OSTEOMYELITIS
Disusun Oleh:
Osteomyelitis
Disusun oleh:
Pembimbing
Jakarta, Desember
2016
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Pada orang dewasa, osteomyelitis juga dapat awali oleh bakteri dalam
aliran darah, namun biasanya akibat kontaminasi jaringan saat cedera atau operasi.
Osteomyeelitis kronik adalah akibat dari osteomyelitis akut yang tidak ditangani
dengan baik. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, osteomyelitis sangan
resisten terhadap pengobatan dengan antibiotika. Infeksi tulang sangat sulit untuk
ditangani, bahkan tindakan drainase dan debridement, serta pemberian antibiotika
yang tepat masih tidak cukup untuk menghilangkan penyakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Klasifikasi
Faktor Risiko
Diabetes mellitus
Pasien yang mendapat hemodialisis
Orang yang daya tahan tubuhnya lemah/buruk
Sickel cell disease
Penyalahguna obat obatan IV
Orang tua.
Alkoholisme
Penggunaan steroid jangka panjang
Penyakit sendi kronik
Trauma (pembedahan ortopedi atau fraktur terbuka)
Pemakaian prosthetic ortopedi
Rasjad C., Infeksi dan Inflamasi. Dalam Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi.
Edisi 3. Penerbit Yarsif Watampone. Jakarta. 2007. Hal 132- 41.
Etiologi
Organisme spesifik yang diisolasi dari osteomyelitis seringkali
dihubungkan dengan usia pasien atau keadaan-keadaan tertentu yang
menyertainya (trauma atau riwayat operasi). Staphylococcus aureus terlibat pada
kebanyakan pasien dengan osteomielitis hematogenous akut dan bertangguang
jawab atas 90% kasus pada anak-anak yang sehat. Penyebab osteomielitis pada
anak-anak ialah Staphylococcus aureus (89-90%), Streptococcus (4-7%),
Haemophillus influenza (2-4%), Salmonella typhi dan Escherichia coli (1-2%).
Bakteri penyebab osteomielitis kronik terutama Staphylococcus aureus (75%),
atau Escherichia coli, Proteus atau Pseudomonas aeruginosa. Staphylococcus
epidermidis merupakan penyebab utama osteomielitis kronik pada operasi-operasi
ortopedi yang menggunakan implan.
Organism Comments
Children (1 to 16 years)
S. aureus
Streptococcus pyogenes
Haemophilus influenzae
Klasifikasi Osteomyelitis
Osteomyelitis secara umum dapat diklasifikasikan berdasarkan perjalanan
klinis, yaitu Osteomyelitis akut, sub akut, dan kronis. Hal tersebut tergantung dari
intensitas proses infeksi dan gejala yang terkait.
2.6.1 Anamnesa
Osteomyelitis Hematogen Akut
Osteomyelitis hematogen akut berkembang secara progresif atau cepat.
Pada keadaan ini mungkin dapat ditemukan adanya infeksi bakterial pada kulit
dan saluran napas atas. Gejala lain dapat berupa nyeri yang konstan pada
daerah infeksi, nyeri tekan dan terdapat gangguan fungsi anggota gerak yang
bersangkutan. Gejala gejala umum timbul akibat bakterimia dan septikemia
berupa panas tinggi, malaise serta nafsu makan yang berkurang.
Radiologi
Osteomyelitis Kronis
Penderita sering mengeluhkan adanya cairan yang keluar dari
luka/sinus setelah operasi yang bersifat menahun. Kelainan kadang kadang
disertai demam dan nyeri lokal yang hilang timbul didaerah anggota gerak
tertentu.
Gambar 5. Ultrasound image of the left hip shows a large joint effusion
Gambar 6. radiologik dari abses Brodie yang dapat ditemukan pada Osteomyelitis sub
akut/kronik. Pada gambar terlihat kavitas yang dikelilingi oleh daerah sclerosis.
Osteomyelitis Kronis
Pada foto rontgen dapat ditemukan adanya tanda tanda porosis
dan sklerosis tulang, penebalan periost, elevasi periosteum dan mungkin
adanya sekuestrum.
Gambar 7. Proyeksi AP wrist terlihat gambaran lesi osteolitik dan sclerosis extensive
dibagian distal metafisis pada radius
Gambar 8. Osteomyelitis lanjut pada seluruh tibia dan fibula kanan. Ditandai dengan
adanya gambaran sekuestrum (panah).
b. Mandibula
Biasanya terjadi akibat komplikasi fraktur, abses gigi, atau
ekstraksi gigi. Namun, infeksi Osteomyelitis juga dapat
menyebabkan fraktur pada mulut. Infeksi terjadi melalui kanal
pulpa merupakan yang paling sering dan diikuti hygiene oral yang
buruk dan kerusakan gigi.
.
Osteomyelitis Pada Tulang Belakang
Vertebra adalah tempat yang paling umum pada orang dewasa
terjadi Osteomyelitis secara hematogen. Organisme mencapai badan
vertebra yang memiliki perfusi yang baik melalui arteri tulang belakang
dan menyebar dengan cepat dari ujung pelat ke ruang diskus dan kemudian
ke badan vertebra. Sumber bakteremia termasuk dari saluran kemih
(terutama di kalangan pria di atas usia 50), abses gigi, infeksi jaringan
lunak, dan suntikan IV yang terkontaminasi, tapi sumber bakteremia
tersebut tidak tampak pada lebih dari setengah pasien.
Banyak pasien memiliki riwayat penyakit sendi degeneratif yang
melibatkan tulang belakang, dan beberapa melaporkan terjadinya trauma
yang mendahului onset dari infeksi. Luka tembus dan prosedur bedah yang
melibatkan tulang belakang dapat menyebabkan Osteomyelitis vertebral
nonhematogeno atau infeksi lokal pada diskus vertebra.
Gambar 13. Osteomyelitis
pada Vertebra.
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
BAB III
PENUTUP