Anda di halaman 1dari 10

1

ANALISIS PREFERENSI PELANGGAN PT PLN (PERSERO) DALAM MENENTUKAN


ATRIBUT REKENING LISTRIK PRABAYAR DI KOTA AMBON DENGAN MENGGUNAKAN
METODE ANALISIS KONJOIN
1
M. Yahya Matdoan, 2 R. Persulessy, 3 F. Kondolembang
Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pattimura, Ambon
Jl. Ir. M. putuhena, Ambon, 97233, Indonesia
e-mail: matdoanyahya354@gmail.com

Abstrak. Analisis konjoin merupakan salah satu teknik analisis masalah diantaranya tagihan tidak menentu, salah baca
multivariat yang digunakan untuk mengetahui preferensi meteran, tunggakan rekening rumah, kos atau kontrakan, dan
konsumen terhadap suatu produk, baik berupa barang atau jasa lain-lain. Oleh karena itu, PT PLN (Persero) memberikan
dengan cara mengkombinasikan jumlah nilai dari masing - inovasi baru dalam pelayanan publik berupa Listrik Prabayar
masing atribut yang terpisah. Preferensi diperoleh dengan atau biasa disebut Listrik Pintar.
mengurutkan kombinasi - kombinasi yang tersedia, berdasarkan Sejak diluncurkan pada januari 2008, listrik prabayar
tingkat kepentingan relatif. Oleh karena itu, Penggunaan menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam memudahkan
analisis konjoin sangat membantu penelitian dalam pemasaran pemakaian listrik. Rekening Listrik prabayar merupakan cara
terutama penting tidaknya suatu atribut beserta taraf dalam pembelian listrik dimana pelanggan membayar terlebih dahulu
suatu produksi atau jasa. Hasil pengolahan analisis konjoin pada baru kemudian menikmati aliran listrik. Keunggulan dari listrik
penelitian ini mendapatkan informasi bahwa faktor utama prabayar adalah pelanggan lebih bijak mengelola pemakaian
kepuasan konsumen di Kota Ambon terhadap produk listrik listrik sendiri, tidak akan ada lagi tuggakan yang mengakibatkan
prabayar yaitu konsumen lebih menyukai produk listrik aliran listrik dicabut dan petugas PT PLN (Persero) tidak lagi ke
prabayar yang memiliki garansi kerusakan, tempat pembelian lapangan untuk mengecek meteran rekening listrik Pelanggan.
voucher listrik di kios terdekat, tampilan warna rekening produk
berwarna putih dan media pengaduan pelanggan melalui Kebutuhan akan jasa listrik di Kota Ambon dari tahun
telepon. ketahun menunjukan adanya peningkatan. Namun melihat
Kata Kunci : Preferensi, Atribut, Analisis Konjoin kondisi saat ini jumlah pengguna rekening listrik prabayar
masih sedikit, hal ini disebabkan karena sistem yang masih
I. PENDAHULUAN begitu belum baik dan aplikasi rekening listrik prabayar yang
masih minim juga marupakan masalah bagi konsumen. Oleh
Di era Globalisasi perkembangan Dunia bisnis, teknologi karena itu, tujuan dipasarkanya rekening listrik prabayar dapat
dan investasi semakin pesat. setiap perusahaan menghadapi dikatakan belum tercapai. Melihat kondisi ini, pihak PT PLN
persaingan yang ketat, sehingga peran perusahaan dalam hal (Persero) harus menawarkan produk yang sesuai dengan
inovasi produk penting dan sangat menentukan. Kepuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan, dengan kata lain, pihak PT
pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang PLN (Persero) harus memahami atribut maupun fitur apa saja
muncul setelah membandingkan antara produk yang dipikirkan yang diharapkan konsumen di dalam produk tersebut agar dapat
terhadap kinerja yang diharapkan. meningkatkan kepuasan pelanggan.

Setiap Negara memiliki tujuan untuk mesejahterakan Merujuk informasi diatas, penelitian ini dilakukan
masyarakatnya. Hal ini dikarenakan kesejahteraan merupakan untuk mengetahui atribut rekening listrik prabayar yang
tolak ukur pembangunan nasional. Oleh karena itu, pemerintah diinginkan sebagian besar responden. Analisis konjoin adalah
dituntut untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, salah satu teknik analisis multivariat yang mampu mendesain
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan. Salah satu suatu bentuk produk beserta atribut-atributnya yang diinginkan
perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan kepada konsumen, serta analisis ini juga dapat digunakan untuk
masyarakat adalah PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN). PT mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap produk
PLN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) rekening listrik prabayar. Analisis konjoin merupakan teknik
yang bergerak dalam bidang kelistrikan di Indonesia. Pada Analisis Peubah Ganda (APG) yang unik dibandingkan dengan
awalnya PT PLN (Persero) melayani kelistrikan pelanggan teknik Analisis Peubah Ganda (APG) lainnya, karena peneliti
dengan cara program listrik pascabayar. Namun dalam terlebih dahulu harus membentuk produk atau jasa yaitu dengan
pelaksanaannya, Listrik Pascabayar menimbulkan beberapa cara mengkombinasikan level - level pada setiap peubah dari
2

seluruh kemungkinan kombinasi yang terbentuk dan analisis ini 3. Sederhana dan mudah dilakukan.
dapat menduga pada taraf individual. 4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin
dengan biaya serendah mungkin.
II. TINJAUAN PUSTAKA
4. Sampling
1. Sejarah Analisis Konjoin Sampling adalah cara pengumpulan data kalau hanya
Analisis Konjoin berawal sekitar tahun 1960-an, dengan elemen sampelnya yang diteliti. Hasilnya merupakan
dipublikasikan sebuah artikel oleh Luce (psikolog) dan Tukey data perkiraan atau estimate.
(statistik) di journal of mathematical psychology pada tahun Ada dua macam tipe sampling yaitu sampling menurut
1964. Artikel tersebut membahas tentang pengukuran analisis proses pemilihanya dan sampling menurut peluang
konjoin dengan menggunakan skala interval. Sejak pertengahan pemilihanya.
1970-an, analisis konjoin telah menarik banyak perhatian 1. Sampling Menurut Proses Pemilihanya
peneliti sebagai salah satu metode yang dapat menggambarkan Sampling menurut proses pemilihanya terbagi
secara nyata keputusan konsumen sebagai trade off di antara menjadi dua yaitu :
produk atau jasa dengan multi atribut. Kemudian di tahun 1980- a. Sampling dengan Pengembalian
an analisis konjoin banyak di publikasikan secara luas di bidang Sampel yang terpilih dikembalikan lagi ke dalam
industri. Selama era 1990-an, penggunaan analisis konjoin populasi (sebelum dilakukan kembali proses
meluas ke berbagai bidang ilmu pengetahuan. Seiring dengan pemilihan berikutnya). Sebuah sampel bisa terpilih
perkembangan zaman analisis konjoin dapat di kembangkan lebih dari satu kali.
secara luas dalam menciptakan produk baru yang mengarah b. Sampling Tanpa Pengembalian
pada pemakaianya di berbagai bidang, seperti segmentasi pasar, Sampel yang terpilih tidak lagi di kembalikan ke
pemasaran, penetapan harga, dan periklanan. dalam populasi. Tidak ada kemungkinan suatu
sampel terpilih lebih dari sekali.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi 2. Sampling Menurut Peluang Pemilihanya
Populasi adalah keseluruhan objek yang ada dalam Sampling menurut peluang pemilihanya tebagi
penelitian. Anggota populasi dapat berupa benda hidup menjadi dua yaitu :
maupun benda mati, dimana sifat-sifat yang ada padanya a. Sampling Non Probabilitas
dapat diukur atau diamati. Populasi yang tidak pernah Pemilihan sampel dilakukan dengan tidak
diketahui dengan pasti jumlahnya disebut populasi infinit menghiraukan prinsip - prinsip probability atau
atau tak terbatas, sedangkan populasi yang jumlahnya pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang
diketahui disebut finit atau terbatas. diharapkan hanya merupakan gambaran kasar
tentang suatu keadaan.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik Cara - cara pengambilan sampling non probabilitas adalah
yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti sebagai berikut :
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, 1. Haphazard Sampling
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka Sampel dipilih secara seadanya tanpa perhitungan
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari apapun tentang derajat kerepresentasipanya.
populasi. 2. Snowball Sampling
Sampel dipilih atau ditentukan berdasarkan
3. Metode Pengambilan Sampel informasi dari responden sebelumnya.
Suatu metode pengambilan sampel yang ideal memiliki 3. Purposive Sampling (Judgment Sampling)
sifat-sifat sebagai berikut : Sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu
1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang
dari seluruh populasi yang diteliti. memiliki karateristik yang dikehendaki.
2. Dapat menetukan ketetapan hasil penelitian dengan b. Sampling Probabilitas
menentukan penyimpangan baku dari tafsiran yang Dikenal pula dengan nama random sampling.
diperoleh. Pemilihan sampel sangat memperhatikan besarnya
peluang untuk terpilih kedalam sampel.
3

Cara cara pengambilan sampling probabilitas adalah sebagai 6. Analisis Konjoin


berikut : Analisis Konjoin (Conjoint Analysis) merupakan suatu
1. Sampel Acak Sederhana metode analisis dalam analisis multivariat,dan
Sampel dipilih secara acak. Peluang untuk terpilih harus digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan yang
diketahui besarnya dan untuk tiap sampel besarnya harus relatif berdasarkan presepsi pelanggan yang dibawa oleh
sama. suatu produk tertentu dan nilai kegunaan yang muncul
2. Sampling Acak Sistematis dari atribut-atribut produk terkait. Secara umum model
Sampling acak sistematis dapat digunakan jika peneliti analisis konjoin dapat di formulasikan sebagai berikut :
dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak
memiliki alat pengambil data secara random. 1 = 1 + 2+ . . .+
3. Sampel Acak Berstrata Metrik/Non Metrik Non Metrik
Populasi dibagi ke dalam sub populasi (strata) dengan tujuan
membentuk sub populasi yang di dalamnya membentuk Keterangan :
sampel-sampel yang memiliki nilai variable tidak terlalu Variabel independen (1 dan seterusnya) : FAKTOR,
bervariasi (relatif homogen). Selanjutnya dari setiap strata data yang berupa data non metrik.
dipilih sampel melalui sampel acak sederhana. Variabel dependen (1 ) : Pendapat keseluruhan (overall
4. Sampling Acak Berkelompok preference) dari seseorang responden terhadap sekian
Populasi dibagi ke dalam satuan-satuan sampling yang faktor dan level pada sebuah produk dan juga mencakup
besar.disebut cluster. Berbeda dengan pembentukan strata, tingkat kepentingan faktor seseorang responden terhadap
sampel yang ada dalam tiap cluster harus relatif heterogen. atribut-atribut produk terkait.
5. Sampling Bertingkat
Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik Model dasar analisis konjoin secara matematis sebagai
bertingkat dua maupun lebih. berikut :

5. Teknik Pengumpulan Data () =


Teknik pengumpulan data dalam penilitian merupakan =1 =1

prosedur yang sistematis dan standar guna memperoleh data dimana :


yang maksimal. Pengumpulan data diperoleh melalui beberapa () Seluruh utility dari suatu alternatif
cara yaitu : Sumbangan the part-worth atau utility taraf ke-
1. Observasi atribut ke-
Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan cara Banyaknya level atribut ke-
melakukan pencatatan secara cermat dan teliti. Banyak atribut
2. Wawancara Dummy variable atribut ke- taraf ke- (bernilai 1
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan jika level ke- dari atribut ke- terjadi, 0 jika tidak
data penting dan banyak dilakukan dalam terjadi.
pengembangan system informasi.
3. Kuesioner adalah nilai pentingnya suatu level terhadap
Kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan level lainya pada suatu atribut ( ) dinyatakan dalam kisaran
memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk parth worth yaitu selisih antara nilai part-worth terbesar dan
di isi. terkecil. Sedangkan faktor importance ( ) adalah nilai
Adapun untuk menentukan banyaknya jumlah sampel yang menunjukan tingkat kepentingan relative suatu atribut
dalam populasi dengan menggunakan metode slovin sebagai dibandingkan dengan atribut lainya, di formulasikan :
berikut :
= 100
=1
Keterangan :
=
1 + ()2 Pentingnya atribut (factor importance) ke-
Keterangan : Range nilai kepentingan untuk tiap atribut

N : Ukuran Populasi
Range nilai kepentingan relatif tiap atribut dapat dicari
n : Ukuran Sampel
dengan rumus sebagai berikut :
e : Kesalahan dalam pengambilan sampel yang
= [max( ) min( )]
masih dapat di tolerir (10%).
4

Dalam evaluasi model, hasil analisis konjoin dinilai untuk 10. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
akurasi baik individu maupun agregat. Tujuan keduanya adalah 1. Uji Validitas
untuk memastikan seberapa konsisten model untuk Uji validitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana
memprediksi preferensi yang diberikan responden. Untuk suatu alat ukur (kuesioner) yang digunakan untuk
memeriksa kecocokan model keseluruhan dapat digunakan nilai mengukur informasi yang diperlukan. Uji ini dilakukan
korelasinya. Semakin tinggi korelasinya semakin cocok atau dengan mengukur korelasi antara variabel/item dengan
semakin baik modelnya. untuk data ranking dilihat korelasi skor total variabel. Uji validitas ini menggunakan teknik
antara ranking aktual dan prediksi dengan menggunakan korelasi product momen model pearsons dengan rumus
korelasi tau kendall, sedangkan data rating digunakan korelasi sebagai berikut :
pearson.

=
{( 2 )( )2 }{( 2 )( )2 }
7. Proses Dasar Dan Asumsi Analisis Konjoin Keterangan :
Proses yang dilakukan dalam menggunakan analisis
Koefisien korelasi
Konjoin secara umum adalah sebagai berikut :
Skor pertanyaan untuk setiap subjek
1. Menentukan FAKTOR sebagai atribut spesifik kemudian
Skor total
LEVEL sebagai bagian-bagian dari faktor sebuah objek.
Skor pertanyaan dan skor total
2. Mendesain stimuli, kombinasi antara faktor dengan level
Jumlah sampel
disebut sebagai satu STIMULI atau TREATMENT.
3. Mengumpulkan pendapat responden terhadap setiap Menurut Sugiono (1999) bilamana koefisien korelasi
stimuli yang ada. antara skor suatu indikator dengan skor total keseluruhan
4. Melakukan proses konjoin dengan masukan data yang ada, indikator positif dan lebih besar 0,3 ( 0,3) maka
dari pendapat responden atas sekian stimuli, dilakukan
instrument tersebut dianggap valid. Atau apabila r hitung
proses konjoin untuk memperkirakan (prediksi) bentuk
masing-masing pertanyaan (dilihat pada ouput data) lebih
produk yang diinginkan responden.
besar dari r Tabel maka 0 ditolakyang berarti valid, dan
5. Menentukan predictive accuracy (ketepatan prediksi) dari
jika r hitung lebih besar dari r Tabel maka 0 diterima
hasil konjoin yakni proses menguji hasil konjoin dengan
yang berarti pertanyaan tidak valid.
sejumlah holdout sample untuk mengetahui apakah
prediksi yang telah dilakukan mempunyai ketetapan yang
2. Uji Reliabilitas
tinggi.
Uji Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan
6. Analisis konjoin tidak memiliki asumsi yang ketat untuk
sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau
pendugaan dalam membentuk model konjoinnya.
dapat diandalkan. Dalam penelitian ini uji reliabilitas
Meskipun demikian secara konseptual peneliti harus dapat
dilakukan dengan memelihara koefisien -cronbach
menetapkan bentuk umum dari model yang akan
dengan rumus sebagai berikut :
dibangun. Selain itu atribut yang dipilih harus dapat
1 2
diidentifikasi oleh responden secara jelas. =( )( )
1 2
Keterangan :
8. Uji Ketepatan Prediksi
: Keandalan alpha cronbach
Untuk menguji ketepatan prediksi dalam analisis konjoin
Banyaknya butir pertanyaan
dilakukan dengan menggunkan korelasi Pearsons R dan Tau
2 Jumlah varian butir
Kendal. Pedoman untuk uji signigikansi adalah :
0 Tidak ada hubungan yang kuat antara variabel 2 Varian total
estimasi dengan observasi.
Menurut malhotra suatu instrument dianggap sudah cukup
1 Ada hubungan yang kuat antara variabel
reliabel bilamana -cronbach > 0,6 atau membandingkan
estimasi dengan observasi.
nilai r Tabel dengan nilai r hasil (nilai ALPHA pada ouput
data) ketentuanya bila r alpha lebih besar dari pada r Tabel
9. Aturan Keputusan
maka pertanyaan tersebut reliabel dan sebaliknya.
Jika probabilitas (significance) > 0,05, maka 0 di terima
Jika probabilitas (significance) < 0,05, maka 0 di tolak
5

11. Kepuasan Pelanggan VI. HASIL DAN PEMBAHASAN


Kepuasan Pelanggan adalah perasaan seseorang yang
puas atau sebaliknya setelah membandingkan antara kenyataan 1. Pengumpulan Data
dan harapan yang diterima dari sebuah produk atau jasa (Kotler, Pengumpulan data merupakan langkah awal sebelum
2000). Pelayanan yang baik sering dinilai oleh Pelanggan melakukan pengolahan data. Data yang di kumpulkan yaitu
(konsumen) secara langsung dari karyawan sebagai orang yang berupa data pengguna listrik prabayar yang ada di masyarakat.
melayani atau disebut juga sebagai produsen jasa, karena itu Data tersebut diperoleh melalui cara observasi, wawancara,
diperlukan usaha untuk meningkatkan kualitas sistem dan kuesioner untuk pengolahan data.
pelayanan yang diberikan agar dapat memenuhi keinginan dan
meningkatkan kepuasan Pelanggan. Jadi kualitas pelayanan 2. Penyusunan Kuesioner
merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan Untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap
agar kepuasan konsumen (Pelanggan) dapat tercapai. kepuasan atribut rekening listrik prabayar, disusunlah kuesioner yang
Pelanggansangat bergantung kepada persepsi dan harapan kemudian disebarkan kepada responden. Dari kuesioner ini
konsumen. diharapkan dapat mengatahui preferensi pelanggan serta tingkat
kepentingan atribut-atribut dalam listrik prabayar.
12. Listrik Secara umum, berikut ini adalah hal-hal yang diharapkan dapat
Listrik adalah suatu tenaga yang tidak terlihat oleh dihasilkan dari penyebaran kuesioner prefernsi pelanggan :
panca indra manusia. Akan tetapi listrik dapat dirasakan dan
dimanfaatkan oleh manusia. Listrik dihasilkan dari pusat 1. Kombinasi atribut dan level dari produk listrik
pembangkit listrik.Energi listrik dihasilkan dari pembangkit prabayar yang optimal.
listrik, seperti tenaga air, tenaga nuklir, tenaga batubara, dll. 2. Tingkat utilitas level-level dari produk listrik prabayar.
Setelah dikirim melalui transmisi disalurkan kerumah, industri, 3. Tingkat kepentingan atribut-atribut listrik prabayar.
kantor dan sebagainya. Manusia sangat membutuhkan listrik
dan banyak sekali manfaatnya yaitu listrik digunakan untuk 3. Penentuan Atribut Produk
penerangan lampu pada malam hari, untukalateletronik, dan Penetuan atribut produk listrik prabayar dalam
masih banyak yang lain. kuesioner ini berdasarkan pada hasil studi literatur dan diskusi
dengan pengguna listrik prabayar. Penentuan atribut produk
13. Listrik Pra Bayar digunakan untuk membentuk kombinasi sampel yang nantinya
Listrik Pra Bayar (LPB) merupakan program pelayanan digunakan dalam penelitian.
PT PLN (Persero) dalam menjual listrik dengan cara pelanggan
4. Penyusunan Level Pada Atribut
membayar di awal. Seperti pulsa pabayar yang lebih akrab
Berdasarkan hasil dari interpretasi kebutuhan
dikenal dikalangan pengguna handpone (HP). pelanggan
pelanggan listrik prabayar, diperoleh empat atribut yang dinilai
membeli sejumlah nilai tertentu sebelum menggunakan listik
penting dalam produk listrik prabayar. Adapun ke empat atribut
dari PT PLN.
dan taraf-tarafnya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :
LPB diluncurkan untuk menjawab keluhan masyarakat.
Antara lain soal melonjaknya pemakaian listrik, sering
Tabel 1. Atribut dan Level Listrik Prabayar
menerima keluhan tentang pembacaan meteran yang
dianggapmengganggu, juga soal pemadaman listrik akibat Atribut Taraf Level
pelanggan telat bayar. Dengan layanan LPB, keluhan terebut 1 Putih
diharapkan tidak lagi. Dengan LPB takakan ada petugas Warna 2 Kuning
pencatatan yang dating ke rumah dan keluhan soal melonjaknya 3 Biru
tagihan juga tak akan ada lagi.
1 Loket PLN
III. METODOLOGI PENELITIAN Tempat 2 Bank
3
Kios
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
1 SMS
yang diperoleh dari Masyarakat Kota Ambon. dengan Media Pengaduan
2 Telepon
mengambil sampel sebagian dari masyarakat yang ada di Kota
Ambon. 1 Ya
Jaminan Garansi
2 Tidak
6

5. Mendesain Stimuli Berdasarkan ouput syintax Tabel 2 diatas, dapat dilihat bahwa
Stimuli merupakan kombinasi antara atribut atau SPPS mengkombinasikan Stimuli menjadi 9 stimuli dengan
faktor (Warna, Tempat, Media dan Garansi) dan sepuluh level penggambungan setiap level dan atribut yang sudah ditentukan
atau sub atribut (tiga untuk tampilan warna rekening listrik sebelumnya. Pemilihan kombinasi atau stimuli dilakukan secara
prabayar, tiga untuk tempat pembelian voucher listrik, dua acak oleh software SPSS. Dari Tabel di atas menunjukan kode
untuk media pengaduan pelanggan dan dua untuk garansi listrik setiap level yang ada untuk selanjutnya diterjemahkan ke dalam
prabayar), maka kemungkinan kombinasi yang diperoleh adalah kuesioner penelitian.
3 3 2 2 = 36
Dari kombinasi diatas hal ini berarti, secara teoritis responden Tabel 3. Hasil Kombinasi SPSS
harus menilai 36 kemungkinan kombinasi produk. Tentu saja Card Warna Tempat Media Garansi
hal ini tidak praktis, kemungkinan kombinasi atribut yang
sangat banyak bisa melelahkan responden dan membuat 1. Biru Bank SMS Ada
responden tidak fokus memberikan jawaban, apalagi faktor dan
2. Biru Kios SMS Tidak ada
level yang diteliti kompleks dan saling terkait. Untuk itu,
prosedur stimuli pada analisis konjoin digunakan untuk
3. Kuning PLN SMS Tidak ada
membantu menciptakan kombinasi stimuli dari 36
kemungkinan tersebut. Sehingga tidak perlu menganalisis 4. Kuning Kios Telepon Ada
semua kombinasi lebih lanjut. Desain eksperimen dibuat
berdasarkan syintax SPSS 22, adapun penulisan syintax dapat 5. Kuning Bank SMS Ada
dilihat di bawah ini :
6. Putih Kios SMS Ada
ORTHOPLAN
/FACTORS = 7. Putih PLN SMS Ada
WARNA 'Warna Rekening Listrik Prabayar' ('Putih' 'kuning' 'Biru')
8. Biru PLN Telepon Ada
TEMPAT 'Tempat Pembelian Voucher Listrik' ('PLN' 'Bank' 'Kios')
MEDIA 'Media Pengaduan Pelanggan' ('SMS' 'Telepon') 9. Putih Bank Telepon Tidak ada
GARANSI 'Jaminan Garansi Listrik Prabayar' ('Ada' 'Tidak Ada')
/HOLDOUT = 0
Berdasarkan Tabel 3 diatas, menunjukan bahwa kombinasi
SAVE OUTFILE = 'CONJOINT1.SAV'.
nomor 1 mempunyai atribut warna dengan level biru, atribut
Gambar 1. Sintax Pembuatan Stimuli dengan Tempat pembelian voucher listrik prabayar dengan level Bank,
program SPSS 16. atribut media pengaduan pelanggan dengan level telepon dan
atribut garansi kerusakan dengan level ada. begitu selanjutnya
Hasil Syintax stimuli SPSS dapat dilihat pada Tabel 2 dengan kombinasi yang lain. Dan dari 9 kombinasi tersebut
berikut : akan dimasukan ke dalam kuesioner untuk dinilai oleh
Tabel 2. Hasil Stimuli SPSS responden, jadi setiap responden harus menilai 9 kombinasi
secara sekaligus.
Tempat Media Garansi Stts Crd
Warna
6. Skala Kuesioner
3 2 1 1 0 1
Pengukuran preferensi pelanggan dalam metode
3 3 1 2 0 2 analisis Konjoin dapat menggunakan pengurutan (rank-
2 1 1 2 0 3 ordering) atau rating. Mengingat jumlah stimuli yang cukup
2 3 2 1 0 4 banyak, yaitu 9 stimuli, maka digunakan pengukuran secara
rating. Hal ini dilakukan untuk menghindari ketidakvalidan
2 2 1 1 0 5
pengisian kuesioner akibat kemungkinan faktor kelelahan yang
1 3 1 1 0 6 dialami respon den jika melakukan pengurutan sebanyak 9
1 1 1 1 0 7 stimuli. Dalam kuesioner ini digunakan penilaian preferensi
responden terhadap kombinasi level atribut listrik prabayar
3 1 2 1 0 8
dengan skala ordinal sebagai berikut :
1 2 2 2 0 9
7

Tabel 4. Skala Penilaian Responden


=
1 + 2
Simbol Pengertian Nilai
18.813
STS Sangat Tidak Suka 1 =
1 + 18.813(0,1)2
18.813
TS Tidak Suka 2 =
1 + 18.813(0,01)
18.813
CS Cukup Suka 3 =
1 + 188,13
18.813
S Suka 4 =
189,13
= 99,47
SS Sangat Suka 5 Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh sampel sebanyak
99,47 dibulatkan menjadi 100. Jadi, sampel dalam penilitian ini
Berdasarkan Tabel 4 diatas, menunjukan penilaian responden adalah 100 responden (n=100).
terhadap suatu atribut dan level dari listrik prabayar, apabila
responden merasa sangat tidak puas tarhadap atribut tertentu 9. Hasil Kuesioner
maka responden memberikan nilai 1 pada pertanyaan tersebut
dan begitu seterusnya. a. Profil Responden
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai profil
7. Penyebaran Kuesioner responden. Profil responden yang digambarkan dalam
Kuesioner disebarkan dengan menggunakan metode kuesioner menyangkut usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan
probabiliti sampling. Dimana responden yang dipilih adalah terakhir, dan jenis pekerjaan. Adapun data usia responden
pemilik (pelanggan) listrik prabayar yang ada di kota Ambon. secara keseluruhan dapat dilihat pada diagram berikut :
Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung kepada
pelanggan listrik prabayar di Kota Ambon.
Usia
8. Penentuan Sampel
15%
Penentuan sampel tergantung dari pada populasi.
20-30 Tahun
Adapun data populasi pengguna listrik prabayar yang ada di 32%
27% 31-40 Tahun
kota ambon yang di peroleh dari PT PLN (Persero) Cab. Ambon
26% 41-50 Tahun
dapat dilihat pada Tabel berikut :
51-70 Tahun
Tabel 5. Data Pengguna Listrik Prabayar di Kota Ambon
Jumlah Gambar 2. Diagram Usia Responden
No. Nama Pelanggan Presentase

Pada penelitian ini berdasarkan usia responden, terdapat 32


1. PT PLN Rayon Kota 8.532 45% responden berusia 20-30 tahun, 27 responden berusia 41- 50
tahun, 26 responden berusia 31-40 tahun, dan 15 responden
2. PT PLN Rayon Baguala 7.464 40%
berusia 51-70 tahun
3. PT PLN Rayon Nusaniwe 2.817 15%
100% Jenis Kelamin
Total 18.813

Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa Populasi dalam Wanita Pria


penelitian ini adalah pelanggan listrik prabayar yang tersebar di 47% 53%
kota Ambon dengan jumlah 18.813 pelanggan. Sampel dalam
penelitian ini adalah sebagian dari populasi atau sebagian dari
pelanggan listrik prabayar yang ada di Kota Ambon. Metode
pengambilan sampelnya menggunakan metode Random
Gambar 3. Diagram Jenis Kelamin Responden
sampling dengan sampel acak berkelompok dan pengambilan
banyaknya jumlah sampel menggunakan metode slovin.
8

Berdasarkan Gambar 3, Dapat dilihat bahwa pada penelitian ini Tabel 6. Hasil Ouput SPSS, Uji Validitas
terdapat 53 orang berjenis kelamin laki - laki dan 47 orang
Pertanyaan Scale Variance If Item
berjenis kelamin perempuan. Keterangan
Deleted
Sikap 1 .287 Valid
Sikap 2 .438 Valid
Tingkat Pendidikan
Sikap 3 .357 Valid
6% Tidak Tamat SD Sikap 4 .292 Valid
9%
28%
9%
Tamat SD
Sikap 5 .346 Valid
Sikap 6 .291 Valid
Tamat SMP
48% Sikap 7 .350 Valid
Tamat SMA
Sikap 8 .457 Valid
Tamat S1/S2/S3 Sikap 9 .600 Valid

Gambar 4. Diagram Tingkat Pendidikann Responden


Berdasarkan Tabel 6 diatas, dapat dilihat bahwa untuk
Berdasarkan Gambar 4 pada tingkat pendidikan, jumlah mengetahui butir soal mana yang gugur dapat dilakukan
responden yang tamat SMA sebanyak 48 orang, kemudian dengan membandingkan koefisien validitas yang disebut
disusul responden yang tamat S1/S2/S3 sebanyak 28 orang, dengan r hitung dengan r Tabel pada taraf signifikan 5%.
tamat SMP sebanyak 9 orang, tamat SD sebanyak 9 orang dan Berdasakan Tabel r diperoleh df = n-2 = 50-2 = 48, taraf
terakhir responden yang tidak tamat SD sebanyak 6 orang. signifikansi 5% sebesar 0,2787. Apabila nilai r hitung
lebih besar dari 0,2787 maka dapat dinyatakan butir soal
dalam kuesioner tersebut dikatakan valid. Sebaliknya
Jenis Pekerjaan apabila nilai r hitung lebih kecil dari 0,2787 maka butir
soal dinyatakan gugur. Dari hasil diatas dapat simpulkan
PNS
11% bahwa karena r hitung lebih besar dari r Tabel maka
6% Wiraswata semua soal dalam kuesioner dapat dinyatakan valid.
26%
16% Petani
41% 2. Uji Reliabilitas
Ibu Rumah
Tangga Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh
Lain-lain mana suatu alat pengukuran dapat diandalkan. Adapun hasil uji
reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut :

Tabel 7. Hasil Ouput Uji Reliabilitas dengan SPSS.


Gambar 5. Diagram Jenis Pekerjaan Responden
Cronbachs Alpha N of Items
Berdasarkan Gambar 5, menunjukan bahwa dari segi jenis
pekerjaan terdapat 48 orang berprofesi sebagai Wiraswasta, 0.653 9
kemudian 26 orang berprofesi sebagai PNS, 16 orang berprofesi
sebagai petani, 6 orang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan Berdasarkan Tabel 7 diatas, dapat disimpulkan bahwa
11 orang berpofesi yang lainya. instrument yang dipakai dalam penelitian ini dapat dikatakan
reliabel. Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan
b. Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas diperoleh koefisien alpha cronbachs sebesar (0,653). Karena
koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0,60 maka instrument
1. Uji Validitas untuk mengukur sikap pelanggan terhadap atribut rekening
Uji validitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana listrik prabayar dapat dikatakan reliabel.
suatu alat ukur (kuesioner) yang digunakan untuk mengukur
informasi yang diperlukan. Pada uji validitas ini digunakan 50
responden untuk mengukur validitas dan reliabilitas. Adapun uji
validitas dapat dilihat pada Tabel 6 berikut :
9

C. Hasil Analisis Konjoin 2. Tempat, adapun tempat pembelian voucher yang paling
1. Nilai Utilitas disenangi responden adalah di kios-kios terdekat dengan
Nilai utilitas digunakan untuk mengetahui tingkat nilai (0,121) di bandingkan dengan tempat pembelian
kepuasan relatif dari responden. Utilitas tertinggi voucher listrik prabayar di PLN (0,074) dan responden
merupakan nilai yang paling dipilih oleh responden. Pada kurang menyukai pembelian voucher listrik prabayar di
penelitian ini penyelesaianya tidak dilakukan secara Bank (-0,195).
manual karena jumlah responden yang begitu banyak dan 3. Media, adapun media pengaduan pelanggan yang paling
proses penyesaian yang begitu lama, oleh karena itu disenangi responden adalah media telepon (0.35) di
penelitian ini tidak dilakukan secara manual namun bandingkan dengan media SMS (-0,35).
dengan menggunakan aplikasi SPSS. Adapun hasil 4. Garansi, berdasarkan Tabel 8 diatas, dapat di tarik
keseluruhan responden pada Tabel 8 berikut : kesimpulan bahwa responden lebih cinderung menyukai
listrik prabayar yang memiliki garansi (0,823) di
Tabel 8. Nilai Utilitas bandingkan dengan listrik prabayar yang tidak memiliki
garansi (-0,823).
Utility
Estimate D. Nilai Kepentingan Relatif
Nilai kepentingan relatif menunjukan tingkat persentase
Putih .017 diantara masing-masing atribut. Hasil keseluruhan nilai
kepentingan relatif dapat dilihat pada Tabel 9 berikut :
WARNA Kuning -.030
Tabel 9. Faktor Kepentingan Relatif
Biru .013 WARNA 19.815
PLN .074 TEMPAT 23.956
MEDIA 10.341
TEMPAT Bank -.195
GERANSI 45.888
Kios .121
Berdasarkan Tabel 9 diatas, dapat ditarik kesimpulan
SMS -.035
bahwa responden (secara umum) cinderung lebih
MEDIA
Telepon .035 menyukai rekening listrik prabayar yang memiliki garansi
kerusakan (45.880%) kemudian yang menjadi prioritas
Ada .823 kedua bagi responden (secara umum) adalah tampat
pembelian voucher listrik prabayar (23,956). Sementara
GARANSI tampilan warna rekening listrik prabayar (19.815%)
Tidak Ada -.823 menjadi prioritas ketiga dan Media Pengaduan Pelanggan
(10,341) menjadi prioritas ke empat.
(Constant) 2.886
E. Ketepatan Prediksi
Berdasarkan dari Tabel 8 diatas, dapat dilihat bahwa terdapat Untuk menguji ketepatan prediksi dalam analisis
dua tanda yaitu tanda positif dan negatif. Maksud dari dua konjoin dilakukan dengan menggunkan korelasi Pearsons
R dan Tau Kendal. Pedoman untuk uji signigikansi adalah
tanda tersebut adalah semakin besar nilai (positif) maka
sebagai berikut :
semakin besar pula atribut yang diminati oleh responden,
begitu sebaliknya semikin rendah (negatif) menunjukan 0 Tidak ada hubungan yang kuat antara variabel
bahwa atribut tersebut kurang diminati oleh responden. estimasi dengan observasi.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1 Ada hubungan yang kuat antara variabel
estimasi dengan observasi.
1. Warna, dari ke tiga tampilan warna rekening listrik
prabayar yaitu warna putih, kuning dan biru dapat dilihat
bahwa responden lebih cinderung menyukai tampilan
warna rekening listrik yang berwarna putih (0,017)
dibandingkan dengan tampilan listrik prabayar yang
berwarna biru (0.013) dan kuning (-0,030).
10

Tabel 10. Ketetapan Prediksi Malhotra NK. 1993. Marketing Research, an Applied
Orientation, New Jersey : Prentice-Hall.
Value Sig.
Pearsons R .999 .000
Kendalls tau .889 .000 Merlin I Yusi & Dra. Nina Widowati, 2013, Analisis Pelayanan
. Listrik Prabayar di PT PLN (Persero), Jurnal
Jurusan Administrasi Publik, Universitas
Berdasarkan Tabel 10 di atas, dapat disimpulkan bahwa
Diponogoro, Semarang
pada perhitungan pearsons maupun kendall, angka
Simamora B. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. Jakarta,
signifikan keduanya dibawah 0,05 maka 0 di tolak. Hal
PT Gramedia.
ini berarti ada korelasi yang cukup kuat untuk
Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat, Arti dan Interpretasi.
menggambarkan kondisi aktual antara hasil analisis
Jakarta, PT Rineka Cipta
konjoin dengan pendapat responden.
Susanti, I. 2011, Penetuan Atribut Telur Asin Berdasarkan
Preferensi Konsumen, Skripsi Jurusan Teknik
Industri Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
KESIMPULAN
Usman, H & Sobari, N. 2013, Aplikasi Teknik Multivariate
Untuk Riset Pemasaran, PT Prajagrafindo Persada,
Berdasarkan hasil dan pembahasan, diperoleh kesimpulan
Jakarta.
sebagai berikut :
1. Hasil dari penerapan analisis konjoin untuk
mengetahui preferensi pelanggan listrik prabayar
secara keseluruhan, responden (pelanggan) listrik
prabayar lebih menyukai tampilan warna listrik
prabayar yang berwarna putih, tempat pembelian
voucher listrik di kios-kios terdekat, media pengaduan
pelanggan melalui telepon dan memiliki jaminan
garansi listrik prabayar.
2. Faktor yang paling di perhatikan secara keseluruhan
oleh responden (pelanggan) listrik prabayar adalah
faktor jaminan garansi dari listrik prabayar dengan
kepentingan relatif sebesar 45,888% di bandingkan
dengan faktor lainya.

REFERENSI

Arikonto (2006) dalam friska, H. 2012, Analisis Konsumen


Terhadap Atribut Etool Card, Skripsi Jurusan
Teknik Industri Universitas Indonesia, Jakarta.
Cochran WG. 2001, Teknik Penarikan Sampel (Terjemahan).
Jakarta: UI Press
Friska, H. 2012, Analisis Konsmen Terhadap Atribut Etool
Card, Skripsi Jurusan Teknik Industri Universitas
Indonesia, Jakarta.
Gabriel KR. 1971. The Biplot Graphic Display of Matrices
with Application to Principal Componen Analysis.
Biometrika 3(58):453467.
Hair, J.F, William C.B Barry J.B, Rolph E.A, and Ronald L.T
2006. Multivariate Data Analysis Sixth Edition.
New jersey Pearson Prentice Hall.
Kotler, Philip. Alih bahasa, Benyamin M. Manajemen
Pemasaran. Edisi ke Sebelas Jilid 2. PT Intan Sejati
Klaten.

Anda mungkin juga menyukai