Anda di halaman 1dari 14

PENYUSUNAN ANGGARAN

Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Sistim Pengendalian Manajemen

Dosen : Helman A. Rahmana,SE.M.Ak, CPSAK,CPMA,CPA,CA,Ak

Disusun Oleh :

Kelompok :2

Anggota :

1. Novia Intan Savitri (2015-105-011)


2. Gangga Widya Saraswati (2015-105-012)
3. Dyah Andriyani (2015-105-013)
4. Agung Karya Nugroho (2015-105-015)
5. Dyah Lestari (2015-105-017)
6. Muhammad Ulin Nuha (2015-105-018)

S1 AKUNTANSI

SEKOKLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMA SALATIGA

TAHUN AKADEMIK 2016/2017


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul :
PENYUSUNAN ANGGARAN dengan lancar tanpa suatu halangan apapun.

Kami menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai dengan
baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Sekian yang dapat kami sampaikan. Dan kami berharap semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Salatiga, Mei 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................ 1

BAB II. PEMBAHASAN......................................................................................... 2

A. Hakikat Anggaran...................................................................................... 2
B. Anggaran-Anggaran Lain.......................................................................... 3
C. Proses Anggaran........................................................................................ 3

BAB III. PENUTUP................................................................................................. 14

A. Kesimpulan................................................................................................. 14
B. Saran........................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 15

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketika fase Pengendalian Manajemen masuk pada rana teknis pelaksanaan, maka

menjadi penting untuk memahami dinamika dalam penganggaran. Penyusunan anggaran

merupakan faktor penting yang harus dibahas secara matang dan penerapannya harus

2
optimal. Proses dari penyusunan anggaran yang terjadi sebelum tahun atau periode

perusahaan berjalan.
Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana jangka pendek,

yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana didasarkan atas dampak

rencana kerja tersebut terhadap laba. Sistem penganggaran memiliki peran yang penting

dalam pencapaian tujuan perusahaan. Keberhasilan anggaran untuk mendukung tujuan

perusahaan dapat ditentukan dari sejauh manakah anggaran dapat memenuhi fungsi-

fungsinya. Hal ini tidak terlepas dari sistem penganggaran yang direncanakn dengan

baik. Permasalahan yang dihadapi adalah apakah sistem penganggaran yang diterapkan

perusahaan dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen

untuk mencapai tujuan perusahaan dengan maksimal.

B.Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Hakekat Anggaran ?
2. Apa saja jenis-jenis anggaran ?
3. Bagaimana prosedur penyusunan anggaran ?

C. Tujuan
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian
Manajemen yaitu Penyusunan Anggar yang diharapkan mahasiswa dapat memahami
secara mendalam.

3
BAB II
PEMBAHASAN
PENYUSUNAN ANGGARAN

A. Hakikat Anggaran

Anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek
yang efektif dalam organisasi. Anggaran memiliki karakteristik-karakteristik sebagai
berikut:

1. Anggaran mengestimasikan potensi laba dariunit bisnis tersebut.

2. Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin di dukung


dengan jumlah nonmoneter (contoh: unit yang terjual atau di produksi)

3. Biasanya meliputi waktu selama satu tahun.

4. Merupakan komitmen manajemen, manajer setuju untuk menerima tanggung jawab


atas pencapaian tujuan-tujuan anggaran.

5. Usulan anggaran di tinjau dan di setjuai oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya
dari pembuat anggaran.

6. Setelah di setujui, anggaran hanya dapat di ubah dalam kondisi-kondisi tertentu.

7. Secara berkala, kinerja keuangan actual dibandingkan dengan anggaran, dan varians
dianalisis serta di jelaskan.

Proses penyusunan anggaran di bedakan dari:

1)Hubungan dengan Perencanaan Strategi

Perencanaan strategis adalah proses memutuskan hakikat dan ukuran dari beberapa
program yang harus di jalankan guna mengimplementasikan berbagai strategis
organisasi. Proses penyusunan anggaran focus pada satu tahun, sementara
perencanaan strategis focus pada aktivitas-aktivitas yang mencakup periode
beberapa tahun. Suatu anggran, intinya, merupakan potongan satu tahun dari
rencana strategis organisasi, meskipun untuk alasan-alasan yang akan di bahas
dalam bab ini, proses penyususnan anggaran mencakup lebih dari sekedar mengisi
potongan.

1
Perbedaan lain antara rencana strategis dan anggaran adalah bahwa rencana
strategis intinya tertruktur berdasarkan lini produk atau program lain, sementara
anggaran terstruktur berdasarkan pusat tanggungjawab.

2)Perbedaan dengan Prediksi

Suatu prediksi memiliki karakteristik sebgai berikut:

a. Suatu prediksi bisa dinyatakan dalam istilah moneter.

b. Dapat untuk periode waktu kapan pun.

c. Pembuat prediksi tidak menerima tanggungjawab untuk memenuhi hasil yang


diprediksikan

d. Prediksi biasanya tidak disetujui oleh wewenang yang lebih tinggi.

e. Suatu prediksi diperbarui segera setelah informasi baru mengindikasikan


adanya suatu perubahan dalam kondisi.

f. Varians dari prediksi tidak dianalisis secara forma maupun berkala.

3)Kegunaan Anggaran

Penyusunan anggaran operasi mempunyai empat tujuan utama:

a. Menyelaraskan dengan Rencana Strategis

Rencana strategis mempunyai karakteristik-karakeristik sebagai berikut: di


buat pada awal tahun, di kembangkan berdasarkan informasi terbaik yang
tersedia pada saat itu, penyusunannya melibatkan relative sedikit manajer, dan
dinyatakan dalam istilah relative luas. Jika demikian, penyusunannya anggaran
menyediakan suatu peluang untuk membuat keputusan yang akan
meningkatkan kinerja sebelum suatu komitmen di buat untuk suatu cara operasi
yang spesifik selama tahun tersebut.

b. Koordinasi

Setiap manajer pusat tanggung jawab dalam organisasi berpartisipasi dalam


penyusunan anggaran. Selanjutnya, keika staf merangkai potongan-potongan
tersebut menjadi suatu rencana keseluruhan, maka inkonsistensi mungkin
muncul. Penyebab yang paling umum adalah adanya kemungkinan bahwa

2
rencana dari organisasi produksi tidak konsisten dengan volume penjualan
yang di rencanakan, baik secara total maupun untuk lini produksi tertentu.

c. Penugasan Tanggung Jawab

Anggaran yang telah di setujui seharusnya memperjelas tanggung jawab dari


setiap manajer. Anggaran tersebut juga memberikan wewenang kepada para
manjer pusat tanggung jawba guna membelanjakan sejumlah trtentu uang
untuk tujuan tertentu yang telah ditetapkan sbelumnya tanpa perlu persetujuan
dari wewenang yang lebih tinggi.

d. Dasar untuk Evaluasi Kinerja

Anggaran mencerminkan suatu komitmen oleh pembuatnya dengan atasannya.


Oleh Karena itu, anggaran menjadi tolok ukur (benchmark) terhadap mana
kinerja actual dapat dinilai. Anggaran menugaskan tanggung jawab pada ke
setip pusat tanggung jawb di organisasi. Pada tingkat puncak, anggaran
menugaskan bertanggungjawab ke pusat laba individual. Dalam pusat laba,
bertanggungjawab pada area fungsional (seperti pemasaran). Dalam area
fungsional, bertanggungjawab pada pusat tanggung jawab individual (seperti
kanor penjualan regional dalam organisasi pemasaran).

4)Isi dari Anggaran Operasi

a. Untuk organisasi secara keseluruhan dan untuk tiap unit bisnis

b. Diklasifikasikan berdasarkan pusat tanggung jawab,

Umumnya meliputi : Pendapatan, biaya produksi dan penjualan, beban pemasaran,


beban logistic (kadang kala), umum dan administrative, penelitian dan
pengembangan, pajak penghasilan (kadang kala), laba bersih.
Beban dapat bersifat : fleksibel, diskresioner, komitmen

a. Untuk waktu satu tahun yang dibagi per bulan atau per kuartal.

b. Jumlah totalnya sama dengan rencana strategis (kecuali direvisi).

5)Kategori Anggaran Operasi

3
Dalam organisasi yang lebih besar, ada halaman ringkasan dan halaman-halaman
lain yang berisi rincian dari unit bisnis, di tambah penelitian dan pengembangan,
serta beban umum dan administrative. Pos-pos pendapatan di susun pertama kali,
baik Karena merupakan pos-pos pertama dalam laporan laba rugi maupun juga
Karena jumlah anggaran pendapatan memengaruhi jumlah dari banyak pos lainnya.

a. Anggaran Pendapatan

Anggaran pendapatan berisi proyeksi penjualan unit dikalikan dengan harga


jual yang diperkirakan. Dari semua elemen anggaran laba, anggaran
pendapatan adalah yang paling penting, tetapi juga merupakan elemen yang di
pengaruhi oleh ketidakpastian paling besar. Tingkat ketidakpastian berbeda
antarperusahaan, oleh dalam perusahaan yang sama tingkat ketidakpastian
adalah berbeda pada waktu yang berbeda.

b. Anggaran Biaya Produksi dan Biaya Penjualan

Biaya bahan baku dan tenaga kerja standar untuk tingkat volume yang
direncanakan dari bauran standar atas produk di tampilkan di anggaran.
Manajer produksi membuat rencana untuk memperoleh kuantitas bahan baku
dan tenaga kerja. Mereka juga mengemangkan jadwal produksi untuk
memastikan bahwa sumberdaya yang di butuhkan guna menghasilkan kuantitas
yang dianggarkan akan tersedia.
Harga pokok penjuaklan yang di laporkan dalam anggaran ringkasan adalah
biaya standar dari produk yang dianggarkan akan dijual. Pengelaian atas
jumlah yang dapat di beli diperoleh dari otorisasi terbuka untuk dibeli (open
to buy) terinci yang di buat selama tahun tersebut, dan bukunya berdasrkan
jumlah yang tercantum dalam anggaran.

c. Beban Pemasaran

Beban pemasaran adlah beban yang di keluarkan untuk memperoleh penjualan.


Sebagian besar dari jumlah yang tercantum dalam anggaran mungkin telah
dikomitmenkan sebelum tahun tersebut di mulai.

d. Beban Logistik

Beban logistic biaanya di laporkan secara terpisah dari beban untuk


mendapatkan pesanan. Beban-beban tersebut mencakup entri pesanan,
4
pergudangan dan pengambilan pesanan,transportasi ke konsumen, dan
penagihan piutang.

e. Beban Umum dan Administratif

Ini merupakan beban dari unit-unit staf, baik di kantor pusat maupun di unit
bisnis.

f. Beban Penelitian dan Pengembangan

Anggaran penelitian dan pengembangan menggunakan salah satu dari dua


pendekatan, atau kombinasi dari keduanya. Dalam pendekatan pertama, jumlah
total merupakan fokusnya. Pendekatan alternatif adalah dengan
mengagregasikan rencana pengeluaran dari setiap proyek yang disetujui,
ditambah cadangan untuk pekerjaan yang mungkin akan dilaksanakan
walaupun saat ini belum teridentifikasi.

g. Pajak Penghasilan

Perusahaan tidak mempertimbangkan pajak penghasilan dalam penyusunan


anggaran untuk unit bisnis. Hal ini disebabkan karena kebijakan pajak
penghasilan ditetapkan di kantor pusat.

B. ANGGARAN-ANGGARAN LAIN

Meskipun fokus utama adalah pada penyusunan anggaran operasi, anggaran yang lengkap
juga meliputi anggaran modal, anggaran neraca, dan anggaran laporan arus kas.
1. Anggaran Modal
Anggaran modal menyatakan proyek-proyek modal yang telah disetujui, ditambah
jumlah sekaligus untuk proyek-proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan
tingkat yang lebih tinggi. Anggaran ini biasanya disusun secara terpisah dari
anggaran operasi dan oleh orang yang berbeda.
2. Anggaran Neraca
Anggaran neraca menunjukkan implikasi neraca dari keputusan-keputusan yang
tercakup dalam anggaran operasi maupun anggaran modal. Secara keseluruhan,
anggaran neraca bukanlah alat pengendalian manajemen, namun beberapa bagiannya
memang bermanfaat untuk pengendalian.
5
3. Anggaran laporan Arus Kas
Anggaran laporan arus kas menunjukkan berapa banyak yang yang dibutuhkan
selama tahun tersebut yang akan dipasok laba ditahan dan berapa banyak, jika ada,
yang harus diperoleh dari pinjaman atau dari sumber-sumber luar lainnya. Hal ini,
tentunya, adalah penting untuk perencanaan keuangan.
4. Manajemen Berdasarkan Tujuan
Tujuan keuangan dimana manajer bertanggung jawab untuk mencapainya selama
tahun anggaran ditetapkan dalam anggaran yang telah dijelaskan di atas. Implisit
dalam jumlah anggaran juga terdapat tujuan-tujuan tertentu: membuka kantor
penjualan baru, memperkenalkan lini produk baru, melatih kembali karyawan,
memasang sistem komputer baru, dan seterusnya. Beberapa perusahaan membuat
sasarannya menjadi eksplisit. Proses melaksanakan hal-hal tersebut disebut sebagai
manajemen berdasarkan tujuan (Management by objective MBO).

C. PROSES ANGGARAN

1. Organisasi

Departeman Anggaran.
Departemen anggaran, yang biasanya (tetapi tidak selalu) melapor kepada
controller korporat, menangani arus informasi dari sistem pengendallian
anggara. Departemen anggaran melakukan beberapa fungsi berikut ini:
a. Menerbitkan prosedur dan formulir-formulir untuk penyusunan anggaran.
b. Mengkoordinasi dan menerbitkan asumsi-asumsi yang akan menjadi dasar
bagi anggaran (misal:asumsi mengenai perekonomian).
c. Memastikan bahwa informasi disampaikan dengan tepat antar unit
organisasi terkait.
d. Memberikan bantuan kepada pembuat anggaran dalam penyusunan
anggaran.
e. Menganalisis anggaran yang diajukan dan memberikan rekomendasi,
pertama kepada pembuat anggaran dan kemudian kepada manajemen
senior.
f. Menangani proses pembuatan revisi anggaran selama tahun tersebut.
g. Mengkoordinasi pekerjaan departemen anggaran di eselon yang lebih
rendah (misal: departemen anggaran unit bisnis).
h. Menganalisis laporan kinerja dibandingkan dengan anggaran,
menginterpretasikan hasilnya dan menyusun laporan ringkasan untuk
manajemen senior.

6
Komite Anggaran

Komite anggaran terdiri dari anggota senior manajemen, seperti CEO, COO, dan
CFO. Di beberapa perusahaan, CEO membuat keputusan tanpa komite. Komite
anggaran melaksanakan suatu peranan yang penting. Komite tersebut meninjau
dan menyetujui atau menyesuaikan masing-masing anggaran.

2. Penerbitan Pedoman

Jika perusahaan menggunakan proses perencanaan strategi, tahun pertamanya


diawali dengan proses penyusunan anggaran. Tidak seperti penyusunan anggaran,
pengembangan rencana strategi biasanya tidak melibatkan manajer pusat
pertanggungjawaban tingkat lebih rendah. Langkah pertama dalam proses
penyusunan anggaran adalah mengembangkan garis pedoman yang mendasari
penyusunan anggaran, untuk disebarkan kepada semua manajer. Semua pusat
pertanggungjawaban harus mengikuti garis pedoman ini, seperti perkiraan inflasi
secara umum dan inflasi untuk hal tertentu seperti gaji, kebijakan tentang berapa
banyak karyawan yang dipromosikan, kompensasi dari upah dan gaji, termasuk
tunjangan. Petugas anggaran mengembangkan garis pedoman dan manajemen
senior menyetujuinya.

3. Usulan Anggaran

Dengan menggunakan garis pedoman, manajer pusat pertanggungjawaban dibantu


dengan staf, mengembangkan permintaan anggaran. Anggaran ini didasarkan pada
kegiatan yang ada (berjalan), yang kemudian dilakukan penyesuaian karena adanya:
Perubahan Kekuatan Eksternal
a. Perubahan dalam level kegiatan ekonomi umum yang berdampak terhadap
volume penjualan (seperti perubahan permintaan produk).
b. Perubahan harga beli bahan dan jasa.
c. Perubahan tarif upah tenaga kerja.
d. Perubahan aktivitas biaya kebijakan (seperti pemasaran, litbang, dan
administrasi).
e. Perubahan harga jual.
Perubahan Kebijakan dan Praktik Internal
a. Perubahan biaya produksi, karena peralatan dan metode baru.
b. Perubahan biaya kebijakan, berdasarkan antisipasi perubahan pekerjaan.

7
c. Perubahan pangsa pasar dan komposisi produk.

4. Negosiasi

Pembuat anggaran membahas anggaran yang diajukan dengan atasannya. Hal ini
merupakan inti proses penganggaran. Atasan berusaha untuk menilai validitas
setiap penyesuaian anggaran. Pada dasarnya, pertimbangan pengelolaan adalah
bahwa kinerja di dalam tahun anggaran seharusnya merupakan peningkatan kinerja
pada tahun sebelumnya. Atasan menyadari bahwa ia akan menjadi pembuat
anggaran pada tingkatan berikutnya dalam proses pembuatan anggaran, sehingga
pembuat anggaran harus menyiapkan diri untuk mempertahankan anggaran yang
akhirnya disetujui.

5. Tinjauan dan Persetujuan

Usulan anggaran diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam


organisasi. Ketika usulan tersebut mencapai puncak dari unit bisnis, analis
mengumpulkan potongan-potongan tersebut bersama-sama dan memeriksa
totalnya. Sebagian, analisis mempelajari konsistensi-misalnya, apakah anggaran
produksi konsisten dengan rencana volume penjualan? Persetujuan terakhir
direkomendasikan oleh komite anggaran kepada CEO. CEO juga menyerahkan
anggaran yang telah disetujui kepada dewan direksi untuk disahkan. Hal ini terjadi
pada bulan Desember, tepat sebelum awal tahun anggaran.

6. Revisi

Salah satu prinsip pemikiran dalam penyusunan anggaran adalah prosedur


memperbaiki anggaran setelah disetujui. Ada dua tipe perbaikan anggaran:
Prosedur yang memungkinkan pemutakhiran anggaran secara sistematis
(katakanlah, kuartalan)
Prosedur yang memungkinkan adanya revisi dalam keadaan tertentu

7. Anggaran Kontinjensi

8
Beberapa perusahaan membuat anggaran kontijensi yang mengidentifikasi bahwa
tindakan manajemen jika ada penurunan volume penjualan yang telah diantisipasi
dalam pengembangan anggaran (seperti penurunan 20% dari perkiraan terbaik
volume penjualan).

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Anggaran adalah potongan satu tahun dari rencana strategis. Tetapi, anggaran dibuat
lebih terinci dibandingkan dengan rencana strategis, dan penyusunannya melibatkan
manajer di semua tingkat organisasi. Anggaran operasi menunjukkan rincian dari
pendapatan dan beban untuk tahun anggaran untuk tiap pusat tanggung jawab dan

9
untuk organisasi secara keseluruhan. Anggaran disusun sedemikian rupa sehingga
angka-angka diidentifikasi dengan pusat tanggung jawab tertentu.

B. SARAN

Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat dan menambah


pengetahuan kita semua tentang sistim pengendalian manajemen. Khususnya tentang
spm terhadap penyusunan anggaran.

DAFTAR PUSTAKA

Anthony R, Govindorajan V. 2007. Manajement Control Systems. USA:Mc


Grawhill , ( Terjemahan Jakarta: Salemba Empat)

10

Anda mungkin juga menyukai