Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS NILAI SDM DAN AKUNTANSI SDM:

STUDI KASUS PT X

Irra Chrisyanti Dewi


Program Studi D3 Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan STIKOM Surabaya
irracdewi@stikom.edu

A
AY
Abstrak: Bagi suatu perusahaan secara keseluruhan SDM merupakan kekayaan yang sangat berharga. Kehilangan
atau kepindahan SDM yang profesional bagi suatu perusahaan merupakan suatu kerugian yang besar karena hal
tersebut akan membuang biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk membina atau mendidik SDM yang
diperolehnya itu. Kerugian lainnya adalah hilangnya kesempatan memanfaatkan SDM tersebut untuk meningkatkan
keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan, yang mungkin dapat juga mengancam kelangsungan hidup perusahaan
yang belum mempunyai sistem perekrutan serta pendidikan SDM yang baik. Penelitian ini dilakukan di PT X bulan
Maret April tahun 2009, sampel penelitian berjumlah 46 responden yaitu sebagian karyawan yang bekerja di

AB
perusahaan tersebut. Selanjutnya data yang telah dikumpulkan dengan chek lists yang terdiri dari analisis univariat
dan analisis bivariat dilakukan uji statistik Chi-Square. Penelitian ini hanya membahas variabel biaya SDM dan
pengukuran nilai SDM. Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat analisis univariat dari 46 responden. Pada hasil
analisis bivariat tidak terdapat hubungan yang signifikan antara biaya SDM dengan pelaporan akuntansi SDM
dengan nilai X2 hitung =37,8 > X2 tabel = 3,481. Agar menyediakan biaya SDM yang cukup untuk meningkatan
mutu SDM dan melakukan pencatatan serta pengukuran nilai SDM lebih ditingkatkan untuk memperoleh laporan
akuntansi SDM yang akurat.

Kata kunci: biaya SDM, nilai SDM, akuntansi SDM


R
SU
Pada perusahaan jasa dan industri yang hidup perusahaan. Dengan perencanaan dan
berskala besar, SDM merupakan salah satu faktor pengendalian SDM akan membantu pihak
penting dalam proses pencapaian tujuan perusahaan manajemen untuk: 1) mengembangkan,
yaitu menghasilkan laba maksimum untuk jangka mengalokasikan, menghemat, memanfaatkan, dan
panjang. SDM yang berkualitas sangat berperan mengevaluasi SDM dengan baik dan apakah sudah
dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai; 2)
M

mendayagunakan sumber daya-sumber daya lain memudahkan pengambilan keputusan yang berkaitan
dalam perusahaan, dan menjalankan strategi bisnis dengan SDM. Untuk memanajemeni SDM secara
secara optimal (Amin Widjaja, 1995). Bagi suatu baik maka diperlukan informasi tentang SDM yang
perusahaan secara keseluruhan SDM merupakan akurat dan relevan. Akuntansi SDM memberikan
O

kekayaan yang sangat berharga. Kehilangan atau informasi kuantitatif maupun kualitatif kepada
kepindahan SDM yang profesional bagi suatu manajemen mengenai pemenuhan, pengembangan,
perusahaan merupakan suatu kerugian yang besar pengalokasian, kapitalisasi, evaluasi, dan
karena hal tersebut akan membuang biaya yang telah penghargaan atas SDM. Sebagai faktor penting dalam
IK

dikeluarkan oleh perusahaan untuk membina atau pencapaian tujuan perusahaan, pengembangan mutu
mendidik SDM yang diperolehnya itu. Kerugian SDM dan kesejahteraan karyawan menjadi perhatian
lainnya adalah hilangnya kesempatan memanfaatkan utama perusahaan.
SDM tersebut untuk meningkatkan keuntungan yang Berdasarkan latar belakang yang telah
ST

bisa diperoleh perusahaan yang mungkin dapat juga diuraikan, maka permasalahannya adalah sebagai
mengancam kelangsungan hidup perusahaan yang berikut: 1) Apakah ada hubungan antara biaya SDM
belum mempunyai sistem perekrutan serta dan pengukuran nilai SDM secara simultan terhadap
pendidikan SDM yang baik. Apalagi dalam situasi pelaporan akuntansi SDM pada PT X ? ; 2) Apakah
dan kondisi perekonomian sekarang ini, SDM ada hubungan antara biaya SDM secara parsial
merupakan asset yang paling penting bagi kemajuan terhadap pelaporan akuntansi SDM pada PT X ? ; 3)
usaha perusahaan. Banyak sekali karyawan yang Apakah ada hubungan antara pengukuran nilai SDM
berhenti bekerja dan terpaksa menganggur akibat secara parsial terhadap pelaporan akuntansi SDM
keadaan ekonomi yang sulit karena manajemen yang pada PT X ? Dilatarbelakangi permasalahan tersebut,
ada pada perusahaan itu tidak baik. Pada kondisi penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
seperti inilah, suatu perusahaan membutuhkan SDM hubungan biaya SDM dan pengukuran nilai SDM
yang berkualitas, guna menunjang kelangsungan secara simultan terhadap pelaporan akuntansi SDM,
SNASTI 2009 - 331
untuk mengetahui hubungan biaya SDM secara tentang SDM itu sendiri. Dengan akuntansi SDM,
parsial terhadap pelaporan akuntansi SDM dan untuk keberadaan manusia di dalam perusahaan merupakan
mengetahui hubungan pengukuran nilai SDM secara human assets, bukan hanya sebagai salah satu faktor
parsial terhadap pelaporan akuntansi SDM. produksi saja, tetapi juga sebagai modal dasar yang
Signifikansi praktis yang diharapakan adalah untuk sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.
memberikan kontribusi positif bagi praktisi mengenai Sederhananya, akuntansi SDM mencakup akuntansi
bentuk pelaporan atas biaya-biaya SDM dan untuk manusia sebagai sumber daya organisasi untuk
pengukuran nilai SDM. tujuan akuntansi manajerial dan keuangan.

Akuntansi Sumber Daya Manusia (ASDM) SDM Sebagai Aktiva

A
Menurut The American Association Committee Salah satu masalah pokok dalam akuntansi
in Human Resource dalam bukunya Amin W. SDM adalah masalah pengakuan SDM. Sejak awal
Tunggal (1995) ASDM adalah the process of mula dilontarkannya gagasan akuntansi SDM, sejak

AY
identiying and measuring data about human resource itu pula perdebatan tentang akuntansi SDM tidak
and communicating this information to interest pernah selesai. Topik perdebatan terutama
parties. Dari definisi tersebut, terkandung tiga menyangkut masalah apakah SDM dicatat sebagai
pengertian Human Resource Accounting (HRA) aktiva ataukah sebagai beban periodik. Praktek
sebagai berikut: 1) mengidentifikasikan nilai akuntansi konvensional memperlakukan investasi
manusia; 2) mengukur cost dan value SDM; 3) dalam SDM langsung diakui sebagai beban pada

AB
penyelidikan mengenai dampak kognitif dalam periode terjadinya pengeluaran-pengeluaran itu. Para
perilaku sebagai akibat dari informasi itu. pendukung akuntansi SDM menganggap investasi
Perkembangan akuntansi SDM tidak lepas dari SDM mempunyai dua komponen yaitu komponen
dukungan para ilmuwan yang mengkapitalisasikan beban dan komponen investasi yang harus
investasi SDM dan mengelompokkannya pada pos dikapitalisasi. Anggapan ini didasarkan pada
aktiva. Sementara itu, banyak pihak yang masih pandangan mereka bahwa investasi SDM mempunyai
meragukan konsep akuntansi SDM bahkan manfaat tidak hanya pada periode terjadinya
menentang dikelompokkannya akuntansi SDM
sebagai aktiva. Hal ini terlihat dari praktek pelaporan
keuangan selama ini yang mengabaikan informasi
R
pengeluaran saja, tetapi juga untuk masa yang akan
datang. Dari beberapa artikel yang membahas
masalah akuntansi SDM, dapat diketahui bahwa
SU
yang sangat penting yaitu informasi tentang aktiva banyak penulis yang mendukung maupun beralasan
manusia (human assets). Perlakuan akuntansi terhadap pengkapitalisasian investasi SDM serta
konvensional terhadap pengeluaran-pengeluaran pengelompokkannya sebagai aktiva. Dengan
untuk SDM selalu dianggap sebagai beban. Berikut demikian, perlu diketahui landasan yang digunakan
ini akan disajikan beberapa pendapat dari pakar oleh para pendukung akuntansi SDM dalam
akuntansi yang mendefinisikan akuntansi SDM, pengelompokkan investasi pada SDM sebagai aktiva.
yaitu: Menurut pernyataan Standar Akuntansi
1. The process of developing financial assesments Keuangan (1994), aktiva adalah sumber daya yang
M

of people or groups of people within dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
organization and society and of monitoring of peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi
these assessments over time. It deals with the di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
value of investments in human beings and with Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan
O

the related economic results (Matz & Usry, apabila suatu objek dapat disebut sebagai aktiva
1991). yaitu: 1) memberi manfaat atau jasa ekonomis pada
2. We may define human resource accounting as masa yang akan datang; 2) hak menguasai manfaat
ekonomi tersebut ada pada perusahaan; 3) berasal
IK

the recording, management, and reporting of


personel costs (Matz & Usry, 1991). dari transaksi atau peristiwa masa lalu; 4) dinyatakan
3. Human resource accounting means accounting dalam satuan moneter.
for people as an organizational resource. It Agar investasi SDM dapat dikelompokkan
involves measuring the costs incurred by sebagai aktiva maka keempat kriteria di atas harus
ST

business firms and other organizations to dapat diterapkan pada SDM. Untuk kriteria yang
recruit, select, hire, train, and develop human pertama tidak menjadi masalah. Pengeluaran-
assets (Eric Flamholtz, 1989). pengeluaran untuk SDM yaitu pengeluaran untuk
Disimpulkan bahwa akuntansi SDM adalah perolehan dan pengembangan SDM mempunyai
proses pengidentifikasian, pengukuran, penafsiran, manfaat tidak hanya dalam periode terjadinya
pencatatan, dan pelaporan data tentang SDM yang pengeluaran saja, tetapi juga memberikan manfaat
ada dalam perusahaan, untuk kemudian untuk beberapa periode. Demikian juga kriteria
diinformasikan kepada pihak yang berkepentingan. ketiga dan keempat, pengeluaran-pengeluaran untuk
Data yang diukur, dicatat, dan dilaporkan itu adalah SDM tersebut memang telah terjadi dalam periode
data mengenai pengeluaran untuk SDM yang ada yang lalu dan dinyatakan dalam satuan uang/moneter.
dalam organisasi. Keberadaan akuntansi SDM sangat Yang menjadi masalah adalah kriteria kedua, ada
diperlukan bagi pengambilan keputusan terutama anggapan bahwa SDM tidak termasuk sebagai aktiva
SNASTI 2009 - 332
karena manusia tidak dimiliki oleh perusahaan. melanggar perjanjian kontrak kerja yang telah
Anggapan tersebut tidak benar, maksud dari kata ditetapkan oleh perusahaan. Pemilikan SDM secara
dimiliki pada kriteria kedua yaitu bahwa secara ekonomis dapat dilihat pada perekonomian modern
hukum SDM memang tidak dapat dimiliki oleh seperti sekarang ini yaitu sering dilakukannya jual
perusahaan, tetapi perusahaan mempunyai hak untuk beli antar perusahaan.
memperoleh kerja sama dari kemampuan SDM itu
untuk memberikan jasa dalam proses kegiatan Ruang Lingkup SDM
produksi sesuai dengan biaya yang telah dikorbankan Secara skematis, ruang lingkup akuntansi
untuk SDM itu pada masa yang lalu atau lebih SDM mencakup komponen-komponen sebagai
merupakan hak operasional yang dimiliki oleh berikut :

A
perusahaan untuk memperoleh keuntungan dan
manfaat dari SDM. Secara hukum, perusahaan tidak
dapat memiliki aktiva tersebut karena SDM dapat

AY
melakukan pemutusan hubungan kerja dengan
perusahaan di tempat ia bekerja, dengan syarat tidak

Human Resources Accounting

AB
Human Resources Cost Accounting
R Human Resources Value Accounting
SU
Personal Cost Human Assets
M

Sumber: Amin Widjaja T. (1995)

1. Human Resource Cost Accounting (HRCA)


O

Tujuan Akuntansi SDM


Merupakan pengukuran dan pelaporan biaya Menurut Thomas Mc.Rae sebagaimana dikutip
yang timbul untuk pencarian, pengembangan, oleh Amin W. Tunggal (1995), tujuan akuntansi
dan penggantian tenaga kerja sebagai sumber SDM sebagai berikut: 1) meningkatkan manfaat
IK

daya organisasi. Ada dua jenis biaya yang laporan keuangan karena memberikan informasi
berkepentingan dengan HRCA yaitu : kuantitatif atas SDM bagi pemakainya yang
a. Personal Cost Accounting, adalah biaya bervariasi (tujuan kuantitatif); 2) memberikan metode
yang berhubungan dengan fungsi proses penilaian terhadap utilisasi SDM (metode penilaian);
manajemen personalia dalam pencarian dan 3) memberikan teori dari variabel-variabel yang
ST

pengembangan SDM. relevan untuk menjelaskan nilai manusia terhadap


b. Human Assets Accounting, adalah biaya organisasi formal, untuk mengidentifikasi variabel-
yang berkaitan dengan berbagai usaha variabel yang relevan, dan untuk mengembangkan
pencarian dan pengembangan pada bagian model yang ideal untuk pengelolaan SDM (teori &
tingkatan personel. model). Sedangkan menurut Flamholtz sebagaimana
2. Human Resource Value Accounting dikutip oleh Amin W. Tunggal (1995), tujuannya
Merupakan pengukuran terhadap nilai sekarang adalah: 1) menyediakan informasi yang dibutuhkan
dari manfaat yang diharapkan akan diperoleh manajer dalam menggunakan human resource secara
dari SDM. efektif dan efisien; 2) menyediakan informasi yang
dibutuhkan manajemen dalam memperoleh,
menempatkan, melatih, mengembangkan,
mengkonversi, mengevaluasi, menilai, dan
SNASTI 2009 - 333
menghargai human resource; 3) menyediakan alat subjektivitas dalam pengukuran nilai prediksi
pengukuran cost dan value dari manusia bagi serta estimated useful life.
organisasi untuk digunakan dalam pengambilan Di samping kendala-kendala di atas, ada juga
keputusan; 4) memotivasi manajer untuk beberapa ahli yang tidak menyetujui diterapkannya
mempertimbangkan akibat pengambilan keputusan konsep HRA, di antaranya:
usaha atas human resource. a. Menurut Gambling (1976) dalam jurnal
Disimpulkan bahwa tujuan akuntansi SDM Accounting for The Human Factor, bahwa tidak
adalah memberikan informasi tentang SDM dalam mungkin untuk memasukkan SDM ke dalam
suatu perusahaan yang berguna dalam pengambilan neraca seperti gedung dan bangunan pabrik. Ia
keputusan. Tujuan utamanya adalah membantu juga berpendapat bahwa kapitalisasi atas biaya

A
manajer perusahaan dalam mengukur efektivitas dan rekrut dan pelatihan termasuk dalam problema
efisiensi SDM. Hal ini semakin penting terutama pengalokasian overhead.
dalam bisnis yang semakin kompetitif sehingga b. Menurut Hendrick James (1976) dalam jurnal

AY
diperlukan management strategy yang tepat dalam Accounting for The Human Factor, bahhwa
mengelola SDM. Akuntansi SDM merupakan suatu human asset tidak dapat diuraikan dari elemen-
pengakuan yang tegas atas dasar pemikiran manusia elemen yang lain dari suatu organisasi yaitu
yang merupakan sumber daya organisasi yang sangat pegawai berinteraksi dan mencapai efektivitas. Ia
berharga dan merupakan bagian integral dari juga menambahkan bahwa suatu organisasi tidak
perpaduan sumber daya. dapat mengontrol manusia sama halnya dengan

AB
mengontrol asset fisik.
Hambatan-Hambatan Dalam Penerapan
Akuntansi SDM Biaya SDM
Akuntansi SDM sebagai konsep yang sampai Biaya SDM adalah biaya yang terjadi untuk
saat ini belum dapat diterima sebagai suatu GAAP mendapatkan atau mengganti karyawan. Biaya-biaya
(Generally Accepted Accounting Principles) atau ini terbagi atas :
prinsip yang berlaku umum. Hal ini disebabkan 1. Biaya orisinil dari SDM
karena adanya syarat pengukuran suatu item tertentu
sebagai suatu asset yang diatur (Amin W. Tunggal,
1995) yaitu:
R Biaya orisinil dari ASDM merupakan
pengorbanan yang terjadi untuk memperoleh dan
mengembangkan manusia. Terdiri dari :
SU
1. Measurement (dapat diukur) a. Biaya akuisisi, biaya yang harus terjadi
Ada lima atribut yang dapat digunakan dalam untuk mendapatkan seorang karyawan yang
mengukur suatu aktiva yaitu: a) historical cost; tujuannya untuk mengisi suatu jabatan atau
b) current cost; c) current market value; d) net posisi tertentu. Biaya akusisi terdiri dari
realizable (settlement) value; d) Present (or biaya pencarian, biaya seleksi, biaya
discounted) value of future cash flow. Dari penerimaan dan penempatan, serta
atribut pengukuran tersebut, konsep pengukuran promotion or hiring from within firm (biaya
human resource telah memenuhi kriteria, namun untuk memindahkan tenaga kerja dari suatu
M

memiliki kelemahan yang ada pada masing- tingkatan ke tingkatan lain dalam struktur
masing metode pengukurannya. Kalaupun organisasi baik secara vertikal maupun
human resource diakui sebagai suatu asset akan horizontal).
mengalami kesulitan dalam pengamortisasian b. Biaya belajar, merupakan pengorbanan yang
O

secara rasional dalam penyajian laporan harus terjadi untuk melatih seseorang dan
keuangan. membawa orang tersebut ke tingkat
2. Relevance dan reliability performa dan produktivitas yang secara
Suatu informasi dikatakan relevan jika informasi normal diharapkan dari seorang individual
IK

itu dapat memiliki kapasitas untuk membuat dalam suatu posisi tertentu. Biaya belajar
suatu perbedaan keputusan antara para investor, terdiri dari pelatihan formal dan biaya
kreditor, dan pengambil keputusan lainnya. Agar orientasi, biaya pelatihan di tempat kerja,
informasi itu relevan, maka harus memenuhi tiga trainers time cost, dan kehilangan
ST

sifat yang merupakan kualitas utama relevan, produktivitas selama pelatihan.


yaitu mempunyai nilai prediksi, nilai umpan 2. Biaya pengganti dari SDM
balik (feedback value), dan tepat waktu. Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan
Informasi yang dapat diandalkan merupakan oleh perusahaan untuk menggantikan SDM yang
informasi yang harus memenuhi sifat dapat sekarang sedang dipekerjakan. Biaya ini
diperiksa (verifiability), netral, dan menyajikan mempunyai suatu pengertian yang ganda yaitu :
hal yang sebenarnya (representationally a. Biaya pengganti posisional, merupakan
faithfull). Informasi akuntansi dapat dikatakan biaya untuk menggantikan sekumpulan jasa
andal jika pengaruh penyajiannya bebas dari yang dipegang oleh seorang pemegang
kesalahan dan bias yang digunakan para jabatan dalam suatu posisi khusus.
pengambil keputusan lain. Dalam hal ini, human b. Biaya pengganti pribadi, merupakan
resource mengalami kendala berupa pengorbanan yang seharusnya terjadi
SNASTI 2009 - 334
sekarang untuk menggantikan seseorang sepadan bagi aktiva yang berupa SDM
yang pada saat ini dipekerjakan dengan tertentu; 3) adanya kesulitan untuk menaksir
suatu substitusi yang mampu untuk biaya pengganti seluruh SDM karena setiap
memberikan sekumpulan jasa yang sama SDM itu mempunyai taksiran yang berbeda-
pada semua posisi yang dijabat si beda.
pendahulu. c. Metode biaya kesempatan (the opportunity
cost model), mengukur nilai SDM melalui
Pengukuran Nilai SDM proses penawaran yang bersifat kompetitif
Untuk mengukur nilai SDM, para peneliti yang dilakukan secara intern dengan
telah mencoba merumuskannya dengan dua metode didasarkan pada konsep opportunity cost.

A
yaitu: Di sini investment centre manager
1. Metode Pengukuran Moneter menawarkan pegawai langka yang ingin
Ukuran moneter dalam menilai SDM dapat direkrut. Penawaran hanya kepada pegawai

AY
dilakukan dengan lima model yaitu : yang dianggap dan dinilai langka karena
a. Metode historis/harga perolehan (the hanya mereka yang menjadi dasar
historical cost model, mengukur nilai SDM pengukuran. Dengan kata lain, karyawan
berdasarkan akumulasi biaya yang telah yang tidak dianggap langka tidak
dikeluarkan untuk melakukan penarikan dimasukkan ke dalam dasar aktiva sumber
tenaga kerja, seleksi, hiring, pelatihan, daya manusia suatu perusahaan. Keuntungan

AB
penempatan, dan pembinaan personalia yang metode ini adalah mendorong persaingan di
bersangkutan. Akumulasi ini merupakan antara investment centre agar dapat
harga cost yang akan diamortisasi selama memberikan sumbangan income (ROI) yang
masa kerja yang bersangkutan. Dengan paling besar. Letak kelemahan model ini
demikian, perlakuannya sama dengan aktiva adalah: 1) pemilihan atas kriteria langka
tetap lainnya. Perlakuan untuk metode ini dinilai bersifat subyektif dan diskriminatif;
bersifat praktis dan objektif karena datanya 2) pembagian yang kurang menguntungkan
dapat diuji kebenarannya. Kelemahan
metode ini adalah: 1) nilai ekonomi suatu
aktiva yang berupa SDM tidak perlu sesuai
R d.
dapat dikatakan tidak mampu menawarkan
penarikan karyawan yang lebih baik.
Metode kompensasi (the compensation
SU
dengan biaya historisnya; 2) setiap apresiasi model), dikemukakan oleh Lev dan
atau amortisasi kemungkinan akan bersifat Schwartz (Belkaoui, 1985). Metode ini
subjektif karena tidak menghubungkannya mengukur nilai SDM dengan melihat nilai
pada setiap kenaikan atau penurunan apapun kompensasinya di masa yang akan datang.
dalam produktivitas aktiva yang berupa Rumus menghitungnya adalah sebagai
SDM; 3) biaya historis tidak menghasilkan berikut :
nilai SDM yang dapat diperbandingkan
karena biaya yang dikeluarkan oleh T
I (t )

M

perusahaan untuk setiap SDM itu berbeda- Vt tr


beda. t (1 r )
b. Metode biaya pengganti (the replacement
cost model), mengukur nilai tenaga kerja Keterangan :
O

dengan menaksir berapa biaya yang akan Vt : Nilai sumber daya seseorang pada usia
dikeluarkan untuk mendapatkan pegawai I (t) : Pendapatan yang bersangkutan sampai
yang sama atau dapat juga dihitung dengan saat pensiun
menaksir biaya yang akan dikeluarkan untuk
IK

r : Tingkat diskon/diskonto untuk seseorang


merekrut, hiring, melatih, menempatkan, T : Umur pensiun
dan mengembangkan pegawai yang sama Oleh karena Vt merupakan suatu nilai eks
kualitasnya dengan yang ada sekarang. jabatan dengan anggapan I(t) diperoleh
Keuntungan utama metode ini adalah hanya dengan pengunduran diri dan oleh Vt
ST

metode ini merupakan suatu pengganti yang mengabaikan kemungkinan kematian


baik bagi nilai ekonomi aktiva dalam arti sebelum pengunduran diri, maka Lev dan
pertimbangan pasar adalah esensial dalam Schwartz menyempurnakan rumusnya
rangka mencapai suatu bilangan akhir. sebagai berikut:
Bilangan akhir ini umumnya dimaksudkan
secara konseptual menjadi ekuivalen dengan
suatu pengertian tentang nilai ekonomi T t
I *I
seseorang. Kelemahan metode ini adalah: 1) E (V * t) P ( t 1)
perusahaan mungkin memiliki seorang t i t t
karyawan tertentu yang nilainya lebih besar (1 r )
daripada nilai pengganti relevannya; 2)
kemungkinan tidak ada pengganti yang
SNASTI 2009 - 335
b. Pembuatan rating atau ranking atas prestasi
seseorang, dalam menilai prestasi seseorang
Keterangan : dapat menggunakan rating, ranking, atau
I*I : Penghasilan dimasa datang checklist. Yang dijadikan nilai bisa tingkat
E (V*t) : Nilai yang diharapkan dari human pendidikan, tenure atau pengalaman, dan
resources sebagainya.
P (t) : Probabilitas kematian seseorang c. Penilaian terhadap potensi seseorang, yang
pada umur (t) diukur adalah potensi seseorang apabila
Kelemahan utama dari metode ini adalah seseorang itu dipromosikan atau
sifatnya yang subjektif sehubungan dengan dipindahkan ke bagian lain sehingga

A
penentuan tingkat gaji di masa datang, perusahaan akan mengetahui mengenai
jangka waktu yang diharapkan dalam potensinya jika diberikan tugas baru.
perusahaan dan tingkat diskonto. d. Pengukuran sikap, umumnya yang

AY
e. Metode penyesuaian upah di masa yang digunakan untuk mengetahui informasi
didiskontokan (the adjusted discounted mengenai tendensi seseorang untuk
future wages method), dikemukakan oleh menyatakan perasaannya tentang suatu
Hermanson (Belkaoui, 1985). Dilakukan objek. Misalnya yang ditanyakan adalah
dengan penyesuaian terhadap nilai sikap mereka terhadap pekerjaan, gaji,
kompensasi yang akan diterima oleh kualitas, dan lain-lain.

AB
pegawai. Discounted dari gaji yang akan e. Subjective expected utility, di sini
datang disesuaikan dengan efficiency factor digabungkan nilai antara nilai subjektif
yang dimaksudkan untuk mengukur seseorang dengan tingkat keyakinannya
efektifitas relatif dari nilai sumber daya mengenai akan terjadinya suatu kejadian.
manusia suatu perusahaan. Efficiency factor Metode Psychophysical dikembangkan
yang merupakan ROI perusahaan tertentu untuk mengukur utilitas dan probability
dibandingkan dengan keseluruhan subjective dengan menggunakan skala
perusahaan dalam suatu ekonomi pada saat
tertentu dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
R f.
besaran.
Model Likert-Bowers, model ini berupaya
mengukur variabel yang menentukan
SU
efektivitas organisasi personalia suatu
perusahaan. Kuisioner dibuat berdasarkan
Efficiency Ratio 5
RF
4
RF
3
RF
2
RF

RF survey organization yang didesain untuk
RE RE RE RE RE mengukur iklim organisasi. Hasilnya dapat
.......... .......... .......... .......... .......... .......... digunakan sebagai dasar untuk mengukur
15 asset sumber daya manusia dari segi
Keterangan : persepsi karyawan tentang situasi kerja di
RF : tingkat laba akuntansi asset yang suatu perusahaan. Kemudian digabungkan
M

dimiliki oleh perusahaan pada tahun pendekatan perilaku dan ekonomi maka
ke-i lahirlah nilai sumber daya manusia. Untuk
RE : tingkat laba akuntansi asset yang memasukkan perilaku dalam penilaian
dimiliki oleh keseluruhan perusahaan organisasi ini maka diperlukan tiga kriteria
O

pada tahun ke-i yaitu: 1) perilaku harus didefinisikan


i : tahun (0-4) sehingga secara signifikan dipengaruhi oleh
Justifikasi rasio ini adalah untuk struktur kerja; 2) perilaku harus dapat diukur
dan dikonversi ke biaya signifikan kepada
IK

menunjukkan bahwa perbedaan kemampuan


perusahaan mendapatkan laba disebabkan organisasi; 3) ukuran dan biaya untuk
oleh perbedaan prestasi sumber daya masing-masing perilaku tanpa harus
manusia. mutually exclusive.
2. Metode Pengukuran Non Moneter
ST

Di samping ukuran kuantitatif atau moneter di Pelaporan Akuntansi SDM


atas, sebenarnya masih ada beberapa metode Ada empat metode yang dapat digunakan
yang dapat digunakan untuk menilai SDM dalam melaporkan investasi SDM:
misalnya menggunakan metode non moneter. 1. Surat untuk Direksi
Beberapa metode menilai SDM dengan teknik Dalam surat direksi dapat dilaporkan
non moneter adalah sebagai berikut : pengeluaran yang dilakukan sebagai investasi
a. Mendaftar kemampuan dan keahlian dalam SDM selama periode berjalan. Informasi
seseorang, Di sini setiap sumber daya ini akan membantu investor dan analis keuangan
manusia dibuat buku, file, atau personal menilai sejauhmana manajemen memberi
recordnya yang berisi tentang keahlian, perhatian pada pengembangan SDM, suatu
pengalaman, pendidikan, jabatan yang sudah faktor kritikal dalam kemampulabaan organisasi
pernah dicapai, dan lain-lain. dalam jangka panjang.
SNASTI 2009 - 336
Pengukuran pendapat terdistorsi karena semua
pengeluaran untuk aktiva manusia dibiayakan
2. Laporan aktiva tidak berwujud dalam periode terjadi. Dengan demikian,
Laporan tersebut harus menunjukkan pengukuran ROI perusahaan tetap terdistorsi.
pengeluaran yang dilakukan untuk berbagai 3. Laporan Keuangan Konvensional
kelompok aktiva tidak berwujud untuk periode Laporan ini mencakup kapitalisasi dan
berjalan maupun periode sebelumnya. Laporan amortisasi dari investasi SDM selama masa
ini untuk mendeskripsikan sifat pengeluaran dan manfaat yang diharapkan walaupun perlakuan
informasi lain yang relevan. Laporan ini investasi dalam SDM ini tidaklah umum.
memberikan informasi kepada investor tentang Namun, beberapa perusahaan telah mengikuti

A
investasi dalam SDM, tetapi meninggalkan cara ini (seperti perusahaan penerbangan,
kesulitan yang melekat di dalam masalah elektronik, dan olahraga profesional di Amerika
mengamortisasi aktiva. Keterbatasan utama dari Serikat). Berikut ini contoh perbandingan bentuk

AY
laporan ini adalah masih terdistorsi. Neraca laporan keuangan laba rugi dan neraca
dapat terdistorsi karena aktiva total perusahaan berdasarkan akuntansi SDM dan akuntansi
(manusia, keuangan, dan fisik) kerendahan. konvensional :

Tabel 1. Perbandingan Laporan Laba Rugi berdasarkan


Akuntansi SDM dengan Akuntansi Konvensional

AB
Keterangan Konvensional ASDM
Penjualan bersih $. 28.164.181 $. 28.164.181
Harga pokok penjualan (18.252.181) (18.252.181)
Laba kotor 9.912.000 9.912.000
Biaya penjualan & umum (7.546.118) (7.546.118)
Laba operasi 2.365.882 2.365.882
Biaya lain
Laba sebelum PPh
Naik (turun) aktiva SDM
Laba sebelum PPh
R (250.412)
2.115.470
0
2.115.470
(250.412)
2.115.470
(43.900)
2.071.570
SU
PPh (1.030.000) (1.008.050)
Laba bersih 1.085.470 1.063.520

Tabel 2. Perbandingan Neraca berdasarkan


Akuntansi SDM dengan Akuntansi Konvensional
Keterangan Konvensional ASDM
Aktiva lancar $. 10.944.693 $. 10.944.693
M

Aktiva tetap 1.682.357 1.682.357


Kelebihan harga pembelian subsidiary 1.188.704 1.188.704
Net Investasi Aktiva SDM 0 942.194
Aktiva Lain 166.417 166.417
O

Total Aktiva 13.982.171 14.924.365


Utang dan Modal
Utang lancar 3.651.573 3.651.573
Utang jangka panjang 2.179.000 2.179.000
IK

Deffered kompensasi 77.491 77.491


Deffered income tax deduksi karena biaya 0 471.097
SDM
Modal saham 1.087.211 1.087.211
ST

Agio saham 3.951.843 3.951.843


Keuangan 3.035.053 3.035.053
SDM 0 471.097
Total Utang dan Modal 13.982.171 14.924.365
Sumber : Sofyan Safri Harahap (1993)

4. Laporan Keuangan Tambahan dapat menyusun sekumpulan laporan keuangan


Laporan yang diusulkan oleh Dr. Jaka Isgiyarta yang menunjukkan investasi SDM dengan
menyajikan informasi mengenai investasi SDM konvensi akuntansi SDM yang diusulkan dan
dalam laporan keuangan tambahan. Perusahaan memasukkan laporan ini sebagai informasi
SNASTI 2009 - 337
tambahan dalam laporan keuangan tahunan Standar Akuntansi Keuangan (1994). Adapun
mereka. Laporan ini akan memberikan catatan item-item informasi akuntansi SDM sebagai
bahwa laporan keuangan tersebut sebenarnya berikut:
perlu dipertimbangkan secara terpisah dari 1. Informasi yang berkaitan dengan loyalitas
laporan keuangan konvensional. Laporan ini dan dedikasi karyawan kepada perusahaan,
bukan untuk menggantikan informasi laporan meliputi: pengeluaran penghasilan kepada
keuangan selama ini, tetapi lebih bersifat karyawannya, seperti gaji, tunjangan atau
melengkapi atau menambah informasi laporan penerimaan lain.
keuangan selama ini dan bersifat wajib 2. Informasi yang berkaitan dengan
(mandatory disclosure). Sedangkan informasi pembelajaran berkelanjutan kepada

A
SDM yang bersifat bukan kuantitatifkeuangan karyawan, meliputi: pengeluaran untuk
akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pelatihan, studi lanjut, kursus, workshop,
catatan atas laporan keuangan. Laporan dan lain-lain.

AY
kuantitatif keuangan tersebut tidak mengubah Berikut ini bentuk laporan SDM sebagai
komposisi informasi laporan keuangan menurut suplemen laporan:

Tabel 3. Laporan SDM Selama Tahun 199X dan 199X+1


No Keterangan Th 199x Th 199x+1

AB
I Penghasilan yang diterima karyawan
1. Gaji pokok Rp xxx Rp xxx
2. Tunjangan kelurga(istri dan anak) xxx xxx
3. Tunjangan kesehatan xxx xxx
4. Tunjangan transportasi xxx xxx
5. Tunjangan sekolah untuk anak-anak xxx xxx
6. Tunjangan inflasi/kemahalan
7. Tunjangan perumahan
8. Bonus
R
9. Penghasilan yang diterima lainnya
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
SU
Jumlah penghasilan yang diterima karyawan Rp xxx Rp xxx

II Pengeluaran pembelajaran berkelanjutan


1. Pengeluaran pendidikan lanjut (S1, S2, S3) Rp xxx Rp xxx
2. Pengeluaran untuk peningkatan keterampilan
3. Pengeluaran untuk studi banding xxx xxx
4. Pengeluaran lain-lain xxx xxx
Jumlah pengeluaran pembelajaran berkelanjutan xxx xxx
M

xxx xxx

Total pengeluaran pengembangan SDM Rp xxx Rp xxx


O

Sumber: Jaya Isgiyarta (2004)

Metode Penelitian dalam penelitian ini, dengan pertimbangan


Jenis penelitian ini adalah survey analitik kepentingan peneliti di lapangan, keterbatasan
IK

menggunakan pendekatan cross sectional tentang kemampuan dan waktu peneliti. Peneliti hanya
variable independent dan dependent diukur dalam meneliti beberapa variabel saja yaitu biaya SDM dan
waktu bersamaan. Adapun faktor yang berhubungan pengukuran nilai SDM, maka kerangka konsep serta
dengan pelaporan akuntansi SDM adalah biaya SDM, variabel dalam penelitian ini secara sistematis dapat
ST

pengukuran nilai SDM, dan kendala penerapan digambarkan sebagai berikut :


akuntansi SDM. Namun tidak semua variabel diteliti

SNASTI 2009 - 338


Variabel Independen Variabel Dependen
Biaya SDM

Pengukuran Nilai SDM Pelaporan Akuntansi SDM

A
Kendala Penerapan Akuntansi SDM

AY
Keterangan :
: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

AB
Variabel independen Cara Ukur : Wawancara
1. Biaya SDM
Alat Ukur : Kuesioner
Pengertian : Biaya-biaya yang terjadi untuk
mendapatkan atau mengganti Hasil Ukur : Biaya SDM dilaporkan
karyawan.
Cara Ukur : Wawancara
Alat Ukur : Kuesioner
R sebagai investasi dalam
neraca.
Biaya SDM dilaporkan
SU
Hasil Ukur : Dikapitalisir : adalah sebagai beban dalam laporan
dilaporkan dalam neraca. laba rugi.
Dibiayakan : adalah Skala Ukur : Cardinal
dilaporkan dalam laba rugi.
Skala Ukur : Ordinal
Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai
PT X 50 orang. Pengambilan sampel penelitian
2. Pengukuran nilai SDM menggunakan metode random dimana sampel
M

Pengertian : Menghitung nilai SDM sebagai diambil dari jumlah populasi yang diperlukan 46
aset perusahaan untuk orang. Pengumpulan data dengan prosedur sebagai
dilaporkan dalam neraca. berikut : 1) wawancara; 2) observasi; 3) library
Cara Ukur : Wawancara research. Sedangkan pengolahan data, dengan teknik
O

Alat Ukur : Kuesioner sebagai berikut: 1) coding; 2) editing; 3) entry data;


Hasil Ukur : Pengukuran moneter : adalah 4) cleaning data.
pengukuran berdasarkan Teknik analisis datanya, sebagai berikut:
akumulasi biaya yang telah 1. Analisa Univariat
IK

dikeluarkan untuk melakukan Menggunakan analisa data univariat, guna


penerimaan tenaga kerja mengetahui hubungan biaya SDM dan
pelatihan dan penempatan. pengukuran nilai SDM pada PT X bulan Maret
Pengukuran non moneter : 2009.
ST

adalah berdasarkan manfaat 2. Analisa Bivariat


yang diperoleh oleh karyawan, Data hubungan antara biaya SDM dan
seperti menjadi lebih mampu pengukuran nilai SDM pada PT X bulan Maret
dan lebih ahli. 2009 dengan menggunakan statistik Chi Square.
Skala : Ordinal Dengan menggunakan rumus (Iqbal Hasan,
Ukur 2005) :
n
AD BC n / 2 2
Variabel dependen A B C D A C B D
1. Pelaporan akuntansi SDM Dimana :
Pengertian : Laporan yang mencakup X = Nilai X hitung
kapitalisasi dan amortisasi n = Jumlah Populasi
dari investasi SDM, dan df = [baris - 1] [kolom - 1]
pembebanan dalam laba rugi. =5%
SNASTI 2009 - 339
Hasil dan Pembahasan penelitian ini sebanyak 46 orang, data ini disajikan
Analisis univariat ini dilakukan untuk dalam bentuk tabel dan teks.
mengetahui distribusi frekuensi dan persentase dari a. Biaya SDM
variabel independen (biaya SDM dan pengukuran Pada penelitian ini Biaya SDM dikategorikan
nilai SDM) dengan variabel dependen (pelaporan menjadi dua yaitu cukup dan tidak cukup yang
akuntansi SDM). Jumlah sampel yang diambil dalam akan diuraikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Biaya SDM di PT X


Bulan Maret 2009
Biaya SDM Jumlah Presentase

A
Cukup 26 54.5
Tidak Cukup 20 45.5
Jumlah 46 100

AY
Dari tersebut diketahui biaya SDM mendapat Pengukuran nilai SDM ini dikategorikan dalam
54,5% dibandingkan tidak mendapat biaya SDM dua kelompok yaitu cukup dan tidak cukup yang
45,5%. akan diuraikan pada tabel dibawah ini:
b. Pengukuran Nilai SDM

AB
Tabel 5. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Pengukuran Nilai SDM di PT X
Bulan Maret 2009
Pendidikan Jumlah Presentase
Tepat 22 48,4
Tidak Tepat 24 51,6
Jumlah 46 100

Dari tabel tersebut diketahui bahwa pengukuran


nilai SDM dengan mendapat 48,4%
R bila X hitung > x tabel yang berarti ada hubungan
yang signifikan dan apabila X hitung < dari X tabel
SU
dibandingkan tidak mendapat pengukuran nilai maka tidak ada hubungan yang signifikan.
SDM 51,6%. a. Hubungan Biaya SDM dengan Pelaporan
Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui Akuntansi SDM
hubungan antara variabel independen (biaya SDM Biaya SDM dengan kejadian pelaporan
dan pengukuran nilai SDM) dengan variabel akuntansi SDM dapat di kategorikan menjadi
dependen (pelaporan akuntansi SDM). Penelitian ini dua kelompok yaitu cukup dan tidak cukup
menggunakan uji statistik Chi-square pada =0,05 dengan jumlah responden 46 orang dapat dilihat
dan df=1 dengan batas kemaknaan X tabel > 3,841 pada tabel 6 di bawah ini:
M

Tabel 6. Hubungan Antara Biaya SDM Dengan Pelaporan Akuntansi SDM PT X


Bulan Maret 2009
Pelaporan Akuntansi SDM
O

Biaya SDM Akurat Tidak Akurat Jumlah Kemaknaan


n % n %
Cukup 24 94,5 2 5,5 26 X2 = 37,8
IK

Tidak Cukup 5 16,7 15 83,3 20 Signifikan


Jumlah 29 17 46

Dari tabel tersebut diketahui bahwa proporsi antara biaya SDM dengan pelaporan akuntansi
karyawan yang mengatakan pelaporan akuntansi SDM.
ST

SDM tepat yang mendapat biaya SDM 9,4% b. Hubungan Pengukuran Nilai SDM dengan
dibandingkan dengan karyawan yang tidak Pelaporan Akuntansi SDM
cukup mendapat biaya SDM 16,7% yang Pengukuran nilai SDM dengan kejadian
mengalami pelaporan akuntansi tidak tepat. Dari pelaporan akuntansi SDM dikategorikan menjadi
hasil uji Chi-Square pada pada =0,05 dan df=1 dua kelompok yaitu cukup dan tidak cukup
dimana X hitung = 37,8 lebih besar dari X tabel dengan jumlah responden 46 orang dapat dilihat
= 3,841 ini berarti ada hubungan yang signifikan pada tabel 7 di bawah ini:

SNASTI 2009 - 340


Tabel 7. Hubungan Antara Pengukuran Nilai SDM Dengan Pelaporan Akuntansi SDM PT X
Bulan Maret 2009
Pelaporan Akuntansi SDM
Pengukuran Nilai Tidak Terjadi
Terjadi Peningkatan Jumlah Kemaknaan
SDM Peningkatan
n % n %
Tepat 20 93,8 2 6,2 22 X2 = 38,2
Tidak Tepat 5 14,7 19 85,3 24 Signifikan
Jumlah 25 21 46

A
Dari tabel tersebut diketahui bahwa proporsi 4. Karyawan yang menyatakan pengukuran nilai

AY
karyawan yang mengatakan pelaporan akuntansi SDM tidak tepat maka laporan akuntansi SDM
SDM tepat yang mengukur nilai SDM dengan tepat akurat 14,7% dan pengukuran SDM tidak tepat
93,8% dibandingkan dengan karyawan yang tidak maka laporan akuntansi SDM tidak akurat
mengukur nilai SDM tepat 14,7% yang mengatakan 85,3%.
pelaporan akuntansi SDM tepat. Dari hasil uji Chi- 5. Adanya hubungan yang signifikan antara biaya
Square pada pada =0,05 dan df=1 dimana X hitung SDM dengan akurasi pelaporan akuntansi SDM

AB
= 38,2 lebih besar dari X tabel = 3,841 ini berarti ada di PT X tahun 2009 dengan X2 =37,8.
hubungan yang signifikan antara pengukuran nilai 6. Adanya hubungan yang signifikan antara
SDM dengan pelaporan akuntansi SDM yang tepat. pengukuran nilai SDM dengan akurasi pelaporan
Selanjutnya data yang telah dikumpulkan akuntansi SDM di PT X tahun 2009 dengan X2 =
dengan chek lists yang terdiri dari analisis univariat 38,2.
dan analisis bivariat dilakukan uji statistik Chi- Adapun beberapa saran yang dapat diberikan
Square. Pada penelitian yang dilakukan di PT X
bulan Maret April tahun 2009 peneliti hanya
membahas variabel:
1. Biaya SDM
R peneliti kepada para praktisi SDM dan akuntansi,
terutama dalam mengkaitkan hubungannya, yakni:
1. Agar menyediakan biaya SDM yang cukup
untuk peningkatan mutu SDM.
SU
Dari hasil penelitian ini, pada analisis bivariat 2. Agar pencatatan dan pengukuran nilai SDM
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lebih ditingkatkan untuk memperoleh laporan
biaya SDM dengan pelaporan akuntansi SDM akuntansi SDM yang akurat.
dengan nilai X2 hitung =37,8 > X2 tabel = 3,481. 3. Pada penelitian yang akan datang agar dapat
Dengan demikian hipotesa yang menyatakan meneliti variabel-variabel yang belum diteliti,
bahwa ada hubungan yang signifikan antara agar disesuaikan dengan kondisi perusahaan
biaya SDM dengan pelaporan akuntansi SDM yang diteliti.
yang tepat terbukti.
M

2. Pengukuran Nilai SDM Daftar Rujukan


Dari hasil penelitian ini, pada analisis bivariat Flamholtz, Erick G. 1989. Human Resources
terdapat hubungan yang signifikan dengan nilai Accounting: An Overview of Behavioural
X2 hitung = 38,2> X2 tabel = 3,841. Dengan
O

Accounting. Ohio Cincinmati. South Western


demikian hipotesa yang menyatakan bahwa ada Pub. Co.
hubungan antara pengukuran nilai SDM dengan Gambling, Trevor. 1976. Accounting for The Human
pelaporan akuntansi SDM yang tepat terbukti. Factor. A Counting, Organizations and
IK

Society, Vol. 1 issue 2-3, pp 281.


Simpulan Harahap, Sofyan Syafri. 1993. Teori Akuntansi.
Secara umum dapat disimpulkan sebagai Jakarta. PT Raja Grafindo Pustaka.
berikut: Hendrick, James. 1976. The Impact of Human
1. Karyawan yang menyatakan biaya SDM cukup
ST

Resources Accounting on Financial Decisions


maka layanan akuntansi SDM akurat 94,5 % dan Accounting Review. April. Pp 292-305.
biaya SDM cukup maka laporan akuntansi tidak Ikatan Akuntan Indonesia. 1994. Standar Akuntansi
akurat. Keuangan. Jakarta. Salemba Empat.
2. Karyawan yang menyatakan biaya SDM tidak Iqbal, Hasan. 2005. Pokok-Pokok Materi Statistik I
cukup maka laporan akuntansi SDM akurat (Statistik Deskriptif). Jakarta. Bumi Aksara.
16,7% dan biaya SDM tidak cukup maka Isgiyarta, Jaya. 2004. Akuntansi Sumber Daya
laporan akuntansi SDM tidak akurat 83,3%. Manusia: Bagaimana Bentuk Pengungkapan
3. Karyawan yang menyatakan pengukuran nilai Informasi. Usahawan, no 09, pp 31-36.
SDM tepat maka laporan akuntansi SDM akurat Mazt, Milton & Usry, Lawrence H., Hammer. 1991.
93,8 % dan pengukuran nilai SDM tepat maka Cost Accounting: Planning and Control. Ohio.
laporan akuntansi SDM tidak akurat 6,2%. South Western Pub. Co.

SNASTI 2009 - 341


Tunggal, Amin Widjaja. 1992. Activity Based
Costing: Suatu Pengantar. Jakarta. Rineka
Cipta.
----------------------------. 1995. Akuntansi Sumber
Daya Manusia. Jakarta. Rineka Cipta.

A
AY
AB
R
SU
M
O
IK
ST

SNASTI 2009 - 342

Anda mungkin juga menyukai