Anda di halaman 1dari 7

Nama : GUNTUR WITARSO

Kelas : Karyawan B
NIM : P3.73.34.1.16.056
Dosen : dr.Hj.R.TRIOCLARISE,MKM

1. Jelaskan tanda tanda radang!


Rubor (kemerahan)
Sewaktu peradangan timbul arteriol yang mensuplai daerah tersebut melebar,
dengan lebih banyak darah yang mengalir ke dalam mikrosirkulasi lokal. Kapiler-
kapiler yang sebelumnya kosong dengan cepat terisi penuh dengan darah
Kalor (panas)
Pada daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya sebab
daerah yang disalurkan tubuh kepermukaan daerah yang terkena lebih banyak
dari pada yang disalurkan kedaerah normal.
Dolor (rasa sakit)
Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion- ion tertentu dapat merangsang
ujung-ujung saraf. Selain itu, pembengkakan jaringan yang meradang
mengakibatkan peningkatan tekanan lokal yang dapat menimbulkan rasa sakit.
Tumor (pembengkakan)
Pembengkakan ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi
darah ke jaringan-jaringan interstitial. Campuran dari cairan dan sel yang
tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat. Pada keadaan dini reaksi
peradangan sebagian besar eksudat adalah cair, seperti yang terjadi pada lepuhan
yang disebabkan oleh luka bakar ringan.
Fungsio Laesa (perubahan)
Bagian yang bengkak, nyeri disertai sirkulasi yang abnormal dan lingkungan
kimiawi lokal yang abnormal, akhirnya berfungsi secara abnormal.

2. Jelaskan Pembagian radang!


Radang Akut
Radang akut ialah radang yang disebabkan oleh rangsangan yang berlangsung
sesaat/ mendadak/akut.

Ciri-ciri makroskopis dari radang akut ialah:


1. Infiltrasi sel-sel radang akut (PMN)
2. Vasodilatasi
3. Odema/bengkak
4. Mediator kimiawi
Radang Kronis
Radang kronis ialah radang/inflamasi yang disebabkan oleh jejas atau injury yang
berlangsung beberapa minggu, bulan atau bersifat menetap dan merupakan
kelanjutan dari radang akut.
Ciri-ciri mikroskopis:
1. Infiltrasi sel-sel radang kronis (MN)
2. Proliferasi jaringan fibroblast
3. Neovaskularisasi

3. Jelaskan Etiologi hipoksia!


Hipoksia dapat terjadi karena defisiensi oksigen pada tingkat jaringan akibatnya sel-sel
tidak cukup memperoleh oksigen sehingga metabolisme sel akan terganggu. Hipoksia
disebabkan :
oksigenasi paru yang tidak memadai karena keadaan ekstrinsik, bisa karena
kekurangan oksigen dalam atmosfer atau karena hipoventilasi (gangguan syaraf
otot).
penyakit paru, hipoventilasi karena peningkatan tahanan saluran napas atau
compliance paru menurun.
transpor dan pelepasan oksigen yang tidak memadai . Hal ini terjadi pada anemia,
penurunan sirkulasi umum, penurunan sirkulasi lokal (perifer, serebral, pembuluh
darah jantung), edem jaringan.
pemakaian oksigen yang tidak memadai pada jaringan, misal pada keracunan
enzim sel, kekurangan enzim sel karena defisiensi vitamin B1.
Gagal napas selalu disertai hipoksia.

4. Jelaskan patofisologi hipertensi!


Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis,
yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis
ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam
bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis.
Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut
saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin
mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.
5. Jelaskan jenis-jenis emboli!
1. Emboli Lemak
sering ditemukan pada sirkulasi setelah patah tulang panjang
emboli lemak traumatik sering ditemukan pada penderita yang mengalami jejas
otot parah
ditandai dengan gejala kegagalan paru, gejala neurogenik ,anemia dan
trombositopenia
gejala timbul 24-72 jam setelah jejas
gejalanya ditandai dengan takikardia, dipsnoe, mudah marah, gelisah, koma,
ruam ptekiae pada kulit
patogenisisnya diduga karena agregasi kecil lemak menyebabkan penyumbatan
mikrovaskuler paru atau otak dan asam lemak bebas dikelurakan dari globul
lemak
globul lemak dikelilingi trombosit sehingga trombosit berkurang dalam
sirkulasi
2. Emboli Gas
disebut juga penyakit caisson/peny dekompresi
terjadi dilaut, penyelam atau pekerja konstruksi dibawah permukaan air yang
mengalami perubahan tekanan yang mendadak
pembentukan gelembung gas yang kecil menyebabkan nekrosis pada otak dan
tulang
pada paru timbul edema,pendarahan,distress pernafasan yang ditandai dengan
rasa tercekik
pengobatan dengan cara menempatkan penderita pada ruang kompresi
sehingga mempercepat kelarutan gas-gas darah.
3. EMBOLI CAIRAN AMNION
penyebab kematian tak terduga
1 dari 50-80.000 kelahiran
multipara,penderita tua
ditandai dengan sesak nafas mendadak,sianosis,kolaps,perdarahan,kejang dan
koma
90% penderira meninggal walau telas diobati secara supportif
ditemukan rambut lanugo,skuama epitel bati pada kapiler paru diduga
masuknya cairan amniom pada pembuluh darah melalui pembuluh darah
uteroplasenta
keadaan ini diperkuat oleh disseminated intravaskuler coagulation

6. jelaskan jenis-jenis stroke!


a. Stroke iskemik
Stroke iskemik terjadi bila pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat.
Jenis stroke ini yang paling umum (hampir 90% stroke adalah iskemik). Kondisi yang
mendasari stroke iskemik adalah penumpukan lemak yang melapisi dinding pembuluh
darah (disebut aterosklerosis). Kolesterol, homocysteine dan zat lainnya dapat melekat
pada dinding arteri, membentuk zat lengket yang disebut plak. Seiring waktu, plak
menumpuk. Hal ini sering membuat darah sulit mengalir dengan baik dan
menyebabkan bekuan darah (trombus). Stroke iskemik dibedakan berdasarkan
penyebab sumbatan arteri:
b. Stroke trombotik. Sumbatan disebabkan trombus yang berkembang di dalam arteri
otak yang sudah sangat sempit.
c. Stroke embolik. Sumbatan disebabkan trombus, gelembung udara atau pecahan lemak
(emboli) yang terbentuk di bagian tubuh lain seperti jantung dan pembuluh aorta di
dada dan leher, yang terbawa aliran darah ke otak. Kelainan jantung yang disebut
fibrilasi atrium dapat menciptakan kondisi di mana trombus yang terbentuk di jantung
terpompa dan beredar menuju otak.
d. Stroke hemoragik.
Stroke hemoragik disebabkan oleh pembuluh darah yang bocor atau pecah di dalam
atau di sekitar otak sehingga menghentikan suplai darah ke jaringan otak yang dituju.
Selain itu, darah membanjiri dan memampatkan jaringan otak sekitarnya sehingga
mengganggu atau mematikan fungsinya.
Dua jenis stroke hemoragik:
Perdarahan intraserebral. Perdarahan intraserebral adalah perdarahan di dalam
otak yang disebabkan oleh trauma (cedera otak) atau kelainan pembuluh darah
(aneurisma atau angioma).
Perdarahan subarachnoid. Perdarahan subarachnoid adalah perdarahan dalam
ruang subarachnoid, ruang di antara lapisan dalam (Pia mater) dan lapisan
tengah (arachnoid mater) dari jaringan selaput otak (meninges).

7. Jelaskan penyebab oedem!


a. tekanan hidrostatik meningkat dengan adanya edema lokak yaitu obstruksi vena,
trombosis dan tekanan dari luar contoh tumor,sedangkan edema umum yaitu kegagalan
jantung kongensif
b. tekanan osmotic koloid plasma menurun,hipealbuminemia ditandai dengan edema
umum yaitu kehilangan albumin berlebihan pada hepar difus
c. obstruksi limfa ditandai dengan edema local yaitu obstruksi neoplasma atau radang
d. retensi natrium ditandai dengan edema umum pada penyakit ginjal
8. Jelaskan pembagian dehidrasi!
a. Dehidrasi ringan
Penurunan cairan tubuh Kurang 5 % BB. Gejala umum yang sering ditunjukkan yaitu
haus, bibir kering, dan lemas
b. Dehidrasi sedang
Penurunan cairan tubuh antara 5-10 % BB. Pada tingkat dehidrasi sedang penderita
terlihat haus, buang air kecil mulai berkurang. Mata terlihat agak cekung, kekenyalan
kulit menurun, dan bibir kering.
c. Dehidrasi berat
Penurunan cairan tubuh antara 10-15 % BB. Gejala nya Selain gejala klinis yang
terlihat pada dehidrasi ringan dan sedang, pada keadaan ini juga terlihat napas yang
cepat dan dalam, kekenayalan kulit sangat menurun, kondisi tubuh sangat lemas,
kesadaran menurun, nadi cepat.

9. Jelaskan perbedaan asidosis respiratorik dan alkalosis respiratorik!


a. Asidosis Respiratorik
Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan
karbondioksida dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau
pernafasan yang lambat. Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah
karbondioksida dalam darah. Dalam keadaan normal, jika terkumpul karbondioksida,
pH darah akan turun dan darah menjadi asam. Tingginya kadar karbondioksida dalam
darah merangsang otak yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih
cepat dan lebih dalam.
Penyebab : Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan
karbondioksida secara adekuat.
Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi paru-paru,
seperti:
- Emfisema
- Bronkitis kronis
- Pneumonia berat
- Edema pulmoner
- Asma.

b. Alkalosis Respiratorik
Defenisi : Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa
karena pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadarkarbondioksida
dalam darah menjadi rendah.
Penyebab :
Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu
banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.
Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan.
Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
- rasa nyeri
- sirosis hati
- kadar oksigen darah yang rendah
- demam
- overdosis aspirin.

10. Jelaskan penyebab asidosis metabolik dan alkalosis metabolik


Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama:
a. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu
bahan yang diubah menjadi asam.
Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun.
Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol).
Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.
b. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.
Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa
penyakit: salah satu diantaranya adalah diabetes melitus tipe I.
Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan
menghasilkan asam yang disebut keton.
Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat
dibentuk dari metabolisme gula.
c. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam
dalam jumlah yang semestinya. Bahkan jumlah asam yang normal pun bisa
menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal. Kelainan fungsi
ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis (ATR) atau rhenal tubular acidosis
(RTA), yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau penderita kelainan yang
mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.Alkalosis metabolik terjadi
jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam.
Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah
yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti
yang kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut).
Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang
mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat.
Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium atau kalium
dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan
keseimbangan asam basa darah.

Anda mungkin juga menyukai