ABSTRAK
ABSTRACT
59
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 9 No. 1, Juni 2013, 59 66
60
Aplikasi Iradiasi Gamma untuk Pemuliaan Mutasi
Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis Bl.) Umur Genjah
(Sasanti Widiarsih, dkk.) ISSN 1907-0322
umur 4 bulan ditambahkan pupuk kompos matahari 20-50% dan suhu berkisar antara
halus setiap dua bulan, dan pada umur 10 15-29 oC [8].
bulan ditambahkan pupuk Dekastar. Pada Tabel 1 terlihat fluktuasi
Mengingat anggrek lebih menyukai tempat keberhasilan hidup tanaman anggrek bulan.
teduh sebagai syarat hidupnya, ruangan Periode antara 2 hingga 10 MST masih
greenhouse diberi paranet dengan intensitas merupakan masa aklimatisasi plantlet, dari
75% untuk mengurangi intensitas cahaya data terlihat bahwa angka kematian terbesar
matahari yang masuk. terjadi pada tanaman dengan dosis 15 Gy
(persentasi hidup 35%). Pada saat bulan-
bulan awal penelitian (hingga 10 MST),
HASIL DAN PEMBAHASAN curah hujan serta kelembaban cukup tinggi.
Tanaman yang baru dikeluarkan dari botol
Fase aklimatisasi merupakan masa kultur jaringan biasanya memiliki
peralihan dari kondisi serba terkontrol dan kandungan air tinggi (hyperhydricity) serta
aseptik di dalam kultur jaringan ke kondisi belum memiliki lapisan lilin di sel-sel
Tabel 1. Pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap persentase hidup tanaman anggrek bulan
% Hidup
Dosis Iradiasi (Gy)
2 MST 10 MST 12 BST
0 100 90 80
5 100 60 40
10 100 95 90
15 100 35 33,3
20 100 60 13,3
25 100 85 26,7
luar ruangan. Pada umumnya tanaman yang epidermis terluar pada daun dan batang
baru dikeluarkan dari botol akan mengalami sebagai pelindung dari kondisi lingkungan
stress akibat perubahan lingkungan yang ekstrim. Tanaman dengan perlakuan dosis
ekstrim. Kesuksesan proses aklimatisasi ini 15 Gy mengalami intensitas serangan busuk
sangat dipengaruhi oleh daya vigor plantlet, terparah dari bakteri Erwina carotovora,
suhu dan kelembaban lingkungan, hingga berdampak kematian bagi lebih dari
kerusakan mekanis yang terjadi setelah setengah populasi tanaman. Semakin tinggi
pemindahan dan teknik aklimatisasi [7]. dosis iradiasi yang diberikan, umumnya
Iradiasi sinar gamma yang diberikan dampak kerusakan fisiologis pada sel dan
tidak menyebabkan kematian pada tanaman jaringan tanaman akan semakin besar, dan
anggrek bulan sejak awal dikeluarkan dari dapat menimbulkan efek terhambatnya
botol, namun setelah tanaman dipindahkan pertumbuhan, malformasi, atau bahkan
ke greenhouse sudah mulai terlihat dampak kematian tanaman [6]. Walaupun demikian,
pemberian dosis iradiasi sinar gamma. pada Tabel 1 terlihat bahwa pada dosis
Cuaca selama penelitian juga memengaruhi tertinggi (25 Gy) persentase hidup tanaman
tanaman. Pertumbuhan tanaman anggrek tetap tinggi, hanya sedikit di bawah tanaman
bulan dipengaruhi beberapa faktor, di kontrol.
antaranya suhu, kelembaban dan curah Oleh karena itu, diduga bahwa
hujan. Anggrek bulan membutuhkan cahaya perbedaan persentase hidup pada periode
61
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 9 No. 1, Juni 2013, 59 66
awal hingga 10 MST lebih dipengaruhi berbentuk bulan sabit, kerdil, menebal atau
faktor eksternal yaitu lingkungan tumbuh melebar) namun sebagian besar perubahan
yang belum optimal dibandingkan akibat itu bersifat sementara. Pada daun-daun yang
pengaruh dosis iradiasi. Setelah dipindahkan muncul setelah itu sebagian besar kembali
ke media campuran arang kayu dan pakis ke bentuk yang normal. Oleh karena itu,
1:1 yang menyediakan sirkulasi udara dan diduga bahwa perubahan bentuk daun yang
drainase yang lebih baik (10 MST), maka sementara itu hanya respon kerusakan
angka kematian akibat pengaruh lingkungan fisiologis sel dan jaringan sebagai efek
dapat ditekan. iradiasi. Mutasi pada individu-individu
Pada periode berikutnya yaitu masa tersebut hanya pada lapisan terluar titik
pertumbuhan vegetatif (10 MST hingga 12 tumbuh dan tidak terjadi pada inti titik
BST) kematian lebih banyak terjadi pada tumbuh yang terus berdiferensiasi
tanaman dengan dosis tinggi (20 dan 25 Gy). membentuk jaringan baru.
Dari hasil pengamatan, tanaman pada selang Dari pengamatan di lapangan, dari
dosis ini banyak mengalami kematian pada total 4 tanaman yang bertahan hidup hingga
titik tumbuh utama dan tidak mampu Januari 2012, ada dua tanaman pada dosis
bertahan hidup. Pertumbuhan akar juga 20 Gy yang mengalami kematian pada titik
banyak yang terhambat, tanaman menjadi tumbuh utama (tunas apikal). Namun, kedua
kerdil dan lama-kelamaan mengering. tanaman tersebut mampu membentuk
Walaupun demikian, dari sedikit tanaman tunas-tunas samping yang kemudian
yang mampu bertahan hidup pada dosis terpisah menjadi individu baru. Dari satu
tinggi ini, terutama 25 Gy, menunjukkan tanaman menjadi tiga anakan baru dengan
pertumbuhan vegetatif yang kokoh, tidak ukuran lebih kecil daripada tanaman induk
kalah dari tanaman kontrol (Gambar 1). tanpa anakan usia satu tahun.
62
Aplikasi Iradiasi Gamma untuk Pemuliaan Mutasi
Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis Bl.) Umur Genjah
(Sasanti Widiarsih, dkk.) ISSN 1907-0322
bunga awal layu, dari ujung tangkai bunga dari tanaman mutan OrA 12.25.9 disajikan
kemudian muncul kembali tiga kuntum dalam Tabel 2, dan gambar detail bunga
bunga baru. Ketiga kuntum ini kemudian dalam Gambar 3.
mekar dan mampu bertahan hingga 5 Juni Sejumlah penelitian telah melaporkan
2012. Pada Gambar 2 dapat terlihat bahwa bahwa berbagai faktor seperti genetik,
pada umur yang sama (13 bulan pasca faktor kimiawi, laju pertumbuhan, status
aklimatisasi) tanaman anggrek bunga kontrol nutrisi tanaman, termoperiod dan fotoperiod
belum memasuki masa pembungaan, menentukan pembungaan pada anggrek,
sedangkan tanaman mutan (sebelah kanan) namun umumnya penelitian tersebut lebih
sudah memasuki fase reproduksi dan berpusat pada level fisiologi dan bukan level
mampu berbunga sempurna. molekuler [10]. Perilaku pembungaan
Mutan OrA.12.25.9 memiliki keunikan berbeda pada setiap jenis anggrek. Sejumlah
yaitu sejumlah daun menunjukkan gejala spesies memberikan respon terhadap
variegata dengan mutasi daun viridis fotoperiod dan ada juga yang merespon
(bergaris kuning) ataupun hijau muda hormon pengatur tumbuh [11]. Pada
(Gambar 2). Kemunculan daun variegata Phalaenopsis, aksilar setiap daun yang
atau daun dengan campuran warna normal muncul terdapat satu tunas besar yang
daun yang hijau dengan warna lain, baik berpotensi reproduktif dan satu tunas kecil
putih (albino) ataupun kuning (viridis) vegetatif. Ketika seluruh syarat fisiologi dan
menandakan terjadinya proses mutasi lingkungan terpenuhi, tunas reproduksi
klorofil. Dalam pemuliaan mutasi pada akan memanjang dan dapat mengarah ke
berbagai komoditi, seperti padi, kemunculan pembungaan [2]. Suplai sukrosa yang
mutasi klorofil pada sejumlah individu berkesinambungan ke titik tumbuh tunas
dalam satu populasi tanaman yang diberi reproduksi merupakan faktor yang vital bagi
perlakuan iradiasi menandakan keberhasilan keberlanjutan pembentukan bunga, baik
dan efektivitas dosis iradiasi yang terinduksi oleh intensitas cahaya tinggi,
digunakan. Ringkasan data morfologi bunga suhu rendah, ataupun giberelin [12].
63
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 9 No. 1, Juni 2013, 59 66
Tabel 2. Ringkasan data morfologi bunga mutan Phal. amabilis OrA 12.25.9
No Parameter Keterangan
1. Tangkai bunga tangkai tunggal, semi-erect, panjang total 47 cm, panjang
rangkaian bunga : 17,5 cm
2. Diameter bunga melintang : 8,1 0.3 cm
membujur : 7.1 0.2 cm
3. Sepal dorsal putih solid, lanceolate-elliptic
panjang 3,3 0,2 cm, lebar 1,8 0,1 cm
4. Petal putih solid, susunan petal terbuka. Obovate obtuse. panjang
3,8 0,4 cm, lebar 3,4 0, 2 cm
5. Sepal lateral putih solid. Elliptic dengan sisi bawah datar. Sedikit terputar
pada pangkal sepal. Panjang 3,7 0,4 cm, lebar 1,6 0,1 cm
6. Bibir (labellum) terdiferensiasi menjadi 3 keping. Kedua keping sisi tipe V,
keping tengah tipe segitiga terbalik, melengkung agak ke
dalam. Kedua keping sisi, paruh atas putih solid, dan separuh
bawah kuning bintik kemerahan. Panjang labellum: 4,4 0,1
cm
7. Sungut (cirrhi) kuning solid, ikal (curly). panjang 2,7 cm
8. Jumlah bunga 6 kuntum (pembungaan I) + 3 kuntum (pembungaan II)
dalam satu tangkai
* Keterangan deskripsi mengacu pada panduan karakterisasi anggrek BALITHI [9]
64
Aplikasi Iradiasi Gamma untuk Pemuliaan Mutasi
Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis Bl.) Umur Genjah
(Sasanti Widiarsih, dkk.) ISSN 1907-0322
(BMKG), di mana kisaran ini sebenarnya dipasarkan di masa mendatang akan sangat
berada di luar kondisi optimal pemicu menguntungkan bagi para petani anggrek.
pembungaan. Perlu dilakukan penelitian lanjutan berupa
GLOVER [14] menyebutkan ada 4 perbanyakan massal melalui kultur in-vitro,
pathway atau lintasan pengendali induksi kemudian pemurnian serta pengujian
pembungaan: vernalisasi, fotoperiod, kestabilan karakter umur genjah dan
giberelin dan otonomi. Lintasan fotoperiod kualitas bunga dari klon mutan anggrek
dan vernalisasi menerima sinyal dari tersebut sebelum siap dilepas sebagai
lingkungan. Lintasan otonomi kultivar baru.
menghantarkan sinyal endogen dari fase
pertumbuhan yang sedang dijalani.
Sebelumnya, ARDITTI [15] tidak KESIMPULAN
menyertakan giberellin dalam 4 lintasan
pengendali pembungaan, namun diduga gen- Telah diperoleh satu mutan anggrek
gen yang terlibat dalam biosintesis hormon bulan (Phalaenopsis amabilis) OrA.12.25.9
dan transduksi sinyal hormon telah yang memiliki karakter umur genjah (early
membentuk lintasan yang mempromosikan flowering) dan mampu berbunga pada usia
hormon tersendiri. 13 bulan sejak aklimatisasi. Karakter bunga,
Salah satu gen vital yang berkaitan dari segi warna dan bentuk hampir sama
dengan peralihan fase dari vegetatif ke dengan tipe aslinya. Mutan ini potensial
generatif adalah gen LEAFY (LFY). CHEN et untuk dipasarkan sebagai anggrek bulan
al [3] berhasil mengklon gen LFY tersebut mini ataupun menjadi induk persilangan
dari salah satu hibrida Phalaenopsis, dan sebagai donor karakter umur genjah.
disarankan bahwa fungsi gen tersebut dalam
pembungaan dapat dipelajari lebih lanjut
melalui transformasi gen ini ke dalam mutan UCAPAN TERIMA KASIH
Arabidopsis yang memiliki kerusakan pada
LFY. Promotor dari Phalaenopsis LFY juga Penulis mengucapkan terima kasih
dapat dipelajari untuk memahami kepada Ibu Yulidar (PATIR-BATAN) dan
peranannya dalam induksi pembungaan dan Sdri. Nurlaila Maulidiah (Universitas
perkembangan tanaman. Ada kemungkinan Muhammadiyah Jakarta) atas bantuan teknis
bahwa mutan OrA.12.25.9 ini dapat di lapangan selama penelitian ini
berbunga lebih awal karena mengalami berlangsung.
perubahan atau mutasi pada gen LFY
tersebut.
Mutan anggrek bulan berumur genjah DAFTAR PUSTAKA
OrA.12.25.9 merupakan plasma nuftah yang
berpotensi besar untuk dikembangkan 1. LIN, M.J., and HSU, B.D.
menjadi varietas baru. Walaupun ukuran Photosynthetic plasticity of
bunganya relatif tidak besar (diameter bunga Phalaenopsis in response to different
8 cm) jika dibandingkan anggrek bulan light environments. Journal of Plant
hibrida, namun dapat dipasarkan sebagai Physiology, 161, 12591268. (2004).
anggrek bulan mini ataupun menjadi induk
dalam persilangan terhadap berbagai 2. WANG, Y.T. Phalaenopsis Orchid light
kultivar anggrek sebagai donor karakter requirement during the induction of
umur genjah. Keberhasilan untuk spiking. HortScience, 30 (1), 5961.
memperpendek masa vegetatif yang (1995).
dibutuhkan pada perkebunan bunga
komersial untuk membesarkan tanaman 3. CHEN, F. C., KASTHURI, G. M., TSAI,
anggrek sejak aklimatisasi hingga usia siap Y.J., HUANG, J.Z., LEE, W.L., ROY
65
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 9 No. 1, Juni 2013, 59 66
66