METODOLOGI PENULISAN
Studi pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data
Pengolahan data
Kriteria rancangan
Gambar
Kesimpulan
Lampiran
2. Merumuskan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diuraikan rumusan
permasalahanya yaitu :
1. Adakah pengaruh jika roda gigi dirubah ?
2. Adakah beban berlebih pada mesin pencetak mie ?
3. Apa yang terjadi ketika roda gigi digerakkan oleh sebuah motor ?
4. Adakah pengaruh jika bahan roda gigi di rubah ?
3. Batasan Masalah
Dikarenakan begitu kompleksnya permasalahan yang mungkin
terjadi pada mesin pencetak mie ketika digunakan pada kondisi tersebut.
Maka ruang lingkup penelitian hanya pada bagaimana cara merancang
ulang roda gigi pada mesin alat pencetak mie.
4. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan laporan
Praktikum Disain Elemen Mesin 3 tentang Perancangan Ulang Roda gigi
Pada Mesin Pencetak mie adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui bagaimana cara merancang system transmisi roda
gigi lurus pada mesin pencetak mie.
2. Mengetahui spesifikasi atau disain rancangan yang telah dibuat.
5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan Praktikum Disain Elemen Mesin 3
dimulai dari bab 1 yaitu pendhuluan bab 2 tinjauan pustaka, bab 3 metode
penelitian, bab 4 pengolahan data dan bab 5 kesimpulan.
6. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di sekitar rumah penulis dan bengkel Himpunan
Mahasiswa Mesin Universitas Jenderal Achmad Yani Bandung.
III.2.5 Data
Tahapan ini merupakan hasil yang diperoleh dari tahapan mengumpulkan
data. Baik data spesifikasi ataupun data hasil pengukuran langsung dan data ini
selanjutnya yang akan diolah pada tahapan selanjutnya.
III.2.6 Mengolah Data
Tahapan ini merupakan tahapan proses mengolah data yaitu merancang
beberapa elemen mesin penyusun roda gigi pada mesin pencetak mie yang penulis
akan paparkan dalam beberapa diagram alir sebagi berikut
Mulai b a
bahan masing-masing
Daya yang ditransmisikan P gigi,perlakuan panas
(kW)
Kekuatan tarik s B1,s B2 (kg/mm)
Putaran poros n 1(rpm)
Kekerasan permukaan H b1, H b2
Perbandingan reduksi, i
Jarak sumbu poros a (mm)
Tegangan lentur izin s a1,s a2
(kg/mm)
Faktor koreksi, fc Faktor tegangan kontak k H (kg/mm)
Stop
b a
Selesai
Faktor koreksi, fc
Diameter poros ds (mm)
defleksi maksimum
Keaadaan beban (gambarkan)
> y : y max
=
=
Momen gabungan,Mr (kgmm)
15. Bila lebih dari 0.25 dinyatakan tidak baik, perhitungan rumus
menurut di atas dilakukan untuk memeriksa apakah harga yang diperoleh
masih dibawah batas harga yang diperbolehkan untuk pemakaian yang
bersangkutan.
16. Kekakuan poros terhadap lenturan juga perlu diperiksa. Bila suatu poros
baja ditumpu oleh bantalan yang tipis atau bantalan yang mapan sendiri,
maka lenturan poros y (mm) dapat ditentukan dengan rumus y=3,23x10-
2 2
4.1 2
4
17. Jika hasil defleksi kurang dari 0,3-,035 dinyatakan baik poros tersebut
untuk dirancang.
18. Berat masing masing benda yang berputar W1.
19. Putaran kritis untuk masing-masing benda yang berputar Nci dapat
2
dihitung menggunakan rumus Nc=52700 dimana satuannya adalah
1 2
rpm.
1 1
20. Putaran kritis sistem Nco dapat dicari menggunakan rumus = 12 +
2
1 1
+ 32 +
22
21. Dimana untuk nilai n1/Nco tidak boleh lebih dari 0,6-0,7 jika melebihi
maka poros dinyatakan tidak aman untuk perancangan.
22. Hasil diameter poros dan bahan poros yang digunakan ditulis sebagai
bahan untuk perancangan.
Mulai b a
Ukuran pasak b x h
Panjang pasak Lk (mm)
Diameter poros ds (mm) Bhan pasak, perlakuan panas
b a
5. Bahan poros yang akan dibuat pasak, melihat pada tabel material yang
digunakan untuk mendapatkan kekuatan tarik B, jika terdapat tangga atau
pasak maka mencari faktor Sf1 dan Sf2.
6. Tegangan geser poros diizinkan dapat dicari menggunakan rumus k=
satuan mm.
9. Gaya tangensial dapat dicari menggunakan rumus F= deengan satuan
( )
2
kg.
10. Untuk mencari pask dapat mencari menggunakan bxh dimana untuk
menentukan bxh tersebut harus menentukan diameter poros yang
digunakan untuk menetukan pasak dan alur pasak dapat dilihat pada tabel
1.8.
11. Bahan pasak disesuaikan oleh kebutuhan perancangan, setelah mengetahui
bahan yang akan digunakan makan mengambil data seperti kekuatan tarik
pada bahan B dan menetukan faktor keamanan Sfk1 dan Sfk2.
12. Mencari tekanan permukaan pasak yang diizinkan dapat menggunaka
rumus p= F/lx(t1 atau t2) dimana satuannya kg/mm2, sedangakan untuk
mencari tegangan geser pasak yang diizinkan dapat ka=B/Sfk1.Sfk2
dengan satuan kg/mm2.
13. Panjang pasak l1 akan dihasilkan dari tegangan geser yang diizinkan,
sedangkan untuk panjang pasak l2 dihasilkan dari tekanan permukaan
yang diizinkan.
14. Perbandingan harga terbesar dari l1 dan l2 dimana dari hasil perbandingan
tersebut akan menjadi L dengan satuan mm.
15. Lk adalah panjang pasak dengan satuan mm.
16. Perbandingn b/ds jika hasil perbandingan diantara hasil 0,25-0,35
dinyatakan baik, dan perbadingan lk/ds jika hasil perbandigan diantara
0,75-1,5 dinyatakan baik.
17. Penulisan hasil dari perancagan seperti ukuran pasak, panjang pasak, dan
bahan pasak yang digunakan dalam perancagan.
b a
Mulai
l / d (mm)
Beban bantalan Wo (kg)
Putaran Poros N (rpm)
Y
beban rencana, W (kg)
Tekanan permukaan P (kg/mm)
Kecepatan keliling r (m/s)
Bahan bantalan harga pv (kgm/mms)
Tekanan permukaan izin Pa
(kg/mm)
(pv), (kgm/mms)
p : pa
> pv : (pv)a
Panjang bantalan l (mm)
a
Stop
b
Selesai
III.2.7 Hasil
Tahapan ini merupakan hasil untuk membandingka. Apabila hasil
rancangan telah sesuai yang diinginkan maka proses akan berlanjut ke tahap
selanjutnya. Sedangkan apabila hasil rancangan yang diperoleh belum sesuai
maka proses kembali lagi ke tahapan sebelumnya dimana dicari tahu terlebih
dahulu hal apa saja yang menyebabkan hasil rancangan tidak sesuai keinginan.
Ada dua kemungkinan yang menjadi penyebab diantaranya kesalahan saat
pengolahan data ataupun keurangnya data atau parameter-parameter yang
dibutuhkan. Dalam alasan yang kedua ini artinya peneliti harus kembali ke
tahapan mengumpulkan data.
III.2.8 Gambar
Tahapan ini merupakan tahapan menggambarkan hasil rancangan yang
telah dibuat sebelumnya. Cara menggambarkan rancangan adalah dengan
menggambarkan rancangan dimana didapat dari hasil pengolahan data. Gambar
ini merupakan gambar teknik, yaitu gambar yang secara internasional telah
disepakati ketentuanya. Gambar teknik inilah yang nantinya akan menjadi gambar
kerja apabila rancangan akan dibuat.
III.2.9 Kesimpulan
Tahapan ini merupakan hasil yang didapat dari keseluruhan tahapan yang
dilakukan sebelumnya ataupun secara khusus tahapan ini adalah jawaban atas
tujuan dilakukanya penelitian ini.
III.2.10 Lampiran
Tahapan ini merupakan tahapan proses melampirkan apa saja yang dirasa
perlu dilampirkan dengan tujuan utamanya yaitu menjadi bukti fisik bahwasanya
penelitian ini dilakukan berdasarkan standar karya ilmiah yang ada .