Anda di halaman 1dari 11

Dosen Pengampu Mata Kuliah Kelompok 6_kelas 1 B

Mardiah, S.Pd.I., M.Pd.` Bahasa Indonesia

PARAGRAF

Disusun Oleh :

Jahlelawati (NIRM : 1209.16.08023)


Meysa Budiman Putri (NIRM : 1209.19.08028)

PENDIDIKAN GURU RAUDATHUL ATHFAL


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2016/2017
PENDAHULUAN

Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering digunakan, baik
dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan dalam rapat, diskusi, atau
seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas kerja, pelaporan, atau skripsi pasti
menggunakan alinea dalam tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka akan
bervariasi jawabannya. Alinea merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk kita pelajari,
karena sangat berpengaruh dalam pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.
Bila kita membuat alinea, kita menuliskan sekelompok ide yang terdiri atas ide pokok
dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok.Di samping ide pokok
ini,terdapat ide pokok lainnya yang masih berkaitan dengan ide pokok pertama.Kedua ide pokok
ini merupakan bagian kelompok ide yang lebih besar.Oleh sebab itu,ide pokok yang kedua ini
diungkapkan dalam alinea berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok bawahan yang berupa
penjelasan terhadap ide pokok kedua tadi.Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat membuat
sebuah karangan yang terdiri atas beberapa alinea yang mengandung kelompok-kelompok ide
yang saling berkaitan.
Dalam paragraf terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam kalimat
tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topic, dan kalimat penjelas sampai
kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling berkaitan dalam satu rangkaian untuk membentuk suatu
gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraph akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasan pokok
yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak kalau alenianya sedikit lebih panjang, tetapi
seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa kalimat saja
Pada umumnya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau dapat dikatakan bahwa alinea pada
umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Dari fungsi dan kandungannya, kalimat dalam alinea dapat
dipilah-pilah menjadi kalimat topik, kalimat pengembangan, kalimat penutup, dan kalimat penghubung.
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan
gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur
yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai
kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan dengan
topik. Dalam paragraf terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam kalimat
tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, dan kalimat penjelas sampai
kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling berkaitan dalam satu rangkaian untuk membentuk suatu
gagasan.
Panjang pendeknya suatu paragraf akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasan pokok yang
diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak kalau alineanya sedikit lebih panjang, tetapi
seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa kalimat saja. Berdasarkan penempatan ide pokok pada
alinea, alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea deduktif, alinea induktif, alinea campuran, alinea
deskriptif.dan berdasarkan cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga
kesinambungan pengungkapan ide atu keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh bagian, diantaranya
alinea definisi, alinea contoh, alinea perbandingan, alinea analogi, alinea klimaks atu induktif, alinea anti
klimaks atu deduktif, alinea campuran alinea sebab-akibat, alinea proses, alinea deskriptif.Untuk
menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa unsur-unsur penyusun alinea, seperti
transisi (transition), kalimat topik (topic sentence), kalimat pengembang (development sentence), dan
kalimat penegas (punch-line) keempat unsur penyusun alinea tersebut, terkadang muncul secara
bersamaan, terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea .

Dalam kesempatan ini kami akan membahas tentang pengertian paragraf/alinea, bagian-
bagian paragraf, tujuan pembentukan paragraf, struktur dalam paragraf, syarat-syarat dalam
paragraf, macam-macam paragraf dan unsur-unsur paragraf. Adapun ujuan pembahasan tentang
Paragraf yaitu mengetahui apa itu paragraf/alinea, mengetahui bagian-bagian paragraf,
mengetahui pembentukan paragraf, mengetahui struktur paragraf, mengetahui syarat-syarat
paragraf, mengetahui macam-macam paragraf, mengetahui unsur-unsur paragraf.

PEMBAHASAN

a. Pengertian Paragraf
Satuan bahasa yang lebih besar dan lebih luas dari kalimat adalah paragraf atu alinea.
Dalam definisinya, paragraf adalah satuan bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran
atau satu gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif. Setiap
paragraf harus menyampaikan sebuah gagasan utama. Gagasan utama tersebut harus
dijelaskan oleh gagasan-gagasan bawahan, sehingga dalam paragraf terdapat beberapa
kalimat yang saling terkait. Dalam rangkaian kalimat itu tidak satupun kalimat yang
bertentangan dengan kalimat gagasan utama dan kalimat-kalimat gagasan bawahan. Kalimat
yang berisi gagasan utama disebut kalimat topik dan kalimat yang beragagasan bawahan
adalah kalimat penjelas. Sebuah paragraph minimal terdiri tiga kalimat dalam penulisan
karangan ilmiah. Perhatikanlah contoh paragraph berikut yang berisi gagasan utama atau
kalimat topik dan bergagasan bawahan dalam kalimat penjelas.
1) Sampah selamanya selalu memusingkan,
2) Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula solusinya dirancang,
3) Namun, berbagai keterbatasan tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik,
4) Pada waktu diskusi atau seminar sampah berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi,
5) Hal ini mendapat perhatian serius karena masalah sampah berkaitan dengan pencemaran
air dan banjir,
6) Selama pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu
belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah.
(Arifin,2011:116).

Keenam kalimat dalam paragraph di atas membicarakan soal sampah, sehingga topik dalam
paragraph tersebut adalah Masalah Sampah. Kalimat-kalimatnya koherensi atau saling
terkait logis sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami topik Masalah Sampah
dalam paragraph itu dengan baik.

b. Tujuan Pembentukan Paragraf


1) Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema
2) Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal
c. Fungsi Paragraf
Paragraph yang berupa himpunan kalimat saling terkait dalam mengemukakan gagasan
utama berfungsi penting bagi penulis paragraph dan bagi pembaca paragraph dalam teks.
Fungsi paragraph bagi penulis :
1) Paragraph memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan satu tema dari
tema yang lain dalam teks.
2) Paragraph merupakan wadah untuk mengungkapkan sebuah ide atau pokok pikiran secara
terulis.
3) Paragraph harus memisahkan setiap unit pikiran yang berupa ide, sehingga tidak terjadi
percampuran di antara unit pikiran penulis.
4) Penulis tidak cepat lelah dalam menyelesaikan sebuah karangan dan termotivasi untuk
masuk ke dalam paragraph berikutnya.
5) Paragraph dapat dimanfaatkan sebagai pembatas antara bab karangan dalam satu
kesatuan yang koherensi : bab pendahuluan, bab isi, dan bab kesimpulan.

Fungsi paragraph bagi pembaca :

1) Dengan memisahkan atau menegaskan perhentian secara wajar dan formal, pembaca
dengan jelas memahami gagasan utama paragraph penulis.
2) Pembaca dengan mudah menikmati karangan secara utuh, sehingga memperoleh
informasi penting dan kesayangan kondusif.
3) Pembaca sangat tertarik dan bersemangat membaca paragraph per paragraph karena tidak
membosankan atau tidak melelahkan.
4) Pembaca dapat belajar bagaimana cara menarik untuk menyampaikan sebuah gagasan
dalam paragraph tulis.
5) Pembaca merasa tertarik dan termotivasi cara menjelaskan paragraph tidak hanya dengan
kata-kata, tetapi dapat juga dengan gambar, bagan, diagram, grafik, dan kurva.
d. Persyaratan paragraph yang baik dan benar
Paragraph yang baik dan benar dan efektif harus memenuhi persyaratan berikut :
1) Kesatuan yang kompak, yaitu semua kalimat harus mengemukakan satu tema yang jelas.
2) Koherensi yang padu, yaitu antar kalimat dalam paragraph saling terkait dalam
paragraph. Cara mengaitkan antar kalimat dalam paragraph :
a) Pengulangan kata kunci (repetisi) yang terdapat dalam setiap kalimat.
b) Penggunaan kata penghubung (konjungsi) setiap awal kalimat dengan tepat dan
benar,
c) Penggunaan kata ganti orang atau kata ganti penunjuk sebagai pengganti gagasan
utama dengan kata-kata seperti : dia, mereka, nya, itu, tersebut, ini.
3) Penggunaan metode pengembangan paragraph sebagai penjelas gagasan uatama
paragraph. Metode yang digunakan dari metode proses sampai dengan metode definisi.
4) Setiap paragraph harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis dalam kalimat topik.
Posisi kalimat topik dalam paragraph ditempatkan pada :
a) Kalimat topik pada awal paragraph (deduktif)
b) Kalimat topik pada akhir paragraph (induktif)
c) Kalimat topik pada awal dan akhir paragraph (deduktif-induktif)
d) Kalimat topik pada tengah paragraph (ineratif)
e) Kalimat topik pada semua kalimat dalam paragraph (deskriptif)

Kalimat topik dalam paragraph ditulis dalam kalimat tunggal atau kalimat majemuk
bertingkat karena kedua kalimat itu hanya menyampaikan satu gagasan utama.

5) Penulis paragraph tetap memperhatikan kaidah satuan bahasa yang lain, seperti ejaan,
tanda baca, kalimat, diksi, dan bentukan kata.
6) Dalam penulisan karangan ilmiah, penulisan paragraph harus diperhatikan hal-hal teknisi
penulisan, seperti kutipan, sumber rujukan, tata letak grafik, kurva, dan gambar.
7) Penulis pun memperhatikan jenis-jenis paragraph pada posisi bagian karangan
pendahuluan, isi, dan bagian kesimpulan.
8) Penulisan paragraph yang menjorok ke dalam, sejajar, atau menekuk.
9) Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah paragraph,
yaitu jumlah kosakata paragraph antara 30-100 kata dan jumlah kalimat minimal tiga
kalimat.
10) Jika uraian paragraph melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraph.
e. Jenis-jenis paragraph
1) Jenis paragraph diperhatikan dari satuan karangan, di antaranya :
a) Paragraph pembuka yang terdapat pada awal karangan sebagai pengantar pokok
pikiran penulis yang ditempatkan pada bagian pendahuluan.
b) Paragraph isi adalah paragraph yang menguraikan pokok masalah dalam karangan,
yaitu bagian isi atau uraian karangan.
c) Paragraph penutup adalah paragraph yang menyimpulkan atau mengakhiri sebuah
karangan, yaitu bagian penutup dan kesimpulan.
2) Jenis paragraph diperhatikan dari sudut pandang sifat tujuan karangan :
a) Paragraph eksposisi adalah paragraph yang menginformasikan atau memaparkan
pokok masalah.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka
kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam
dan telur kini melenjit sehingga harganya meningkat.
b) Paragraph argumentative adalah paragraph yang mengemukakan suatu pikiran dengan
alasan logis.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.
Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan
Sukarton (1992) bahwa anak-anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang
dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih
banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau
mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya
untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis
moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi
keluarga semakin terlihat di mana-mana.
c) Paragraph deskriptif adalah jenis paragraph yang memberikan suatu suasana, area,
dan benda.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis
yang mempesona di hadapannya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat
cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar
lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah
kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh
tampak sempurna.
d) Paragraph naratif adalah jenis paragraph yang menceritakan suatu masalah.
Contoh:
Jam istirahat, roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari
rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengenyitkan
kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan
hanya ada dia.
e) Paragraph persuasive adalah jenis paragraph yang mempengaruhi atau merajuk orang
tentang sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama
manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.
Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-
menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat
dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
3) Jenis paragraph diperhatikan dari posisi kalimat topik dalam paragraph :
a) Paragraph deduktif adalah jenis paragraph yang menempatkan kalimat topik pada
awal paragraph.
b) Paragraph induktif adalah jenis paragraph yang menempatkan kalimat topik pada
akhir paragraph.
c) Paragraph deduktif-induktif adalah jenis paragraph yang menempatkan kalimat
topik pada awal dan akhir paragraph.
d) Paragraph ineratif adalah jenis paragraph yang meletakkan kalimat topik pada
tengah paragraph.
e) Paragraph tanpa kalimat topik adalah paragraph yang menyembangkan paragraph
yang melebihi satu paragraph.
4) Jenis paragraph diperhatikan dari cara atau metode pengambangan paragraph :
a) Paragraph menerangkan,
b) Paragraph merinci,
c) Paragraph contoh,
d) Paragraph buktian,
e) Paragraph pertanyaan,
f) Paragraph perbandingan,
g) Paragraph sebab akibat.
Jenis paragraph dari sudut pandang satuan karangan :

1. Paragraph Pembuka
Paragraph pembuka adalah paragraph yang mengawali sebuah penulisan karanga
dengan mengantarkan pokok masalah dalam bagian pendahuluan karangan. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam menyusun paragraph pembuka karangan :
a) Paragraph itu berfungsi mengantar pokok masalah karangan.
b) Paragraph ini sanggup menyiapkan pikiran pembaca pada pokok masalah yang
akan dijelaskan.
c) Kata-kata dalam paragraph ini hendaknya menarik perhatian pembaca, sehingga
mudah memahami pokok masalah yang akan diuraikan.
d) Kalimat dan paragraph dalam bagian ini tidak terlalu panjang karena paragraph
belum menguraikan.
2. Paragraph Isi
Paragraph isi atau paragraph pengembang adalah jenis paragraph yang berfungsi
menguraikan atau menjelaskan pokok masalah yang akan diuraikan dalam karangan.
Uraian pokok masalah dalam paragraph ini dapat disapaikan dengan berbagai metode
pengembangan dan menampilkan hal-hal teknis uraian dalam karangan ilmiah. Hal-
hal yang diperhatikan dalam jenis paragraph ini :
a) Mengemukakan pokok masalah dengan jelas dan eksplisit.
b) Perlu dijaga keserasian dan kelogisan antar paragraph.
c) Pengambangan paragraph dapat menggunakan jenis paragraph ekspositoris,
argumentative, deskriptif, dan naratif.
d) Memperhatikan hal teknis penulisan seperti kutipan, sumber kutipan, penggunaan
bagan diagram, grafik, dan kurva.
e) Menyiapkan uraian pokok masalah yang disentesiskan sebagai bahan paragraph
kesimpulan.
3. Paragraph Penutup
Paragraph penutup merupakan pernyataan kembali gagasan yang diuraikan atau
merupakan jawaban pertanyaan yang terdapat pada paragraph pembuka. Paragraph ini
merupakan akhir sebuah karangan yang dapat disampaikan secara horizontal dan
vertical dalam rincian. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan paragraph
penutup :
a) Paragraph ini tidak boleh terlalu panjang dan tidak begitu saja memutuskannya.
b) Paragraph ini ditampilkan sebagai cerminan sebuah kesimpulan.
c) Paragraph ini harus mendapat kesan positif dan informasi.
d) Pengetahuan yang logis dan kondusif.
e) Paragraph ini dapat berupa jawaban singkat dari uraian atau pertanyaan yang
terdapat pada paragraph pembuka.
f) Paragraph ini jangan lagi menguraikan, mengutip, dan mengemukakan masalah
baru.
g) Berdasarkan apa yang disimpulkan dalam paragraph, penulis dapat mengajukan
rekomendasi atau
h) Usulan yang berupa saran karena keterbatasan waktu dan dana yang penulis
dapatkan.

PENUTUP

Berdasarkan dari hasil makalah ini dapat kami simpulkan bahwa paragraf adalah satuan
bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau satu gagasan utama yang disampaikan
dalam himpunan kalimat yang koherensif. Dalam paragraf hanya terdiri atas satu kalimat, dalam
paragraf semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang
ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat yaitu kalimat topik, kalimat
pengembangan, kalimat penutup, dan kalimat penghubung. Dalam paragraf tentu ada tujuan
pembentukan paragraf yaitu memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema dan
memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal.
Fungsi paragraph terbagi menjadi dua, yaitu Fungsi paragraph bagi penulis yang teridiri
dari : (1) Paragraph memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan satu tema
dari tema yang lain dalam teks, (2) Paragraph merupakan wadah untuk mengungkapkan sebuah
ide atau pokok pikiran secara terulis, (3) Paragraph harus memisahkan setiap unit pikiran yang
berupa ide, sehingga tidak terjadi percampuran di antara unit pikiran penulis, (4) Penulis tidak
cepat lelah dalam menyelesaikan sebuah karangan dan termotivasi untuk masuk ke dalam
paragraph berikutnya, dan (5) Paragraph dapat dimanfaatkan sebagai pembatas antara bab
karangan dalam satu kesatuan yang koherensi : bab pendahuluan, bab isi, dan bab kesimpulan.
Fungsi paragraph bagi pembaca yang terdiri dari : (1) Dengan memisahkan atau menegaskan
perhentian secara wajar dan formal, pembaca dengan jelas memahami gagasan utama paragraph
penulis, (2) Pembaca dengan mudah menikmati karangan secara utuh, sehingga memperoleh
informasi penting dan kesayangan kondusif, (3) Pembaca sangat tertarik dan bersemangat
membaca paragraph per paragraph karena tidak membosankan atau tidak melelahkan, (4)
Pembaca dapat belajar bagaimana cara menarik untuk menyampaikan sebuah gagasan dalam
paragraph tulis, dan (5) Pembaca merasa tertarik dan termotivasi cara menjelaskan paragraph
tidak hanya dengan kata-kata, tetapi dapat juga dengan gambar, bagan, diagram, grafik, dan
kurva.

Persyaratan paragraph yang baik dan benar yaitu (1)kesatuan yang kompak, (2)
koherensi yang padu, (3) penggunaan metode pengembangan paragraph sebagai penjelas
gagasan uatama paragraph. Metode yang digunakan dari metode proses sampai dengan metode
definisi, (4) setiap paragraph harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis dalam kalimat
topik. Kalimat topik dalam paragraph ditulis dalam kalimat tunggal atau kalimat majemuk
bertingkat karena kedua kalimat itu hanya menyampaikan satu gagasan utama, (5) Penulis
paragraph tetap memperhatikan kaidah satuan bahasa yang lain, seperti ejaan, tanda baca,
kalimat, diksi, dan bentukan kata, (6) dalam penulisan karangan ilmiah, penulisan paragraph
harus diperhatikan hal-hal teknisi penulisan, seperti kutipan, sumber rujukan, tata letak grafik,
kurva, dan gambar, (7) Penulis pun memperhatikan jenis-jenis paragraph pada posisi bagian
karangan pendahuluan, isi, dan bagian kesimpulan, (8) Penulisan paragraph yang menjorok ke
dalam, sejajar, atau menekuk, (9) Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat
dalam sebuah paragraph, yaitu jumlah kosakata paragraph antara 30-100 kata dan jumlah kalimat
minimal tiga kalimat, (10) Jika uraian paragraph melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua
paragraph.

Jenis-jenis paragraph dilihat dari satuan karangan, yaitu paragraph pembuka, paragraph
isi dan paragraph penutup. Jenis-jenis paragraph dari sudut pandang sifat tujuan karangan, yaitu
paragraph eksposisi, paragraph argumentative, paragraph deskriptif, paragraph naratif, dan
paragraph persuasive. Jenis-jenis paragraph dari posisi kalimat topik dalam paragraph, yaitu
paragraph deduktif, paragraph induktif, paragraph deduktif-induktif, paragraph ineratif, dan
paragraph tanpa kalimat topik. Jenis-jenis paragraph dari cara pengambangan, yaitu paragraph
menerangkan, paragraph merinci, paragraph contoh, paragraph buktian, paragraph pertanyaan,
paragraph perbandingan, dan paragraph sebab akibat.

Demikianlah isi makalah kami, baik dari segi pendahuluan, pembahasan, isi, dan
penutup. Jika terdapat kesalahan dalam penulisan dan penjabaran kami mohon maaf kepada
pembaca. Oleh karena itu, kami selaku pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar makalah ini dapat dibuat lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti, Arsjad Maidah G., Ridwan Sakura H. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis
Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Brotowidjoyo, Mukayat D. 2002. Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Akademika Pressindo.
Keraf, Gorys. 1997. Komposisi, sebuah Pengantar Kamahiran Bahasa. Ende: Penerbit Nusa
Indah.
Swasono, Sri-Edi. 1990. Pedoman Menulis Daftar Pustaka, Catatan Kaki untuk Karya Ilmiah
dan Terbitan Ilmiah. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Winkler, Anthony C. dan Mc.Cuen Jo Ray. 1989. Writing the Reseacrh Paper: A Hanbook , Ed.
ke-3, New York: Hacourt Brace Javanovich Publishers.

Anda mungkin juga menyukai