajar, disesuaikan dengan
biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung pada pelepasan aset. Jika tidak terdapat
perjanjian penjualan mengikat namun aset diperdagangkan di pasar aktif, maka nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual adalah harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset tersebut.
Harga pasar yang sesuai biasanya adalah harga penawaran kini. Jika harga penawaran kini tidak
tersedia, maka harga transaksi terkini dapat menjadi dasar untuk mengestimasi nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam kondisi
Jika tidak terdapat perjanjian penjualan mengikat atau pasar aktif untuk aset, maka nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia untuk
menggambarkan jumlah yang dapat diperoleh entitas pada akhir periode pelaporan, dari
pelepasan aset dalam transaksi wajar antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai dalam transaksi wajar setelah dikurangi biaya pelepasan. Dalam
menentukan jumlah tersebut, entitas mempertimbangkan hasil dari transaksi terkini untuk aset
serupa dalam industri yang sama. Nilar wajar dikurangi biaya untuk menjual tidak
menggambarkan suatu penjualan yang dipaksakan, kecuali manajemen terdorong untuk menjual
segera.
Biaya pelepasan aset, selain dari biaya yang telah diakui sebagai liabilitas, adalah
pengurang dalam menentukan mengukur nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pelepasan.
Contoh biaya tersebut adalah biaya hukum, materai dan pajak transaksi sejenis, biaya
pemindahan aset, dan biaya tambahan langsung untuk menjadikan aset dalam kondisi siap dijual.
Namun, imbalan akibat pemutusan kontrak kerja (seperti dijelaskan di IAS 19: Imbalan Kerja)
dan biaya terkait dengan pengurangan atau reorganisasi bisnis setelah pelepasan aset bukan
Bukti terbaik dari nilai wajar aset dikurangi biaya penjualan adalah harga dalam suatu
perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam suatu transaksi antara pihak-pihak yang
independen, disesuaikan dengan biaya tambahan yang dapat dikaitkan secara langsung dengan
pelepasan asset. Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat namun aset
diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar dikurangi biaya penjualan adalah harga pasar aset
Biaya pelepasan aset, selain dari yang sudah diakui sebagai kewajiban, dikurangkan
dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya penjualan. Terkadang dalam suatu pelepasan
aset, pembeli diharuskan menanggung suatu laibilitas dan hanya tersedia satu nilai wajar
Nilai Pakai
Elemen-elemen berikut harus diperhitungkan dalam 28 penghitungan nilai pakai aset:
estimasi arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari aset;
ekspektasi mengenai kemungkinan variasi dari jumlah atau waktu arus kas masa depan
tersebut;
nilai waktu uang, diwakili oleh suku bunga pasar bebas risiko yang berlaku;
harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset; dan
faktor-faktor lain, seperti ilikuiditas, yang akan dipertimbangkan oleh pelaku pasar dalam
menilai arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari aset tersebut.
kemungkinan kondisi ekonomi yang akan terjadi selama masa manfaat aset. Bukti
disetujui manajemen, tetapi harus mengeluarkan unsur estimasi arus kas masuk atau arus
kas keluar yang berkaitan dengan restrukturisasi masa depan atau perbaikan maupun
peningkatan kinerja aset. Proyeksi berdasarkan anggaran atau prakiraan keuangan tersebut
harus meliputi jangka waktu maksimum lima tahun, kecuali jika penggunaan waktu yang
atau prakiraan terkini dengan mengekstrapolasi proyeksi yang didasarkan pada anggaran
atau prakiraan tersebut dengan menggunakan tingkat pertumbuhan tetap atau menurun
Arus kas masa depan diestimasi berdasarkan kondisi aset saat ini. Estimasi arus kas masa
depan tidak mencakup arus kas masuk atau keluar masa depan yang diharapkan timbul dari:
a. restrukturisasi masa depan yang mana entitas belum berkomitmen; atau
b. perbaikan dan peningkatan kinerja aset.
Estimasi arus kas masa depan tidak termasuk:
a. arus kas masuk atau keluar dari aktivitas pendanaan; dan
b. penerimaan atau pembayaran pajak penghasilan.
Arus Kas Masa Depan Valuta Asing , arus kas masa depan diestimasi dalam satuan mata
uang ketika akan dihasilkan dan kemudian didiskonto menggunakan suatu tingkat diskonto yang
Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto ditetapkan atas dasar tingkat diskonto sebelum pajak yang
spesik atas aset tertentu adalah tingkat pengembalian yang disyaratkan investor jika seandainya
mereka hendak memilih suatu investasi yang menghasilkan arus kas dengan jumlah, waktu dan
prol risiko yang sama dengan yang entitas harapkan akan dihasilkan dari aset tersebut.
aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai.
Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi, kecuali aset disajikan pada jumlah
direvaluasi sesuai dengan Pernyataan lain (contoh, sesuai dengan model revaluasi pada IAS 16).
Setiap rugi penurunan nilai aset revaluasian diperlakukan sebagai penurunan revaluasi sesuai
entitas mengakui laibilitas jika, dan hanya jika, hal ini disyaratkan oleh Pernyataan lain.
Setelah pengakuan rugi penurunan nilai, beban penyusutan (amortisasi) aset disesuaikan di
masa depan untuk mengalokasikan nilai tercatat aset revisian, setelah dikurangi nilai sisa (jika
dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 200 juta, nilai wajar dikurangi biaya
Sebidang tanah dicatat pada nilai wajar dengan surplus revaluasi senilai Rp 50
teramortisasi
Mesin, setelah Rp21 juta Rp 18 juta Rp 30 juta
didepresiasikan
Tentukan berapa rugi penurunan nilai dan bagaimanakah jurnalnya?
pada biaya
teramortisasi
Mesin, setelah Rp 21 juta Rp 30 juta Rp 9 juta
didepresiasikan
Kerugian penurunan nilai dikurangkan terlebih dahulu ke surplus revaluasi.
Cr Tanah Rp 80 juta
Cr Mesin Rp 9 juta
aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, entitas
menentukan nilai terpulihkan dari unit penghasil kas yang mana aset tercakup ( aset dari unit
penghasil kas). Jumlah terpulihkan dari suatu aset individual tidak dapat ditentukan jika:
nilai pakai aset tidak dapat diestimasi mendekati nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan
(contoh, apabila arus kas masa depan dari penggunaan aset tidak dapat diestimasi menjadi
aset atau kelompok aset tersebut diidentifikasi sebagai unit penghasil kas, meskipun jika sebagian
atau keseluruhan hasil produksi digunakan secara internal. Unit penghasil kas diidentikasi secara
konsisten dari periode ke periode untuk aset atau jenis aset yang sama, kecuali perubahan dapat
dijustikasi.
wajar unit penghasil kas dikurangi biaya penjualan dan nilai pakainya. Jumlah tercatat unit
penghasil kas ditentukan atas dasar yang konsisten dengan cara menetapkan jumlah terpulihkan
Goodwill
Alokasi Goodwill Untuk Unit Penghasil Kas
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperolah dalam suatu kombinasi bisnis
harus, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan pada setiap unit penghasil kas pihak pengakuisisi, (atau
kelompok unit penghasil kas) yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi,
terlepas dari apakah aset atau laibilitas lain dari pihak yang diakuisisi yang ditetapkan ke unit-unit
atau kelompok unit-unit tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi
goodwill harus:
merupakan tingkat terendah dalam entitas yang goodwillnya dimonitor untuk tujuan
Segmen Operasi.
Goodwill yang diakui dalam kombinasi bisnis adalah aset yang mewakili manfaat
ekonomi masa depan yang timbul dari aset lain yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak
terdentikasi secara individual dan diakui secara terpisah. Goodwill tidak menghasilkan arus kas
secara independen dari aset atau kelompok aset lain, dan seringkali berkontribusi pada arus kas
penurunan nilai mungkin tidak serupa dengan tingkat ketika goodwill dialokasikan dalam
hubungannya dengan PSAK 10 (revisi 2009): Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
untuk tujuan pengukuran keuntungan atau kerugian valuta asing. Jika alokasi awal goodwill yang
diperoleh dalam kombinasi bisnis tidak dapat diselesaikan sebelum berakhirnya periode tahunan
ketika kombinasi bisnis telah terjadi, alokasi awal tersebut harus diselesaikan sebelum akhir dari
periode tahunan pertama setelah tanggal akuisisi. Jika goodwill telah dialokasikan pada unit
penghasil kas dan entitas menghentikan suatu operasi tertentu atas unit tersebut, goodwill yang
pelepasan; dan
diukur berdasarkan nilai relatif dari operasi yang dihentikan dan porsi dari unit penghasil
kas yang ditahan, kecuali entitas dapat menunjukkan bahwa beberapa metode lain lebih
baik dalam mencerminkan goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan.
Januari 2010. Setelah tanggal akuisisi, aset bersih yang dapat diidentifikasi memiliki nilai Rp30
M. PT Kenanga merupakan UPK. Pada 31 Desember 2010, nilai yang dapat dipulihkan dari PT
disesuaikan
Pengujian Unit Penghasil Kas dengan Goodwill untuk Penurunan Nilai
Jika goodwill terkait dengan unit penghasil kas tetapi belum dialokasikan ke unit tersebut,
unit tersebut harus diuji penurunan nilai ketika terdapat suatu indikasi bahwa unit tersebut
mungkin mengalami penurunan nilai. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill
harus diuji penurunan nilai secara tahunan, dan setiap kali apabila terdapat indikasi bahwa unit
tersebut mengalami penurunan nilai, dengan membandingkan jumlah tercatat unit tersebut
dapat dilakukan setiap waktu selama suatu periode tahunan, sepanjang pengujian dilakukan pada
waktu yang sama setiap tahun. Unit penghasil kas yang berbeda dapat diuji untuk penurunan nilai
pada saat yang berbeda. Jika aset-aset yang merupakan komponen unit penghasil kas yang telah
memperoleh alokasi goodwill, diuji penurunan nilai pada saat yang sama dengan unit yang
mengandung goodwill, aset-aset tersebut harus diuji penurunan nilainya sebelum unit tersebut.
Aset Korporat
Aset korporat termasuk aset kelompok atau divisi seperti bangunan kantor pusat atau
divisi dari entitas, perlengkapan EDP atau pusat penelitian. Struktur suatu entitas menentukan
apakah asset memenuhi denisi Pernyataan ini mengenai aset korporat untuk suatu unit penghasil
kas tertentu. Karena aset korporat tidak menghasilkan arus kas masuk yang terpisah, jumlah
terpulihkan aset korporat individual tidak dapat ditentukan kecuali manajemen telah memutuskan
untuk melepas aset tersebut. Dalam menguji rugi penurunan nilai suatu unit penghasil kas, entitas
mengidentikasi semua aset korporat yang terkait dengan unit penghasil kas yang sedang
membandingkan jumlah tercatat dari unit (termasuk porsi dari jumlah tercatat aset
harus:
membandingkan jumlah tercatat unit, diluar aset korporat, dengan jumlah
penghasil kas yang ditelaah dan yang sebagian dari jumlah tercatat aset korporat
(termasuk bagian dari jumlah tercatat aset korporat yang dialokasikan ke kelompok
dari unit tersebut) dengan jumlah terpulihkan dari kelompok unit itu.
penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill atau aset korporat) jika, dan hanya jika,
jumlah terpulihkan dari unit tersebut (kelompok dari unit) lebih kecil dari jumlah tercatatnya.
Rugi penurunan nilai dialokasikan untuk mengurangi jumlah tercatat aset dari unit tersebut
jumlah tercatat setiap aset di dalam unit tersebut (kelompok dari unit).
Pengurangan-pengurangan dalam jumlah tercatat diperlakukan sebagai rugi penurunan
nilai atas aset individual. Dalam mengalokasikan rugi penurunan nilai entitas tidak harus
penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset (selain goodwill)
mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Rugi penurunan nilai yang telah diakui
dalam periode-periode sebelumnya untuk aset selain goodwill harus dibalik jika, dan hanya jika,
terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan atas aset
tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Pembalikan rugi penurunan nilai
menggambarkan peningkatan estimasi jasa potensial aset, baik dari penggunaan atau dari
penjualan, sejak tanggal ketika entitas terakhir kali mengakui rugi penurunan nilai untuk aset
tersebut. Suatu nilai pakai aset bisa menjadi lebih besar dari jumlah tercatatnya karena nilai
sekarang dari arus kas masuk masa depan meningkat seiring dengan semakin pendeknya periode
penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat (neto setelah amortisasi atau depresiasi)
seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai di tahun-tahun sebelumnya. Pembalikan
rugi penurunan nilai untuk aset (selain goodwill) diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset
disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan Pernyataan lain (contohnya, model revaluasi di
IAS 16).
Pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif lainnya dan meningkatkan surplus revaluasi untuk aset tersebut. Setelah
pembalikan rugi penurunan nilai diakui, depresiasi (amortisasi) yang dibebankan ke aset tersebut
harus disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi,
dikurangi nilai sisanya (jika ada), dengan dasar yang sistematik selama sisa masa manfaatnya.
aset dari unit (kecuali untuk goodwill) pro rata dengan jumlah tercatat dari aset-asetnya. Dalam
mengalokasikan pembalikan rugi penurunan nilai untuk unit penghasil kas jumlah tercatat aset
ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut dalam periode sebelumnya.
berikutnya. IAS 38: Aset Tidak Berwujud melarang pengakuan goodwill yang dihasilkan secara
internal. Setiap kenaikan jumlah terpulihkan dari goodwill dalam periode setelah terjadinya
pengakuan rugi penurunan nilai goodwill tersebut kemungkinan merupakan kenaikan goodwill
yang dihasilkan secara internal, bukan merupakan pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui
Pengungkapan
Untuk setiap kelompok aset, entitas mengungkapkan hal berikut ini:
a. Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi selama periode tersebut
dan unsur laporan laba rugi komprehensif yang didalamnya tercakup rugi penurunan nilai.
b. jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi selama
periode tersebut dan unsur laporan laba rugi komprehensif yang didalamnya tercakup rugi
dalam operasi suatu entitas. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap rugi penurunan
nilai material yang diakui atau dibalik selama periode tertentu untuk suatu aset individual,
nilai.
b. jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik.
c. untuk aset individual:
sifat dari aset; dan
jika entitas melaporkan informasi segmen sesuai dengan IFRS 8, segmen
lini produksi, suatu pabrik, suatu operasi bisnis, suatu wilayah geogra, atau suatu
sejak estimasi sebelumnya dari jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas (jika
ada), suatu uraian dari cara agregasi aset saat ini dan sebelumnya serta alasan
yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
(seperti apakah nilai wajar ditentukan dengan mengacu kepada suatu pasar aktif).
jika jumlah terpulihkan adalah nilai pakai, tingkat diskonto yang digunakan pada
estimasi saat ini dan estimasi sebelumnya (jika ada) dari nilai pakai.