Anda di halaman 1dari 2

Manchester United 2016

Sebuah klub sepak bola terbesar di dunia, terkaya di dunia dan sekaligus
ter ajaib. Kenapa ajaib? Karena dalam 3 musim terakhir, sudah mengganti
pelatih sebanyak 3 kali. Sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson dari Old Trafford,
belum ada pelatih yang mampu menggantikan perannya. Hal itu bukan sesuatu
yang mudah, mengingat Sir Alex Ferguson sudah melatih Manchester United
sejak tahun 90 an. Di awal musim kepelatihannya pun sempat merasakan
kesulitan bahkan hampir mengalami degradasi. Namun semuanya pasti
membutuhkan waktu dan kesabaran baik dari pelatih, manajemen dan fans. Di
awal pensiunnya Sir Alex, pelatih pertama yang menggantikan adalah David
Moyes. Seorang pria berkebangsaan skotlandia yang mana sama dengan
kebangsaan dari Sir Alex. Di musim pertamanya David Moyes melatih, mungkin
masih terasa cukup mudah karena masih memakai tim warisan dari Sir Alex.
David Moyes berhasil membawa Manchester United menjadi juara Piala FA pada
musim pertamanya namun di liga masih terseok seok. Dianggap gagal oleh
manajemen dan banyaknya desakan dari para fans maka David Moyes di gusur
dan digantikan oleh Louis Van Gaal. Seorang pria berkebangsaan Belanda yang
sempat sukses melatih Bayern Munchen dan melatih timnas Belanda. Bersama
Van Gaal, Manchester United berhasil menjadi juara piala FA namun Masih
tersendat di liga. Lagi-lagi dianggap gagal oleh manajemen dan fans, maka van
gaal di gantikan oleh Jose Mourinho. Seorang pelatih yang sangat sukses
bersama Porto, Chelsea, Real Madrid dan Inter Milan namun penuh dengan
kontroversi. Pelatih tersebut diawal musimnya langsung membuat gebrakan
yang cukup spektakuler dan belum pernah di lakukan oleh pelatih-pelatih
sebelumnya yaitu dengan langsung mendatangkan banyak pemain bintang
seperti Zlatan Ibrahimovic, Paul Pogba dan Henrikh Mkhtiryan. Gebrakan yang
sangat spektakuler tersebut memerlukan dana yang tidak sedikit. Namun
dengan kecerdikan dari manajemen dan pelatih maka hal tersebut dapat di
realisasikan. Musim pertamanya bersama Manchester United, seorang jose
mourinho memiliki kesempatan untuk bisa menyamai prestasi dari seorang Sir
Alex. Dari data yang didapat sampe pertengahan musim, Manchester United
berada pada posisi 6 namun selisih poin masih sangat dekat dengan posisi 2. Hal
tersebut menunjukan bahwa pada musim 2016 ini akan terjadi suatu persaingan
yang sangat ketat. persaingan yang ketat dengan jadwal yang padat membuat
Jose harus memutar otak agar timnya tidak mengalami cedera yang serius dan
bisa menjalani musim dengan baik. Dengan padatnya jadwal tersebut, pilihan
pemain pun menjadi sering berubah-ubah. Jose sering merotasi pemainnya agar
pemain tidak mengalami kelelahan yang buruk. Efek dari seringnya merotasi
pemain ini adalah tidak konsistennya penampilan dari tim pada musim ini. Masih
teringat suatu perkataan dari Sir Alex Ferguson yaitu do not change the
winning team, suatu metode yang dilakukan oleh Sir Alex sehingga bisa
mendapatkan Trebble Winner pada musim 1999, musim yang sangat fenomenal
bagi Manchester United. Namun keliahatannya sangat sulit untuk menggunakan
metode tersebut, mengingat liga Inggris sangat mengandalkan fisik dan stamina
dalam bermain sehingga sangat menguras fisik pemain. Dengan pola
pertandingan yang sangat berat, membuat Jose harus merotasi pemainnya.
Apalagi musim ini Manchester United bermain di 4 kompetisi yaitu Premier
League, Piala FA, Piala Carling dan Piala UEFA. Bermain di 4 kompetisi pasti
sangat menguras fisik pemain sehingga Jose harus pintar dalam memilih pemain
dalam setiap kompetisi. Untungnya musim ini, Manchester United memiliki
lumayan banyak pemain muda yang potensial. Denga banyaknya pemain muda
pasti sangat membantu dalam mengarungi musim.
Pada musim ini ada beberapa pemain muda dalam membantu Manchester
United menjalani musim. Ada beberapa nama seperti Jesse Lindgard, Eric Bailly,
Luke Shaw, Paul Pogba, Ander Herrera dan Marcus Rashford. Beberapa nama
tersebut merupakan nama yang memilik masa depan cerah jika tidak terlalu
aneh-aneh. Marcus Rashford merupakan pemain asli didikan akademi
Manchester United dan memiliki skill dan kecepatan yang sangat baik. Musim ini
mungkin masih tertutupi oleh nama besar seperti Zlatan Ibrahimovic namun
nantinya pada saat Zlatan pensiun dari Manchester United, maka Marcus
Rashford sudah siap untuk menggantikan. Saat ini pun Rashford sering menjadi
pilihan karena sering menjadi penyelamat tim saat tertinggal dari musuh. Sudah
beberapa kali Rashford menjadi penyelamat dengan mencetak gol di menit akhir
sehingga menyelamatkan tim dari kekalahan. Selain Rashford, ada juga Paul
Pogba. Pemain ini juga asli didikan dari akademi Manchester United namun
sempat di jual ke Juventus dan akhirnya di beli kembali dengan harga yang
sangat mahal. Harga tersebut sangat pantas untuk Pogba karena sampai saat ini
bermain sangat baik. Pemain yang memiliki visi bermain yang sangat baik dan di
padukan dengan skill dan umpan-umpan yang akurat. Dulu Pogba dijual ke
Juventus di karenakan pada masa kepelatihan Sir Alex tidak memperlihatkan
kemampuan yang baik. Setelah pindah ke Juventus, skill Pogba meningkat tajam
dan menjadi salah satu pemain berbahaya di Serie A. hal tersebut membuat
manajemen Manchester United dan Jose menjadi tertarik untuk menarik Pogba
kembali ke Old Trafford. Namun Juventus sangat cerdik dalam melihat suatu
peluang sehingga harga dari Pogba meningkat berkali kali lipat. Mahalnya harga
Pogba tidak mengurungkan niat Manchester United untuk membeli. Banyak
pihak yang menyayangkan pembelian Pogba karena pembelian tersebut
dianggap akan sia-sia. Tetapi pada kenyataannya, Pogba sangat membantu tim
sampai pertengahan musim ini. Bahkan dengan hadirnya Pogba di lini tengah
Manchester United, membuat aliran bola dari belakang ke depan menjadi lebih
baik dan permainan pun menjadi lebih hidup dan enak dilihat. Sebagai
gelandang, Pogba sangat aktif dalam bertahan maupun menyerang. Tendangan
jarak jauhnya pun sangat baik, terbukti sudah beberapa gol yang dicetak dari
jarak yang cukup jauh. Duet antara Pogba dan Fellaini di lini tengah sangat baik
untuk meredam serangan musuh maupun untuk menyalurkan bola ke lini depan
tim. Selain Pogba, pemain yang disorot lainnya adalah Henrikh Mkhtryan. Miki
yang merupakan nama panggilannya, di beli dari tim Borussia Dortmund, tim
dari liga jerman. Di musim terakhirnya bersama Dortmund, Miki menjadi pemain
dengan assist paling banyak di liga tersebut sehingga membuat Jose tertarik
untuk memasukkan Miki kedalam tim utama Manchester United. Miki juga
merupakan pemain Armenia pertama yang bermain untuk Manchester United. Di
awal musim bersama Manchester United, Miki sempat terpinggirkan namun saat
pertandingan Miki berhasil membuktikan kemampuannya. Dari hasil
pertandingan tersebut, kini Miki sering menjadi pilihan utama Jose untuk posisi
sayap kanan tim. Dan nama terakhir dan yang paling fenomenal adalah seorang
Zlatan Ibrahimovic. Ibra didapatkan secara gratis dari tim PSG, sebuah tim dari
ligue 1 Prancis. Ibra

Anda mungkin juga menyukai