1. Hal apa saja yang dapat meningkatkan insidensi terjadinya kanker ovarium?
Wanita yang bagaimana lebih beresiko menderita kanker ovarium?
Insidensi dari kanker ovarium meningkat sesuai dengan meningkatnya usia.
Insidensi terjadi pada 1 dari 70 wanita (1,4%). Pada usia pertengahan yang didiagnosis
sekitar 61. Wanita nullipara juga mempunyai resiko yang lebih tinggi, dimana
penggunaan kontrasepsi oral memberikan efek proteksi tersendiri. Sehingga,
kemungkinan meningkatnya kanker ovarium berhubungan dengan jumlah total dari siklus
ovarium.
Pasien dengan kanker payudara mempunyai resiko dua kali lipat menderita kanker
ovarium. Persentasi yang minimal dari kanker ovarium pada keluarga (<5%); pasien
dengan keluarga yang mempunyai kanker ovarium mempunyai resiko 50% (dominan
autosomal) untuk menderita penyakit ini.
Peranan faktor lingkungan belum diketahui dalam hubungannya dengan
perkembangan kanker ovarium. Kanker ovarium mempunyai insidensi tertinggi pada
negara industri, hal ini dimungkinkan karena hubungannya dengan tingginya konsumsi
makanan lemak hewani.
10. Apakah ada keuntungan untuk secondary debulking pada tindakan laparotomi yang
kedua kalinya atau untuk pasien dengan penyakit yang berulang setelah first-line
therapy?
Keuntungan untuk secondary debulking belum dapat dibuktikan. Pasien dengan
rencana terapi dengan platinum tampak lebih sulit untuk bertahan hidup, terapi yang
selanjutnya mempunyai keuntungan yang lebih kecil. Pasien yang mempunyai penyakit
residual pada pembedahan kedua juga tampak lebih sulit untuk bertahan hidup, namun
beberapa penelitian menyatakan jika penyakit dapat berkurang secara mikroskopis,
pasien mungkin dapat memiliki angka harapan hidup lebih tinggi dengan second-line
treatments.
13. Apa yang dimaksud dengan tumor ovarium mempunyai potensi keganasan yang
rendah?
Tumor ovarium yang mempunyai potensi keganasan yang rendah atau yang
mempunyai potensi untuk menjadi ganas dari tumor epitel ovarium dengan prognosis
yang sangat baik, namun secara histologis dapat menyebabkan kanker. Bahkan jika tumor
sudah menyebar ke abdomen, angka harapan hidup 5 tahun mencapai 80%. Pasien dapat
meninggal karena penyakit ini, walaupun, pada 20 tahun kemudian. Tumor ini tidak
membaik dengan kemoterapi pada tahap awal atau pada tahap yang lebih lanjut.
Gambaran klinis tumor ini adalah pertumbuhannya yang lambat dan tidak begitu
responsif terhadap kemoterapi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bast RC, Klug TL, St. John E, et al: A radioimmunoassay using a monoclonal antibody to
monitor the course of epithelial ovarian cancer. N Engl J Med 309:883, 1983.
2. Benjamin I, Rubin SC: Management of early stage epithelial ovarian cancer. Obstet
Gynecol Clin North Am 21:107, 1994.
3. Cancer and Steroid Hormone Study of the Centers for Disease Control and the National
Institute of Child Health and Human Development: The reduction in risk of ovarian
cancer associated with oral contraceptive use. N Engl J Med 316:650, 1987.
4. Goldie JH, Coldman AJ: A mathematic model for relating the drug sensitivity of tumors
to their spontaneous mutation rate. Cancer Treat Rep 63:1727, 1979.
5. Granai CO: Ovarian cancer unrealistic expectations. N Engl J Med 327:197, 1992.
6. Griffiths CT, Parker LM, Fuller AF: Role of cytoreductive surgical treatment in the
management of advanced ovarian cancer. Cancer Treat Rep 63:235, 1979.
7. McGiure WP, Hoskins WJ, Brady MF, et al: Cyclophosphamide and Cisplatin compared
with pacitaxil and cisplatin in patients with Stage III and Stage IV ovarian cancer. N Engl
J Med 334:1, 1996.
8. NIH Consensus Development Conference on Ovarian Cancer: Screening, treatment, and
follow-up. Gynecol Oncol 55:S173, 1994.
9. Nguyuen HN, Averette HE, Janicek MF: Ovarian carcinoma: A review of the significance
of familial risk factors and the role of prophylactic oophorectomy in cancer prevention.
Cancer 74:545, 1994.
10. Potter ME, Hatch KD, Soong SJ, et al: Second-look laparotomy and salvage therapy: A
research modality only? Gynecol Oncol 44:3, 1992.
11. Potter ME, Partridge EE, Hatch KD, et al: Primary surgical therapy of ovarian cancer:
How much and when. Gynecol Oncol 40:195, 1991.