Disusun Oleh :
Kelompok :2
Anggota :
S1 AKUNTANSI
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul :
PENYUSUNAN ANGGARAN dengan lancar tanpa suatu halangan apapun.
Kami menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai dengan
baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Sekian yang dapat kami sampaikan. Dan kami berharap semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................ 1
A. Hakikat Anggaran...................................................................................... 2
B. Anggaran-Anggaran Lain.......................................................................... 3
C. Proses Anggaran........................................................................................ 3
A. Kesimpulan................................................................................................. 14
B. Saran........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika fase Pengendalian Manajemen masuk pada rana teknis pelaksanaan, maka
merupakan faktor penting yang harus dibahas secara matang dan penerapannya harus
2
optimal. Proses dari penyusunan anggaran yang terjadi sebelum tahun atau periode
perusahaan berjalan.
Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana jangka pendek,
yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana didasarkan atas dampak
rencana kerja tersebut terhadap laba. Sistem penganggaran memiliki peran yang penting
perusahaan dapat ditentukan dari sejauh manakah anggaran dapat memenuhi fungsi-
fungsinya. Hal ini tidak terlepas dari sistem penganggaran yang direncanakn dengan
baik. Permasalahan yang dihadapi adalah apakah sistem penganggaran yang diterapkan
B.Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Hakekat Anggaran ?
2. Apa saja jenis-jenis anggaran ?
3. Bagaimana prosedur penyusunan anggaran ?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian
Manajemen yaitu Penyusunan Anggar yang diharapkan mahasiswa dapat memahami
secara mendalam.
3
BAB II
PEMBAHASAN
PENYUSUNAN ANGGARAN
A. Hakikat Anggaran
Anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek
yang efektif dalam organisasi. Anggaran memiliki karakteristik-karakteristik sebagai
berikut:
5. Usulan anggaran di tinjau dan di setjuai oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya
dari pembuat anggaran.
7. Secara berkala, kinerja keuangan actual dibandingkan dengan anggaran, dan varians
dianalisis serta di jelaskan.
Perencanaan strategis adalah proses memutuskan hakikat dan ukuran dari beberapa
program yang harus di jalankan guna mengimplementasikan berbagai strategis
organisasi. Proses penyusunan anggaran focus pada satu tahun, sementara
perencanaan strategis focus pada aktivitas-aktivitas yang mencakup periode
beberapa tahun. Suatu anggran, intinya, merupakan potongan satu tahun dari
rencana strategis organisasi, meskipun untuk alasan-alasan yang akan di bahas
dalam bab ini, proses penyususnan anggaran mencakup lebih dari sekedar mengisi
potongan.
1
Perbedaan lain antara rencana strategis dan anggaran adalah bahwa rencana
strategis intinya tertruktur berdasarkan lini produk atau program lain, sementara
anggaran terstruktur berdasarkan pusat tanggungjawab.
3)Kegunaan Anggaran
b. Koordinasi
2
rencana dari organisasi produksi tidak konsisten dengan volume penjualan
yang di rencanakan, baik secara total maupun untuk lini produksi tertentu.
a. Untuk waktu satu tahun yang dibagi per bulan atau per kuartal.
3
Dalam organisasi yang lebih besar, ada halaman ringkasan dan halaman-halaman
lain yang berisi rincian dari unit bisnis, di tambah penelitian dan pengembangan,
serta beban umum dan administrative. Pos-pos pendapatan di susun pertama kali,
baik Karena merupakan pos-pos pertama dalam laporan laba rugi maupun juga
Karena jumlah anggaran pendapatan memengaruhi jumlah dari banyak pos lainnya.
a. Anggaran Pendapatan
Biaya bahan baku dan tenaga kerja standar untuk tingkat volume yang
direncanakan dari bauran standar atas produk di tampilkan di anggaran.
Manajer produksi membuat rencana untuk memperoleh kuantitas bahan baku
dan tenaga kerja. Mereka juga mengemangkan jadwal produksi untuk
memastikan bahwa sumberdaya yang di butuhkan guna menghasilkan kuantitas
yang dianggarkan akan tersedia.
Harga pokok penjuaklan yang di laporkan dalam anggaran ringkasan adalah
biaya standar dari produk yang dianggarkan akan dijual. Pengelaian atas
jumlah yang dapat di beli diperoleh dari otorisasi terbuka untuk dibeli (open
to buy) terinci yang di buat selama tahun tersebut, dan bukunya berdasrkan
jumlah yang tercantum dalam anggaran.
c. Beban Pemasaran
d. Beban Logistik
Ini merupakan beban dari unit-unit staf, baik di kantor pusat maupun di unit
bisnis.
g. Pajak Penghasilan
B. ANGGARAN-ANGGARAN LAIN
Meskipun fokus utama adalah pada penyusunan anggaran operasi, anggaran yang lengkap
juga meliputi anggaran modal, anggaran neraca, dan anggaran laporan arus kas.
1. Anggaran Modal
Anggaran modal menyatakan proyek-proyek modal yang telah disetujui, ditambah
jumlah sekaligus untuk proyek-proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan
tingkat yang lebih tinggi. Anggaran ini biasanya disusun secara terpisah dari
anggaran operasi dan oleh orang yang berbeda.
2. Anggaran Neraca
Anggaran neraca menunjukkan implikasi neraca dari keputusan-keputusan yang
tercakup dalam anggaran operasi maupun anggaran modal. Secara keseluruhan,
anggaran neraca bukanlah alat pengendalian manajemen, namun beberapa bagiannya
memang bermanfaat untuk pengendalian.
5
3. Anggaran laporan Arus Kas
Anggaran laporan arus kas menunjukkan berapa banyak yang yang dibutuhkan
selama tahun tersebut yang akan dipasok laba ditahan dan berapa banyak, jika ada,
yang harus diperoleh dari pinjaman atau dari sumber-sumber luar lainnya. Hal ini,
tentunya, adalah penting untuk perencanaan keuangan.
4. Manajemen Berdasarkan Tujuan
Tujuan keuangan dimana manajer bertanggung jawab untuk mencapainya selama
tahun anggaran ditetapkan dalam anggaran yang telah dijelaskan di atas. Implisit
dalam jumlah anggaran juga terdapat tujuan-tujuan tertentu: membuka kantor
penjualan baru, memperkenalkan lini produk baru, melatih kembali karyawan,
memasang sistem komputer baru, dan seterusnya. Beberapa perusahaan membuat
sasarannya menjadi eksplisit. Proses melaksanakan hal-hal tersebut disebut sebagai
manajemen berdasarkan tujuan (Management by objective MBO).
C. PROSES ANGGARAN
1. Organisasi
Departeman Anggaran.
Departemen anggaran, yang biasanya (tetapi tidak selalu) melapor kepada
controller korporat, menangani arus informasi dari sistem pengendallian
anggara. Departemen anggaran melakukan beberapa fungsi berikut ini:
a. Menerbitkan prosedur dan formulir-formulir untuk penyusunan anggaran.
b. Mengkoordinasi dan menerbitkan asumsi-asumsi yang akan menjadi dasar
bagi anggaran (misal:asumsi mengenai perekonomian).
c. Memastikan bahwa informasi disampaikan dengan tepat antar unit
organisasi terkait.
d. Memberikan bantuan kepada pembuat anggaran dalam penyusunan
anggaran.
e. Menganalisis anggaran yang diajukan dan memberikan rekomendasi,
pertama kepada pembuat anggaran dan kemudian kepada manajemen
senior.
f. Menangani proses pembuatan revisi anggaran selama tahun tersebut.
g. Mengkoordinasi pekerjaan departemen anggaran di eselon yang lebih
rendah (misal: departemen anggaran unit bisnis).
h. Menganalisis laporan kinerja dibandingkan dengan anggaran,
menginterpretasikan hasilnya dan menyusun laporan ringkasan untuk
manajemen senior.
6
Komite Anggaran
Komite anggaran terdiri dari anggota senior manajemen, seperti CEO, COO, dan
CFO. Di beberapa perusahaan, CEO membuat keputusan tanpa komite. Komite
anggaran melaksanakan suatu peranan yang penting. Komite tersebut meninjau
dan menyetujui atau menyesuaikan masing-masing anggaran.
2. Penerbitan Pedoman
3. Usulan Anggaran
7
c. Perubahan pangsa pasar dan komposisi produk.
4. Negosiasi
Pembuat anggaran membahas anggaran yang diajukan dengan atasannya. Hal ini
merupakan inti proses penganggaran. Atasan berusaha untuk menilai validitas
setiap penyesuaian anggaran. Pada dasarnya, pertimbangan pengelolaan adalah
bahwa kinerja di dalam tahun anggaran seharusnya merupakan peningkatan kinerja
pada tahun sebelumnya. Atasan menyadari bahwa ia akan menjadi pembuat
anggaran pada tingkatan berikutnya dalam proses pembuatan anggaran, sehingga
pembuat anggaran harus menyiapkan diri untuk mempertahankan anggaran yang
akhirnya disetujui.
6. Revisi
7. Anggaran Kontinjensi
8
Beberapa perusahaan membuat anggaran kontijensi yang mengidentifikasi bahwa
tindakan manajemen jika ada penurunan volume penjualan yang telah diantisipasi
dalam pengembangan anggaran (seperti penurunan 20% dari perkiraan terbaik
volume penjualan).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anggaran adalah potongan satu tahun dari rencana strategis. Tetapi, anggaran dibuat
lebih terinci dibandingkan dengan rencana strategis, dan penyusunannya melibatkan
manajer di semua tingkat organisasi. Anggaran operasi menunjukkan rincian dari
pendapatan dan beban untuk tahun anggaran untuk tiap pusat tanggung jawab dan
9
untuk organisasi secara keseluruhan. Anggaran disusun sedemikian rupa sehingga
angka-angka diidentifikasi dengan pusat tanggung jawab tertentu.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
10