Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
EKSTRAKSI PELARUT
(Ekstraksi Cobalt dengan Ditizon dalam Pelarut Kloroform)
disusun oleh
Nama : Landep Ayuningtias
NIM : 151810301065
Kelompok : 2
Kelas : B
I. Tujuan Percobaan
Memisahkan logam Co dari campuran menggunakan metode ekstraksi pelarut
Menentukan kadar Co dalam sampel
II. Tinjauan Pustaka
II.1 Material Safety Data Sheet (MSDS)
II.1.1 Cobalt (Co)
Cobalt memiliki fase padat, tidak berbau, berasa hambar, dan berwarna biru.
Massa atom relatif cobalt 58,93 g/mol, titik didihnya 3100 C, dan titik leburnya 1493
C. Bahan ini dapat mengiritasi mata dan menyebabkan mual atau muntah apabila
menelannya dalam jumlah banyak sehingga pertolongan pertama yang dapat diberikan
apabila tertelan yaitu minumlah 1-3 gelas air dan segera meminta pertolongan medis
(Sciencelab, 2017).
II.1.2 Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida memiliki rumus molekul NaOH. Bahan ini berfase padat,
berwarna putih, berbau, titik didihnya 1388 C, dan titik lelehnya 327 C. Bahan ini
mudah larut dalam air dingin, reaktif dengan logam dan alkali. NaOH ini berbahaya
apabila terkena mata, kulit, terhirup, dan tertelan, sehingga pertolongan pertama yang
bisa dilakukan apabila tertelan, yaitu jangan memaksakan memuntahkan secara sengaja
dan segera minta pertolongan medis (Sciencelab, 2017).
II.1.3 Asam Klorida (HCl)
Asam klorida memiliki bentuk cair, berbau tajam, berwarna sampai agak
kekuningan, dan berasa pedas. Bahan ini memiliki berat molekul 36,5 g/mol, titik
leburnya -20 C, titik didihnya 85 C, dan berat jenisnya 3,21 kg/m3. Bahan ini dapat
mengiritasi mata dan menyebabkan mual atau muntah apabila menelannya dalam
jumlah banyak sehingga pertolongan pertama yang dapat diberikan apabila tertelan
yaitu minumlah 1-3 gelas air dan segera meminta pertolongan medis (Sciencelab, 2017).
II.1.4 Kloroform (CHCl3)
Kloroform berwujud cair, berbau agak manis, berasa pedas manis, dan tidak
berwarna. Aseton memiliki berat molekul 119,38 g/mol, titik didih 61 C, titik lebur
-63,5 C, densitas uapnya 4,36 kPa, dan massa jenisnya 1,48 kg/m 3. Kloroform mudah
larut dalam minyak, tidak korosif terhadap kaca, dan mudah terbakar. Kloroform
berbahaya apabila tertelan. Pertolongan pertama yang harus dilakukan apabila bahan
tertelan yaitu jangan memaksakan muntah kecuali dengan bantuan medis (Sciencelab,
2017).
II.1.5 Akuades (H2O)
Akuades didapatkan melaluiproses penyulingan sehingga tidak mengandung
mineral. Akuades berfase cair, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Akuades
memiliki massa jenis sekitar 1 gram/cm3 dan titik didihnya 100o C pada tekanan 1 atm.
Bahan ini tergolong bahan yang stabil sehingga tidak memerlukan penyimpanan khusus.
Akuades tidak menyebabkan korosi pada mata, kulit, dan tidak berbahaya apabila
terhirup maupun tertelan. Akuades termasuk bahan yang aman, sehingga tindakan
pertama yang perlu dilakukan apabila terjadi tumpahan kecil maupun besar yaitu,
dengan mengepel tumpahan dengan lap kering yang mudah menyerap (Sciencelab,
2017).
II.1.6 Ditizon (C13H12N4S)
Ditizon memiliki bentuk padatan (bubuk), tidak berbau, dan berwarna biru
gelap. Ditizon memiliki berat molekul 256,32 g/mol dan titik leburnya 168 o C.
Diphenylthiocarbazone atau Ditizon merupakan salah satu ligand organik dalam analisis
secara spektrofotometer serta dalam proses ekstraksi logam-logam. Ditizon cukup
sensitif untuk penentuan logam-logam seperti Pb, Zn, Cd, Ag, Hg, Cu, Co. Bahan ini
dapat mengiritasi mata dan menyebabkan mual atau muntah apabila menelannya dalam
jumlah banyak sehingga pertolongan pertama yang dapat diberikan apabila tertelan
yaitu minumlah 1-3 gelas air dan segera meminta pertolongan medis (Sciencelab, 2017).
Day, R.A dan A.L Underwood. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga.
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press.
Petrucci, Ralph H, dkk. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.