Anda di halaman 1dari 15

Laporan Ekskursi Lapangan Geologi Umum

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang apa yang berada
dibumi. Keterkaitan dunia pertambangan dengan disiplin ilmu geologi adalah
dalam proses pencarian bahan galian tambang dimana terlebih dahulu harus
dilakukan kegiatan survey. Survey pada lapangan adalah kegiatan yang sangat
penting karena di lapangan kita dapat mengetahui keadaan geologi secara
nyata, apa yang terjadi di lapangan belum tentu sesuai dengan literatur teori
yang ada. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk memahami dan
melakukan kegiatan lapangan dan juga dalam melakukan sebuah kegiatan
pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran ilmu geologi tidak hanya
mempelajari teori yang ada tetapi harus ada pengaplikasiannya pada kegiatan
praktek di lapangan. Kegiatan praktek lapangan berguna untuk mengetahui
kebenaran dari literatur yang ada, menganalisis alam secara langsung,
melakukan observasi / survey serta pengambilan data - data di lapangan yang
dimana data tersebut akan diolah menjadi sebuah informasi yang dapat disajikan
dan berguna untuk yang lainnya. Maka dari itu dilaksanakan Kegiatan Ekskursi
Lapangan di Desa Cimanintin, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang,
Provinsi Jawa Barat.

Maksud dan Tujuan


Maksud
Kegiatan ekskursi lapangan ini dimaksudkan untuk membuat praktikan
mengetahui keadaan dilapangan dengan melakukan pengamatan langsung,
observasi, dan pengukuran suatu keadaan bentang alam, serta aspek
geologinya. Dan juga menerapkan ilmu yang telah didapatkan dari kegiatan
praktikum geologi umum sehingga dapat menambah dan memberikan wawasan
mengenai seluruh kegiatan lapangan disuatu daerah, dengan melakukan analisa
terhadap objek objek yang ditemui.
Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Mengetahui keadaan morfologi
Mengetahui jenis batuan daerah kegiatan.
Mengetahui persebaran batuan daerah kegiatan

Laboratorium Geologi Universitas Islam 1


Bandung
Laporan Ekskursi Lapangan Geologi Umum

Mengetahui gambaran bawah tanah daerah kegiatan, dan


Untuk mengetahui genesa keterbentukan daerah penelitian

LOKASI DAERAH KEGIATAN


Lokasi kegiatan lapangan ini bertempatan di Desa Sirnaraja, Kecamatan
Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis
berada pada Koordinat 761000 mE 764000 mE dan 9248000 mS - 9251000
mS dan secara administratif Kecamatan Cipendeuy berbatasan dengan :
Utara : Kecamatan Manis
Selatan : Kecamatan Cipatat
Timur : Kecamatan Cikalong Wetan
Barat : Kecamatan Mande
Lokasi ini memiliki waktu tempuh 2.5 jam dengan jarak tempuh 39,1
km dari kota bandung tepatnya Universitas Islam Bandung dengan
menggunakkan Truck. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta topografi
pada gambar 1

TOPOGRAFI, MORFOLOGI, DAN VEGETASI DAERAH


KEGIATAN
Topografi
Berdasarkan peta topografi, daerah kegiatan ini memiliki elevasi antara
275 337,5 mdpl. Dengan pembagian daerah bagian barat laut sampai utara
didominasi oleh bentuk kontur yang relatif renggang yang menandakan bahwa
daerah bagian barat laut sampai utara ini landai. Sedangkan pada bagian timur
laut sampai barat didominasi dengan kontur yang rapat dan kontur yang paling
rapat terdapat di bagian timur dan barat laut. Hal ini menandakan bahwa daerah

Laboratorium Geologi Universitas Islam 2


Bandung
Laporan Ekskursi Lapangan Geologi Umum

ini berelief terjal. Tidak hanya itu dari peta topografi pula dapat dilihat terdapat
banyak sungai baik pada daerah kegitan ini, baik itu sungai jenis episodik
ataupun sungai periodik (musiman).

Morfologi
Dilihat dari data perhitungan persen lereng menggunakan peta topografi,
daerah kegiatan ini terbagi menjadi tiga jenis bentang alam atau morfologi, yaitu
bergelombang kuat, bukit kecil, dan perbukitan. Dimana morfologi untuk
bergelombang kuat menempati 5% dari seluruh daerah penelitian terdapat di
bagian barat laut dengan persen lereng 8-16 % dan beda tinggi 20 meter, untuk
daerah yang bermofologi berbukit kecil menempati 20% dari seluruh daerah
penelitian terdapat di bagian utara dengan persen lereng diatas 16 % dan beda
tinggi 20 meter. Sedangkan untuk daerah dengan morfologi perbukitan
menempati 75% dari seluruh daerah penelitian terdapat di bagian timur laut
sampai barat searah jarum jam dengan persen lereng lebih dari 16 % dan beda
tinggi 40 meter.

Vegetasi
Adapun vegetasi pada lokasi penelitian ini didominasi oleh perkebunan
warga dan persawahan, sehingga terdapat banyak rumput, pohon bambu, pohon
kelapa, dan pohon pisang yang merupakan penyusun ekosistem sawah dan
sungai.

Laboratorium Geologi Universitas Islam 3


Bandung
Laporan Ekskursi Lapangan Geologi Umum

Sumber: Dokumentasi Ekskursi Kristalografi, mineralogy dan Petrologi, 2016


Foto 1
Macam-macam Vegetasi

KONDISI GEOLOGI REGIONAL


Kondisi geologi daerah penelitian kali ini pada dasarnya telah diteliti oleh
peneliti terdahulu. Hal ini diperlukan sebagai patokan atau pembanding apa yang
terdapat di lapangan. Adapun peta geologi atau data geologi yang digunakan
adalah peta geologi lembar Cianjur, Sudjatmiko (1972). Dari peta tersebut
diperoleh informasi mengenai stratigrafi, dan struktur geologi di daerah penelitian
dan sekitarnya. Adapun struktur geologinya berupa sesar dan antiklin,
sedangkan untuk stratigrafinya adalah sebagai berikut:
Formasi ab : Andesit dan Basal ansedit yang mengandung augit, hipersten
dan hornblena. Basal amygdaloidal yang tak dapat dipetakan
terpisah. Terdapat disekitar Pr. Suguru, Pr. Massigit, dll
Formasi Qob : Hasil Gunung Api Tua (0-150m) breksi gunung api, breksi
aliran, endapan lahar dan lava menunjukkan kekar lempeng
dan tiang, susunannya andesit basal.
Formasi Pb : Breksi Tufaan, Lava, Batupasir, Konglomerat (0-350m) breksi
bersifat andesit dan basal, lava, batupasir tufaan dan
konglomerat. Membentuk punggung punggung tak beratur,
puncak puncaknya tersendiri, kadang kadang sangat
curam. Di utara rajamandala terdiri dari aliran basal berstruktur
amigdaloid, breksi aliran, breksi gunung api, dan batupasir
tufaan keras, berlapis, dengan sisa sisa tanaman dan

Laboratorium Geologi Universitas Islam 4


Bandung
Laporan Ekskursi Lapangan Geologi Umum

moluska. Dibeberapa tempat, breksi gunung api dengan


hornbelnda yang melimpah.
Formasi Mttc : Formasi Catayan, Anggota Batu Lempung (0-2200m)
Batulempung, serpih tufaan mengandung belerang, lignit, dan
kongkresi kongkresi kongkresi batu lempung, sisipan
sisipan batu gamping.
Formasi Mtts : Formasi Catayan, Anggota Batu Pasir (0-2700m) pasir kotor
berlapis baik, serpih pasiran, lempung pasiran, breksi laut, dan
konglomerat.
Formasi Mdm : Formasi Jatiluhur, Anggota Napal, dan Batu Pasir Kuarsa
Napal abu abu tua, batu lempung napalan dan serpih
lempungan dengan sisipan sisipan batu pasir kuarsa, kuarsit,
dan batu gamping napalan.

Laboratorium Geologi Universitas Islam 5


Bandung
Laporan Ekskursi Lapangan Geologi Umum

KEGIATAN LAPANGAN
Kegiatan lapangan ini berupa pengamatan dan pendeskripsian singkapan
dan batuan dengan cara mengikuti aliran sungai dari hilir ke hulu dengan peta
topografi dan geologi sebgai landasan. Kegiatan lapangan ini dilakukan hanya
satu hari pada tanggal 31 Januari 2016. Dengan rangkaian kegiatan lapangan
sebagai berikut:
Tabel 1
Rangkaian Kegiatan
No Waktu Nama Kegiatan Lokasi Keterang
Cuaca
Kegiatan an
1. 05.00 WIB Pengarahan I Kampus Unisba Cerah Sebelum
dan Pembukaan Berangka
Kegiatan t
Kelapang
an
2. 06.00 WIB Keberangkatan Kampus Unisba Cerah -
menuju lokasi
3. 08.45 WIB Pengarahan II Titik Kumpul Cerah Oleh
pejabat
desa
sirnaraja
4. 09.25 WIB Pengamatan Stasiun 1 Hujan Kanan
sungai
menghulu
5. 11.19 WIB Pengamatan Stasiun 2 Hujan Kiri
telah sungai
berhenti menghulu
6. 12.18 WIB Pengamatan Stasiun 3 Hujan Kiri
gerimis sungai
menghulu
7. 13.10 WIB Istirahat Berawan
8. 14.50 WIB Pengamatan Stasiun 4 Berawan Kiri
sungai
menghulu
9. 15.20 WIB Pengamatan Stasiun 5 Berawan Kiri
sungai
menghulu

Laboratorium Geologi Universitas Islam 6


Bandung
Laporan Ekskursi Lapangan Geologi Umum

10. 16.26 WIB Pengamatan Stasiun 6 Berawan Kiri


sungai
menghulu
11. 16.57 WIB Pengamatan Stasiun 7 Berawan Kanan
sungai
menghulu
12. 18.00 Kembali ke Desa Sirnaraja Berawan
kampus
13. 21.00 WIB Tiba di Kampus Kampus Unisba Hujan Pengarah
an dan
penutupa
n
Sumber: Dokumentasi Ekskursi Kristalografi, mineralogy dan Petrologi, 2016

Untuk memudahkan pengambilan data pada kegiatan ini diperlukan alat


alat dan peralatan yang menunjang kegiatan ini, adapun alat alat dan
perlengkapan tersebut antara lain :

Sumber: Dokumentasi Ekskursi Kristalografi, mineralogy dan Petrologi, 2016


Foto 2
Alat alat dan Perlengkapan

Selain alat alat dan perlengkapan diatas diperlukan pula perlengkapan


pribadi seperti :
Pakaian ganti
Perlengkapan shalat
Jas hujan
Sepatu boot, dan
Obat obatan pribadi

Laboratorium Geologi Universitas Islam 7


Bandung
Laporan Ekskursi Lapangan Geologi Umum

Dari ketujuh stasiun tersebut didapat beberapa data berupa koordinat


stasiun dan singkapan, deskripsi singkapan, kedudukan lapisan, dan dimensi
singkapan yang berguna untuk pemetaan geologi.
Kode Koordinat Deskripsi Deskripsi Keduduka Dimensi
an Singkapan X Y Z Batuan Singkapan n Lapisan Singkapan

Singkapan batuan Tebal = 6,1 m


1 St. 1 762398 9250199 300 Tuffa -
tuff Lebar = 1,96 m

Batu Breksi, Singkapan Batuan


Tebal = 5,71 m
2 St. 2 762356 9249960 308 Batu Tuff, breksi, Batuan Tuff -
Lebar = 1,4 m
batu Lapili Lapili

Singkapan batuan
Batu andesit, Tebal = 4,89 m
3 St. 3 762401 9249873 318 andesit dan batu -
batu pasir Lebar = 5,1 m
pasir

Batu Andesit, Singakapan batuan Tebal = 2 m


4 St. 4 762425 9249442 317 -
Batu Basal Breksi vulkanik Lebar = 2 m

Singkapan
perselingan antara Tebal = 2,52 m
5 St. 5 762395 9249391 313 Batu pasir -
batu pasir halus Lebar = 1,34 m
dengan krakal
Singkapan
Batu
Batuan alluvial,
lempung, N 3230 E/ Tebal = 1,27 m
6 St. 6 762547 9249267 313 batuan sedimen,
batu lanau, 540 Lebar = 7,6 m
batuan breksi
batu breksi
vulkanik
Singkapan
perselingan antara
Batu N 2600 E/ Tebal = 2,62 m
7 St. 7 762833 9249157 329 lempung dengan
lempung 880 Lebar = 5 m
semen lempungan
dan oksida besi

Laboratorium Geologi Universitas Islam 8


Bandung
Tidak hanya pengambilan data sebagai bahan untuk melakukan
deskripsi, kegiatan lapangan juga melakukan penggambaran sketsa pada
singkapan. Hal ini berguna untuk melihat bahan galian atau objek pengamatan
dalam skala besar yang akan berguna untuk penyelidikan selanjutnya. Adapun
hasil dari sketsa dan hasil pendeskripsian singkapan sebagai berikut:

Sumber: Dokumentasi Ekskursi Kristalografi, mineralogy dan Petrologi, 2016


Foto 3
Sketsa dan Pendeskripsian Singkapan

HASIL KEGIATAN
Deskripsi Singkapan
Pada stasiun 5 terdapat singkapan yang berupa endpan alluvial yang
berasal dari endapan sungai. Endapan alluvial ini terdiri atas batu pasir halus dan
batu pasir kasar, dimana batu pasir halus mempunyai ukuran butir antara 0,125
0,25 mm sedangkan batu pasir kasar mempunyai ukuran antara 0,5 1 mm.
Bentuk perlapisan yang bergelombang mengindikasikan bahwa endapan
ini merupakan endapan yang diendapkan oleh air (air sungai). Dari bentuk
perlapisan itu pula dapat dianalisa dari mana arah atau sumber
pengendapannya.
Sumber: Dokumentasi Ekskursi Kristalografi, mineralogy dan Petrologi, 2016
Foto 4
Kartu Data Singkapan

Deskripsi Batuan

Sumber: Dokumentasi Ekskursi Kristalografi, mineralogy dan Petrologi, 2016


Foto 5
Deskripsi Batu
Rekonstruksi Log Profil
Stasiun yang digunakan sebagai penelitian log profil adalah stasiun dua
yang berupa endapan tuff. Namun tuff yang berada didalam singkapan ini hanya
berbeda pada ukuran butirnya, yaitu ukuran butir halus dan kasar. Penelitian log
profil ini berdasarkan pengukuran penampang. Dari pengukuran penampang
tersebut didapat data yang berguna untuk rekonstruksi log profil.
Hasil analisa rekonstruksi log profil yang telah dibuat terlihat bahwa dalam
pembentukannya lapisan ini tidak terbentuk secara konstan, hal ini kemungkinan
terjadi karena proses pengendapannya dipengaruhi oleh aliran sungai dan juga
waktu pengendapannya yang berbeda sehingga ukuran butirnya berbeda. Dari
pembentukan lapisan didalam singkapan ini dapat disebut sebagai kemenerusan
karena litologinya sama dan ketebalan dari masing masing titiknya hampir sama.
Singkapan ini merupakan singkapan yang horizontal.

Sumber: Dokumentasi Ekskursi Kristalografi, mineralogy dan Petrologi, 2016


Foto 6
Rekonstruksi Log Profil
Lintasan

Sumber: Dokumentasi Ekskursi Kristalografi, mineralogy dan Petrologi, 2016


Foto 7
Peta Lintasan Sungai
Peta Sebaran

Sumber: Dokumentasi Ekskursi Kristalografi, mineralogy dan Petrologi, 2016


Foto 8
Peta Sebaran Batuan
Dilihat dari peta sebaran, sebaran batuan pada daerah ini terdiri atas
batuan gunung api, sedimen, dan beberapa endapan aluvial. Sebaran gunung
api terdapat di utara daerah kegiatan dan menempati 50% dari keseluruhan
sebaran bahan galian, batuan sedimen yang berupa perselingan batu pasir dan
lempung yang terdapat di selatan daerah kegiatan dan menempati 45% dari
seluruh sebaran batuan, dan endapan alluvial yang hanya menempati 5% dari
seluruh sebaran batuan pada daerah kegiatan.

Penampang Sebaran

Sumber: Dokumentasi Ekskursi Kristalografi, mineralogy dan Petrologi, 2016


Foto 9
Penampang Sebaran Batuan

Dari penampang tersebut dapat diketahui bahwa lapisan pertama yang


terbentuk adalah lapisan batu lempung, kemudian diatasnya terdapat suatu
singkapan berupa aliran lava dengan indikasi batuan andesit dan autobreksi,
bersamaan dengan itu terdapat endapan yang berupa tuffa, yang mengikuti
singkapan tersebut yang kemudian endapan yang paling atas merupakan
endapan yang berupa breksi vulkanik.

KESIMPULAN
Dilihat dari peta morfologi dan pengamatan di lapangan, Daerah kegiatan
ini terbagi menjadi tiga jenis bentang alam atau morfologi, yaitu bergelombang
kuat terdapat di bagian barat laut, bukit kecil terdapat di bagian utara , dan
perbukitan terdapat di bagian timur laut sampai barat.
Dari daerah kegiatan ditemukan jenis batuan batuan pirokalstik yang
berupa breksi vulkanik, tuff, dan lapili, batuan beku yang berupa andesit dan
basal, dan batuan sedimen yang terdiri atas batupasir dan batulempung.
Sebaran batuan pada daerah ini terdiri atas batuan gunung api dan
sedimen, dimana sebaran batuan gunung api berupa tuff, breksi vulkanik, basal,
dan ansedit sedangkan batuan sedimen berupa batu lempung.
Dilihat dari genesanya, lapisan yang pertama kali terbentuk adalah batu
lempung, kemudian lapisan kedua terdapat batuan beku (andesit) dan batuan
gunung api (tuff dan bereksi) yang terbentuk oleh aliran lava, dan bagian paling
atas adalah endapan aluvila karena endapan alluvial merupakan hasil kegiatan
aliran sungai. Dan apabila dilihat dari hukum superposisi bahwa lapisan yang
paling bawah merupakan lapisan yang paling pertama terbentuk, hal ini
diindikasikan bahwa daerah ini dulunya adalah laut.

DAFTAR PUSTAKA
Prima, Andri. 2015 Metode Pemetaan Geologi www.academia.edu. Diakses
pada 2 Februari 2016. Pukul 11.54 WIB.

Dika, Taan. 2014 Gunung Sunda Purba www.taandika.blogspot.com. Diakses


pada 2 Februari 2016, 11.43 WIB.

Lab Geologi. 2015 Diktat Praktikum Mineralogi dan Petrologi Universitas


Islam Bandung. Bandung.

Muchsin, H. A. Machali. 2015 Mineralogi dan Petrologi Universitas Islam


Bandung. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai