Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Merealisasikan kesehatan diperlukan wadah yang pasti dan hal itulah yang
menjadi pemikiran pemerintah melalui departemen kesehatan dan departemen
pendidikan dicetuskan suatu pendidikan formal seperti smk kesehatan.
Berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional
pemerintah sedang berupaya untuk melakukan pembaharuan yang sangat
mendasar mulai dari penyesuaian kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana
pendidikan serta peningkatan kualitas peserta didik untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan diperlukan untuk membangun sebuah sistem
dan mempersiapkan peserta didiknya menjadi individu yang berguna bagi
masyarakat, bangsa dan negara. Peserta didik merupakan ujung tombak dari
sebuah sistem pendidikan dan bahkan sebagai tulang punggung negara demi
tercapainya tujuan nasional.
Peningkatan kemampuan dan kualifikasi peserta didik bukan hanya melalui
pembelajaran di kelas, tetapi juga dengan pembelajaran yang bersifat non regular
hendaknya mendapat perhatian dari pemerintah. Melalui instansi-instansi
pendidikan luar sekolah pemerintah menambahkan mata pelajaran sebagai pra
syarat untuk melaksanakan praktek klinik keperawatan seperti yang tercantum
dalam kurikulum dengan melaksanakan kegiatan observasi, bagi calon tenaga
keperawatan yang akan memberikan manfaat serta pengetahuan tentang
pelaksanaan alur penerimaan pasien.
1
Akhir dari pelaksanaan observasi dilakukan semacam evaluasi terhadap
peserta didik untuk menguji mental, kemampuan yang diperoleh sebagai tahap
awal menuju praktek klinik keperawatan dan sekaligus mempersiapkan peserta
didik dalam persainagan di dunia bisnis maupun kerja.
Observasi wajib diikuti oleh setiap peserta didik yang sudah memenuhi syarat
dan sebagai wujud nyata pelaksanaan kurikulum sekolah, peserta didik di
wajibkan menyusun laporan pertanggung jawaban tugas yang diberikan oleh
pihak sekolah sebagai penilaian akademik dalam melaksanakan Praktek Klinik
Keperawatan (PKK) I.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penampilan umum puskesmas tersebut.
2. Untuk mengetahui pelayanan yang diberikan di puskesmas tersebut.
3. Untuk mengetahui struktur puskesmas tersebut.
2
BAB II
DASAR TEORI
3
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
Jam Pelayanan :
Senin s/d Kamis : 08.00 s/d 12.00 Wita
Jumat : 08.00 s/d 10.30 Wita
Sabtu : 08.00 s/d 11.30 Wita
4
dan rapi, sehingga para pasien tidak kebingungan saat menuju ruangan atau
poli. Semua tampak tertata rapi dan nyaman bagi para pengunjung Puskesmas.
Letak puskesmas cukup strategis namun sedikit susah dicari.
3. Ketenagaan Puskesmas
Tenaga kesehatan di Puskesmas II Denpasar Barat berjumlah 75 orang yang di
bagi menjadi tiga puskesmas, yaitu Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu,
dan Tenaga Kontrak yang terdiri atas:
5
4. Sistem Managerial
Dr. umum
Kelompok Jabatan
Fungisional Dr. Gigi
Perawat
Bidan
Penyulahan Kes.
Nutrisionit
Pranata Lab.
Ass. Farmasi
KA SUB BAG TU
Pasien
Loket UGD
Kasir
Poli Umum Poli Anak Poli KIA/KB Poli Gigi
Lab Rujuk RS
Klinik Gizi
Klinik Sanitasi
Poli Imunisasi
Apotek
Pulang
Penjelasan :
P
asien yang datang terlebih dahulu mengambil nomer antrian dan menunggu
giliran ke kasir. Tetapi untuk pasien yang sudah parah dan memerlukan
pertolongan yang cepat segera dibawa ke UGD. Untuk administrasi, beberapa
pasien dimintai keterangan, jika pasien tidak membayar maka diberikan huruf
G yang artinya Gratis, jika pasien membayar diberikan huruf B artinya
Bayar dan pasien yang menggunakan kartu JKBM atau ASKES, keterangan
tersebut ditulis pada kertas yang berisi nomor antrian, identitas pasien dan
keluhannya .
S
etelah itu, pasien akan menunggu di ruang tunggu atau langsung menuju poli
yang ditentukan. Jika pasien yang mendapatkan di Poli Umum, para petugas
di Poli tersebut dapat menyarankan pasien agar ke ruang LAB, Klinik Gizi
dan Sanitasi. Jika pasien sudah ditangani, maka akan diberi resep oleh dokter.
Pasien langsung menuju apotek untuk menebus obat dan pulang. Tetapi, jika
pasien memerlukan rujukan ke Rumah Sakit segera dibawa ke Rumah Sakit
yang disarankan.
7. Pelayanan Puskesmas
Pelayanan yang ditunjukan oleh para pegawai puskesmas sangat ramah,
baik, sopan, dan teliti pada saat menerima pasien. Pasien diberikan pelayanan
yang nyaman pada saat memasuki puskesmas, karena petugas mementingkan
3S (senyum, sapa, sopan).
3.2 Kegiatan Observasi Hari 2
Observasi kedua dimulai pada Sabtu, 21 Desember 2013 yang dimulai
pukul 08.00 dan selesai pukul 11.30 Wita. Pada hari kedua ini siswa bersangkutan
mendapat di masing-masing Poli dan memaparkan apa saja yang terdapat di Poli
yang siswa tersebut dapatkan. Pada hari ini penulis mendapat tugas di Loket dan
berikut penjelasannya.
1. Kinerja pegawai puskesmas :
Kinerja pegawai puskesmas yang ada di Loket sangat cekatan, teratur.
Pegawai juga memberikan pelayanan yang baik untuk pasiennya,
sehingga pasien merasa senang dan ingin berobat kembali.
2. Keadaan ruangan yang ada di Loket:
Ruangannya bagus, pencahayaannya baik, dan pera ruangannya juga
tidak terlalu sempit. Saat ada pasien yang datang ke Loket penulis
hanya membantu sekedarnya saja seperti mencatat nama, keluhan, dan
asal pasien.
3. Keadaan alat-alat medis dan teknik para tenaga medis dalam melayani
pasien :
Alat-alat yang digunakan di Loket sangat steril, baik dan terawat.
Tenaga medisnya juga sangat cekatan dan teliti dalam mendaftarkan
pasien, tidak hanya itu tenaga medisnya juga sopan, ramah dalam
melayani pasien.
BAB IV
PELAKSANAAN, KENDALA DAN PEMECAHANNYA
4.1 Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Kegiatan Observasi
Beberapa faktor pendukung pelaksanakan Observasi, yang membantu
peserta didik dalam memperlancar proses tersebut. Adapun faktor-faktor
pendukungnya adalah sebagai berikut.
1. Kepala Puskesmas II Denpasar Barat adalah guru produktif peserta
didik di SMK Kesehatan PGRI Denpasar.
2. Ketua TU Puskesmas II Denpasar Barat sangat membantu peserta
didik dan juga baik.
3. Tenaga kerja di puskesmas juga baik dan sangat membantu karena
ketika peserta didik bertanya, petugas puskesmas mau menjawabnya.
4.2 Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan kegiatan Observasi
Selain faktor-faktor pendukung yang telah dipaparkan di atas,
adapun beberapa faktor-faktor penghambat yang sering ditemui di
lapangan yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Karena banyaknya pasien, jadi peserta didik tidak bisa bertanya secara
leluasa kepada petugas puskesmas.
2. Karena pengetahuan peserta didik belum begitu sempurna tentang
kesehatan, jadi penulis tidak bisa banyak membantu.
3. Karena baru pertama kali peserta didik agak sedikit canggung ketika
berhadapan dengan petugas puskesmas.
4.3 Alternatif Pemecahan Masalah
Pada pelaksanakan Kegiatan Observasi peserta didik sering menemukan
masalahmasalah/kendala dalam kesehariannya, namun ada beberapa alternatif
pemecahan masalah yang sering digunakan. Adapun beberapa alternatif
pemecahan masalah tersebut adalah:
1. Mengubah sifat menjadi lebih baik agar saat bekerja di puskesmas
tidak mendapat kritikan yang jelek.
4.4 Deskripsi Perolehan Manfaat Bagi Peserta Didik, Puskesmas dan Sekolah
PASIEN