KELOMPOK 10
Manajemen Keuangan
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Petra
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, dan
berkat-Nya sehingga tugas Seminar Keuangan kasus Gainesboro Machine Tools Corporation
ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Terima kasih pula untuk Ibu Dra. Dewi
Astuti, M.M. selaku dosen mata kuliah Seminar Keuangan Universitas Kristen Petra
Surabaya yang telah memberikan tugas ini.
Semoga tulisan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan masyarakat mengenai penyelesaian kasus Gainesboro Machine Tools
Corporation.
Dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
sekiranya adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah dibuat di masa
yang akan datang.
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penelitian 5
BAB II TEORI PENUNJANG
2.1 Kebijakan Dividen 6
2.2 Clientele effect 6
2.3 Signalling Theory 7
2.4 Stock Repurchase 7
2.5 Agency theory 8
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kebijakan perusahaan terkait pembayaran dividen 9
3.2 Keputusan perusahaan untuk memperbaiki image perusahaan 10
3.3 Alternatif cara perusahaan membagikan dana untuk para shareholder 10
3.3.1 Melihat jika perusahaan melakukan buy back stock 10
3.3.2 Melihat jika perusahaan melakukan residual-dividen 11
3.3.3 Melihat jika perusahaan melakukan dividen payout 11
3.3.4 Melihat jika perusahaan melakukan sensitivity analysis 18
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan dan Saran 22
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Dikarenakan harga saham yang jatuh, beberapa perusahaan berencana untuk membeli
kembali sahamnya sedangkan beberapa perusahaan lain memiliki kepercayaan akan
membaiknya perekonomian di AS. Ashely Swenson sebagai CFO dari Gainesboro
menghadapi dilema dalam menghadapi masalah ini di tahun 2005, BOD dari Gainesboro
meminta rekomendasinya untuk kebijakan dividen. Ashley Swenson sendiri masih
mempertimbangkan pilihan yang terbaik untuk perusahaan, apakah dana perusahaan akan
dibagikan untuk para shareholder dalam bentuk dividen atau akan dilakukan pembelian
kembali saham perusahaan. Lalu ia berencana untuk melanjutkan pembayaran dividen. Salah
satu langkah yang ditempuh adalah dengan merubah nama perusahaan menjadi Gainesboro
Advanced Systems International, Inc.
Langkah lain yang diambil oleh perusahaan adalah dengan melakukan
restrukturisasi perusahaan dengan memperbarui divisi operasional. Selain itu sebuah
peralatan mesin yang di-design dengan computer sepertinya menunjukkan pertanda baik
untuk diterima masyarakat luas. Hal inilah yang menjadi dasar dari Gainesboro untuk
kembali bersaing di tahun 2005.
Pada tahun 2005 penghasilan domestik yang diharapkan adalah sebesar $90 juta dan
pada tahun 2006 diharapkan mencapai $150 juta. Untuk pendapatan internasional sekarang
hanya 15% dari total pendapatan perusahaan, target untuk tahun 2007 adalah adanya
penambahan sekitar $150 juta dari perdagangan internasional. Gainesboro ditargetkan untuk
mencapai pertumbuhan 15% per tahun secara compound, dan diharapkan target pendapatan
pada tahun 2005 yang hanya $870 juta menjadi $2000 juga di tahun 2011 nanti, mengingat
sudah begitu banyak strategi restrukturisasi dan pengembangan teknologi perusahaan. Untuk
mencapai hal ini, pihak manajemen Gainesboro mengeluarkan tiga poin aturan, yaitu
Produksi yang dilakukan 75% dari penjualan peralatan CAD/CAM dan sisanya adalah
penjualan mesin tradisional.
Semakin agresif memasuki pasar internasional agar terjadi peningkatan dari 15% menjadi
50% nantinya di tahun 2011.
Manajemen ingin memperluas perusahaan dengan melakukan joint venture dan akuisisi,
sehingga bisa menambah produk baru dan proses research baru sebesar 50% di tahun 2011
nanti. Mereka juga ingin mentargetkan rasio D/E semakin kecil, karena ingin mengurangi
jumlah hutang pada tahun 2004 yang mencapai 22%.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dapat disusun
sebagai berikut
1. Bagaimana kebijakan perusahaan terkait pembayaran dividen periode mendatang?
2. Apakah perusahaan sebaiknya mengubah nama untuk memperbaiki image perusahaan?
3. Apakah dana perusahaan akan dibagikan untuk para shareholder dalam bentuk dividen atau
akan dilakukan pembelian kembali saham perusahaan
5
BAB II
TEORI PENUNJANG
6
kelompok (clientele) pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda
terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kelompok pemegang saham yang membutuhkan
penghasilan pada saat ini lebih menyukai suatu Dividend payout Ratio yang tinggi.
Sebaliknya kelompok pemegang saham yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih
senang jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan. Efek Clientele ini
hanya mengatakan bahwa bagi sekelompok pemegang saham, kebijakan dividen tertentu
lebih menguntungkan mereka.
7
2.5 Agency theory
Agency theory adalah sebuah kontrak manajer (agent) dengan pemilik (principal).
Teori ini menjelaskan bahwa adanya pemisahan antara pemilik dan pengelola dapat
menimbulkan masalah keagenan. Masalah keagenan timbul karena adanya konflik
kepentingan antara shareholder dan manajer, salah satunya adalah tidak bertemunya utilitas
yang maksimal antara mereka. Hal tersebut mengakibatkan manajer bertindak oportunis yang
memicu terjadinya praktik manajemen laba pada suatu perusahaan.
8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
digunakan nantinya bisa dijadikan dividen. Harapan dari metode ini adalah tingkat
kepercayaan yang akan meningkat untuk investor dan kenaikan value perusahaan. Bagi
Swenson, metode ini bisa mengakibatkan dividen yang tidak menentu, karena sangat
tergantung dari nilai proyek yang ada dan dimungkinkan akan mengakibatkan pengaruh yang
kurang baik terhadap harga saham perusahaan. Dari study yang dia pelajari, diambil sebuah
kesimpulan bahwa perusahaan yang lambat berkembang akan membayar dividen dalam
jumlah tinggi, dan sebaliknya untuk perusahaan yang cepat berkembang akan membayar
dividen dalam jumlah yang relatif rendah.
10
membuat investor lari karena dinilai perusahaan sedang kurang baik dan tidak menemukan
tempat investasi lain selain melakukan pembelian saham perusahaan kembali. Jika metode ini
maka akan ada pengeluaran yang lebih tinggi untuk membeli sahamnya kembali dari para
pemegang saham.
3. 3. 2 Melihat jika perusahaan melakukan residual-dividen
Pendekatan ini akan membagikan dividen jika perusahaan memiliki kelebihan dana
dan memiliki nilai NPV positif baru dilakukan pembagian dividen. Hal ini bisa membawa
signal negative bagi para investor karena nilai dividen yang dibagikan per tahun biasanya
mengalami fluktuasi sehingga memberikan tanda kepada investor adanya investasi yang
kurang baik dari perusahaan.
Residual 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Dividen
Model
Cap. Budget (54332 43710. 60852. 69918. 79256. 82710. 95192. 110446
) 39 66 90 74 91 54 .42
11
boleh melebihi 40%. Maka diketahui model driver-nya sebagai berikut :
Historical Assumptions
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Interest rate on 8% 8% 8% 8% 8% 8% 8%
debt
12
Other 2.4% 2.4% 2.4% 2.4% 2.4% 2.4% 2.4%
Cap. Ex. (not 43,7 50,3 57,5 66,1 68,4 78,7 90,57
% sales) 99 69 38 68 84 57 0
13
Amounts in Income Statements
$000
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Net sales $858 $815 $756 $870 $1,0 $1,1 $1,3 $1,5 $1,7 $2,01
,263 ,979 ,638 ,133 00,6 50,7 23,3 21,8 50,1 2,671
53 51 64 68 49
Cost of sales 540, 501, 498, 549, 603, 676, 767, 872, 1,01 1,092
747 458 879 834 394 642 551 031 3,33 ,880
6
Gross profit 317, 314, 257, 320, 397, 474, 555, 649, 736, 919,7
516 522 759 299 259 109 813 838 813 91
Depreciation Included in SG&A 22,5 25,5 30,0 34,5 40,5 46,5 52,50
00 00 00 00 00 00 0
Research & 77,6 70,5 75,4 77,2 88,8 102, 117, 135, 155, 178,7
development 78 45 17 62 51 179 506 131 401 11
Selling, 229, 223, 231, 189, 217, 249, 287, 330, 380, 437,2
general, & 971 634 008 029 383 991 489 613 205 35
administrative
Operating (55,5 20,3 (138, 31,5 65,5 91,9 116, 143, 154, 251,3
profit (loss) 81) 43 077) 08 25 40 318 594 707 44
Interest Included in Other 7,16 9,22 11,7 14,2 16,4 18,5 20,12
Expense income (exp) 7 4 54 19 06 93 8
Income (loss) (60,0 21,4 (141, 24,3 56,3 80,1 102, 127, 136, 231,2
before taxes 81) 08 534) 41 01 86 098 187 114 16
Income taxes 1,24 8,41 (750) 8,27 19,1 27,2 34,7 43,2 46,2 78,61
(benefit) 1 5 6 42 63 13 44 79 4
14
Net income $(61, $12, $(14 $16, $37, $52, $67, $83, $89, $152,
(loss) 322) 993 0,78 065 159 923 385 944 835 603
4)
Shares 18,8 18,8 18,5 18,6 18,6 18,6 18,6 18,6 18,6 18,60
outstanding 54 54 98 00 00 00 00 00 00 0
Earnings (loss) $(3.2 $0.6 $(7.5 $0.8 $2.0 $2.8 $3.6 $4.5 $4.8 $8.20
per share 5) 9 7) 6 0 5 2 1 3
Dividends per $0.7 $0.2 $0.2 $0.3 $0.8 $1.1 $1.4 $1.8 $1.9 $3.28
share 7 5 5 5 0 4 5 1 3
Addition to $ $8,3 $(14 $9,6 $22, $31, $40, $50, $53, $91,5
retained (75,7 53 5,43 39 295 754 431 366 901 62
earnings 72) 3)
Dan ditemukan nilai forecasting untuk balance sheet sampai tahun 2011 yaitu sebagai
berikut:
Balance Sheets
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Cash & $13, $22, $25, $29, $33, $39, $44, $51, $59,
equivalents 917 230 669 519 947 039 895 629 374
Accounts 208, 187, 217, 250, 287, 330, 380, 437, 503,
receivable 541 235 543 175 701 856 484 557 190
Inventories 230, 203, 217, 249, 287, 330, 379, 436, 502,
342 888 254 843 319 417 979 976 523
Prepaid 14,2 13,0 15,0 17,2 19,8 22,8 26,2 30,1 34,7
expenses 59 16 13 65 55 33 58 96 26
Other 22,1 20,7 21,0 24,1 27,7 31,9 36,7 42,2 48,5
84 14 04 54 77 44 36 46 83
Total current 489, 447, 496, 570, 656, 755, 868, 998, 1,14
assets 242 082 483 955 599 089 352 605 8,39
5
15
Property, plant, 327, 358, 402, 453, 510, 576, 645, 723, 814,
& equipment 603 841 640 008 546 714 198 955 525
Less 167, 183, 205, 231, 261, 295, 336, 382, 435,
depreciation 414 486 986 486 486 986 486 986 486
Net property, 160, 175, 196, 221, 249, 280, 308, 340, 379,
plant, & 190 355 654 522 060 728 712 969 039
equipment
Intangible 9,42 2,09 1,51 1,74 2,00 2,30 2,65 3,04 3,50
assets 9 9 6 3 5 5 1 9 6
Other assets 15,7 17,6 17,9 20,6 23,7 27,3 31,4 36,1 41,5
23 88 72 68 68 33 34 49 71
Total assets $674 $642 $712 $814 $931 $1,0 $1,2 $1,3 $1,5
,583 ,223 ,624 ,889 ,432 65,4 11,1 78,7 72,51
55 49 71 1
Accounts 36,4 34,2 37,5 43,1 49,6 57,0 65,6 75,4 86,8
payable 49 39 32 62 36 82 44 91 15
Accruals and 129, 161, 183, 210, 242, 278, 320, 368, 423,
other 374 633 042 499 073 384 142 163 388
Total current 165, 195, 220, 253, 291, 335, 385, 443, 510,
liabilities 822 872 575 661 710 466 786 654 202
Deferred taxes 16,9 13,7 16,5 19,0 21,8 25,1 28,9 33,2 38,2
86 69 29 08 59 38 09 45 32
Debt (PLUG) 43,4 80,2 98,9 131, 162, 193, 216, 247, 255,
96 70 16 672 166 320 841 987 203
Deferred 44,7 64,3 70,1 80,6 92,7 106, 122, 141, 162,
pension costs 90 29 44 66 66 681 683 085 248
Other liabilities 2,31 5,44 7,50 8,63 9,92 11,4 13,1 15,0 17,3
8 4 6 2 7 16 29 98 63
Total liabilities 273, 359, 413, 493, 578, 672, 767, 881, 983,
411 683 670 640 428 021 348 070 248
16
Common stock, 18,8 18,8 18,8 18,8 18,8 18,8 18,8 18,8 18,8
$1 par value 55 55 35 35 35 35 35 35 35
Capital in 107, 107, 107, 107, 107, 107, 107, 107, 107,
excess of par 874 907 889 889 889 889 889 889 889
Cumulative (6,56 20,2 26,9 26,9 26,9 26,9 26,9 26,9 26,9
translation 6) 08 90 90 90 90 90 90 90
adjustment
Retained 291, 146, 155, 177, 209, 250, 300, 354, 446,
earnings 498 065 704 999 753 184 550 451 012
Less treasury
stock at cost:
1990--256,151; (10,4 (10,4 (10,4 (10,4 (10,4 (10,4 (10,4 (10,4 (10,4
1991--255,506 90) 94) 64) 64) 64) 64) 64) 64) 64)
Total 401, 282, 298, 321, 353, 393, 443, 497, 589,
shareholders' 172 541 954 249 003 434 800 701 263
equity
Total liabilities $674 $642 $712 $814 $931 $1,0 $1,2 $1,3 $1,5
& equity ,583 ,223 ,624 ,889 ,432 65,4 11,1 78,7 72,51
55 49 71 1
Debt / Equity 11% 28% 33% 41% 46% 49% 49% 50% 43%
ratio
Dari perhitungan dapat disimpulkan perusahaan dalam keadaan cukup baik, namun
ketika dihitung ke dalam balance sheets, D/E ratio yang diharapkan hanya maksimum
sebesar 40% meningkat melebihi batas yang ditetapkan. Karena melebihi nilai DER maka,
perlu disusun sebuah sensitivity analysis untuk dicari solusi yang lebih baik.
17
sensitivity analysis untuk nilai debt dan nilai D/E ratio.
Minimum Dividend 0%
18
2009 Debt 2009 Debt / Equity
0% 40,223 27,030 0% 6% 3%
Debt Level at 10% Sales Growth v. 0%, 20%, 40% Payout Ratios
Debt Ratio at 10% Sales Growth v. 0%, 20%, 40% Payout Ratios
19
Dividend: 40% 31% 36% 40% 43% 43% 45% 41%
Debt Level at 15% Sales Growth v. 0%, 20%, 40% Payout Ratios
Debt Ratio at 15% Sales Growth v. 0%, 20%, 40% Payout Ratios
20
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil sensitivity analysis didapatkan pembagian dividen sebesar 20% dengan
target optimis sales 15% menunjukkan hasil yang paling baik dan tetap menjaga D/E ratio di
bawah 40%.
3.2 Saran
Dilihat dari para investor yang ada di Gainesboro, dengan mayoritas disana adalah orang
yang menginginkan investasi dalam jangka panjang sehingga perusahaan harus memberikan
signal positif kepastian kepada investor bahwa perusahaan akan memberikan dividen yang
besar di masa mendatang.
Secara perbandingan dengan perusahaan lain, Gainesboro sebaiknya mulai berpindah bisnis
utama dari perusahaan peralatan mesin dan listrik menjadi perusahaan CAD/CAM dengan
asumsi penambahan cost untuk campaign dan marketing perubahan nama perusahaan
menjadi Gainesboro Advanced Systems International, Inc. sekitar $10 juta, selain itu dari
penjualan, persaingan untuk usaha di peralatan mesin dan listrik sudah cukup ketat sehingga
Gainesboro akan sulit untuk kembali masuk ke bisnis ini kembali.
Metode yang harus diambil oleh Ashley Swenson adalah dengan tetap membagikan dividen
sebesar 20% agar tetap bisa menjaga D/E ratio yang baik dari perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
22
11. Kebijakan Dividen. (n.d.). Retrieved from http://www.ekasulistiyana.web.id/wp-
content/uploads/2008/11/11.-Kebijakan-Dividen.pdf
Bab 10 Kebijakan Dividen. (n.d.). Retrieved from
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/PRODI._MANAJ._PEMASARAN_WISATA/RIN
I_ANDARI/Manajemen_Keuangan/modul_manajmen_keuangan/Bab_10_KEBIJAK
AN__DIVIDEN.pdf
Calypso. (2016, January 11). Contoh Makalah Akuntansi Agency Theory. Retrieved from
http://dokumen.tips/documents/contoh-makalah-akuntansi-agency-theory.html
Chairunnisa, S. (2014). Pengaruh Pembelian Kembali (Buy Back) Saham Terhadap Respon
Pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Galaxy, A. (2010). Analisis Hubungan Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen
Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2005-2008.
Krismasary, F. I. (2015). REPUTASI UNDERWRITER DAN REPUTASI AUDITOR DALAM
MENENTUKAN UNDERPRICING KETIKA INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)
(Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Go Public Tahun 2010-2012) (Doctoral
dissertation, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).
KUSUMA, R. A. (2014). PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAPMANAJEMEN LABA PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS AIRLANGGA).
23