Pendahuluan
Spodoptera litura merupakan hama yang cukup banyak
terdapat pada beberapa komoditas pertanian di Indonesia.
Kerusakan berat pada daun yang diakibatkan hama ini dapat
mengurangi produksi panen secara signifikan. Pengendalian
hama ini sebagian besar menggunakan insektisida kimiawi
seperti methyl parathion, chlorpyrifos, phosalone, endosulfan,
deltamethrin dan alphamethrin (Ramegowda, 2003). Pada sisi
lain, penggunakan insektisida yang telah menyebabkan polusi
lingkungan yang serius (air, udara, dan Tanah), daya tahan
hama, munculnya hama kembali, dan toksisitas terhadap
manusia (Dhaliwal et al., 2004; Horowitz & Ishaaya, 2012). Oleh
karena itu, kebutuhan di masa depan adalah untuk
mengembangkan pendekatan yang ramah lingkungan untuk
memerangi hama serangga yang dapat mengatur populasi hama
dan aman bagi lingkungan. Baru-baru ini, penggunaan pestisida
botanik menawarkan kemungkinan baru dari teknik kontrol
serangga terhadap hama yang menjanjikan.
4. Kesimpulan
Aplikasi asap cairan limbah stem tembakau dengan
metode semprot dan metode penyebaran yang dapat
menyebabkan kematian S. litura hingga 95%. Metode
penyemprotan lebih efektif dari metode penyebaran seperti yang
ditunjukkan oleh nilai dari konsentrasi mematikan lebih rendah.
Dalam 5 hari setelah pengobatan, LC50 menunjukan 2.9% untuk
metode penyemprotan, lebih rendah dari metode penyemprota
8.87%. Konsentrasi tidak mematikan menyebabkan kematian
larva S. litura, tetapi menghambat pertumbuhan seperti yang
ditunjukkan oleh berat larva lebih rendah dari dan pupal. Asap
cairan limbah batang tembakau memiliki aktivitas insektisida
terhadap larva S. litura