Anda di halaman 1dari 12

Mekanisme Pernapasan pada Manusia serta Keseimbangan Asam-Basa

Oleh:

Deviat Astriana Amier

102014135

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510 Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731

e-mail : DEVIAT.2014fk135@civitas.ukrida.ac.id

Abstrack

Most biochemical reactions in the living body can only take place at a certain pH .
Therefore , body fluids should be a pH buffer solution that is always constant when
metabolism takes place . The organ most responsible for maintaining blood pH are the
lungs and kidneys . The body has three lines of defense against changes in hydrogen ion
concentration in body fluids . The first is a buffer system , respiratory system and renal
system . Abnormalities in blood pH can cause alkalosisi and acidosis . In this scenario
the man had diarrhea so that the pH of the blood becomes acidosis.

Keywords:buffer system, repiratory system, renal system, alkalosis, acidosis

Abstrak

Kebanyakan reaksi-reaksi biokimia dalam tubuh makhluk hidup hanya dapat


berlangsung pada pH tertentu. Oleh karena itu, cairan tubuh harus merupakan larutan
penyangga agar pH senantiasa konstan ketika metabolisme berlangsung. Organ yang
paling berperan untuk menjaga pH darah adalah paru-paru dan ginjal. Tubuh memiliki

23-Mei-2015 1
tiga lini pertahanan utama terhadap perubahan dalam konsentrasi ion hidrogen di cairan
tubuh. Yang pertama adalah sistem buffer,sistem pernapasan dan sistem renal. Kelainan
pada pH darah dapat menyebabkan alkalosisi dan asidosis. Dalam skenario ini laki-laki
tersebut mengalami diare sehingga pH darahnya pun menjadi asidosis.

Kata Kunci :sistem buffer, sistem,pernapasan, sistem renal, alkalosis dan asidosis.

Pendahuluan
Respirasi (pernapasan) melibatkan keseluruhan proses yang menyebabkan pergerakan
pasif O2dari atmosfer ke jaringan untuk menujang metabolisme sel, serta pergerakan pasif
CO2 selanjutnya yang merupakan produk sisa metabolisme jaringan ke atmosfer. Tujuan
proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi
pelepasan energi.
Sistem pernafasan mencakup seluruh pernafasan yang berjalan ke paru, paru itu sendiri,
dan struktur- struktur toraks (dada) yang terlibat menimbulkan gerakan udara masuk
keluar paru melalui saluran pernafasan. Saluran pernapasan adalah saluran yang
mengangkut udara antara atmosfer dan alveolus, tempat terakhir yang merupakan satu-
satunya tempat pertukaran gas- gas antara udara dan darah dapat berlangsung. Suatu
buffer asam-basa merupakan suatu larutan dari dua atau lebih zat kimia yang mencegah
perubahan jelas dalam konsentrasi ion hydrogen.

Skenario 9
Seorang laki-laki berusia 20 tahun diantar orang tuanya ke IGD dengan keluhan BAB
cair lebih dari 10 kali selama 1 hari. Keluhan di sertai pernafasan cepat dan dalam. Hasil
Lab: pH darah 7,3.

Rumusan Masalah
Laki-laki 20 tahun mengalami BAB cair lebih dari 10X sehari disertai dengan
pernapasan cepat dan dalam.

23-Mei-2015 2
Hipotesis
Seorang perempuan 20 tahun, BAB lebih dari 10X sehari dikarenakan pH dibawah
normal.

Mekanisme Respirasi

Respirasi terdiri atas dua fase, yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi yang diakibatkan
oleh penambahan dan pengurangan kapasitas cavitas thoracis secara bergantian.Frekuensi
respirasi/pernapasan bervariasi antara 16 sampai 20 per menit pada orang normal yang
sedang istirahat dan lebih cepat pada anak-anak dan lebih lambat pada orang tua.1

Inspirasi

Inspirasi Biasa

Bandingkan cavitas thoracis dengan sebuah kotak yang memiliki satu pintu masuk di
bagian atasnya.Pintu masuk ini berbentuk tabung yang disebut trachea. Kapasitas kotak
ini dapat ditambah dengan pemanjangan semua diameternya, sehingga udara-udara
dibawah tekanan atmosfer akan masuk ke dalam kotak melalui tabung. Sekarang
bayangkan tiga diameternya cavitas thoracis dan bagaimana kapasitasnya akan
bertambah.1

Inspirasi Paksa

Pada inspirasi paksa yang dalam terjadi peningkatan kapasitas cavitas thoracis yang
maksimum.Setiap otot yang dapat mengangkat costa berkontrkasi, termasuk musculus
scalenus anterior, musculus scalenus medius, dan musculus sternocleidomastoideus. Pada
gangguan pernapasan, semua otot yang ikut terlibat akan bekerja dengan kuat. Scapula
difiksasi oleh musculus trapezius, musculus levator scapulae, dan musculi rhomboidei,
sehingga memungkinkan musculus serratus anterior dan musculus pectoralis minor
menarik costae ke atas. Jika extremitas superior dapat membantu dengan memegang

23-Mei-2015 3
belakang kursi atau meja, origo musculus pectoralis major pada sternum juga dapat
membantu proses ini.1

Perubahan Paru pada Inspirasi

Pada inspirasi, radix pulmonalis turun dan letak biforcartio tracheae mungkin lebih
rendah dua vertebra.Bronchi memanjang dan melebar, kapiler alveoli melebar sehingga
membantu sirkulasi paru.Udara didrong masuk ke dalam arbor bronchialis (cabang-
cabang bronchus) sebagai akibat tekanan udara atmosfer positif yang tibmul pada bagian
atas saluran pernapasan, dan tekanan negative pada permukaan luar paru akibat
peningkatan kapasitas cavitas thoracis.Jaringan elastic dinding bronchus dan jaringan ikat
teregang dengan mengembangnya paru. Waktu diaphragm turun, recessus
costodiaphragmaticus cavitas pleuralis terbuka, dan margo inferior paru yang sedang
mengembang turun ke tingkat yang lebih rendah.1

Ekspirasi

Ekspirasi Biasa

Ekspirasi biasa sebagian besar merupakan fenomena pasif dan dilakukan oleh elastisitas
paru, relaksasi musculi intercostales dan diaphragm, serta peningkatan tonus otot-otot
dinding anterior abdomen yang mendorong diaphragm yang sedang relaksasi ke
atas.Musculus serratus dalam peosterior inferior mempunyai peranan kecil dalam
menarik costa bagian bawah ke distal.1

Ekspirasi Paksa

Ekspirasi paksa merupakan proses aktif sebagai akibat kontraksi kuat otot-otot dinding
anterior abdomen. Musculus quadratus lumborum juga berkontraksi dan menarik costa
XII ke bawah.Dalam keadaan ini mungkin sebagian musculi intercostales berkontraksi
dan menarik costae secara bersamaan dan menekan costa XII ke bawah. Musculus

23-Mei-2015 4
serratus posterior inferior dan musculus latissimus dorsi mungkin mempunyai peranan
kecil.1

Perubahan Paru pada Ekspirasi

Pada ekspirasi, radix pulmonis naik bersama dengan bifurcation tracheae.Bronchi


memendek dan berkontraksi.Jaringan elastis paru memendek dan ukuran paru mengecil.
Dengan bergeraknya diaphragma ke atas, daerah pars dipharagmatica dan costalis pleura
parietalis yang berdekatan menjadi lebih banyak, dan ukuran recessus
costodiphragmaticus mengecil. Pinggir bawah paru menyusut dan lebih tinggi letaknya.1

Jenis Respirasi2

Pada bayi dan anak kecil costae terletak hampir horizontal.Jadi mereka terutama
mengandalkan penurunan diaphragma untuk meningkatkan kapasitas thoraks pada
inspirasi. Oleh karena respirasi diikuti dengan pembesaran ke dalam dan keluar dinding
abdomen yang dapat dilihat dengan mudah, pernapasan pada usia ini disebut pernapasan
jenis abdominal. Setelah tahun kedua, costae menjadi lebih oblik dan terbentuk
pernapasan tipe dewasa.Pada orang dewasa, teedapat perbedaan seksual untuk
pergerakkan pernapasan.Wanita terutama cenderung menggunakan pergerakkan costae
daripada penurunan diaphragma untuk inspirasi.Hal ini disebut pernapasan jenis thoracal.
Pria menggunakan baik pernapasan jenis abdominal maupun thoracal, tetapi terutama
jenis abdominal.

Mekanisme Pernapasan3

Paru-paru dan dinding torak memiliki sifat dasar yang berlawanan, yakni paru-paru
memilki kecenderungan untuk kolaps dan dinding torak memiliki kecenderungan untung
mengembang.Namun, dengan adanya tekanan transmural, ini yang menyebabkan paru-
paru dan dinding torak seakan-akan bergerak bersamaan.
Tekanan transmural ini meliputi: Tekanan atmosfer yaitu tekanan yang ditimbulkan oleh

23-Mei-2015 5
berat udara yang ada di atmosfer paru berada di permukaan bumi. Tekanan atmosfer
berkurang seiring dengan penambahan ketinggian di atas permukaan laut karena lapisan-
lapisan udara di permukaan bumi juga semakin menipis. Pada setiap ketinggian terjadi
perubahan minor tekanan atmosfer karena perubahan kondisi cuaca; Tekanan intra-
alveolus: tekanan di dalam alveolus, karena alveolus berhubungan dengan atmosfer
melalui saluran napas penghantar, udara cepat mengalir menuruni gradien tekanannya
setiap tekanan intra-alveolus berbeda dari tekanan atmosfer, udara terus mengalir sampai
kedua tekanan seimbang; Tekanan intrapleura: tekanan di dalam kantung pleura. Tekanan
ini, yang juga dikenal dengan tekanan intrathoraks, adalah tekanan yang ditimbulkan
diluar paru di dalam rongga thoraks.Tekanan intrapleura biasanya lebih rendah dari
tekanan atmosfer (subatmosfirik).
Sifat paru yang elastis, meliputi: Daya compliance, yakni kemudahan jaringan paru
untuk diregang apabila ada udara yang mengisi dari dalam; Daya recoil, yakni
kemampuan untuk kembali ke bentuk semula setelah diregang. Kecenderungan untuk
kempis disebabkan oleh tegangan permukaan cairan yang melapisi alveolus memilki
kecenderungan elastic yang terus-menerus untuk menegempiskan paru-paru karena
adanya daya tarik antar molekul-molekul permukaan cairan tersebut yang cenderung
mengurangi luas permukaan alveolus.

Keseimbangan Asam-Basa4

Merupakan proses metabolik yang bertujuam untuk memperthankan keseimbangan pH


dalam darah. pH areteri adalah pengukuran tak langsung terhadap konsentrasi ion
hidrogen (H+) misalnya : makin besar konsentrasi , maka asam larutan dan makin tinggi
pH. Dan mencerminkan keseimbangan antara karbondioksida (CO2) yang diatur oleh
paru-paru dan bikarbonat (HCO3-), basa diatur oleh ginjal. CO2 terlarut dalam larutan
untuk membentuk asam karbonat (H2CO3), dalam keseimbanagn, maka komponen asam
di tunjukkan sebagai CO2 ketimbang H2CO3.
Rasio asam-basa normal adalah 1:20, menunjukkan satu bagian CO2 (potensial H2CO3)
terhadap duapuluh bagian HCO3- . Jika keseimbangan ini berubah, maka terjadi
kekacauan pH; jika terdapat ekstra asam atau terjadi kehilangan basa dan pH < 7,35,

23-Mei-2015 6
maka akan terjadi asidosis; bila terjadi ekstra basa atau terjadi kehilangan asam dan pH >
7,45 maka terjadi alkalosis. Mekanisme ini sangat sensitif terhadap perubahan pH tanpa
intervensi dari luar, bila tidak mampu pada kadar normal, sedikitnya dalam batasan yang
dapat menopang kelangsungan hidup.

Sistem yang berperan dalam mempertahankan pH darah4


A. Sistem Buffer
Buffer terdapat pada semua cairan tubuh dan bekerja dengan segera (dalam 1 detik)
setelah terjadi pH abnormal. Buffer ini berikatan dengan kelebihan asam atau basa untuk
membentuk substansi yang tidak mempengaruhi pH.
Namun demikian efeknya terbatas.
1. Bikarbonat : Buffer yang paling penting, buffer ini terdapat dalam jumlah yang paling
besar dalam cairan tubuh. Dihasilkan oleh ginjal dan membantu dalam mengekskresi H+.
2. Fosfat : Membantu dalam ekskresi H+ dalam tubulus ginjal
3. Anonium : Setelah kelebihan asam, amonia (NH3) di hasilakan oleh sel tubulus ginjal
dan berikatan dengan H+ dalam tubulus ginjal untuk membentuk amonium NH4+. Proses
ini memungkinkan ekskresi H+ ginjal lebih besar.
4. Protein : Terdapat dalam sel-sel , darah, dan plasma. Hemoglobin adalah buffer protein
yang paling penting.

B. Sistem Repiratorik
Ion-ion hidrogen menimbulkan kerja langsung pada pusat pernapasan di otak. Asidemia
meningkatkan ventilasi alveolar sampai 4-5 kali kadar normal, sedangkan alkalemia
menurunkan ventilasi alveolar sampai 50%-75% dari tingkat normal. Respon terjadi
dengan cepat dalam 1-2 menit, selama masa di mana paru-paru mengeluarkan atau
menahan karbondioksida dalam hubungan langsung pada pH arteri. Meskipun sistem
pernapasan tidak dapat memperbaiki ketidakseimbangan dengan sempurna, namun efektif
50%-75%.

C. Sistem Renalis
Sistem ini mengatur keseimbangan asam-basa dengan meningkatkan atau menurunkan

23-Mei-2015 7
konsentrasi bikarbonat dalam cairan tubuh. Pengarturan ini dilakukan melalui
serangkaian reaksi kompleks yang melibatkan H+ , ion natrium (Na+), dan sekresi HCO3- ,
reabsorbsi, dan pengubahan, serta sintesis amonia untuk diekskresi dalam urine. Sekresi
H+ diatur oleh jumlah karbon dioksida di dalam cairan ekstraselular: makin besar
konsentrasi karbondioksida, makin besar jumlah sekresi H+ , mengakibatkan urine asam.
Bila H+ diekskresikan, maka dihasilkan bikarbonat oleh ginjal, membantu
mempertahankan keseimbangan asam basa 1:20. Bila cairan ekstraselular alkalotik, ginjal
menyimpan H+ dan mengeluarkan natrium bikarbonat, mengakibatkan urine basa.

Persamaan Henderson-Hasselbach5
Ditulis sebagai berikut :
[H3O+] = Ka x [Asam] / [basa konjugasi] dengan
pH = -log[H3O+]
Larutan penyangga adalah campuran antara asam yang tidak terurai dan basa
konjugatnya yang menyebabkan suatu larutan dapat menahan perubahan pH waktu di
tambahkan H+ atau OH. Suatu penyangga memiliki kapasitas penyangga paling besar bila
rentang pH-nya terletak di dekat pK, nya.
Karena dalam proses metabolisme normal di hasilkan asam, tubuh harus memiliki
penyangga yang dapat mempertahankan pH, dalam rentang yang sesuai untuk kehidupan.

Kelainan akibat perubahan pH6,4

Asidosis dan Alkalosis Respiratorik


Faktor apapun yang menurunkan kecepatan ventilasi paru-paru meninggikan konsentrasi
karbon dioksida terlarut di dalam cairan ekstrasel, yang sebaliknya menimbulkan
peningkatan asam karbonat dan ion hydrogen, jadi menyebabkan asidosis. Karena jenis
asidosis ini disebabkan oleh kelainan pernapasan, ia disebut asidosis respiratorik.
Sebaliknya, ventilasi paru-paru berlebihan membalikkan proses tersebut dan menurunkan
konsentrasi ion hydrogen, jadi menyebabkan alkalosis, keadaan ini disebut alkalosis
respiratorik. Seseorang dapat menimbulkan asidosis respiratorik pada dirinya sendiri
dengan hanya menahan pernapasaanya, yang dapat dilakukan sampai pH cairan tubuh
tutun menjadi 7,0. Sebaliknya, secara sadar ia dapat bernapas secara berlebihan dan

23-Mei-2015 8
menyebabkan alkalosis dengan pH kira-kira 7,8. Asidosis respiratorik sering disebabkan
oleh keadaan patologis. Misalnya, kerusakkan pusat pernapasan di dalam medulla
oblongata, yang menyababkan berkurangnya pernapasan, obstruksi saluran napas,
pneumonia,berkurangnya luas permukaan paru-paru,dan faktor lain apapun yang
mengganggu pertukatan gas diantarab darah dan udara alveolus, menyebabkan asidosis
respiratorik. Sebaliknya, keadaan patologis jarang menyebabkan alkalosis respiratorik.
Meskipun demikian, kadang-kadang psikoneurosis menyebabkan seseorang bernapas
berlebihan sedemikian rupa sehingga ia mengalami alkalosis. Suatu jenis alkalosis
respiratorik fisiologis terjadi bila seseorang naik ke tempat tinggi.Rendahnya kandungan
oksigen udara merangsang pernapasan, yang menyebabkan pengeluaran karbon dioksida
secara berlebihan dan timbulnya alkalosis respiratorik ringan.

Asidosis dan Alkalosis Metabolik


Sebab sebab asidosis metabolik oleh kegagalan ginjal untuk mengekskresikan asam
metabolik yang biasanya dibentuk di dalam tubuh, pembentukkan asam metabolik di
dalam jumlah berlebihan di dalam tubuh, pemberian asam metabolik intravena, atau
penambhan asam metabolik melalui traktus gastrointenstinal.Asidosis metabolik dapat
pula disebabkan oleh hilangnya basa dari cairan tubuh. Beberapa keadaan khusus yang
menyebabkan asidosis metabolik ialah diare,muntah,uremia,diabetes mellitus. Sebab-
sebab alkalosis metabolik tidak terjadi sesering asidosis metabolic.Tetapi ada beberapa
sebab umum alkalosis metabolic yaitu, alkalosis yang disebabkan oleh pemberian diuretic
(kecuali inhibitor karbonik anhidrase), penelanan obat alkalosis berlebihan, alkalosis
yang disebabkan oleh hilangnya ion klorida, alkalosis yang disebabkan oleh aldosteron
berlebihan.

Efek Asidosis dan Alkalosis


Asidosis efek utamanya adalah depresi sistem saraf pusat. Bila pH darah turun di bawah
7,0, sistem saraf menjadi sedemikian tertekan sehingga orang tersebut mula-mula
mengalami disoreintasi dan kemudian koma. Oleh Karen itu penderita yang hampir mati
karena asidosis diabetic, asidosis lain biasanya meninggal dalam keadaan koma. Pada
asidosis metabolic, tingginya konsentrasi ion hydrogen menyebabkan peningkatan

23-Mei-2015 9
kecepatan dan dalamnya pernapasan.Oleh karena itu, salah satu tanda diagnostic untuk
asidosis metabolic adalah meningkatnya ventilasi paru-paru.Sebaliknya pada asidosis
respiratorik, pernapasan biasanya tertekan karena ini merupakan penyebab asidosis
tersebut, yang berlawanan dengan efek pada asidosis metabolic.Alkalosis efek utamanya
adalah kepekaan berlebihan dari sistem saraf.Efek ini terjadi baik di dalam sistem saraf
pusat maupun di dalam sistem saraf perifer, tetapi biasanya saraf perifer dipengaruhi
sebelum sistem saraf pusat.Saraf-saraf menjadi demikian peka sehingga mereka secara
otomatis dan berulang-ulang mencetuskan impuls meskipun mereka tidak dirangsang
oleh rangsang normal.Sebagai akibatnya, otot-otot berada dalam keadaan tetani, yang
berarti suatu keadaan spasme tonik.Tetani ini biasanya timbul pertama-tama di dalam
otot-otot lengan bawah, kemudian wajah, dan akhirnya seluruh tubuh. Penderita alkalosis
dapat meninggal karena tetani otot pernapasan.

Kompensasi Respiratorik untuk Asidosis atau Alkalosis Metabolik


Dijelaskan bahwa tingginya konsentrasi ion hydrogen pada asidosis metabolic
menyebabkan peningkatan ventilasi paru-paru, yang sebaliknya menyebabkan
pengeluaran karbon dioksida dengan cepat dari cairan tubuh dan menurunkan konsentrasi
ion hydrogen.Jadi, efek respiratorik ini membantu mengkompensasi asidosis metabolic
tersebut.Biasanya, sistem pernapasan dapat mengkompensasi diantara 50 sampai 75
persen. Yaitu, jika faktor metabolic membuat pH darah turun menjadi 7,0 pada ventilasi
normal paru-paru, kecepatan ventilasi paru-paru biasanya cukup meningkat untuk
mengembalikan pH darah menjadi 7,2 sampai 7,3. Efek berlawanan terjadi pada alkalosis
metabolic.Yaitu, alkalosis mengurangi ventilasi paru-paru, yang sebaliknya menyebabkan
peningkatan konsentrasi ion hydrogen. Disini kembali kompensasi dapat terjadi sampai
kira-kira 50 sampai 75 persen.lihat tabel 1.

Asidosis Asidosis Alkalosis Alkalosis


respiratorik metabolik respiratorik metabolik

23-Mei-2015 10
penyebab Hipoventilasi, Diare, diabetes, Hyperventilasi, Muntah berat,
penyakit paru, olahraga berat, demam, cemas, konsumsi
depresi pusat asidosis uremik, tempat tinggi antasida
pernapasan gagal ginjal
CO2 Content [CO2] [CO2] menurun [CO2] menurun [CO2]
meningkat, meningkat
Ciri Rasio menurun Rasio menurun Rasio meningkat Rasio meningkat
pH menurun pH menurun pH meningkat pH meningkat
kompensasi Dapar kimiawi Menyerap H+, Dapar kimiawi Membebaskan
menyerap H+, paru melepaskan H+, ventilasi
reabsorpsi mengeluarkan H+,mengerem berkurang,
HCO3- CO2, ginjal hyperventilasi, menahan H+
eksresi H+ dan menurunkan dan
menahan reabsorpsi memeksresikan
HCO3- HCO3- HCO3-

Tabel 1 : Ringkasan dari kelainan akibat perubahan pH.6

Kesimpulan

Hipotesis di terima.Karena, tubuh akan selalu mempertahankan kondisi normal demi


kelangsungan kehidupan. Salah satunya dengan menjaga keseimbangan pH darah
menggunakan sistem buffer. Sistem buffer tubuh yang berperan penting adalah ginjal dan
paru-paru. Ketidak seimbangn pH darah dapat mengakibatkan asidosis dan alkalosis.
Dalam skenario ini laki-laki tersebut mengalami diare sehingga pH darahnya pun menjadi
asidosis.1 laki-laki tersebut melakukan pernapasan cepat dan dalam guna melakukan
hiperventilasi untuk membuang kadar CO2 yang berlebihan.

Daftar Pustaka

1. Snell R.S. Anatomi Klinik. Jakarta: EGC; 2006.h.84-99

23-Mei-2015 11
2. Gunardi S. Anatomi sistem pernapasan. Jakarta: Penerbit FKUI; 2007.h.3-89
3. Sherwood L. Sistem pernapasan. In Sherwoood L. Fisiologi Manusia. 6th ed. Jakarta:
EGC; 2007.h.506-17
4. Dewi I.N, Ester M. Keseimbangan cairan,elektrolit dan asam basa. Jakarta: EGC;
2007.h.135-6
5. Salim D, Winata H, Goenawan J, Gunardi S, Husin E. Respiratory1. Jakarta: Ukrida;
2015.h.137-9
6. Arthur C, Guyton. Teks fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 2002.h.1-3

23-Mei-2015 12

Anda mungkin juga menyukai