Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi sekarang ini, perubahan dan perkembangan teknologi terjadi


dengan sangat cepat. Setiap negara harus siap menghadapi perubahan dan perkembangan
teknologi tersebut. Apabila tidak, maka negara tersebut akan tersingkir dari pentas
persaingan dunia. Oleh karena itu, masyarakat di semua negara harus disadarkan pada
sikap melek teknologi, informasi dan komunikasi. Cara paling efektif agar masyarakat
dapat mengikuti perkembangan dari teknologi, informasi dan komunikasi ini adalah
melalui pendidikan formal, yaitu dengan memasukan pelajaran TIK ( Teknologi Informasi
dan Komunikasi) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan ICT ( Information
Comunication and Technology) di sekolah.

Afrika Selatan merupakan salah satu negara termaju di benua Afrika, dengan
sistem keuangan, perundangan, telekomunikasi, energi, dan infrastruktur yang sudah maju
dan modern. Ekonominya pun berada di peringkat ke-25 terbesar di dunia. Namun
demikian, Afrika Selatan harus tetap dan selalu mengembangkan diri agar tetap menjadi
negara maju dan tidak kalah bersaingan dengan negala lain yang ada di dunia. Oleh
karena itu, perkembangan ICT sangat diperlukan untuk menunjang berbagai sektor seperti
ekonomi dan pemerintahan.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka perumusan masalahnya adalah Mengapa


pendidikan ICT perlu dipelajari di sekolah, dan bagaimana upaya pemerintah untuk
meningkatkan ICT melalui pendidikan di Afrika Selatan?.
BAB II

Perkembangan Pendidikan ICT di Afrika Selatan

A. Pengertian ICT ( Information Comunication and Technology)

ICT atau TIK adalah sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh
pengetahuan antara seseorang kepada orang lain (Annata Sannai).

Terdapat dua aspek dalam pengertian ICT/TIK, yaitu Teknologi Informasi dan
Teknologi Komunikasi. Pengertian dari Teknologi Informasi meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan dan pengelolaan
informasi. Teknologi Komunikasi mempunyai pengertiasn segala hal yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke perangkat yung lainnya.

B. Pentingnya Pendidikan ICT di Afrika Selatan

Afrika Selatan adalah sebuah negara maju dengan penduduk yang berpendapatan
sederhana. Negara ini kaya dengan bahan tambang, terutamanya bahan tambang yang
bernilai tinggi seperti emas, platinum dan berlian. Afrika Selatan juga mempunyai sistem
keuangan, perundangan, telekomunikasi, energi, dan infrastruktur yang sudah maju dan
modern. Sektor industri Afrika Selatan sangatlah maju, dan juga merupakan ekonomi ke-
25 terbesar di dunia. Dengan hanya 7% penduduk dan 4% jumlah kawasan keseluruhan
Afrika, Afrika Selatan mengeluarkan lebih sepertiga produk dan jasa di Afrika, dan
hampir 40 % pengeluaran industri di Afrika. Bahan komoditas yang diekspornya antara
lain alat-alat mesin, makanan dan peralatan, bahan kimia, produk petroliam dan peralatan
ilmiah. Ini merupakan salah satu alasan mengapa perkembangan pendidikan ICT sangat
diperlukan untuk menunjang kemajuan di berbagai sektor usaha dan pemerintahan di
Afrika Selatan.

Ditambah lagi di era globalisasi seperti sekarang ini, setiap negara akan
dihadapkan pada perubahan dan perkembangan teknologi yang sangat cepat, demikian
juga halnya dengan kebudayaan juga akan berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi. Menghadapi keadaan ini masyarakat tentunya perlu diarahkan pada sikap
"sadar teknologi" atau melek teknologi.

Oleh karena itu langkah yang paling baik adalah teknologi perlu diperkenalkan
secara dini melalui pendidikan formal. Sehingga sangat relevan jika Pendidikan
Teknologi Dasar diperkenalkan di sekolah khususnya tingkat menengah, karena para
siswa-siswi adalah aset sumber daya manusia di masa yang akan datang. Melalui kegiatan
Pendidikan Teknologi Dasar para tamatannya dapat lebih menyadari masalah teknologi
seperti mampu menangani produk teknologi, mampu membuat produk teknologi
sederhana serta dapat menyadari bahwa produk teknologi sangat erat kaitannya dengan
masyarakat. Selain itu para siswa-siswi memiliki motivasi yang kuat untuk mempelajari
teknologi lebih lanjut, misal sampai perguruan tinggi.

C. Upaya Pemerintah dalam Mengembangkan Pendidikan ICT

Di bawah sistem apartheid, sistem pendidikan di Afrika Selatan dirangka


berdasarkan warna kulit yaitu kementerian yang berbeda untuk pelajar kulit putih,
berwarna, Asia, dan kaum kulit hitam di luar Bantustan. Pengasingan ini telah
menghasilkan 14 kementerian pendidikan yang berbeda di negara ini.

Penstrukturan sistem pendidikan selepas era-apartheid merupakan tantangan yang


besar bagi pemerintahan negara ini. Pemerintahan baru telah membentuk suatu sistem
pendidikan nasional tanpa diskriminasi kaum tetapi menggabungkan 14 kementerian
pendidikan merupakan tugas yang sukar. Oleh karena itu pada Februari tahun 1996,
Kementerian Pendidikan telah meluncurkan suatu kurikulum baru yang dinamakan
"Kurikulum Afrika Selatan menuju tahun 2005", yang didalammya dimasukan pendidikan
teknologi sebagai mata pelajaran pokok. Kurikulum ini yang akan menggantikan dasar
pendidikan berdasarkan apartheid, akan memberi tumpuan kepada hasilnya yaitu pelajar akan
menjadi lebih proaktif dalam lingkungan di sekitarnya dan juga di dalam masyarakat. Untuk
mencapai obyektif ini, pada 1999 pemerintahan telah menyediakan 5,7 persen anggaran
belanja untuk sektor pendidikan termasuk membangun 2.000 sekolah-sekolah baru, 65.000
ruang kelas yang baru dan peralatan lengkap, 60.000 guru-guru yang terlatih dan 50 juta buku
teks yang dicetak.
Di Afrika Selatan, masa persekolahan adalah selama 13 tahun/tingkat. Namun, tahun
pertama atau tingkat 0 dan tiga tahun terakhir yaitu dari tingkat 10 hingga tingkat 12 (juga
dipanggil "matric") tidak diwajibkan. Kebanyakan sekolah dasar menawarkan tingkat 0.
Tetapi tingkat ini dapat juga dibuat di taman kanak-kanak. Lazimnya untuk memasuki
universitas, seseorang wajib lulus "matric" dengan minimum tiga mata pelajaran tingkat
tinggi dan bukan sekadar lulus (standar). Malah beberapa universitas prestisius akan
mengenakan syarat akademik yang lebih tinggi. Walaupun begitu, mereka yang lulus
"National Senior Certificate" layak untuk belajar di "technikon" atau kampus teknikal.

Untuk mengatasi kurangnya pengetahuan pekerja, pemerintah menciptakan Dana


Pengembangan Sumber Daya Manusia. Dana ini akan digunakan untuk menyediakan bea
siswa dan subsidi untuk mempromosikan ketetapan dari kecukupan sumber keahlian manusia
untuk ICT. Dengan mendirikan Pusat Belajar Houwteq, yang man memfokuskan pada
kemampuan perkembangan untuk ICT. Departemen Pendidikan merespon hal ini dengan
membuat SchoolNet, sebuah strategi persekutuan untuk menyelaraskan dan menghubungkan
sekolah ke internet.

Kekurang relevanan isi dan aplikasi masih menjadi masalah utama di Afrika Selatan.
Penggabungan ICT kedalam pendidikan telah dihambat dengan kekurang relevan informasi
dan infrastruktur. Beberapa program yang sesuai secara lokal tidak dilanjutkan dengan
melakukan penstrukturan ulang pada industri penyiaran. Untuk mengatasi ini Afrika Selatan
telah membuat sebuah proyek yang memfokuskan pada ketetapan dari isi untuk disiarkan
melalui TV dan radio dengan bahasa lokal. Proyek ini akan juga meyakinkan akan adanya
partisipasi yang luas dari komunitas dalam bentuk dan menjaga informasi dan layanan yang
memuaskan.

Guru dari Afrika Selatan pun mengikuti proyek eLearning innovative: Di Microsoft
Pan-African Innovative Teacher Forum, dimana guru-guru dari seluruh Afrika punya
kesempatan untuk menyajikan materi mereka dan juga ambil bagian dalam workshop
pengembangan keahlian yang bervariasi. Seluruhnya, acara itu diikuti oleh 37 guru yang
mengerjakan proyek yang sangat menarik dengan menggunakan teknologi di kelas mereka,
seluruh finalis dalam kompetisi di atur oleh Microsoft. Para partisipan merupakan perwakilan
dari negara-negara di Afrika termasuk Burkina Faso, Gabon, Ghana, Kenya, Madagascar,
Mozambique, Namibia, Nigeria, Senegal, Urganda, dan yang pasti Afrika Selatan.
Forum ini juga bertujuan memberikan para guru kesempatan untuk berjaringan dan
saling berbagi ide dan juga mengizinkan mereka untuk berteman dengan rekan-rekan di
negara lain, dimana mereka bisa bekerjasama untuk proyek-proyek di masa depan adalah
tujuan utama dari Microsoft Pan-African Innovative Teacher Forum yang diadakan oleh Kofi
Annan Center di Acra paralel dengan eLearning Africa 2008.

Kesempatan-kesempatan ditawarkan dan diapresiasikan oleh para partisipan di Kofi


Annan Center. Tujuan selanjutnya dari forum adalah untuk menunjukan pada guru ide-ide
baru teknologi dan proyek-proyek untuk penggunaan yang potensial di kelas mereka yang
silakukan pada serangkaian seminar.

Pemerintah juga membuat sebuah proyek, dimana proyek itu akan merespon pada
kebutuhan yang diungkapkan oleh anggota pemerintahan dan guru untuk mendapat informasi
lebih tentang situasi saat ini berkenaan dengan komputer di sekolah dasar dan menengah di
Afrika Selatan. Ini akan meninjau pendidikan ICT di sekolah-sekolah dan peran bagian
politik, sektor swasta dan sektor donor pada pendidikan ICT. Ini juga akan dilakukan dengan
cara mempertunjukan audit yang menyeluruh pada seluruh sekolah di Afrika Selatan dan
survei sampel di 3 provinsi untuk informasi kualitatif yang lebih mendalam.

Di dalam sekolah, peneliti akan melihat pada sumber-sumber yang lebih relefan,
pelatihan dan keahlian dari staf, keefektifan dari pendekatan pada pendidikan ICT,
penggunaan dan pengaruh internet, dan pembiayaan-pembiayaan pada sumber dan
manajemen. Mereka akan menyatukan informasi dengan cara menyurvei dengan e-mail dari
seluruh sekolah yang berjumlah 21.032 di negara tersebut dan sekitar 180 personal
mengunjungi sekolah-sekolah di tiga provinsi yang berbeda. Contoh dari penemuan-
penemuan tertentu dalam pendidika ICT akan diinventasi dan dipertunjukan. Penyelidikan
dalam peran di wilayah publik akan difokuskan pada pengadaan kebijakan terhadap
pendidikan ICT, perluasan dan petunjuk pembiayaan, pelatihan guru, dukungan manajemen
sumber ICT, dan dukungan pada infrastruktur. Perhatian-perhatian ini akan ditujukan dengan
kerjasama dari Departemen Pendidikan di provinsi, melalui wawancara dan mengunjungi
fasilitas-fasilitas. Investigasi atau penyelidikan dalam peran di sektor swasta dan donor dalam
pendidikan ICT akan fokus pada perluasan, petunjukan dan kecocokan dari relasi dan
dukungan, dan juga ke efektipaan dari seluruh industri ICT di perjanjian dengan pendidikan.
BAB III

PENUTUP

Afrika Selatan merupakan salah satu negara yang maju diantara negara-negara lain yang ada
di Benua Afrika. Oleh karena itu, pendidikan ICT sangat diperlukan untuk menunjang
kemajuan di berbagai sektor usaha dan pemerintahan di Afrika Selatan dan juga agar Afrika
Selatan tetap dan menjadi negara maju dan tidak kalah bersaingan dengan negala lain yang
ada di dunia.

Upaya pemerintah dalam mengembangkan pendidikan ICT antara lain:

1. Membuat kurikullum baru yang dinamakan Kurikulum Afrika Selatan Menuju Tahun
2005.

2. Menyediakan dana pengembangan sumber daya manusia;

3. Menyiarkan melalui TV dan radio dengan menggunakan bahasa lokal agar masyarakat
dapat berpartisipasi;

4. Mengikutsertakan guru-guru untuk mengikuti proyek eLearning innovative;

5. Membuat sebuah proyek yang merespon pada kebutuhan yang diungkapkan oleh
anggota pemerintah dan guru mengenai situasi saat ini yang berkenaan dengan
komputer di sekolah dasar dan menengah.

Anda mungkin juga menyukai