Anda di halaman 1dari 45

MAKALAH

TEKHNIK-TEKHNIK EVALUASI

OLEH

BAIK HURIAH
NPM. PG 11110107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
HAMZANWADI SELONG
2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat tersusunnya materi makalah ini. walaupun
masih ada kekurangan-kekurangan, namun yang sedemikian itu kami
maklumi, karena kami sadar akan ke dhoipan kami selaku makhluk
ciptaan Tuhan.

Untuk itu kami mengharapkan saran-saran dari semua


kalangana agar tercapainya kesempurnaan pada makalah ini.

Dan selanjunya kami mengucapkan banyak terima kasih atas


partisipasinya dan semoga buku ini bermanfaaat untuk kita semua
AminAmin.Amin ya rabbal alamin.

Aikmel,.2012
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penilaian merupakan komponen penting dalam


menyelenggarakan pndidikan.upaya meningkatkan kualitas
pendidikan dapat ditempuh melalui kualitas pembelajaran dan
kualitas system penilaiannya.Keduanya saling terkait,system
pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang
baik.kualitas pembelajaran ini dapat diliht dari hasil
penilaiannya.selanjutnya sistem penilaian ya yang baik akan
mendorong pendidikan untuk menentukan strategi mengajar yang
baik dan memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih
baik.Oleh karena itu,dalam upaya peningkatan kualitas penidikan
diperlukan perbaikan system penilaian yang di terapkan.

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukan


peningkatan kualitas system penilaian.Dengan demikian ,amanat
Undang-undang Sistem Pendidikn Nasional tahun 2003 pasal h
(1)bahwaevaluasi hasikan oleh l belajar peserta didik dilakukan
oleh pendidik untuk memantau proses,kemajuan,dan
perbaikanhasil belajar peserta didik secara berkesinambungan
dapat di wujudkan.

Penilaian didefinisikan sebagai proses pengupulan


imformasi tentang kinerja siswa,untuk digunakan sabagai dasar
dalam membuat keputusan(weeden,at
all,2002;Boot;1996;Nitko;1996;Mardapi;2004).Selanjutnya ,Black
dan William(1998)mendevinisikan penilaian sebagai semua
aktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menilai diri
mereka sendiri,yang memberikan imformasi untukdi gunakan
sebagai umpan balik untuk memodifikasi aktivutas belajar dan
mengajar.Dalam kaitan dengan umpan
balik,Dececho(Ebel&Frisbie,1986)mengatakan bahwa umpan balik
Loop ke semua komponen pembelajaan (instructional
objectives,entering behavior ,instructional procedures,dan
performance assessment)dan dapatdigunakan oleh guru sebagai
prosedur manajemen dan diagnostik.

B. Permasalahan

Berdasarkan definisikan tersebut yang telah dikemukakan


di atas, maka masalah yang pokok akan dibahas adalah Tekhnik-
Tekhnik Evaluasi Pendidikan memberikan penekanan pada usaha
yang dilakukan oleh guru,untuk melakukan perubahan aktifitas
belajar mengajar yang lebih baik dari sebelumnya.
BAB II

PEMBAHASAN

Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan


mengenai proses pembelajaran secara sistimatis untuk menetapkan
apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan sejauh apakah
perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik.
Sufflebeam et. Al 1971 mengatakan bahwa evaluasi adalah proses
menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang
berguna untuk menilai alternative keputusan.

Evaluasi sendiri memiliki beberapa prinsip dasar:

1. Evaluasi bertujuan membantu pemerintah dalam mencapai


tujuan pembelajaran bagi masyarakat
2. Evaluasi adalah seni, tidak ada evaluasi yang sempurna meski
dilakukan dengan metode yang berbeda.
3. Pelaku evaluasi atau evaluator tidak memberikan jawaban atas
suatu pertanyaan tertentu.
4. Evaluator tidak berwenang untuk memberikan rekomendasi
trhadap keberlangsungan terhaap program, peneliti n evaluasi
adalah tanggung jawab tim bukan perorangan.
5. Evaluator tidak terikat pada satu sekolah demikian pula
sebaliknya.
6. Evaluasi adalah proses,jika diperlukan revisi maka maka
lakukanlah revisi.
7. Evaluasi memerlukan data yang akurat dan cukup,hingga perlu
pengalaman pendalaman metode penggalian imformasi.
8. Evaluasi akan mantap apabila dilakukan dengan instrumen dan
tehnik applicable.
9. Evaluasi hendaknya mampu membedakan yang dimksud
dengan evaluasi formatif,evaluasi sumatif dan evaluasi
program.
10.Evaluasi memberikan gambaran deskriptif yang jelas mengenai
sebab dan akibat,bukan terpaku pada angka soalan tes.
Dengan demikian dapat dimengerti bahwa sesungguhnya
evaluasi adalah proses mengukur dan menilai terhadap suatu objek
dengan menampilkan hubungan sebab akibat diantara factor yng
mempengaruhi objek tersebut.
Tujuan Evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses
yang terjadi dalam proses pembelajaran.proses pembelajaran memiliki
3 hal penting yaitu,Infut ,transformasi dan output.Input adalah peserta
didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses
pembelajaran.
Transformasi adalah segala unsur yang terkait dengan proses
pembelajaran yaitu;guru,media dan bahan belajr,metode
pengajaran,sarana penunjang dan system administrasi .sedangkan
output adalah capaian yng dihasilkan dari proses pembelajaran.
Evaluasi pendidikan memiliki beberapa fungsi yaitu;
1. Fungsi selektif
2. Fungsi diagnostic
3. Fungsi penempatan
4. Fungsi keberhasilan
Maksud dari dilakukannya evaluasi adalah ;
1. perbaikan system
2. Pertanggung jawaban kepada pemerintah dan masyarakat
3. Penentuan tindak lanjut pengembangan.
Didalam penyajiannya evaluasi memiliki prinsip-prinsip,
diantara prinsip-prinsip evaluasi adalah sebagai beriut:
1. Keterpaduan
2. Evaluasi harus dilakukan dengan prinsip keterpaduan antara
tujuan intrusional pengajaran,materi pembelajaran dan metode
pengajaran.
3. keterlibatan peserta didik.
4. prinsip ini merupakan suatu hal yang mutlak, karena
keterlibatan peserta didik dalam evaluasi bukan alternative,tapi
kebutuhanmutlak.
5. Koherensi
6. evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yng telah
dipelajari dan sesuai dengan ranahkemampuan peserta didik
yang hendak di ukur.
7. Pedagogis
8. Perlu adanya tool penilai dari aspek pedagigiks untuk melihat
perubahan sikap dan prilaku sehingga pada akhirnya hasil
evaluasi mampu menjadi motivator bagi diri siswa.
9. Akuntabel
10.Hasil evaluas haruslah menjadi alat akuntabilitas atau bahan
pertanggung jawaban bagi pihak yang berkepentingan seperti,
orang tua siswa,sekolah dan lainnya.

Evaluasi Pengajaran dapat dikategorikan menjadi dua,yaitu


formatif dan sumatif.Evaluasi Formatif adalah evaluasi yang dilakukan
pada setiap ahir pembahasan suatu suatu pokok bahasan/topik,dan
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran
telah berjalansebagaimana yang telah direncanakan.
(Winkel,menganyatakan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi
formatip adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran yang
berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh imformasi
(feedback)mengenai kemajuan yang telah dicapai.
Evaluasi Sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap
akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu
pokok bahasan,dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana
peserta didik telah dapat beroindah dari suatu unit ke unit berikutnya.

TEHNIK EVALUSI
Tehnik evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu tehnik tes dan non
tes.
1. Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban
yang benar atau salah.
tes diartikn sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan
jawaban atau sejumlah pernyataan yang harus di berikan
tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan
seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang di
kenai tes.
2. Tehnik non tes meliputi skala bertingkat,kuesioner ,daftar
cocok ,wawancara,pengamatan,riwayat hidup.
a. Rating scale atau skala bertingkat menggambarkan nilai
dalam bentuk angka.
Angka-angka diberikan secara bertingkat dari angka
terendah hingga paling tinggi.angka-angka tersebut
kemudian dapat dipergunakan untuk melakukan
perbandingan terhadap angka yang lain.
b. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam
beberapa kategori.Dari segi yang memberikan jawaban .
kuesioner dibagi kuesioner langsung dan kuesioner tidak
langsung.
Kuesioner langsung adalah kuesioner yang dijawab
langsung oleh orang yang diminta jawabannya.sedangkan
kusioner tidak langsung adalah dijawab oleh orang yang
dekat dan mengetahui penjawab seperti contoh,apabila
yang hendak yang dimintai jawaban adalah seseorang yang
buta hurup maka dapat dibantu oleh anak ,tetangga atau
anggota keluarganya.Dan bila ditinjau dari segi cara
menjawab maka kuesioner terbagi menjadi kuesioner
tertutup dan kuesioner terbuka.kuesioner tertutup adlah
daftar pertanyaanyang memiliki dua atau lebih jawabandan
si penjawab hanya memberikan tanda silang (x)atau cek( )
pada jawaban yang di anggap sesui.sedangkan kuesiner
terbuka adalah daftar pertanyaan dimana sipenjawab
diperkenankan memberikan jawaban dan pendapat nya
secara terperinci sesuai dengan apa yang ia ketahui.
c. Daftar cocok adalah sebuah daftar yang berisikan
pernyataan beserta dengan kolom pilihan
jawaban.sipenjawab diminta untuk memberikan tanda
silang atau cek pada jawaban yang dianggap sesuai.
d. wawancara adalah ,suatu cara yang dilakukan secara lisan
yang berisikan pertanyaan pertanyaan yang sesuai
dengan tujuan imformasi yang henda di gali.
Wawancara dibagi dalam 2 kategori,yaitu
pertama,wawancara bebas yaitu si penjawab
(responden)diperkenankan untuk memberikan jawaban
secara bebas sesuai yang ia ketahui tanpa di berikan
batasan oleh pewawancara.Kedua adalah wawancara
terpimpin dimana pewancara telah menyusun pertanyaan-
pertanyaan terlebih dahulu yang bertujuan untuk
menggiring penjawab pada imformasi imformasi yang
diperlukan saja.
e. Pengamatan atau observasi ,adalah suatu tehnik yang
dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara
sistematis apa yang tampak dan terlihat
sebenarnya.Pengamatan atau observasi terdiri dari 3
macam,yaitu;
(1). Observasi partisipan yaitu pengamat terlibat dalam
kegiatan
kelompokyang diamati.
(2). Observasi sistematis ,pengamat yang terlibat dalam
kelompok yang diamati.pengamat telah membuat List
factor-faktor yang telah diprediksi sehingga
memberikan pengaruh terhadap system yang terdapat
dalam obyek pengamatan.
f. Riwayat hidup,Evaluasi ini dilakukan dengan mengumpulkan
data dan imformasi mengenai obyek evaluasi sepanjang
riwayat hidup objek evaluasi tersebut.

Dalam evaluasi pendidikan terdapat 3 macam Tes,yaitu;


a.Tes diagnostic
b.Formatip
c.Tes Sumatif
Tes formatip adalah penilaian yang menyediakan imformasi
kepda siswa dan guru untuk di gunakan dalam memperbaiki kegiatan
belajar dan mengajar .
Tes sumatif adalah (assessemen ment of learning)adalah jenis
tes yang orientasinya adalah pegumpulan imformasi tentang
pembelajaran yang di lakukan pada rentang waktu tertentu pada akhir
suatu unit pelajaran.penilaian sumatif dilakukan pada akhir semester
atau unit instruksional untuk menilai kualitas dan kuantitas akhir
pencapaian belajar siswa atau kesuksesan dari program instruksional
(Weeden,Winter,&Broadfoot;2002).
PROSEDUR MELAKSANAKAN EVALUASI
Dalam melaksanakan evaluasi pendidikan hendaknya dilakukan
secara sistematis dan terstruktur.Sebagaimana telah dikemukakan
sebelumnya bahwa evaluasi pendidikan secara garis besar melibatkan
3 unsur ,yaitu;Infut,proses dan out put.Apabila proses yang dilakukan
tidak bercermin pada unsur tersebut maka dikhawatirkan hasil yang
digambarkan oleh hasil evaluasi tidak mampu menggambarkan
gambaran yang sesungguhnya terjadi dalam proses
pembelajaran.Langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan evaluasi
pendidikan secara umum adalah sebagai berikut;
a. Perencanaan(Mengapa perlu evaluasi,apa saja yang hendak
dievaluasi,tujuan evaluasi,tehnik apa yang hendak di
pakai,siapa yang hendak di evaluasi,kapan,dimana,penyusunan
instrument,indicator,data apa saja yang hendak di gali,dsb).
b. Pengumpulan data (tes,obervasi,kuesioner,dan sebagainya
sesuai dengan tujuan.
c. Verifiksi data(uji instrument,uji validates,uji veliabilitas,dsb).
d. Pengolahan data (memaknai data yang terkumpul,kualitatif
atau kuantitatif,apakah hendak diolah dengan statistic atau non
statistic,apakah dengan parametrik atau non
parametrick,apakah dengan manual atau dengan soft
ware(misal;SAA,SPSS).
e. Penafsiran data,(ditafsirkan melalui berbagai tehnik uji,diakhiri
dengan uji hipotesis ditolak atau diterima ,jika ditolak
mengaapa?jika ditrima mengapa?Berapa taraf segnifikannya?.)
Interprestasikan data tersebut secara berkesinambungan dengan
tujuan evaluasi sehingga akan tampak hubungan sebab akibat tersebut
muncul maka akan lahir altrenatif yang di timbulkan oleh evaluasi itu.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN

Tehnik evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu tehnik tes dan non tes.
1. Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban
yang benar atau salah.
tes diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang
membutuhkan jawaban atau sejumlah pernyataan yang
harus di berikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat
kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu
dari orang yang di kenai tes.
2. Tehnik non tes meliputi skala bertingkat,kuesioner ,daftar
cocok ,wawancara,pengamatan,riwayat hidup.
a. Rating scale atau skala bertingkat menggambarkan nilai
dalam bentuk
angka.
b. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam
beberapa kategori.Dari segi yang memberikan jawaban .
kuesioner dibagi kuesioner langsung dan kuesioner tidak
langsung.
c. Daftar cocok adalah sebuah daftar yang berisikan
pernyataan beserta dengan kolom pilihan
jawaban.sipenjawab diminta untuk memberikan tanda
silang atau cek pada jawaban yang dianggap sesuai.
d. wawancara adalah ,suatu cara yang dilakukan secara
lisan yang berisikan pertanyaan pertanyaan yang sesuai
dengan tujuan imformasi yang henda di gali.
e. Pengamatan atau observasi ,adalah suatu tehnik yang
dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara
sistematis apa yang tampak dan terlihat
sebenarnya.Pengamatan atau observasi terdiri dari 3
macam,yaitu;
(1). Observasi partisipan yaitu pengamat terlibat dalam
kegiatan
kelompokyang diamati.
(2). Observasi sistematis ,pengamat yang terlibat dalam
kelompok yang diamati.pengamat telah membuat List
factor-faktor yang telah diprediksi sehingga
memberikan pengaruh terhadap system yang terdapat
dalam obyek pengamatan.
f. Riwayat hidup,Evaluasi ini dilakukan dengan
mengumpulkan data dan imformasi mengenai obyek
evaluasi sepanjang riwayat hidup objek evaluasi
tersebut.

Dalam evaluasi pendidikan terdapat 3 macam Tes,yaitu;


a.Tes diagnostic
b.Formatip
c.Tes Sumatif

2. SARAN-SARAN
Evaluasi bertujuan membantu pemerintah dalam mencapai
tujuan pembelajaran bagi masyarakat.
Evaluasi memberikan gambaran deskriptif yang jelas
mengenai sebab dan akibat, bukan terpaku pada angka soalan tes.
Tujuan Evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui
proses yang terjadi dalam proses pembelajaran.proses
pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu,Infut ,transformasi dan
output.Input adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuannya
dan siap menjalani proses pembelajaran.

MAKALAH

KETERAMIAN-KETERAMPILAN DIDALAM SUPERVISI


OLEH KELOMPOK

1. BAIK HURIAH
2. ROHANA
3. MAHNUN
4.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
HAMZANWADI SELONG
2011
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat-Nya, karena berkat


rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas ini tersusun dan terselesaikan
dengan baik. Dalam penyajian makalah ini tentu banyak sekali
kekurangannya, namun yang sedemikian itu kami maklumi, karena
kami sadar akan ke kurangan kami selaku makhluk ciptaan Tuhan.

Untuk itu kami mengharapkan saran-saran dari semua


kalangana agar tercapainya kesempurnaan pada makalah ini.

Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat membantu mahasiswa


dalam mempelajari dan menguasai dalam persiapan supervise.

Dan selanjunya kami mengucapkan banyak terima kasih atas


partisipasinya dan semoga buku ini bermanfaaat untuk kita semua
AminAmin.Amin ya rabbal alamin.

Aikmel,
..20
12

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Beakang
Sebagai orang yang bertugas mengajar dan mendidik, guru
akan melaksanakan berbagai macam kegiatan demi tercapainya
tujuan yang telah dirumuskan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
guru harus memainkan fungsi sebagai pembimbing, pemburu,
model atau contoh, penyelidik,konselor, pencipta, yang
mengetahui suatu, pembangkit pandangan, pembawa cerita, dan
seorang actor.
Keterampilan atau skiil dapat dikonotasikan sebagai
sekumpulan pengetahuan dan kemampuan yang harus dikuasai.
dapat dipelajari, dideskripsikan, dan diferipikasi (alfonso,1981).
Berarti keterampilan supervise pembelajaran sekumpulan
pengetahuan dan kemampuan yang harus dikuasai oleh suvervisor
dalam melaksakan supervise pembelajaran.

B. Permasalahan
Mengacu pada latar belakang yang telah dikemukakan di atas,
maka masalah yang pokok akan dbahas adalah keterampilan-
keterampilan didalam supervisi pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

KETRAMPILAN-KETRAMPILAN DIDALAM SUPERVISI


PEMBELAJARAN
A. JENIS-JENIS KETERAMPILAN SUPERVISI PEMBELAJARAN
Sebagaimana dikemukakan oleh alfonso(1981)menawarkan 3 jenis
ketrampilan supervise pembelajaran,yaitu ;keterampilan
tehnik(tehnikal skills),keterampilan manajerial(managerial
skills),dan keterampilan manusiawi(human skill).
Yang di maksud ketermpilan menurut alfonso adalah ,kemampuan
untuk menggunakan metode-metode dan tehnik-tehnik supervise
pembelajaran.
-Ketempilan Tehnik dibutuhkan oleh supervisordalam kaitannya
dalam pelaksanaan tugas-tugas yang berkaitan dengan funhsi
supervisor secara general.Yang dimaksud kan dengan keterampilan
general.
Yang dimaksudkan dengan keterampilan manajerial keterampilan
dalam pembuatan keputusan supervisi dalam hubingannya dalam
elemen-elemen institusional dimana seorang supervisor bekerja,
sedangkan yang dimaksudkan dengan keterampilan manusiawi
adalah keerampilan untk melakukan kerja sama dengan guru dan
aparat sekolah lainnya dalam rangka melaksanakan pekerjaannya
secara efektif.
Keterampilan manusiawi berkaitan erat dengan tugas suvervisor
dalam kaitannya dengan kemampuan mempengaruhi orang lain,
kemampuan motivasi, kemampuan membentuk tim kerja, dan
kemampuan untuk meyakkinkan guru agar menerima perubahan.
Keerampilan tekhik supervise pembelajaran meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Menetapkan kreteria untuk menyeleksi sumber-sumber
pembelajaran.
2. Mendayagunakan system kunjungan atau observasi kelas.
3. Mendagunakan rapat supervise pembelajaran.
4. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan jelas.
5. Mengaplikasikan hasil-hasil penelitian
6. Mengembangkan langkah-langkah evaluasi
7. Mendemonstrasikan keterampilan-keterampilan mengajar.

Keterampilan manajerial meliputi hal-hal sebagai berikut:


1. Mengenali cirri-ciri masyarakat
2. Mengakses kebutuhan-kebutuhn guru
3. Menerapkan prioritas pembelajaran
4. Menganalisis lingkungan pendidikan
5. Memamfaatkan system perencanaan pendidikan
6. Memonitor dan mengeontrol kegiatan guru
7. Melimpahkan tanggung jawab
8. Mengelola waktu
9. Mengalokasiskan sumber-sumber pembelajaran
10.Mengurangi ketegngan guru-guru
11.Mendokumentasikan kegiatan orgnisasi pembelajaran.
Ketempilan-keterampilan manusiawi meliputi hal-hal sebagai
beriut:

1. Merrespon perbedaan individual guru


2. Menganali kekuatan kelemahan guru
3. Mengklasifikasi nilai-nilai
4. Menspesefikasi pesepsi
5. Membuat komitmen tentang tujuan yang disepakati
6. Menyelenggarakan diskusi keleompok
7. Menengarkan
8. Melaksanakan pertemuan
9. Mengadakan interaksi secra bersama-sama
10.Megadakan interaksi secara lugas tetapi tegas
11.Memecahkan konflik
12.Membangkitkan kerja sama
13.Menjadikan diri sebagai model atau contoh
Uraian ketiga jenis keterampilan tersebut di atas, tekhnik
manajerial dan manusiawi, menunjukkan dengan jelas, bahwa
keterampilan tekhnik adalah sebuah keterampilan yang memang
dibangun agar supervisor dapat melaksanakan tugas secara
spesipik, dan tidak ada rang lain yang dapat melakukannya.
Sedangkan keterampilan manajelrial dibangun dengan maksud
agar seorang suvervisor daa melaksanakan tugas supervise
mengacu pada fungsi-fungsi manajerial seperti seperti Planning,
Staffing, Organizing, Kontroling, decision making. Sementara
keterampilan manusiawi dibangun dengan maksud agar supervisor
dalam melaksanakan tugas suvervisi pembelajaran,mengutamakan
hubungan insani yang dicirikan dengan sifat-sifat empati
,kesadaran tinggi,penerimaan atas perbedaan individual guru ,dan
berorieantasi terhadap kesejawatan.
Mengutip pendapat Sergiovanni(1983),penulis menyatakan bahwa
ada 3 jenis keterampilan yang harus di kuasai oleh
supervisor,yaitu;keterampilan tehnis,keterampilan mansiawi,dan
keterampilan konseptual.
Keterampilan Tehnik diasumsikan sbagai kemampuan,metode dan
tehnik untuk menampilkan tugas spesifiknya sebagai seorang
supervisor.Tugas spesifik dapat diasosiasikan dengan mengarahkan
dan menganalisis interaksi belajar didalam kelas.seperti;
1.Menggunakan vedio tave dalam setiap episode pembeljaran.
2.menerapkan penelitian keefektifan guru untuknmenyusun skala
penelitian.
3.mengembangkan naras/deskripsi mengenai kehidupan atau
kegiatan kelas
4.menulis laporan evaluasi
5.pemakai criteria dalam tes seperti penggunaan criterian
reference.
Keterampilan Manusiawi berkenaan dengan kemampuan
untuknmembuat pertimbangan dalam pertimbangan dalam bekerja
sama dengan orang lain.keterampilan demikian meminta
,suvervisor dapat memahami diri sendiri.hal-hal keterampilan
manusiawi sebagai berikut;
1.pemahaman atas kepemimpinan
2.pemahaman atas hbungan yang berfokus pada pemberian
bantuan
3.pemahaman atas motivasi terhadap orang dewasa
4.pemahaman atas pengembagan sikap
5.pemahaman atas intervensi perubahan dan tingkah laku
6.pemahaman atas dinamik kelompok
Keefektifan suvervisi dalam kaitannya dengan keterampilan
manusiawi khususnya dalam epaluasi terhadap guru yaitu;
1.pemantapan laporan
2.pemberian bantuan dn dorongan
3.membangun kebenaran
4.kesejawatan.
Keterampilan Konseptual berkenaan deengan kemampuan
seseorang untuk memandang proses supervise pembelajaran
secaraholistik.yang termasuk konseptual ini adalah sebagai berikut;
1.Keefektipan pemetaan interdepensi dan strategi evaluasi dan
strategi mengajar.
2.keefektipan pemetaan strategi evaluasi dan penyusunan
kurikulum
3.keefektipen pemetaan strategi evaluasi dan aspirasi program
pengembangan staf di sekolah.

B. KETERAMPILAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH INDONESIA

Dari ketiga jenis keterampilan yang disebutkan ,keterampilan


tehniklah yang paling banyak memberikan kontribusi terhadap
kesuksesan supervisor.
Ada sejumlah tehnik supervise pembelajaran yang
dikemukakan oleh para ahli.dari sejumlah tehnik yang
dikemukakan oleh para ahli tersebut,dapat di bedakan menjadi 2
golongan besar,yaitu tehnik yang bersifat individual dan tehnik
yang bersifat kelompok(jika dilihat dari guru yang di layani),Tehnik
langsung dan tidak langsung (jika dilihat dari segi menghadapi
guru-guru).Antara tehnik-tehnik supervise pembelajaran tidak
dapat dipisah-pisahkan ,melainkan saling mendukung dan saling
menunjang(Neagly,1980).
Dalam buku Pedoman supervise pembelajaran yang di
keluarkan oleh Depdikbd(1986),tehnik-tehniksupervisi
pembelajaran meliputo kunjungan kelas,pertemuan pribadi,rapat
dewan guru,kunjungan antar kelas,kunjungan sekolah,kunjungan
antar sekolah,pertemuan dalam kelompok kerja,penerbitan bulletin
professional,dan penataran.

KUNJUNGAN KELAS
KUNjungan kelas dalam lieratur-literatur asing dikenel dengan
istilah classroom visitation ( Gwynn, 1961 )
Yang dimaksud dengan kunjungan kelas adalah kegiatan
supervise yang dilakukan oleh kepala sekolah pada saat guru
sedang mengajar di kelas ( Tahalele, 1979 ). Menurut Mark
( 1985 ) yang dilakukan oleh kepala sekolah daam kunjungan
kelas adalah sebagai berikut:
1. Memfokuskan seluruh perhatian pada semua elemen dan
situasi belajar mengajar.
2. Bertumpu pada upaya memajukan proses belajar mengajar.
3. Membantu guru-guru secara kongkrit untuk memajukan
proses belajar mengajar
4. Menolong guru-guru agar dapat mengepaluasi diri
5. Secarq bebas memberikan kebebassan kepada guru agar
dpqt berdiskusi dengannya mengenai problema-problema
yang dihadapinya dalam proses belajar mengajar mereka

Beberapa Kreteria kunjungan kelas yang baik adalah


sebagai berikut:

1. Memiliki tujuan yang jelas


2. Mengungkapkan aspek-aspek yang dapat dipergunakan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru
3. Memakai lembaran observasi
4. Terjadi interaksi antar pihak yang mensupervisi dan pihak
yang disupervisi
5. Tidak mengganggu proses belajar mengajar
6. Diikuti dengan tindak lanjut
Agar kunjungan kelas dapat mencapai hasil yang
dikehendaki, maka seorang supervisor haruslah:
1. Mampu merencanakan kunjunhgan kelas
2. Mampu merrumuskan tujuan kunjungan kels
3. Mampu merumuskan prosedur kunjunga kelas
4. Mampu menyusun pormat menyusun format observasi
untuk kunjungan kelas
5. Mampu berunding dan bekerja sama dengan guru
6. Dapat mengajar guru dengan menggunakan pormat
observasi
7. Mampu menyimpulkan hasil kunjungan kelas
8. Dapat mengompirmasikan kunjungan kelas untuk keperluan
mengambil langkah tindak lanjut
PERTEMUAN PRIBADI
Yang dimaksudkan dengan pertemuan pribadi adalah
pertemuan percakapan, dialog atau tukar fikiran antara kepala
sekolah denga guru mengenai usaha peningkatan kemampuan
professional. Pertemuan pribadi dapat dilakukan secara formal
atau informal ( depdikbud, 1986 ). Menurut Tahalele, 1979
pertemuan pribadi dapat dilakukan setelah kunjungan kelas.
Bebeapa pedoman pelaksanaan pertemuan pribadi
dikemukakan oleh Ishak 1979 adalah sbagai berikut:
1. Pelajarilah semua keterengan tentang guru-guru supaya
mengenalnya dengan baik.
2. Rumuskan tujuan yang dikehendaki
3. Rumuskan pertanyaan pengarahan yang hendak
digunakan.
4. Ciptakan situasi informal.
5. Bantulah guru-guru untuk menemukan sendiri masalahnya
serta cara-cara untuk memecahkannya.
6. Pusatkan perhatian pada perbaikan situasi belajar
mengajar.
7. Akhiri pembicaraan dengan menunjukkan jalan keluar
terhadap masalah yang dihadapi serta langkah dan
tindakan selanjutnya.
8. Catatlah semua hasil pembicaraan dan peliharalah baik-
baik catatan tersebut.
Agar pertemuan pribadi berhasil dengan baik, maka
seorang supervisor harus mampu
a. Merencanakan pertemuan pribadi
b. Merumuskan tujuan pribadi
c. Merumuskan prosedur pertemuan pribadi
d. Mengadakan ontrak dengan guru mengenai pertemuan
pribadi
e. Memancing masalah guru
f. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru
dalam pertemuan pribadi
RAPAT DEWAN GURU
Yang dimaksud dengan rapat dewan guru adalah pertemuan
semua dewan guru dengan kepala sekolah yang diimpin oleh
kepala sekolah atau seorang yang ditunjuk oleh kepala sekolah.

Maksud diadakannya rapat dewan guru adalah:


1. Mengatur seluruh anggota stap yang berbeda tingkatan
pengetahuan dan pengalamannya menjadi satu
keseluruhan potensi yang sadar akan tujuan bersama dan
bersedia bekerja sama guna mencapai tujuan pendidikan.
2. Mendorong setiap anggota stap agar mengetahui tanggung
jawab dan berusaha melaksanakannya dengan baik.
3. Bersama-sama menentukan cara-cara yang dapat
dilakukan dalam memperbaiki proses belajar mengajar.
4. Meningkatkan arus komunikasi dan informasi.
Agar rapat dewan guru berhasil dengan baik, maka seorang
supervisor harus mampu:
a. Merencanakan rapat dewan guru.
b. Merumuskan tujuan rapat.
c. Memimpin rapat.
d. Membahas masalah-masalah penting dalam rapat.
e. Menghdupkan suasana rapat.
f. Mengaitkan rapat dengan supervise.
g. Menjadikan rapat sebagai wahana tukar menukar fikiran.
h. Menyimpulkan hasil rapat.
i. Engimformasikan hasil rapat untuk keperluan mengambil
tindak lanjut.
KUNJUNGAN ANTAR KELAS
Kunjungan antar kelas adalah suatu tehnik supervise
pembelajaran,dimana guru dari kelas yang satu mengunjungi
guru dari kelas yang lain yang sedang mengajar dalam satu
sekolah.Dengan kunjungan antar kelas ini guru di suatu tempat
akan memperoleh pengalaman baru tentangprose hasil
mengajar,pengelolaan kelas,dll dari guru yang ia
kunjungi.Kunjungan kelas ini juga di kenal dengan istilah saling
saling mengunjungi kelas(1979).
Agar kunjungan antar kelas ini dapat berhasil dengan baik
,maka seorang supervisor haruslah mampu;
1. merencanakan waktu kunjungan antar kelas
2. merumuskan tujuan antar kelas
3. merumuskan prosedur kunjungan antar kelas
4. menetapkan kunjungan antar kelas

5. mengaitkan kunjungan antar kelas dengan peningkatan


kemampuan profisional guru

6. membantu ksulitan yang di hadapi guru waktu kunjungan


antar kelas
7. menyimpulkan hasil kunjungan antar kelas

8. membuat tindak lanjut antar kelas

KUNJUNGAN ANTAR SEKOLAH


Kunjungan antar sekolah adalah suatu kunjungan yang
dilakukan oleh guru-guru bersama-sama dengan kepala kepala
sekolah lainnya.Dari kunjungan ini ,guru-guru akan mengenal
bagaimana rekan guru di sekolah lainnya
mengajar(tangyonh,1985)
Mamfaat yang didapatkan dari kunjungan antar sekolah
tersebut adalah,keberhasilan yang telah dicapai oleh sekolah
lain dengan serta merta dapat di ikuti.dengan demikian dapat
di manfaatkan untuk keperluan di sekolah lainnya.
Agar kunjungan antar sekolah ini dapat dilakukan
dengan baik,serta mencapai maksud sebagaimana yang
diinginkan,maka seorang supervisor haruslah;
1. mampu merencanakan kunjungan anar sekolah
2. mampu merumuskan kunjungan antar sekolah
3. mampu merumuskan prosedur kunjungan antar sekolah
4. mampu menetapkan kunjungan antar sekolah
5. mampu memimpin pelaksanaan acara kunjungan antar
sekolah
6. mampu mengaitkan kunjungan antar sekolah dengan
peningkatan kemampuan professional guru
7. mampu melaksanakan kunjungan dengan mengganggu
sekolah yang di kunjungi
8. mampu menyimpulkan hasil kunjungan antar skolah
9. mampu membuat langkah tindak lanjut kunjungan antar
sekolah.

PERTEMUAN DALAM KELOMPOK KERJA


Pertemuan dalam kelompok kerja adaah suatau
pertemuan yang dihadiri oleh guru dan kepala sekolah.Tujuan
pertemuan dalam kelompok kerja guru adalah sebagai berikut;

1). menyatukan pendangan dan pengertian tehadap suatu


masalah yang dihadapi,terutama menyangkut kegiatan
belajar mengajar,lalu bersama-sama mencari
pemecahannya.

2). melatih para peserta agar berani menyatakan pendapatnya


dan berpikir secara kritis dan mendengar pendapat orang
lain.

3). menumbuhkan prakarsa dan daya cipta peserta.

Adapun kegiatan yang dapat dikembangkan dalam pertemuan


dalam kelompok kerja guru adalah sebagai berikut;

1). melihat simulasi dan praktik mengajar guru

2). mendiskusikan permasalahan yang langsung ditemukan


dilapangan

3). mengembangkan sesuatu secara bersama-bersama

4). menemukan secara langsung berbagai hal yang dianggap


baik dan dapat diterapkan dikelasnya masing-masing.

5). menemukan langsung cara bantuan dan pelayanan yang


dianggap baik untuk diterapkan.

Dalam literature asing,pertemuan dalam kelompok kerja


guru ini mirip dengan teacher meeting
conference(Gwynn,1961).,atau the teacher meeting
(kyte,1930).
Agar pertemuan dalam kelompok kerja ini dapat
berjalan dengan baik dan mencapai hasil ,maka seorang
supervisor haruslah mampu;

1. merencanakan pertemuan dalam kelompok kerja

2. merumuskan tujuan dalam kelompok kerja

3. merumuskan prosedur pertemuan dalam kelompok kerja

4. menentukan topic pertemuan dalam kelompok kerja

5. menentukan dan mencari narasumber pertemuan dalam


kelompok kerja

6. menemukan atau memancing masalah dalam pertemuan


dalam kelompok kerja

7. menemukan alternative pemecahan masalah pertemuan


dalam kelompok kerja

8. menyimpulkan hasil pertemuan dalam kelompok kerja

9. mengambil langkah tindak lanjut pertemuan dalam


kelompok kerja.

PENERBITAN BULLETIN PROFESIONAL


Dalam literature-literatur asing,bulletin professional yang
dipergunakansebagai salah satu tehnik supervisi pembelajaran
dikenal dengan istilah supervisory
bulletin(Kyte,1930;Gwyn,1961;Neagly ,1980),atau bulletins and
other,decomentary aids(Burton,1955)
Yang dimaksud dengan kan dengan Buletin professional adalah
selebaran berkala terdiri dari beberapa lembar berisi tulisan
mengenai topic-topik tertentu yang berkaitan dengan usaha
proses belajar mengajar .
Agar bulletin profesional atau berkala ini dapat diterbitkan
untuk dijadikan sebagai salah satu tehnik supervise
pembelajaran,maka seorang seorang supervisor harus mampu;
1. merencanakan penerbitan bulletin profesional
2. mendapatkan naskah
3. menentukan profil/bentuk bulletin profesional
4. melaksanakan tugas-tugas penyuntingan atas naskah-
naskah yang masuk
5. mendapatkan sumber dana
6. menyebarkan bulletin profesional
7. mengaitkan bulletin profesional dengan peningkatan
kemampuan profesional guru.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Ada tiga jenis keterampilan supervise pembelajaran,yaitu


keterampilan tehnik(tehnikal skills),keterampilan
manajerial(managerial skills),dan keterampilan manusiawi(human
skills)

Keterampilan tehnis adalah sebuah keterampilan yang


memang di bangun dengan maksud agar supervisor dapat
melaksanakan tugas secara spesifik,dan tidak ada orang lain yang
dapat melakukannya ,sedangkan keterampilan manajerial
dibangun dengan maksud agar seorangsupervisor dapat
melaksanakan tugas supervise,mengacu pada fungsi fungsi
manjerial seperti Planning,staffing,organizing,controlling,dicision
making.sementara keterampilan manusiawi dibangun dengan
maksud agar supervisor dalam melaksanakan tugas supervise
pembelajaran,mengutamakan hubungan insane yang dicirikan
dengan sifat-sifat empati,kesadaran tinggi,penerimaan atas
perbedaan individual guru,dan berorientasi terhadap kesejawatan.

B. SARAN
Keterampilan tehnik dibutuhkan oleh supervisor dalam
kaitannya dengan pelaksanaan fungsi-fungsi dan tugas-tugas yang
berkaitan dengan fungsi supervisor secara general.Keterampilan
manajerial adalah keterampilan dalam pembuatan
keputusansupervisi dalam hubungannya dengan elemen-elemen
institusional dimana seorang supervisor bekerja. Keterampilan
manusiawi adalah keterampilan untuk melakukan kerja sama
dengan para guru dan aparat sekolah lainnya dalam rangka
melaksanakan pekerjaannya secara efektif.

OLEH KELOMPOK

1. BAIK HURIAH
2. ROHANA
3. MAHNUN
4.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
HAMZANWADI SELONG
2011
KATA PENGANTAR
MAKALAH
KURIKULUM MUATAN LOKAL DAN MUATAN INTI

OLEH KELOMPOK

1. BAIK HURIAH
2. ROHANA
3. MAHNUN
4.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
HAMZANWADI SELONG
2012

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat-Nya, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga tugas ini tersusun dan terselesaikan dengan baik. Dalam
penyajian makalah ini tentu banyak sekali kekurangannya, namun yang
sedemikian itu kami maklumi, karena kami sadar akan ke kurangan kami selaku
makhluk ciptaan Tuhan.

Untuk itu kami mengharapkan saran-saran dari semua kalangana agar


tercapainya kesempurnaan pada makalah ini.

Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam


mempelajari dan menguasai dalam persiapan supervise.

Dan selanjunya kami mengucapkan banyak terima kasih atas


partisipasinya dan semoga buku ini bermanfaaat untuk kita semua Amin
Amin.Amin ya rabbal alamin.

Aikmel,
..
2012
BAB II
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Kemajuan dan keberadaan martabat bangsa yang sangat dominan


ditentukan sejauhmana peran pendidikan suatu bangsa itu, Kebijakan yng
berkaitan dengan dimasukkannya program muatan local dalam standar isi
dilandasi kenyataan bahwa diindonesia terdapat beranekaragam
kebudayaan.Kurikulum muatan lokal sebenarnya sudah diperkenalkan
sejak diberlakukan tahun 1984,akan tetapi belum memberikan berjalan
sebagaimana diharapkan.Banyak hal yang diperhatikan oleh semua
pihak,apakah pemerintah daerah Dinas Pendidikan masyarakat maupun
siswa itu sendiri.

Perpaduan antara lingkungan alam,social,dan budaya pada hakikatnya


membentuk kehidupan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang disebut
dengan pola kehidupan.jadi kehidupan masyarakat mencakup interaksi
antar anggota masyarakat tersebut yang menginteraksi antar individu
dengan kelompok dan antar kelompok dengan kelompok lainnya,baik
secara formal maupun non formal.

B.PERMASALAHAN

Mengacu pada permasalahan diatas maka yang akan dibahas adalah


tentang bagaimana Pendidikan kurikulum inti dan kurikulum muatan lokal
dilaksanakan di dalam proses belajar mengajar di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

Kurikulum muatan lokal sebenarnya sudah diperkenalkan sejak


diberlakukannya kurikulum tahun 1984,akan tetapi belum berjalan
sebagaimana yang diharapkan.Banyak hal yang diperhatikan oleh semua
pihak apakah pemerintah daerah Dinas Pendidikan masyarakat maupun
siswa itu sendiri.Apalagi saat ini didunia pendidikan sedang dilaksanakan
Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan(KTSP),maka kurikulum muatan
lokal eksitensinya mewarnai penyelenggaraan KTSP sebagai satu bentuk
otonomi kepada guru untuk mengatur dan mengembangkan kurikulum
didalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Sekolah tempat program pendidikan dilaksanakan merupakan bagian dari


masyarakat.oleh karena itu,program pendidikan disekolah perlu
memberikan wawasan yang luas pada peserta didik tentang kekhususan
yang ada dilingkungannya.Standar Isi yang seluruhnya disusun secara
terpusat tidak mungkin dapat menangkap muatan local tersebut sehingga
perlulah disusun mata pelajaran yang berbasis pada muatan local.

Dari apa yang tersurat sudah jelas ada kandungan local dalam muatan
pembelajaran,tetapi bukan melokalisasi apalagi mengarah ke
disentegrasi.rasa kecintaan terhadap local harus ditanamkan pada anak-
anak usia sekolah hingga pejabat local agar secara nasional punya
kekuatan yang mandiri dan berdikari.

Sekolah adalah wahana untuk proses pendidikan secara pormal.sekolah


adalah bagian dari Masyarakat karena itu sekolah harus dapat
mengupayakan pelestarian karekteristik atau kekhasan lingkungan sekitar
sekolah ataupun daerah dimana sekolah itu berada.Untuk merealisasi
usaha ini,sekolah haarus menyajikan program pendidikan yang dapat
memberikan wawasan kepada peserta didik tentang apa yang menjadi
karekteristiklingkungan didaerahnya,baik yang berkaitan dengan kondisi
alam ,social,budaya maupun menjadi kebutuhan daerah.

Berdasarkan kenyataan ini diperlukan pengembangan program pendidikan


yang sesuai dengan potensi daerah,minat,dan kebutuhan peserta didik dan
kebutuhan daera.Hal ini berarti,sekolah harus mengembangkan suatu
program pendidikan yang berorientasi pada lingkungan sekitar dan potensi
daerah atau muatan local,Dengan demikian,anak didik diharapkan
memiliki perasaan cinta terhadap lingkungan dan mempunyai pemahaman
dan pemeliharaan moral dan keterampilan dasar yang selanjutnya dapat
dikembangkan lebih jauh lagi.

A.PENGERTIAN MUATAN LOKAL


Pelaksanaan kurikulum yang disempurnakan haruslah berorientasi
lingkungan,yaitu dengan cara melaksanakan program muatan
lokal.Muatan lokal adalah program pendidikan yang isi media
penyimpanannya dikaitkan dengan lingkungan alam ,lingkungan
social,serta lingkungan budaya dn kebutuhan daerah,sedangkan anak
adidik di daerah itu wajib mempelajarinya .dengan demikian,kita harus
benar-benar memperhatikan krakteristik lingkungan daerah dan juga
kebutuhan daerah tersebut dalam proses perencanaan kurikulum.
Linngkungan Alam adalah,Lingkkungan alamiah yang adad di lingkungan
sekitar kehidupan kita ,berupa benda-benda mati yang terbagi dalam
Empat kelompok lingkungan,yaitu;
1.Pantai
2.dataran rendah termasuk didalamnya daerah aliran sungai
3.Pegunungan atau gunung.

Dengan kata lain ,Lingkungan alam adalah lingkungan hidup dan tidak
hidup tempt mahluk hidup tinggal dan membentuk ekosistem.
Sedangkan Lingkungan Sosial adalh lingkungan dimana terjadi interaksi
orang perorang dengan kelompok social atau sebliknya,dan antara
kelompok social dan kelompok lain.
Peendidikan sebagai Lembaga social dalam system social dilaksanakan di
sekolah ,dan masyaarkat,itu oerlu dikembangkan didaerah masing-
masing.
Penjelasan PPNo.28/1990 menunjukkan perlunya perencanaan kurikulum
lokal yang bermuara pada hal yang berkaitan dengan tujuan pendidikan
nasional dan pembangunan bangsa.

Selanjutnya,Lingkungan budaya daerah adalh,pola dalamkehidupan


masyarakat
Yang berbenttuk bhasa daerah,serta tata cara dan tata krama khas
daerah.lingkungan social dalam ppola kehidupa daerah berbentuk
lembaga-lembaga dalam masyarakat dengan peraturan peraturan yang
ada berlaku didaerah itu dimana sekolah dan para peserta didik berada.
Sebagai contoh,Lembaga-lembaga yang ada di masyarakat adlh
;kelurahan,RT,RW,LKMD,KUD,Puskesmas,Posyandu,Majls taklim,dan
Remaja Masjid,serta perturan-peraturan yang berlaku,misalnya tata cara
mengajukan laporan untuk kunjungan.

B.TUJUAN PELAKSANAAN MUATAN LOKAL


Muatan lokal diberikan dalam rangka pengenalan pemahamandan
pewarisan nilai-nilai karakteristik daerah kepada peserta didik.
Rapat kerja Nasional tentang pendidikan telah mewariskan secara
kurikuler bahwa program muatan lokal di masukkan dalam
kurikulum.Alokasi waktu untuk melaksanakan program muatn lokal
maksimal sebanyak 20% dari keseluruhan program kurikulum yang
berlaku.
Pemberian alokasi waktu yang maksimal 20%ini penting karena kita harus
memelihara hubungan akrab antara peserta didik dengan
lingkungannya,serta adanya usaha pewarisan dan emeliharaan sifat khusus
berupa diselenggakannya
Pendidikann yang dapat mengenalkan dan menemukan sedini mungkin
maksud tersebut.oleh karena itu, kurikulum sekolah harus diorientasikan
kepada lingkungan daerah setempat.dengan kata lain,sekolah harus dapat
memanfaatkan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar.
Pemanfaatan lingkungan alam,social,dan budya suatu suatu daerah
sebagai sumber beljar atau sebagai bahan pengajaran mempermudh peserta
didik dalam memahamnya.Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Au suebel(1969)bahwa penyampaian bahan kepda siswa harus di awali
dengan pengenalan tentang apa yang ada disekitarnya.jadi,peserta didik
akan memilki pemahamandan juga wawasan yang mantap tentang
lingkungan sekitar/daerahnya.Bagaimanapun bukan hal ini akan
membatasi upaya peserta didik untuk menguasai dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan tehnologi.
Pelaksanaan muatan lokal selain dimaksudkan untuk mempertahankan
kelestarian ,juga untuk melakukan usaha pembaharuan atau
modernisasi.selain itu,pelaksanaan muatan juga bermaksud untuk
mengembangkan sumber daya menusia yang ada di daerah itu sehingga
dapat di manfaatkan untuk kepentingan pembangunan daerah,sekaligus
mencegah terjadinya populasi daerah itu dari tenaga produktif.
Secara ringkas,dapat dikataakan bahwa pelaksanaan kurikulum muatan
lokal bertujuan;
a).Tujuan Langsung
1.,Bahan pengajaran lebih cepat diserap oleh murid.
2.Sumber belajar didaerah,dapat lebih dimamfaatkan untuk kepentingan
pendidikan.
3.murid dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
dipelajarinya untuk memecahkan yang ditemukan disekitarnya.
4.murid lebih mengenal kondisi alam ,lingkungan social,dan lingkungan
budaya yang terjadi didaerahnya.
b).Tujuan tak langsung
1.murid dapat meningkatkan pengetahuan mengenai daerahnya.
2.murid diharapkan dapt menolong orang tuanya dan menolong dirinya
sendiri dalam rangka memenuhi kehidupan hidupnya.
3.murid menjadi akrab dengan lingkungan sendiri.
Dengan mengggunakan lingkugan sebagai sumber belajar,besr
kemungkinan murid dpat mengamati dan melak ukan percobaan kegiatan
sendiri.Belajr mencari,mengolah,menmukan informasi sendiri,dan
menggunakanminformasi untuk untuk memecahkn masalah yang ada
dilingkungannya merupakan pola dasar dari belajar.
Belajar tentang lingkungan mempunyai daya tarik tersendiri bagi seorang
anak.
Jean Piaget(1958)Mengatakan bahwa makin banyak seorang anak melihat
dan mendengar,makin ingin ia melihat dan mendengar.
Lingkungan secara keseluruhan mempunyai pengaruh terhadap cara
belajar seseorang.menegaskan bahwa lingkungan sebagai kondisi,daya,dan
dorongan eksternal dapat memberikan suatu situasi kerja disekitar
murid.Karena itu,lingkungan secara keseluruhan dapat berfungsi sebagai
daya untuk membentuk dan member kekuatan dan dorongan eksternal
untuk belajar pada seseorang.
Namun demikian aflikasi program muatan lokal tersebut dapat tercapai
dengan baik jika pendidik dan kepala sekolah dapat mengembangkan nya
sesuai dengan asas-asas pengmbangan kurikulum yang berlaku dan dapat
mengikut sertakan masyarakat sekitar dalam pelaksanaan kurikulum
tersebut.Pelaksanaan muatan lokal di sekolah ini tidak akan berjalan lancar
dan mendapatkan hasil yang optimal kalau tidak di dukung oleh semua
pihak yang yang ikut bertanggung jawab terhadap keberhasilan
pendidikan,karena dalam pelaksanaan muatan lokal ada beberapa hal yang
tidak mungkiin dapat dilaksnakan sendiri oleh pihak di sekolah.,misalnya
sarana prasarana,nara sumber ,dan juga bia ya.keikutsertaan masyarakat
dalam pelaksanaannya sangatlah diharapkan.dengan kata lain,sekolah
harus dapat memanfaatkan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar.

C.KEDUDUKAN MUATAN LOKAL DALAM KURIKULUM


NASIONAL
Sebagaimana dijelasskan diatas,pendidikan harus berorientasi kepaada
lingkungan atau daaerah,yaitu dengan cara melaksanakan program muatan
lokal.muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media
penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam,social budaya,dan
wajib di pelajari peserta didik di daerah itu.Dengan demikian,kedudukan
muatan lokal dalam kurikulum bukanlah mata pelajaran yang berdiri
sendiri,tetapi mata pelajaran Terpadu,yaitu menjadi bagian mata pelajaran
yang sudah ada.olh karena itu,muatan lokal tidak maempunyai alokasi
waktu sandiri.
Muatan lokal diberikan secara terpadu dengan muatan inti atau
nasional.Dalam mata pelajaran tertentu ,seperti kesenian,pendidikan olah
raga dan kesehatan,serta pendidikan keterampilan ,muatan lokal dapat di
berikan sebagai bagian dari mata pelajaran itudengan menggunakan waktu
yang telah disediakan bagi mata pelajaran yang bersangkutan.Dengan
demikian,muatan lokal dipakai untuk menerjemahkan pokok bahasan atau
sub pokok bahasan dalam GBPP agar lebih relevan dengan minat belajar
dan lebih efektif dalam pencapaian Tujuan nasional.
Dalam kaitannya dengan komponen kurikulu,muatan lokal juga berposisi
sebagai komponen kurikulum.
Muatan lokal adalah bahan yang berkaitan dengan lingkungan sekitar yang
di anggap penting oleh anak pendidik atau masyarakat sekitar untuk
dipelajari oleh anak didik sebagai komponen kurikulum.Muatan lokal
merupakan media penyampaian bahan Muatan lokal.itulah
sebabnya,kedudukan muatan lokal dalam Kurikulum berupa materi dan
media penyampaiannya.
Muatan Lokal dalam kurikulum dapata menjadi mata pelajaran yang
berdiri sendiri,atau menjadi bahan kajian suatu mata pelajaran.yang berdiri
sendiri,muatan lokal maempunyai alokasi waktu tersendiri,tetapi,sebgai
bahan kajian mata pelajaran,muatan lokal itu bias sebagai bahan kajian
yang telah ada.karena itu,muatan lokal bisa mempunyai alokasi waktu
sendiri dan bisa juga tidak.
Muatan lokal sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri tentu dapat
diberikan alokasi jam pelajarannya.misalnya,mata pelajaran bahasa
daerah ,pendidikan kesenian ,dan pendidikan keterampilan.demikian pula
muatan lokal sebagai kajian tambahan dari bahan kajian yang telah ada
atau sebagai satu pokok bahasanatau lebih yang dapat diberikan alokasi
waktunya.Tetapi,muatan lokal sbagai bahan kajian yang merupakan
penjabaranyang lebih mendalamdari pokok bahasan,atau sub pokok
bhasan yang telah ada,sukar diberikan alokasi jam pelajaran
tersendiri,sopan santun berbuat,berbicra,kebersihan serta keindahan sangat
sukar.bahkan tidak mungkin di berikan alokasi waktu.

KURIKULUM NASIONAL

D.FUNGSI MUATAN LOKAL DALAM KURIKULUM NASIONAL


Sebagai komponen Kurikulum,muatan lokal dalam kurikulum secara
keseluruhan memiliki fungsi sbb:
1).Fungsi Penyesuaian
Dalam masyarakat,sekolah merupakan komponen sebab sekolah berada
dalam lingkungan masyarakat.oleh karena itu ,program sekolah harus di
sesuiakan dengan lingkungan dan kebutuhan daerah masyarakat.
Demikian juga pribadai-pribadi yang ada dalam sekolah yang hidup dalam
lingkungan masyarakat,sehingga perlu di upayakan agar setiap pribadi
dapat menyesuaikan diri dan akrab dengan daerah lingkungannya.
2).Fungsi Integrasi
Peserta didik adlah bagian Integral dari masyarakat sehingga muatan lokal
merupakan program pendidikan yang berfungsi untuk
mendidik,membentuk,dan mengintegrasikan pribadi peserta pendidik
dengan masyarakat.
3).Fungsi Perbedaan
Peserta didik yang satu dengan yang lain berbeda .Pengakuan atas
perbedaan berate member kesempatan bagisetiap pribadi untuk memiliki
apa yang sesuai dengan minat,bakat,dan kemampuannya.
Muatan lokal adalah suatu program pendidikanyang luwes,yaitu program
yang pengembangan nya dsesuaikan dengan minat,bakat,kemampuan,dan
kebutuhan peserta didk,lingkungan,dan daerahnya.hal ini berarti muatan
lokal akan mendidik setiap pribadi individualistic,akan tetapi muatan lokal
harus dapat berfungsi untuk mendorong dan membentuk peserta didik
kearah kemajuan sosialnya dalam masyarakat.

E.MUATAN LOKAL DALAM KEGIATAN KULIKULER


Pada dasarnya pembuatan satuan pelajaran untuk pengajaran dengan bahan
muatan lokal itu sama dengan satuan pembelajaran untuknbidang study
lainnya sehingga guru seharusnya tidak mengalami kesulitan dalam
membuat satuan pembelajaran(SP).
Apabila bahan muatan lokal itu di sajikan secara intrakulikuler,dalam
membuat satuan pelajaran,pendidik bisa melakukannyaseperti halnya
membuat satuan pelajaran untuk bidang study lainnya yang di tetapkan
dalam struktur kurikulum sekolah.
Kegiatan kurikuler dalam pendidikan kita adalah kegiatan
intrakulikuler,kokurekuler,dan ekstrakulikuler.ketiganya kegiatan belajar
mengajar dalam kulikuler SD.Dengan demikian diperlukanpeluang
kulikuler dalam penyampaian Muatan Lokal sebagai penopang pencapaian
muatn Nasional dalam Kurikulum SD.
Seperti yang telah diterangkan diatas, alokasi waktu untuk Muatan Lokal
adalah maksimal 20%dari seluruh program kulikuler yang berlaku
.Dengan ketentuan tersebut,guru di tuntut untuk mengembangkan program
muatan lokal sesuai dengan proporsinya tanpa mengurangi porsi
kurikulum yang pokok.
DAKIR mengemukakan bahwa presentasi untuk kegiatan muatan lokal
mungkin aka nada perbedaan antara daerah yang satu dengan daerah yang
lainnya sesuai dengan kondisi setempat.oleh sebab itu,para guru tidak
mengada ada didalam melakukan presentase muatan lokal yang sudah di
tentukan(Hamalik,1994:150)
Hal yang mengisyaratkan bahwa dalam mengembangkan dan
melaksanakan muatan lokal dalam kegiatan kulikuler,sekolah perlu
memperhatikan jenis muatan lokal dan mata pelajaran yang ada.Misalnya
jenis muatan lokal bahasa daerah,keterampilan,atau kerajinan,memerlukan
cara pengembangan dan pelaksanaan yang berbeda,Dalam hal
ini,Soewandi menggariskan bahwa dalam pengembangan kurokulum
Muatan Lokal dapat ditempuh dengan 2 cara yaitu;
1.Dengan sudah adanya alokasi waktu dalam sebuah struktur
program,misalnya,bidang studi bahasa daerah,maka guru tidak perlu
mengatur waktu lagi karena sudah diatur dalam kurikulum yang berlaku.
2.Jika ada ketentuan waktunya ,dapt di tempuh dengan 2 cara,yaitu;
_.Diintegrasikan dengan kegiatan Intrakulikuler ,dan sediakan waktu
dalam
_.Kegiatan kulikuler atau ekstrakulikuler

F.PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL PADA SEKOLAH


Mengenai pengembangan muatan lokal yang bertitik tolak pada
lingkungan kehidupan,seorang pendidik harus mengetahui terlebih dahulu
secara tearperinci dan jelas bentuk pola kehidupan yang ada .untuk
memperoleh impormasi yang akurat dan benar pada kehidupan yang
ada,kerjasama antar pendidik,kepala sekolah dan tokoh masyarakat sangt
di perl ukan ,informasi yang diperoleh perlu di jelaskan sfesifik mungkin
untuk di jadikan pedoman dalam menyelesaikan bahan muatan lokal.
Acuan atau pedoman bahan muatan lokal sangat beraguna untuk
melaksanakan pemerincian bahan kajian muatan lokal secara lebih
sistimatis ,berurutan ,baik yang berhubungaan dengan adt kebiaasaan
,tradisi ,keagamaan,tata krama,pergaulan ,maupun upacara upacar
adat /keagamaan yang terdapat dalam masyarakat.
Bahan itu dapat diseleksi bahan yang akan dikembangkan sebagai isi
muatan lokal yang di hubungkan dengan kurikulum (BDPP) yang
berlaku.Berikut contoh pedoman atau acuan pemerincian bahan pelajaran
yang diperlukan dalam memerinci pola kehidupan persawahan;
1.Persiapan atau perencanaan
Dalam acuan ini,pemerincian ppola kehidupan mencakup segala kegiatan
yang di laksanakan ,tata cara,tat krama dan upacara-upacara yang berlaku
sebelum memulai sesuatu kegiatan,seperti menanam padi atau turun ke
sawah.misalnya,sebelum masyarakat mengerjakan sawah,dimulai dengan
bersiih desa,sedekah bumi(selamatan)atau membaca tahlil,yasinan,dan
lain-lain.
Begitu juga dengan perikanan air tawar,yang di mulai dengan studi
peninjauan terhadap kolam ikan yang sudah produktif,menyusun rencana
atau bentuk kolam yang akan dibuat ,analisis ekonom mengenai untung
ruginya ,berbagai halangan atau penyakit yang akan muncul,dll.Dengan
kata lain,dalam acucn mesti merinci semua kegiatan yang akan dilakukan
sebelum sampai kepada pelaksanaan kejadian,kegiatan intinya, misalnya
bertanam dan beternak ikan.
2.Pelaksanaan (kejadian)
Acuan ini pemerincian pola kehiidupan meliputi semua informasi tentang
kegiatan yang merupakan kelanjutan dari perencanaan,persiapan,atau
kejadian dalam uapaya memperoleh hasil.Umpamanya,jika bahan kegiatan
nya bercocok tanam disawah,berarti pelaksanaannya mulai
mempersiapkan benih untuk disemai,membuat lahan
persemaian,merendam gabah/benih,sampai menaburkan penanaman
,pemeliharaan,pemupukan,penyemprotan hama dan seterusnya.
Bila isi kegiatan beternak ikan mas,tahap pelaksanaannya mencakup
penyemaian bibit ikan,pemilihan bibit ikan yang baik,pembesaran,serta
semua upacara-upacara yang di laksanakan sebagai gambaran nialai-nilai
yang di anut di masyarakat.
3.Hasil
Pemerincian ini mencakup semua informaasi tentang hasil yang di peroleh
dari pelaksanaan isi atau bahan muatan lokal mengenai pembudayaan ikan
mas,anak didik perlu menguasai beragam cara pengembangan budi daya
ikan mas serta berbagai nilai ekonomi,social,dan budaya yang terdapat
didalamnya.sama halnya jika isi muatan lokal yang dikembangkan
merupakan kegiatan keagamaan,maka anak didik memperoleh impormasi
dan menguasai berbagai kegiatan keagamaan melalui beragam tata cara
ritual dan seremonial dengan nilai-niai yang terkandung didalamnya.
4.Pasca hasil
Pemerincian ini,meliputi semua informasi tentang kegiatan pengolahan
semua hasil muatan lokal .misalnya,hasil muatan lokal pertanian,maka
kegiatan pasca hasilnya adalah penyimpanan,pengemasan
transportasi,pemasaran,dan lain-lain.Isi muatan yang lain juga aka
mendapatkan pemerincian impotmasi yang berbeda sesuai dengan isi
muatan itu.Namun pada prinsipnya,acuannya adalah membuat acuan
tentang persiapan/perencanaaan,hasil dan pasca hasil.kemudian
dampaknya terhadap pola kehidupan masyarakat.
5.Kehidupan keluarga Petani
Pemerincian pola kehidupan petani mencakup semua inpormasi tentang
perencanaan,pelaksanaan hasil,dan pasca hasil,serta semua tradisi dan
nilai-nilai yang medasari semua kegiatan dan tradisi itu.misalnya,dampak
positip atas suksesnya peternakan ikan mas,antara lain pendapatan petani
meningkat,kegiatan KUD meningkat,petani ikan mengenal bank,tabungan
masyarakat meningkat,dan lain-lain.
Keberhasilan mengidentifikasi pertanian juga berdampak budaya
,misalnya terbiasanya petani menggunakan pupuk,obat-obatan,dan tehnik-
tehnik pertanian lainnya.mereka juga sudah membiasakn diri terhadap
koperasi dan bank.tarap hidup mereka meningkat ,dan dampak
keagamaannya pun tarasa sehingga mereka mulai membayar zakat,naik
haji,maeningkatkan upacara selamatan dan doa-doa,dan lain-lain.
Adanya pemerincian dan penguraian ataas asemua inpormasi tentang pola
kehidupan merupakan bahan kajianyang lengkap,tetapi belum dapat antara
kosep yang satu dengan konsep yang lainnya.Sesuai dengan landasan
teoretikdari muatan lokal yang mengungkapkan bahwa suatu kegiatan
belajar akan bermakna jika anak didik dapat mengetahui hubungan konsep
yang satu dengan yang lain,maka bahan kajian yang lengakp maerupakan
sumber informasi dalam membuat jaringan pada gagasan pokok pada
suatu muatan lokal.

DAFTAR PUSTAKA
_Pengembangan kurikulum:Teori dan Prakti.
_Evaluasi Krikulum.PT.Remaja Rosdakarya
_Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
ULANGAN UMUM SEMESTER II (DUA)

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NAMA :
KELAS :
PELAJARAN;SAINS

SILANGLAH (X) JAWABAN MANA YANG KAMU ANGGAP


BENAR.A,B,ATAU C.

1.Terjadi saat kemarau adalah...

a.banjir b.tanah pecah-pecah c.tanah subur

2.Agar gigi sehat aku rajin

a.makan coklat b.menggosok gigi c.mandi

3.Setelah bermain aku sebaiknya

a.Mencuci tangan dan kaki b.Menggosok gigi c.mand

4.Membuang sampah di
a.Sungai b.bersih c.tempat sampah

5.Tanaman tumbuh subur bila

a.Dipetik b.dicabut c.disiram

6.Bendera itu berbentuk

a.bulat b.segi tiga c.persegi panjang

7.kelereng bola sepak

a.lebih kecil dari b.lebih besar dari c.sama dengan

8.Aldi hendak membuat pesawat kertas,kertas harus

a.di lipat b.ditiup c.diraut

9.Matahari terbit tanda

a.pagi hari b.siang hari c.malam hari

10.Rumput berwarna.

a.Hijau b.biru c.putih

ISILAH TITIK-TITIK DI BAWAH INI

1.Aku benda langit

Bentuk ku berubah-ubah

Aku adalah

2.Benda untuk alas kaki adalah

3.Agar gigiku sehat aku rajin.

4.Mataku ditutup aku tidak dapat

5.Lingkungan sehat selalu.............

AYO PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR


1.RASA GARAM (ASIN/MANIS)

2.TANAH KERING (HUJAN/KEMARAU)

3.TERLIHAT GURUH DAN KILAT (CERAH/HUJAN)

4.RASA PERMEN COKLAT (MANIS/ASIN)

5.AKU MEMAKAI JAS HUJAN (HUJAN/PANAS)

ULANGAN UMUM SEMESTER II (DUA)


TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NAMA :

KELAS :

SILANGLAH (X) MANA YANG KAMU ANGGAP BENAR,A,B,dan C

(1). Maria memiliki 14 karet gelang besar dan dia juga memiliki 12 karet kecil
.berapakah jumlah seluruh karet maria

a.14 buah karet b.26 buah karet c.25 buah


karet

(2). Ayah memasukkan ikan 18 di dalam telaga namun ikan tersebut mati 6
berapakah ikan ayah sekarang

a.18 ekor ikan b.10 ekor ikan c.12 ekor


ikan

(3). 12 + 25 =.
a.25 b.21 c.27

(4). 66 -23 =.

a.43 b.33 c.23

(5). Hari ini hari selasa besok hari.

a.senin b.rabu c.selasa

(6). Besok hari rabu sekarang hari

a.selasa b.senin c.rabu

(7). Satu minggu ada berapa hari

a.5 hari b.7 hari c.2 hari

(8). Satu Tahun ada berapa Bulan

a.6 bulan b.10 bulan c.12 bulan

(9) Gambar di samping menunjukkan pukul

a.jam 0.6.00wit b.jam 12.00 wit c.0.9 .00 wit

(10). Kodok lebih dari kucing.

a.besar b.kecil c.sama

(11). gajah lebih.dari semut

a.besar b.sama c.kecil

(12) Gambar di samping berbentuk.


a.segi tiga b.persegi panjang c.kubus

(13). Gambar di samping berbentuk.

a.kubus b.bola c.kerucut

(14) . (52 + 25)+(3-2)=.

a.71 b.62 c.61

(15). 27 .

5 6

_________=

ISILAH TITIK-TITIK DI BAWAH INI

(1). (23 +36)+(13 + 24)=

(2). (86 - 43) (26+22)=

(3). 5 =..+

4 4 =..+.

________________.+

.=+ =

(4). 7 5 8 5

1 2 5 9

_______ + _______ _
(5). 3 8 - 4 4 =..

Anda mungkin juga menyukai