Anda di halaman 1dari 12

PERCOBAAN FAKTOR-FAKTOR LAJU REAKSI

Disusun Oleh:
Kelompok 8
Abkarin Tara Nadhira
Andry Yuliyanto
Brigitta Silalahi
Riesa Rizkia Agustina H

KIMIA

XI IPA 3
SMA NEGERI 3
Jl.Pakuan No: 4 Bogor
I. Tujuan
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

II. Dasar Teori


Laju reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau
produknya per satuan waktu, yang dinyatakan dengan persamaan reaksi:

Peraksi (reaktan) hasil reaksi (produk)

Ukuran jumlah zat dalam reaksi kimia umumnya dinyatakan sebagai


konsentrasi molar atau molaritas (M). Dengan demikian maka laju reaksi
menyatakan berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya
konsentrasi zat hasil reaksi setiap satu satuan waktu (detik). Satuan laju
reaksi umumnya dinyatakan dalam satuan mol (mol/liter detik). Laju reaksi
ada yang berlangsung sangat lambat, sangat cepat berada diantaranya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi:
1. Suhu
Pada umumnya semakin tinggi suhu suatu sistem, semakincepat
reaksi kimia berlangsung.
2. Keberadaan katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat atau memperlambat
reaksi kimia tanpa zat itu sendiri mengalami perubahan komposisi
secara permanen.
3. Konsentrasi reaktan
Semakin tinggi konsentrasi semakincepat reaksi.
4. Luas partikel
Semakin kecil ukuran reaktan padat semakin cepat reaksi. Contohnya :
Tatal kayu terbakar lebih cepat dibandingkan kayu utuh.

Teori Tumbukan ( Collison theory)


Teori ini disajikan untuk menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.Teori ini meninjau molekul yang menjalani
reaksi untuk menjelaskan gejala yang diamati.Teori ini
mempostulatkan agar suatu reaksi dapat terjadi, molekul harus
bertumbukan satu sama lain dengan energi yang cukup untuk
memutus ikatan kimia dalam reaktan.
Komplek steraktifkan (Activated complex)
Spesies yang sangat energetik dansangat tidak stabil akan
terbentuk. Meskipun energinya cukup, tidak semua tumbukan diantara
molekul yang bereaksi akan menghasilkan produk. Karena molekul
terori entasi kearah yang salah.
Energi aktivasi Ea (Activatonenergi)
Merupakan energi minimum yang dapat menyebabkan laju reaksi.
Jika tumbukan molekul tidak cukup energetik, molekul hanya akan
kembali ke dalam keadaan awal meskipun sejenak molekul tersebut
berubah bentuk.

III. Alat dan Bahan


1) Alat
- Tabung reaksi

- Kaki tiga
- Gelas ukur - Spirtus

- Penjepit tabung reaksi


- Termometer
- Gelas kimia
- Stopwatch - 3 Kertas dengan tanda
- Pipet silang di tengahnya
- Mortar(lompang dan - Timbangan
alu) - Korek
2) Bahan
- 3 pita magnesium - H2O2 5%
(5cm) - CaCO3
- HCl 0,5 M - Na2S2O3 0,2M
- HCl 1M - MnO2
- HCl 2M

- NaCl

IV. Cara Kerja


PERCOBAAN 1
Pengaruh Konsentrasi
1. Siapkan 3 tabung reaksi, HCl 0,5M, HCl
1M, HCl 2M, dan 3 pita magnesium
(5cm), dan gelas ukur.
2. Ukur HCl 0,5M, 1M, 2M, masing-masing
sebanyak 10ml dan tuangkan ke dalam
tabung reaksi yang berbeda.
3. Masukkan pita magnesium ke masing-masing tabung reaksi
4. Hitung waktu yang dibutuhkan sampai gelembung hilang.
PERCOBAAN 2
Pengaruh Luas Permukaan
1. Siapkan 3 tabung reaksi,
mortar, kapur, HCl 2M,
gelas ukur.
2. Hancurkan CaCO3 menjadi
3 jenis (serbuk, butiran,
keping).
3. Timbang tiap-tiap bentuk
CaCO3 sebereat 1 gram.
4. Lalu masukkan ke dalam
tabung reaksi yang berbeda.
5. Ukur HCl sebanyak 10ml dan tuangkan pada tabung reaksi. Lakukan
hal yang sama pada dua tabung reaksi lainnya.
6. Amati yang terjadi dan catat waktu hingga gelembung menghilang.

PERCOBAAN 3
Pengaruh Suhu
1. Siapkan 3 gelas kimia, Na2S2O3 0,2M, gelas ukur, spirtus, kaki tiga,
korek, dan 3 Kertas dengan tanda silang di tengahnya.
2. Ukur Na2S2O3 sebanyak 20ml, dan tuangkan ke gelas kimia. Lakukan
hal yang sama pada dua
gelas kimia yang lain.
3. Suhu gelas kimia pertama
adalah 25C, setara
dengan suhu ruangan.
4. Panaskan gelas kimia
yang kedua hingga
bersuhu 35C.
5. Panaskan gelas kimia
yang ketiga hingga bersuhu 45C.
6. Letakkan masing-masing gelas kimia di atas kertas dengan tanda
silang.
7. Tambahkan HCl sebanyak 10ml ke dalam masing-masing gelas kimia.
8. Catat waktu yang dibutuhkan sampai tanda silang pada kertas tak
terlihat lagi.

PERCOBAAN 4
Pengaruh Katalis
1. Siapkan 3 gelas kimia, H2O2 5%, NaCl, pipet, MnO2, spatula, gelas
ukur.
2. Ukur H2O2 5% sebanyak 20 ml dan tuangkan pada gelas kimia.
Lakukan hal yang sama pada dua gelas kimia yang lain.
3. Amati gelas kimia pertama.
4. Tambahkan 8 tetes NaCl
pada gelas kimia kedua.
Amati yang terjadi.
5. Hancurkan MnO2 dengan
spatula lalu ambil sedikit
(seujung spatula) dan
masukkan ke dalam gelas
kimia ketiga. Amati yang
terjadi.

V. Data Pengamatan
1) Percobaan 1 (pengaruh konsentrasi)
- Tabung reaksi pertama : 50 menit
- Tabung reaksi kedua : 8 menit 15 detik
- Tabung reaksi ketiga : 3 menit 10 detik
2) Percobaan 2 (pengaruh luas permukaan)
- Tabung reaksi pertama : 10 menit 15 detik
- Tabung reaksi kedua : 23 menit 14 detiik
- Tabung reaksi ketiga : 32 menit 39 detik
3) Percobaan 3 (pengaruh suhu)
- Gelas kimia pertama : 20 detik
- Gelas kimia kedua : 13 detik
- Gelas kimia ketiga : 10 detik
4) Percobaan 4 (pengaruh katalis)
- Pada gelas kimia pertama terbentuk sedikit gelembung.
- Pada gelas kimia kedua tidak terbentuk gelembung
- Pada gelas kimia ketiga reaksi terjadi sangat cepat dan terbentuk
banyak gelembung. Air menjadi keruh dan berwarna kecoklat-
coklatan.

VI. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan, kita dapat mengetahui bahwa
laju reaksi dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain
pengaruh konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis. Pengetahuan
tentang hal ini memungkinkan kita dapat mengendalikan laju reaksi, yaitu
melambatkan reaksi yang merugikan dan menambah laju reaksi yang
menguntungkan.
Untuk mempercepat laju reaksi dapat dilakukan dengan ;
memperbesar konsentrasi pereaksi, menaikkan suhu, memperkecil ukuran
zat padat dan menggunakann katalis.

VII. Kesimpulan
Ada empat faktor yang mempengaruhi laju reaksi, yakni konsentarsi, luas
permukaan, suhu, dan katalis.
1) Percobaan 1 (pengaruh konsentrasi)
Semakin besar konsentrasi, semakin cepat reaksi berlangsung
Pada umumnya, reaksi akan berlangsung lebih cepat jika
konsentrasi pereaksi diperbesar. Zat yang konsentrasinya besar
mengandung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-
partikelnya tersusun lebih rapat dibanding zat yang konsentrasinya
rendah. Partikel yang susunannya lebih rapat, akan lebih sering
bertumbukan dibanding dengan partikel yang susunannya renggang,
sehingga kemungkinan terjadinya reaksi makin besar. Bila partikel
makin banyak, akibatnya lebih banyak kemungkinan partikel saling
bertumbukan yang terjadi dalam suatu larutan, sehingga reaksi
bertambah cepat.
2) Percobaan 2 (pengaruh luas permukaan)
CaCO3 yang lebih halus bereaksi lebih cepat, sedangkan yang
lebih kasar bereaksi lebih lambat.
Faktor yang mempengaruhi reaksi pada eksperimen diatas
adalah faktor luas permukaan. Semakin luas luas permukaan
sentuhnya, semakin mempercepat tumbukan efektif antar partikel yang
akan menghasilkan reaksi. Sehingga waktu yang dibutuhkan juga
singkat. Serbuk memiliki luas permukaan lebih luas dibandingkan
bongkahan, sehingga kapur serbuk lebih cepat bereaksi dengan HCl.
Reaksi yang berlangsung lebih cepat adalah dengan
penambahan kapur berwujud serbuk. Karena semakin besar luas luas
permukaan, maka akan mempercepat proses tumbukkan antar
partikel.
Butiran yang lebih halus bereaksi lebih cepat.
Kepingan yang kasar bereaksi lebih lambat.
3) Percobaan 3 (pengaruh suhu)
Semakin tinggi suhu, semakin cepat reaksi berlangsung.
Karena pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi antara
Na2S2O3 dengan HCl adalah semakin tinggi suhu suatu larutan, maka
akan semakin cepat laju reaksi yang akan terjadi. Apabila suatu suhu
reaksi di naikkan, maka energi kinetik dari partikel-pertikel zat reaktan
yang bertumbukkan akan semakin cepat, sehingga zat produk yang
diperoleh makin besar.
4) Percobaan 4 (pengaruh katalis)
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi.
Pengaruh katalis dalam mempengaruhi laju reaksi terkait
dengan energi pengaktifan reaksi (Ea). Katalis yang digunakan untuk
mempercepat reaksi memberikan suatu mekanisme reaksi alternatif
dengan nilai Ea yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai Ea reaksi
tanpa katalis. Semakin rendah nilai Ea maka lebih banyak partikel yang
memiliki energi kinetik yang cukup untuk mengatasi halangan Ea yang
rendah ini. Hal ini menyebabkan jumlah tumbukan efektif akan
bertambah, sehingga laju reaksi juga akan meningkat.
Katalis yang mempercepat laju reaksi disebut katalis (+) atau katalis
saja. Sedangkan katalis yang memperlambat laju reaksi disebut katalis
(-) atau lebih umum disebut Inhibitor
Dari percobaan diatas, dapat dilihat bahwa pada tabung I terjadi
penguraian H2O2 yang ditandai dengan timbulnya sedikit gelembung.
Pada tabung II H2O2 ditambah dengan NaCl 0.1M, tetapi tidak
mempengaruhi proses penguraian H2O2 karena hampir tidak ada
gelembung yang timbul. Sedangkan pada tabung III ditambah dengan
MnO2. Pada saat ditambah dengan MnO2 terlihat bahwa gelembung
semakin banyak dan warna larutan berubah menjadi coklat.
Berdasarkan data dan hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pereaksi yang merupakan katalis adalah MnO2
2. Pereaksi yang bukan merupakan katalis adalah NaCl
3. Tanpa katalis reaksi berlangsung cepat
4. Dengan katalis reaksi berlangsung lambat

VIII. Soal
1) Diketahui reaksi 2NO(g) + O2(g) N2O4(g)
Bila mula-mula 2 mol NO bereaksi dengan 2 mol oksigen dalam ruang
2 liter selama 10 detik, tentukan besarnya laju reaksi pembentukan
N2O4!
2NO(g) + O2(g) N2O4(g)
Mula-mula : 2 mol 2 mol
Setelah 10 detik : 1 mol 2 mol 1 mol
Mol N2O4 yang terbentuk = 1 mol

Molaritas N2O4 =

1
= = 0,5 mol/l
2
0,5
Laju pembentukan N2O4 = = 0,05 M/detik
10
2) Empat mol NOCl terurai dalam ruang 5 liter sesuia reaksi:
2NOCl(g) 2NO(g)+ Cl2(g)
Terbentuk 1 mol gas Cl2, tentukan :
a. Besarnya laju pengurangan NOCl dalam waktu 20 detik.
b. Besarnya laju pembentukan NO dan Cl2 dalam waktu 10 detik.
a. 2NOCl(g) 2NO(g) + Cl2(g)
mula-mula : 4 mol
bereaksi : 2 mol 2 mol 1 mol
2
Mol NaCl = x 2 mol = 2 mol
2
2
M NaCl =
5
2
5
V NaCl =
20
2 1
= x = 0,02 M/det
5 20
2
b. M NO =
5
2
5 2 1
V NO= = x = 0,04 M/detik
10 5 10
1
M Cl2 =
5
1
5 1 1
V Cl2 = = x = 0,02 M/detik
10 5 10

3) Perhatikan data hasil percobaan berikut:


No. Bentuk Zink Konsentrasi Suhu (C)
HCl(M)
1 Keping 0,5 30
2 Keping 2 50
3 Serbuk 0,5 30
4 Serbuk 2 50
Percobaan manakah yang mempunyai laju reaksi paling besar?
Jelaskan alasan anda!
Percobaan no,2 yatu keping zink dengan konsentrasi HCl 2 M
dengan suhu 50o. Karena semakin besar konsentrasinya maka laju
reaksi semakin cepat, dan semakin besar suhunya, laju reaksi pun
semakin cepat, dan dilihat dari percobaan yang dilakukan, bentuk
keping laju reaksinya lebih cepat/besar.
4) Apakah yang dimaksud dengan energi pengaktifan atau energi
aktivasi?
Energi pengaktifan atau energi aktivasi adalah energi minimum yang
diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi. Sebagai contoh
adalah reaksi antara hidrogen (H2) dengan oksigen (O2)
menghasilkan air.
5) Jelaskan pengaruh energi pengaktifan atau energi aktivasi terhadap
laju reaksi!
Semakin rendah nilai energi pengaktifan reaksi maka lebih banyak
partikel yang memiliki energi kinetik yang cukup untuk mengatasi
halangan energi pengaktifan reaksi yang rendah ini. Hal ni
menyebabkan jumlah tumbukan efektif akan bertambah, sehingga
laju reaksi juga akan meningkat.
6) Jelaskan pengaruh katalis terhaap laju reaksi!
Katalis adalah suatu zat yang berfungsi mempercepat terjadinya
reaksi, tapi pada akhir reaksi dapat diperolehj kembali. Fungsi katalis
adalah menurunkan energi aktivasi, sehingga jika ke dalam suatu
reaksi ditambahkan katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi.
Hal ini disebabkan karena zat yang bvereaksi akan lebih mudah
melampaui energi aktivasi.
7) Suatu reaksi berlangsung 3 kali lebih cepat setiap suhunya dinaikkan
20C. Jika laju reaksi pada suhu 10C adalah M/detik, tentukan laju
reaksi pada saat suhu dinaikkan menjadi 70C!

(20 )
V2 = 3 x
60
(20 )
=3 x

= 33 x = 27x
8) Suatu reaksi kimia berlangsung pada suhu 20C memerlukan waktu 10
detik. Setiap kenaikkan suhu 20C, reaksi akan lebih cepat 2 kali dari
semula. Tentukan waktu yang diperlukan jika suhu dinaikkan menjadi
80C!
t = 80-20 = 60C
1 1
V1 = =
1 10
60
(20 ) 1
V2 = 2 x
10
1 8
= 23 x =
10 10
1
t2 =
2
1
= 8
10
10
= = 1,25 detik
8

Anda mungkin juga menyukai