PENDAHULUAN
Latar Belakang
Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang apa yang berada
dibumi. Keterkaitan dunia pertambangan dengan disiplin ilmu geologi adalah
dalam proses pencarian bahan galian tambang dimana terlebih dahulu harus
dilakukan kegiatan survey. Survey pada lapangan adalah kegiatan yang sangat
penting karena di lapangan kita dapat mengetahui keadaan geologi secara
nyata, apa yang terjadi di lapangan belum tentu sesuai dengan literatur teori
yang ada. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk memahami dan
melakukan kegiatan lapangan dan juga dalam melakukan sebuah kegiatan
pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran ilmu geologi tidak hanya
mempelajari teori yang ada tetapi harus ada pengaplikasiannya pada kegiatan
praktek di lapangan. Kegiatan praktek lapangan berguna untuk mengetahui
kebenaran dari literatur yang ada, menganalisis alam secara langsung,
melakukan observasi / survey serta pengambilan data - data di lapangan yang
dimana data tersebut akan diolah menjadi sebuah informasi yang dapat disajikan
dan berguna untuk yang lainnya. Maka dari itu dilaksanakan Kegiatan Ekskursi
Lapangan di Desa Cimanintin, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang,
Provinsi Jawa Barat.
ini berelief terjal. Tidak hanya itu dari peta topografi pula dapat dilihat terdapat
banyak sungai baik pada daerah kegitan ini, baik itu sungai jenis episodik
ataupun sungai periodik (musiman).
Morfologi
Dilihat dari data perhitungan persen lereng menggunakan peta topografi,
daerah kegiatan ini terbagi menjadi tiga jenis bentang alam atau morfologi, yaitu
bergelombang kuat, bukit kecil, dan perbukitan. Dimana morfologi untuk
bergelombang kuat menempati 5% dari seluruh daerah penelitian terdapat di
bagian barat laut dengan persen lereng 8-16 % dan beda tinggi 20 meter, untuk
daerah yang bermofologi berbukit kecil menempati 20% dari seluruh daerah
penelitian terdapat di bagian utara dengan persen lereng diatas 16 % dan beda
tinggi 20 meter. Sedangkan untuk daerah dengan morfologi perbukitan
menempati 75% dari seluruh daerah penelitian terdapat di bagian timur laut
sampai barat searah jarum jam dengan persen lereng lebih dari 16 % dan beda
tinggi 40 meter.
Vegetasi
Adapun vegetasi pada lokasi penelitian ini didominasi oleh perkebunan
warga dan persawahan, sehingga terdapat banyak rumput, pohon bambu, pohon
kelapa, dan pohon pisang yang merupakan penyusun ekosistem sawah dan
sungai.
KEGIATAN LAPANGAN
Kegiatan lapangan ini berupa pengamatan dan pendeskripsian singkapan
dan batuan dengan cara mengikuti aliran sungai dari hilir ke hulu dengan peta
topografi dan geologi sebgai landasan. Kegiatan lapangan ini dilakukan hanya
satu hari pada tanggal 31 Januari 2016. Dengan rangkaian kegiatan lapangan
sebagai berikut:
Tabel 1
Rangkaian Kegiatan
No Waktu Nama Kegiatan Lokasi Keterang
Cuaca
Kegiatan an
1. 05.00 WIB Pengarahan I Kampus Unisba Cerah Sebelum
dan Pembukaan Berangka
Kegiatan t
Kelapang
an
2. 06.00 WIB Keberangkatan Kampus Unisba Cerah -
menuju lokasi
3. 08.45 WIB Pengarahan II Titik Kumpul Cerah Oleh
pejabat
desa
sirnaraja
4. 09.25 WIB Pengamatan Stasiun 1 Hujan Kanan
sungai
menghulu
5. 11.19 WIB Pengamatan Stasiun 2 Hujan Kiri
telah sungai
berhenti menghulu
6. 12.18 WIB Pengamatan Stasiun 3 Hujan Kiri
gerimis sungai
menghulu
7. 13.10 WIB Istirahat Berawan
8. 14.50 WIB Pengamatan Stasiun 4 Berawan Kiri
sungai
menghulu
9. 15.20 WIB Pengamatan Stasiun 5 Berawan Kiri
sungai
menghulu
Singkapan batuan
Batu andesit, Tebal = 4,89 m
3 St. 3 762401 9249873 318 andesit dan batu -
batu pasir Lebar = 5,1 m
pasir
Singkapan
perselingan antara Tebal = 2,52 m
5 St. 5 762395 9249391 313 Batu pasir -
batu pasir halus Lebar = 1,34 m
dengan krakal
Singkapan
Batu
Batuan alluvial,
lempung, N 3230 E/ Tebal = 1,27 m
6 St. 6 762547 9249267 313 batuan sedimen,
batu lanau, 540 Lebar = 7,6 m
batuan breksi
batu breksi
vulkanik
Singkapan
perselingan antara
Batu N 2600 E/ Tebal = 2,62 m
7 St. 7 762833 9249157 329 lempung dengan
lempung 880 Lebar = 5 m
semen lempungan
dan oksida besi
HASIL KEGIATAN
Deskripsi Singkapan
Pada stasiun 5 terdapat singkapan yang berupa endpan alluvial yang
berasal dari endapan sungai. Endapan alluvial ini terdiri atas batu pasir halus dan
batu pasir kasar, dimana batu pasir halus mempunyai ukuran butir antara 0,125
0,25 mm sedangkan batu pasir kasar mempunyai ukuran antara 0,5 1 mm.
Bentuk perlapisan yang bergelombang mengindikasikan bahwa endapan
ini merupakan endapan yang diendapkan oleh air (air sungai). Dari bentuk
perlapisan itu pula dapat dianalisa dari mana arah atau sumber
pengendapannya.
Sumber: Dokumentasi Ekskursi Kristalografi, mineralogy dan Petrologi, 2016
Foto 4
Kartu Data Singkapan
Deskripsi Batuan
Penampang Sebaran
KESIMPULAN
Dilihat dari peta morfologi dan pengamatan di lapangan, Daerah kegiatan
ini terbagi menjadi tiga jenis bentang alam atau morfologi, yaitu bergelombang
kuat terdapat di bagian barat laut, bukit kecil terdapat di bagian utara , dan
perbukitan terdapat di bagian timur laut sampai barat.
Dari daerah kegiatan ditemukan jenis batuan batuan pirokalstik yang
berupa breksi vulkanik, tuff, dan lapili, batuan beku yang berupa andesit dan
basal, dan batuan sedimen yang terdiri atas batupasir dan batulempung.
Sebaran batuan pada daerah ini terdiri atas batuan gunung api dan
sedimen, dimana sebaran batuan gunung api berupa tuff, breksi vulkanik, basal,
dan ansedit sedangkan batuan sedimen berupa batu lempung.
Dilihat dari genesanya, lapisan yang pertama kali terbentuk adalah batu
lempung, kemudian lapisan kedua terdapat batuan beku (andesit) dan batuan
gunung api (tuff dan bereksi) yang terbentuk oleh aliran lava, dan bagian paling
atas adalah endapan aluvila karena endapan alluvial merupakan hasil kegiatan
aliran sungai. Dan apabila dilihat dari hukum superposisi bahwa lapisan yang
paling bawah merupakan lapisan yang paling pertama terbentuk, hal ini
diindikasikan bahwa daerah ini dulunya adalah laut.
DAFTAR PUSTAKA
Prima, Andri. 2015 Metode Pemetaan Geologi www.academia.edu. Diakses
pada 2 Februari 2016. Pukul 11.54 WIB.