Anda di halaman 1dari 15

A.

Jenis Kandungan dalam Makanan


Makanan juga memberi bahan baku baru bagi tubuh untuk menyintesis berbagai jenis zat dan
bahan, bahkan sebagai bahan dasar untuk mengganti organel atau sel yang rusak. Oleh karena
itu, pengetahuan mengenai makanan yang baik sangat penting untuk kita. Nutrien adalah zat
kimiawi yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan energi, membangun sel-sel baru, atau
berfungsi dalam reaksi-reaksi kimia lainnya. Nutrien dapat dibagi menjadi enam kelompok
utama, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Nutrien-nutrien inilah
yang memenuhi kebutuhan utama tubuh. Fungsi nutrien sebagai berikut :
a. Menyediakan energi, sebagai bahan bakar untuk aktivitas dan metabolisme seluler
b. Membangun komponen-komponen kimia
c. Mineral dan vitamin yang berpartisipasi dalam bermacam-macam reaksi metabolik.

1. Karbohidrat

Karbohidrat adalah molekul kompleks yang terdiri atas polisakarida. Pada proses
pencernaan enzimatik, polisakarida akan dihidrolisis menjadi
monosakarida dan disakarida. Contoh polisakarida adalah pati, glikogen, dan selulosa.
Pati (amilum atau zat tepung) adalah cadangan energi yang disimpan dalam umbi
(misalnya pada ubi jalar), umbi akar (misalnya pada singkong), atau biji-bijian. Glikogen
adalah molekul penyimpan energi yang banyak terdapat di dalam otot, hati hewan dan
jamur. Adapun selulosa banyak terdapat di dinding sel tumbuhan. Manusia dapat
memecah ikatan molekul-molekul glukosa pada pati (amilum) dan glikogen, tetapi tidak
dapat mencerna selulosa. Monosakarida yang terdapat pada makanan adalah glukosa dan
fruktosa. Glukosa banyak terdapat dalam sayuran, sedangkan fruktosa banyak terdapat
dalam buah-buahan Contoh disakarida adalah sukrosa. Contoh sukrosa yang paling
mudah adalah gula yang biasa kita gunakan sehari-hari. Sukrosa merupakan glukosa dan
fruktosa yang bergabung menjadi satu molekul. Sukrosa banyak terdapat dalam tebu, gula
bit, dan madu.
Sebelum diserap oleh tubuh, fruktosa, galaktosa, dan monosakarida lainnya diubah
menjadi glukosa oleh hati. Glukosa merupakan sumber energy utama dalam sel untuk
menghasilkan energi siap guna yang disebut ATP (adenosine triphosphate).
Kelebihan glukosa oleh tubuh disimpan dalam sel otot dan hati dalam bentuk glikogen.
Ketika dibutuhkan, glikogen dengan cepat diubah lagi menjadi glukosa. Namun,
kemampuan hati dan jaringan otot dalam menyimpan glikogen terbatas. Oleh karena itu,
kelebihan glukosa diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan adiposa.
Setiap satu gram karbohidrat akan menghasilkan 4,1 kilokalori. Satu kalori adalah energi
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu kilogram air sebesar 1C. Hingga saat ini,
belum diketahui berapa jumlah karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi. Terlalu banyak
mengonsumsi karbohidrat akan menghasilkan timbunan protein dan lemak.
Contoh makanan yang mengandung karbohidrat :

2. Lemak

Sekitar 95% lemak dalam makanan manusia dalam bentuk trigliserol atau disebut
juga trigliserida. Trigliserida terdiri atas tiga asam lemak yang terpaut pada molekul
gliserol. Asam lemak dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam lemak tak jenuh dan asam
lemak jenuh. Asam lemak jenuh banyak terdapat dalam daging, susu, keju, mentega, dan
telur. Lemak tak jenuh banyak terdapat dalam minyak kelapa, minyak kedelai, ikan, dan
minyak jagung.
Lima persen jenis lemak sisanya, terdiri atas kolesterol dan fosfolipid, seperti lecitin.
Kolesterol banyak ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otak, hati, dan kuning telur.
Secara keseluruhan juga banyak ditemukan dalam susu, keju, mentega, dan daging .
Dalam kondisi berlebih, asam lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol darah. Kadar
kolesterol yang tinggi dapat memberikan masalah pada jantung dan pembuluh darah.
Fosfolipid adalah komponen utama pembentuk membran sel, dan biasanya ditemukan
pada banyak makanan. Sumber lecitin yang baik adalah putih telur. Trigliserida adalah
sumber energi penting yang dapat digunakan untuk memproduksi molekul ATP.
Trigliserida menghasilkan energi lebih banyak dibandingkan dengan karbohidrat. Satu
gram lemak secara keseluruhan dapat menghasilkan energi sebesar 9,3 kilokalori.
Beberapa sel, seperti sel otot rangka mendapatkan energi utamanya dari trigliserida.
Lemak merupakan komponen pembangun sel. Selain itu, lemak dapat melarutkan vitamin
A, D, E dan K sehingga membantu penyerapan vitamin tersebut oleh tubuh. Lemak juga
dapat melindungi alat-alat tubuh dan dapat menjaga suhu tubuh stabil. Setelah makan,
trigliserida berlebih yang tidak digunakan, akan disimpan dalam jaringan adiposa atau
dalam hati. Jika diperlukan, trigliserida akan dipecah, asam lemak akan dilepas dalam
darah sehingga dapat digunakan oleh berbagai macam jaringan dalam tubuh. Sebagai
penyimpan energi, jaringan adiposa banyak terdapat di bawah kulit untuk isolator
pencegah hilangnya panas tubuh.
Kolesterol merupakan komponen dalam membran plasma. Kolesterol dapat dimodifikasi
menjadi bentuk molekul penting lainnya, seperti garam empedu dan hormon steroid.
Garam empedu sangat penting untuk pencernaan dan absorpsi lemak. Sementara itu,
hormon steroid terdiri atas hormon-hormon, seperti estrogen, progesteron, dan
testosteron.

3. Protein

Protein dibentuk oleh banyak asam amino yang panjang dan membentuk rantai kompleks.
Protein dalam tubuh manusia dibangun oleh 20 asam amino yang berbeda. Asam amino
dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam
amino esensial merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis sendiri dalam tubuh.
Tubuh kita memperoleh asam amino dari makanan yang kita makan. Terdapat sepuluh
asam amino esensial, yaitu isoleusin, leusin, lisin, fenilalanin, metionin,
treonin, triptofan, valin, histidin, dan arginin (hanya diperlukan oleh balita). Sebaliknya,
asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri di dalam tubuh
kita.
Jenis kandungan protein pada makanan dibagi menjadi dua, yaitu protein lengkap dan
protein tidak lengkap. Protein lengkap adalah protein yang mengandung semua asam
amino esensial, sedangkan protein tidak lengkap adalah protein yang hanya mengandung
sebagian asam amino esensial. Protein lengkap banyak terdapat dalam daging, ikan,
unggas-unggasan, susu, keju, dan telur. Protein tidak lengkap banyak terdapat dalam daun
sayuran hijau, padi-padian, dan kacang-kacangan.
Sel dalam makhluk hidup disusun oleh protein. Dalam membran sel, terdapat protein
yang berfungsi menjadi molekul reseptor dan fasilitator bagi molekul-molekul tertentu
ketika melewati membran plasma. Sintesis protein dalam pembentukan enzim dan
hormon membutuhkan asam-asam amino yang telah diuraikan pada proses pencernaan
protein. Protein dalam darah juga berfungsi dalam mempertahankan pH darah
(sebagai buffer). Protein yang berlebih dapat disimpan dalam bentuk lemak dan
glikogen.Meskipun bukan sebagai penghasil energi utama, 1 gram protein dapat
menghasilkan energi sebesar 4,1 kilokalori.

4. Vitamin dan Mineral


Vitamin dibutuhkan dalam jumlah yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan bahan
makanan yang lain. Vitamin membantu enzim dalam mengkatalis reaksi-reaksi kimia
tertentu dalam tubuh. Vitamin juga penting bagi pertumbuhan, kesehatan, dan reproduksi.
Kebanyakan vitamin tidak dapat diproduksi sendiri sehingga kita harus memperolehnya
dari luar melalui makanan. Jika seseorang mengalami kekurangan vitamin dia akan
mengalami avitaminosis.
Vitamin mudah rusak atau kehilangan fungsinya jika mengalami pemanasan berlebih.
Pada umumnya, penderita avitaminosis tidak memperoleh vitamin karena kesalahan
dalam mengolah makanan. Vitamin dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar,
yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Sebagian besar
vitamin larut dalam air, hanya vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak. Oleh
karena larut dalam lemak, waktu retensi (waktu tinggal) vitamin- vitamin tersebut lebih
lama.
Vitamin terdapat dalam jumlah yang sedikit pada makanan, tetapi sangat penting untuk
metabolisme yang normal. Pada umumnya, vitamin tidak dapat diproduksi sendiri dalam
tubuh sehingga harus kita dapatkan dalam makanan kita. Kekurangan salah satu vitamin
dalam makanan, dapat menyebabkan penyakit tertentu.
Vitamin dipecah secara katabolisme, tetapi digunakan tubuh dalam bentuk aslinya atau
dalam bentuk modifikasinya. Ketika struktur kimia vitamin rusak, vitamin kehilangan
fungsinya. Vitamin seperti riboflavin, asam pantotenat, niasin, dan biotin sangat penting
untuk memproduksi energi. Sementara itu, asam folat dan vitamin B12 terlibat dalam
sintesis asam nukleat. Retinol, thiamin, dan vitamin C, D dan E sangat penting untuk
pertumbuhan. Vitamin K sangat penting untuk sintesis protein pembeku darah.
Vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E dan K diabsorpsi di sepanjang
usus oleh lemak. Beberapa vitamin tersebut disimpan dalam waktu yang lama di dalam
tubuh. Oleh karena itu, vitamin dapat terakumulasi hingga mencapai titik toksik yang
disebut hipervitaminosis.
Vitamin yang larut dalam air contohnya adalah vitamin B dan C. Vitamin ini diserap
bersama air di sepanjang usus dan tinggal dalam waktu yang singkat dalam tubuh
sebelum akhirnya dikeluarkan.
Mineral menambah kekuatan pada tulang dan gigi, serta sangat penting untuk aktivitas
saraf dan otot. Mineral berfungsi juga sebagai penyangga (buffer) dan terlibat dalam
proses perubahan energi serta osmosis. Mineral didapat dalam bentuk aslinya atau dalam
kombinasi dengan molekul organik lain. Sumber mineral dapat berasal dari hewan
maupun tumbuhan. Mineral diserap dari tumbuhan, tetapi dalam jumlah yang sangat
sedikit karena biasanya mineral terdapat dalam serat tumbuhan. Contoh makanan yang
banyak mengandung mineral adalah sereal, roti, lemak, dan gula.

B. Dapur yang Sehat


Dapur adalah ruangan yang identik menjadi tempat beraktivitas ibu rumah tangga. Di tempat
inilah, ibu menyediakan makanan untuk keluarganya. Dapur di masa lampau dibayangkan
sebagai tempat yang kotor dan berbau tidak sedap Anggapan bahwa dapur sebagai tempat
yang kotor tidaklah berlebihan. Karena untuk membuat makanan, ada banyak bahan
makanan yang harus disiapkan dengan aroma yang beraneka macam di dalam dapur. Belum
lagi sampah yang dihasilkannya sehingga dapur dapat menjadi salah satu ruangan tempat
berkembangnya bibit penyakit. Bahkan dapur yang kotor dan lembab dapat memancing
datangnya serangga seperti kecoa dan lalat maupun binatang pengerat. Hal ini dapat menjadi
sumber penyebaran penyakit bagi keluarga. Maka, untuk menciptakan dapur yang sehat,
harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Cahaya pada Dapur

Cahaya merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan karena untuk dapat
memasak tentu diperlukan penerangan yang cukup. Cahaya sendiri dapat diperoleh dari 2
sumber, yaitu cahaya matahari dan lampu.
a. Cahaya Matahari

Cahaya matahari sangat bermanfaat untuk membunuh bibit


penyakit yang ada di dapur. Karena di dapur sering dihasilkan
sampah sehingga bibit penyakit sering muncul di ruangan ini. Agar
dapat memperoleh cahaya matahari yang cukup, saat hendak
membuat dapur perhatikan jumlah dan besarnya jendela atau
ruangan terbuka sehingga bisa mendapatkan sinar matahari yang
cukup. Dengan cahaya matahari yang memadai, berarti tidak perlu
menyalakan lampu di siang hari sehingga menghemat penggunaan
listrik.

b. Cahaya Lampu

Karena cahaya matahari tidak tersedia setiap waktu, maka cahaya


lampu juga diperlukan sebagai cahaya pengganti. Ada 3 jenis lampu
yang dapat digunakan di dapur, yaitu:

1) Cahaya Umum

Digunakan untuk menerangi dapur khususnya saat cahaya matahari tidak ada.
Cahaya lampu hendaknya jangan terlalu redup ataupun terlalu terang sehingga
dapat menyakitkan mata.

2) Cahaya Khusus

Biasanya menggunakan lampu halogen dan diletakkan di bawah kitchen set.


Digunakan untuk menerangi daerah khusus, misalnya di tempat yang biasa
digunakan untuk memotong bahan makanan sehingga dengan adanya lampu ini
dapat dilihat lebih jelas warna makanan dan mengetahui kondisi makanan apakah
masih baik atau tidak.

3) Cahaya Aksen

Pencahayaan ini digunakan untuk mempercantik tampilan dapur. Umumnya


diletakkan di dalam lemari kabinet pada bagian pintu kaca yang berisi pajangan.
Dengan kehadiran lampu ini tentu akan memperkuat keindahan dari dapur.
2. Sirkulasi Udara dalam Dapur

Pada proses masak, dihasilkan asap yang sebagai hasil buangan. Tentu tidak nyaman,
apabila asap ini tidak dapat dikeluarkan dari dapur. Pertukaran udara dengan udara yang
segar dapat terjadi apabila ada jendela atau lubang yang menghubungkan dengan ruangan
terbuka. Tetapi, apabila dapur tidak memilikinya, dapat menggunakan cooker hood yang
akan menyedot asap hasil proses memasak sehingga udara di dapur menjadi lebih segar.

3. Kebersihan Dapur

Dapur merupakan penghasil limbah rumah tangga terbesar di rumah. Agar sampah yang
dihasilkan tidak menimbulkan penyakit dan bau tidak sedap, maka harus dijaga agar
dapur tetap bersih. Caranya adalah dengan membersihkan dapur selesai memasak.
Percikan minyak, tumpahan kuah atau percikan air sebaiknya segera dibersihkan. Selain
itu, wajib membuang sampah yang ada di dapur setiap hari karena sampah yang disimpan
lebih dari satu hari akan menjadi tempat tumbuhnya bakteri dan jamur.
4. Kebersihan Lemari Es

Bersihkan lemari es secara teratur dan biasakan mencuci sayur mayur dan buah sebelum
di simpan di lemari es. Bungkus dengan rapi. Terutama bila menyimpan telur jangan
terlalu lama. Selain telur akan rusak juga menjadi tempat berkembangnya bakteri bila ada
telur yang retak. Periksa ulang bahan bahan makanan di lemari es, bila sudah tidak layak
di konsumsi sebaiknya segera dibuang agar tidak jadi tempat berkembang jamur dan
bakteri atau kuman.

5. Kebersihan Alat

Gunakan beberapa talenan atau alas kayu tesendiri untuk memotong buah ,sayur atau
daging. Bila hanya punya satu alas talenan , sebaiknya di cuci bersih dan siram dengan
air panas sebelum di gunakan untuk memotong buah atau sayuran. Begitu pula pada pisau
yang digunakan, cuci bersih sebelum digunakan.

6. Tempat Penyimpanan Makanan


Tempat penyimpanan bahan makanan yang sudah dimasak harus terjamin dari lalat dan
debu. Begitu pula tempat penyimpanan piring ,sendok dan alat makan lainnya. Akan
lebih baik bila saat mencuci alat makan di siram dengan air panas terakhir saat
pembilasan.

C. Beberapa Cara dalam Mencuci Sayur dengan Benar

1. Cuci tangan dengan sabun hingga bersih.


2. Basuh dan gosok perlahan dengan tangan permukaan buah dan sayur di bawah kran air
mengalir. Jangan gunakan sabun atau yang lainnya untuk mencuci karena bisa
mempengaruhi rasa.
3. Buang daun terluar yang membungkus jika mencuci kol/kubis, dan rendam sebentar
untuk mencuci sawi, kangkung dan sayuran berdaun lainnya untuk merontokkan ulat,
tanah yang menempel dan lain sebagainya.
4. Rendam dengan garam untuk mencuci brokoli, kol dan sayuran lainnya yang sudah
dicuci bagian sela-selanya agar ulat bisa rontok.
5. Jika membersihkan jamur, cukup sikat dengan halus dengan sikat gigi bekas. Jika
mencucinya dengan air, justru akan menyulitkan menghilangkan kotoran dan jamur bisa
menyerap air, sehingga merusak rasanya.
6. Basuh lagi setiap kali kamu mencuci buah dan sayuran jika menggunakan wadah, tidak
dengan air mengalir.
7. Terakhir, pisahkan yang sudah dicuci dengan yang belum dicuci. Pastikan juga talenan
selalu bersih, tidak digunakan untuk memotong daging, ikan atau yang lainnya yang
kemungkinan mengandung bakteri.
Alasan : Hindari memotong sayuran terlalu lama sebelum dimasak. Jarak yang terlalu
lama antara saat memotong sayuran atau buah dengan memasak bisa menimbulkan
kerusakan. Alasannya, potongan sayur maupun buah dapat terpapar papas, cahaya, dan
oksigen, si perusak zat gizi. Lebih baik potong sayuran atau buah saat akan dimasak atau
dimakan. Menurut Melinda Hemmelgarn, MS, RD, ahli ilmu gizi lanjutan seperti dikutip
University of Missouri Extension, panas, cahaya, dan oksigen merupakan tiga perusak
alami vitamin pada buah dan sayuran. Walau demikian, memasak (dengan proses yang
minimal) dan metode penyimpanan dapat mempertahankan zat gizi.

D. Berbagai cara untuk mengolah makanan


Memasak sayur perlu kiat khusus. Salah mengolah, kandungan gizi dan mineral bisa rusak at
aumenguap sia-sia. Cara sehat yang dianjurkan adalah mengonsumi sayuran segar tanpa
dimasak. Hanya saja, kadang mencuci sayuran hingga bersih pun tak cukup membunuh
bakteri dan kuman dalam sayuran.
1. Merebus. Ini adalah cara paling mudah dan paling cepat untuk memasak sayuran.
Masukkan sayuran setelah air mulai mendidih dan jangan direbus terlalu lama. Angkat
sayuran dan segera masukkan dalam air es / air dingin untuk menghentikan proses
pemasakan karena suhu yang panas. Dengan begitu tekstur sayuran tidak akan terlampau
lembek dan warnanya pun tetap terlihat cerah. Bisa juga ditambahkan sedikit garam
dalam air agar sayuran tidak terasa hambar. Nyaris semua jenis sayuran bisa dimasak
dengan direbus, Bila memasak sup, sayuran bisa direbus dan disajikan terpisah. Waktu
ingin menyantap sup, tinggal menata sayuran dalam mangkuk dan menyiramnya dengan
kuah kaldu. Hindari proses pemanasan sayur yang berulang karena kandungan nutrisinya
akan makin rusak.
2. Mengukus. Cara ini memilik beberapa keunggulan antara lain: kandungan vitamin lebih
terjaga karena tidak larut dalam air, sayuran lebih kesat dan juga terasa lebih renyah. Bila
menggunakan panci dengan saringan/jaring pengukus, isi air sesuai takaran kemudian
didihkan. Kukus sayuran hingga matang, namun jangan terlalu lama agar tetap renyah
dan warnanya bagus. Waktu mengukus bervariasi tergantung jenis dan tekstur sayuran,
umumnya 5 10 menit. Jika air mulai berkurang dan sayuran belum matang, bisa
tambahkan air panas. Sayuran yang cocok dikukus antara lain buncis, wortel, asparagus,
brokoli, jagung, dan kentang.
3. Menumis. Cara ini paling umum dan digemari orang Indonesia. Gunakan sedikit minyak
dan panaskan dulu. Yang pertama dimasukkan adalah bumbu iris/halus. Tumis sampai
harum baru masukkan sayuran. Sayuran bertekstur keras sebaiknya dimasukkan lebih
dulu karena proses pemasakannya butuh waktu lebih lama. Sedangkan sayuran yang
berupa daun-daunan bisa dimasukkan paling akhir agar tidak terlalu lembek. Masak
dengan api sedang dan jangan terlalu lama, kurang lebih 5 10 menit.
4. Memasak tanpa air dan minyak. Cara ini lebih cocok diterapkan pada sayuran berdaun
hijau yang memasaknya tak butuh waktu lama, kurang lebih 3 5 menit. Kandungan air
pada sayuran akan dengan sendirinya membantu proses pemasakan. Biasanya
ditambahkan garam dan merica secukupnya untuk memberi rasa pada sayuran.
5. Memanggang. Metode ini bisa diterapkan pada sayuran yang berkulit agak tebal atau
bertekstur padat, seperti misalnya terong, paprika, jagung, asparagus, jamur, dll. Untuk
sayuran berukuran tebal seperti terong, lebih baik dipotong-potong dulu menjadi bagian
lebih kecil agar masaknya merata. Bisa dioleskan minyak zaitun agar sayuran tak terlalu
kering saat dipanggang. Perhatikan nyala api agar tidak terlampau gosong. Jika sayuran
yang ingin dipanggang memiliki banyak kandungan air, bisa dibungkus dengan
aluminium foil.

E. Hal yang Perlu Diperhatikan

1. Bahaya Santan Dipanaskan

Perlu diketahui dari setiap 100 ml santan kelapa atau 100 gram kelapa parut mengandung
kolesterol kurang lebih sebanyak 90%. Peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh akan
bereaksi menimbulkan berbagai risiko jenis penyakit. Dalam sebuah penelitian diketahui
bila santan mengandung asam laurat yang memiliki manfaat sebagai obat. Manfaat
tersebut diantaranya menurunkan hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Akan tetapi,
karena proses pemanasan yang lama, apalagi hingga berjam-jam pada suhu yang tinggi.
Membuat asam lemak yang tadinya sehat berubah menjadi lemak trans yang jahat
sehingga perlu di waspadai.

Terbentuknya susunan lemak trans ini bercampur dengan kandungan asam lemak jenuh
yang memang sudah ada dan banyak dalam kelapa. Pencampuran ini meningkatkan kadar
LDL atau Lower Density Lipoproteins atau biasa dikenal dengan istilah kolesterol
jahat. Bila kadar LDL ini meningkat, akan menyebabkan arteri tersumbat oleh kolesterol
dan peredaran darahpun tersumbat karena tertutup lemak yang berasal dari santan kelapa
tadi.

Kolesterol adalah prekusor utama yang membentuk vitamin D, berikut hormon


reproduksi, seperti estrogen dan testosteron. Vitamin D dan hormon tersebut sangat
penting untuk menjaga keseimbangan pembentukan dan perusakan tulang guna
mencegah munculnya osteoporosis atau pengeroposan tulang. Sesungguhnya, didalam air
kelapa atau santan yang tidak dimasak terdapat sedikit lemak (fat) dan tidak mengandung
kolesterol. Daging kelapa sendiri (santan) bila dimasak maka berubah secara kimiawi
menghasilkan kolesterol. Jadi, baik dan buruknya manfaat kelapa adalah saat ia
dipanaskan atau dimasak.

Dokter Phaidon Touran mengatakan, selain mengandung lemak sehat untuk


perkembangan otak, santan juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh . Menurut dokter
spesialis gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Nurul Ratna,
menghangatkan makanan sisa memang sebenarnya bisa membahayakan kesehatan. Jika
terlalu sering dihangatkan, kadar garam dalam makanan bersantan bisa meningkat. Hal
ini tentunya membahayakan orang-orang yang memiliki riwayat hipertensi atau tekanan
darah tinggi. Tidak hanya garam, kandungan lemak jenuh di dalam santan juga bisa
semakin meningkat, sehingga risiko terkena penyakit kolesterol tinggi akan menjadi
besar.

2. Pemakaian Minyak Goreng


Perlu diketahui, saat menggoreng, minyak akan kontak dengan air dari bahan makanan
yang digoreng dan udara sekitar. Hal ini akan menyebabkan minyak teroksidasi dan
terbentuk polimer-polimer seperti akrilamid yang bersifat karsinogenik. Semakin sering
minyak digunakan semakin banyak kandungan senyawa-senyawa berbahaya tersebut.
Selain itu, kandungan lemak jenuh pada minyak akan semakin tinggi seiring dengan
jumlah pemakaian. Lemak jenuh dianggap sebagai pemicu tingginya kolesterol tubuh.
Sehingga ancaman terhadap penyakit seperti kanker, tumor, dan penyakit degeneratif
lainnya semakin tinggi jika kita mengkonsumsi makanan gorengan yang digoreng dengan
minyak bekas. Sebelum menggunakan minyak bekas, perlu diketahui tanda-tanda
minyak sudah tidak layak digunakan. Minyak yang sudah tidak layak digunakan kembali
dapat dikenali dengan mudah dari warna dan aromanya. Minyak yang sudah berwarna
gelap dan kental sudah tidak layak untuk digunakan karena kandungan polimernya tinggi.
Minyak yang sudah rusak biasanya berbau tengik. Jika sudah menunjukkan tanda-tanda
tersebut maka lebih baik tidak memakai minyak tersebut untuk menggoreng atau
memasak.
Berapa kali minyak sebaiknya digunakan tergantung dari proses dan jenis makanan yang
digoreng. United State Department of Agriculture (USDA) menyarankan untuk
membuang minyak yang mengandung asam lemak bebas lebih dari 2%. Di negara Turki,
penggunaan minyak goreng untuk menggoreng dianjurkan hanya 3 kali pemakaian.
Setelah 3 kali pemakaian, sebaiknya minyak tidak digunakan kembali untuk memasak
atau menggoreng. Namun, tidak harus setelah 3 kali digunakan, jika setelah 1 kali
digunakan minyak sudah menunjukkan warna gelap, kental, dan bau tengik maka minyak
tersebut sebaiknya jangan digunakan lagi.

3. Singkong mentah mengandung racun linamarin dan lotaustralin, yang keduanya termasuk
golongan glikosida sianogenik. Racun ini akan berubah menjadi sianida saat dikonsumsi
Cara aman mengkonsumsinya:
Singkong yang beracun ditandai dengan rasa pahit dan berbau langu. Kupas bersih dan cuci
singkong, potong-potong lalu rendam dalam air hangat selama beberapa hari, lalu masak
hingga matang sempurna. Sedangkan untuk jenis singkong manis yang biasa dijual di pasaran
hanya memerlukan pengupasan dan pemasakan untuk mengurangi kadar sianida ke tingkat
non toksik.

4. Biji apel mengandung zat amygdalin yang akan melepaskan sianida saat berinteraksi dengan
enzim pencernaan.
Cara aman mengkonsumsinya:
Dosis kecil sianida dapat dinetralisir oleh enzim pada tubuh, namun jika dosisnya lebih besar
maka dapat membahayakan. Jika dihitung, untuk mencapai dosis sianida 1-2 miligram setiap
kilogram berat badan yang membahayakan, dibutuhkan sekitar 200 biji apel. Jadi, disarankan
untuk menghindari mengonsumsi biji apel untuk mencegah risikonya.
Selain apel, racun yang sama juga terdapat dalam biji buah aprikot, pir, plum, ceri, dan peach.

5. Racun alami yang dikandung kentang termasuk dalam golongan glikoalkaloid dengan dua
macam racun utama yaitu solanin dan chaconine
Cara aman mengkonsumsinya:
Hindari kentang yang terdapat lapisan berwarna hijau pada kulitnya, kentang yang bertunas,
yang berasa pahit, dan banyak mata. Jika terpaksa mengolahnya, kupas kentang sedikit tebal,
rendam dalam larutan air yang dicampur dengan garam sebelum diolah. Usahakan untuk
menyimpan kentang di tempat yang sejuk, kering dan gelap. Hindari menyimpan kentang di
tempat yang terkena sinar matahari atau cahaya karena dapat menyebabkan pembentukan
solanin.
6. Bayam mengandung asam oksalat yang dapat mengikat kalsium yang akan mengiritasi
lambung dan membentuk batu ginjal
Cara aman mengkonsumsinya:
Masak bayam dalam air hingga mendidih lalu buang air rebusannya dan menggantinya
dengan yang baru (untuk masakan sayur) guna mengurangi kadar asam oksalatnya. Konsumsi
secukupnya saja, jangan berlebihan.

7. Tomat mengandung atropin atau solanin yang termasuk ke dalam golongan glikoalkaloid.
Racun ini lebih banyak terdapat pada tomat yang masih hijau dan masih belum begitu matang
Cara aman mengkonsumsinya:
Sebaiknya hindari mengkonsumsi tomat hijau dan jangan pernah mengkonsumsi daun dan
batang tanaman tomat. Racun dalam tomat bisa dihilangkan dengan cara memasaknya hingga
benar-benar matang dan siap untuk disantap. Racun ini menyebabkan tomat hijau berasa pahit
saat dikonsumsi.
8. Kacang merah mengandung fitohemaglutinin yang tergolong racun lektin. Terutama terdapat
pada kacang merah yang masih mentah atau yang dimasak kurang sempurna
Cara aman mengkonsumsinya:
Sebaiknya kacang merah mentah direndam dalam air bersih selama minimal 5 jam, lalu
direbus dalam air sampai mendidih selama 10 menit, diamkan selama 45-60 menit hingga
teksturnya lembut.

9. Di dalam biji jengkol terkandung asam jengkolat. Berbeda dengan petai cina yang
mengandung mimosin, yaitu sejenis racun yang dapat menjadikan rambut rontok karena
retrogresisi di dalam sel-sel partikel rambut
Cara aman mengkonsumsinya:
Racun jengkol dapat dikurangi dengan cara perebusan, perendaman dengan air, atau
membuang bijinya karena kandungan racun terbesar ada pada bagian ini. Jangan makan
jengkol dalam keadaan mentah. Begitupun dengan petai cina

10. Seledri mengandung psoralen dari golongan kumarin yang jika dikonsumsi berlebihan akan
menyebabkan sensitivitas pada kulit jika terkena sinar matahari
Cara aman mengoknsumsinya:
Hindari makan terlalu banyak seledri mentah. Agar lebih aman, sebaiknya seledri dimasak
sebelum dikonsumsi karena psoralen dapat terurai melalui proses memasak.
http://ilmu-duniadanakhirat.blogspot.co.id/2013/01/zat-zat-makanan-dan-kandungannya.html

http://health.kompas.com/read/2012/10/29/12594044/10.Tip.Dapur.Sehat.Keluarga

http://dapurideal.com/394/7-tips-dapur-sehat.html

http://kumpulan.info/rumah/tips-rumah/157-dapur-sehat-dalam-rumah-anda.html

http://www.kompasiana.com/nsubangkit/berapa-kali-minyak-goreng-sebaiknya-
digunakan_552997f06ea8341319552cff

http://emaksuper.com/fakta-bahaya-makanan-bersantan/

Anda mungkin juga menyukai