TEORI-TEORI PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa dasar teori pendidikan?
2. Apa saja teori-teori dalam pendidikan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui dasar teori pendidikan berdasarkan aliran-aliran filsafat.
2. Mengetahui teori-teori belajar menurut para ahli.
3. Manfaat
A. Member arah serta tujuan mana yang akan dicapai.
B. Untuk memperkecil kesalahan dalam praktik, atas dasar teori-teori pendidikan,
diketahui mana yang boleh dana mana yang tidak boleh dilakukan.
C. Berfungsi sebagai tolok ukur, sejauh mana kita telah berhasil melaksanakan tugas
dalam pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Esensialisme
Esensialis merupakan penerapan yang mementingkan sains (Ilmu) sehingga anak
memiliki potensi yang sama . Penekanannya pada pembentukan intelektual, logika dan
kedisiplinan. Pelajaran sangat berstruktur dengan materi pewarisan budaya dan
pengajarannya berpusat pada guru.
Esensialisme berkembang di Amerika Serikat dalam mayarakat industri.
Pendidikan ini lebih mengutamakan sains daripada humnistis. Mereka lebih pragmatis,
pendidikan diarahkan dalam mempersiapkan generasi muda untuk terjun ke dunia kerja.
Konsep ini lebih berorientasi pada masa sekarang dan yang akan datang. Isi pengajaran
lebih diarahkan kepada pembentukam keterampilan dan pengembangan kemampuan
vocational. Para esensial bersifat praktis mengutamakan kerja, mereka menghargai seni,
keindahan dan humanistis sepanjang hal itu mendukung kehidupan sehari-hari,
kehidupan produktif. Tujuan utama pendidikan, menurut para esensialis adalah
(1) memperoleh pekerjaan yang lebih baik,
(2) dapat bekerja sama lebih baik dengan orang dari berbagai tingkatan/lapisan
masyarakat
(3) memperoleh pengahasilan lebih banyak. Mereka berfikiran praktis bahwa
pendidikan adalah jalan untuk mencapai sukses dalam kehidupan, terutama sukses
secara ekonomis (Sukmadinata, 2009:9).
c. Eksistensialisme
Filsafat eksistensialisme berpendapat bahwa kebenaran adalah eksistensi atau adanya
individu manusia itu sendiri. Kebenaran menurut aliran filsafat ini adalah bergantung
pada keputusan orang itu sendiri. Pendidikan menurut filsafat ini bertujuan
mengembangkan kesadaran individu, memberi kesempatan untuk bebas memilih etika,
mendorong pengembangan pengetahuan diri sendiri, bertanggung jawab sendiri dan
mengembangkan komitmen sendiri.
Dalam proses pendidikan tentunya ada proses penyampaian informasi dari seorang
guru kepada muridnya. Dalam hal ini teknologi berperan untuk meningkatkan kinerja para
pendidik dalam menyampaikan informasi itu. Teori pendidikan teknologi lebih
mengutamakan pembentukan dan penguasaan kompetensi atau kemampuan-kemampuan
praktis. Jadi dalam teknologi pendidikan budaya lama dalam pendidikan itu sendiri akan
berkembang atau berubah menjadi baru. Teknologi dalam pendidikan bertujuan untuk
mengembangkan cara baru dalam proses pembelajaran sehingga anak akan terbatu dengan
lebih cepat dalam mencapai tujuan pendidikan. Misalnya melalui, buku atau elektronik
seperti newsletter atau email.
Teknologi memengaruhi kurikulum dapat dilhat dari dua sisi, yaitu sisi penerapan
hasil-hasil teknologi dan penerapan teknologi sebagai sesuatu sistem. Sisi pertama yang
berhubungan dengan penerapan teknologi adalah perencanaan yang sistematis dengan
menggunakan media atau alat dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan dan pemanfaatan
alat tersebut semata-mata untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
Dengan penerapan hasil-hasil teknologi sebagai alat, diasumsikan pembelajaran akan lebih
berhasil secara efektif dan efesien.
Contoh Penerapan teknologi diantarannya adalah pembelajaran dengan bantuan komputer,
Pengajaran melalui radio, film, video, DLL.
Teknologi sebagai suatu sistem, menekankan kepada penyusunan program
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sitem yang ditandai dengan perumusan
tujuan khusus sebagai tujuan tingkah laku yang harus dicapai. Proses pembelajaran
diarahkan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, keberhasilan pembelajaran itu diukur
dari sejauh mana siswa dapat menguasai atau mencapai tujuan khusus tersebut. Jadi
penerapan teknologi sebagai suatu sistem itu tidak ditentukan oleh penerapan hasil-hasil
teknologi akan tetapi bagaimana merancang implementasi kurikulum dengan pendekatan
sistem (Wina Sanjaya, 2008:74-75)
Teori Pendidikan Tenologik memilik 2 Aliran yaitu :
1. Asensialis
2. Progresif
4. Teori Pendidikan Interaksional
Teori pendidikan interaksional adalah suatu konsep pendidikan yang memiliki latar
belakang pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan
bekerja sama dengan manusia lainnya. Dalam pendidikan juga terdapat proses interaksi
yang terjadi antara guru, anak didik dan lingkungan tempat pembelajaran itu terjadi.
Pendidikan interaksional menjadi sumber utama untuk menghadapkan anak didik pada
kurikulum yang bersifat tantangan, hambatan dan gangguan yang dihadapi oleh manusia.
Teori Pendidikan Interaksional memiliki 1 aliran yaitu
A. Rekonstruksi Sosial : Melatih anak dalam memecahkan masalah-masalah pada
masyarakat dan melatih olah piker anak agar berfikir kratif
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Teori-teori pendidikan adalah sebuah sistem konsep-konsep yang terpadu, menerangkan dan
prediktif tentang peristiwa-peristiwa pendidikan. Teori pendidikan ada yang berperan sebagai
asumsi pemikiran pendidikan dan ada yang beperan sebagai definisi menerangkan makna.
2. Teori-teori pendidikan ada empat yaitu Teori Pendidikan Klasik, Teori Pendidikan
Personal,Teknologi Pendidikan, dan Teori Interaksional yang berlandaskan pada aliran-aliran
filsafat.
3. Terdapat banyak teori dalam belajar diantaranya adalah teori kognitif, teori humanistik, teori
konstruksivistik, dan teori behavioristik.
DAFTAR PUSTAKA
Wina Sanjaya. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudjana S. 2004. Pendidikan Non Formal: Wawasan, Sejarah Perkembangan, Filsafat dan
Teori Pendidik, serta Asas. Bandung: Falah Production.