Anda di halaman 1dari 4

PENGORGANISASIAN KOMUNITAS DAN PERANAN PEKERJA KOMUNITAS

Kelompok 2:
Pranadya Tania Putri (I24150018), Mahda Adila Al-Ulya (I24150047), Fenny Mutaali (I24150051), dan Rahmi Yawmil Fauzi
(I24150074)

Dosen Praktikum:
Widya Hasian, SKPm dan Sriwulan F. Falatehan, SPsi, MSi

ABSTRAK

Para era post-modern ini, ilmu pengetahuan dan tekonologi telah berkembang pesat.
Keywords:
aktor, pengorganisasian, peran
Kenyataannya, perkembangan itu tidak menyebar secara merata. Masih banyak daerah-
daerah yang belum memaksimalkan potensi. Oleh sebab itu, dilakukanlah program-program
Dikirim: pengembangan masyarakat yang bertujuan memajukan masyarakat serta komunitas-
29 Maret 2017 komunitas di dalamnya. Salah satunya yaitu program pembangunan PLTA di Desa Salebba.
Namun, hal itu tidak akan berhasil tanpa adanya pengorganisasian yang tepat. Rencana juga
Disampaikan pada Praktikum tidak akan berjalan tanpa adanya keterlibatan para pekerja komunitas atau aktor. Para aktor
Matakuliah Pengembangan harus mengetahui pola pengorganisasian yang jitu agar program pembangunan PLTA dapat
Masyarakat, Departemen Sains berhasil. Di lain pihak, setiap aktor memiliki peran masing-masing. Keberadaan aktor dengan
Komunikasi dan Pengembangan
peran yang sesuai akan mendorong keberhasilan program. Tanpa adanya pengorganisasian
Masyarakat FEMA IPB
dan pembagian peran yang tepat, pembangunan PLTA Desa Salebba mungkin hanya akan
menjadi wacana yang tidak terselesaikan.

PENDAHULUAN pengembangan masyarakat terdiri dari tiga pola: (1)


Pengembangan Komunitas Lokal, (2) Perencanaan
Pengembangan masyarakat merupakan suatu
Sosial, (3) Aksi Sosial. Menurut pendapat saudara,
aktivitas yang ditujukan untuk membuat masyarakat
bahan bacaan yang anda analisis termasuk dalam
menjadi lebih mampu untuk menyejaherakan
tipe pola yang mana? Jelaskan dengan
kehidupannya. Pengembangan masyarakat tidak terlepas
menunjukkan proses mangacu pada proses
dari adanya komunitas. Dalam hal ini pengembangan
pengorganisasian komunitas yang ada dalam bahan
masyarakat secara spesifik memang ditujukan kepada
bacaan!
komunitas-komunitas. Komunitas merupakan
2. Peran pekerja komunitas memiliki peran penting
sekumpulan individu-individu yang memiliki kesamaan
dalam pengembangan masyarakat. Paling tidak
nasib dan kebutuhan. Komunitas biasanya terkait erat
terdapat empat kategori peran pekerja komunitas
dengan batas-batas wilayah tertentu. Komunitas terdiri
dalam pengembangan masyarakat, yaitu (1)
dari aktor-aktor sosial yang memiliki peran masing-
Facilitative Roles, (2) Educational Roles, (3)
masing dalam komunitas tersebut. Dalam menjalankan
Representational Roles, (4) Technical Roles.
pengembangan masyarakat diperlukan suatu
Berdasarkan bahan bacaan, menurut pendapat anda
pengorganisasian masyarakat. Menurut Nasdian (2014)
pekerja komunitas (actor) termasuk dalam kategori
terdapat dua kategori tujuan utama yang terkait dengan
apa? Jelaskan pendapat saudara!
pengorganisasian komunitas. Pertama adalah cenderung
3. Analisis bacaan tersebut merujuk pada sustainablility
merujuk pada tugas (task) yang bertujuan untuk
program pengembangan masyarakat di dalam
menyelesaikan masalah dan mengacu pada proses yang
bacaan serta jelaskan pendapat saudara apabila
bertujuan untuk perluasan dan pemeliharaan sistem.
program tersebut dibandingkan dengan program
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan pembangunan versi pemerintah (yang cenderung
beberapa pertanyaan yang digunakan untuk berparadigma production centered development).
menganalisis pengorganisasian komunitas dan peranan
pekerja komunitas dalam bacaan PLTA Mini Bangkitkan
Desa Terpencil: Keberhasilan Desa Salebba, Sulawesi PENDEKATAN TEORITIS
Selatan, Atasi Keterbatasan PLN. Secara umum,
Pola Pengembangan Masyarakat
rumusan masalah yang akan diteliti, yaitu:
Rothman dan Tropman (1987) membagi pola
1. Menurut Rothman dan Tropman (1987)
pengembangan masyarakat menjadi tiga pola yaitu
pengorganisasian komunitas dalam kerangka
pengembangan komunitas, perencanaan sosial, dan aksi

Laporan Praktikum Matakuliah Pengembangan Masyarakat Semester Ganjil TA. 2016/2017 1


sosial. Pengembangan komunitas memiliki kategori PLTA tersebut tanpa mengenal lelah, mereka
tujuan lebih memberikan penekanan pada proses, mengorbankan tenaga, biaya, dan waktu bersama-sama
dimana komunitas diintegrasikan dan dikembangkan untuk membangun PLTA kembali. Warga desa tersebut
kapasitasnya dalam upaya memecahkan masalah warga berusaha memenuhi kebutuhan dasar mereka dan
komunitas secara kooperatif berdasarkan kemauan dan memecahkan masalahnya melalui gotong royong
kemampuan menolong diri sendiri sesuai dengan prinsip membantu pelaksanaan pembangunan, adanya
demokrasi (Nasdian, 2014). Perencanaan sosial memiliki musyawarah, rembug desa, bersedia dalam kegiatan
kategori tujuan yang berorientasi pada penyelesaian sosialisasi, dan banyak kegiatan lain demi terwujudnya
masalah. Sedangkan pola aksi sosial mengarah pada PLTA di desa tersebut.
task goal dan process goal.
Peran Pekerja Komunitas
Peranan Pekerja Komunitas
Menurut kami, peran pekerja komunitas (actor)
Pekerja pengembangan masyarakat atau dapat dalam bacaan termasuk dalam kategori facilitative roles
disebut community worker (CW) memiliki peranan dan educative roles. Dalam hal ini, yang menjalankan
penting dalam kegiatan pengembangan masyarakat. peran fasilitatif yaitu Kepala Desa, Kepala Dusun, LP2M,
Setidaknya menurut Nasdian (2014) terdapat tiga peran serta Sekcam, di mana merekalah yang memberikan
dari CW yaitu sebagai enabler atau organizer atau inspirasi dan motivasi kepada masyarakat, sehingga
educator. Dalam pelaksanaannya ketiga peran tersebut masyarakat termotivasi untuk membangun PLTA untuk
bergerak dari satu peran ke peran lainnya sehingga pertama kali dan melanjutkan PLTA setelah trauma
seorang CW dapat dikatakan memiliki peranan ganda. kegagalan PLTA pertama pada pembangunan kedua.
Lebih lanjut Nasdian (2014) membagi peranan CW Tidak hanya itu, mereka juga yang mendorong semangat
menjadi empat peran, yaitu facilitative roles (fasilitator), masyarakat kembali ketika ada pihak lain dari desa
educational roles (pendidik), representational roles sebelah memprovokasi mereka untuk tidak melanjutkan
(utusan atau wakil), dan technical roles (teknikal). PLTA. Di sisi lain, Kepala Desa Salebba memfasilitasi
Peranan tersebut memilikii spesifikasi dalam setiap program studi banding ke Kabupaten Mamasa dan LP2M
fungsinya. dibantu Kepala Desa dan Kepala Dusunmemfasilitasi
rembuk desa di setiap dusun. Sementara itu, peran
edukatif dijalankan oleh teknisi turbin dari Kabupaten
PEMBAHASAN Mamasa. Hal itu karena sang teknisi, Ir. Palinggi,
Pola Pengembangan Masyarakat memberikan pelatihan kepada warga terpilih terkait cara
pengoperasian mesin serta pemeliharaan PLTA.
Berdasarkan pada bacaan PLTA Mini
Bangkitkan Desa Terpencil: Keberhasilan Desa Salebba, Keberlanjutan dan Paradigma Program
Sulawesi Selatan, Atasi Keterbatasan PLN, dapat Menurut pendapat kami, program dalam bacaan
diketahui bahwa pola pengorganisasian komunitas yang sudah berkelanjutan, karena setelah pembangunan PLTA
dilakukan adalah pola pengembangan lokalitas selesai dilakukan, warga masih terus berperan untuk
masyarakat. Hal ini terlihat dari adanya upaya dalam merawat PLTA di wilayah mereka dan tidak bergantung
memecahkan masalah warga secara kooperatif pada para pekerja komunitas yang memfasilitasi mereka.
berdasarkan kemauan dan kemampuan menolong diri
Apabila dibandingkan program pembangunan
sendiri. Melihat antusiasme warga terhadap kebutuhan
versi pemerintah yang cenderung berfokus pada produksi
listrik memunculkan ide Sekcam Ponre untuk
(production-centered development), program ini selain
membangun PLTA dengan tenaga turbin. Masyarakat
berfokus pada hasil produksi (listrik) juga membangun
bersedia terlibat langsung secara sukarela dan berperan
masyarakatnya untuk dapat berperan aktif melaksanakan
sebagai donator dengan memulai pembangunan
pembangunan PLTA tenaga turbin. Jadi, program
infrastruktur dan menyumbang dana atas dasar
pembangunan PLTA di Desa Salebba ini termasuk
kebutuhan listrik yang memang sangat dibutuhkan di
people-centered development.
Desa Salebba. Selain itu, pengembangan lokalitas
masyarakat dalam prosesnya dibuktikan adanya
pengembangan masyarakat berdasarkan suber daya
KESIMPULAN
potensial alam tingkat lokal masyarakat desa yaitu desa
tersebut memiliki topografi perbukitan yang sumber mata Berdasarkan bacaan PLTA Mini Bangkitkan
air yang cukup memadai dan modal semangat gotong Desa Terpencil: Keberhasilan Desa Salebba, Sulawesi
royong yang masih kental di masyarakat. Selatan, Atasi Keterbatasan PLN dapat dilihat bahwa
pola pengembangan masyarakat di Desa Salebba adalah
Masyarakat Desa Balebba sadar akan kemauan
pengembangan lokalitas, terlihat dari adanya upaya
dan kemampuan untuk menolong diri sendiri. Walaupun
dalam memecahkan masalah warga secara kooperatif
pembangunan pertama PLTA gagal, masyarakat Desa
berdasarkan kemauan dan kemampuan menolong diri
Balebba tetap berusaha mencoba kembali membangun

Laporan Praktikum Matakuliah Pengembangan Masyarakat Semester Ganjil TA. 2016/2017 2


sendiri. Peran para pekerja komunitasnya dibagi menjadi Rothman dan Tropman. 1987. Models of Community
facilitative roles yang dilakukan oleh Kepala Desa, Organization and Macro Perspectives: Their Mixing
Kepala Dusun, LP2M, serta Sekcam, dan educative roles and Phasing. Illionis (US): F.E. Peacock Publishers
oleh teknisi turbin, Ir. Palinggi. Paradigma program Sidik MA. 2005. PLTA Mini Bangkitkan Desa Terpencil:
pembangunan di Desa Salebba ini adalah people- Keberhasilan Desa Salebba Sulawesi Selatan, Atasi
centered development dan program ini termasuk Keterbatasan PLN. Jakarta [ID]: CESS & JPIP.
sustainable program.

DAFTAR PUSTAKA
Nasdian FT. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta
(ID): Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Laporan Praktikum Matakuliah Pengembangan Masyarakat Semester Ganjil TA. 2016/2017 3

Anda mungkin juga menyukai