Metodologi pelaksanaan pekerjaaan Sipil dan Arsitektur meliputi analisa pekerjaan, kesesuaian urutan,
ketepatan menyusun pekerjaan dan struktur organisasi pelaksanaan.
Kesesuaian spesifikasi teknis, meliputi spesifikasi bahan/material, brosur atas material yang akan
digunakan.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan meliputi S-curve time schedule, progress harian, mingguan, bulanan, laporan
akhir dan shop drawing.
3. Daftar peralatan yang dimiliki, terdiri dari daftar peralatan pertukangan, water pass, mesin/alat potong
keramik, sarana mobilisasi, alat komunikasi dan perangkat computer, safety equipment dan peralatan lainnya
yang nyata-nyata diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
MANAJEMEN MUTU
Di dalam pelaksanaan pekerjaan jasa perlu adanya suatu program kerja yang konsepsional, efektif dan efisien
sedemikian sehingga setiap aktivitas kerja terprogram dengan baik dalam rangka mencapai target sukses
suatu pekerjaan.
Program kerja yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan dalam Pengarahan Penugasan/Rencana
Kerja dan Syarat (RKS), Gambar serta Berita Acara Aanwizjing.
Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan tercapainya azas efisiensi dan efektifitas dalam
pengertian tepat waktu, hemat biaya dan tepat sasaran maka setiap sumber daya (tenaga kerja, biaya, material
dan peralatan) yang dipergunakan dalam pelaksanaan proyek ini dapat dikelola dan dimanfaatkan sebagai
faktor produksi secara maksimal secara professional.
IRO GANDA
RENCANA KERJA KONTRAKTOR PELAKSANA
Untuk melaksanakan pekerjaan secara tepat waktu dan menghasilkan mutu yang tinggi akan dilaksanakan sesuai
dengan jadwal kerja yang direncanakan.
Rencana kerja disusun dan dilaksanakan berdasarkan, urutan pekerjaan efesiensi dan waktu pelaksanaannya.
Rencana kerja disusun secara sistimatis dengan tujuan agar tercapai sasaran dan tujuan pekerjaan ini.
Untuk mendapatkan efektivitas tinggi dan menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien, kita perlu
mengikuti suatu pelaksanaan system kerja yang baik. Hanya dengan cara ini baik kualitas maupun kuantitas
pekerjaan dapat dikontrol sambil menghindari beban pekerjaan puncak yang cukup besar.
LINGKUP TUGAS
Lingkup tugas Kontraktor Pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan tersebut meliputi :
Melaksanakan Pembangunan Gedung dari awal sampai selesai sesuai dengan perencanaan dan Rencana
Kerja dan Syarat yang telah disepakati.
Menyusun buku harian untuk dipergunakan sebagai petunjuk umum bagi pelaksanaan sehari-hari sehingga
pelaksanaan pekerjaan dapat berlangsung sesuai dengan jadwal pelaksanaan.
Menyeleksi terhadap material dan bahan yang diperlukan untuk memperoleh jaminan bahwa material dan
peralatan yang digunakan sesuai dengan spesifikasi.
Membuat Rencana Kerja dan waktu pelaksanaan serta menjamin bahwa pemesanan lift equipment sesuai
dengan schedule yang telah disyaratkan dalam RKS.
Berusaha untuk melaksanakan pekerjaan secara profesional, baik mengenai kuantitas, kualitas maupun
ketepatan waktu pekerjaan.
Membuat dan menyesuaikan gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (As Built Drawing) untuk
kelengkapan dokumen pembangunan.
PENYELESAIAN PEKERJAAN
Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat (RKS) serta Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
(Aanwijzing).dan ditambah dengan kontrak pemborongan pekerjaan fisik selama 90 (Sembilan Puluh) hari
kalender berturut-turut sejak tanggal dikeluarkannya SPK berikut masa pemeliharaan.
Jika terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan karena alasan di luar kemampuan Kontraktor dan hal itu disetujui
oleh Direksi, maka tambahan biaya pengawasan akan dibayar/ditanggung oleh Proyek.
KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Kontraktor Pelaksana disamping Pembangunan Pekerjaan ini adalah:
1. Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.
2. Buku Harian yang memuat semua kejadian perintah atau petunjuk penting dari Konsultan Pengawas/Direksi
yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekwensi keuangan, keterlambatan
penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
3. Laporan Harian, berisi keterangan tentang :
Tenaga kerja.
Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak.
Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Pekerjaan yang diselenggarakan.
IRO GANDA
Waktu pekerjaan.
Keadaan/situasi cuaca harian.
4. Berita Acara Penyerahan I Pekerjaan.
5. Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
6. Berita Acara Penyerahan II Pekerjaan.
7. Membuat gambar-gambar yang dibuat Kontraktor Pelaksana sesuai dengan
pelaksanaan (As Built Drawing).
8. Membuat gambar perincian (Shop Drawing, Bar Chart yang dibuat oleh Kontraktor).
KRITERIA PEKERJAAN
Untuk pekerjaan Pembangunan Proyek ini berlaku ketentuan-ketentuan seperti Standard, Pedoman dan Peraturan-
peraturan yang berlaku antara lain :
Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pelaksanaan
Pekerjaan dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar perjanjian.
Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
Normalisasi teknis yang berlaku di Indonesia.
PROSES PEKERJAAN
1. UMUM
Sesuai ketentuan yang ada, setiap bagian pekerjaan yang akan dikerjakan maka kontraktor akan
menjelaskan/dapat dijelaskan melalui time schedule yang telah dibuat terlebih dahulu, serta meminta
penyerahan lokasi/surat perintah kerja sebagai bentuk legalitas dalam melakukan pekerjaan pada pihak
Pemberi Tugas.
2. URAIAN TUGAS KONTRAKTOR
Kontraktor Pelaksana (sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pelaksanaan yang dihadapi di lapangan) harus
memerinci sendiri kegiatannya, yang secara garis besar sebagai berikut :
2.1. Persiapan
Menyusun Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pelaksanaan.
Memeriksa kembali kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan sehingga pekerjaan dapat selesai
dalam waktu yang telah direncanakan.
Membuat Kontrak pelaksanaan yang ditanda tangani oleh pihak-pihak yang terkait.
2.2. Pekerjaan Teknis
Melaksanakan pekerjaan dengan memeperhatikan segi kenyamanan pengguna gedung, serta
spesifikasi equipment yang terpasang sesuai dengan yang telah disyaratkan didalam Rencana Kerja
& Syarat-Syarat (RKS).
Mengajukan Berita Acara Persetujuan Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran sesuai dengan bobot
pekerjaan yang tercantum dalam kontrak.
Mengikuti rapat-rapat lapangan secara berkala dan menerima masukan-masukan dari berbagai pihak
terkait untuk proses kelancaran pekerjaan.
Menyelesaikan kekurangan-kekurangan dan cacat-cacat pekerjaan selama masa pemeliharaan.
Meminta bantuan dan petunjuk kepada Konsultan Pengawas dalam mengusahakan perijinan
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut (bila ada).
Membuat semua gambar kerja (as-built drawing).
3. KONSULTASI
3.1. Melakukan konsultasi dengan Pengelola Proyek dan Direksi serta Konsultan Pengawas untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
3.2. Mengadakan rapat berkala sedikitnya satu kali dalam seminggu dengan Pengelola Proyek, Perencana
dan Konsultan Pengawas dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam
pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kontrak.
4. LAPORAN
Membuat Bar Chart dan Net Work Planning dari pekerjaan dan disetujui pihak terkait.
Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat-alat yang digunakan.
Laporan Harian.
Laporan-laporan yang akan dibuat berdasarkan kebutuhan proyek beserta gambar perubahan bila ada.
IRO GANDA
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan suatu metodelogi pelaksanaan yang agak berbeda karena saat pekerjaan
dilaksanakan bangunan eksisting tersebut masih aktif digunakan untuk aktivitas sehari-hari.
Metode pelaksanaan yang efektif untuk pekerjaan ini adalah dilakukan pada siang hari pada normal working day
dengan mengacu pelaksanaan tiap ruang berikut skema pelaksanaan pekerjaan:
AREA PEKERJAAN
PENGUKURAN DAN
PEMBERSIHAN SERTA
DOKUMENTASI AWAL
PROYEK
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
PERAPIHAN-PERAPIHAN
PEKERJAAN
PEMBERSIHAN
LOKASI PEKERJAAN
SELESAI
2. Direksi Keet
Pembuatan Direksi Keet & Gudang yang dilaksanakan sesuai gambar/RAB atau petunjuk Konsultan
Pengawas.
Pemasangan Kayu 6/12 untuk rangka/struktur direksi keet, kemudian membuat kuda-kuda
menggunakan kayu 5/10, rangka atap terbuat dari kayu 5/7 dan 4/6 adapun untuk atap menggunakan
asbes, rangka dinding menggunakan kayu 5/7 dengan jarak yang disesuaikan dengan ukuran triplek
penutup, triplek penutup dinding dengan ketebalan 4 mm satu lapis, kusen jendela pintu
menggunakan kayu 6/12 dan pintu lapis triplek dengan rangka kayu 4/6, untuk lantai di floor dan
diaci.
Kontraktor menyediakan/meminjamkan peralatan meja kursi secukupnya dalam Direksi Keet dan
apabila pekerjaan pelaksanaan telah selesai barang-barang yang dipinjamkan tersebut diambil
kembali.
Letak Direksi Keet & Gudang ditentukan dalam gambar atau menurut petunjuk Konsultan
Pengawas.
Masa pelaksanaan pembuatan direksi keet dan gudang selama 7 hari kerja.
6. Poto Proyek
Sebagai suatu persyaratan, maka kontraktor pelaksanaan akan merekam seluruh pelaksanaan kegiatan
sebagai bukti pelaporan perkembangan kemajuan pekerjaan sebanyak 3 phase.
Phase 1 0%
Phase II 50%
Pekerjaan Timbunan/Urugan.
Pekerjaan urugan meliputi, pengurugan pasir alas pondasi, pengurugan kembali dari galian pondasi dan
urugan pasir bawah lantai kerja dengan bahan pilihan untuk sesuai dengan spesifikasi teknis dalam dokumen
lelang.
Material Urugan :
Material urugan dipilih dari sumber yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Untuk pekerjaan urugan diurai sbb:
1. Urugan pasir di bawah pondasi.
Urugan pasir akan digunakan sampai elevasi tertentu pada section yang ditentukan sesuai
gambar rencana.
Syarat material pada urugan pasir memenuhi spesifikasi teknis yang diminta dalam dokumen
lelang atau ditentukan lain oleh direksi pekerjaan.
2. Urugan pasir bawah lantai dan pemadatan.
Pekerjaan ini terdiri dari pembersihan lokasi, penggalian dan pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan material untuk melaksanakan Urugan.
Material diambil dari lokasi yang telah disetujui oleh konsultan pengawas/direksi berdasarkan
persyaratan dan ketentuan yang ada.
Urugan pasir digunakan pada lokasi atau untuk maksud dimana urugan pasir telah ditentukan
atau disetujui secara tertulis oleh direksi pekerjaan.
Urugan terdiri dari bahan pasir dan memiliki sifat-sifat tertentu dari maksud penggunaannya.
Metoda pelaksanaan :
Untuk alas pondasi dan dibawah lantai, maka pengurugan pasir urug dilakukan setelah tanah
dasar dipadatkan.
Pemadatan pasir dengan menggunakan alat pemadatan (stamper/tamper).
Urugan pasir
Setelah pekerjaan galian tanah selesai dilaksanakan, dilanjutkan pengurugan dengan menggunakan pasir
urug dan dipadatkan dengan Stamper Tumbuk dengan ketebalan sesuai gambar rencana dengan ketentuan
elevasi sesuai gambar rencana.
Rabat beton
Bahan/material :
Spesifikasi bahan/material :
Semen Portland (PC) memenuhi PBI 71 dan NI-8, Setara Tiga Roda.
Pasir memenuhi PUBB 1970 atau NI-3 (pasir yang berbutir tajan dan keras, kadar lumpur yang
terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar dari 5%).
Air memenuhi PVBT 1982 (Air yang dipergunakan adalah air bersih yang bebas dari kadar
garam/besi, tidak berbau).
Batu koral yang dipergunakan berasal dari batu yang keras dan permukaan kasar, tidak rapuh/tidak
porous, memenuhi peraturan PBI 71- NI-2.
Uraian Pelaksanaan :
Setelah pasir urug padat sudah dihampar/digelar dan diperiksa Konsultan Pengawas Teknis,
pekerjaan lantai kerja untuk pondasi beton & sloof akan dilaksanakan.
IRO GANDA
Spesi campuran menggunakan ad.1Pc:3Psr:5Krl dengan peralatan pengaduk menggunakan beton
molen.
Sebelum lantai kerja digelar terlebih dahulu kotoran yang menempel, sampah dan bahan organic
lainnya dibersihkan/dibuang dari area lokasi kerja.
Beton lantai kerja yang digelar diatas pasir urug dengan kondisi pasir telah dipadatkan, kemudian dilakukan
pengerasan untuk menjaga mutu beton.
Pekerjaan Beton
Asumsi :
Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik) yaitu;
Concrete Mixer : Sebagai Produksi Beton.
Concrete Pump : Sebagai alat bantu penuang.
Concrete vibrator : Sebagai alat pemadat beton.
Lokasi pekerjaan : Pada pekerjaan struktur.
Uraian :
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton.
Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan ke
lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
Selama pengiriman, silinder mixer/wadah beton pada truck mixer terus berputar mengaduk material beton
dengan putaran yang telah dipersyaratkan sehingga kondisi material beton tetap terjaga mutunya dan tidak
kering.
Untuk semen, saat penyimpanan material semen dilakukan perlakuan khusus yaitu tempat penyimpanan yang
tahan cuaca, yang kedap udara dan mempunyai lantai kayu yang lebih tinggi dari tanah sekitar.Material
campuran beton (semen, pasir, aggregate) didatangkan dari supplier ke lokasi pekerjaan dan disimpan dalam
tempat penyimpanan/Gudang/Storage Room.
Untuk semen, saat penyimpanan material semen dilakukan perlakuan khusus yaitu tempat penyimpanan yang
tahan cuaca, yang kedap udara dan mempunyai lantai kayu yang lebih tinggi dari tanah sekitar 10 cm dan
kantong semen ditumpuk tidak melebihi 2 m. Tiap pengiriman baru dipisah dan ditandai dengan maksud agar
pemakaian semen dilakukan menurut aturan pengirimannya.
Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang yang diminta dan mengacu pada
Standar Nasional Indonesia (SNI) :
- PBI 1971 : Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI-2.
- Standar lain yang diminta/ditunjukan pada dokumen lelang.
Jenis semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan dokumen lelang.
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya digunakan air bersih dan
bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau bahan organic lainnya.
Aggregat, kasar dan halus yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan dari spesifikasi
dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan direksi.
Pencampuran Untuk beton dengan pertimbangan lain pada bagianbagian tertentu dapat menggunakan beton
konvensional dengan persetujuan dari konsultan pengawas.
Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (alat mixer).
Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai dan alat ukur yang akurat untuk
mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran.
Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregate, pasir dan semen yang telah ditakar,
selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukan dalam campuran bahan kering. Seluruh
air yang diperlukan dimasukan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung bagian. Waktu
IRO GANDA
pencampuran untuk mesin kapasitas m3 atau kurang selama 1,5 menit; untuk mesin lebih besar
waktu ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3.
Pelaksanaan pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan
sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat.
Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta
bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang
diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
Untuk Kolom dan balok pada Struktur Atas, penuangan dilakukan secara mekanik, dengan cara
beton dari truck mixer dituang ke bak penampungan/Bucket yang dikaitkan oleh mobil crane/truck
crane untuk selanjutnya dituangkan langsung ke tempat bekisting dan juga beton dari truck mixer
dituang ke bak penampungan pada concrete pump untuk selanjutnya dituangkan langsung ke
tempat bekisting. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter atau 2 meter
(sesuai dengan spesifikasi teknis) agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan
pasta beton, (segregasi).
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang
vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong
udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton.
Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin
meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup.
KONSTRUKSI BAJA
Pekerjaan Baja ada 4 tahapan:
1. Perencanaan dan Penggambaran
2. Fabrikasi
3. Erection
4. Pasca Erection
Perencanaan & Penggambaran
Mekanisme perencanaan dan penggambaran konstruksi baja.
Dalam mekanisme diatas pada bagian yang dipisahkan oleh garis putus-putus ini adalah bila
dalam pelaksanaannya di kerjakan oleh sub kontraktor lain.
Dalam perencanaan konstruksi baja ini yang terpenting adalah selalu diadakan check and re-
check gambar baja dengan konsultan (bila ada) antara gambar baja dengan struktur atau de-
ngan arsitek/sipil.
Pemahaman gambar baja.
Konsep pemahaman gambar-gambar Baja / Gambar Pelaksanaan sebelum masuk
bengkel :
Pengelasan
Peralatan :
1. Generator / Genset
2. Onvomer/ Trafo las
3. Kabel las + dan -
4. Stang las (handle)
5. Topeng las
6. Kawat las
Kawat las yang biasa dipakai ada 3 jenis :
Diameter 2,6 mm untuk Pelat baja tipis, diameter 3,2 mm, dan 4,0 mm untuk plat baja yang
lebih tebal Selain itu type Kawat RD 460 dan RD 260, yang biasa dipakai adalah
type RD 460.
Energi / daya yang digunakan untuk pengelasan yang sempurna :
Untuk kawat diameter 2,6 mm > 3.000 Watt 8.000 Watt
Untuk kawat diamater 3,2 dan 4,0 mm > 5.000 Watt 12000 Watt
Dihindarkan adanya pengelasan pokok setelah kap baja terpasang terhadap bahaya
keruntuhan.
Yang sangat penting untuk hasil yang ingin kita capai dalam melas konstruksi baja, ialah
cara melas, dimana yang perlu diperhatikan adalah keserbasamaan (keseragaman) dan
rupa las, serta kematangan pengelasan.
Setelah pengelasan biasanya akan timbul kerak-kerak las ini harus dibersihkan dengan
cara diketok-ketok dengan palu (hammer).
Erection
Persiapan dan peralatan :
1. Box
IRO GANDA
2. Tali tambang
3. Tali baja
4. Liyer
5. Takel
6. Peralatan Las
7. Blander
8. Kunci / Kunci momen
9. Alat Bantu (bbalok-balok kayu, dll)
Man Power untuk Erection :
Untuk Erection baja harus dipersiapkan tenaga kerja yang memadai. Tenaga kerja ini dapat dibagi menurut
pekerjaannnya :
Langsiran baja yang telah difabrikasi ditempatkan di lokasi menurut kode-kode yang ada.
Tenaga penarik Liyer dan tali baja.
Tenaga yang menempat baja pada posisi untuk dipasang baut-baut.
Tenaga pemasangan tali baja / tali tambang
Tenaga pengelasan, pasang gording dan pasang mur baut, serta supervisi.
Contoh Erection Kuda-kuda Portal dan Kolom IWF :
1. Schedule fabrikasi dan erection.
2. Perencanaan arah erection, penempatan bahan hasil fabrikasi, misalnya :
Untuk kuda-kuda / kap baja vakwerk sesuai dengan kode-kode yang terdapat pada
Shop drawing.
3. Erection kolom IWF dengan box pipa
4. Pemasangan Regel / koker antar kolom
5. Box besar dipasang pada kuda Kuda-kuda yang pertama
Ketinggian box min 3 m dari puncak kuda-kuda
Jumlah box tergantung dari bentang kuda-kuda < 23 m menggunakan
1 Box , ( L < 23 m = 1 Box, 23 < L < 46 = 2 Box )
Penarikan tambang/sling pada baja untuk kuda-kuda > 23.00 m pada 4 arah.
Untuk beban berat harus pakai sling baja.
6. Kuda-kuda dirangkai di bawah.
Pemeriksaan awal terhadap panjang dan hasil pengelasan.
7. Kuda-kuda pada bagian atas diikat dengan tali baja yang ditarik dengan Liyer.
(dicheck kekakuan horisontal awal apakah perlu pengaku tambahan ).
8. Samping kanan / kiri kuda-kuda diberi tali tambang untuk menjaga posisi agar tidak
terpuntir atau dipegang dengan box pipa.
9. Bentang kuda-kuda yang sudah dirangkai dichek bentangnya = bentang kolom
10. Kuda kuda dibaut pada kolom.
11. Box Utama digeser pada posisi kuda-kuda kedua.
12. Selanjutnya kuda-kuda yang telah dirangkai dibawah dan telah dicheck panjang dan
pengelasan segera diangkat dan dipasang. (sesuai langkah 5 s/d 10).
13. Setelah 2 kuda-kuda terpasang, untuk membantu kekakuan segera dipasang gording
dan ikatan angin.
14. Untuk kuda-kuda ketiga dan seterusnya dengan langkah yang sama.
Untuk penumpukan bahan kap baja, beban bahan diperhitungkan terhadap kekuatan plat
atau balok beton.
Pada erection awal koordinator harus berada di lapangan untuk supervisi langsung.
Selama erection berlangsung, pelaksana lapangan harus mengikuti jalannya erection
serta berfungsi sebagai supervisi.
Pasca Erection
1. Pemeriksaan tegaklurus (lot) dari kolom.
2. Pemeriksaan pemasangan baut / las (Check Total)
3. Semua sambungan dicheck
4. Pengecatan ulang meni besi
5. Periksa lendutan apakah sesuai dengan batas yang diberi oleh koordinator.
6. Pengerjaan grouting bawah base plate dengan semen grouting (bila ada)
Pekerjaan Lantai:
Pekerjaan Pasang Keramik
Bahan yang dipergunakan :
a. Spesifikasi Keramik Tile :
- Ukuran : Sesuai gambar rencana dan lokasi pada ruangan yang telah ditentukan
dalam gambar rencana.
- Ketepatan siku : 0,3 % atau ditentukan lain dlm spesifikasi teknis.
- Ketepatan uk. sisi : 5 % atau ditentukan lain dlm spesifikasi teknis.
- Kelurusan sisi : 0,5% atau ditentukan lain dlm spesifikasi teknis.
- Rata permukaan : 0,4% atau ditentukan lain dlm spesifikasi teknis.
- Tingkat Absorbsi : Di bawah 4 atau ditentukan lain dalam spesifikasi teknis.
- Ketahanan Gurat : 5-7 mohs atau ditentukan lain dalam spesifikasi teknis.
- Ketahanan Patah : 300-400 kg/cm atau ditentukan lain dalam spesifikasi teknis.
- Bahan perekat : Adukan dengan komposisi Sesuai spesifikasi teknis dan Gambar
Rencana/ kerja.
- Bahan pengisi siar : Semen warna/tile grout atau Sesuai spesifikasi teknis dan Gambar
Rencana/kerja.
- Keramik Setara : Sesuai spesifikasi teknis dan Gambar Rencana kerja.
Persyaratan Bahan
- Jenis : Keramik Lantai Uk. 30X30.
- Produksi/Merk : Roman Gol. B. KW I.
- Ketebalan : Min. 0,8 Cm.
- Mutu : Tingkat 1 (satu), Extruded, Singel Firing, tahan asam dan basa.
- Chemical Resistance : Konsisten terhadap PUBB 1970 (NI-3) Pasal D ayat 17-33.
- Warna/Ukuran : ditentukan kemudian.
-
b. Cement Portland, pasir dan air memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis.
c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini sesuai/memenuhi Persyaratan Peraturan Keramik Indonesia
(NI-19) dan PUBI-1982.
d. Bahan yang dipakai dipilih dari satu jenis produk kecuali dinyatakan lain oleh Perencana/Konsultan
Pengawas.
Tahapan pelaksanaan meliputi :
Sebelum pekerjaan lantai keramik untuk lantai dasar terlebih dahulu dilakukan pengurugan dan
pemadatan pasir urug dengan menggunakan stamper, dengan ketebalan sesuai dengan gambar
kerja.
Sebelum dipasang keramik terlebih dahulu dibasahkan dan direndam.
Keramik dipasangkan diatas adukan dengan tebal sesuai dengan gambar rencana.
IRO GANDA
Untuk memudahkan dalam pemasangan keramik, dibuat acuan berupa benang yang diikatkan pada
ujungujung daerah pemasangan.
Selama pemasangan terus dicek kelurusan dan kerataan pasangan keramik dengan menggunakan
waterpas dan juga arah kemiringan pengaliran air dan diperhatikan adanya lubang-lubang floor
drain, tali air dan lain-lain.
Pembuatan nat antar keramik tidak lebih dari 2 mm dengan kedalaman 2 mm yang diisi dengan nat
dengan warna yang disesuaikan dengan ubin keramik yang ada/ditentukan kemudian atau
ditentukan lain didalam gambar rencana dan spesifikasi teknis.
Pengendalian pekerjaan ini sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM, PUBB 1956 (NI-3).
Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan, lantai keramik dihindarkan dari injakan atau pemberian beban
yang dapat merusak kedudukan pasangan keramik lantai.
Lingkup Pekerjaan
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan dan alatalat bantu
yang diperlukan dalam pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2. Pasangan lantai keramik tile ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam
gambar.
2. Pengendalian seluruh perkerjaan ini harus sesuai dengan peraturanperaturan ASTM, peraturan
keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.
3. Bahan Pencampur sesuai dengan syarat teknis yang ditentukan dalam RKS adalah jenis
pencampur/adukan Instan (Mortar) dan mempunyai daya rekat serta masa curing time yang lebih cepat
dari pencampur konfesional jenis pencampur yang akan digunakan ialah Dry-Mix atau Mortar Utama.
4. Portland Cement (PC).
5. Pasir Pasang.
6. Bahanbahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu akan diserahkan contohcontohnya
kepada Wakil Pemberi Tugas atau Konsultan Pengawas.
Pelaksanaan
Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor akan membuat shop drawing mengenai pola keramik.
Keramik yang terpasang dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda. Sebelum dipasang
keramik, diatas harus diberi lapisan screed dengan ketebalan yang disesuaikan terhadap
ketinggian/elevasi keramik jadi, dengan menggunakan pencampur instant seperti Drymix atau mortar
utama.
Hasil pemasangan lantai keramik merupakan bidang permukaan yang benarbenar rata, tidak
bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan didaerah basah dan teras kemiringan tidak boleh
kurang dari 25 mm pada jarak 10 m untuk area toilet dan area lain tidak boleh kurang dari 12 mm pada
jarak 10 m.
Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik disesuaikan dengan gambar detail atau sesuai petunjuk
Wakil Pemberi Tugas atauKonsultan Pengawas.
Kontraktor akan memperhatikan lubang instalasi dan drainage/bak kontrol sebelum pekerjaan dimulai.
Jarak antara unitunit pemasangan keramik satu sama lain (siarsiar) sama lebarnya, ditetapkan 4 mm,
yang membentuk garisgaris sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siarsiar
yang berpotongan akan membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
Siarsiar diisi dengan bahan siar yang bermutu baik, dari bahan seperti yang telah disyaratkan diatas.
Warna keramik yang dipasang akan ditentukan kemudian.
Pemotongan unitunit keramik tiles menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan
dari pabrik.
Keramik yang sudah terpasang dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan hingga betulbetul
bersih.
Keramik yang terpasang dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari
kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siarsiarnya bertemu siku dengan
siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.
Pemeriksaan (inspection).
Rekatan (bond).
Ketika pelaksanaan pemasangan tile, ambil tile yang telah terpasang, secara rondom, untuk
memastikan bahwa adukan perekatan telah melekat dengan baik pada bagian belakang tile dan tile
telah terpasang dengan baik.
Pasang Keramik
Lingkup Pekerjaan
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan dan alatalat bantu yang
diperlukan dalam pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2. Pasangan lantai keramik tile ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.
Persyaratan Bahan
1. Lantai keramik yang digunakan:
- Jenis : Keramik khusus lantai KM/WC.
Ukuran 40X40.
- Produksi/Merk : Roman Gol. B. KW I.
- Ketebalan : Min. 0,8 Cm.
- Daya resap : Max. 1 %.
- Kekerasan : Min. 6 Skala Mohs.
- Kekuatan Tekan : Min. 900 Kg/Cm2.
- Daya Tahan Lengkung : Min. 350 Kg/Cm2.
- Mutu : Tingkat 1 (satu), Extruded, Singel Firing,
tahan asam dan basa.
- Chemical Resistance : Konsisten terhadap PUBB 1970 (NI-3)
Pasal D ayat 17-33.
- Bahan Pengisi Siar : Coloured Grount AM 50 atau setara.
- Warna Pengisi Siar : Ditentukan kemudian.
- Warna/Ukuran : Ditentukan kemudian
2. Pengendalian seluruh perkerjaan ini harus sesuai dengan peraturanperaturan ASTM, peraturan keramik
Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.
3. Bahan Pencampur sesuai dengan syarat teknis yang ditentukan dalam RKS adalah jenis pencampur/adukan
Instan (Mortar) dan mempunyai daya rekat serta masa curing time yang lebih cepat dari pencampur
konfesional jenis pencampur yang akan digunakan ialah Dry-Mix atau Mortar Utama
4. Portland Cement (PC).
5. Pasir Pasang.
6. Bahanbahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu akan diserahkan contohcontohnya kepada
Wakil Pemberi Tugas atau Konsultan Pengawas.
IRO GANDA
Pelaksanaan
Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor akan membuat shop drawing mengenai pola keramik.
Keramik yang terpasang dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda. Sebelum dipasang keramik,
diatas harus diberi lapisan screed dengan ketebalan yang disesuaikan terhadap ketinggian/elevasi keramik
jadi, dengan menggunakan pencampur instant seperti Drymix atau mortar utama.
Hasil pemasangan lantai keramik merupakan bidang permukaan yang benarbenar rata, tidak
bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan didaerah basah dan teras kemiringan tidak boleh kurang
dari 25 mm pada jarak 10 m untuk area toilet dan area lain tidak boleh kurang dari 12 mm pada jarak 10 m.
Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik disesuaikan dengan gambar detail atau sesuai petunjuk
Wakil Pemberi Tugas atauKonsultan Pengawas.
Kontraktor akan memperhatikan lubang instalasi dan drainage/bak kontrol sebelum pekerjaan dimulai.
Jarak antara unitunit pemasangan keramik satu sama lain (siarsiar) sama lebarnya, ditetapkan 4 mm,
yang membentuk garisgaris sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siarsiar yang
berpotongan akan membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
Siarsiar diisi dengan bahan siar yang bermutu baik, dari bahan seperti yang telah disyaratkan diatas.
Warna keramik yang dipasang akan ditentukan kemudian.
Pemotongan unitunit keramik tiles menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari
pabrik.
Keramik yang sudah terpasang dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan hingga betulbetul
bersih.
Keramik yang terpasang dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari
kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siarsiarnya bertemu siku dengan siar
lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.
Pelaksanaan Pekerjaan ini akan memperhatikan beberapa yang prinsip karena Area Pekerjaan masih aktif
digunakan sebagai ruang kerja, dan pelaksanaan pada normal working day dilaksanakan malam hari
sedangkan pada hari libur dilaksanakan pada jam kerja normal seperti gambar skema pekerjaan tersebut
diatas.
2. Pembersihan
1. Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan sikat, kain lap, dan sebagainya.
Tetapi jika areaarea yang tidak bisa dibersihkan hanya dengan air, pembersihan memakai campuran
air dengan hydrochloric acid, perbandingan 30 : 1.
2. Sebelum pembersihan dengan asam ini, lindungi semua bagian yang memungkinkan akan berkarat atau
rusak oleh asam.
3. Setelah dibersihkan dengan asam ini, bersihkan area ini dengan air biasa, hingga tidak ada campuran
asam yang tersisa.
Persyaratan Bahan
1. Lantai keramik yang digunakan:
- Jenis : Keramik khusus Dinding Ruang KM/WC.
Ukuran 20X25 , Lantai keramik 20 x 20
- Produksi/Merk : Roman Gol. B. KW I
- Ketebalan : Min. 0,8 Cm.
- Daya resap : Max. 1 %.
- Kekerasan : Min. 6 Skala Mohs.
- Kekuatan Tekan : Min. 900 Kg/Cm2.
- Daya Tahan Lengkung : Min. 350 Kg/Cm2.
- Mutu : Tingkat 1 (satu), Extruded, Singel Firing,
tahan asam dan basa.
IRO GANDA
- Chemical Resistance : Konsisten terhadap PUBB 1970 (NI-3)
Pasal D ayat 17-33.
- Bahan Pengisi Siar : Coloured Grount AM 50 atau setara.
- Warna Pengisi Siar : Ditentukan kemudian.
- Warna/Ukuran : Ditentukan kemudian
7. Pengendalian seluruh perkerjaan ini harus sesuai dengan peraturanperaturan ASTM, peraturan keramik
Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.
8. Bahan Pencampur sesuai dengan syarat teknis yang ditentukan dalam RKS adalah jenis pencampur/adukan
Instan (Mortar) dan mempunyai daya rekat serta masa curing time yang lebih cepat dari pencampur
konfesional jenis pencampur yang akan digunakan ialah Dry-Mix atau Mortar Utama.
9. Portland Cement (PC).
10. Bahanbahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu akan diserahkan contohcontohnya kepada
Wakil Pemberi Tugas atau Konsultan Pengawas.
Pelaksanaan
Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor akan membuat shop drawing mengenai pola keramik.
Keramik yang terpasang dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda. Sebelum dipasang keramik,
diatas harus diberi lapisan screed dengan ketebalan yang disesuaikan terhadap ketinggian/elevasi keramik
jadi, dengan menggunakan pencampur instant seperti Drymix atau mortar utama.
Hasil pemasangan lantai keramik merupakan bidang permukaan yang benarbenar rata, tidak
bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan didaerah basah dan teras kemiringan tidak boleh kurang
dari 25 mm pada jarak 10 m untuk area toilet dan area lain tidak boleh kurang dari 12 mm pada jarak 10 m.
Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik disesuaikan dengan gambar detail atau sesuai petunjuk
Wakil Pemberi Tugas atauKonsultan Pengawas.
Kontraktor akan memperhatikan lubang instalasi dan drainage/bak kontrol sebelum pekerjaan dimulai.
Jarak antara unitunit pemasangan keramik satu sama lain (siar siar) sama lebarnya, ditetapkan 4 mm,
yang membentuk garisgaris sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siarsiar yang
berpotongan akan membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
Siarsiar diisi dengan bahan siar yang bermutu baik, dari bahan seperti yang telah disyaratkan diatas.
Warna keramik yang dipasang akan ditentukan kemudian.
Pemotongan unitunit keramik tiles menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari
pabrik.
Keramik yang sudah terpasang dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan hingga betulbetul
bersih.
Keramik yang terpasang dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari
kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siarsiarnya bertemu siku dengan siar
lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.
a. Pengecatan Dinding
LINGKUP PEKERJAAN
1. Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
2. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan.
3. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada gambar tidak disebutkan secara khusus, dengan warna dan
bahan yang sesuai dengan petunjuk Konsultan Perencana.
IRO GANDA
STANDAR PENGERJAAN (MOCK UP)
1. Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor akan melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna
dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture,
material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh
Konsultan Pengawas.
2. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan perencana, bidang-bidang
ini akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
Pengecatan Plafond
LINGKUP PEKERJAAN
1. Persiapan permukaan plafond yang akan diberi cat.
2. Pengecatan permukaan plafond dengan bahan-bahan yang telah ditentukan.
3. Pengecatan semua permukaan plafond dan area yang ada gambar tidak disebutkan secara khusus, dengan
warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Konsultan Perencana.
Pemasangan Bondek
Persiapan Pengecoran
Sebelum pengecoran dilakukan penyempurnaan pemasangan dek dengan cara :
Penutupan lubang rusuk dek pada sisi bidang lantai cor dengan menggunakan pita perekat.
Penyempurnaan sambungan tumpuan sisi rusuk panel dek sejarak +/- 100cm dengan alternatif dilas
cantum, di rivet dia 5 mm, di sekrup.
Bila dalam perhitungan diperlukan danya penahan geser, maka penahan geser tersebut dilas/tertanam pada
balok tumpuan diantara lembeh rusuk dek. Jrak dari ujung penahan geser ke permukaan beton tidak boleh
kurang dari selimut beton (+/- 25 mm) jarak penempatan harus dihitung berdasarkan diagram gaya lintang
balok.
Tulangan sudut agar dapat dicapai pembebanan yang merata serta mengatasi keretakan lantai beton akibat
perubahan temperatur disarankan untuk menggunakan tulangan susut Wermesh M-12.
Tiang Penyangga sementara diperlukan untuk mencegah lendutan pada saat masih basah, tergantung dari
keadaan betonnya, biasanya penyangga sementara ini dapat dilepas setelah umur beton mencapai 7 14
hari.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Elektrikal Arus Kuat dan Arus Lemah
Elektrikal Arus Kuat dan Arus Lemah adalah sebagai berikut :
PEKERJAAN ELECTRICAL
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan elektrikal arus kuat dan arus lemah.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu material kerja dan alat bantu kerja disiapkan.
Pemasangan sparing kabel
Sparing dipasang dulu apabila ada pengecoran beton lantai, untuk menghindari bobokan beton pada saat
penyambungan kabel antar lantai.
1. Cara Pelaksanaan :
Perakitan rangka atap dilaksanakan dilokasi proyek terlebih dahulu dilakukan pengukuran jarak
bentangan kuda-kuda dan luasnya pasangan rangka atap baja, pemasangan kuda-kuda dapat kita lihat
seperti gambar potongan dibawah ini :
IRO GANDA
PEKERJAAN LAIN-LAIN
MATERIAL/PUING SISA
PEKERJAAN
PACKAGING
MATERIAL/PUING DGN
KARUNG/ALAT BANTU
ALOKASI
PENEMPATAN
SEMENTARA PUING
PEMBUANGAN DGN
KENDARAAN
PENGANGKUT
SELESAI
IRO GANDA
PENUTUP
Demikian metodelogi ini disampaikan, sebagai bahan kelengkapan dokumen yang telah disyaratkan dalam RKS
dan sebagai pedoman utama dalam melaksanakan pekerjaan, terlampir dalam dokumen ini antara lain :
a. Spesifikasi Teknik material yang dipergunakan.
b.Brossure-Brossure.yang sesuai dengan bidang pekerjaan.
Semoga paparan/penjelasan pelaksanan ini bermanfaat untuk kita semua, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
IRO GANDA
Direktur