Anda di halaman 1dari 10

Ciri Khas Agama Katolik

1. Membuat Tanda Salib, hal ini sering dilakukan pada saat pembuka dan
penutup doa. Saat-saat khusus, seperti gembira karena memenangkan suatu lomba
hal ini pun dilakukan. Saat ketakutan, dengan spontan adapula yang melakukan
gerakan ini. Dengan melihat gerak tubuh ini, kita bisa tahu bahwa seseorang itu
beragama Katolik. Namun tidak semuanya berani menunjukkan identitas tersebut,
misalnya pada saat makan di restoran, di warteg atau pada suatu
resepsi. Beranikah Anda?

2. Pada hari Sabtu atau minggu, pada saat mereka ke gereja, kita bisa
membedakan bahwa mereka adalah seorang Katolik adalah dari buku yang
dibawanya (jika mereka membawanya), Orang Katolik tidak membawa Alkitab tapi
Puji Syukur (dulu Madah Bakti). Mereka lebih akrab dengan yang namanya Puji
Syukur daripada Alkitab, sehingga ada lelucon bahwa Kitabnya orang Katolik adalah
Puji Syukur.
(Dengan catatan: Karena Gereja Katolik sudah ada Lembar Teks Misa, jadi boro2
bawa Kitab Suci seberat itu apalagi zaman skrg orang Katolik ke Gereja ada yg
bawa uang kolekte dan tas (buat yg wanita), udah Puji Syukur nggak dibawa lagi krn
sudah tersedia di tempat duduk Gereja. Tinggal baca. (jangan terbawa pulang loh)

3. Jika di rumahnya ada salib yang terpajang di dinding, maka salib itu
ada "corpus"-nya (patung Yesus yang disalibkan).
Sejarah Gereja Katolik

Gereja Katolik, atau yang biasa disebut Gereja Katolik Roma, adalah
Gereja Kristen terbesar di dunia, dan mempunyai penganut 1.2 milyar umat, atau
setengah dari seluruh umat Kristiani dan satu per enam dari populasi dunia.Gereja
Katolik diawali oleh ajaran Yesus Kristus pada abad ke-1 M di provinsi
Yudea, Kekaisaran Romawi. Uskup Roma atau yang disebut Paus dipandang
sebagai penerus Santo Petrus melalui penetapan oleh Yesus Kristus untuk menjadi
kepala Gereja yang melakukan pelayanan di Roma.
Selain Petrus, Paulus adalah seorang rasul yang mempunyai peran besar
dalam penyiaran agama Kristen.Ia berasal dari Tarsus di Sisilia, Pada mulanya ia
menjadi penentang agama Kristen. Pada tahun 36 M ia pergi ke damaskus untuk
mencari orang-orang Kristen untuk disiksanya. Tetapi didepan pintu gerbang kota
tersebut, konon Tuhan menampakkan diri padanya dalam bentuk cahaya sehingga
ia jatuh pingsan dan matanya buta selama 3 hari. Setelah sadar, ia langsung
bertobat dan kemudian dibaptis. Kemudian ia melakukan banyak perjalanan ke
seluruh negeri untuk menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia.
Gereja Katolik melakukan perubahan paling mecolok dalam sejarahnya
selama Konsili Vatikan II (1962-1965) Gereja Katolik. Gereja mendorong
pembaharuan atas kehidupan religius. Dan Gereja memberi wewenang kepada
konferensi-konferensi waligereja untuk melakukan penyesuaian dalam disiplin-
disiplin misalnya berpantang daging pada hari Jumat.
Konsili Vatikan II (19621965) yang dipimpin oleh Paus Yohanes XXIII,
membuat ajaran-ajaran Gereja Katolik menjadi jelas bagi dunia. Konsili ini
mengeluarkan dokumen-dokumen mengenai sejumlah topik, termasuk hakikat
Gereja, misi awam, dan kebebasan beragama. Konsili ini juga mengeluarkan
pengarahan-pengarahan bagi perubahan atau revisi liturgi, termasuk membolehkan
bagi ritus liturgi Latin untuk menggunakan bahasa setempat atau lokal di
samping Bahasa Latin dalam Misa dan sakramen-sakramen lainnya.
Konsep KeTuhanan dalam Agama Katolik

Trinitas: Satu Tuhan dalam Tiga Pribadi

Kata "Trinitas" adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan ajaran


Kristen bahwa Tuhan adalah satu kesatuan dari tiga pribadi yaitu Bapa, Anak, dan
Roh Kudus. Setiap pribadi berbeda dari yang lain, tetapi identik, atau dengan kata
lain, masing-masing pribadi sepenuhnya adalah ilahi, tetapi masing-masing bukan
keseluruhan dari masing-masing pribadi dalam Trinitas. Bapa bukan pribadi yang
sama dengan Putra dan juga bukan pribadi yang sama seperti Roh Kudus.
Dalam peristiwa pembaptisan Yesus, ketiga pribadi yaitu Bapa, Anak, dan
Roh Kudus menunjukkan keberadaannya yang terpisah satu dengan yang lain.
Namun setiap pribadi ilahi tersebut bukanlah tiga Allah, melainkan satu Allah. Trinitas
adalah tiga ini, meskipun istilah yang terakhir telah menjadi salah satu yang dominan
digunakan untuk menggambarkan aspek individu Allah yang dikenal sebagai Bapa,
Anak, dan Roh Kudus.
Alkitab Agama Katolik

Alkitab dalam bahasa Inggeris disebut "Bible". Kata tersebut berasal dari
bahasa Gerika (Yunani), "Biblos" yang artinya buku atau kitab. "Ta Biblia", "Biblion"
(bentuk jamak buku-buku atau kitab-kitab). Alkitab dibagi dalam dua bagian
utama: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Secara ringkas, Perjanjian Lama
adalah kisah mengenai suatu bangsa, dan Perjanjian Baru adalah cerita mengenai
seorang Anak Manusia

Perjanjian Lama menerangkan berdirinya dan berkembangnya bangsa Israel.


Allah berjanji menggunakan Israel untuk memberkati seluruh dunia (Kejadian 12:2-
3).
Begitu Israel menjadi suatu bangsa, Allah membangkitkan satu keluarga dalam
bangsa itu yang melaluinya berkat akan datang: keluarga Daud (Mazmur 89:3-4).
Kemudian dari keturunan keluarga Daud dijanjikan seorang Manusia yang akan
membawa berkat yang dijanjikan itu (Yesaya 11:1-10).

Perjanjian Baru memerinci datangnya Anak Manusia yang dijanjikan itu.


Namanya adalah Yesus, dan Dia menggenapi nubuat-nubuat Perjanjian Lama saat
Dia menghidupi hidup yang tak berdosa, mati menjadi Juruselamat, dan bangkit dari
antara orang mati.

Alkitab terdiri dari 66 bagian yang disebut dengan kitab , 39 termasuk dalam
Perjanjian Lama dan 27 dalam Perjanjian Baru.

Kitab-kitab Perjanjian Lama:


5 Kitab Taurat: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan
12 Kitab Sejarah: Yosua, Hakim-Hakim, Rut, 1Samuel, 2 Samuel, 1Raja, 2 Raja,
1Tawarikh, 2Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Esther.
5 Kitab Puisi: Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung
5 Kitab Nabi-nabi Besar: Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, Daniel 12 Kitab
Nabi-nabi Kecil: Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk,
Zefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi.

Kitab-kitab Perjanjian Baru:


4 Kitab Injil: Matius, Markus, Lukas, Yohanes
1 Kitab Sejarah: Kisah Para Rasul
21 Surat-surat Rasuli: Roma, 1Korintus, 2Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose,
1Tesalonik, 2Tesalonika, 1Timotius, 2Timotius, Titus, Filemon
1 Kitab Wahyu: Wahyu
Simbol-simbol Agama Katolik

Tanda Salib

Pertama, pembuatan tanda salib dengan menggerakkan tangan kanan di


dahi, di perut, dan di kedua bahu. Kardinal Joseph Ratzinger pernah menulis, Tata
gerak yang paling mendasar dalam doa adalah tanda salib, dan akan selalu
demikian. Umat Katolik mengawali dan mengakhiri doa dengan tanda salib. Gereja
Ortodoks, Gereja Anglikan, dan Gereja Lutheran juga membuat tanda salib,
meskipun dengan urutan berbeda. Mayoritas Gereja Kristen Protestan tidak
melakukan hal ini.

Kedua, pembuatan tanda salib sebenarnya adalah sebuah doa singkat yang
mengingatkan kita kepada penebusan Yesus Kristus melalui salib. Tanda salib
adalah tanda kemenangan Kristus atas dosa dan maut. Karena kuasa penebusan
Kristus sudah kita terima dalam Sakramen Baptis, maka Kardinal Ratzinger
mengatakan bahwa tanda salib merupakan rangkuman dan penyegaran kembali
pembaptisan kita. Membuat tanda salib, berarti menyatakan ya secara kasat mata
dan publik kepada Dia yang mati dan bangkit bagi kita, kepada Allah, yang dalam
kerendahan dan kelemahan-Nya demi Kasih, adalah Sang Mahakuasa, yang lebih
kuat daripada segala kuasa dan lebih unggul dari segala pengetahuan dunia. (Paus
Benediktus XI)

Ketiga, setiap kali kita mengawali dan mengakhiri doa dan tindakan dengan
membuat tanda salib dan mengucapkan dalam nama Bapa dan Putera dan Roh
Kudus kita memenuhi ajaran Yesus untuk meminta dalam nama-Nya (Yoh 14:14).
Dengan ini kita menyerahkan seluruh doa, tindakan, seluruh diri kita kepada kuat
kuasa kebangkitan Kristus atau daya kekuatan Allah Tritunggal, dan tidak lagi
mengandalkan kekuatan kita yang lemah dan rapuh ini.
Alfa dan Omega

Alfa dan Omega adalah huruf pertama dan terakhir dalam abjad Yunani. Kata-
kata ini melambangkan Allah yaitu yang awal dan yang akhir yang dapat disimpulkan
bahwa Allah adalah sumber kehidupan manusia.

Anak Domba

Lambang ini dijadikan gereja sebagai lambang Yesus yaitu Anak Domba
Allah. Hal ini juga berhubungan karena pada masa perjanjian lama Tuhan juga
memerintahkan Musa dan rakyat Israel untuk menyembelih anak domba dan
mengoleskan darahnya pada pintu rumah agar mereka selamat.
Dasar Iman Katolik

Agama Kristen termasuk salah satu dari agama Abrahamik yang berdasarkan
hidup, ajaran, kematian dengan penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Yesus dari
Nazaret ke surga, sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian Baru, umat Kristen
meyakini bahwa Yesus adalahMesias yang dinubuatkan dalam dari Perjanjian
Lama (atau Kitab suci Yahudi). Kekristenan adalah monoteisme, yang percaya akan tiga
pribadi (secara teknis dalam bahasa
Yunani hypostasis) Tuhan atau Tritunggal. Tritunggal dipertegas pertama kali pada
Konsili Nicea Pertama (325) yang dihimpun oleh Kaisar Romawi Konstantin I.

Pemeluk agama Katolik mengimani bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru
Selamat, dan memegang ajaran yang disampaikan Yesus Kristus. Dalam kepercayaan
Kristen, Yesus Kristus adalah pendiri jemaat (gereja) dan kepemimpinan gereja yang
abadi (InjilMatius 16: 18-19)

Umat Kristen juga percaya bahwa Yesus Kristus akan datang untuk kedua
kalinya sebagai Raja dan Hakim akan dunia ini, Kata Kristen sendiri memiliki arti
"pengikut Kristus atau "pengikut Yesus". Murid-murid Yesus Kristus untuk pertama
kalinya disebut Kristen ketika mereka berkumpul di Antiokia (Kisah Para Rasul 11: 26b).
Ibadat Agama Katolik

1. Sakramen

Sakramen adalah tanda kelihatan yang ditetapkan oleh Kristus untuk


memberikan rahmat. Masing-masing sakramen memiliki ritus perayaan. Perkataan
adalah rumusan kata-kata yang digunakan dalam pemberian sakramen; perbuatan
meliputi penuangan air dalam Sakramen Pembaptisan, pengurapan dengan minyak
dalam Sakramen Penguatan dan Pengurapan Orang Sakit, penumpangan tangan
dalam Sakramen Tahbisan/Imamat, konsekrasi roti dan anggur dalam Sakramen
Ekaristi, pertobatan dalam Sakramen Pengakuan Dosa dan kesepakatan
perkawinan dalam Sakramen Perkawinan bagi pasangan yang memilih untuk
menikah.

SAKRAMEN PEMBAPTISAN: Sakramen Pembaptisan (Mat 28:19, Yoh 3:5) adalah


sakramen pertama yang kita terima. Umat beriman wajib menerima Pembaptisan
sebelum menerima sakramen-sakramen yang lain. Pembaptisan mengampuni dosa
asal, semua dosa pribadi, serta mengalirkan rahmat pengudusan ke dalam jiwa (Yeh
36:25-26, Kis 2:38, 22:16, 1Kor 6:11, Gal 3:26-27). Pembaptisan menganugerahkan
jasa-jasa wafat Kristus di salib ke dalam jiwa kita, serta membersihkan kita dari
dosa. Pembaptisan menjadikan kita anak-anak Allah, saudara-saudara Kristus, dan
kanisah Roh Kudus. Pembaptisan hanya diterimakan satu kali untuk selamanya
namun meninggalkan meterai rohani yang tidak dapat dihapuskan.

SAKRAMEN PENGUATAN: (Kis 2: 14-18, 9:17-19, 10:45, 19:5-6, Titus 3:4-8)


Sakramen Penguatan menjadikan kita dewasa secara rohani dan menjadikan kita
saksi-saksi Kristus. Penguatan hanya diterimakan satu kali untuk selamanya namun
meninggalkan meterai rohani yang tidak dapat dihapuskan.

SAKRAMEN EKARISTI: (Yoh 6: 25-71, Mat 26:26-28, 1Kor 11:23-26, Luk 24:30-31)
Sakramen Ekaristi disebut juga Sakramen Maha Kudus atau Komuni Kudus. Ekaristi
bukanlah sekedar lambang belaka, tetapi adalah sungguh Tubuh, Darah, Jiwa dan
Keallahan Yesus Kristus. Dalam mukjizat Perayaan Ekaristi, imam
mengkonsekrasikan roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus dengan kata-
kata penetapan yang diambil dari Kitab Suci: Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi
kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku! Demikian juga Ia mengambil
cawan, sesudah makan, lalu berkata: Cawan ini adalah perjanjian baru yang
dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi
peringatan akan Aku! (1Kor 11:23-25). Misa disebut kurban karena Misa
menghadirkan secara tak berdarah kurban Kristus yang wafat disalib satu kali untuk
selamanya. Kristus mengatakan: Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga.
Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang
Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia. (Yoh 6:48-
52).
Jika kita melakukan dosa berat, kita harus mengakukan dosa kita terlebih dahulu
sebelum menerima Komuni Kudus, jika tidak, Komuni Kudus bukannya
mendatangkan rahmat bagi jiwa, malahan akan mengakibatkan dosa sakrilegi (1Kor
11:27-29). Untuk menerima Komuni, kamu harus bangkit berdiri menuju altar dengan
tanganmu terkatup di dada sambil berdoa. Ketika tiba di hadapan imam, ia akan
mengatakan: Tubuh Kristus. Kamu menunjukkan imanmu dengan menjawab,
Amin, kemudian kamu mengulurkan tanganmu, telapak tangan kiri di atas telapak
tangan kanan, menerima Hosti di tanganmu dan segera memasukkan Hosti ke
dalam mulutmu (cara umum), atau kamu membuka mulutmu dan menerima Komuni
Kudus dengan lidahmu (alternatif).

SAKRAMEN TOBAT: Sakramen Tobat disebut juga Pengakuan atau Rekonsiliasi


(Yoh 20:21-23, Amsal 28:13). Kristus memberikan kuasa kepada para Rasul untuk
mengampuni dosa atas nama-Nya, dan para Rasul meneruskan kuasa tersebut
kepada penerus-penerus mereka, yaitu para Uskup dan Imam. Sakramen Tobat
mengampuni dosa-dosa yang dilakukan setelah Baptis. Ketika mengaku dosa, umat
beriman harus mengakui semua dosa-dosa berat yang disadarinya, menurut
jenisnya (misalnya perzinahan atau pencurian) serta jumlahnya (misalnya satu kali,
beberapa kali, atau sering kali). Setelah mengakui segala dosa-dosamu, kamu
mendengarkan nasehat-nasehat yang diberikan imam, mengucapkan doa tobat,
menerima absolusi (pengampunan Kristus) dari imam, meninggalkan kamar
pengakuan, serta melakukan penitensimu.

Imam diwajibkan dengan ancaman siksa yang sangat berat, supaya berdiam diri
secara absolut, untuk tidak mengungkapkan apa pun yang telah ia dengar dalam
pengakuan. Rahasia pengakuan ini dinamakan `meterai sakramental. Seorang
imam lebih suka dipenjarakan atau bahkan mati daripada mengungkapkan dosa-
dosa yang diakukan umat kepadanya. (Luk 15, Yeh 33).

SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT: Bantuan Tuhan melalui kekuatan


Roh-Nya hendak membawa orang sakit menuju kesembuhan jiwa, tetapi juga
menuju kesembuhan badan, kalau itu sesuai dengan kehendak Allah. Dan jika ia
telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni (Mrk 6:13, Yak 5:14-15).

SAKRAMEN IMAMAT: (Kej 14:18, Ibr 5:5-10, Luk 22:19, Kis 6:6, 14: 23). Tahbisan
memungkinkan para Rasul Kristus dan penerus-penerus mereka untuk
menerimakan Sakramen-sakramen. Ada tiga jenjang Sakramen Tahbisan: diakon,
imam, dan uskup. Hanya para imam dan uskup yang boleh menerimakan Sakramen
Pengakuan serta mempersembahkan Kurban Misa.

Mengapa kita memanggil para imam dengan sebutan Romo (=bapa)? Para imam
adalah bapa rohani Gereja. Mereka mempersembahkan hidup mereka bagi Gereja
dengan mewartakan Injil dan menganugerahkan pengampunan Tuhan melalui
sakramen-sakramen (1Kor 4:14-15, 1Tes 2:8-12).
Mengapa para imam hidup selibat? Para imam hidup seturut teladan dan ajaran
Yesus Kristus (imam yang selibat), untuk mengurbankan kehidupan berkeluarga
demi Kerajaan Allah (Mat 19:12, Luk 18:29-30, 1Kor 7).

SAKRAMEN PERKAWINAN: (Mrk 10:2-12, Ef 5:22-33) Sakramen ini, dengan kuasa


Allah, mengikat seorang pria dan seorang wanita dalam suatu kehidupan bersama
dengan tujuan kesatuan (kasih) dan kesuburan (lahirnya keturunan). Perkawinan
tidak terceraikan, mengikat seumur hidup (1Kor 7:10-11, 39, Mat 19:4-9).
Pembatalan Perkawinan adalah suatu pernyataan yang dikeluarkan oleh Gereja
yang menyatakan bahwa setelah dilakukan suatu penyelidikan yang mendalam oleh
pengadilan gereja yang berwenang, unsur-unsur yang diperlukan untuk suatu
perkawinan yang sah tidak ada pada saat perkawinan, dan oleh karena itu suatu
perkawinan yang sah tidak pernah terjadi. Pembatalan perkawinan bukanlah suatu
perceraian Katolik dan sama sekali tidak mempengaruhi hak anak-anak dari
perkawinan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai