Anda di halaman 1dari 7

ANALISA / KAJIAN PERBANDINGAN PEMAKAIAN ALUMINIUM CHATODIC

PROTECTION DAN ZINC CHATODIC PROTECTION PADA PELAT BAJA (PONTON) KAPAL
ISAP PRODUKSI TIMAH 9 (KIP) DAN KAPAL ISAP SEMUJUR (KI)

Dudy Hatari*

* Pj.Pengawas Pengawetan pada bidang keteknikan Unit Kerja Keteknikan dan Sarana.

ABSTRAK

Kajian ini dipelajari berdasarkan pemakaian chatodic protection sebagai pencegah korosi pada kapal
di air laut. Chatodic protection yang digunakan sekarang ini adalah Aluminium Chatodic Protection
dan Zinc Chatodic Protection yang sering di sebut sebagai sacrifial anodas atau anoda korban .
Sebagai bahan Kajian adalah KI SEMUJUR yang sedang melakukan dokking dan proses pembuatan
ponton KIP TIMAH 9 untuk mengetahui keuntungan dan kerugian (Cost and Benefit Analysis) dari
pemakaian ke dua jenis Chatodic Protection tersebut.

Keyword : Aluminium Chatodic Protection, Zinc Chatodic Protection.

PENDAHULUAN

Salah satu sumber kerusakan terbesar dari kapal keruk (KK) , kapal isap (KI) dan kapal isap produksi
(KIP) adalah disebabkan oleh korosi air laut. Sampai saat ini penggunaan baja dan besi sebagai bahan
utama pembuatan kapal dan bangunan konstruksi masih dominan, khusus nya dilingkungan PT Timah
sendiri. Dari segi biaya dan kekuatan , penggunaan besi dan baja untuk membangun atau
memperbaiki kapal memang cukup memadai, tetapi besi dan baja sangat reaktif dan mempunyai
kecendrungan yang besar untuk terkena / terserang korosi oleh air laut.

Korosi adalah peristiwa turunnya kemampuan material Deterioration, menerima beban, umumnya
logam karena bereaksi dengan lingkungan baik secara kimia maupun secara elektrokimia pada saat
waktu pemakaiannya. Pada dasarnya korosi adalah peristiwa pelepasan elektron-elektron dari logam
(besi atau baja) yang berada di dalam larutan elektrolit misalnya air laut. Sedangkan atom-atom yang
bermuatan positif dari logam (Fe+3) akan bereaksi dengan ion hydroxyl (OH-) membentuk ferri
hidroksida [Fe(OH)3] yang dikenal sebagai karat.

Berdasarkan segi konstruksi pada kapal keruk, kapal isap, pelat lambung kapal (ponton) adalah daerah
yang pertama kali terkena air laut. Pada daerah lambung (ponton) ini bagian bawah air ataupun daerah
atas air rentang terkena korosi. Korosi pada pelat badan kapal dapat mengakibatkan turunnya
kekuatan dan umur pakai kapal, mengurangi kecepatan kapal serta mengurangi jaminan keselamatan
dan keamanan dari alat produksi dan karyawan yang bertugas di kapal tersebut. Untuk menghindari
kerugian yang lebih besar akibat korosi air laut, maka perawatan dan pemeliharaan kapal harus
dilakukan secara berkala.

Sampai saat ini untuk melindungi pelat badan kapal terhadap serangan korosi air laut masih
menggunakan 3 (tiga) cara yaitu menghindari penyebab korosi,pelindungan secara aktif (dengan
metode Cathodic Protection) dan perlindungan secara pasif (dengan proses pengecatan / coating).

Metode cathodic protection merupakan metode yang sudah sangat lazim dilaksanakan untuk proteksi
korosi pada lambung kapal, namun adakalanya hal ini tidak terlalu diperhatikan secara serius sehingga
hasil yang diinginkan biasanya meleset dan tidak efisien. Salah satu metode cathodic protection
adalah metode anoda korban.
Adakalanya di lapangan ditemui pelat-pelat lambung (ponton) kapal yang terserang korosi berat
dikarenakan kurangnya anoda korban yang dipasang khusus nya untuk ponton KIP Timah. Oleh
karena itu dalam Kajian ini akan di bahas mengenai kebutuhan pemasangan perlindungan katode
untuk mencegah korosi pada lambung kapal (ponton) di dalam media air laut, dimana dilakukan
perbandingan katode yang sering digunakan yaitu Zinc Cathodic Protection (ZCP) dan Aluminium
Cathodic Protection (ACP).

BAHAN DAN METODE KAJIAN

Kapal digunakan sebagai benda uji dalam Kajian ini adalah KI SEMUJUR yang masuk DOK dan
pembuatan ponton KIP Timah 9 pada bulan Juni 2010.
Ukuran Ponton KI SEMUJUR :
1. Panjang : 46.5 Mtr
2. Lebar : 12 Mtr
3. Tinggi :3.4 Mtr
Ukuran Ponton KIP Timah 9
1. Panjang dalam : 80.5 Mtr
2. Dia : 2.8 Mtr
3. Panjang luar : 50.5 Mtr
4. Dia : 2.8 Mtr
KI SEMUJUR yang sedang dokking pada bulan Juli 2010 tersebut dilakukan pemasangan anoda
korban, dimana sebelumnya tidak dipasang anoda korban, dan anoda korban baru yang dipasang
adalah anoda Zinc. Dan Ponton KIP Timah 9 dibuat sekitar Juni 2010 yang dipasang anoda korban
type aluminium .
Diagram alir proses kajian dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.


Gambar1.Diagramaliranprosespenelitian
Anoda yang sudah
tidak bekerja (rusak)

Anoda yang
sudah habis
terkorosi


Gambar2.AnodaKorbanyangsudahterkorosidanyangrusakpadaLadderKISEMUJUR.

Sebelum dipasang anoda korban yang baru, KI SEMUJUR dilakukan proses pembersihan ponton
(surfacepreparation)sebelumdilakukanprosescoatingterlebihdahuludenganprosessandblasting.
Pada proses coating, harus memenuhi beberapa standart yang ada ( seperti SSPC, NACE dan ISO)
untukdiaplikasikanpadalambungkapal(ponton)KISEMUJUR,dimanamemakaisatulapis/layers
denganditambah2lapisintermadiate/topcoats,minimumtotallapisantersebut300m nominal
DFT (Dry Film Thicnes) dengan umur pelapisan minimal selama 5 tahun.

Anoda Zinc yang


terpasang pada ponton
KI SEMUJUR

Gambar 3. Lambung kapal (ponton) KI SEMUJUR yang telah mengalami proses coating.

Rencana pemasangan anoda korban pada KI SEMUJUR adalah menggunakan anoda korban Zinc
dengan bentuk elongated flush mounted tanpa backfill dengan dimensi 950 x 280 x 140 (mm) dengan
berat satuan 50 kg sebanyak 15 buah.
Dan untuk kebutuhan anoda untuk ponton KIP TIMAH 9, menggunakan anoda korban aluminium
9.8 kg sebanyak 40 buah dengan ukuran 575 x 41 x 142 (mm).
Anoda Alumunium yang
terpasang pada ponton
KIP Timah 9

Gambar 4. Lambung kapal (ponton) KIP TIMAH 9 yang telah mengalami proses coating.

Sebelum melakukan perhitungan kebutuhan anoda korban pada KI SEMUJUR dan KIP Timah 9, ada
beberapa data yang diperlukan dalam perhitungan tersebut. Data-data yang diperlukan dalam
perhitungan proteksi lambung kapal dengan menggunakan anoda korban yaitu :
1. Ukuran luas pelat lambung kapal yang akan di proteksi
2. Coating kapal
3. Jenis anoda
4. Resistivitas air laut.
Nilai resistivitas air laut diperoleh dengan menggunakan acuan pada DNV RPB 401 tentang
resistivitas dimana temperature air antara 7oC sampai dengan 12oC, maka nilai resistivitas
antara 0,3 dan 1,5 (ohm.m). Dalam hal ini diambil 1,5 ohm.m.
5. Umur proteksi
Umur proteksi yang direncanakan untuk KI SEMUJUR disesuaikan sisa stock di gudang
sungailiat anoda zinc dengan berat satuan 50 Kg sebanyak 15 buah, sehingga dengan jumlah
tersebut untuk umur proteksi nya sesuai dengan perhitungan adalah 5 tahun. Dan umur
proteksi yang direncanakan untuk ponton KIP TIMAH 9 dengan anoda aluminium dengan
berat satuan 9.8 kg selama 2 tahun dengan jumlah anoda aluminium sebanyak 40 buah.
6. Keperluan arus proteksi.
Nilai keperluan arus proteksi diperoleh dengan mengacu pada DNV RPB 401,dimana desain
arus menurut iklim sedang dan kedalaman 0 meter 30 meter dengan temperatur 7 oC 12
o
C, maka nilai keperluan arus proteksinya adalah 0,100 A/m2.
7. Menentukan ukuran anoda korban.
Anoda korban yang dipasang pada KI SEMUJUR adalah anoda zinc dengan bentuk
elongated flush mounted tanpa backfill dengan dimensi anoda 950 x 280 x 140 (mm) (P x L x
T) dengan berat netto 50 Kg. Selain menghitung kebutuhan anoda korban zinc dilakukan juga
perhitungan kebutuhan anoda aluminium sebagai perbandingan. anoda aluminium dengan
bentuk elongated flush mounted tanpa backfill dengan dimensi anoda 530 x 179 x 188 (mm)
(P x L x T) dengan berat netto 50 Kg.

Dan untuk anoda korban pada ponton KIP Timah 9 adalah anoda aluminium dengan
elongated flush mounted tanpa backfill dengan dimensi anoda 575 x 41 x 142 (mm). (P x L x
T) dengan berat netto 9.8 Kg. Selain menghitung kebutuhan anoda korban aluminium
dilakukan juga perhitungan kebutuhan anoda zinc sebagai perbandingan. anoda zinc dengan
bentuk elongated flush mounted tanpa backfill dengan dimensi anoda 210 x 50 x 130 (mm)
(P x L x T) dengan berat netto 10 Kg.
8. Menentukan jumlah anoda korban.
Jika diperlukan penambahan anoda korban 10 20 % untuk tempat tempat kritis dan
sebagai faktor keamanan.
9. Menentukan Jarak pemasangan antar anoda.

Berikut urutan proses / diagram perencanaan perhitungan desain kebutuhan anoda korban :
Hitung luas struktur (m2) = a
a = luas struktur yang terendam.
Tentukan arus spesifik yang dibutuhkan (A/m2) = b
b = 0,100 A/m2 (Diperoleh dengan mengacu pada DNV RPB 401 dengan baja dalam air tanpa lapis pelindung)
2
atau 0.02 0.03 A/m ( baja dalam air laut dengan lapis lindung).
Hitung arus total (A) = a x b
Masukan waktu desain (t) = c
Hitung arus total selama total wakti desain (At) = a x b x c
Masukan laju pengausan (m3.A-1.t-1) = d
d = Untuk Zinc = 1.518 x 10-3.
d = Untuk Aluminium = 1.18 x 10-3.
Hitung volume total selama total waktu desain (m3) = a x b x c x d
Masukan volume sebuag anoda (dihitung dimana anoda ) (m3) = e
Hitung jumlah anoda = (a x b x c x d) / e
Hitung jarak min pemasangan anoda = (panjang kapal atau keliling struktur yang tercelup (m))/e.
b.t.8760
Menentukan berat anoda korban total (M) = , dimana :
u.
U = faktor pemakaian , misal 0.85, berarti bila anoda telah terkonsumsi 85 % maka harus
diganti.
= untuk aluminium adalah 2000 Ah/kg dan Zinc adalah 700 Ah/kg.
t = waktu desain (tahun).
1 tahun = 8760 jam

Gambar5.Diagramalirandesain kebutuhan anoda korban


HASILDANPEMBAHASAN

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa jumlah anoda korban zinc yang dibutuhkan lebih banyak
daripada anoda korban aluminium. Berat total anoda korban zinc yang dibutuhkan KI SEMUJUR
adalah 750 Kg, sedangkan berat total aluminium hanya 600 kg. Sedangkan berat total anoda korban
aluminium yang dibutuhkan ponton KIP Timah 9 adalah 392 Kg, sedangkan berat total jika
menggunakan zinc 510 kg. Hal ini dapat disebabkan karena nilai electrochemical efficiency zinc lebih
rendah daripada aluminium , sehingga berat total anoda korban zinc yang dibutuhkan lebih besar
daripada berat total aluminium . Semakin beratnya anoda korban yang dipasang pada lambung kapal
maka semakin besar tahanan kapal.

Gambar 5. Grafik perbandingan jumlah berat anoda Aluminium dan Zinc untuk KI SEMUJUR

Gambar 6. Grafik perbandingan jumlah berat anoda Aluminium dan Zinc untuk ponton KIP timah 9

Perbandingan dari segi biaya kebutuhan anoda aluminium dengan zinc dapat dilakukan dengan
menghitung biaya yang dikeluarkan untuk jumlah anoda yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

Biaya = Jumlah anoda Total x Harga Anoda per Kg

Harga anoda korban aluminium per Kg adalah Rp 70.000,/Kg. Sedangkan harga anoda korban zinc
adalah Rp. 55.000,-/Kg.
KI SEMUJUR
Biaya untuk anoda korban aluminium :
Biaya = Berat anoda Total x Harga Anoda per Kg
Biaya = 600 kg x Rp 70.000,/Kg = Rp. 42.000.000,-

Biaya untuk anoda korban zinc :


Biaya = Berat anoda Total x Harga Anoda per Kg
Biaya = 750 kg x Rp 55.000,/Kg = Rp. 41.500.000,-

KIP Timah 9
Biaya untuk anoda korban aluminium :
Biaya = Berat anoda Total x Harga Anoda per Kg
Biaya = 392 kg x Rp 70.000,/Kg = Rp. 27.440.000,-

Biaya untuk anoda korban zinc :


Biaya = Berat anoda Total x Harga Anoda per Kg
Biaya = 509 kg x Rp 55.000,/Kg = Rp. 27.995.000,-

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil kajian didapatkan bahwa untuk pemakaian anoda korban jenis aluminium
lebih baik dari segi sifat teknis nya.
2. electrochemical efficiency anoda korban aluminium lebh tinggi dibandingkan dengan anoda
korban jenis zinc sehingga berat nya juga berbeda.
3. Jumlah berat total dan harga total anoda korban aluminium untuk kebutuhan proteksi lebih
ringan dibandingkan dengan menggunakan anoda zinc, sehingga dapat mengurangi tahanan
kapal.

SARAN
Untuk proses proteksi korosi dengan anoda korban khusus nya untuk kebutuhan kapal keruk,
kapal isap dan kapal isap produksi, maka untuk pengadaannya akan diganti dengan anoda korban
type alumuniun yang sebelumnya selalu menggunakan anoda zinc.

DAFTAR PUSTAKA

Sulistijono, Sistem Proteksi Katodik Anoda Tumbal,


http://www.its.ac.id/personal/files/material/1541-ssulistijono-mat-eng-
5.Prot%20Katodik%20Anoda%20Korban%20ppt.pdf, oktober 2009.
Sasono, Eko J, EFFECTIVENEES OF USING SACRIFICIAL ANODA OF ALUMINUM ALLOY
FOR SHIP STEEL PLATE,http://flash.undip.asia, juli 2010.
Roberge, P, R, 2000, Handbook of Corrosion Engineering, McGraw Hill-United States Of America.
http://www.lme.com/zinc.asp
http://www.lme.com/aluminium.asp
Delina, Mutia, COMPUTER PROGRAM FOR DESIGNING CATHODIC PROTECTION
SYSTEM SACRIFICIAL ANODE METHOD,
www.komputasi.lipi.go.id/data/1014224401/data/1187096394.pdf, 2007

Anda mungkin juga menyukai