Anda di halaman 1dari 3

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL ASESMEN AWAL


RAWAT INAP (GIZI)

No. Dokumen No. Revisi: Halaman

00 1/2
RSUD Dr. R.
SOEDJONO
SELONG

Tanggal terbit Ditetapkan,


Direktur RSUD Dr. R. Soedjono
Selong

SPO
Dr. H. Karsito, SpPD
NIP.19700203 200212 1 006
PENGERTIAN Asesmen gizi adalah suatu kegiatan penilaian resiko
malnutrisi pada pasien rawat inap.

TUJUAN untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko, tidak


beresiko maupun pasien dengan kondisi khusus. Kondisi
khusus yang dimaksud adalah pasien dengan kelainan
metabolic, hemodialisis, anak , pasien dengan imunitas
menurun , sakit kritis dan sebagainya.
KEBIJAKAN
PROSEDUR Skrining awal rawat inap dilakukan oleh perawat rawat inap
dengan menggunakan blanko skrining gizi yang ada pada
asesmen keperawatan rawat inap.

a) Skrining dilakukan pada pasien baru 1x 24 jam


setelah pasien masuk ke rawat inap.
b) Metode skrining yang dilakukan adalah dengan
menggunakan MST adalah dengan wawancara
kepada pasien atau keluarga terdekat pasien
seperti yang dilakukan pada skrining awal IGD /
Rawat Jalan.
c) Bila skor 0-1, maka pasien tidak beresiko
malnutrisi. Maka dilakukan skrining ulang setelah
1 minggu oleh ahli gizi dengan menggunakan
metode Malnutrition Universal Screening Tools
(MUST).
d) Bila skor 2, maka pasien beresiko malnutrisi.
Maka dilakukan skrining ulang oleh ahli gizi
dengan menggunakan metode Malnutrition
Universal Screening Tools (MUST) dan dilakukan
dengan asesmen gizi.
e) Ahli gizi melakukan pengecekan ulang, dengan
cara mencentang dan menulis jam pada saat ahli
gizi melakukan pengecekan di kolom di bawah
table dan kondisi khusus.
f) Jika pasien dalam kondisi khusus maka secara
otomatis pasien langsung dilakukan skrining lanjut
oleh ahli gizi.
g) Pada pasien anak menggunakan metode Strong
Kids
h) Pada pasien anak, jika hasil skrining menunjukkan
pasien beresiko sedang dan berat maka dilakukan
skrining ulang, dan asesmen gizi.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai