TINJAUAN PUSTAKA
Studi kelayakan usaha adalah penelitian terhadap rencana usaha yang tidak
hanya menganalisis layak atau tidaknya usaha dilakukan, namun juga saat di
operasionalkan secara rutin dalam rangka mencapai keuntungan yang maksimal
untuk waktu yang tidak ditentukan (Umar, 2005).
8
9
2. NPV < 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang
dipergunakan. Dengan kata lain, proyek tersebut merugikan dan tidak
layak untuk dijalankan.
3. NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu mengembalikan sebesar modal
social opportunity cost factor produksi normal. Maka, lebih baik modal
atau dana tersebut di simpan di bank karena lebih menguntungkan.
1. Jika Net B/C 1, berarti usulan investasi layak dilaksanakan, karena arus
benefit yang diperoleh lebih besar dari pada arus biaya.
2. Jika Net B/C < 1, berarti usulan investasi tidak layak dilaksanakan, karena
arus benefit yang diperoleh lebih kecil dari pada arus biaya
memberikan NPV yang positif, maka harus dicoba discount rate yang lebih tinggi,
dan seterusnya, sampai diperoleh NPV yang bernilai negatif.
NPV1
IRR = i1 + (i2 - i1)
NPV1 -NPV2
Semakin kecil Nilai Payback Period pada proyek yang di jalankan maka
akan semakin cepat pengembalian investasi yang telah di keluarkan.
yaitu : harga jual output, keterlambatan pelaksanaan proyek, kenaikan biaya, dan
hasil produksi (Menurut Gittinger,1986).
Perubahan keempat variabel tersebut akan mempengaruhi komponen
cashflow (inflow atau outflow) yang pada akhirnya akan mempengaruhi net benefit
dan mengubah kriteria investasi. Tujuan analisis sensitivitas adalah :
1. memperbaiki cara pelaksanaan proyek yang sedang dilaksanakan;
2. memperbaiki disain proyek sehingga dapat meningkatkan NPV;
3. mengurangi risiko kerugian dengan menunjukkan beberapa tindakan
pencegahan yang harus diambil.
2.3.2 Pembibitan
Perbanyakan tanaman anggrek pada umumnya dilakukan melalui dua cara
yaitu, konvensional dan dengan metoda kultur in vitro. Perbanyakan tanaman
yang dilakukan secara konvensional adalah sebagai berikut :
a. Perbanyakan vegetatif malalui pemecahan/pemisahan rumpun seperti
Dendrobium sp., Oncidium sp., Cattleya sp., dan Cymbidium sp.;
b. Perbanyakan generatif yaitu dengan biji.
c. Metode kultur in vitro yaitu menumbuhkan jaringan-jaringan vegetatif
(seperti : akar, daun, batang, mata tunas) dan jaringan-jaringan generatif
(seperti : ovule, embrio dan biji) pada media buatan berupa cairan atau
padat secara aseptik (bebas mikroorganisme).
2.3.4.2 Pemupukan
Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar yang
meliputi: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, Si,
dst. Unsur makro dan unsur mikro dapat diambil dari udara atau dari tanah, berupa
gas atau air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya.
Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek dapat berasal dari: Air
Ledeng, Air sumur, Air hujan, dan Air kali/air selokan. Hal perlu diperhatikan
bagi petani anggrek adalah mengetahui sifat-sifat dari isian pot supaya bisa
mengatur banyaknya air untuk menyiram. Adapun macam isian pot dan sifat
diuraikan sebagai berkut:
a. Pecahan genting/pecahan batu merah.
b. Potongan sabut kelapa.
c. Remukan akar pakis yang hitam dan potongan kulit pakis.
d. Arang sekam dan arang kayu bakar
a Orthene 75 SP dosis 5-10 gram/10 liter air untuk ulat pemakan daun
e Metadeks dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong
dan bekicot air
f Falidol E.605 dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk
keong dan bekicot air.
2.3.5.1 Pemanenan
Waktu panen yang paling baik adalah pada pagi hari, pukul 06.00-08.00
waktu setempat, panen bunga juga bisa dilakukan pada sore hari. Akan tetapi
bunga yang telah dipotong sebaiknya diperlakukan secara khusus, yaitu pangkal
tangkai bunga harus direndam di dalam air yang dicampur dengan suatu bahan
nutrisi tanaman, misalnya gula (glukosa), agar bunga tidak cepat layu.
2.3.5.6 Penyimpanan
2.3.5.7 Pengepakan
Gambar 2.1
2.3.5.8 Fumigasi
jumlah produksi kompot anggrek menurun lebih dari 9,06 persen dan harga bibit
botolan meningkat lebih dari 12,82 persen maka usaha pembibitan kompot
anggrek menjadi tidak layak. Hal ini memperlihatkan bahwa usaha pembibitan
kompot anggrek sensitif terhadap penurunan harga kompot anggrek, penurunan
jumlah produksi kompot anggrek dan peningkatan harga bibit botolan.
memperoleh bibit untuk bunga potong adalah impor dari Bangkok. Harga jual
bunga potong anggrek yang juga cukup tinggi menyebabkan usaha bunga potong
ini sangat potensial untuk dikembangkan. Untuk itu diperlukan beberapa analisis
untuk mengetahui kelayakan usaha bunga potong anggrek Dendrobium. Analisis
dilakukan pada unit bunga potong anggrek Dendrobium Sonia dan Shavin di UD.
Duta Orchid sebagai model acuan yang sudah berjalan sejak tahun 2007. Pada
aspek pasar perlu diketahui jumlah permintaan, harga jual, penawaran dan
pemasaran bunga potong anggrek. Pada aspek teknis dikaji lokasi usaha, luas
produksi yang dijalankan saat ini, dan proses budidaya yang dilakukan. Pada
aspek manajemen dan hukum perlu diketahui dengan jelas mengenai legalitas
usaha dan struktur organisasi. Pada aspek sosial, ekonomi dan budaya dianalisis
mengenai dampak keberadaan usaha dilihat dari sisi sosial,ekonomi dan budaya.
Pada aspek lingkungan dikaji apakah usaha memberikan dampak yang merugikan
bagi lingkungan atau tidak. Pada aspek finansial perlu dilihat kelayakan usaha
bunga potong anggrek. Analisis kelayakan didasarkan pada kriteria kelayakan
investasi seperti NPV, Net B/C, IRR, Payback Periode dan Analisis sensitivitas.
Apabila hasil analisis kelayakan menunjukkan bahwa usaha bunga potong
anggrek ini layak maka usaha ini dapat dipertimbangkan untuk dilaksanakan dan
bila tidak layak maka perlu pertimbangan dari pihak UD. Duta Orchid mengenai
tindakan yang akan dijalankan selanjutnya. Alur pemikiran di atas dapat dilihat
pada Gambar 2.2.
- Besarnya potensi anggrek di Bali khususnya 23
Denpasar
- Adanya prospek cukup baik pada usaha anggrek
dilihat dari keunggulan yang dimiliki
- Permintaan bunga potong di Denpasar masih
sangat tinggi
Kesimpulan Saran
Acuan pertimbangan
bagi para petani yang
ingin melakukan usaha
bunga potong Anggrek
Gambar 2.2