Anda di halaman 1dari 3

Nama : M.

Alfian Pratama
NIM : 1613521012
Kelas : MSP A
Prodi : Manajemen Sumberdaya Perairan

Kenapa air laut terasa asin?


1.1 Pengertian Air
Air merupakan sumberdaya alam yang berlimpah di muka bumi, menutupi
sekitar 71% dari permukaan bumi. Secara keseluruhan air di muka bumi, sekitar
98% terdapat di Samudera dan laut dan hanya 2% yang merupakan air tawar yang
terdapat di sungai, danau dan bawah tanah. Diantara air tawar yang ada tersebut,
87% diantaranya berbentuk es, 12% terdapat di dalam tanah, dan sisanya sebesar
1% terdapat di danau dan sungai. Selain berlimpah keberadaannya di muka bumi,
airpun memiliki karakteristik yang khas, menurut Effendi (2007 : 22-23),
karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0oC (32o F) 100o C, air
berwujud cair. Suhu 0oC merupakan titik beku (freezing point) dan suhu 100oC
merupakan titik didih (boiling point) air.
b. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai
penyimpanan panas yang sangat baik. Perubahan suhu air yang lambat mencegah
terjadinya strees pada makhluk hidup karena adanya perubahan suhu yang
medadak dan memelihara suhu bumi agar sesuai bagi makhluk hidup. Sifat ini
juga menyebabkan air sangat baik digunakan sebagai pendingin mesin.
c. Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses penguapan. Penguapan
(evaporasi) adalah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini memerlukan
energi panas dalam jumlah besar. Sebaliknya, proses perubahan uap air menjadi
cairan (kondensasi) melepaskan energi panas yang besar. Pelepasan energi ini
merupakan salah satu penyebab mengapa kita merasa sejuk pada saat berkeringat.
Sifat ini juga merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya
penyebaran panas secara baik di bumi.
d. Air merupakan pelarut yang baik. Air mampu melarutkan berbagai jenis senyawa
kimia. Air hujan mengandung senyawa kimia dalam jumlah yang sangat sedikit,
sedangkan air laut dapat mengandung senyawa kimia hingga 35.000 mg/liter,
(Tebbut, 1992). Sifat ini memungkinkan unsur hara terlarut diangkut ke seluruh
jaringan tubuh makhluk hidup dan memungnkan bahanbahan toksik yang masuk
ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup dilarutkan untuk dikeluarkan kembali.
Sifat ini juga memungkinkan air digunakan sebagai pencuci yang baik dan
pengencer bahan pencemar (polutan) yang masuk ke dalam air.
e. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi. Suatu cairan dikatakan memiliki
tegangan permukaan yang tinggi jika tekanan antar molekul cairan tersebut tinggi.
Tegangan permukaan yang tinggi menyebabkan air memiliki sifat membasahi
suatu bahan secara baik (higher wetting ability).
f. Air merupakan satu-satunya senyawa yang merenggang ketika membeku. Pada
saat membeku, air merenggang sehingga es memiliki densitas (massa/volume)
yang lebih rendah daripada air.

Air mengalami sirkulasi yang disebut daur hidrologi. Proses ini berawal
dari permukaan tanah dan laut yang menguap ke udara kemudian mengalami
kondensasi yaitu berubah menjadi titik titik air yang mengumpul dan membentuk
awan. Titik- titik air itu memiliki kohesi sehingga titik- titik air menjadi besar dan
dipengaruhi gravitasi bumi sehingga jatuh disebut hujan. Air hujan yang jatuh
dipermukaan bumi sebagian diserap tanah dan sebagian lagi mengalir melalui
sungai menuju ke laut.
Seperti yang telah dijabarkan, siklus hidrologi yang
kontiniu antara air laut dan air daratan dapat dilihat pada
Gambar 1.

Gambar 1. Siklus Hidrologi ( sumber Suripin,2001)

1.2 Penyebab Air Laut Asin

Fakta bahwa bumi bebatuan dan daratan mengandung unsur mineral


seperti Na, Ca, Fe, Zn, Cl dan lain sebagainya adalah faktor utama penyebab rasa
air laut menjadi asin. Itu terkait mengenai siklus air atau siklus hidrologi yang
tidak pernah berhenti; dari atmosfer, ke bumi lalu kembali lagi ke atmosfer dan
begitu seterusnya. Juga mengenai aliran sungai yang selalu bermuara ke laut.
Aliran air yang berasal dari hujan, jatuh dan meresap ke dalam tanah kemudian
mengalir ke sungai/danau; membawa zat-zat dan mineral yang terkadung dalam
tanah sehingga sesungguhnya bermacam kandungan tersebut juga terdapat pada
air sungai dan danau.
Pada tahap selanjutnya sungai kemudian akan mengalir menuju laut dan
membawa zat-zat yang berasal dari bumi tadi ke laut dan menumpukkannya di
sana. Dari antara zat-zat dan kandungan mineral tersebut, garam terlarut atau
NaCl merupakan konsentrasi yang cukup besar diantaranya. Sementara disebutkan
bahwa jumlah mineral / garam yang diangkut oleh aliran sungai ke laut (kadar
garam di dalam laut di bumi) mencapai 5 x 10 pangkat 16 ton. Sebagai
perbandingan Jika garam itu disebarkan di permukaan daratan di dunia ini
tebalnya kira-kira 40 gedung bertingkat. Atau sekitar 1,02338 gram per kubik.
Namun demikian tidak semua laut di bumi memiliki kadar keasinan
(salinitas) yang sama. Kadar salinitas sebuah perairan tergantung pada panas atau
tidaknya iklim daerah tersebut. Mengapa demikian? Dengan suhu rata-rata yang
panas dan terik matahari yang cukup menyengat serta didukungnya permukaan air
laut yang luas memungkinkan penguapan secara besar-besaran terjadi di laut.
Penguapan terjadi pada air (H2O) sementara garam dan mineral lainnya tidak ikut
menguap bersama dengannya sehingga tetap tinggal di dalamnya.

Gambar 2. Peta kadar salinitas laut di seluruh dunia (urutan: biru-biru muda-
hijau-kuning-merah). Salinitas laut tertinggi terdapat di Laut Merah,
sedangkan yang paling tawar adalah di timur Teluk Finlandia dan di
utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik.

Namun, telah mengetahui bahwa sungai bukan satu-satunya sumber garam


terlarut. Terdapat fitur di puncak pegunungan laut yang dikenal sebagai lubang
hidrotermal, yang merupakan tempat di dasar laut dimana air laut akan meresap ke
dalam batuan kerak samudera, selanjutnya mengalami proses pemanasan, dan
melarutkan beberapa mineral dari kerak samudera ke dalam laut. Karena air panas
akan lebih mudah dalam melarutkan mineral. Maka lebih banyak mineral yang
terlarut untuk memberikan kontribusi pada salinitas air laut.

Anda mungkin juga menyukai