Apoteker : apakah ibu sudah merasa ada kemajuan setelah minum obat ini?

Pasien : iya, yang saya rasakan sih dari yang saya sering sekali buang air
kecil, sering haus dan lapar serta sering lemas, lama-kelamaan
sudah berkurang sih Alhamdulillah.

Apoteker : Alhamdulillah kalau begitu bu tapi apakah ibu pernah

merasakan efek samping seperti tiba-tiba pusing atau tiba-tiba
lemas sekali bu?

Pasien : hmm, tidak kok

Apoteker : oh berarti kalau begitu artinya obat tersebut sudah bekerja dengan
baik ya bu.. namun demikian bukan berarti ibu bisa berhenti
meminumnya, justru ibu harus melanjutkannya karena obat tersebut
sudh cocok untuk ibu .

Oh iya bu, selama ini ibu kalau menyimpan obat dimana ya bu?

Pasien : di kotak obat

Apoteker : baik bu, sudah benar, namun saran saya sebaiknya ditaruh di
kotak obat yang kecil sehingga bisa dibawa kemana pun ibu pergi,
sehingga meminimalisir kemungkinan lupa meminumnya .
sampai saat ini ada yang ingin ditanyakan bu?

Pasien : ooh iya, nah saya kan kalau pagi-pagi buru-buru ya berangkat ke
kantor, jadi kadang-kadang saya lupa minum obat yang Daonil itu
bu, gimana ya bu sebaiknya? Jadi saya bingung minum obatnya
lagi atau gak usah gitu

Apoteker : nah, begini bu, obat Daonil itu kan hanya diminum 1 x sehari
setelah sarapan, kira-kira jam 07.00 ya bu? Nah jadi jika ibu
ingatnya jam 13.00 maka ibu boleh langsung minum obatya saat itu
juga, asalkan ibu sudah makan siang, namun jika belum maka
sebaiknya ibu makan siang dahulu, baru meminum obat tersebut.
 Tetapi jika ibu ingatnya jam 7 malam, maka jangan diminum bu
obatnya, diminumnya keesokan harinya saja setelah sarapan.

Pasien : nah yang diminum keesokan harinya itu diminum double gak bu?

Apoteker : oh tidak ibu, jangan didouble ya, diminum 1 tablet saja seperti
biasanya. Oh ya bu, untuk memudahkan ibu, saya buatkan daftar
waktu minum obat untuk ibu, beserta catatan tindakan jika lupa
minum obat (sambil memberikan kertas daftar waktu minum obat).
Saya harap ibu jangan sampai lupa minum obatnya tepat waktu ya
bu, supaya kadar gula darah ibu juga bisa tetap terkontrol .

Atau ibu boleh memasang alarm, atau juga boleh minta tolong
kepada kerabat dekat ibu, misalnya anak atau suami ibu supaya
mengingatkan waktu minum obat

Pasien : ooh iya, makasih ya bu

Apoteker : pola hidup yang seudah ibu lakukan selama ini seperti apa bu?
Misalnya apakah ibu suka berolahraga ringan?

Pasien : hmm agak jarang sih bu, karena saya kan bekerja dari pagi sampai
sore, jadi suka malas, hehehe

Apoteker : hmm kalau begitu, saya sarankan ibu lari pagi atau berjalan kaki
di sekitar perumahan ibu setiap weekend bu, tidak usah terlalu
lama, cukup 15-30 menit saja boleh bu . oh iya bu, kalau pola
makan ibu selama ini seperti apa?

Pasien : saya sih sudah sering makan buah-buahan, dan saya juga sudah
jarang makan yang terlalu manis sih.. karena dilarang juga sama
suami saya.

Apoteker : nah sudah bagus bu, kalaupun ibu ingin makan yang manis, ibu
bisa mengganti gula yang biasa ibu konsumsi dengan gula rendah
kalori, dan saya sarankan karena ibu punya sakit maagh jadi ibu
hindari makanan yang asam dan pedas ya bu
Pasien : iya..

Apoteker : oh ya bu, apakah ibu rutin mengecek kadar gula darah ibu?

Pasien : iya, lumayan

Apoteker : sebaiknya ibu mengecek kadar gula darah ibu rutin setiap minimal
3 bulan sekali ya bu, apakah ibu punya alat pengecek gula darah di
rumah?

Pasien : ooh 3 bulan sekali ya minimal, iya ada, biasanya anak saya yang
bantu menggunakannya

Apoteker : iya bu, atau ibu juga bisa mengeceknya ke apotek atau rumah
sakit. Oh ya bu, obat ini sudah ditebus 3 kali ya termasuk yang hari
ini?

Pasien : iya

Apoteker : Jadi ini penebusan terakhir ya bu, nah sebelum obatnya habis,
silahkan ibu konsultasi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut,
apakah akan diberikan resep yang sama atau seperti apa nanti
dokter yang memberitahu ya bu. Apakah ada yang ingin ditanyakan
bu?

Pasien : tidak

Apoteker : baik bu, ini ada kartu nama saya, jika ibu ingin berkonsultasi bisa
ibu hubungi saya di nomor tersebut, dan jika ibu merasakan pusing
dan lemas tiba-tiba, harap infokan kepada saya atau dokter ibu,
karena hal tersebut sangat penting dan harus segera diatasi bu.

Pasien : iya

Apoteker : baik bu, terimakasih, semoga lekas sembuh, Assalamualaikum

Pasien : terimakasih kembali, wassalamualaikum