Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN


KELAS WAWASAN KEBANGSAAN 11 KELOMPOK 1

IMPLEMENTASI FUNGSI PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN


IDEOLOGI NASIONAL DI KELURAHAN GEBANG PUTIH DAN
KELURAHAN KEPUTIH, KECAMATAN SUKOLILO, SURABAYA

Oleh :

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2017
TUGAS
MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN
KELAS WAWASAN KEBANGSAAN 11 KELOMPOK 1

IMPLEMENTASI FUNGSI PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN


IDEOLOGI NASIONAL DI KELURAHAN GEBANG PUTIH DAN
KELURAHAN KEPUTIH, KECAMATAN SUKOLILO, SURABAYA

Oleh:

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2017

1
IMPLEMENTASI FUNGSI PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN IDEOLOGI
NASIONAL DI KELURAHAN GEBANG PUTIH DAN KELURAHAN KEPUTIH,
KECAMATAN SUKOLILO, SURABAYA

Moh. Zaenal Arifin, Bintang Putra Dewa, Rizky Akbar Dwi Apresco, Nadhifah Hidayati
Island, Achmad Choirul Anam

Program Studi S1 Teknik Mesin

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

ABSTRAK

Pancasila sebagai falsafah Negara merupakan rumusan nilai idealisme bangsa yang
secara konseptual memberikan tuntunan politik bagi rakyat dan pemerintah tentang
bagaimana menemukan pemecahan persoalan Negara secara mandiri dan bermartabat. Di sisi
lain, Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung makna ideologi yang memuat cita-cita
dan tujuan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
implementasi nilai-nilai dan fungsi Pancasila dalam masyarakat daerah Kelurahan Gebang
Putih dan Kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya sudah berjalan, meskipun belum maksimal.

Kata kunci : Pancasila, falsafah, ideologi, implementasi, dan masyarakat


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melihat perkembangan masyarakat Indonesia saat ini ternyata dalam menghadapi era
globalisasi yang penuh dengan tantangan dan kemungkinan yang bisa terjadi seakan-akan
masyarakat Indonesia terlupa akan jati diri dan falsafah negara Indonesia yang sebenarnya.
Mereka hanya berpacu dengan waktu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan penyesuaian
terhadap apa yang masuk dari luar tanpa adanya sikap untuk menyaring pengaruh yang sesuai
dengan Pancasila dan yang tidak sesuai dengan Pancasila. Penyerapan pengaruh utamanya
dari luar dapat memberikan pergeseran kehidupan masyarakat sehingga memungkinkan
adanya rasa untuk jauh dari kehidupan yang sesuai dengan Pancasila. Selain dari hati, perlu
kita ketahui bahwa Pancasila bukan hanya sebagai filter namun lebih dari itu, yaitu Pancasila
sebagai falsafah dan ideologi Negara Indonesia. Dalam Pancasila kita dapat menemukan jati
diri bangsa Indonesia dalam menghadapi sekaligus menyesuaikan diri dengan era globalisasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu adanya kajian yang membahas masalah
tersebut guna menemukan solusi yang tepat dalam menghadapi era globalisasi tanpa
melupakan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi nasional. Maka dari itu, penulis
mengadakan suatu penelitian mengenai implementasi nilai dan fungsi Pancasila di dalam
masyarakat daerah Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo,
Surabaya. Hal ini dikarenakan lokasi tersebut mudah dijangkau dan dekat dengan lokasi
kampus penulis, ini menjadi salah satu nilai tambah tersendiri bagi mobilitas penulis dalam
melaksanakan penelitian.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perbedaan nilai Pancasila sebagai falsafah dan Pancasila sebagai ideologi
nasional?
2. Apa persamaan nilai Pancasila sebagai falsafah dan sebagai ideologi nasional?
3. Apa peran dan fungsi Pancasila dalam masyarakat?
4. Bagaimana cara pengaplikasian nilai Pancasila sebagai falsafah dan ideologi di
masyarakat?
1.3 Tujuan

1. Mengetahui perbedaan serta persamaan Pancasila sebagai falsafah dan Pancasila


sebagai ideologi nasional.
2. Mengetahui peran fungsi Pancasila dalam lingkup masyarakat di daerah Kelurahan
Gebang Putih dan Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya.
3. Mengetahui pengaplikasian nilai Pancasila sebagai falsafah dan ideologi di dalam
masyarakat di daerah Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih, Kecamatan
Sukolilo, Surabaya.
BAB II

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam mendapatkan data-data dalam laporan ini, yaitu :

Studi Pustaka

Data-data didapat dengan cara mengkaji beberapa literatur buku dan artikel mengenai
Pancasila.

Survei Lapangan

Dalam hal ini, ada dua metode survei yang diterapkan, yakni :

Kuesioner

Membagikan angket pertanyaan seputar peran fungsi Pancasila dan implementasinya


dalam masyarakat.

Wawancara

Mewawancarai masyarakat dengan memberikan pertanyaan seputar Pancasila.


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisa Data

Berdasarkan penelitian melalui kuesioner dan wawancara yang dilakukan penulis


terhadap implementasi Pancasila di daerah Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih,
Sukolilo, Surabaya dengan jumlah responden 30 orang meliputi mahasiswa, guru, dan
masyarakat awam didapat hasil sebagai berikut :

Jumlah
Kriteria Persentase
responden

Mengetahui Pancasila 30 orang 100 %

Mengetahui dan mampu menyebutkan sila-sila


25 orang 83 %
dalam Pancasila

Mengetahui arti dari nilai-nilai Pancasila 19 orang 63 %

Mampu menyebutkan nilai-nilai dalam Pancasila 12 orang 40 %

Berpendapat mengenai sudah terjalaninya nilai


8 orang 27 %
Pancasila di masyarakat Indonesia

Berpendapat mengenai belum terjalaninya nilai


18 orang 60 %
Pancasila di masyarakat Indonesia

Menyebutkan fungsi Pancasila di masyarakat


25 orang 83 %
Indonesia

Masyarakat daerah ini pada umumnya mengetahui apa itu Pancasila. Saat mereka
ditanya apa itu Pancasila, mereka menjawab mereka tahu. Bahkan ketika disuruh
menyebutkan sila-sila Pancasila mereka bisa menyebutkannya. Dalam Pancasila terdapat 5
sila, yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

4.2 Pembahasan

Dari sini penulis mencoba bertanya apakah masyarakat tahu arti dari nilai Pancasila,
sebagian responden menjawab tahu. Namun ketika disuruh menyebutkan nilai-nilainya,
hanya sebagian dari responden yang mengaku tahu tersebut yang mampu menyebutkannya.
Salah satu jawaban mereka yang memuaskan , yaitu nilai-nilai Pancasila terdiri dari : nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Kemudian
bagaimana dengan pengaplikasian nilai-nilai Pancasila tersebut di masyarakat daerah ini
apakah sudah terlaksana atau belum. Sebagian besar responden menjawab belum, ini terbukti
dengan belum tercipta sepenuhnya suatu keteraturan dalam masyarakat. Namun bukan berarti
nilai-nilai itu belum terjalani semua. Nilai tersebut sudah dijalankan oleh masyarakat namun
belum maksimal. Contoh nilai kerakyatan, masyarakat mengadakan musyawarah tingkat RW
dalam mengkaji suatu kebijakan. Nilai yang paling menonjol dalam pelaksanaannya di
masyarakat adalah nilai ketuhanan. Karena mayoritas masyarakat beragama dan norma-
norma keagamaan dalam masyarakat ini hidup dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Lantas bagaimana dengan fungsi Pancasila sebagai falsafah dan ideologi nasional, apa
tanggapan masyarakat mengenai hal ini. Tanggapan masyarakat yang berhasil didapat
Pancasila memiliki fungsi, antara lain : pedoman hidup, dasar Negara, ideologi Negara,
pemersatu bangsa, landasan dasar NKRI, simbol Negara, serta mengontrol jalannya
pemerintahan.

Dari hasil pengamatan di atas diketahui bahwa implementasi Pancasila sudah terjalani di
masyarakat, meskipun belum sepenuhnya 100 % masyarakat menjalaninya. Ini membuktikan
bahwa masyarakat daerah ini termasuk masyarakat yang cinta tanah air dan benar-benar
menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Dari hasil kajian pustaka didapat nilai dan fungsi Pancasila sebagai falsafah dan ideologi
nasional, sebagai berikut :
1. Pancasila sebagai Falsafah dan Ideologi Negara
a. Pancasila sebagai Falsafah

Pancasila adalah falsafah dan ideologi bangsa ini yang belum tergantikan hingga
saat ini. Di dalamnya banyak nilai-nilai yang membentuk karakter dan budaya bangsa,
Pancasila juga terlahir dari sejarah bangsa Indonesia yang panjang dan penuh perjuangan
mencapai kemerdekaan. Bila pemerintah dan masyarakat ingin mengembalikan jati diri
bangsa, maka sebaliknya bangsa ini harus bisa mempurifikasi dan menghayati makna dari
semua sila Pancasila, karena memang Pancasila adalah acuan kita dalam hidup bangsa
dan bernegara. Bila dikaitkan dengan kondisi yang ada saat ini, Pancasila sebagai falsafah
Negara merupakan rumusan nilai idealisme bangsa yang secara konseptual memberikan
tuntunan politik bagi rakyat dan pemerintah tentang bagaimana menemukan pemecahan
persoalan Negara secara mandiri dan bermartabat, termasuk masalah keterpurukan
ekonomi saat ini.

Dalam falsafah Pancasila, masyarakat Indonesia tidak hanya berjuang demi


kemerdekaan wilayah semata, akan tetapi lebih dari kemerdekaan yang harus dicapai
bangsa Indonesia adalah kemerdekaan diri. Yang dimaksud oleh kemerdekaan diri adalah
kondisi ekonomi yang membaik dam kemakmuran menyeluruh bagi semua masyarakat
Indonesia. Hal ini wajib dikaitkan bangsa yang Pancasila bila semua masyarakat
Indonesia dapat merasakan kemakmuran dan keamanan ekonomi di Negara ini.
Pemerintah sangat bertanggung jawab akan hal ini demi menjaga identitas bangsa dan
upaya untuk mengembalikan jati diri bangsa.

Semua kebijakan ekonomi yang menyangkut dengan investor dan bantuan asing,
haruslah dilandasi dengan asas-asas Pancasila, agar Negara ini tidak kehilangan kendali
dalam dan tetap focus dalam upaya untuk mensejahterakan rakyat. Mengembalikan jati
diri bangsa adalah hal yang berat, akan tetapi bila pemerintah kesejahteraan bangsa dan
tetap berdiri di atas ideologi Pancasila maka bangsa ini akan mampu untuk
mengembalikan jati diri bangsa ini.

b. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita dan logos berarti ilmu. Secara harfiah, ideologi berarti ilmu. Berarti ilmu
pengetahuan dasar. Dalam pengertian sehari-hari, idea disamakan artinya dengan cita-cita
yang merupakan dasar, pandangan/paham.
Kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa tercantum dalam ketetapan MPR
No. XVIII/NIPR/1998 tentang pencabutan ketetapan MPR RI No.
II/MEMPEROLEH/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (EKa
Prasetya Pancakarsa) dan penetapan tentang penegasan Pancasila sebagai dasar Negara.
Pada pasal 1 ketetapan tersebut dinyatakan, bahwa Negara dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara

Catatan risalah/penjelasan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


ketetapan tersebut menyatakan bahwa, dasar Negara yang dimaksud dalam ketetapan ini
di dalamnya mengandung makna sebagai ideologi nasional, cita-cita, dan tujuan Negara.

Dengan mendasarkan pada ketetapan MPR tersebut , secara jelas dinyatakan


bahwa kedudukan Pancasila dalam kehidupan bernegara Indonesia adalah sebagai berikut
:

c. Sebagai Dasar Negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia

Adapun makna Pancasila sebagai dasar Negara, yaitu sebagai berikut:

Sebagai dasar me-Negara atau pedoman untuk menata Negara merdeka


Indonesia. Artinya me-Negara adalah menunjuk sifat aktif dari pada sekedar
bernegara. Sebagai dasar untuk ulah atau aktivitas Negara. Diartikan bahwa aktivitas
dan pembangunan yang dilaksanakan dengan Negara berdasarkan peraturan
perundangan yang merupakan penjabaran dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang
terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

d. Sebagai Ideologi Nasional dari Negara Kesatuan Republik Indonesia

Ideologi nasional mengandung makna ideologi yang memuat cita-cita dan


tujuan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

e. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Ideologi Pancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka, karena


mempunyai cita-cita sebagai berikut :

Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak berasal dari luar, melainkan digali dan
diambil dari moral dan budaya masyarakat itu sendiri.Dasarnya bukan keyakinan
ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dan konsensus masyarakat
Bahwa ideologi itu tidak diciptakan oleh Negara, melainkan digali dan
ditemukan dalam masyarakat itu sendiri. Masyarakat memiliki ideologi Pancasila

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun
bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi
Pancasila mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan,
dan teknologi, serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan
ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di
dalamnya, namum mengeksplisitkan wawasan secara lebih konkrit sehingga memiliki
kemampuan reformatif untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang senantiasa
berkembang seiring dengan aspirasi rakyat.

f. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung nilai-nilai sebagai berikut:


o Nilai Dasar

Yaitu esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal. Dalam nilai dasar,
terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar tertuang
dalam pembukaan UUD 1945. Oleh karena, Pembukaan memuat nilai-nilai dasar
Ideologi Pancasila, maka Pembukaan UUD 1945 merupakan norma dasar yang
menjadi tertib hukum tertinggi.

o Nilai Instrumental

Yaitu eksplitasi penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi


Pancasila. Misalnya, dalam UUD 1945 dan Garis-Garis Besar Haluan Negara yang
lima tahun senantiasa disesuaikan dengan perkembangan zaman, aspirasi masyarakat,
undang-undang departemen-departemen sebagai lembaga pelaksana dan sebagai pada
aspek ini senantiasa dapat dilakukan perubahan (reformatif).

o Nilai Praksis

Yaitu nilai-nilai instrumental sebagai realisasi dengan pengalaman yang


bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari, seperti , bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dalam realisasi nilai praksis, penjabaran nilai-nilai Pancasila senantiasa
berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan (reformasi) sesuai
dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta aspirasi
masyarakat.
BAB IV

KESIMPULAN

Sebagian besar masyarakat daerah Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih,
Sukolilo, Surabaya tahu apa itu Pancasila. Meliputi sila-sila, nilai yang terkandung dalam
Pancasila, dan fungsi Pancasila. Namun implementasi nilai dan fungsinya masih dirasa
kurang terlaksana dengan baik di masyarakat. Untuk nilai yang menonjol yaitu nilai
ketuhanan, dikarenakan mayoritas masyarakat beragama dan norma-norma agama terlihat
hidup di masyarakat daerah ini.

Pancasila sebagai falsafah Negara dapat berperan untuk menunjukkan jati diri bangsa
dalam menghadapi era globalisasi. Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam kehidupan
bernegara Indonesia adalah sebagai dasar Negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia

dan sebagai ideologi Nasional dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pancasila tidak hanya sebagai simbol Negara atau formalitas semata, yang hanya
dibaca pada saat upacara bendera. Namun Pancasila seharusnya diimplementasikan dalam
masyarakat agar fungsi Pancasila sebagai falsafah dan ideologi nasional dapat terwujud di
masyarakat Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya dan terlebih
lagi bagi masyarakat Indonesia. Sehingga tercipta masyarakat Indonesia yang berkeadilan
dan sejahtera.

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-
Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan ini. Dengan terselesaikannya laporan ini
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
Bapak Drs. M, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Wawasan Kebangsaan yang telah
membimbing penulis mulai dari awal sampai akhir dalam membuat laporan ini.

Masyarakat Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya yang telah
bersedia membantu terlaksananya penulisan laporan ini.

Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan nama-namanya satu per satu yang telah membantu
kelancaran penulisan laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://sibage.blogspot.com/2013/04/contoh-makalah-pancasila-sebagai.html
http://id.scribd.com/doc/76904391/Buku-Panduan-Kuliah-Pendidikan-Kewarganegaraan-
Untuk-Perguruan-Tinggi

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dr.%20Sunarso,%20M.Si./Buku
%20Pegangan%20Mahasiswa-PKn%202011.pdf

LAMPIRAN
KUESIONER

1. Apakah Anda tahu apa itu Pancasila?


a. Iya tahu
b. Tidak tahu
Jika tahu, apa saja sila dalam Pancasila?

2. Apakah Anda tahu arti dari nilai yang terkandung dalam Pancasila?
a. Tahu
b. Tidak tahu
c. Ragu-ragu

Jika tahu, sebutkan apa saja nilai yang terkandung dalam Pancasila?

3. Apakah nilai Pancasila sudah terjalani di Indonesia?


a. Sudah
b. Belum
c. Tidak tahu

4. Bagaimana pengaplikasian Pancasila di masyarakat?


a. Baik
b. Cukup
c. Buruk

Lantas, apa fungsi Pancasila di Indonesia?

Anda mungkin juga menyukai