Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kenang
Pipit Taufik
Haruskah ku tanpamu?
Haruskah ku sendiri?
Puisi berjudul kenang karya Pipit Taufik ini bertemakan percintaan, lebih persisnya
perihal patah hati. Penyair mengungkapkan kegundahan hati karena berpisah dengan
menyakitimu. Bahkan penyair merindukan kembali sang mantan itu, buktinya : Tak
sanggup aku menahan rindu ini/tak sanggup aku menahan air mata ini.
Puisi ini lebih cenderung berbentuk curahan hati penyair. Berisi luapan
puisinya hanyalah berupa luapan ekspresional perasaan. Puisi ini seolah diciptakan
terakomodir. Kami selaku pembaca seperti tidak diizinkan ikut merasakan apa yang
dirasakan penyair. Tak tampak proses perenungan mendalam dalam penciptaan puisi
ini. Indikatornya, terlihat dari segi bahasa yang digunakan tidak terlalu mendalam.
digalakan, puisi ini tampaknya kurang cocok digunakan sebagai bahan ajar apresiasi
sastra di sekolah. Puisi ini kurang menunjukan pesan moral yang baik. Dari segi
pengunaan bahasa puisi ini tidak terlalu memperlihatkan diksi yang mantap. Tidak
banyak metafor atau majas-majas lain yang mempercantik tampilan puisi. Bahkan
dalam puisi tersebut terdapat konteks yang maknanya kami rasa kurang jelas. Simak
kutipan berikut: Kumohon berjanjilah padaku/Tak seindah dulu, saat kau telah
memilikinya
Secara umum, puisi ini termasuk baik jika dilihat dalam pengertian bahwa
puisi adalah sebuah karya yang merupakan ekspresi penyair terhadap apa yang dilihat,
didengar dan dirasakannya. Namun sebaliknya jika dilihat dari sisi bahwa
siswa, juga sebagai bagian dari pembentukan karakter, maka puisi kangen ini
kurang cocok digunakan sebagai bahan ajar. Pendapat ini diambil berdasar telaah isi
ciamik. Begitu halnya penggunaan majas-majas penghias yang minim. Dari telaah isi
kita mendapati, puisi ini bertema percintaan, patah hati. Lebih berbentuk curahan hati
pribadi, tanpa keterlibatan pembaca secara intents. Dari segi isi, pesan moral dan
amanat yang disampaikan tidak terlalu banyak, bahkan terlihat inkonsistensi sikap
mencerminkan curahan hatinya. Namum alangkah lebih elok jika curahan itu
dari apa yang diungkapkan penyair. Selain itu yang tak boleh dilupakan adalah
pemilihan diksi yang apik akan memberikan sensasi yang unik. Pada akhirnya puisi
curahan hati yang melewati proses perenungan yang mendalam dan pemilihan diksi
yang baiklah yang akan memberikan energi dan imaji kuat di benak pembacanya
(penikmat sastra).
Di dalam kehidupan ini, banyak aktivitas insan manusia yang dilakukan untuk mengisi
kehidupan mereka. Baik aktivitas untuk memenuhi kebutuhan rohani maupun aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan jasmani. Ada yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif.
Namun kenyataan riilnya, banyak insan manusia yang cenderung memilih untuk berbuat
negatif. Salah satu diantaranya berasal dari kalangan pelajar di dunia ini. Apabila mereka
mendapat tugas ataupun saat ulangan maupun ujian, kebanyakan dari mereka membudayakan
kegiatan menyontek.
Di kalangan para pelajar saat ini, mereka justru berfikir cepat untuk menyelesaikan tugas-
tugas yang diberikan dengan mencontek. Padahal kegiatan itu sebenarnya membangun
karakter yang tidak baik. Apalagi jika kegiatan itu di budidayakan dalam setiap perbuatan,
maka tak salah lagi jika mereka justru kian sulit meninggalkan kegiatan tersebut.
Sebenarnya mencontek itu di dasari oleh beberapa faktor. Antara lain karena faktor terpaksa.
Para pencontek-pencontek ulung tersebut terpaksa mencontek karena mungkin dia
menginginkan untuk mendapat nilai bagus. www.elangajib.com Ada pula faktor lain yang
melatarbelakangi mencontek, yaitu karena mereka telah terbiasa dengan kegiatan itu. Padahal
mencontek itu adalah kebiasaan yang buruk. Namun, di kehidupan ini justru mencontek kian
marak di kalangan pelajar. Seperti mencontek PR ataupun tugas-tugas yang diberikan oleh
Bapak Ibu Guru, mencontek saat Ujian Nasional berlangsung.
Banyak kasus yang sering beredar di kalangan remaja pelajar, salah satunya yaitu mencontek.
Bahkan prosentase mencontek pada saat Ujian berlangsung kian membengkak tiap tahunnya.
Apabila kegiatan ini terus berkembang di kalangan pelajar kita, maka bagimana keadaan
pendidikan di Negara ini selnjutnya ?
Menurut ajaran Islam, mencontek sama halnya seperti mencuri. Padahal, mencuri itu adalah
hal yang dilarang, bahkan diharamkan oleh ajaran Islam karena mengakibatkan korban
menderita. Begitupun juga dengan mencontek. Jadi pada dasarnya, mencontek itu adalah
kegiatan menyalin hasil pekerjaan orang lain dan mencuri hasil pekerjaan orang lain tanpa
seizing pemiliknya.
Di Indonesia sekarang ini, membutuhkan generasi baru yang jujur dan bertanggung jawab.
Karena, kehidupan bangsa dan negara saat ini penuh dengan coretan keburukan, seperti
maraknya korupsi, penyuapan, penggelapan uang Negara, dan masih banyak lagi. Maka dari
itu, mulailah hidup tanpa mencontek, budayakanlah kejujuran. Agar bangsa dan Negara ini
menjadi Negara yang jujur.