Anda di halaman 1dari 21

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor: 249 K/PID/2015

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG

ne
ng
memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat kasasi telah
memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:

do
gu Nama
Tempat Lahir
: ALPADER pgl. PADE bin GOLIET;
: Monga Sibagau;
Umur/ tanggal lahir : 23 tahun/21 Mei 1990;

In
A
Jenis Kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
ah

lik
Tempat Tinggal : Dusun Taraet Betumonga, Kecamatan
Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan
am

ub
Mentawai;
Agama : Kristen Protestan;
Pekerjaan : Petani;
ep
k

Terdakwa berada diluar tahanan dan pernah ditahan:


ah

1. Penyidik sejak tanggal 8 Februari 2014 sampai dengan tanggal 27 Februari


R
2014;

si
2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 28 Februari 2014 sampai

ne
ng

dengan tanggal 8 April 2014;


3. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 9 April 2014
sampai dengan tanggal 8 Mei 2014;

do
gu

4. Penuntut Umum sejak tanggal 28 April 2014 sampai dengan tanggal 17 Mei
2014;
In
A

5. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 2 Mei 2014 sampai dengan tanggal
31 Mei 2014;
ah

6. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 1 Juni 2014


lik

sampai dengan tanggal 30 Juli 2014;


7. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal 31 Juli 2014 sampai
m

ub

dengan tanggal 29 Agustus 2014;


8. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal 30 Agustus 2014
ka

ep

sampai dengan tanggal 28 September 2014;


Terdakwa diajukan di depan persidangan Pengadilan Negeri Padang
ah

karena didakwa:
R

es
M

ng

on
gu

Hal. 1 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PERTAMA:

si
Bahwa ia Terdakwa ALPADER Pgl PADE Bin GOLIAT pada hari Minggu,
tanggal 19 Agustus 2012 sekira pukul 19.30 WIB atau setidak-tidaknya pada

ne
ng
waktu lain dalam tahun 2012, bertempat di tepi pantai Pulau Dua Mata Dusun
Beriulou Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, atau
setidak-tidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum

do
gu Pengadilan Negeri Padang atau Pengadilan Negeri Padang berwenang untuk
memeriksa dan mengadilinya, dengan sengaja merampas nyawa orang lain

In
A
yaitu Niah pgl Amai yang dilakukan dengan cara:
- Bahwa sekitar awal Agustus 2012, Terdakwa bertengkar dengan Korban
ah

lik
Niah Pgl Amai di pondok Korban karena Korban belum membayarkan
uang pembagian hasil pekerjaan mengelola kopra sehingga Terdakwa lari
dari pondok Korban dan tinggal di pondok milik Domi bersama Elias dan
am

ub
Pijar yang berjarak 1 (satu) Km dari pondok Korban, karena kesal lalu 2
(dua) hari kemudian Terdakwa mengajak Juma untuk mengambil 4
ep
(empat) karung kopra milik Korban yang diketahui oleh Korban dan
k

akhirnya terjadi pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Korban;


ah

- Bahwa pada hari Minggu, tanggal 19 Agustus 2012, sekira pukul 19.30
R

si
WIB Terdakwa masih merasa sakit hati dengan perkataan Korban lalu
Terdakwa beralasan pergi mencari anggau (kepiting) kepada Elias dan

ne
ng

Pijar, kemudian Terdakwa langsung menuju pondok Korban dengan


berjalan kaki dan membawa 1 (satu) buah obor, keranjang (orek) dan

do
gu

penjepit anggau, sesampainya Terdakwa di pantai di depan pondok


Korban, Terdakwa melihat Korban sedang menarik sampan dari air ke
darat, lalu Terdakwa mendekati Korban sambil menancapkan obor ke
In
A

pasir, serta meletakkan keranjang (orek) dan penjepit anggau di samping


obor tersebut kemudian Terdakwa menghampiri Korban dan pada saat itu
ah

lik

Korban berdiri balik menghadap ke arah Terdakwa lalu Terdakwa


langsung memukul rahang/pangkal telinga sebelah kiri Korban dengan
m

ub

menggunakan kepalan tinju tangan kanan sebanyak 1 (satu) kali,


kemudian Terdakwa memukul rahang/pangkal telinga sebelah kanan
ka

Korban dengan menggunakan kepalan tinju tangan kiri sebanyak 1 (satu)


ep

kali kemudian Terdakwa memukul lagi rahang/pangkal telinga sebelah kiri


ah

Korban dengan menggunakan kepalan tinju tangan kanan sebanyak 1


R

(satu) kali dengan sekuat tenaga sehingga Korban tersungkur/terjatuh ke


es

arah depan dan kepala Korban mengenai batu karang laut sehingga
M

ng

on
gu

Hal. 2 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Korban tidak bergerak lagi dan setelah Terdakwa memastikan Korban

si
telah mati maka Terdakwa pergi dan mengambil obor, yang Terdakwa
tancapkan, keranjang dan penjepit anggau lalu Terdakwa menuju pondok

ne
ng
tempat tinggal Terdakwa;
- Bahwa keesokan harinya Senin, tanggal 20 Agustus 2012 sekira pukul
17.00 WIB Terdakwa kembali lagi ke tepi pantai tempat Korban tergeletak

do
gu jatuh untuk memastikan apakah Korban sudah benar-benar mati lalu
Terdakwa melihat Korban sudah terapung di laut berjarak 20 meter dari

In
A
tepi pantai kemudian Terdakwa menarik mayat Korban dengan
menggunakan sampan Korban ke tepi pantai dengan cara mengikatkan
ah

lik
kerah baju Korban dengan menggunakan tali ke sampan dan sesampainya
di tepi pantai, tali yang mengikat kerah baju Korban tersebut Terdakwa
putuskan lagi dengan menggunakan cangkang kerang untuk
am

ub
menghilangkan jejak seolah-olah tali tersebut putus;
- Bahwa sekitar pukul 18.30 WIB. Terdakwa balik lagi ke pondok dan
ep
bertemu dengan Elias dan Pijar yang sedang duduk-duduk di pondok
k

kemudian melihat Terdakwa datang dalam keadaan bingung dan


ah

bersedih, pijar bertanya kepada Terdakwa: lapak anggoi kelekmarereudi


R

si
laut bagamu (kenapa kamu kayaknya bersedih), lalu Terdakwa jawab:
nenek saya sudah mati lalu pijar bertanya: nenek kamu yang mana dan

ne
ng

Terdakwa menjawab: nenek Amai sudah meninggal mayatnya saya


temukan sedang mengapung di laut dan mayatnya sudah saya tarik ke tepi

do
gu

pantai kemudian sekarang mayatnya masih di air lalu Terdakwa, Elias


dan Pijar mencari bantuan untuk membawa mayat Korban ke Desa
Beriulou;
In
A

- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, Korban Niah Pgl Amai meninggal


dunia sebagaimana diterangkan dalam Visum Et Repertum Nomor:
ah

lik

R/53/VER/XI/2012/Biddokkes, tanggal 30 November 2012 dari Bidang


Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumbar yang dibuat oleh Dr. Adang
m

ub

Azhar, Sp.F, DFM, dengan kesimpulan: pada pemeriksaan mayat


perempuan berumur sekitar tujuh puluh tahun sampai dengan delapan
ka

puluh tahun yang dalam kondisi sudah membusuk lanjut ditemukan


ep

resapan darah pada kulit kepala bagian dalam akibat kekerasan tumpul
ah

(sebelum meninggal orang ini mendapat kekerasan pada kepala)


R

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338 KUHP.


es
M

ng

on
gu

Hal. 3 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ATAU

si
KEDUA
Bahwa ia Terdakwa ALPADER PGL PADE bin GOLIAT pada hari

ne
ng
Minggu, tanggal 19 Agustus 2012 sekira pukul 19.30 WIB atau setidak-tidaknya
pada waktu lain dalam tahun 2012, bertempat di tepi pantai Pulau Dua Mata
Dusun Beriulou, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai,

do
gu atau setidak-tidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Padang atau Pengadilan Negeri Padang berwenang untuk

In
A
memeriksa dan mengadilinya, telah melakukan penganiayaan yang
mengakibatkan mati yaitu terhadap Niah pgl Amai yang dilakukan dengan cara:
ah

lik
- Bahwa sekitar awal Agustus 2012, Terdakwa bertengkar dengan Korban
Niah Pgl Amai di pondok Korban karena Korban belum membayarkan
uang pembagian hasil pekerjaan mengelola kopra sehingga Terdakwa lari
am

ub
dari pondok Korban dan tinggal di pondok milik Domi bersama Elias dan
Pijar yang berjarak 1 (satu) Km dari pondok Korban, karena kesal lalu 2
ep
(dua) hari kemudian Terdakwa mengajak Juma untuk mengambil 4
k

(empat) karung kopra milik Korban yang diketahui oleh Korban dan
ah

akhirnya terjadi pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Korban;


R

si
- Bahwa pada hari Minggu, tanggal 19 Agustus 2012, sekira pukul 19.30
WIB Terdakwa masih merasa sakit hati dengan perkataan Korban lalu

ne
ng

Terdakwa beralasan pergi mencari anggau (kepiting) kepada Elias dan


Pijar, kemudian Terdakwa langsung menuju pondok Korban dengan

do
gu

berjalan kaki dan membawa 1 (satu) buah obor, keranjang (orek) dan
penjepit anggau, sesampainya Terdakwa di pantai di depan pondok
Korban, Terdakwa melihat Korban sedang menarik sampan dari air ke
In
A

darat, lalu Terdakwa mendekati Korban sambil menancapkan obor ke


pasir, serta meletakkan keranjang (orek) dan penjepit anggau di samping
ah

lik

obor tersebut kemudian Terdakwa menghampiri Korban dan pada saat itu
Korban berdiri balik menghadap ke arah Terdakwa lalu Terdakwa
m

ub

langsung memukul rahang/pangkal telinga sebelah kiri Korban dengan


menggunakan kepalan tinju tangan kanan sebanyak 1 (satu) kali,
ka

kemudian Terdakwa memukul rahang/pangkal telinga sebelah kanan


ep

Korban dengan menggunakan kepalan tinju tangan kiri sebanyak 1 (satu)


ah

kali kemudian Terdakwa memukul lagi rahang/pangkal telinga sebelah kiri


R

Korban dengan menggunakan kepalan tinju tangan kanan sebanyak 1


es

(satu) kali dengan sekuat tenaga sehingga Korban tersungkur/terjatuh ke


M

ng

on
gu

Hal. 4 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
arah depan dan kepala Korban mengenai batu karang laut kemudian

si
Terdakwa pergi dan mengambil obor, yang Terdakwa tancapkan,
keranjang dan penjepit anggau lalu Terdakwa menuju pondok tempat

ne
ng
tinggal Terdakwa;
- Bahwa keesokan harinya Senin, tanggal 20 Agustus 2012 sekira pukul
17.00 WIB Terdakwa kembali lagi ke tepi pantai tempat Korban tergeletak

do
gu jatuh lalu Terdakwa melihat Korban sudah terapung di laut berjarak 20
meter dari tepi pantai kemudian Terdakwa menarik mayat Korban dengan

In
A
menggunakan sampan Korban ke tepi pantai dengan cara mengikatkan
kerah baju Korban dengan menggunakan tali ke sampan dan
ah

lik
sesampainya di tepi pantai, tali yang mengikat kerah baju Korban tersebut
Terdakwa putuskan lagi dengan menggunakan cangkang kerang untuk
menghilangkan jejak seolah-olah tali tersebut putus;
am

ub
- Bahwa sekitar pukul 18.30 WIB Terdakwa balik lagi ke pondok dan
bertemu dengan Elias dan Pijar yang sedang duduk-duduk di pondok
ep
kemudian melihat Terdakwa datang dalam keadaan bingung dan
k

bersedih, pijar bertanya kepada Terdakwa :lapak anggoi kelekmarereudi


ah

laut bagamu (kenapa kamu kayaknya bersedih), lalu Terdakwa jawab:


R

si
nenek saya sudah mati lalu pijar bertanya: nenek kamu yang mana dan
Terdakwa menjawab: nenek Amai sudah meninggal mayatnya saya

ne
ng

temukan sedang mengapung di laut dan mayatnya sudah saya tarik ke


tepi pantai kemudian sekarang mayatnya masih di air lalu Terdakwa,

do
gu

Elias dan Pijar mencari bantuan untuk membawa mayat Korban ke Desa
Beriulou;
- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, Korban Niah Pgl Amai meninggal
In
A

dunia sebagaimana diterangkan dalam Visum Et Repertum Nomor:


R/53/VER/XI/2012/Biddokkes, tanggal 30 November 2012 dari Bidang
ah

lik

Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumbar yang dibuat oleh Dr. Adang
Azhar, Sp.F, DFM, dengan kesimpulan: pada pemeriksaan mayat
m

ub

perempuan berumur sekitar tujuh puluh tahun sampai dengan delapan


puluh tahun yang dalam kondisi sudah membusuk lanjut ditemukan
ka

resapan darah pada kulit kepala bagian dalam akibat kekerasan tumpul
ep

(sebelum meninggal orang ini mendapat kekerasan pada kepala);


ah

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Passal 351 ayat (3) KUHP;
R

es
M

ng

on
gu

Hal. 5 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mahkamah Agung tersebut;

si
Membaca tuntutan pidana Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Tua
Pejat tanggal 26 Agustus 2014 sebagai berikut:

ne
ng
1. Menyatakan Terdakwa ALPADER Pgl PADE bin GOLIAT secara sah dan
meyakinkan terbukti bersalah melakukan Tindak Pidana pembunuhan
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338 KUHP;

do
gu 2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa ALPADER Pgl PADE bin
GOLIAT dengan pidana penjara selama 15 (lima belas) tahun dikurangi

In
A
selama Terdakwa berada dalam tahanan, dengan perintah Terdakwa tetap
ditahan;
ah

lik
3. Menyatakan barang bukti berupa:
- 1 (satu) buah sampan dayung yang terbuat dari kayu dengan ukuran
panjang 4,5 (empat koma lima) meter, lebar 50 (lima puluh) cm dengan
am

ub
ciri ciri terdapat pada bagian ekor sampan pecah dan terdapat
tambahan papan pada bagian belakang dinding sampan sebelah kiri
ep
dengan panjang 1,5 (satu koma lima) meter serta di dalamnya terdapat
k

pendayung sampan terbuat dari kayu;


ah

- 1 (satu) buah sampan dayung yang terbuat dari kayu dengan ukuran
R

si
panjang 4,5 (empat koma lima) meter dengan ciri ciri terdapat ikatan
tali merlon warna hijau yang terikat pada kayu bagian belakang sampan

ne
ng

dengan panjang 20 (dua puluh) cm;


- 1(satu) buah tali merlon warna hijau ukuran sedang yang tersambung

do
gu

dengan tali merlon warna hijau lebih kecil dengan panjang lebih kurang 5
(lima) meter;
- 1 (satu) buah sampan dayung yang terbuat dari kayu dengan ukuran
In
A

panjang 4,5 (empat koma lima) meter dan lebar 45 (empat puluh lima)
cm dengan ciri ciri terdapat ikatan tali merlon pada bagian tengah dan
ah

lik

dinding sampan sebelah kiri ditambal dengan papan 1(satu) meter;


Dirampas untuk dimusnahkan;
m

ub

4. Menetapkan Terdakwa agar membayar biaya perkara sebesar Rp1.000,00


(seribu rupiah);
ka

Membaca Putusan Pengadilan Negeri Padang Nomor:


ep

258/Pid.B/2014/PN.Pdg tanggal 22 September 2014 yang amar lengkapnya


ah

sebagai berikut:
R

1. Menyatakan Terdakwa ALPADER Pgl PADE bin GOLIAT tersebut di atas,


es

tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak


M

ng

on
gu

Hal. 6 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pidana sebagai mana didakwakan dalam dakwaan alternatif Pertama dan

si
dakwaan alternatif ke Dua Penuntut Umum tersebut;
2. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari semua dakwaan Penuntut

ne
ng
Umum tersebut;
3. Memerintahkan Terdakwa dibebaskan dari tahanan segera setelah putusan
ini diucapkan;

do
gu 4. Memulihkan hak-hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat
serta martabatnya;

In
A
5. Menetapkan barang bukti berupa :
- 1 (satu) buah sampan dayung yang terbuat dari kayu dengan ukuran
ah

panjang 4,5 meter dan lebar 50 cm dengan ciri ciri terdapat pada

lik
bagian ekor sampan pecah dan terdapat tambahan papan pada bagian
belakang dinding sampan sebelah kiri dengan panjang 1,5 meter serta
am

ub
di dalamnya terdapat pendayung sampan terbuat dari kayu;
- 1 (satu) buah sampan dayung yang terbuat dari kayu dengan ukuran
ep
panjang 4,5 meter dan lebar 45 cm engan ciri ciri terdapat ikatan tali
k

merlon warna hijau yang terikat pada kayu bagian belakang sampan
ah

dengan panjang 20 cm;


R

si
- 1 (satu) buah tali merlon warna hijau ukuran sedang yang tersambung
dengan tali melon warna hijau lebih kecil dengan panjang lebih kurang 5

ne
ng

meter ;
- 1 (satu) buah sampan dayung yang terbuat dari kayu dengan ukuran

do
gu

panjang 4,5 meter dan lebar 45 cm dengan ciri-ciri terdapat ikatan tali
merlon pada bagian tengah dan dinding sampan sebelah kiri ditambal
dengan papan 1 meter;
In
A

Dikembalikan kepada yang berhak;


6. Membebankan biaya perkara kepada Negara;
ah

lik

Mengingat akta permohonan kasasi Nomor: 15/Akta/Pid/2014/PN.PDG


yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Padang, yang menerangkan,
m

ub

bahwa pada tanggal 2 Oktober 2014, Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Tua Pejat mengajukan permohonan kasasi terhadap Putusan Pengadilan
ka

Negeri Padang tersebut;


ep

Memperhatikan memori kasasi tanggal 15 Oktober 2014 dari Penuntut


ah

Umum tersebut sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan


R

Pengadilan Negeri Padang pada tanggal 15 Oktober 2014;


es

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


M

ng

on
gu

Hal. 7 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Negeri Padang tersebut telah

si
diucapkan dengan hadirnya Penuntut Umum pada tanggal 22 September 2014
dan Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 2 Oktober

ne
ng
2014 serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Padang pada tanggal 15 Oktober 2014, dengan demikian permohonan kasasi
beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan

do
gu dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi
tersebut secara formal dapat diterima;

In
A
Menimbang, bahwa alasan-alasan kasasi yang diajukan oleh Pemohon
Kasasi/Penuntut Umum pada pokoknya sebagai berikut:
ah

lik
I. CARA MENGADILI TIDAK DILAKSANAKAN MENURUT KETENTUAN UNDANG-
UNDANG;
Bahwa dalam Pasal 185 ayat (6) KUHAP disebutkan dalam menilai
am

ub
kebenaran keterangan seorang saksi, Hakim harus dengan sungguh-
sungguh memperhatikan;
ep
a. Persesuaian antara keterangan saksi satu dengan yang lain;
k

b. Persesuaian antara keterangan saksi dengan alat bukti lain;


ah

c. Alasan yang mungkin dipergunakan oleh saksi untuk memberi


R

si
keterangan yang tertentu;
d. Cara hidup dan kesusilaan saksi serta segala sesuatu yang pada

ne
ng

umumnya dapat mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu


dipercaya;

do
gu

II. BAHWA CARA MENGADILI JUDEX FACTI TIDAK DILAKSANAKAN MENURUT


KETENTUAN UNDANG-UNDANG;
BAHWA PERTIMBANGAN HUKUM PENGADILAN NEGERI PADANG
In
A

MERUPAKAN PERTIMBANGAN YANG TIDAK CUKUP ATAU TIDAK LAYAK;


- Bahwa pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Padang Nomor:
ah

lik

258/Pid.B/2014/PN.Pdg tanggal 18 September 2014 dalam


putusannya halaman 55 dalam uraian fakta-fakta persidangan
menyebutkan pada point 4 bahwa kejadian pembunuhan tersebut,
m

ub

Terdakwa melihat saudara Aldi Perdamaian pgl. Aldi yang


ka

melakukannya dari jarak sekitar 20 (dua puluh) meter dan berdasarkan


ep

uraian unsur Pasal 338 KUHP, unsur dengan sengaja sebagaimana


yang disebutkan dalam putusan hal. 57 dan hal. 58 dimana dalam
ah

putusan tersebut disebutkan Menimbang, bahwa Terdakwa pada


R

es

hari Minggu, tanggal 19 Agustus 2012, sekitar jam 19.00 WIB mencari
M

ng

on
gu

Hal. 8 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- anggau (kepiting) bersama Fijar dan Elyas, akan tetapi beda arah dan

si
tempatnya dengan Fijar dan Elyas, sesampainya di tempat Terdakwa
akan mencari anggau tersebut dari jarak lebih kurang 20 (dua puluh)

ne
ng
meter Terdakwa melihat saudara Aldi sedang mencekik nenek Amai
(Korban), sedangkan Terdakwa mengintip lalu ketahuan oleh Aldi dan
mengejar Terdakwa sehingga didapat Terdakwa oleh Aldi, kemudian

do
gu saudara Aldi mengatakan Terdakwa apabila kau bilang sama orang
lain, kau (Terdakwa) akan ku bunuh kata Aldi dan Terdakwa pada

In
A
malam itu tidak diapa-apakan oleh Saudara Aldi, kemudian Terdakwa
langsung pulang ke pondok yang didiaminya ... dst
ah

lik
- Adalah pertimbangan yang tidak berdasar hukum, pertimbangan
putusan yang tidak cukup atau pengambilan putusan yang tidak
berdasarkan pertimbangan yang layak menurut hukum pembuktian
am

ub
atau melanggar hukum pembuktian, karena pertimbangan tersebut
didasarkan kepada keterangan Terdakwa sendiri yang diberikan di
ep
persidangan tidak di bawah sumpah. Bahwa terhadap keterangan
k

Terdakwa yang tidak di bawah sumpah tersebut telah terbantahkan


ah

dengan keterangan Saksi Hermanto Manao (Anggota Polres


R

si
Kepulauan Mentawai) di bawah sumpah yang melakukan penyelidikan
menjelaskan bahwa atas keterangan Terdakwa tersebut di atas telah

ne
ng

dilakukan rekontruksi pertama dimana saat dilakukan rekontruksi,


Terdakwa ragu-ragu melakukan adegan dan adanya kejanggalan

do
gu

dalam malakukan adegan rekontruksi serta Terdakwa berpikir setiap


melakukan adegan rekontruksi dan keterangan yang diberikan
Terdakwa tidak masuk akal;
In
A

- Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Elias dan Pijar di bawah


sumpah menjelaskan pada hari Minggu, tanggal 19 Agustus 2012
ah

lik

sekira 19.30 WIB, Saksi Elias dan Saksi Pijar pergi mencari Anggau ke
arah belakang Pulau Dua Mata dengan menggunakan obor sementara
m

ub

Terdakwa mencari anggau ke arah pondok Korban Niah pgl. Amai


dengan menggunakan obor dan juga membawa keranjang serta
ka

penjepit anggau. Berdasarkan keterangan tersebut seseorang yang


ep

menggunakan obor akan terlihat dari jarak yang cukup jauh sehingga
ah

Terdakwa akan terlihat oleh Aldi Perdamaian dan tidak ada


R

kesempatan Terdakwa untuk bersembunyi. Berdasarkan keterangan


es

tersebut di atas jelas terlihat apa yang dijelaskan oleh Terdakwa tidak
M

ng

on
gu

Hal. 9 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masuk akal dan mengada-ngada. Ditambah keterangan Saksi Elias

si
dan Pijar, selama mereka tinggal di Pondok Domi, Terdakwa tidak
pernah mencari anggau serta orang jarang mencari anggau ke arah

ne
ng
pondok Korban Niah pgl. Amai karena di sana jarang ditemukan
anggau serta jalannya ber-rawa-rawa;
- Bahwa pertimbangan Majelis pada hal. 59 salinan Putusan Pengadilan

do
gu Negeri Padang No. 258/Pid.B/2014/PN.Pdg tanggal 18 September
2014 yang menyebutkan: bahwa Terdakwa di BAP Penyidik

In
A
mengakui bahwa Terdakwa melakukannya karena Terdakwa pada
saat dilakukan penangkapan terhadap diri Terdakwa telah terlebih
ah

lik
dahulu dipukuli oleh Polisi, walaupun pada saat dilakukan
pemeriksaan oleh Penyidik tidak dilakukan kekerasan dan tekanan
sesuai keterangan saksi Verbalisan Brigadir Riwadin Siregar dan
am

ub
diakui pula oleh Terdakwa, karena Terdakwa merasa takut pada saat
pemeriksaan di Penyidkan, Terdakwa mengakui saja dan BAP
ep
Penyidik tersebut dalam pemeriksaan persidangan Terdakwa
k

mencabutnya dan yang benar apa yang Terdakwa sampaikan dalam


ah

persidangan ini;
R

si
- Bahwa terhadap pertimbangan Majelis Hakim tersebut yang tidak
berdasarkan hukum, pertimbangan putusan yang tidak cukup atau

ne
ng

pengambilan putusan yang tidak berdasarkan pertimbangan yang


layak menurut hukum pembuktian atau melanggar hukum pembuktian,

do
gu

karena pertimbangan tersebut didasarkan kepada keterangan


Terdakwa sendiri yang diberikan di persidangan tidak di bawah
sumpah sedangkan kesesuaian antara beberapa orang saksi
In
A

diabaikan;
- Bahwa terhadap keterangan Terdakwa yang tidak di bawah sumpah
ah

lik

tersebut telah terbantahkan dengan keterangan Saksi Hermanto


Manao (Anggota Polres Kepulauan Mentawai) di bawah sumpah yang
m

ub

melakukan penyelidikan menjelaskan bahwa atas keterangan


Terdakwa tersebut di atas telah dilakukan rekontruksi pertama dimana
ka

saat dilakukan rekontruksi, Terdakwa ragu-ragu melakukan adegan


ep

dan adanya kejanggalan dalam malakukan adegan rekontruksi serta


ah

Terdakwa berpikir setiap melakukan adegan rekontruksi dan


R

keterangan yang diberikan Terdakwa tidak masuk akal serta


es

keterangan Saksi Joni Harman (anggota Polres Kepulauan Mentawai),


M

ng

on
gu

Hal. 10 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimana saksi ikut menjemput Terdakwa di Betumonga karena setelah

si
dilakukan beberapa kali pemanggilan, Terdakwa tidak hadir untuk
dilakukan pemeriksaan sebagai saksi. Mendapatkan hal tersebut Saksi

ne
ng
Joni Harman dan beberapa anggota polisi lainnya diperintah untuk
mencari Terdakwa ke beberapa tempat di Kecamatan Sipora Utara,
Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan didapati Terdakwa di Desa

do
gu Betumonga untuk diperiksa di Polres Kepulauan Mentawai. Setelah
dilakukan pemeriksaan beberapa orang saksi diantaranya Saksi Elyas,

In
A
Saksi Fijar, Saksi Hasan, Saksi Yanti dan beberapa orang saksi
lainnya yang mengarah kepada keterlibatan Terdakwa sebagai pelaku
ah

lik
pembunuhan Niah Amai, kemudian ditetapkan Terdakwa sebagai
tersangka dan langsung dilakukan penangkapan dan penahanan di
Polres Kepulauan Mentawai dan berdasarkan keterangan Saksi Joni
am

ub
Harman di bawah sumpah menjelaskan bahwa saksi dan anggota
polisi lainnya tidak ada melakukan pemukulan dan pemaksaan
ep
terhadap Terdakwa karena Terdakwa dijemput saat itu hanya sebagai
k

saksi dan bukan sebagai tersangka;


ah

- Bahwa pertimbangan Majelis pada hal. 59 salinan Putusan Pengadilan


R

si
Negeri Padang Nomor: 258/Pid.B/2014/PN.Pdg tanggal 18 September
2014 yang menyebutkan: Bahwa Terdakwa yang tidak mengecap

ne
ng

dibangku sekolah yang tidak mengerti tentang pendidikan, Terdakwa


mengiyakan saja apa yang disampaikan oleh polisi, begitu juga saat

do
gu

pada saat rekontruksi ulang, Terdakwa menuruti saja apa yang


diperintahkan oleh polisi karena merasa takut dan takut dipukuli lagi
seperti pada saat penangkapan dan rekontruksi ini pada pertama
In
A

sekali tidak selesai dilakukan lagi untuk kedua kalinya;


- Bahwa terhadap pertimbangan Majelis Hakim tersebut di atas yang
ah

lik

tidak berdasarkan hukum, pertimbangan putusan yang tidak cukup


atau pengambilan putusan yang tidak berdasarkan pertimbangan yang
m

ub

layak menurut hukum pembuktian atau melanggar hukum pembuktian,


karena pertimbangan tersebut didasarkan pada pendidikan seseorang,
ka

apakah orang berpendidikan saja yang dapat dihukum ?.


ep

Pertimbangan ini sangat tidak didasarkan hukum dan bertentangan


ah

dengan apa yang dijelaskan dalam penjelasan unsur setiap orang


R

hal. 56 dan hal. 57 yang menyebutkan bahwa di persidangan


es

Terdakwa mampu menjawab pertanyaan, sehat rohani dan jasmani


M

ng

on
gu

Hal. 11 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga di diri Terdakwa tidak diketemukan alasan hal-hal yang

si
meniadakan pidana baik karena alasan pemaaf maupun pembenar ....
dst;

ne
ng
- Bahwa saat dilakukan pemeriksaan oleh Penyidik Terdakwa
didampingi oleh Penasehat Hukum Terdakwa dan hal itu terlihat dari
lembaran akhir hasil BAP Terdakwa dimana pemeriksa, Terdakwa dan

do
gu Penasehat Hukum Terdakwa membubuhkan tanda tangan sehingga
terlihat tidak ada upaya pemaksaan dan pemukulan terhadap

In
A
Terdakwa saat dilakukan pemeriksaan;
- Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Hermanto Manao (Anggota
ah

lik
Polres Kepulauan Mentawai) yang telah melakukan penyelidikan dan
penyidikan di persidangan menjelaskan bahwa rekontruksi pertama
dilakukan berdasarkan keterangan Terdakwa yang menjelaskan
am

ub
bahwa Terdakwa melihat Aldi Perdamaian mencekik Korban Niah
Amai dalam jarak 20 (dua puluh) meter, dimana saat dilakukan
ep
rekontruksi, Terdakwa ragu-ragu melakukan adegan dan adanya
k

kejanggalan dalam malakukan adegan rekontruksi serta Terdakwa


ah

berpikir setiap melakukan adegan rekontruksi dan keterangan yang


R

si
diberikan Terdakwa tidak masuk akal. Rekontruksi kedua dilakukan
setelah Terdakwa ditetapkan sebagai tersangka dan rekontruksi

ne
ng

dilakukan di tempat kejadian perkara/Pulau Dua Mata yang dihadiri


selain Penyidik, Terdakwa juga dihadiri oleh Penasehat Hukum

do
gu

Terdakwa, Jaksa Penuntut Umum serta dihadiri oleh saksi-saksi. Saat


rekontruksi tersebut Penyidik meminta Terdakwa sendiri yang
mengatur posisi-posisi saksi-saksi yang didampingi oleh Penasehat
In
A

Hukumnya dan Terdakwa dengan tenang dan jelas melakukan adegan


rekontruksi, jadi tidak benar Terdakwa berada dibawah ancaman atau
ah

lik

dipukuli oleh polisi yang melakukan pengawalan terhadap Terdakwa


dan tidak benar rekontruksi dilakukan berulang-ulang;
m

ub

- Bahwa akibat pertimbangan hukum yang tidak layak tersebut, Majelis


Hakim Pengadilan Negeri Padang telah salah dan keliru dalam
ka

menafsirkan keterangan saksi-saksi, petunjuk yang terungkap di


ep

persidangan;
ah

III. BAHWA CARA MENGADILI JUDEX FACTI TIDAK DILAKSANAKAN


R

MENURUT KETENTUAN UNDANG-UNDANG KARENA HANYA


es

MEMPERTIMBANGKAN SAKSI-SAKSI YANG MENGUNTUNGKAN


M

ng

on
gu

Hal. 12 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TERDAKWA YANG TELAH NYATA-NYATA TIDAK SESUAI DENGAN

si
FAKTA YANG SEBENARNYA;
Bahwa dalam putusannya telah membebaskan Terdakwa dari dakwaan

ne
ng
dengan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas yang telah
mengabaikan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan khususnya
keterangan saksi-saksi, alat bukti surat serta petunjuk dari pihak kepolisian

do
gu sehingga Majelis Hakim hanya mempertimbangkan keterangan saksi-saksi
yang menguntungkan Terdakwa tanpa mempertimbangkan fakta-fakta

In
A
hukum yang sebenarnya terungkap fakta-fakta di persidangan, yaitu:
- Bahwa Korban Niah pgl. Amai meninggal pada hari Minggu, tanggal 19
ah

lik
Agustus 2012 sekira pukul 19.30 WIB bertempat di pinggir pantai di
Pulau Duamata depan pondok Korban Niah pgl. Amai Desa Beriolou,
Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai;
am

ub
- Bahwa mayat Korban Niah pgl. Amai ditemukan oleh Terdakwa
Alpader Pgl Pade Bin Goliat pada hari Selasa, tanggal 21 Agustus
ep
2012 di laut berjarak 200 Meter dari pondok Korban Niah pgl. Amai
k

dengan kondisi kulit sudah mulai mengelupas, terdapat pendarahan di


ah

kepala, bagian telinga kiri dan kanan memerah serta baju yang dipakai
R

si
Korban terikat oleh tali merlon (tali sampan) yang sudah putus;
- Bahwa sebelum kejadian Korban Niah pgl. Amai, tanggal 19 Agustus

ne
ng

2012 sekira pukul 18.00 WIB berangkat dari Desa Beriolou menuju
Pulau Dua Mata dengan menggunakan sampan miliknya dan yang

do
gu

membantu Korban Niah pgl. Amai saat itu adalah Kirenius


Taikatubutoinan pgl Kiren yang mengantar ke pantai dengan sepeda
motornya dan selanjutnya menarik sampan Korban Niah pgl. Amai
In
A

serta menaikkan barang-barang bawaan Korban dan saat berangkat


cuaca bagus;
ah

lik

- Bahwa sebelum kejadian Korban Niah pgl. Amai pernah bertengkar


dengan Terdakwa dimana Terdakwa bekerja dengan Korban Niah pgl.
m

ub

Amai sebagai pengolah kelapa hingga menjadi kopra dengan sistem


pengupahan bagi hasil. Saat bertengkar tersebut Terdakwa bersama
ka

temannya Juma datang ke pondok Korban untuk mengambil paksa


ep

kopra milik Korban sebanyak 4 (empat) karung yang disaksikan oleh


ah

Hasan, dan pengakuan Terdakwa sendiri lalu dijualnya kepada Sutardi


R

di desa Beriulou, disamping itu Korban Amai menceritakan kepada


es

Hasan bahwa Korban Amai belum membayar upah Terdakwa karena


M

ng

on
gu

Hal. 13 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kopranya belum dijual sehingga Korban Amai belum bisa membayar

si
upah Terdakwa tetapi Terdakwa tidak sabar dan Korban Amai juga
memberitahukan kepada Hasan bahwa selayan tempat menjemur

ne
ng
kopra di dekat pondok Korban Niah pgl. Amai juga dibakar oleh
Terdakwa sebelumnya dan hal itu terlihat oleh Hasan puing-puing sisa
pembakaran;

do
gu - Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Elias, Pijar, dan pengakuan
Terdakwa, yang tinggal di Pulau Duamata tersebut adalah Korban

In
A
Niah pgl. Amai di pondok milik Korban sendiri sedangkan Terdakwa,
Elias Samangilailai panggilan Elias dan Pijar (istri Elias) tinggal di
ah

lik
pondok milik Domi yang berjarak + 1 (satu) Km dengan pondok milik
Korban Amai dimana sebelumnya Terdakwa tinggal dengan Niah pgl.
Amai di pondok Niah pgl. Amai tetapi karena Terdakwa bertengkar
am

ub
dengan Korban Niah pgl. Amai maka Terdakwa minggat/pergi
meninggalkan pondok Amai dan tinggal di Pondok Domi;
ep
- Bahwa pada hari Minggu, tanggal 19 Agustus 2012, sekira pukul 19.30
k

WIB. Terdakwa masih merasa sakit hati dengan perkataan Korban


ah

Amai lalu Terdakwa beralasan pergi mencari anggau (kepiting) kepada


R

si
Elias dan Pijar, kemudian Terdakwa langsung menuju pondok Korban
dengan berjalan kaki dan membawa 1 (satu) buah obor, keranjang

ne
ng

(orek) dan penjepit anggau, sesampainya Terdakwa di pantai di depan


pondok Korban Amai, Terdakwa melihat Korban sedang menarik

do
gu

sampan dari air ke darat, lalu Terdakwa mendekati Korban Amai


sambil menancapkan obor ke pasir, serta meletakkan keranjang (orek)
dan penjepit anggau di samping obor tersebut kemudian Terdakwa
In
A

menghampiri Korban dan pada saat itu Korban berdiri balik


menghadap ke arah Terdakwa lalu Terdakwa langsung memukul
ah

lik

rahang/pangkal telinga sebelah kiri Korban dengan menggunakan


kepalan tinju tangan kanan sebanyak 1 (satu) kali, kemudian
m

ub

Terdakwa memukul rahang/pangkal telinga sebelah kanan Korban


dengan menggunakan kepalan tinju tangan kiri sebanyak 1 (satu) kali
ka

kemudian Terdakwa memukul lagi rahang/pangkal telinga sebelah kiri


ep

Korban dengan menggunakan kepalan tinju tangan kanan sebanyak 1


ah

(satu) kali dengan sekuat tenaga sehingga Korban tersungkur/terjatuh


R

ke arah depan dan kepala Korban mengenai batu karang laut


es

sehingga Korban tidak bergerak lagi dan setelah Terdakwa


M

ng

on
gu

Hal. 14 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memastikan Korban telah mati maka Terdakwa pergi dan mengambil

si
obor, yang Terdakwa tancapkan, keranjang dan penjepit anggau lalu
Terdakwa menuju pondok Domi;

ne
ng
- Bahwa benar berdasarkan keterangan Elias dan Pijar, pada hari
Minggu, tanggal 19 Agustus 2012 sekitar jam 19.30 WIB, Terdakwa
mencari anggau ke arah pondok Korban Niah pgl. Amai yang

do
gu sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh Terdakwa, sedangkan Elias
dan Pijar mencari anggau berlawanan arah dengan Terdakwa yakni

In
A
bagian belakang pulau Duamata dimana berdasarkan keterangan
Elias dan Pijar, Terdakwa tidak pernah mencari anggau dan anggau
ah

lik
tidak ada di daerah pondok Amai karena di sana rawa-rawa dan susah
dilalui;
- Bahwa pada saat Elias dan Pijar pulang ke pondok setelah mencari
am

ub
anggau, kemudian datang Terdakwa, dimana Elias dan Pijar melihat
Terdakwa pulang tidak mendapatkan anggau dan Terdakwa langsung
ep
membakar tumpukan daun-daun kelapa kering di depan dan di
k

samping pondok yang sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh


ah

Terdakwa lalu Elias dan Pijar melihat Terdakwa gelisah duduk


R

si
melamun di depan pondok;
- Bahwa pada hari Senin, tanggal 20 Agustus 2012, sekitar pukul 17.00

ne
ng

WIB, berdasarkan pengakuan Terdakwa, Terdakwa kembali lagi ke


bibir pantai tempat Korban Amai tergeletak jatuh untuk memastikan

do
gu

apakah Korban sudah benar-benar mati lalu Terdakwa melihat Korban


Amai sudah terapung di laut berjarak 20 meter dari bibir pantai
kemudian Terdakwa menarik mayat Korban dengan menggunakan
In
A

sampan Korban ke bibir pantai dengan cara mengikatkan kerah baju


Korban dengan menggunakan tali ke sampan dan sesampainya di tepi
ah

lik

pantai, tali yang mengikat kerah baju Korban tersebut Terdakwa


putuskan lagi dengan menggunakan cangkang kerang untuk
m

ub

menghilangkan jejak seolah-olah tali tersebut putus;


- Bahwa tidak lama kemudian , Terdakwa datang kepondok dan duduk
ka

di depan pondok sambil termenung dan memegang kepalanya lalu


ep

Pijar bertanya kepada Terdakwa: mengapa kamu bersedih, lalu


ah

dijawab oleh Terdakwa: nenek saya sudah meninggal, lalu Pijar


R

bertanya lagi: nenekmu yang mana ?, dan Terdakwa menjawab:


es

nenek saya Amai, kemudian Pijar tertawa dan tidak percaya lalu
M

ng

on
gu

Hal. 15 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
datang Fidelis ke pondok Domi dan Terdakwa menceritakan

si
bahwasanya Amai meninggal kepada Fidelis. Kemudian Fidelis dan
Terdakwa meminta bantuan ke Desa Beriulou;

ne
ng
- Bahwa Terdakwa dan Fidelis memberitahukan kepada masyarakat di
Desa Beriolou tentang kematian Korban Niah pgl. Amai selanjutnya
dilakukan pencarian mayat Korban Amai, namun mayat Korban

do
gu ditemukan keesokan harinya Selasa, tanggal 21 Agustus 2012 sekira
pukul 10.00 WIB di laut dekat pondok Korban Amai dan yang

In
A
menemukan adalah Terdakwa;
- Bahwa pada saat dilakukan rekonstruksi pada hari Senin, tanggal 3
ah

lik
Maret 2014, Terdakwa mengakui semua perbuatannya dan Terdakwa
langsung saja mempraktekkan adegan yang dilakukan oleh Terdakwa
dan pada saat mulai memulai rekonstruksi tsb, Terdakwa meminta
am

ub
maaf kepada Fidelis dan mengakui bahwa Terdakwa telah membunuh
Amai;
ep
- Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum Nomor:
k

R/53/VER/XI/2012/Biddokkes, tanggal 30 November 2012 dari Bidang


ah

Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumbar yang dibuat oleh Dr. Adang
R

si
Azhar, Sp.F, DFM, berkesimpulan: pada pemeriksaan mayat
perempuan berumur sekitar tujuh puluh tahun sampai dengan delapan

ne
ng

puluh tahun yang dalam kondisi sudah membusuk lanjut ditemukan


resapan darah pada kulit kepala bagian dalam akibat kekerasan

do
gu

tumpul (sebelum meninggal orang ini mendapat kekerasan pada


kepala);
- Bahwa setelah kejadian pembunuhan tersebut Terdakwa tidak tinggal
In
A

lagi di Desa Beriolou dan saat dilakukan pencarian oleh anggota


Polres Kepulauan Mentawai Terdakwa sering berpindah-pindah dan
ah

lik

ditemukan di Desa Betumonga dan pada saat ditemui di Desa


Betumonga, Terdakwa juga pernah lari dan tidak ditemukan;
m

ub

- Bahwa Terdakwa mengakui perbuatan yang telah dilakukannya


kepada Penyidik Polres Kepulauan Mentawai saat dilakukan
ka

pemeriksaan tanggal 7 Februari 2014, tanggal 4 Maret dan 21 Maret


ep

2014;
ah

- Bahwa pada saat Terdakwa diperiksa di LP Muara Padang dan


R

Terdakwa menjawab pertanyaan dalam Berita Acara Penelitian


es

tersangka (BA-15) yang ditanya oleh Jaksa Penuntut Umum,


M

ng

on
gu

Hal. 16 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa mengakui terus terang bahwa Terdakwa telah membunuh

si
Amai dengan cara memukul Amai;
- Bahwa pemeriksaan yang dilakukan terhadap Terdakwa baik ditingkat

ne
ng
penyidikan maupun pemeriksaan Terdakwa di Kejaksaan tidak ada
paksaan serta saksi verbalisan yang di bawah sumpah menerangkan
di persidangan selama pemeriksaan tidak ada melakukan paksaan

do
gu dan tekanan serta bila dihubungkan dengan keterangan saksi-saksi
yang dihadirkan di persidangan sudah merupakan petunjuk atas

In
A
kesalahan Terdakwa, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah
Agung RI Nomor: 177 K/Kr/1965 tanggal 20 September 1967, Nomor:
ah

lik
229 K/Kr/1959 tanggal 23 Febrauari 1960, dan Nomor: 414/K/Pid/198
tanggal 11 Desember 1984 yang menyatakan bahwa pencabutan
keterangan oleh Terdakwa yang diberikan di persidangan tanpa
am

ub
didasari dengan alasan-alasan yang dapat diterima oleh akal sehat
adalah petunjuk atas kesalahan Terdakwa;
ep
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut Mahkamah
k

Agung berpendapat sebagai berikut:


ah

- Bahwa alasan kasasi dari Pemohon Kasasi, Jaksa/Penuntut Umum tidak


R

si
dapat dibenarkan, karena Judex Facti tidak salah menerapkan hukum
dalam mengadili Terdakwa;

ne
ng

- Bahwa Putusan Judex Facti/Pengadilan Negeri Padang Nomor:


258/Pid.B/2014/PN.Pdg tanggal 22 September 2014 yang menyatakan

do
gu

Terdakwa ALPADER Pgl PADE bin GOLIAT tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan
dalam dakwaan Alternatif Pertama dan dakwaan Alternatif Kedua, dan oleh
In
A

karenanya Terdakwa dibebaskan dari segala dakwaan Penuntut Umum


tersebut, dibuat berdasarkan pertimbangan hukum yang benar;
ah

lik

- Bahwa tidak terdapat cukup bukti Terdakwa yang melakukan tindak pidana
sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa/Penuntut Umum , karena dari
m

ub

keterangan saksi-saksi tidak ada yang dapat memberikan petunjuk atau


kesaksian tentang adanya pembunuhan yang dilakukan oleh Terdakwa;
ka

- Bahwa Terdakwa menyangkal terhadap dakwaan Jaksa Penuntut Umum,


ep

dan menurut keterangan Terdakwa, yang membunuh Korban adalah Aldi


ah

cucu angkat Korban;


R

- Bahwa Terdakwa pada saat pemeriksaan pada tingkat penyidikan mengakui


es

bahwa ia yang melakukan pembunuhan/penganiayaan yang mengakibatkan


M

ng

on
gu

Hal. 17 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mati, namun oleh Terdakwa kemudian pengakuan tersebut dicabut dengan

si
alasan ia dipaksa oleh penyidik dalam memberikan keterangan, dan
pencabutan keterangan tersebut tidak mempunyai alasan yang cukup,

ne
ng
sehingga keterangan Terdakwa pada tingkat penyidikan yang kemudian
dicabut tanpa alasan yang sah tersebut, menurut Yurisprudensi tetap
sebagai petunjuk adanya kesalahan Terdakwa;

do
gu - Menimbang bahwa meskipun telah diperoleh petunjuk adanya kesalahan
Terdakwa, akan tetapi dari keseluruhan keterangan saksi-saksi yang

In
A
diajukan dalam persidangan, tidak ada satupun yang menerangkan tentang
terbuktinya perbuatan Terdakwa atas dakwaan yang didakwakan
ah

lik
kepadanya, tentang apa yang diperbuat Terdakwa kepada Korban,
demikian pula dengan barang bukti yang diajukan dalam persidangan, tidak
dapat disimpulkan apa yang diperbuat oleh Terdakwa kepada Korban,
am

ub
dengan demikian tidak terdapat alat bukti yang cukup untuk menyatakan
Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan,
ep
baik dalam dakwaan Alternatif Pertama atau Kedua;
k

- Bahwa disamping itu alasan tersebut adalah mengenai penilaian hasil


ah

pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, alasan


R

si
semacam itu tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat
kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan

ne
ng

tidak diterapkan suatu peraturan hukum atau peraturan hukum tidak


diterapkan sebagaimana mestinya, atau apakah cara mengadili tidak

do
gu

dilaksanakan menurut ketentuan Undang-Undang, dan apakah Pengadilan


telah melampaui batas wewenangnya, sebagaimana yang dimaksud dalam
Pasal 253 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Undang-Undang
In
A

No. 8 Tahun 1981);


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, lagi pula
ah

lik

ternyata, Putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan
hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi dari Pemohon
m

ub

Kasasi Jaksa/Penuntut Umum tersebut harus ditolak;


Menimbang, bahwa dalam musyawarah Majelis Hakim terdapat
ka

perbedaan pendapat (dissenting opinion) dari Desnayeti, M., S.H.,M.H., selaku


ep

Hakim Anggota dengan pendapat sebagai berikut:


ah

- Bahwa alasan kasasi Jaksa/Penuntut Umum dapat dibenarkan karena


R

Judex Facti telah salah menerapkan hukum yang membebaskan Terdakwa


es

dari seluruh dakwaan Jaksa/Penuntut Umum, karena fakta persidangan


M

ng

on
gu

Hal. 18 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menunjukkan dan membuktikan bahwa Terdakwa yang awalnya tinggal di

si
Pulau Dua Mata bersama Korban dan bekerja pada Korban menerima upah
mengolah kopra tetapi kemudian Terdakwa pindah tempat tinggal ke

ne
ng
pondok milik Domi yang ditempati Elias dan Pijar, lalu pada hari Minggu,
tanggal 19 Agustus 2012 tersebut, kedua saksi pergi mencari anggau
(kepiting) ke arah yang berlawanan dengan Terdakwa yang pergi mencari

do
gu kepiting ke arah persawahan Korban dengan membawa obor. Pulangnya
malam itu Terdakwa menunjukkan sikap gelisah dan kadang termenung,

In
A
lalu ketika ditanya kenapa kamu bersedih? yang dijawab oleh Terdakwa
bahwa sudah meninggal nenek kami;
ah

lik
- Bahwa benar tidak ada saksi yang melihat Terdakwa telah membunuh
nenek Niah/Korban, tetapi dari beberapa petunjuk yang saling berhubungan
antara keterangan saksi yang satu dengan yang lainnya, dapat diyakini
am

ub
bahwa Terdakwalah pelaku pembunuhan atas nenek Niah/Korban tersebut,
menurut keterangan Hermanto Manao (anggota Polres Kepulauan
ep
Mentawai) yang telah melakukan penyelidikan dan penyidikan atas kasus
k

ini, bahwa Terdakwa telah melakukan rekonstruksi atas perkara ini


ah

sebanyak 2 (dua) kali, rekonstruksi pertama dilakukan atas keterangan


R

si
Terdakwa yang menerangkan bahwa pelaku pembunuhan nenek Niah
adalah Aldi, yang dilakukannya dengan ragu-ragu dan adanya kejanggalan

ne
ng

dalam melakukan setiap adegan dan selalu berpikir sebelum melakukan


adegan dan tidak masuk akal dalam setiap keterangan yang diberikan,

do
gu

sedangkan rekostruksi yang kedua dilakukan Terdakwa dengan lancar dan


tenang, dan Terdakwa sendiri yang mengatur posisi-posisi yang saat itu
juga dihadiri oleh Penasihat Hukumnya, Jaksa/Penuntut Umum serta saksi-
In
A

saksi;
- Bahwa pada saat Terdakwa mengaku akan mencari kepiting ke arah
ah

lik

persawahan nenek Niah/Korban malam itu juga menjadi petunjuk bagi


peristiwa ini, karena tidak ada orang mencari kepiting ke arah persawahan
m

ub

nenek Niah, karena tidak ada kepiting di sana. Terdakwa sebagai orang
yang lama tinggal di Pulau Dua Mata tentu tahu hal ini, yang arah
ka

perjalanannya mencari kepiting ke arah rumah nenek Niah pada malam itu
ep

merupakan salah satu petunjuk Terdakwa adalah pelaku pembunuhan


ah

nenek Niah;
R

- Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Putusan Judex


es

Facti/Pengadilan Negeri Padang yang membebaskan Terdakwa dari seluruh


M

ng

on
gu

Hal. 19 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dakwaan Jaksa/Penuntut Umum tidak bisa dipertahankan lagi dan harus

si
dibatalkan, selanjutnya mengadili sendiri perkara ini dengan amar putusan
sebagaimana Tuntutan Hukuman Jaksa/Penuntut Umum;

ne
ng
Menimbang, bahwa oleh karena terjadi perbedaan pendapat dalam
Majelis Hakim dan telah diusahakan dengan sungguh-sungguh tetapi tidak
tercapai mufakat, maka sesuai Pasal 182 ayat (6) KUHAP Majelis Hakim

do
gu setelah bermusyawarah mengambil keputusan dengan suara terbanyak yaitu
menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Jaksa/Penuntut Umum pada

In
A
Kejaksaan Negeri Tua Pejat tersebut;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dibebaskan dari seluruh
ah

lik
dakwaan Jaksa/Penuntut Umum, maka biaya perkara dibebankan kepada
Negara;
Memperhatikan Pasal 191 ayat (1) Undang-Undang Nomor: 8 Tahun
am

ub
1981 tentang Hukum Acara Pidana, Undang-Undang Nomor: 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman, dan Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 1985
ep
tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-
k

Undang Nomor: 5 Tahun 2004 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang


ah

Nomor: 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang


R

si
bersangkutan;
MENGADILI,

ne
ng

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: Jaksa/Penuntut


Umum pada Kejaksaan Negeri Tua Pejat tersebut;

do
gu

Membebankan biaya perkara dalam semua tingkat peradilan kepada


Negara;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
In
A

pada hari Kamis, tanggal 2 Juli 2015 oleh Sri Murwahyuni, S.H.,M.H., Hakim
Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,
ah

lik

Desnayeti, M., S.H.,M.H., dan Sumardijatmo, S.H.,M.H., Hakim-Hakim Agung


sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari
m

ub

dan tanggal itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 20 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan dibantu oleh Budi Prasetyo, S.H.,M.H., Panitera Pengganti dengan tidak

si
dihadiri oleh Penuntut Umum dan Terdakwa.

ne
ng
Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis,
Ttd/ Ttd/
Desnayeti, M., S.H.,M.H., Sri Murwahyuni, S.H.,M.H.,

do
gu Ttd/
Sumardijatmo, S.H.,M.H.,

In
A
ah

lik
Panitera Pengganti.
Ttd/
Budi Prasetyo, S.H.,M.H.,
am

ub
ep
k

Untuk Salinan
ah

Mahkamah Agung RI
R

si
a.n. Panitera
Panitera Muda Perkara Pidana,

ne
ng

do
Dr. H. Zainuddin, SH.M.Hum
gu

NIP. 19581005 198403 1 001


In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 21 dari 21 hal. Put. No. 249 K/PID/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Anda mungkin juga menyukai