Anda di halaman 1dari 1

Aqua Hadapi Sidang Perdana Dugaan

Monopoli
thejak.co Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menggelar sidang dugaan monopoli
yang dilakukan oleh PT Tirta Investama Produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
merek Aqua di Jalan Ir. H. Juanda No 36 Jakarta Pusat.
Dalam sidang perdana yang beragendakan Pemeriksaan Awal tim investigator dari KPPU
memaparkan dasar dasar dan dalil dugaan praktik monopoli yang dilakukan PT Tirta
Investama.
Menurut Helmi Nurjamil dari tim investigator KPPU, Aqua diduga telah melanggar pasal 15
ayat 3 huruf b dan pasal 19 huruf a dan b undang undang Nomor 5 tahun 1999.
Tim investigator KPPU berhasil menemukan lebih dari dua alat bukti pelanggaran yang telah
dilakukan PT Tirta Investama sebagai produsen AMDK merek Aqua dan PT Balina Agung
Perkasa sebagai distributor Aqua.
Menurut Helmi Nurjamil, KPPU telah menemukan komunikasi melalui email PT Tirta
Investama dan PT Balina Agung Perkasa. Di mana dalam email tersebut menekan agar para
agen besar tidak menjual Le Minerale produksi PT Tirta Fresindo Jaya. Jika ada pedagang
yang membangkang maka status penjualannya akan diturunkan menjadi whole seller.
Akibat perintah secara masif ini, banyak pedagang minuman yg merasa tertekan dan
terintimidasi. Para pedagang dipaksa oleh Aqua utk menandatangani surat utk tidak menjual
produk LeMinerale. Beberapa pedagang yg menolak mengikuti perintah Aqua langsung
dieksekusi diturunkan statusnya. Buntut intimidasi Aqua berujung pada pelaporan para
pedagang atas pemaksaan Aqua ke KPPU.
Situasi itu terjadi sejak September 2016. Melihat situasi yang kurang kondusif untuk iklim
perdagangan yang sehat, KPPU mengambil inisiatif untuk menghentikan tindakan tersebut.
Untuk selanjutnya akan dilakukan sidang secara rutin. KPPU kemudian akan menggelar
sidang lanjutan pada Selasa (16/5) mendatang. Jika pihak Aqua terbukti bersalah dalam kasus
dugaan pelanggaran pasal 15 ayat 3 UU no 5 tahun 1999, maka harus membayar denda
maksimal Rp 25 milyar.
KPPU adalah lembaga yang netral yang menjaga persaingan usaha di Indonesia dan KPPU
telah mengambil langkah yang tepat dan proaktif agar tindakan yang mengarah ke monopoli
tidak terjadi lagi.
Sesuai surat Pemberitahuan Klarifikasi Penelitian Inisiatif Pihak Le Minerale (TFJ)
bertemu dengan Team KPPU. Setelah KPPU bergerak, disinyalir terjadi pergerakan besar di
lapangan retailers dan grosir, banyak langkah langkah yang dilakukan pihak Aqua untuk
menutupi dugaan kesalahan yang sudah dilakukan. Hal ini pula menunjukkan, bahwa
KPPU sebagai badan yang melindungi Pedagang dan Produsen dari System Monopoly &
Persaingan Usaha Tidak sehat, sangatlah efektif.
Akan tetapi upaya KPPU untuk bersikap sebagai wasit yang adil kerap mendapat kritikan.
Itu bisa saja terjadi. Tiap orang boleh berpendapat, katanya bijak.
Mendengar KPPU telah melakukan langkah yang konkrit tentu disambut baik oleh banyak
pihak terutama pedagang. Apa yang diinginkan pedagang hanyalah bisa berjualan dengan
tenang. Dan intinya tak ada yang melanggar UU RI No.5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli & Persaingan Usaha Tidak Sehat. ASP

Anda mungkin juga menyukai