Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah salah satu kunci dalam menuju kehidupan yang
baik,seseorang menjaga kesehatannya guna menghindarkan diri dari serangan
penyakit luar maupun dalam, baik fisik maupun mental. Menurut WHO,
kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, maupun sosial dan tidak
hanya bebas dari penyakit dan cacat.

Merealisasikan kesehatan diperlukan wadah yang pasti dan hal itulah yang
menjadi pemikiran pemerintah melalui departemen kesehatan dan departemen
pendidikan dicetuskan suatu pendidikan formal seperti smk kesehatan.
Berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional
pemerintah sedang berupaya untuk melakukan pembaharuan yang sangat
mendasar mulai dari penyesuaian kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana
pendidikan serta peningkatan kualitas peserta didik untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan diperlukan untuk membangun sebuah sistem
dan mempersiapkan peserta didiknya menjadi individu yang berguna bagi
masyarakat, bangsa dan negara. Peserta didik merupakan ujung tombak dari
sebuah sistem pendidikan dan bahkan sebagai tulang punggung negara demi
tercapainya tujuan nasional.
Peningkatan kemampuan dan kualifikasi peserta didik bukan hanya melalui
pembelajaran di kelas, tetapi juga dengan pembelajaran yang bersifat non regular
hendaknya mendapat perhatian dari pemerintah. Melalui instansi-instansi
pendidikan luar sekolah pemerintah menambahkan mata pelajaran sebagai pra
syarat untuk melaksanakan praktek klinik keperawatan seperti yang tercantum
dalam kurikulum dengan melaksanakan kegiatan observasi, bagi calon tenaga
keperawatan yang akan memberikan manfaat serta pengetahuan tentang
pelaksanaan alur penerimaan pasien.

1
Akhir dari pelaksanaan observasi dilakukan semacam evaluasi terhadap
peserta didik untuk menguji mental, kemampuan yang diperoleh sebagai tahap
awal menuju praktek klinik keperawatan dan sekaligus mempersiapkan peserta
didik dalam persainagan di dunia bisnis maupun kerja.
Observasi wajib diikuti oleh setiap peserta didik yang sudah memenuhi syarat
dan sebagai wujud nyata pelaksanaan kurikulum sekolah, peserta didik di
wajibkan menyusun laporan pertanggung jawaban tugas yang diberikan oleh
pihak sekolah sebagai penilaian akademik dalam melaksanakan Praktek Klinik
Keperawatan (PKK) I.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah penampilan umum Puskesmas II Denpasar Barat?
2. Bagaimanakah pelayanan di Puskesmas II Denpasar Barat?
3. Bagaimanakah struktur Puskesmas II Denpasar Barat?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penampilan umum puskesmas tersebut.
2. Untuk mengetahui pelayanan yang diberikan di puskesmas tersebut.
3. Untuk mengetahui struktur puskesmas tersebut.

1.4 Manfaat Kegiatan Observasi


1. Memberi pemahaman peserta didik bagaimana itu puskesmas dan apa
fungsi dari puskesmas sendiri.
2. Untuk memepelajari tata cara bagaimana cara bekerja dengan baik di
puskesmas.
3. Memberikan pengalaman kerja ketika melakukan observasi di puskesmas.

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Sejarah Puskesmas


Puskesmas II Denpasar Barat adalah salah satu Puskesmas di Kecamatan
Denpasar Barat yang berdiri sejak Tahun 1984 yang terletak di Jalan Gunung
Soputan Gang Puskesmas No.3 Denpasar Barat. Luas wilayah kerja Puskesmas II
Denpasar Barat yaitu 13,52 Km2, dengan batas wilayah sebagai berikut.
Sebelah Utara : Kelurahan Pemecutan
Sebelah Timur : Desa Dangin Puri Kauh
Sebelah Selatan : Banjar Abianbase, Desa Kuta
Sebelah Barat : Desa Kerobokan, Kuta Utara
Puskesmas II Denpasar Barat mewilayahi 5 desa dan 1 Kelurahan yang
meliputi 58 banjar yaitu : Desa Dauh Puri Kelod 11 Banjar, Desa Dauh Puri
Kangin 5 Banjar, Desa Dauh Puri Kauh 7 Banjar, Desa Padang Sambian Kelod 12
Banjar, Desa Pemecutan Kelod 15 Banjar, Kelurahan Dauh Puri 8 Banjar,5
Lingkungan. Dengan rata-rata jarak tempuh ke Puskesmas sekitar 3 Km dan rata-
rata waktu tempuh 15 menit.
2.2 Visi dan Misi Puskesmas
Visi Puskesmas
Menjadikan Puskesmas II Denpasar Barat prima dalam pelayanan dan
pembinaan kesehatan yang bermutu, menuju Denpasar Sehat Tahun 2015.
Misi Puskesmas
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Memberdayakan seluruh komponen pendukung dalam pembangunan
kesehatan
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu merata dan terjangkau
4. Menyelenggarakan sistem informasi puskesmas yang bermutu
5. Memanfaatkan teknologi kesehatan tepat guna.

3
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN

3.1 Kegiatan Observasi Hari 1


Adapun data yang didapatkan pada observasi di Puskesmas II Denpasar
Barat dapat dipaparkan sebagai berikut.
1. Hari, Tanggal dan Waktu Observasi
Observasi pertama di mulai pada hari Jumat, 20 Desember 2013 di
Puskesmas II Denpasar Barat. Yang dimulai dari jam 08.00 s/d 10.30 Wita dan
jam kerja instansi (puskesmas) ditentukan dengan hari dan jam yang telah
ditetapkan :
Jam Kerja :
Senin s/d Kamis : 07.00 s/d 14.00 Wita
Jumat : 07.00 s/d 12.30 Wita
Sabtu : 07.30 s/d 13.00 Wita

Jam Pelayanan :
Senin s/d Kamis : 08.00 s/d 12.00 Wita
Jumat : 08.00 s/d 10.30 Wita
Sabtu : 08.00 s/d 11.30 Wita

Jam Pelayanan Khusus :


Imunisasi : Senin dan Rabu
Kelas Ibu Hamil : Jumat
Peguyuban Diabetes : Sabtu (Minggu ke-10 dan 110)

Jadwal Pelayanan KIA :


Imunisasi : Senin dan Rabu
Periksa Hamil : Setiap hari
KB : Setiap hari
Tindik : Setiap hari

2. Penampilan Umum Puskesmas II Denpasar Barat


Puskesmas II Denpasar Barat terletak di Jalan Gunung Soputan Gang
Puskesmas No. 3 Desa Pemecutan Kelod Kecamatan Denpasar Barat. Jenis
puskesmas ini adalah Puskesmas Rawat Jalan. Keadaan lingkungan puskesmas
bersih, nyaman dan sejuk. Pembagian pada tiap-tiap ruangannya pun teratur

4
dan rapi, sehingga para pasien tidak kebingungan saat menuju ruangan atau
poli. Semua tampak tertata rapi dan nyaman bagi para pengunjung Puskesmas.
Letak puskesmas cukup strategis namun sedikit susah dicari.

3. Ketenagaan Puskesmas
Tenaga kesehatan di Puskesmas II Denpasar Barat berjumlah 75 orang yang di
bagi menjadi tiga puskesmas, yaitu Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu,
dan Tenaga Kontrak yang terdiri atas:

Dokter Umum : 4 orang Sarjana Terapan : 1 orang


Dokter Gigi : 4 orang D3 Lingkungan : 1 orang
Perawat D3 : 1 orang SKM : 1 orang
Perawat Spk : 7 orang Sopir : 2 orang
Bidan D1 : 8 orang Tenaga Kontrak : 6 orang
Bidan D3 : 10 P. Laundry : 1 orang
P. Dapur : 1 orang
orang
Perawat Gigi : 7 orang Pembantu : 5 orang
Ass. Apoteker : 2 orang Jaga Malam : 5 orang
D3 Gizi : 1 orang PPTI : 1 orang
Analis Lab. : 1 orang JKBM : 1 orang
Spm PKL : 1 orang SMA : 4 orang

5
4. Sistem Managerial
Dr. umum

Kelompok Jabatan
Fungisional Dr. Gigi

Perawat


Bidan

Puskesmas Perawat Gigi


Kepala Sanitarian

Penyulahan Kes.

Nutrisionit

Pranata Lab.

Ass. Farmasi

KA SUB BAG TU

Pegawai Umum Perlengkapan Keuangan


5. Jenis-jenis Pelayanan dan Kelengkapan Fasilitas Puskesmas II Denpasar Barat
Jenis pelayanan yang diberikan cukup banyak yaitu:
Pemeriksaan Kesehatan
Injeksi
Penggunaan EKG
Penggunaan USG
Pelayanan Bayi dan Anak
Pelayanan Kebidanan
Pelayanan KB
Hematology Analyzer
Urinalisis
Faeces Rutin
Meng. Stik Reagen Kering
Imono-Serologi
Mirobiologi

Semua jenis pelayanan didukung dengan fasilitas yang memadai,


diantaranya:
R. Perpustakaan
R. Kepegawaian
R. Konsultasi Remaja
R. Pertemuan
Gudang Logistik
R. Kepala Puskesmas
Gudang Obat
R. Staf Puskesmas
R. Konsultasi T.B
Klinik IMS
R. Laboratorium
R. Imunisasi
Poli Anak
Poli Umum
R. KIA/KB
Poli Gigi
UGD
R. Konsultasi Gizi dan Sanitasi

6. Alur Management Pelayanan

Pasien


Loket UGD


Kasir




Poli Umum Poli Anak Poli KIA/KB Poli Gigi


Lab Rujuk RS
Klinik Gizi

Klinik Sanitasi

Poli Imunisasi



Apotek

Pulang


Penjelasan :
P
asien yang datang terlebih dahulu mengambil nomer antrian dan menunggu
giliran ke kasir. Tetapi untuk pasien yang sudah parah dan memerlukan
pertolongan yang cepat segera dibawa ke UGD. Untuk administrasi, beberapa
pasien dimintai keterangan, jika pasien tidak membayar maka diberikan huruf
G yang artinya Gratis, jika pasien membayar diberikan huruf B artinya
Bayar dan pasien yang menggunakan kartu JKBM atau ASKES, keterangan
tersebut ditulis pada kertas yang berisi nomor antrian, identitas pasien dan
keluhannya .
S
etelah itu, pasien akan menunggu di ruang tunggu atau langsung menuju poli
yang ditentukan. Jika pasien yang mendapatkan di Poli Umum, para petugas
di Poli tersebut dapat menyarankan pasien agar ke ruang LAB, Klinik Gizi
dan Sanitasi. Jika pasien sudah ditangani, maka akan diberi resep oleh dokter.
Pasien langsung menuju apotek untuk menebus obat dan pulang. Tetapi, jika
pasien memerlukan rujukan ke Rumah Sakit segera dibawa ke Rumah Sakit
yang disarankan.
7. Pelayanan Puskesmas
Pelayanan yang ditunjukan oleh para pegawai puskesmas sangat ramah,
baik, sopan, dan teliti pada saat menerima pasien. Pasien diberikan pelayanan
yang nyaman pada saat memasuki puskesmas, karena petugas mementingkan
3S (senyum, sapa, sopan).

3.2 Kegiatan Observasi Hari 2
Observasi kedua dimulai pada Sabtu, 21 Desember 2013 yang dimulai
pukul 08.00 dan selesai pukul 11.30 Wita. Pada hari kedua ini siswa bersangkutan
mendapat di masing-masing Poli dan memaparkan apa saja yang terdapat di Poli
yang siswa tersebut dapatkan. Pada hari ini penulis mendapat tugas di Loket dan
berikut penjelasannya.
1. Kinerja pegawai puskesmas :
Kinerja pegawai puskesmas yang ada di Loket sangat cekatan, teratur.
Pegawai juga memberikan pelayanan yang baik untuk pasiennya,
sehingga pasien merasa senang dan ingin berobat kembali.
2. Keadaan ruangan yang ada di Loket:
Ruangannya bagus, pencahayaannya baik, dan pera ruangannya juga
tidak terlalu sempit. Saat ada pasien yang datang ke Loket penulis
hanya membantu sekedarnya saja seperti mencatat nama, keluhan, dan
asal pasien.
3. Keadaan alat-alat medis dan teknik para tenaga medis dalam melayani
pasien :
Alat-alat yang digunakan di Loket sangat steril, baik dan terawat.
Tenaga medisnya juga sangat cekatan dan teliti dalam mendaftarkan
pasien, tidak hanya itu tenaga medisnya juga sopan, ramah dalam
melayani pasien.

BAB IV
PELAKSANAAN, KENDALA DAN PEMECAHANNYA

4.1 Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Kegiatan Observasi
Beberapa faktor pendukung pelaksanakan Observasi, yang membantu
peserta didik dalam memperlancar proses tersebut. Adapun faktor-faktor
pendukungnya adalah sebagai berikut.
1. Kepala Puskesmas II Denpasar Barat adalah guru produktif peserta
didik di SMK Kesehatan PGRI Denpasar.
2. Ketua TU Puskesmas II Denpasar Barat sangat membantu peserta
didik dan juga baik.
3. Tenaga kerja di puskesmas juga baik dan sangat membantu karena
ketika peserta didik bertanya, petugas puskesmas mau menjawabnya.

4.2 Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan kegiatan Observasi
Selain faktor-faktor pendukung yang telah dipaparkan di atas,
adapun beberapa faktor-faktor penghambat yang sering ditemui di
lapangan yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Karena banyaknya pasien, jadi peserta didik tidak bisa bertanya secara
leluasa kepada petugas puskesmas.
2. Karena pengetahuan peserta didik belum begitu sempurna tentang
kesehatan, jadi penulis tidak bisa banyak membantu.
3. Karena baru pertama kali peserta didik agak sedikit canggung ketika
berhadapan dengan petugas puskesmas.

4.3 Alternatif Pemecahan Masalah
Pada pelaksanakan Kegiatan Observasi peserta didik sering menemukan
masalahmasalah/kendala dalam kesehariannya, namun ada beberapa alternatif
pemecahan masalah yang sering digunakan. Adapun beberapa alternatif
pemecahan masalah tersebut adalah:
1. Mengubah sifat menjadi lebih baik agar saat bekerja di puskesmas
tidak mendapat kritikan yang jelek.
4.4 Deskripsi Perolehan Manfaat Bagi Peserta Didik, Puskesmas dan Sekolah

Pelaksanaan kegiatan observasi ini memberikan manfaat yang


sangat besar bagi peserta didik, puskesmas dan sekolah sebagai instansi
pendidikan yang nantinya akan menjadi tempat bagi calon-calon tenaga
keperawatan ini mengamalkan ilmunya. Adapun manfaat-manfaaat yang
dimaksudkan di atas adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Untuk Peserta didik
Sebagai calon tenaga keperawatan tentunya tidak mudah untuk
memperoleh keterampilan yang nantinya akan berguna di masyarakat
ada tahapan-tahapan tertentu yang harus dilewati seperti:
Pembelajaran di sekolah, Observasi di puskesmas dan Praktik Klinik
Keperawatan (PKK). Tahapn yang telah di laksanakan baru sebatas
observasi. Adapun manfaat dari kegiatan observasi bagi peserta didik
adalah:
1. Peserta didik lebih mengetahui bagaimana tata cara bekerja yang
baik di puskesmas.
2. Peserta didik lebih mengetahui bagaimana cara menangani pasien
dengan cekatan, benar dan tidak salah.
2. Manfaat Untuk Puskesmas
Adapun manfaat dilakssanakannya kegiatan observasi di
puskesmas II Denpasar Barat adalah:
1. Membantu puskesmas dalam menyampaikan informasi yang
bekaitan dengan kesehatan kepada masyarakat.
2. Memberikan bantuan dalam hal tenaga keperawatan.
3. Dapat berbagi informasi tentang kesehatan.
3. Manfaat Untuk Sekolah
1. Mempererat hubungan kerjasama antara puskesmas dengan
sekolah.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
3. Memudahkan dalam pelatihan peserta didik untuk mampu menjadi
tenaga keperawatan yang terampil.

BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Puskesmas II Denpasar Barat memiliki ketenagaan
sebanyak 77 orang, pelayanan yang diberikan sudah cukup terkoordinasi.
Hal itu telah berdasarkan alur management yang berlaku di puskesmas II
Denpasar barat. Sikap tenaga medisnya dalam melayani pasien sangat
ramah, sopan, baik. Dengan hal tersebut membuat pasien merasa nyaman
saat berobat ke puskesmas.

5.2 Saran
Pada saat musim hujan di sekitar lingkungan puskesmas
mengalami banjir, hal itu disebabkan karena saluran airnya kurang
berfungsi dengan baik. Sehingga seharusnya pihak puskesmas bisa
berusaha untuk memperbaiki saluran air tersebut. Saran lainnya adalah
tetap pertahankan keramahan, kesopanan tenaga kerja yang ada sehingga
pasien tetap merasa aman, nyaman berobat di Puskesmas II Denpasar
Barat.






PASIEN

Anda mungkin juga menyukai