ABSTRAKSI
Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian programasi linear dengan beberapa
cara operasi perhitungan yaitu melalui prosedur aljabar dan penggunaan table simpleks. Dengan dua cara
tersebut dan melalui proses perbandingan menggunakan kedua cara tadi diharapkan ada salah satu cara
yang sistematis dan dapat melacak dengan mudah kesalahan yang mungkin terjadi pada awal proses
hingga akhir proses perhitungan untuk menghindari penyelesaian yang tidak optimal
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kerumitan dan kekompleksan proses operasi
perhitungan metode simpleks serta memudahkan pelacakan kesalahan yang terjadi akibat ketidaktelitian
atau salah hitung agar tercapai penyelesaian optimal.
Penyelesaian programasi linear dengan metode simpleks dapat menggunakan dua cara yaitu cara yang
pertama menggunakan prosedur aljabar dan cara yang kedua menggunakan table simpleks.
Adanya cara yang sistematis dalam melakukan operasi perhitungan dengan metode simpleks
menyebabkan kerumitan proses menjadi berkurang dan kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan
mudah sehingga untuk mencapai penyelesaian optimal tidaklah merupakan hal yang sulit.
157
Progresif, Vol. 2, No. 2, Agustus 2006 : 166 226 ISSN 0216-3284
itu diperlukan satu proses yang sistematis terampil, bahan mentah, modal) untuk
untuk menyederhanakan operasi mencapai tujuan yang diinginkan (desired
perhitungan metode simpleks tersebut agar objective) seperti penerimaan hasil
kesalahan hasil yang diperoleh dapat penjualan yang harus maksimum,
dihindarkan. penerimaan devisa hasil ekspor nonmigas
harus maksimum; jumlah biaya transpor
B. Perumusan Masalah harus minimum; lamanya waktu antrian
untuk menerima pelayanan sependek
Penelitian ini merumuskan masalah
mungkin; kemakmuran rakyat sebesar-
yaitu cara manakah yang lebih efektif
besarnya.
antara prosedur aljabar dan tabel simpleks,
Dalam keadaan sumber yang
dalam penyelesaian pemrograman linier
terbatas harus dicapai suatu hasil yang
dengan metode simpleks?
optimum. Dengan perkataan lain
bagaimana caranya agar dengan masukan
C. Tujuan Penelitian
(input) yang serba terbatas dapat dicapai
Penelitian ini bertujuan untuk hasil kerja yaitu keluaran (output) berupa
mengurangi kerumitan dan kekompleksan produksi barang atau jasa yang optimum.
proses operasi perhitungan metode Pemrograman linear akan memberikan
simpleks serta memudahkan pelacakan banyak sekali hasil pemecahan persoalan,
kesalahan yang terjadi akibat sebagai alternatif pengambilan tindakan,
ketidaktelitian atau salah hitung agar akan tetapi hanya ada satu yang optimum
tercapai penyelesaian optimal. (maksimum atau minimum). Ingat bahwa
mengambil keputusan berarti memilih
D. Manfaat Penelitian alternatif, yang jelas harus alternatif yang
terbaik (the best alternative).
Penelitian ini diharapkan memberi
Jadi mencari suatu pemecahan yang
manfaat untuk mengurangi kerumitan dan
optimum dengan memperhatikan
kesalahan yang terjadi dalam pemrograman
pembatasan-pembatasan input. Inilah yang
linier.
menjadi sasaran Riset Operasi, khususnya
teknik pemrograman linear.
E. Batasan Penelitian
Sebelum memecahkan suatu
Ruang lingkup penelitian ini persoalan terlebih dahulu akan dijelaskan
terpusat pada teknik penyelesaian beberapa istilah berikut :
pemrograman linear dengan metode 1. Pemecahan (solution) ialah nilai-nilai
simpleks yang dilakukan dengan dari variable x yang memenuhi
membandingkan operasi perhitungan ketidaksamaan / persamaan.
prosedur aljabar dan tabel simpleks. 2. Pemecahan disebut fisibel (feasible
solution) kalau nilai x sudah memenuhi
ketidaksamaan yang ada.
II. LANDASAN TEORI 3. Pemecahan dasar (basic solution) ialah
pemecahan ang diperoleh )nilai-nilai x)
A. Arti Dan Kegunaan Pemrograman
hanaya didasarkan atas bayaknya
Linear
persamaan yang ada sedangkan sisa
Sebagian besar dari persoalan
variable lainnya, nilainya nol.
manajemen berkenaan dengan penggunaan
4. Pemecahan optimal (optimal solution)
sumber secara efisien atau alokasi sumber-
ialah pemecahan dasar fisibel yang
sumber yang terbatas (tenaga kerja
membuat fungsi obyektif z optimum
158
Progresif, Vol. 2, No. 2, Agustus 2006 : 166 226 ISSN 0216-3284
159
Progresif, Vol. 2, No. 2, Agustus 2006 : 166 226 ISSN 0216-3284
160
Progresif, Vol. 2, No. 2, Agustus 2006 : 166 226 ISSN 0216-3284
161
Progresif, Vol. 2, No. 2, Agustus 2006 : 166 226 ISSN 0216-3284
162
Progresif, Vol. 2, No. 2, Agustus 2006 : 166 226 ISSN 0216-3284
A. Observasi
Kesimpulan mengenai kerumitan dan Mulai
kekompleksan teknik penyelesaian
pemrograman linear dengan metode
simpleks diperoleh dari pengamatan Membaca dan mengubah
terhadap mahasiswa yang mengambil fungsi tujuan & persamaannya
mata kuliah Teknik Riset Operasi dan ke persoalan maksimasi
merasa kesulitan dalam menyelesaikan
tugas maupun ujiannya, terutama untuk
materi yang berhubungan dengan Konversikan Formulasi
Persoalan ke Bentuk Standar
metode simpleks.
B. Studi Pustaka
Melakukan studi pustaka untuk Cari BFS
memperoleh pustaka atau referensi
tentang teori-teori yang mendukung
observasi yaitu mengenai riset operasi
bahasan tentang teknik penyelesaian
pemrograman linear dengan metode NBV pada
simpleks.
fungsi tujuan Ya
punya
Metode ini juga dipergunakan sebagai koefisien
dasar penulisan rumus-rumus untuk Positif / nol
mencapai penyelesaian yang optimal. BFS
optimal
C. Eksperimen
Pada tahap ini dilakukan perbandingan Tidak
operasi perhitungan dengan STOP
Pilih variable dengan
menggunakan prosedur aljabar dan koefisien paling
tabel simpleks. Pada bagian pertama negative pada fungsi
eksperimen akan dilakukan perhitungan tujuan
soal minimisasi dengan prosedur
aljabar yang ditulis secara rinci hingga
penyelesaian optimal tercapai, pada Hitung rasio
bagian kedua masih dengan soal yang
sama, eksperimen dilakukan dengan
menggunakan tabel simpleks hingga
Lakukan ERO
penyelesaian optimal tercapai. Dengan
demikian akan terlihat cara mana yang
paling sistematis dan mudah untuk
menyelesaikan masalah dengan metode
simpleks.
Pada dasarnya alur proses yang
dipergunakan dalam proses perhitungan
soal minimisasi dengan metode
simpleks adalah sebagai berikut :
163
Progresif, Vol. 2, No. 2, Agustus 2006 : 166 226 ISSN 0216-3284
164
Progresif, Vol. 2, No. 2, Agustus 2006 : 166 226 ISSN 0216-3284
Bentuk kanonik :
Baris 0 : Z 3x1 5 x 2 + 0S1 Ma 2 + 0 S 3 Ma3 = 0
Baris 1: x1 + 1S1 = 4
Baris 2 : 2 x 2 + a 2 = 12
Baris 3 : 3x1 + 2 x 2 1S 3 + a3 = 18
165
Progresif, Vol. 2, No. 2, Agustus 2006 : 166 226 ISSN 0216-3284
Cara II : Untuk pemrograman linear yang sama akan diselesaikan dengan menggunakan
tabel simpleks, sebagai berikut :
Membentuk ke dalam bentuk standar simpleks :
Maksimalkan : - 3x1 - 5x2 + 0S1 - Ma2 + 0S3 - Ma3
Kendala : x1 + 1S1 = 4
2x2 + a2 = 12
3x1 + 2x2 - 1S3 + a3 = 18
Tabel simpleks yang dibuat dari bentuk standar simpleks di atas seperti berikut ini :
Kombinasi Cj -3 -5 0 0 -M -M Kuantitas Rasio
Produk x1 x2 S1 S3 a2 a3
S1 0 1 0 1 0 0 0 4
a2 -M 0 2 0 0 1 0 12 12/2 = 6
a3 -M 3 2 0 -1 0 1 18 18/2 = 9
Zj 34
Cj Zj
Entering Variabel (EV) adalah variable yang mempunyai nilai paling negatif yaitu x2.
Rasio dicari dengan cara membagi koefisien sisi kanan dengan koefisien EV. Rasio terkecilnya
terdapat pada baris 2. Jadi elemen kuncinya adalah variable x2 pada baris ke 2 dimana
koefisien elemen kunci harus bernilai 1. Sedangkan untuk koefisien x2 pada baris yang lainnya,
yang bukan elemen kunci, harus bernilai 0.
166
Progresif, Vol. 2, No. 2, Agustus 2006 : 166 226 ISSN 0216-3284
Untuk menentukan elemen kunci harus bernilai 1 dan yang bukan elemen kunci harus bernilai
0 harus dilakukan perhitungan operasi baris atau Elementary Row Operation (ERO) terhadap
masing-masing baris, seperti berikut :
Baris ke 2 : ( 2x2 + 1a2 ) = (12)
1x2 + a2 = 6
Baris ke 3 : - 2 (1x2 + a2 ) = - 2 (6)
- 2x2 - 1a2 = - 12
Hasil perhitungan tersebut dijumlahkan dengan persamaan baris ke 3, menjadi :
- 2x2 - 1a2 = - 12
3x1 + 2x2 - 1S3 + a3 = 18
+
3x1 - 1a2 - 1S3 + a3 = 6
Nilai Zj diperoleh dari menjumlahkan hasil perkalian masing-masing koefisien variable dengan
koefisien pada kolom Cj.
Setelah semua proses perhitungan sudah dilakukan, untuk mengetahui apakah hasil tersebut
sudah optimal atau belum yang harus dilihat kembali adalah nilai Cj Zj. Jika nilai Cj Zj 0
dan tidak ada variable artificial maka solusi sudah optimal, jika nilai Cj Zj < 0 maka proses
perhitungan harus diulangi kembali mulai dari penentuan elemen kunci dan perhitungan
operasi baris (ERO) sampai solusi optimal tercapai atau nilai Cj Zj 0.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Cj Zj < 0 dan masih terdapat variable artificial
maka syarat solusi optimal belum tercapai, oleh karena itu perlu dilakukan kembali proses
perhitungan seperti di atas hingga tercapai solusi optimal.
Proses perhitungan untuk iterasi ke 2 sebagai berikut :
167
Progresif, Vol. 2, No. 2, Agustus 2006 : 166 226 ISSN 0216-3284
DAFTAR PUSTAKA
Penulis
168