Nama :
Nur Chamidah
Nur Eliska
KEMENTERIAN AGAMA
2015/2016
36.
Dalam ilmu tasawuf, dikenal dua istilah yang dijadikan landasan metodologi
keberhasilannya, yaitu
1. Ahwal : Suatu keadaan atau kondisi jiwa seseorang yang dicerahkan sehingga jiwanya
dapat merasakan kebesaran dan keagungan Tuhan.
2. Maqomat : Tahapan atau tingkatan yang harus ditempuh oleh seseorang untuk
mendapatkan karunia dan anugrah Allah SWT. adapun untuk tingkatan maqomat
sendiri dalam ilmu tasawuf adalah
a. Tobat : memohon ampun kepada Allah swt atas segala dosa dan kesalahan dan
berjanji dengan sungguh-sungguh dan tidak akan mengulangi perbuatan dosa
tersebut lagi, kemudian diikuti denagn melakukan amal kebajikan.
b. Wara: menghindari diri dari perbuatan dosa atau menjauhi hal-hal yang tidak
baik dan subhat.
d. Fakir : .Tidak meminta lebih daripada yang menjadi haknya, tidak banyak
mengharapdan memohon rezeki kecuali dengan menjalankan kewajiban Allah.
e. Sabar : Rela menerima segala ujian dan beban yang menimpanya (An-Nahl :
127)
g. Rela/ Ridla : Sikap lapang dada dalam menerima segala sesuatu, baik yang
menyenangkan maupun yang menyedihkan (Al-Maidah : 119).
37
2. Alat untuk menyensor berbagai pengaruh dan dampak yang dibawa oleh arus
modernisasi, dengan mengambil yang baiknya serta menolak yang jeleknya.
3. Sebagai media untuk mengingat Allah dalam situasi dan kondisi apapun.
38
39
Contoh Perilaku Tasawuf
Pada prinsipnya, setiap perilaku yang mencerminkan kepada akhlaq yang baik merupakan
salah satu dari ajaran tasawuf, sebab sudah diketahui bersama bahwa yang dimaksud dengan
tasawuf adalah akhlaq yang baik.
Menurut Syekh Al-Junaidi Al-Baghdadi bahwa perilaku tasawuf itu dapat digambarkan
kepada 8 kategori, yaitu:
7. Perilaku yang menjalankan perintah rohani yang tulus dengan menuntut ilmu agama
dan shaum.
Nilai-nilai tasawuf yang dapat dipraktekan dalam kehidupan modern ini adalah
1. Sabar
Sabar merupakan kunci kebahagiaan dan kesuksesan. Hanya orang-orang yang mampu
bersikap sabarlah yang akan mendapatkan buah dari kesabarannya itu serta mampu untuk
keluar dari segala permasalahan yang ada.
2. Iffah
Iffah sendiri memiliki arti menjaga diri dan kehormatan. Sebagai seorang muslim yang baik,
maka iffah ini sangat diperlukan mengingat pada zaman modern saat ini banyak sekali orang
yang rela menanggalkan harga diri maupun kehormatannya demi kesenangan duniawi yang
sementara.
3. Memelihara Iman
Iman adalah unsur penting dalam menjaga sifat perilaku manusia. Orang yang kuat imannya
tidak akan dengan mudah untuk terbawa arus modernisasi yang negatif, baik pergaulan bebas,
cinta kesenangan dunia, materialisme amupun konsumtif. Iman akan membimbing seseorang
untuk meninggalkan hal-hal yang tidak akan pernah bermanfaat baginya maupun bagi orang
lain.
40
Manusia harus sadar bahwa kematin sedang menghadangnya, hari kiamat akan menepati
janjinya dan hambanya akan dihadapakn kepada pengadilan di akhirat.
Ia terkenal sebagai ulama sufi wanita yang mempunyai banyak murid dari
kalangan wanitapula.
Kalau Al-Hasan menganut zuhud dengan menonjolkan falsafah tawakal, khauf dan raja,
maka Rabiatul Adawiyah menganut zuhud dengan menonjolkan falsafah hubb (cinta) dan
shauq (rindu) kepada Allah.
Salah satu pernyataannya yang melukiskan falsafah hubb dan shauq yang mewarnai
kehidupannya adalah: Saya tidak menyembah Allah karena takut kepada neraka-Nya, dan
tidak pula tamak untuk mendapatkan syurga (karena hal itu) akan menjadikan saya seperti
pencari imbalan yang berakhlak buruk. (ketahuliah), bahwa saya menyembah-Nya karena
cinta dan rindu kepada-Nya.