Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL SUPERVISI KEPERAWATAN

PEMBERIAN TERAPI INJEKSI


DI RUANG EMPU TANTULAR RSUD KANJURUHAN KAB MALANG
PRAKTIK PROFESI NERS MANAJEMEN KEPERAWATAN

OLEH :

Lutfi Pradipta Hadi S.Kep 153161019

PROGRAM PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKes WIDYA CIPTA HUSADA KEPANJEN KABUPATEN MALANG


2016

A. Latar Belakang

Salah satu tugas perawat adalah memberi obat yang aman dan akurat kepada
klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah.
Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, namun beberapa obat dapat
menimbulkan efek samping dan apabila pemberian obat tersebut tidak sesuai dengan
anjuran yang sebenarnya maka akan menimbulkan efek yang berbahaya. Dan seorang
perawat juga memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja obat dan efek samping
yang ditimbulkan oleh obat yang telah diberikan, memberikan obat dengan tepat,
memantau respon klien, dan membantu klien untuk menggunakannya dengan benar dan
berdasarkan pengetahuan. Oleh karena itu dalam memberikan injeksi kepada pasien
perawat diharapkan menguasai manajemen dalam pemberian terapi injeksi.

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam


menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Sedangkan manajemen keperawatan adalah
suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan secara profesional. Dimana di dalam manajemen tersebut mencakup
kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana yang tersedia untuk
dapat memberikan asuhan keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi
individu, keluarga dan masyarakat. Supervisi keperawatan merupakan kegiatan
pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor
mencakup masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan perawatan agar
pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat. Tujuan supervisi adalah pemenuhan
dan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan,
keterampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas. Kegiatan supervisi di
ruang Empu Tantular RSUD Kanjuruhan telah dilakukan oleh kepala ruangan terhadap
perawat di ruangan tersebut. Dalam pelaksanaannya kegiatan supervisi sudah dilakukan,
tetapi hasilnya belum terdokumentasikan dengan baik karena belum adanya format
penilaian yang baku untuk kegiatan supervisi. Hasil dari supervisi yang dilakukan masih
terbatas disampaikan secara lisan oleh kepala ruangan kepada perawat yang disupervisi.

Bila kegiatan supervisi ini telah dilakukan dan didokumentasikan dengan


terstruktur serta terdapat format penilaian supervisi yang jelas, maka akan dicapai hasil
yang maksimal, karena kepala ruangan akan memiliki catatan kinerja perawat untuk
perbaikan selanjutnya, dan perawat yang disupervisi juga akan memiliki catatan kinerja
sebagai bahan evaluasi diri. Dengan demikian maka akan mudah untuk dilakukan upaya
perbaikan dalam pelayanan keperawatan. Namun bila kegiatan supervisi tidak dilakukan
secara terstruktur dan terdokumentasi dengan baik serta tidak ada format penilaian untuk
supervisi yang baku, maka bentuk evaluasi yang dilakukan tidak bisa dilaksanakan
secara berkelanjutan karena tidak adanya catatan yang digunakan sebagai bahan evaluasi
secara terstruktur.

Berdasarkan keadaan tersebut, maka kami mencoba untuk melaksanakan kegaiatan


supervisi di Empu Tantular RSUD Kanjuruhan yang dilakukan secara terstruktur dan
terdokumentasi sesuai dengan prosedur yang ada. Selain itu kami juga membuat format
penilaian supervisi yang jelas untuk memudahkan kepala ruangan melakukan evaluasi
selanjutnya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Profesi Keperawatan STIKes
Widya Cipta Husada Malang dengan pembagian peran masing-masing sesuai struktur
yang ada.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Setelah melakukan tindakan supervisi keperawatan mahasiswa mampu


mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisor dan peran perawat primer
maupun perawat associate di Ruang Empu Tantular RSUD Kanjuruhan.

2. Tujuan khusus

a. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat dalam


pelaksanaan asuhan keperawatan secara fair.

b. Kepala ruangan mampu memberikan umpan balik (feed back) terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilakukan perawat.

c. Kepala ruangan memberikan tindak lanjut (follow up) terhadap permasalahan


yang dihadapi oleh perawat selama melakukan asuhan keperawatan.

d. Mampu menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat.

e. Meningkatkan kinerja perawat primer dan perawat associate


C. Manfaat

1. Bagi Perawat

- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat yang disupervisi dan


meningkatkan hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara supervisor
dan perawat yang disupervisi.

- Meningkatkan kemampuan perawat primer dan perawat associate dalam


menerapkan asuhan keperawatan dan mengurangi adanya kesalahan yang dilakukan
perawat.

2. Bagi Institusi

Membantu menyusun pedoman atau petunjuk tentang pelaksanaan tindakan


keperawatan sehingga tercipta pelayanan keperawatan profesional

3. Bagi Pasien

Pasien mendapatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan sesuai dengan


tuntutan pasien.
D. Pelaksanaan Supervisi

Hari / tanggal : Kamis 28 Januari 2016

Pukul : 08.00 WIB sd selesai

Lama kegiatan : 30 Menit

Pelaksana : Kepala ruangan

Sasaran : Perawat primer

Tempat : Ruang Empu Tantular RSUD Kanjuruhan

Materi supervisi : Injeksi intravena melalui iv kateter

E. Metode

1) Observasi

2) Diskusi dan tanya jawab

3) Problem Solving

F. Media

1) Status klien

2) Instrumen supervisi
G. Prosedur Supervisi :

Tahap kegiatan Kepala ruangan (Supervisor) Perawat Primer

Pra Supervisi Pembukaan :


(5 menit) 1. Salam pembuka
2. Menyampaikan maksud dan tujuan
dilakukannya supervisi
3. Memberikan kesempatan kepada
perawat primer untuk melakukan
klarifikasi sebelum dilakukan
supervisi.

Supervisi 1. Melakukan pengawasan dan 1.Melakukan klarifikasi kepada


koordinasi. Karu jika ditemukan peralatan
(15 menit ) yang tidak sesuai
2. Melakukan pengecekan
kelengkapan alat. 2. Melaksanakan tindakan
keperawatan injeksi intravena
2. Menilai kelengkapan pengisian melalui iv kateter
format supervisi.
3. Mencatat jika ditemukan ada hal-
hal yang perlu di diskusikan
bersama PP

Pos Supervisi 10 1. Melakukan evaluasi hasil supervisi


menit (fair).
2. Memberikan feed back
3. Memberikan follow up dan
reinforcement
4. Melakukan dokumentasi
hasil supervisi
H. Pengorganisasian

1. Kepala ruangan : Lutfi Pradipta Hadi

2. PP : Saik Arzanul Sahfana

3. PA : Cholid Aman Arif

4. Pembimbing Akademik : Ns. Ika Cahyaningrum, S.Kep., M.Kes

3.6 Evaluasi
1. Struktur (input)
a. Pelaksanaan supervisi dilaksanakan di ruang Empu Tantular RSUD
Kanjuruhan Kab Malang.
b. Persiapan yang perlu dilakukan sebelumnya untuk perawat
c. Perawat yang betugas.
2. Proses
a. Kelancaran kegiatan.
b. Peran serta perawat yang bertugas.
c. Klien dan keluarga berperan aktif dalam supervisi
3. Hasil
Supervisi yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan baik oleh perawat. Klien
dapat ikut berperan dalam kegiatan supervise berlangsung.

MATERI SUPERVISI
1. Pengertian

Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari
dan memperbaiki secara bersama-sama. Supervisi keperawatan adalah kegiatan
pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor
mencakup masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan perawatan agar
pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat.

2. Tujuan Supervisi

Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan keperawatan pada


klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat
dalam melaksanakan tugas.

3. Prinsip Supervisi

1) Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi

2) Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan hubungan antar


manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kempemimpinan.

3) Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui petunjuk,
peraturan, uraian tugas dan standar.

4) Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokratis antara supervisor dan
perawat primer.

5) Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.

6) Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreativitas dan


motivasi.

7) Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan berdaya guna dalam pelayanan
keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan manajer.

4. Pelaksana Supervisi

1) Kepala ruangan :

a) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien diruang


perawatan.
b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan
kesehatan dirumah sakit.

c) Mengawasi perawat primer dalam melaksanakan praktek keperawatan diruang


perawatan.

2) Pengawas keperawatan :

Bertanggung jawab dalam melakukan supervisi pelayanan pada kepala ruangan yang
ada di instalasinya.

3) Kepala seksi keperawatan :

Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat
secara tidak langsung

4) Kepala bidang perawatan :

Bertanggung jawab untuk melaksanakan supervisi kepala seksi perawatan secara


langsung dan semua perawat secara tidak langsung

5. Alur Supervisi

Ka. Bid Perawatan

Ka. Seksi Perawatan

Karu

Supervisi

PP

6. Langkah-langkah Supervisi

1) Pra supervisi

a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi

b. Supervisor menetapkan tujuan dilakukannya supervisi tentang injeksi intravena


melalui iv kateter.
2) Supervisi

a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument atau alat ukur yang
telah disiapkan

b. Supervisor menemukan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.

c. Supervisor memanggil PP untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi masalah

d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi data


sekunder

Supervisor mengklarifikasi masalah yang ada.

Supervisor melakukan tanya jawab dengan PP

3) Pasca Supervisi 3F

a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F- Fair)

b. Supervisi memberikan Feed Back dan klarifikasi

c. Supervisi memberikan reinforcement dan follow up perbaikan

7. Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi

Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan keseimbangan


manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia.

1) Manajemen pelayanan keperawatan

Tanggung jawab supervisor adalah :

a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan

b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan

c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan keperawatan,


bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.

d. Memastikan praktek keperawatan professional dilaksanakan.

2) Manajemen anggaran
Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan
pengembangan.

Supervisor berperan dalam :

a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yang


tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai tujuan RS.

b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan anggaran


keperawatan.

c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola

Supervisi memerlukan praktek dan evaluasi yang benar agar dapat berjalan sesuai
prosedur.

8. Teknik Supervisi

Proses Supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen pokok, yaitu :

1) Mengacu pada standar asuhan keperawatan

2) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan


pencapaian.

3) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan.

Area yang disupervisi adalah pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan oleh
Perawat Primer dan Perawat Associate berdasarkan standar asuhan yang telah ditetapkan.

Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :


1) Supervisi langsung :

Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung, dimana
supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan.

Adapun prosesnya adalah :

a. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan


didampingi oleh supervisor.

b. Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan petunjuk


c. Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang
bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih
kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh
supervisor.

2) Supervisi secara tidak langsung :

Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor


tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi
kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddart 2003. Buku ajar Keperawatan Medikal bedah. EGC. Jakarta.

Nancy & Patricia. 2005. Dokumentasi Keperawatan Suatu Pendekatan Proses Keperawatan.
Jakarta: EGC.

Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan


Profesional. Jakarta : Salemba Medika.

Simamora, H. Roymond. 2012. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC.

Suarli, S & Bahtiar, Y. 205. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta:
Erlangga.
FORMAT SUPERVISI PEBERIAN INJEKSI INTRAVENA

Hari / Tanggal : Supervisor :

Yang disupervisi : Ruangan :

Aspek Parameter Nilai


Penilaian 1 2 3

Persiapan 1. Baki
2. Perlak kecil
3. Bengkok
4. Bak Injeksi
5. Kapas Alkohol dalam kom atau cucing

6. Obat yang diperlukan
7. Spuit
8. Handscoon

Pelaksanaan 1. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan


pada keluarga pasien
2. Mendekatkan alat ke pasien
3. Perawat mencuci tangan
4. Memakai sarung tangan
5. Menyiapkan obat sesuai dengan 7 benar
6. Mengatur posisi pasien untuk penyuntikan
7. Memasang perlak pada area dibawah yang
terpasang infus
8. Mengecek kelancaran tetesan infus sebelum
obat dimasukkan
9. Memastikan tidak ada udara pada spuit yang

berisi obat
10.Mematikan atau menjepit selang infus
11. Melakukan desinfeksi pada area iv cateter

yang akan dimasukkan obat


12.Memasukkan obat pada area iv cateter yang
sudah didesinfeksi
13.Melakukan aspirasi, jika saat aspirasi
terlihat darah keluar maka obat siap

dimasukan

14.Memasukkan obat secara perlahan sampai
obat habis
15.Mencabut spuit pada iv cateter
16.Membuka penjepit atau klem pada selang
infus
17.Membuang spuit ke bengkok
18.Menghitung tetesan infus
19.Mengatur posisi pasien
20.Membereskan alat
21.Melepas sarung tangan dan mencuci tangan

Evaluasi 1. Evaluasi hasil yang dicapai


2. Beri reinforcement positif pada klien
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik

Dokumentasi 1. Catat tindakan yang sudah dilakukan,


tanggal dan jam pelaksanaan

2. Catat respon klien
TOTAL

Keterangan :

Nilai 1 : Tidak dilakukan ( 0 %)

Nilai 2 : dilakukan dengan salah (50 %)

Nilai 3 : dilakukan dengan benar (100 %)


MANAJEMEN JUDUL SOP:

KEPERAWATAN
RUANG EMPU
TANTULAR PEMBERIAN INJEKSI INTRAVENA

RSUD
KANJURUHAN
NO NO REVISI : HALAMAN :
DOKUMEN:
PROSEDUR
TETAP
TANGGAL DITETAPKAN OLEH :
TERBIT:

1 PENGERTIAN Pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam


pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit

2 TUJUAN 1. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi


daripada dengan injeksi parenteral lain

2. Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan

3. Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih


besar

3 PERSIAPAN PERAWAT 1. Lakukan pengkajian/wawancara


2. Identifikasi masalah
3. Buat perencanaan tindakan
4. Kaji kebutuhan perawat, minta bantuan perawat lain
jika perlu
5. Siapkan alat
4 PERSIAPAN KLIEN Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan
yang akan dilakukan.
5 PERSIAPAN ALAT 1. Baki 1
2. Perlak kecil
1
3. Bengkok
4. Bak Injeksi 1
5. Kapas Alkohol dalam kom
1
6. Obat yang diperlukan
7. Spuit 1
8. Handscoon
9. Masker

2
2
6 CARA BEKERJA 1 Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan pada
keluarga pasien
2 Mendekatkan alat ke pasien
3 Perawat mencuci tangan
4 Memakai sarung tangan
5 Menyiapkan obat sesuai dengan 7 benar
6 Mengatur posisi pasien untuk penyuntikan
7 Memasang perlak pada area dibawah yang
terpasang infus
8 Mengecek kelancaran tetesan infus sebelum obat
dimasukkan
9 Memastikan tidak ada udara pada spuit yang berisi
obat
10 Mematikan atau menjepit selang infus
11 Melakukan desinfeksi pada area iv cateter yang
akan dimasukkan obat
12 Memasukkan obat pada area iv cateter yang sudah
didesinfeksi
13 Melakukan aspirasi, jika saat aspirasi terlihat darah
keluar maka obat siap dimasukan
14 Memasukkan obat secara perlahan sampai obat
habis
15 Mencabut spuit pada iv cateter
16 Membuka penjepit atau klem pada selang infus
17 Membuang spuit ke bengkok
18 Menghitung tetesan infus
19 Mengatur posisi pasien
20 Membereskan alat
21 Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
7 TERMINASI/EVALUASI 1. Evaluasi hasil yang dicapai
2. Beri reinforcement positif pada klien
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik
8 DOKUMENTASI 1. Catat tindakan yang sudah dilakukan, tanggal dan
jam pelaksanaan
2. Catat respon klien
LEMBAR PENILAIAN SUPERVISI

Hari / Tanggal : Supervisor :

Yang disupervisi : Ruangan :

NO MASUKAN NILAI (F-FAIR) FOLLOW UP

Anda mungkin juga menyukai