Robeth V. Manurung1*, Erry D. Kurniawan1, Jojo Hidayat1, Aminuddin2, dan Chandra Risdian3
*Email: robeth@ppet.lipi.go.id
Abstrak
Teknologi film tebal merupakan salah satu bagian dari teknologi proses mikroelektronika untuk fabrikasi komponen-
komponen elektronika secara screen printing. Teknologi film tebal telah banyak digunakan secara luas dalam industri
komponen hibrid mikroelektronika dan diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti otomotif, telekomunikasi, medis
dan pengembangan sensor dan aktuator. Dalam penelitian ini akan diuraikan proses perancangan dan pembuatan
elektroda biosensor uric acid dengan menggunakan teknologi film tebal. Jenis biosensor yang dibuat menggunakan
prinsip elektrokimia berbasis enzim uricase dengan metode pengukuran arus listrik (amperometrik) serta menggunakan
konfigurasi tiga elektroda. Ketiga elektroda tersebut adalah elektroda kerja (working) dan pembantu (auxiliary)
berbahan emas serta elektroda referensi berbahan Ag|AgCl melalui proses electroplating. Proses pengujian kestabilan
dari elektroda referensi yang dibuat juga dilaporkan dalam tulisan ini.
Abstract
Design and Fabrication of Biosensor Electrode: Thick Film Technology Method. Thick-film technology is one part
of the microelectronics process technology for the fabrication of electronic components in a screen-printing. Thick-film
technology has been widely used in hybrid microelectronics component industry and applied in various fields, such as
automotive, telecommunications, medical and development of sensors and actuators. This paper described the design
and fabrications of uric acid biosensor electrodes using thick film technology. The uric acid bio sensors are made using
the principle of electro-chemical method of measuring electrical current (amperometric) and using three-electrode
configuration. The electrodes was working electrode (working) and auxiliary (auxiliary) which is made from carbon;
gold and reference electrode made from silver | silver chloride.
65
66 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: 65-70
2. Metode Penelitian
4. Simpulan
Seperti yang diperlihatkan pada Gambar 9, tegangan
potensial eksternal diberikan pada elektroda referensi Dari kegiatan penelitian perancangan dan pembuatan
sedangkan arus mengalir sebagai akibat reaksi enzimatis elektroda biosensor ini dapat diperoleh kesimpulan
diukur dari elektroda working dengan auxiliary, oleh bahwa pembuatan elektroda biosensor dengan
karena itu perlu dilakukan pengujian besar tegangan menggunakan teknologi film tebal telah dilakukan,
eksternal optimum yang dapat men-drive sensor bekerja demikian juga dengan hasil uji kinerja kestabilan dari
se-optimum mungkin. Pemberian tegangan eksternal elektroda referensi memperlihatkan bahwa elektroda
yang berlebih juga dapat menyebabkan elektroda referensi yang telah dibuat memiliki tingkat kestabilan
mengalami degradasi kinerja karena terjadi over- yang cukup baik. Sedangkan untuk pengujian tegangan
oksidasi. eksternal optimum yang diberikan pada elektroda
biosensor memperlihatkan bahwa bio sensor bekerja
Untuk menentukan besar tegangan eksternal yang akan pada kisaran 0,40,7V. Namun over-oksidasi terjadi
digunakan, maka dilakukan penapisan beberapa besar pada rentang maksimum di atas 0,8 V sehingga dipilih
tegangan (0.00 volt, 0.10 volt, 0.20 volt, 0.30 volt, 0.40 tegangan optimum pada rentang tegangan 0,40,7 V.
volt, 0.50 volt, 0.60 volt, 0.70 volt, 0.80 volt) pada
working elektroda (tanpa enzim) untuk substrat H2O2 Dari hasil kegiatan ini diharapkan elektroda biosensor
0.1 mM. Kuat arus yang terbaca kemudian ini akan dilakukan proses selanjutnya yaitu imobulisasi
dibandingkan untuk setiap besar tegangan yang enzim sebelum dipakai sebagai prototip biosensor. Jenis
digunakan. Percobaan dilakukan selama 90 detik pada enzim yang dimobilisasi pada permukaan elektroda
tiap tegangan. Semakin tinggi tegangan maka kuat arus kerja (working) akan menentukan jenis biosensor yang
yang dihasilkan semakin meningkat pada substrat H2O2 akan dibuat seperti uric acid, kolesterol maupun
0.1 mM. glukosa.