Reno Askep
Reno Askep
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas diri klien
Nama lengkap : Tn. Amirudin Pendidikan terakhir: SD
Tempat/thn lahir : Lintau/ 1946 Diagnosa media: Reumatoid Artritis
Jenis kelamin : Laki-Laki Alamat: Lintau
Agama : Islam
Suku bangsa : Mandaling
Umur :70
2. Keluarga atau orang lain yang penting/ dekat yang dapat dihubungi
Nama : Malizar
Alamat : Lintau
No.Telp :-
Hub.dengan klien : Tetangga
3. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi
Pekerjaan saat ini : Tidak ada
Pekerjaan sebelumnya : Tani
Sumber pendapatan :-
Kecukupan pendapatan : Cukup
4. Aktifitas rekreasi
Hobi : Makan
Berpergiaan/wisata : tidak ada
Keanggotaan organisasi : tidak ada
Lain-lain :-
5. Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: laki-laki/ perempuan meninggal
: Klien
6. : Menikah
: Tinggal serumah
+ : meninggal
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi dan waktu : > 10x
Kebiasaan BAK pada malam hari : 5x
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak ada
b. BAB
Frekuensi dan waktu : 1x/hari
Konsistensi : lunak
Keluhan yang berhubungan dengan BAB : Tidak ada
Pengalaman memakai laxantif/pencahar : tidak ada
3. Personal hygiene
a. Mandi
Frekuensi dan waktu mandi : 1x/hari
Pemakaina sabun : ya
Keluhan : Klien mengatakan jarang mandi
b. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu mandi : 1x/hari
Menggunakan pasta gigi : ya
c. Cuci rambut
Frekuensi: 1x/sehari
Penggunaan shampoo: ya
d. Kuku dan tangan
Frekuensi gunting kuku: 1x/minggu
Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun: kadang-kadang
4. Istirahat dan tidur
Lama tidur malam: 8 jam
Lama tidur siang: 30 menit
Keluhan yang berhubungan dengan tidur: tidak ada
C. Status Kesehatan
1. Status kesehatan ini
Keluhan utama dalam satu tahun terakhir: Klien mengatakan bahwa
merasakan sakit di sendi lutut dan pergelangan kaki, sulit untuk menggerakkan
kaki bahkan untuk berjalan, dan sering merasa kaku pada kaki. Klien juga
mengaluh sering terasa panas pada sendi lutut, terasa nyeri terasa seperti
ditusuk tusuk, nyeri bertambah saat bergerak terutama pada saat pagi hari.
Gejala yang dirasakan: Klien mengatakan sendi-sendi sering kaki terasa
sakit,nyeri.
Faktor keluhan : Usia
Waktu mulai timbulnya keluhan : bertahap
Upaya mengatasi: pergi ke RS/klinik pengobatan/dokter praktek
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Penyakit yang pernah diderita: Demam dan flu
Riwayat alergi: alergi makan ikan laut
Riwayat kecelakaan: tidak ada
Riwayat di rawat di RS: -
Riwayat pemakaian obat: -
3. Pengkajian/pemeriksaan fisik (observasi, pengukuran, auskultasi, perkusi dan
palpasi)
Keadaan umum : sedang
TTV: TD: 120/90 mmHg N: 78 x/i P: 22 x/i S: 36,2 oC
BB: 40 kg TB: 160 cm
Rambut:
I: rambut putih
P:mudah di cabut
Mata:
I: konjungtiva ananemis
P: tidak ada edema pada palpebra
Telinga :
I: Cerumen (-), presbikusis (-)
Mulut, gigi, dan bibir:
I: stomatitis (-), gigi bersih dan banyak yang tanggal.
Dada:
I: retraksi dinding dada (-), dada simetris
P: krepitasi (-) nyeri tekan (-)
P: sonor
A: vesikuler, S1 S2 reguler
Abdomen
I: Nyeri tekan (-)
A: BU: 10x/i
P: Tympani
P: nyeri tekan (-)
Kulit:
I:kulit keringdan keriput
P: edema(-)
Ekstremitas atas:
I: Parises (-)
P: Edema (-) Nyeri tekan (-)
Ekstremitas bawah:
I: Parises (-)
P: Edema (-) Nyeri tekan (+)
Pengkajian nyeri
Analisi Hasil
25 : tidak ada masalah kesehatan kronis
26 50 : masalah kesehatan kronis sedang
51 : masalah kesehatan kronis berat
2. Fungsi Koognitif
Analisis Hasil
Point : 13-17 mandiri
Point : 0-12 ketergantungan
4. Status psikologi
Analisis Hasil
Terganggu : Nilai 1
Nomal : Nilai 0
Nilai : 6-15 depresi ringan sedang
Nilai : 16-30 depresi berat
Nilai : 0-5 Normal
5. Dukungan keluarga
Klien mengatakan bahwa keluarganya jarang datang untuk menjenguk, klien juga
mengatakan sejak diantar ke PSTW Kasih Sayang Ibu klien jarang bertemu dengan
keluarganya, itupun dibesuk hanya 1 kali sejak diantar. Klien mengatakan hidup
sendiri.
DS :
Tn.A mengatakan bahwa merasakan sakit di sendi lutut dan pergelangan kaki
Tn.A sering merasa kaku pada kaki
Tn.A juga mengaluh sering terasa panas pada sendi lutut
Tn.A mengatakan nyeri terasa seperti ditusuk tusuk
Tn.A mengatakan nyeri bertambah saat bergerak
Tn.A mengatakan sulit untuk mandi, maupun berdandan
Tn.A mengatakan mandi 1x/hari
DO:
C. Analisa Data
No Masalah Keperawatan
Data
1 DS : Gangguan rasa nyaman:
Tn. A mengatakan bahwa nyeri kronis b.d agen
merasakan sakit di sendi cidera biologis (inflamasi
lutut dan pergelangan kaki pada sendi)
Tn.A sering merasa kaku
pada kaki
Tn.A juga mengaluh sering
terasa panas pada sendi lutut
Tn.A mengatakan nyeri
terasa seperti ditusuk tusuk
Tn.A mengatakan nyeri
bertambah saat bergerak
DS:
P: inflamasi pada sendi
Q: seperti di tusuk-tusuk
R: sendi lutut dan pergelangan
kaki
S: 4-5
T: hilang timbul ( 1 menit)
Ny. S tampak meringis sesekali
TD: 120/90 mmHg
N: 78 x/i
P: 22 x/i
S: 36,2 0C
DS:
Tn.A mengeluh kaki terasa kaku
2.
Tn.A mengatakan sakit
Hambatan mobilitas fisik
bertambah jika bergerak
b.d gangguan
DO: muskuloskletal dan nyeri
Tn.A tampak berhati-hati
saat bergerak
Kaki Tn.A bergetar saat
mencoba berdiri
DS:
Tn.A mengatakan sulit
untuk mandi, maupun
3. berdandan Defisit perawatan diri b.d
Ny.S mengatakan mandi nyeri
1x/hari
DO:
Penampilan tampak tidak
rapi
Tercium bau badan klien
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU
1. Kaji kemampuan
gerak pasien
2. Ajarkan pasien
2. Hambatan mobilitas Setelah dilakukan tentang dan pantau Ambulasi; kemampuan untuk berjalan dari satu
fisik b.d gangguan tindakan keperawatan penggunaan alat tempat ketempat lain secara mandiri atau dengan
muskuloskletal dan 3x24 jam diharapkan bantu mobilitas alat bantu
nyeri tidak ada keluhan nyeri, 3. Ajarkan dan bantu Keseimbangan; kemampuan untuk
dengan kriteria hasil: pasien dalam proses mempertahankan keseimbangkan postur tubuh
Mempertahankan berpindah Gerakan terkoordinasi; kemampuan otot untuk
fungsi posisi dengan 4. Berikan penguatan bekerjasama secara volunteer dalam
tidak hadirnya/ positif selama menghasilkan suatu gerakan yang terarah
pembatasan aktivitas Mobilitas; kemampuan untuk bergerak secara
kontraktur. 5. Bantu pasien untuk terarah dalam lingkungan sendiri dengan atau
Mempertahankan menggunakan alas tanpa alat bantu
ataupun kaki antiselip yang
meningkatkan mendukung untuk
kekuatan dan fungsi berjalan
dari dan/ atau
kompensasi bagian
tubuh
Mendemonstrasikan
tehnik/ perilaku
yang memungkinkan
1. Kaji kemampuan
melakukan aktivitas
untuk menggunakan
alat bantu
2. Kaji membrane
Setelah dilakukan mukosa oral dan
3. Defisit perawatan
tindakan keperawatan kebersihan tubuh
diri b.d nyeri
3x24 jam diharapkan Klien terbebas dari bau badan
setiap hari
tidak ada keluhan nyeri, 3. Kaji kondisi kulit Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan
dengan kriteria hasil: saat mandi untuk melakukan ADLs
Melaksanakan 4. Beri Bantuan
aktivitas perawatan perawatan diri
diri pada tingkat
yang konsisten
dengan kemampuan
individual
Mendemonstrasikan
perubahan teknik/
gaya hidup untuk
memenuhi
kebutuhan
perawatan diri.
Mengidentifikasi
sumber-sumber
pribadi/ komunitas
yang dapat
memenuhi
kebutuhan
perawatan diri.
I. Latar Belakang
Setelah mengunjungi dan menjelaskan tujuan praktek di wilayah wisma Pepaya. Maka
ditetapkan untuk membina salah seorang Lansia yang ada di PSTW Kasih Sayang Ibu
Batusangkar, yaitu Tn.A dengan masalah kesehatan Reumatoid Artritis.
Lansia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia dan ditandai oleh
gagalnya seorang untuk mempertahankan kesetimbangan kesehatan dan kondisi stres fisiologis
nya. Lansia juga berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup dan kepekaan secara
individual.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat pengkajian
sebagai awal dari pemberian asuhan keperawatan untuk mengidentifikasi data-data yang ada
pada lansia. Sebelum melakukan pengkajian pada keluarga Ny.S, terlebih dahulu perawat
membina hubungan saling percaya dengan Ny.S untuk memudahkan perawat dalam
mengumpulkan data secara akurat baik yang adaptif maupun yang maladaptive sehingga dengan
hasil pendataan yang akurat mampu memudahkan perawat dalam menentukan masalah yang ada
dalam diri klien.
Setelah itu perawat menjelaskan tujuan dari pertemuan pertama ini yaitu untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada pada Lansia.
Karakteristik Demografi
1. Identitas diri klien
Nama lengkap : Tn. Amirudin Pendidikan terakhir: SD
Tempat/thn lahir : Lintau/ 1946 Diagnosa media: Reumatoid Artritis
Jenis kelamin : Laki-Laki Alamat: Lintau
Agama : Islam
Suku bangsa : Mandaling
Umur :70
2. Keluarga atau orang lain yang penting/ dekat yang dapat dihubungi
Nama : Malizar
Alamat : Lintau
No.Telp :-
Hub.dengan klien : Tetangga
3. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi
Pekerjaan saat ini : Tidak ada
Pekerjaan sebelumnya : Tani
Sumber pendapatan :-
Kecukupan pendapatan : Cukup
4. Aktifitas rekreasi
Hobi : Makan
Berpergiaan/wisata : tidak ada
Keanggotaan organisasi : tidak ada
Lain-lain :-
5. Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: laki-laki/ perempuan meninggal
: Klien
6. : Menikah
: Tinggal serumah
+ : meninggal
1. Waktu dan tempat yang disepakati untuk pertemuan-pertemuan berikutnya:
Wisma Pepaya
B. Masalah Keperawatan
Belum ada
a. Metode
Wawancara/Tanya jawab
Observasi
Diskusi
b. Media dan Alat
Belum ada
a. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan lansia berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
yaitu 15-30 menit
b. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan oleh mahasiswa.
c. Kriteria hasil
- Mahasiswa dan lansia dapat saling mengenal dan sudah terbina hubungan saling
percaya
- Dengan kesepakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setelah melakukan pertemuan sebelumnya, telah didapatkan data pengkajian keluarga Tn.A
yaitu : Tn.A mengeluh kaki terasa sakit dan panas pada sendi lutut dan pergelangan kaki, kaki
merasa kaku, dan sulit untuk berjalan.
Pada kesempatan pertemuan ini mahasiswa akan mengenalkan dan menjelaskan masalah
rheumatoid artritis tersebut kepada klien kemudian bersama-sama dengan klien memprioritaskan
masalah kesehatan yang ada dan disepakati bahwa klien memerlukan demonstrasi cara untuk
mengatasi nyeri sendi yang dialami. Sehingga perawat pada tanggal 18 Mei 2017 ,
merencanakan akan memberikan informasi tentang nyeri sendi serta demonstrasi cara
mengurangi nyeri, latihan mobilisasi, serta memberikan bantuan ADL (personal hygiene).
Status Kesehatan
1. Status kesehatan ini
Keluhan utama dalam satu tahun terakhir: Klien mengatakan bahwa merasakan
sakit di sendi lutut dan pergelangan kaki, sulit untuk menggerakkan kaki bahkan
untuk berjalan, dan sering merasa kaku pada kaki. Klien juga mengaluh sering
terasa panas pada sendi lutut, terasa nyeri terasa seperti ditusuk tusuk.
Gejala yang dirasakan: Klien mengatakan sendi-sendi sering kaki terasa sakit,
panas, dan kaku
Faktor keluhan : Usia
Waktu mulai timbulnya keluhan : bertahap
Upaya mengatasi: pergi ke RS/klinik pengobatan/dokter praktek
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Penyakit yang pernah diderita: Demam dan Flu
Riwayat alergi: alergi makan ikan laut
Riwayat kecelakaan: tidak ada
Riwayat di rawat di RS: -
Riwayat pemakaian obat: -
3. Pengkajian/pemeriksaan fisik (observasi, pengukuran, auskultasi, perkusi dan palpasi)
Keadaan umum : sedang
TTV: TD: 120/90 mmHg N: 78 x/i P: 22 x/i S: 36,2 oC
BB: 40 kg TB: 160 cm
Rambut:
I: rambut putih
P:mudah di cabut
Mata:
I: konjungtiva ananemis
P: tidak ada edema pada palpebra
Telinga :
I: Cerumen (-), presbikusis (+)
Mulut, gigi, dan bibir:
I: stomatitis (-), gigi bersih dan banyak yang tanggal.
Dada:
I: retraksi dinding dada (-), dada simetris
P: krepitasi (-) nyeri tekan (-)
P: sonor
A: vesikuler, S1 S2 reguler
Abdomen
I: Nyeri tekan (-)
A: BU: 10x/i
P: Tympani
P: nyeri tekan (-)
Kulit:
I:kulit keringdan keriput
P: edema(-)
Ekstremitas atas:
I: Parises (-)
P: Edema (-) Nyeri tekan (-)
Ekstremitas bawah:
I: Parises (-)
P: Edema (-) Nyeri tekan (+)
Pengkajian nyeri
a. Diagnosa Keperawatan
Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d agen cidera biologis (inflamasi pada sendi)
Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan muskuloskeletal dan nyeri
Defisit perawatan diri b.d nyeri
b. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah melakukan intervensi selama 30 menit diharapkan klien mampu
mengetahui cara mengatasi nyeri sendi.
Tujuan Khusus
Klien mampu mengenal :
Cara mengatasi nyeri sendi secara nonfarmakologi, mampu melatih gerak yang
terbatas, dan dapat memenuhi ADL (personal hygiene)
Observasi
Demosntrasi (kompres air jahe hangat)
Menjelaskan
IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan klien berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 45 menit
b. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Klien menunjukkan sikap terbuka dalam menyimak penjelasan dari mahasiswa serta
mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
c. Kriteria hasil
- Klien mampu menjawab pertanyaan dari mahasiswa sekitar 80%
- Klien mampu meningkatkan pemahaman tentang penyakit rheumatoid artritis
Hari/Tanggal :
Ruangan : Wisma Pepaya
Pasien : Tn. A
Perawat : Reno Ruliansyah, S.Kep
Interaksi dengan Tn.A dengan Rheumotoid Artrhitis interaksi dan melakukan teknik yang
ke II tentang kompres air hangat. Pertemuan ke II dengan Tn.A mengurangi nyeri dengan tarik
nafas dalam, Tn.A sudah bisa melakukanya secara mandiri.
1. Pengertian
Kompres air hangat suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang
dapat menimbulkan beberapa efek fisiologi kompres hangat merupakan tindakan
keperawatan dengan memberikan kompres hangat yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan rasa nyaman.
2. Tujuan
Pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan perbaikan dan pemulihan jaringan.
Tujuan khususnya yaitu :
a) Memperlancar sirkulasi darah
b) Mengurangi rasa sakit
c) Memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
3. Indikasi
a) Klien dengan penyakit peradangan, seperti radang persendian
b) Spasme otot
4. Alat dan bahan
a) Wash lap atau handuk 1
b) Air hangat
c) Waskam atau ember
5. Kontra Indikasi
a) Gangguan sensibitas
b) Gangguan peredaran darah arteri perifer
6. Prosedur
a) Tempelkan kebagian tubuh yang nyeri handuk yg telah dicelupkan kedalam air
hangat dengan temperatur 40-50c
b) Peras kain yang digunakan untuk mengkompres jangan terlalu basah
c) Lama kompres sekitar 5-10 menit dan dapat diperpanjang
d) Sebaiknya diikuti dengan latihan penggerakan atau pemijitan
e) Menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri dan memperlancar aliran darah
Hari/Tanggal :
Ruangan : Wisma Pepaya
Pasien : Tn. A
Perawat : Reno Ruliansyah, S.Kep
Hari/Tanggal :
Ruangan : Wisma Pepaya
Pasien : Tn. A
Perawat : Reno Ruliansyah, S.Kep