NIM : F1D214030
Geology Engineering
I. Pengertian Hidrgeologi
Peta Topograf
GAMBAR 1.0. Peta Hidrogeologi dalam ilmu kebumian
( Sumber : IAAH,1997)
2. Studi Pendahuluan
Untuk membuat suatu peta hidrogeologi, sangatlah penting untuk
mempelajari informasi yang telah ada mengenai daerah studi tersebut. Tahapan
ini disebut juga studi pendahuluan. Tahapan ini adalah pengumpulan seluruh data
yang diperlukan dengan menggunakan semua informasi yang terkumpul sedikit
demi sedikit dari beberapa sumber seperti yang telah dibahas pada bab
sebelumnya dan biasanya tanpa informasi tambahan yang diperoleh dari lapangan.
Tahapan ini biasanya dilakukan di kantor atau studio. Bagaimanapun juga, studi
pendahuluan ini akan sangat berguna untuk program perencanaan pekerjaan
pemetaan hidrogeologi.
Studi pendahuluan juga dapat digunakan untuk memperkirakan model
awal dari sistem airtanah pada daerah studi, yang dapat digunakan sebagai
perbandingan terhadap hasil lapangan. Perbandingan tersebut menambahkan rasa
percaya pada pelaksanaan kegiatan lapangan dan menyediakan kesempatan untuk
memodifikasi program lapangan untuk memastikan bahwa informasi yang didapat
telah cukup dengan cara yang efisien.
3. Interpretasi Peta/Foto Rupa Bumi
Foto udara merupakan data yang sangat potensial dalam berbagai aspek
geologi lapangan dan hidrogeologi termasuk salah satu di antaranya. Pada wilayah
yang tidak memiliki peta, mozaik dari foto udara dapat dibuat dan dapat langsung
digunakan. Masalah yang ada hanyalah skala peta yang hanya benar pada pusat
dari foto dan akan terdistorsi hingga ke ujung.
Foto udara umumnya berguna pada studi kasus karena sangat detail dan
juga menampilkan kenampakan yang tidak dapat dilihat dengan mudah di daratan.
Foto udara ini juga dapat digunakan untuk menemukan daerah rembesan atau
keluaran airtanah, tetapi teknik dari interpretasi yang tersedia untuk hidrogeologi
tidak menyajikan informasi langsung tentang kondisi airtanah. Interpretasi secara
umum menggunakan peta fotografi ini, yaitu untuk menyiapkan peta yang
menunjukkan variasi dari tipe vegetasi, bentuk lahan, guna lahan, tanah, dan
saluran. Peta ini nantinya dapat digunakan untuk menginterpretasikan
kemungkinan kondisi airtanah yang nantinya digunakan untuk menentukan daerah
yang terbaik untuk sumur baru.
Foto udara dengan infra merah saat ini cukup umum dan khususnya
berguna untuk data hidrogeologi karena sensitif untuk variasi temperatur. Jika
temperatur airtanah konstan selama setahun, semusim, atau kontras dengan air
permukaan atau batuan sekitarnya maka metode ini sangat baik untuk menentukan
lokasi mataair dan juga daerah keluaran airtanah.
Fotografi satelit juga sangatlah berguna dalam penyelidikan hidrogeologi.
Kelemahannya adalah skala dari fotografi yang digunakan secara komersial dan
terbatas nilainya dalam studi yang detail. Foto satelit ini dapat digunakan pada
beberapa pekerjaan yang bersifat regional. Foto satelit dihasilkan dengan metode
yang mengurangi gambar untuk data digital dalam format komputer, ini berarti
bahwa data dapat diproses untuk memberikan keterangan pada bentuk tertentu
seperti faktor temperatur dan lebih sensitif dari foto infra merah yang lama.
Teknik yang sama sekarang sedang digunakan oleh pesawat, menggunakan
metode line scanning. Pemetaan ini sangat mahal tetapi dapat digunakan dalam
investigasi hidrogeologi secara luas.
4. Observasi Lapangan dan Pencatatan
4.1. Survey Hidrokimia.
Kecuali untuk perencanaan sumber air baku (Tabel 5.2), adalah
jarang bisa didapatkan informasi mengenai kimia airtanah dalam data
sekunder yang ada, walaupun seringkali terdapat cukup informasi untuk
mengetahui nilai kelayakan air. Kadang-kadang informasi diambil dari
laporan pembuatan sumur bor atau catatan pada daerah dimana airtanah
digunakan. Satu-satunya cara yang baik adalah merencanakan melakukan
pengukuran ulang pada daerah penelitian. Analisis modern memberikan
hasil dalam mg/l, yang dahulu sama dengan ppm. Rekaman yang sangat
tua sering menyatakan nilai dalam butir per galon sehingga harus
dikonversikan menjadi mg/l dengan mengalikan dengan 14,25.
Tabel 1.0. Parameter kimia untuk menentukan baku mutu air yang layak minum