Oleh :
Oleh:
1
IMPLEMENTASI FUNGSI PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN IDEOLOGI
NASIONAL DI KELURAHAN GEBANG PUTIH DAN KELURAHAN KEPUTIH,
KECAMATAN SUKOLILO, SURABAYA
Moh. Zaenal Arifin, Bintang Putra Dewa, Rizky Akbar Dwi Apresco, Nadhifah Hidayati
Island, Achmad Choirul Anam
ABSTRAK
Pancasila sebagai falsafah Negara merupakan rumusan nilai idealisme bangsa yang
secara konseptual memberikan tuntunan politik bagi rakyat dan pemerintah tentang
bagaimana menemukan pemecahan persoalan Negara secara mandiri dan bermartabat. Di sisi
lain, Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung makna ideologi yang memuat cita-cita
dan tujuan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
implementasi nilai-nilai dan fungsi Pancasila dalam masyarakat daerah Kelurahan Gebang
Putih dan Kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya sudah berjalan, meskipun belum maksimal.
PENDAHULUAN
Melihat perkembangan masyarakat Indonesia saat ini ternyata dalam menghadapi era
globalisasi yang penuh dengan tantangan dan kemungkinan yang bisa terjadi seakan-akan
masyarakat Indonesia terlupa akan jati diri dan falsafah negara Indonesia yang sebenarnya.
Mereka hanya berpacu dengan waktu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan penyesuaian
terhadap apa yang masuk dari luar tanpa adanya sikap untuk menyaring pengaruh yang sesuai
dengan Pancasila dan yang tidak sesuai dengan Pancasila. Penyerapan pengaruh utamanya
dari luar dapat memberikan pergeseran kehidupan masyarakat sehingga memungkinkan
adanya rasa untuk jauh dari kehidupan yang sesuai dengan Pancasila. Selain dari hati, perlu
kita ketahui bahwa Pancasila bukan hanya sebagai filter namun lebih dari itu, yaitu Pancasila
sebagai falsafah dan ideologi Negara Indonesia. Dalam Pancasila kita dapat menemukan jati
diri bangsa Indonesia dalam menghadapi sekaligus menyesuaikan diri dengan era globalisasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu adanya kajian yang membahas masalah
tersebut guna menemukan solusi yang tepat dalam menghadapi era globalisasi tanpa
melupakan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi nasional. Maka dari itu, penulis
mengadakan suatu penelitian mengenai implementasi nilai dan fungsi Pancasila di dalam
masyarakat daerah Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo,
Surabaya. Hal ini dikarenakan lokasi tersebut mudah dijangkau dan dekat dengan lokasi
kampus penulis, ini menjadi salah satu nilai tambah tersendiri bagi mobilitas penulis dalam
melaksanakan penelitian.
1. Bagaimana perbedaan nilai Pancasila sebagai falsafah dan Pancasila sebagai ideologi
nasional?
2. Apa persamaan nilai Pancasila sebagai falsafah dan sebagai ideologi nasional?
3. Apa peran dan fungsi Pancasila dalam masyarakat?
4. Bagaimana cara pengaplikasian nilai Pancasila sebagai falsafah dan ideologi di
masyarakat?
1.3 Tujuan
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam mendapatkan data-data dalam laporan ini, yaitu :
Studi Pustaka
Data-data didapat dengan cara mengkaji beberapa literatur buku dan artikel mengenai
Pancasila.
Survei Lapangan
Dalam hal ini, ada dua metode survei yang diterapkan, yakni :
Kuesioner
Wawancara
Jumlah
Kriteria Persentase
responden
Masyarakat daerah ini pada umumnya mengetahui apa itu Pancasila. Saat mereka
ditanya apa itu Pancasila, mereka menjawab mereka tahu. Bahkan ketika disuruh
menyebutkan sila-sila Pancasila mereka bisa menyebutkannya. Dalam Pancasila terdapat 5
sila, yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
4.2 Pembahasan
Dari sini penulis mencoba bertanya apakah masyarakat tahu arti dari nilai Pancasila,
sebagian responden menjawab tahu. Namun ketika disuruh menyebutkan nilai-nilainya,
hanya sebagian dari responden yang mengaku tahu tersebut yang mampu menyebutkannya.
Salah satu jawaban mereka yang memuaskan , yaitu nilai-nilai Pancasila terdiri dari : nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Kemudian
bagaimana dengan pengaplikasian nilai-nilai Pancasila tersebut di masyarakat daerah ini
apakah sudah terlaksana atau belum. Sebagian besar responden menjawab belum, ini terbukti
dengan belum tercipta sepenuhnya suatu keteraturan dalam masyarakat. Namun bukan berarti
nilai-nilai itu belum terjalani semua. Nilai tersebut sudah dijalankan oleh masyarakat namun
belum maksimal. Contoh nilai kerakyatan, masyarakat mengadakan musyawarah tingkat RW
dalam mengkaji suatu kebijakan. Nilai yang paling menonjol dalam pelaksanaannya di
masyarakat adalah nilai ketuhanan. Karena mayoritas masyarakat beragama dan norma-
norma keagamaan dalam masyarakat ini hidup dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Lantas bagaimana dengan fungsi Pancasila sebagai falsafah dan ideologi nasional, apa
tanggapan masyarakat mengenai hal ini. Tanggapan masyarakat yang berhasil didapat
Pancasila memiliki fungsi, antara lain : pedoman hidup, dasar Negara, ideologi Negara,
pemersatu bangsa, landasan dasar NKRI, simbol Negara, serta mengontrol jalannya
pemerintahan.
Dari hasil pengamatan di atas diketahui bahwa implementasi Pancasila sudah terjalani di
masyarakat, meskipun belum sepenuhnya 100 % masyarakat menjalaninya. Ini membuktikan
bahwa masyarakat daerah ini termasuk masyarakat yang cinta tanah air dan benar-benar
menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
Dari hasil kajian pustaka didapat nilai dan fungsi Pancasila sebagai falsafah dan ideologi
nasional, sebagai berikut :
1. Pancasila sebagai Falsafah dan Ideologi Negara
a. Pancasila sebagai Falsafah
Pancasila adalah falsafah dan ideologi bangsa ini yang belum tergantikan hingga
saat ini. Di dalamnya banyak nilai-nilai yang membentuk karakter dan budaya bangsa,
Pancasila juga terlahir dari sejarah bangsa Indonesia yang panjang dan penuh perjuangan
mencapai kemerdekaan. Bila pemerintah dan masyarakat ingin mengembalikan jati diri
bangsa, maka sebaliknya bangsa ini harus bisa mempurifikasi dan menghayati makna dari
semua sila Pancasila, karena memang Pancasila adalah acuan kita dalam hidup bangsa
dan bernegara. Bila dikaitkan dengan kondisi yang ada saat ini, Pancasila sebagai falsafah
Negara merupakan rumusan nilai idealisme bangsa yang secara konseptual memberikan
tuntunan politik bagi rakyat dan pemerintah tentang bagaimana menemukan pemecahan
persoalan Negara secara mandiri dan bermartabat, termasuk masalah keterpurukan
ekonomi saat ini.
Semua kebijakan ekonomi yang menyangkut dengan investor dan bantuan asing,
haruslah dilandasi dengan asas-asas Pancasila, agar Negara ini tidak kehilangan kendali
dalam dan tetap focus dalam upaya untuk mensejahterakan rakyat. Mengembalikan jati
diri bangsa adalah hal yang berat, akan tetapi bila pemerintah kesejahteraan bangsa dan
tetap berdiri di atas ideologi Pancasila maka bangsa ini akan mampu untuk
mengembalikan jati diri bangsa ini.
Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita dan logos berarti ilmu. Secara harfiah, ideologi berarti ilmu. Berarti ilmu
pengetahuan dasar. Dalam pengertian sehari-hari, idea disamakan artinya dengan cita-cita
yang merupakan dasar, pandangan/paham.
Kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa tercantum dalam ketetapan MPR
No. XVIII/NIPR/1998 tentang pencabutan ketetapan MPR RI No.
II/MEMPEROLEH/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (EKa
Prasetya Pancakarsa) dan penetapan tentang penegasan Pancasila sebagai dasar Negara.
Pada pasal 1 ketetapan tersebut dinyatakan, bahwa Negara dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara
Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak berasal dari luar, melainkan digali dan
diambil dari moral dan budaya masyarakat itu sendiri.Dasarnya bukan keyakinan
ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dan konsensus masyarakat
Bahwa ideologi itu tidak diciptakan oleh Negara, melainkan digali dan
ditemukan dalam masyarakat itu sendiri. Masyarakat memiliki ideologi Pancasila
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun
bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi
Pancasila mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan,
dan teknologi, serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan
ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di
dalamnya, namum mengeksplisitkan wawasan secara lebih konkrit sehingga memiliki
kemampuan reformatif untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang senantiasa
berkembang seiring dengan aspirasi rakyat.
Yaitu esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal. Dalam nilai dasar,
terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar tertuang
dalam pembukaan UUD 1945. Oleh karena, Pembukaan memuat nilai-nilai dasar
Ideologi Pancasila, maka Pembukaan UUD 1945 merupakan norma dasar yang
menjadi tertib hukum tertinggi.
o Nilai Instrumental
o Nilai Praksis
KESIMPULAN
Sebagian besar masyarakat daerah Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih,
Sukolilo, Surabaya tahu apa itu Pancasila. Meliputi sila-sila, nilai yang terkandung dalam
Pancasila, dan fungsi Pancasila. Namun implementasi nilai dan fungsinya masih dirasa
kurang terlaksana dengan baik di masyarakat. Untuk nilai yang menonjol yaitu nilai
ketuhanan, dikarenakan mayoritas masyarakat beragama dan norma-norma agama terlihat
hidup di masyarakat daerah ini.
Pancasila sebagai falsafah Negara dapat berperan untuk menunjukkan jati diri bangsa
dalam menghadapi era globalisasi. Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam kehidupan
bernegara Indonesia adalah sebagai dasar Negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila tidak hanya sebagai simbol Negara atau formalitas semata, yang hanya
dibaca pada saat upacara bendera. Namun Pancasila seharusnya diimplementasikan dalam
masyarakat agar fungsi Pancasila sebagai falsafah dan ideologi nasional dapat terwujud di
masyarakat Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya dan terlebih
lagi bagi masyarakat Indonesia. Sehingga tercipta masyarakat Indonesia yang berkeadilan
dan sejahtera.
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-
Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan ini. Dengan terselesaikannya laporan ini
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
Bapak Drs. M, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Wawasan Kebangsaan yang telah
membimbing penulis mulai dari awal sampai akhir dalam membuat laporan ini.
Masyarakat Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya yang telah
bersedia membantu terlaksananya penulisan laporan ini.
Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan nama-namanya satu per satu yang telah membantu
kelancaran penulisan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://sibage.blogspot.com/2013/04/contoh-makalah-pancasila-sebagai.html
http://id.scribd.com/doc/76904391/Buku-Panduan-Kuliah-Pendidikan-Kewarganegaraan-
Untuk-Perguruan-Tinggi
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dr.%20Sunarso,%20M.Si./Buku
%20Pegangan%20Mahasiswa-PKn%202011.pdf
LAMPIRAN
KUESIONER
2. Apakah Anda tahu arti dari nilai yang terkandung dalam Pancasila?
a. Tahu
b. Tidak tahu
c. Ragu-ragu
Jika tahu, sebutkan apa saja nilai yang terkandung dalam Pancasila?