1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah molekul kompleks yang terdiri atas polisakarida. Pada proses
pencernaan enzimatik, polisakarida akan dihidrolisis menjadi
monosakarida dan disakarida. Contoh polisakarida adalah pati, glikogen, dan selulosa.
Pati (amilum atau zat tepung) adalah cadangan energi yang disimpan dalam umbi
(misalnya pada ubi jalar), umbi akar (misalnya pada singkong), atau biji-bijian. Glikogen
adalah molekul penyimpan energi yang banyak terdapat di dalam otot, hati hewan dan
jamur. Adapun selulosa banyak terdapat di dinding sel tumbuhan. Manusia dapat
memecah ikatan molekul-molekul glukosa pada pati (amilum) dan glikogen, tetapi tidak
dapat mencerna selulosa. Monosakarida yang terdapat pada makanan adalah glukosa dan
fruktosa. Glukosa banyak terdapat dalam sayuran, sedangkan fruktosa banyak terdapat
dalam buah-buahan Contoh disakarida adalah sukrosa. Contoh sukrosa yang paling
mudah adalah gula yang biasa kita gunakan sehari-hari. Sukrosa merupakan glukosa dan
fruktosa yang bergabung menjadi satu molekul. Sukrosa banyak terdapat dalam tebu, gula
bit, dan madu.
Sebelum diserap oleh tubuh, fruktosa, galaktosa, dan monosakarida lainnya diubah
menjadi glukosa oleh hati. Glukosa merupakan sumber energy utama dalam sel untuk
menghasilkan energi siap guna yang disebut ATP (adenosine triphosphate).
Kelebihan glukosa oleh tubuh disimpan dalam sel otot dan hati dalam bentuk glikogen.
Ketika dibutuhkan, glikogen dengan cepat diubah lagi menjadi glukosa. Namun,
kemampuan hati dan jaringan otot dalam menyimpan glikogen terbatas. Oleh karena itu,
kelebihan glukosa diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan adiposa.
Setiap satu gram karbohidrat akan menghasilkan 4,1 kilokalori. Satu kalori adalah energi
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu kilogram air sebesar 1C. Hingga saat ini,
belum diketahui berapa jumlah karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi. Terlalu banyak
mengonsumsi karbohidrat akan menghasilkan timbunan protein dan lemak.
Contoh makanan yang mengandung karbohidrat :
2. Lemak
Sekitar 95% lemak dalam makanan manusia dalam bentuk trigliserol atau disebut
juga trigliserida. Trigliserida terdiri atas tiga asam lemak yang terpaut pada molekul
gliserol. Asam lemak dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam lemak tak jenuh dan asam
lemak jenuh. Asam lemak jenuh banyak terdapat dalam daging, susu, keju, mentega, dan
telur. Lemak tak jenuh banyak terdapat dalam minyak kelapa, minyak kedelai, ikan, dan
minyak jagung.
Lima persen jenis lemak sisanya, terdiri atas kolesterol dan fosfolipid, seperti lecitin.
Kolesterol banyak ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otak, hati, dan kuning telur.
Secara keseluruhan juga banyak ditemukan dalam susu, keju, mentega, dan daging .
Dalam kondisi berlebih, asam lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol darah. Kadar
kolesterol yang tinggi dapat memberikan masalah pada jantung dan pembuluh darah.
Fosfolipid adalah komponen utama pembentuk membran sel, dan biasanya ditemukan
pada banyak makanan. Sumber lecitin yang baik adalah putih telur. Trigliserida adalah
sumber energi penting yang dapat digunakan untuk memproduksi molekul ATP.
Trigliserida menghasilkan energi lebih banyak dibandingkan dengan karbohidrat. Satu
gram lemak secara keseluruhan dapat menghasilkan energi sebesar 9,3 kilokalori.
Beberapa sel, seperti sel otot rangka mendapatkan energi utamanya dari trigliserida.
Lemak merupakan komponen pembangun sel. Selain itu, lemak dapat melarutkan vitamin
A, D, E dan K sehingga membantu penyerapan vitamin tersebut oleh tubuh. Lemak juga
dapat melindungi alat-alat tubuh dan dapat menjaga suhu tubuh stabil. Setelah makan,
trigliserida berlebih yang tidak digunakan, akan disimpan dalam jaringan adiposa atau
dalam hati. Jika diperlukan, trigliserida akan dipecah, asam lemak akan dilepas dalam
darah sehingga dapat digunakan oleh berbagai macam jaringan dalam tubuh. Sebagai
penyimpan energi, jaringan adiposa banyak terdapat di bawah kulit untuk isolator
pencegah hilangnya panas tubuh.
Kolesterol merupakan komponen dalam membran plasma. Kolesterol dapat dimodifikasi
menjadi bentuk molekul penting lainnya, seperti garam empedu dan hormon steroid.
Garam empedu sangat penting untuk pencernaan dan absorpsi lemak. Sementara itu,
hormon steroid terdiri atas hormon-hormon, seperti estrogen, progesteron, dan
testosteron.
3. Protein
Protein dibentuk oleh banyak asam amino yang panjang dan membentuk rantai kompleks.
Protein dalam tubuh manusia dibangun oleh 20 asam amino yang berbeda. Asam amino
dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam
amino esensial merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis sendiri dalam tubuh.
Tubuh kita memperoleh asam amino dari makanan yang kita makan. Terdapat sepuluh
asam amino esensial, yaitu isoleusin, leusin, lisin, fenilalanin, metionin,
treonin, triptofan, valin, histidin, dan arginin (hanya diperlukan oleh balita). Sebaliknya,
asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri di dalam tubuh
kita.
Jenis kandungan protein pada makanan dibagi menjadi dua, yaitu protein lengkap dan
protein tidak lengkap. Protein lengkap adalah protein yang mengandung semua asam
amino esensial, sedangkan protein tidak lengkap adalah protein yang hanya mengandung
sebagian asam amino esensial. Protein lengkap banyak terdapat dalam daging, ikan,
unggas-unggasan, susu, keju, dan telur. Protein tidak lengkap banyak terdapat dalam daun
sayuran hijau, padi-padian, dan kacang-kacangan.
Sel dalam makhluk hidup disusun oleh protein. Dalam membran sel, terdapat protein
yang berfungsi menjadi molekul reseptor dan fasilitator bagi molekul-molekul tertentu
ketika melewati membran plasma. Sintesis protein dalam pembentukan enzim dan
hormon membutuhkan asam-asam amino yang telah diuraikan pada proses pencernaan
protein. Protein dalam darah juga berfungsi dalam mempertahankan pH darah
(sebagai buffer). Protein yang berlebih dapat disimpan dalam bentuk lemak dan
glikogen.Meskipun bukan sebagai penghasil energi utama, 1 gram protein dapat
menghasilkan energi sebesar 4,1 kilokalori.
Cahaya merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan karena untuk dapat
memasak tentu diperlukan penerangan yang cukup. Cahaya sendiri dapat diperoleh dari 2
sumber, yaitu cahaya matahari dan lampu.
a. Cahaya Matahari
b. Cahaya Lampu
1) Cahaya Umum
Digunakan untuk menerangi dapur khususnya saat cahaya matahari tidak ada.
Cahaya lampu hendaknya jangan terlalu redup ataupun terlalu terang sehingga
dapat menyakitkan mata.
2) Cahaya Khusus
3) Cahaya Aksen
Pada proses masak, dihasilkan asap yang sebagai hasil buangan. Tentu tidak nyaman,
apabila asap ini tidak dapat dikeluarkan dari dapur. Pertukaran udara dengan udara yang
segar dapat terjadi apabila ada jendela atau lubang yang menghubungkan dengan ruangan
terbuka. Tetapi, apabila dapur tidak memilikinya, dapat menggunakan cooker hood yang
akan menyedot asap hasil proses memasak sehingga udara di dapur menjadi lebih segar.
3. Kebersihan Dapur
Dapur merupakan penghasil limbah rumah tangga terbesar di rumah. Agar sampah yang
dihasilkan tidak menimbulkan penyakit dan bau tidak sedap, maka harus dijaga agar
dapur tetap bersih. Caranya adalah dengan membersihkan dapur selesai memasak.
Percikan minyak, tumpahan kuah atau percikan air sebaiknya segera dibersihkan. Selain
itu, wajib membuang sampah yang ada di dapur setiap hari karena sampah yang disimpan
lebih dari satu hari akan menjadi tempat tumbuhnya bakteri dan jamur.
4. Kebersihan Lemari Es
Bersihkan lemari es secara teratur dan biasakan mencuci sayur mayur dan buah sebelum
di simpan di lemari es. Bungkus dengan rapi. Terutama bila menyimpan telur jangan
terlalu lama. Selain telur akan rusak juga menjadi tempat berkembangnya bakteri bila ada
telur yang retak. Periksa ulang bahan bahan makanan di lemari es, bila sudah tidak layak
di konsumsi sebaiknya segera dibuang agar tidak jadi tempat berkembang jamur dan
bakteri atau kuman.
5. Kebersihan Alat
Gunakan beberapa talenan atau alas kayu tesendiri untuk memotong buah ,sayur atau
daging. Bila hanya punya satu alas talenan , sebaiknya di cuci bersih dan siram dengan
air panas sebelum di gunakan untuk memotong buah atau sayuran. Begitu pula pada pisau
yang digunakan, cuci bersih sebelum digunakan.
Perlu diketahui dari setiap 100 ml santan kelapa atau 100 gram kelapa parut mengandung
kolesterol kurang lebih sebanyak 90%. Peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh akan
bereaksi menimbulkan berbagai risiko jenis penyakit. Dalam sebuah penelitian diketahui
bila santan mengandung asam laurat yang memiliki manfaat sebagai obat. Manfaat
tersebut diantaranya menurunkan hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Akan tetapi,
karena proses pemanasan yang lama, apalagi hingga berjam-jam pada suhu yang tinggi.
Membuat asam lemak yang tadinya sehat berubah menjadi lemak trans yang jahat
sehingga perlu di waspadai.
Terbentuknya susunan lemak trans ini bercampur dengan kandungan asam lemak jenuh
yang memang sudah ada dan banyak dalam kelapa. Pencampuran ini meningkatkan kadar
LDL atau Lower Density Lipoproteins atau biasa dikenal dengan istilah kolesterol
jahat. Bila kadar LDL ini meningkat, akan menyebabkan arteri tersumbat oleh kolesterol
dan peredaran darahpun tersumbat karena tertutup lemak yang berasal dari santan kelapa
tadi.
3. Singkong mentah mengandung racun linamarin dan lotaustralin, yang keduanya termasuk
golongan glikosida sianogenik. Racun ini akan berubah menjadi sianida saat dikonsumsi
Cara aman mengkonsumsinya:
Singkong yang beracun ditandai dengan rasa pahit dan berbau langu. Kupas bersih dan cuci
singkong, potong-potong lalu rendam dalam air hangat selama beberapa hari, lalu masak
hingga matang sempurna. Sedangkan untuk jenis singkong manis yang biasa dijual di pasaran
hanya memerlukan pengupasan dan pemasakan untuk mengurangi kadar sianida ke tingkat
non toksik.
4. Biji apel mengandung zat amygdalin yang akan melepaskan sianida saat berinteraksi dengan
enzim pencernaan.
Cara aman mengkonsumsinya:
Dosis kecil sianida dapat dinetralisir oleh enzim pada tubuh, namun jika dosisnya lebih besar
maka dapat membahayakan. Jika dihitung, untuk mencapai dosis sianida 1-2 miligram setiap
kilogram berat badan yang membahayakan, dibutuhkan sekitar 200 biji apel. Jadi, disarankan
untuk menghindari mengonsumsi biji apel untuk mencegah risikonya.
Selain apel, racun yang sama juga terdapat dalam biji buah aprikot, pir, plum, ceri, dan peach.
5. Racun alami yang dikandung kentang termasuk dalam golongan glikoalkaloid dengan dua
macam racun utama yaitu solanin dan chaconine
Cara aman mengkonsumsinya:
Hindari kentang yang terdapat lapisan berwarna hijau pada kulitnya, kentang yang bertunas,
yang berasa pahit, dan banyak mata. Jika terpaksa mengolahnya, kupas kentang sedikit tebal,
rendam dalam larutan air yang dicampur dengan garam sebelum diolah. Usahakan untuk
menyimpan kentang di tempat yang sejuk, kering dan gelap. Hindari menyimpan kentang di
tempat yang terkena sinar matahari atau cahaya karena dapat menyebabkan pembentukan
solanin.
6. Bayam mengandung asam oksalat yang dapat mengikat kalsium yang akan mengiritasi
lambung dan membentuk batu ginjal
Cara aman mengkonsumsinya:
Masak bayam dalam air hingga mendidih lalu buang air rebusannya dan menggantinya
dengan yang baru (untuk masakan sayur) guna mengurangi kadar asam oksalatnya. Konsumsi
secukupnya saja, jangan berlebihan.
7. Tomat mengandung atropin atau solanin yang termasuk ke dalam golongan glikoalkaloid.
Racun ini lebih banyak terdapat pada tomat yang masih hijau dan masih belum begitu matang
Cara aman mengkonsumsinya:
Sebaiknya hindari mengkonsumsi tomat hijau dan jangan pernah mengkonsumsi daun dan
batang tanaman tomat. Racun dalam tomat bisa dihilangkan dengan cara memasaknya hingga
benar-benar matang dan siap untuk disantap. Racun ini menyebabkan tomat hijau berasa pahit
saat dikonsumsi.
8. Kacang merah mengandung fitohemaglutinin yang tergolong racun lektin. Terutama terdapat
pada kacang merah yang masih mentah atau yang dimasak kurang sempurna
Cara aman mengkonsumsinya:
Sebaiknya kacang merah mentah direndam dalam air bersih selama minimal 5 jam, lalu
direbus dalam air sampai mendidih selama 10 menit, diamkan selama 45-60 menit hingga
teksturnya lembut.
9. Di dalam biji jengkol terkandung asam jengkolat. Berbeda dengan petai cina yang
mengandung mimosin, yaitu sejenis racun yang dapat menjadikan rambut rontok karena
retrogresisi di dalam sel-sel partikel rambut
Cara aman mengkonsumsinya:
Racun jengkol dapat dikurangi dengan cara perebusan, perendaman dengan air, atau
membuang bijinya karena kandungan racun terbesar ada pada bagian ini. Jangan makan
jengkol dalam keadaan mentah. Begitupun dengan petai cina
10. Seledri mengandung psoralen dari golongan kumarin yang jika dikonsumsi berlebihan akan
menyebabkan sensitivitas pada kulit jika terkena sinar matahari
Cara aman mengoknsumsinya:
Hindari makan terlalu banyak seledri mentah. Agar lebih aman, sebaiknya seledri dimasak
sebelum dikonsumsi karena psoralen dapat terurai melalui proses memasak.
http://ilmu-duniadanakhirat.blogspot.co.id/2013/01/zat-zat-makanan-dan-kandungannya.html
http://health.kompas.com/read/2012/10/29/12594044/10.Tip.Dapur.Sehat.Keluarga
http://dapurideal.com/394/7-tips-dapur-sehat.html
http://kumpulan.info/rumah/tips-rumah/157-dapur-sehat-dalam-rumah-anda.html
http://www.kompasiana.com/nsubangkit/berapa-kali-minyak-goreng-sebaiknya-
digunakan_552997f06ea8341319552cff
http://emaksuper.com/fakta-bahaya-makanan-bersantan/