STUDI KASUS PT X
A
AY
Abstrak: Bagi suatu perusahaan secara keseluruhan SDM merupakan kekayaan yang sangat berharga. Kehilangan
atau kepindahan SDM yang profesional bagi suatu perusahaan merupakan suatu kerugian yang besar karena hal
tersebut akan membuang biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk membina atau mendidik SDM yang
diperolehnya itu. Kerugian lainnya adalah hilangnya kesempatan memanfaatkan SDM tersebut untuk meningkatkan
keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan, yang mungkin dapat juga mengancam kelangsungan hidup perusahaan
yang belum mempunyai sistem perekrutan serta pendidikan SDM yang baik. Penelitian ini dilakukan di PT X bulan
Maret April tahun 2009, sampel penelitian berjumlah 46 responden yaitu sebagian karyawan yang bekerja di
AB
perusahaan tersebut. Selanjutnya data yang telah dikumpulkan dengan chek lists yang terdiri dari analisis univariat
dan analisis bivariat dilakukan uji statistik Chi-Square. Penelitian ini hanya membahas variabel biaya SDM dan
pengukuran nilai SDM. Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat analisis univariat dari 46 responden. Pada hasil
analisis bivariat tidak terdapat hubungan yang signifikan antara biaya SDM dengan pelaporan akuntansi SDM
dengan nilai X2 hitung =37,8 > X2 tabel = 3,481. Agar menyediakan biaya SDM yang cukup untuk meningkatan
mutu SDM dan melakukan pencatatan serta pengukuran nilai SDM lebih ditingkatkan untuk memperoleh laporan
akuntansi SDM yang akurat.
mendayagunakan sumber daya-sumber daya lain memudahkan pengambilan keputusan yang berkaitan
dalam perusahaan, dan menjalankan strategi bisnis dengan SDM. Untuk memanajemeni SDM secara
secara optimal (Amin Widjaja, 1995). Bagi suatu baik maka diperlukan informasi tentang SDM yang
perusahaan secara keseluruhan SDM merupakan akurat dan relevan. Akuntansi SDM memberikan
O
kekayaan yang sangat berharga. Kehilangan atau informasi kuantitatif maupun kualitatif kepada
kepindahan SDM yang profesional bagi suatu manajemen mengenai pemenuhan, pengembangan,
perusahaan merupakan suatu kerugian yang besar pengalokasian, kapitalisasi, evaluasi, dan
karena hal tersebut akan membuang biaya yang telah penghargaan atas SDM. Sebagai faktor penting dalam
IK
dikeluarkan oleh perusahaan untuk membina atau pencapaian tujuan perusahaan, pengembangan mutu
mendidik SDM yang diperolehnya itu. Kerugian SDM dan kesejahteraan karyawan menjadi perhatian
lainnya adalah hilangnya kesempatan memanfaatkan utama perusahaan.
SDM tersebut untuk meningkatkan keuntungan yang Berdasarkan latar belakang yang telah
ST
bisa diperoleh perusahaan yang mungkin dapat juga diuraikan, maka permasalahannya adalah sebagai
mengancam kelangsungan hidup perusahaan yang berikut: 1) Apakah ada hubungan antara biaya SDM
belum mempunyai sistem perekrutan serta dan pengukuran nilai SDM secara simultan terhadap
pendidikan SDM yang baik. Apalagi dalam situasi pelaporan akuntansi SDM pada PT X ? ; 2) Apakah
dan kondisi perekonomian sekarang ini, SDM ada hubungan antara biaya SDM secara parsial
merupakan asset yang paling penting bagi kemajuan terhadap pelaporan akuntansi SDM pada PT X ? ; 3)
usaha perusahaan. Banyak sekali karyawan yang Apakah ada hubungan antara pengukuran nilai SDM
berhenti bekerja dan terpaksa menganggur akibat secara parsial terhadap pelaporan akuntansi SDM
keadaan ekonomi yang sulit karena manajemen yang pada PT X ? Dilatarbelakangi permasalahan tersebut,
ada pada perusahaan itu tidak baik. Pada kondisi penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
seperti inilah, suatu perusahaan membutuhkan SDM hubungan biaya SDM dan pengukuran nilai SDM
yang berkualitas, guna menunjang kelangsungan secara simultan terhadap pelaporan akuntansi SDM,
SNASTI 2009 - 331
untuk mengetahui hubungan biaya SDM secara tentang SDM itu sendiri. Dengan akuntansi SDM,
parsial terhadap pelaporan akuntansi SDM dan untuk keberadaan manusia di dalam perusahaan merupakan
mengetahui hubungan pengukuran nilai SDM secara human assets, bukan hanya sebagai salah satu faktor
parsial terhadap pelaporan akuntansi SDM. produksi saja, tetapi juga sebagai modal dasar yang
Signifikansi praktis yang diharapakan adalah untuk sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.
memberikan kontribusi positif bagi praktisi mengenai Sederhananya, akuntansi SDM mencakup akuntansi
bentuk pelaporan atas biaya-biaya SDM dan untuk manusia sebagai sumber daya organisasi untuk
pengukuran nilai SDM. tujuan akuntansi manajerial dan keuangan.
A
Menurut The American Association Committee Salah satu masalah pokok dalam akuntansi
in Human Resource dalam bukunya Amin W. SDM adalah masalah pengakuan SDM. Sejak awal
Tunggal (1995) ASDM adalah the process of mula dilontarkannya gagasan akuntansi SDM, sejak
AY
identiying and measuring data about human resource itu pula perdebatan tentang akuntansi SDM tidak
and communicating this information to interest pernah selesai. Topik perdebatan terutama
parties. Dari definisi tersebut, terkandung tiga menyangkut masalah apakah SDM dicatat sebagai
pengertian Human Resource Accounting (HRA) aktiva ataukah sebagai beban periodik. Praktek
sebagai berikut: 1) mengidentifikasikan nilai akuntansi konvensional memperlakukan investasi
manusia; 2) mengukur cost dan value SDM; 3) dalam SDM langsung diakui sebagai beban pada
AB
penyelidikan mengenai dampak kognitif dalam periode terjadinya pengeluaran-pengeluaran itu. Para
perilaku sebagai akibat dari informasi itu. pendukung akuntansi SDM menganggap investasi
Perkembangan akuntansi SDM tidak lepas dari SDM mempunyai dua komponen yaitu komponen
dukungan para ilmuwan yang mengkapitalisasikan beban dan komponen investasi yang harus
investasi SDM dan mengelompokkannya pada pos dikapitalisasi. Anggapan ini didasarkan pada
aktiva. Sementara itu, banyak pihak yang masih pandangan mereka bahwa investasi SDM mempunyai
meragukan konsep akuntansi SDM bahkan manfaat tidak hanya pada periode terjadinya
menentang dikelompokkannya akuntansi SDM
sebagai aktiva. Hal ini terlihat dari praktek pelaporan
keuangan selama ini yang mengabaikan informasi
R
pengeluaran saja, tetapi juga untuk masa yang akan
datang. Dari beberapa artikel yang membahas
masalah akuntansi SDM, dapat diketahui bahwa
SU
yang sangat penting yaitu informasi tentang aktiva banyak penulis yang mendukung maupun beralasan
manusia (human assets). Perlakuan akuntansi terhadap pengkapitalisasian investasi SDM serta
konvensional terhadap pengeluaran-pengeluaran pengelompokkannya sebagai aktiva. Dengan
untuk SDM selalu dianggap sebagai beban. Berikut demikian, perlu diketahui landasan yang digunakan
ini akan disajikan beberapa pendapat dari pakar oleh para pendukung akuntansi SDM dalam
akuntansi yang mendefinisikan akuntansi SDM, pengelompokkan investasi pada SDM sebagai aktiva.
yaitu: Menurut pernyataan Standar Akuntansi
1. The process of developing financial assesments Keuangan (1994), aktiva adalah sumber daya yang
M
of people or groups of people within dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
organization and society and of monitoring of peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi
these assessments over time. It deals with the di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
value of investments in human beings and with Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan
O
the related economic results (Matz & Usry, apabila suatu objek dapat disebut sebagai aktiva
1991). yaitu: 1) memberi manfaat atau jasa ekonomis pada
2. We may define human resource accounting as masa yang akan datang; 2) hak menguasai manfaat
ekonomi tersebut ada pada perusahaan; 3) berasal
IK
business firms and other organizations to dapat diterapkan pada SDM. Untuk kriteria yang
recruit, select, hire, train, and develop human pertama tidak menjadi masalah. Pengeluaran-
assets (Eric Flamholtz, 1989). pengeluaran untuk SDM yaitu pengeluaran untuk
Disimpulkan bahwa akuntansi SDM adalah perolehan dan pengembangan SDM mempunyai
proses pengidentifikasian, pengukuran, penafsiran, manfaat tidak hanya dalam periode terjadinya
pencatatan, dan pelaporan data tentang SDM yang pengeluaran saja, tetapi juga memberikan manfaat
ada dalam perusahaan, untuk kemudian untuk beberapa periode. Demikian juga kriteria
diinformasikan kepada pihak yang berkepentingan. ketiga dan keempat, pengeluaran-pengeluaran untuk
Data yang diukur, dicatat, dan dilaporkan itu adalah SDM tersebut memang telah terjadi dalam periode
data mengenai pengeluaran untuk SDM yang ada yang lalu dan dinyatakan dalam satuan uang/moneter.
dalam organisasi. Keberadaan akuntansi SDM sangat Yang menjadi masalah adalah kriteria kedua, ada
diperlukan bagi pengambilan keputusan terutama anggapan bahwa SDM tidak termasuk sebagai aktiva
SNASTI 2009 - 332
karena manusia tidak dimiliki oleh perusahaan. melanggar perjanjian kontrak kerja yang telah
Anggapan tersebut tidak benar, maksud dari kata ditetapkan oleh perusahaan. Pemilikan SDM secara
dimiliki pada kriteria kedua yaitu bahwa secara ekonomis dapat dilihat pada perekonomian modern
hukum SDM memang tidak dapat dimiliki oleh seperti sekarang ini yaitu sering dilakukannya jual
perusahaan, tetapi perusahaan mempunyai hak untuk beli antar perusahaan.
memperoleh kerja sama dari kemampuan SDM itu
untuk memberikan jasa dalam proses kegiatan Ruang Lingkup SDM
produksi sesuai dengan biaya yang telah dikorbankan Secara skematis, ruang lingkup akuntansi
untuk SDM itu pada masa yang lalu atau lebih SDM mencakup komponen-komponen sebagai
merupakan hak operasional yang dimiliki oleh berikut :
A
perusahaan untuk memperoleh keuntungan dan
manfaat dari SDM. Secara hukum, perusahaan tidak
dapat memiliki aktiva tersebut karena SDM dapat
AY
melakukan pemutusan hubungan kerja dengan
perusahaan di tempat ia bekerja, dengan syarat tidak
AB
Human Resources Cost Accounting
R Human Resources Value Accounting
SU
Personal Cost Human Assets
M
daya organisasi. Ada dua jenis biaya yang laporan keuangan karena memberikan informasi
berkepentingan dengan HRCA yaitu : kuantitatif atas SDM bagi pemakainya yang
a. Personal Cost Accounting, adalah biaya bervariasi (tujuan kuantitatif); 2) memberikan metode
yang berhubungan dengan fungsi proses penilaian terhadap utilisasi SDM (metode penilaian);
manajemen personalia dalam pencarian dan 3) memberikan teori dari variabel-variabel yang
ST
A
manajer perusahaan dalam mengukur efektivitas dan rekrut dan pelatihan termasuk dalam problema
efisiensi SDM. Hal ini semakin penting terutama pengalokasian overhead.
dalam bisnis yang semakin kompetitif sehingga b. Menurut Hendrick James (1976) dalam jurnal
AY
diperlukan management strategy yang tepat dalam Accounting for The Human Factor, bahhwa
mengelola SDM. Akuntansi SDM merupakan suatu human asset tidak dapat diuraikan dari elemen-
pengakuan yang tegas atas dasar pemikiran manusia elemen yang lain dari suatu organisasi yaitu
yang merupakan sumber daya organisasi yang sangat pegawai berinteraksi dan mencapai efektivitas. Ia
berharga dan merupakan bagian integral dari juga menambahkan bahwa suatu organisasi tidak
perpaduan sumber daya. dapat mengontrol manusia sama halnya dengan
AB
mengontrol asset fisik.
Hambatan-Hambatan Dalam Penerapan
Akuntansi SDM Biaya SDM
Akuntansi SDM sebagai konsep yang sampai Biaya SDM adalah biaya yang terjadi untuk
saat ini belum dapat diterima sebagai suatu GAAP mendapatkan atau mengganti karyawan. Biaya-biaya
(Generally Accepted Accounting Principles) atau ini terbagi atas :
prinsip yang berlaku umum. Hal ini disebabkan 1. Biaya orisinil dari SDM
karena adanya syarat pengukuran suatu item tertentu
sebagai suatu asset yang diatur (Amin W. Tunggal,
1995) yaitu:
R Biaya orisinil dari ASDM merupakan
pengorbanan yang terjadi untuk memperoleh dan
mengembangkan manusia. Terdiri dari :
SU
1. Measurement (dapat diukur) a. Biaya akuisisi, biaya yang harus terjadi
Ada lima atribut yang dapat digunakan dalam untuk mendapatkan seorang karyawan yang
mengukur suatu aktiva yaitu: a) historical cost; tujuannya untuk mengisi suatu jabatan atau
b) current cost; c) current market value; d) net posisi tertentu. Biaya akusisi terdiri dari
realizable (settlement) value; d) Present (or biaya pencarian, biaya seleksi, biaya
discounted) value of future cash flow. Dari penerimaan dan penempatan, serta
atribut pengukuran tersebut, konsep pengukuran promotion or hiring from within firm (biaya
human resource telah memenuhi kriteria, namun untuk memindahkan tenaga kerja dari suatu
M
memiliki kelemahan yang ada pada masing- tingkatan ke tingkatan lain dalam struktur
masing metode pengukurannya. Kalaupun organisasi baik secara vertikal maupun
human resource diakui sebagai suatu asset akan horizontal).
mengalami kesulitan dalam pengamortisasian b. Biaya belajar, merupakan pengorbanan yang
O
secara rasional dalam penyajian laporan harus terjadi untuk melatih seseorang dan
keuangan. membawa orang tersebut ke tingkat
2. Relevance dan reliability performa dan produktivitas yang secara
Suatu informasi dikatakan relevan jika informasi normal diharapkan dari seorang individual
IK
itu dapat memiliki kapasitas untuk membuat dalam suatu posisi tertentu. Biaya belajar
suatu perbedaan keputusan antara para investor, terdiri dari pelatihan formal dan biaya
kreditor, dan pengambil keputusan lainnya. Agar orientasi, biaya pelatihan di tempat kerja,
informasi itu relevan, maka harus memenuhi tiga trainers time cost, dan kehilangan
ST
A
yaitu: Di sini investment centre manager
1. Metode Pengukuran Moneter menawarkan pegawai langka yang ingin
Ukuran moneter dalam menilai SDM dapat direkrut. Penawaran hanya kepada pegawai
AY
dilakukan dengan lima model yaitu : yang dianggap dan dinilai langka karena
a. Metode historis/harga perolehan (the hanya mereka yang menjadi dasar
historical cost model, mengukur nilai SDM pengukuran. Dengan kata lain, karyawan
berdasarkan akumulasi biaya yang telah yang tidak dianggap langka tidak
dikeluarkan untuk melakukan penarikan dimasukkan ke dalam dasar aktiva sumber
tenaga kerja, seleksi, hiring, pelatihan, daya manusia suatu perusahaan. Keuntungan
AB
penempatan, dan pembinaan personalia yang metode ini adalah mendorong persaingan di
bersangkutan. Akumulasi ini merupakan antara investment centre agar dapat
harga cost yang akan diamortisasi selama memberikan sumbangan income (ROI) yang
masa kerja yang bersangkutan. Dengan paling besar. Letak kelemahan model ini
demikian, perlakuannya sama dengan aktiva adalah: 1) pemilihan atas kriteria langka
tetap lainnya. Perlakuan untuk metode ini dinilai bersifat subyektif dan diskriminatif;
bersifat praktis dan objektif karena datanya 2) pembagian yang kurang menguntungkan
dapat diuji kebenarannya. Kelemahan
metode ini adalah: 1) nilai ekonomi suatu
aktiva yang berupa SDM tidak perlu sesuai
R d.
dapat dikatakan tidak mampu menawarkan
penarikan karyawan yang lebih baik.
Metode kompensasi (the compensation
SU
dengan biaya historisnya; 2) setiap apresiasi model), dikemukakan oleh Lev dan
atau amortisasi kemungkinan akan bersifat Schwartz (Belkaoui, 1985). Metode ini
subjektif karena tidak menghubungkannya mengukur nilai SDM dengan melihat nilai
pada setiap kenaikan atau penurunan apapun kompensasinya di masa yang akan datang.
dalam produktivitas aktiva yang berupa Rumus menghitungnya adalah sebagai
SDM; 3) biaya historis tidak menghasilkan berikut :
nilai SDM yang dapat diperbandingkan
karena biaya yang dikeluarkan oleh T
I (t )
M
dengan menaksir berapa biaya yang akan Vt : Nilai sumber daya seseorang pada usia
dikeluarkan untuk mendapatkan pegawai I (t) : Pendapatan yang bersangkutan sampai
yang sama atau dapat juga dihitung dengan saat pensiun
menaksir biaya yang akan dikeluarkan untuk
IK
A
penentuan tingkat gaji di masa datang, perusahaan akan mengetahui mengenai
jangka waktu yang diharapkan dalam potensinya jika diberikan tugas baru.
perusahaan dan tingkat diskonto. d. Pengukuran sikap, umumnya yang
AY
e. Metode penyesuaian upah di masa yang digunakan untuk mengetahui informasi
didiskontokan (the adjusted discounted mengenai tendensi seseorang untuk
future wages method), dikemukakan oleh menyatakan perasaannya tentang suatu
Hermanson (Belkaoui, 1985). Dilakukan objek. Misalnya yang ditanyakan adalah
dengan penyesuaian terhadap nilai sikap mereka terhadap pekerjaan, gaji,
kompensasi yang akan diterima oleh kualitas, dan lain-lain.
AB
pegawai. Discounted dari gaji yang akan e. Subjective expected utility, di sini
datang disesuaikan dengan efficiency factor digabungkan nilai antara nilai subjektif
yang dimaksudkan untuk mengukur seseorang dengan tingkat keyakinannya
efektifitas relatif dari nilai sumber daya mengenai akan terjadinya suatu kejadian.
manusia suatu perusahaan. Efficiency factor Metode Psychophysical dikembangkan
yang merupakan ROI perusahaan tertentu untuk mengukur utilitas dan probability
dibandingkan dengan keseluruhan subjective dengan menggunakan skala
perusahaan dalam suatu ekonomi pada saat
tertentu dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
R f.
besaran.
Model Likert-Bowers, model ini berupaya
mengukur variabel yang menentukan
SU
efektivitas organisasi personalia suatu
perusahaan. Kuisioner dibuat berdasarkan
Efficiency Ratio 5
RF
4
RF
3
RF
2
RF
RF survey organization yang didesain untuk
RE RE RE RE RE mengukur iklim organisasi. Hasilnya dapat
.......... .......... .......... .......... .......... .......... digunakan sebagai dasar untuk mengukur
15 asset sumber daya manusia dari segi
Keterangan : persepsi karyawan tentang situasi kerja di
RF : tingkat laba akuntansi asset yang suatu perusahaan. Kemudian digabungkan
M
dimiliki oleh perusahaan pada tahun pendekatan perilaku dan ekonomi maka
ke-i lahirlah nilai sumber daya manusia. Untuk
RE : tingkat laba akuntansi asset yang memasukkan perilaku dalam penilaian
dimiliki oleh keseluruhan perusahaan organisasi ini maka diperlukan tiga kriteria
O
A
investasi dalam SDM, tetapi meninggalkan cara ini (seperti perusahaan penerbangan,
kesulitan yang melekat di dalam masalah elektronik, dan olahraga profesional di Amerika
mengamortisasi aktiva. Keterbatasan utama dari Serikat). Berikut ini contoh perbandingan bentuk
AY
laporan ini adalah masih terdistorsi. Neraca laporan keuangan laba rugi dan neraca
dapat terdistorsi karena aktiva total perusahaan berdasarkan akuntansi SDM dan akuntansi
(manusia, keuangan, dan fisik) kerendahan. konvensional :
AB
Keterangan Konvensional ASDM
Penjualan bersih $. 28.164.181 $. 28.164.181
Harga pokok penjualan (18.252.181) (18.252.181)
Laba kotor 9.912.000 9.912.000
Biaya penjualan & umum (7.546.118) (7.546.118)
Laba operasi 2.365.882 2.365.882
Biaya lain
Laba sebelum PPh
Naik (turun) aktiva SDM
Laba sebelum PPh
R (250.412)
2.115.470
0
2.115.470
(250.412)
2.115.470
(43.900)
2.071.570
SU
PPh (1.030.000) (1.008.050)
Laba bersih 1.085.470 1.063.520
A
SDM yang bersifat bukan kuantitatifkeuangan karyawan, meliputi: pengeluaran untuk
akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pelatihan, studi lanjut, kursus, workshop,
catatan atas laporan keuangan. Laporan dan lain-lain.
AY
kuantitatif keuangan tersebut tidak mengubah Berikut ini bentuk laporan SDM sebagai
komposisi informasi laporan keuangan menurut suplemen laporan:
AB
I Penghasilan yang diterima karyawan
1. Gaji pokok Rp xxx Rp xxx
2. Tunjangan kelurga(istri dan anak) xxx xxx
3. Tunjangan kesehatan xxx xxx
4. Tunjangan transportasi xxx xxx
5. Tunjangan sekolah untuk anak-anak xxx xxx
6. Tunjangan inflasi/kemahalan
7. Tunjangan perumahan
8. Bonus
R
9. Penghasilan yang diterima lainnya
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
SU
Jumlah penghasilan yang diterima karyawan Rp xxx Rp xxx
xxx xxx
menggunakan pendekatan cross sectional tentang kemampuan dan waktu peneliti. Peneliti hanya
variable independent dan dependent diukur dalam meneliti beberapa variabel saja yaitu biaya SDM dan
waktu bersamaan. Adapun faktor yang berhubungan pengukuran nilai SDM, maka kerangka konsep serta
dengan pelaporan akuntansi SDM adalah biaya SDM, variabel dalam penelitian ini secara sistematis dapat
ST
A
Kendala Penerapan Akuntansi SDM
AY
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
AB
Variabel independen Cara Ukur : Wawancara
1. Biaya SDM
Alat Ukur : Kuesioner
Pengertian : Biaya-biaya yang terjadi untuk
mendapatkan atau mengganti Hasil Ukur : Biaya SDM dilaporkan
karyawan.
Cara Ukur : Wawancara
Alat Ukur : Kuesioner
R sebagai investasi dalam
neraca.
Biaya SDM dilaporkan
SU
Hasil Ukur : Dikapitalisir : adalah sebagai beban dalam laporan
dilaporkan dalam neraca. laba rugi.
Dibiayakan : adalah Skala Ukur : Cardinal
dilaporkan dalam laba rugi.
Skala Ukur : Ordinal
Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai
PT X 50 orang. Pengambilan sampel penelitian
2. Pengukuran nilai SDM menggunakan metode random dimana sampel
M
Pengertian : Menghitung nilai SDM sebagai diambil dari jumlah populasi yang diperlukan 46
aset perusahaan untuk orang. Pengumpulan data dengan prosedur sebagai
dilaporkan dalam neraca. berikut : 1) wawancara; 2) observasi; 3) library
Cara Ukur : Wawancara research. Sedangkan pengolahan data, dengan teknik
O
A
Cukup 26 54.5
Tidak Cukup 20 45.5
Jumlah 46 100
AY
Dari tersebut diketahui biaya SDM mendapat Pengukuran nilai SDM ini dikategorikan dalam
54,5% dibandingkan tidak mendapat biaya SDM dua kelompok yaitu cukup dan tidak cukup yang
45,5%. akan diuraikan pada tabel dibawah ini:
b. Pengukuran Nilai SDM
AB
Tabel 5. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Pengukuran Nilai SDM di PT X
Bulan Maret 2009
Pendidikan Jumlah Presentase
Tepat 22 48,4
Tidak Tepat 24 51,6
Jumlah 46 100
Dari tabel tersebut diketahui bahwa proporsi antara biaya SDM dengan pelaporan akuntansi
karyawan yang mengatakan pelaporan akuntansi SDM.
ST
SDM tepat yang mendapat biaya SDM 9,4% b. Hubungan Pengukuran Nilai SDM dengan
dibandingkan dengan karyawan yang tidak Pelaporan Akuntansi SDM
cukup mendapat biaya SDM 16,7% yang Pengukuran nilai SDM dengan kejadian
mengalami pelaporan akuntansi tidak tepat. Dari pelaporan akuntansi SDM dikategorikan menjadi
hasil uji Chi-Square pada pada =0,05 dan df=1 dua kelompok yaitu cukup dan tidak cukup
dimana X hitung = 37,8 lebih besar dari X tabel dengan jumlah responden 46 orang dapat dilihat
= 3,841 ini berarti ada hubungan yang signifikan pada tabel 7 di bawah ini:
A
Dari tabel tersebut diketahui bahwa proporsi 4. Karyawan yang menyatakan pengukuran nilai
AY
karyawan yang mengatakan pelaporan akuntansi SDM tidak tepat maka laporan akuntansi SDM
SDM tepat yang mengukur nilai SDM dengan tepat akurat 14,7% dan pengukuran SDM tidak tepat
93,8% dibandingkan dengan karyawan yang tidak maka laporan akuntansi SDM tidak akurat
mengukur nilai SDM tepat 14,7% yang mengatakan 85,3%.
pelaporan akuntansi SDM tepat. Dari hasil uji Chi- 5. Adanya hubungan yang signifikan antara biaya
Square pada pada =0,05 dan df=1 dimana X hitung SDM dengan akurasi pelaporan akuntansi SDM
AB
= 38,2 lebih besar dari X tabel = 3,841 ini berarti ada di PT X tahun 2009 dengan X2 =37,8.
hubungan yang signifikan antara pengukuran nilai 6. Adanya hubungan yang signifikan antara
SDM dengan pelaporan akuntansi SDM yang tepat. pengukuran nilai SDM dengan akurasi pelaporan
Selanjutnya data yang telah dikumpulkan akuntansi SDM di PT X tahun 2009 dengan X2 =
dengan chek lists yang terdiri dari analisis univariat 38,2.
dan analisis bivariat dilakukan uji statistik Chi- Adapun beberapa saran yang dapat diberikan
Square. Pada penelitian yang dilakukan di PT X
bulan Maret April tahun 2009 peneliti hanya
membahas variabel:
1. Biaya SDM
R peneliti kepada para praktisi SDM dan akuntansi,
terutama dalam mengkaitkan hubungannya, yakni:
1. Agar menyediakan biaya SDM yang cukup
untuk peningkatan mutu SDM.
SU
Dari hasil penelitian ini, pada analisis bivariat 2. Agar pencatatan dan pengukuran nilai SDM
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lebih ditingkatkan untuk memperoleh laporan
biaya SDM dengan pelaporan akuntansi SDM akuntansi SDM yang akurat.
dengan nilai X2 hitung =37,8 > X2 tabel = 3,481. 3. Pada penelitian yang akan datang agar dapat
Dengan demikian hipotesa yang menyatakan meneliti variabel-variabel yang belum diteliti,
bahwa ada hubungan yang signifikan antara agar disesuaikan dengan kondisi perusahaan
biaya SDM dengan pelaporan akuntansi SDM yang diteliti.
yang tepat terbukti.
M
A
AY
AB
R
SU
M
O
IK
ST