BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trimester kedua adalah periode masa tenang setelah menjalani masa-masa krisis pada trimester
pertama. Pada umur kehamilan ini kebanyakan kegiatan berkisar penimbangan berat badan.,
mengecek urine, tekanan darah dan detak jantung. Tidak terlalu banyak yang dikerjakan karena
kebanyakan diskusi sudah dibicarakan pada kunjungan pertama ke dokter.
Trimester kedua sering disebut sebagai masa istirahat yang menyenangkan di tengah tengah
perjalanan panjang masa kehamilan. Ibu mungkin masih ingat betapa sulitnya melewati bulan-bulan
pertama kehamilan. Tidak hanya rasa tidak nyaman seperti mual dan pusing, tetapi juga
kekhawatiran terjadinya keguguran.
Kebanyakan wanita pada trimester ini dapat menikmati penampilan dan perannya sebagai
seorang wanita. Tubuh semakin berisi, perut bertambah besar dan semuanya terasa lebih alami.
Dapat dikatakan bahwa pada trimester ini tidak banyak kejadian yang dramatis. Oleh karena itu,
masa ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan serangkaian tes penting, yaitu tes yang kan
memengaruhi keputusan sang ibu.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita ?
1.2.2 Apa pengertian kehamilan Trimester kedua ?
1.2.3 Bagaimana proses kehamilan trimester kedua ?
1.2.4 Bagaimana adaptasi psikososial pada trimester kedua ?
1.2.5 Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan trimester kedua ?
1.2.6 Bagaimana cara pijat perinium ?
1.2.7 Bagaimana asuhan keperawatan pada trimester kedua ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui proses dan mengatasi masalah pada ibu hamil trimester kedua
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mahasiswa dapat mengetahui anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
1.3.2.2 Mahasiswa dapat mengetahui pengertian kehamilan
1.3.2.3 Mahasiswa dapat mengetahui proses kehamilan trimester kedua
1.3.2.4 Mahasiswa dapat mengetahui adaptasi psikososial pada trimester kedua
1.3.2.5 Mahasiswa dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan trimester kedua
1.3.2.6 Mahasiswa dapat mengetahui cara pijat perinium
1.3.2.7 Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan pada trimester kedua
1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui dan memberi asuhan keperawatan pada ibu dengan trimester kedua
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Dan Fisiologi
A. Anatomi Reproduksi Wanita
1. Genetalia Eksterna (vulva)
Yang terdiri dari:
a. Tundun (Mons veneris)
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini
mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di
atas simfisis pubis.
b. Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu di
bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutup rambut, yang
merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa
rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora
pada wanita dewasa panjang 7- 8 cm, lebar 2 3 cm, tebal 1 1,5 cm. Pada anak-anak kedua
labia mayora sangat berdekatan.
c. Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa
rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna
kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk preputium dan frenulum
clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya akan
bersatu membentuk fourchette.
d. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif. Analog
dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan panjang rata-
rata tidak melebihi 2 cm.
e. Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula
terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara
kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi
untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga
menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen.
f. Himen (selaput dara)
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi sabagian
besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir
keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk
seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari,
ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan,
biasanya pada bagian posterior.
g. Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot
muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari
sphincter ani.
2. Genetalia Interna
a. Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan
vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan
muskulus levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan.Vagina terletak antara kandung
kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar
11 cm.
Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Portio uteri membagi
puncak (ujung) vagina menjadi:
-Forniks anterior -Forniks dekstra
-Forniks posterior -Forniks sisistra
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu
dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina:
1. Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
2. Alat hubungan seks.
3. Jalan lahir pada waktu persalinan.
b. Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung kemih
dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup peritonium, sedangkan
bagian bawah berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri
uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika
interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1. Korpus uteri : berbentuk segitig
2. Serviks uteri : berbentuk silinder
3. Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan
ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran
anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil.
Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter.
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
a. Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan
penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum
meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
b. Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan
lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim.
Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot
ini membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit
rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah.
Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan
batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana
terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut
isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat
persalinan.
c. Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar
endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium ditentukan
oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi endometrium
mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi
(nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan secara
terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam tulang panggul
ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot
panggul.
Ligamentum yang menyangga uterus adalah:
1. Ligamentum latum
Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
2. Ligamentum rotundum (teres uteri)
Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat. Fungsinya menahan uterus dalam posisi
antefleksi.
3. Ligamentum infundibulopelvikum
Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.
4. Ligamentum kardinale Machenrod
Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.Tempat masuknya pembuluh
darah menuju uterus.
5. Ligamentum sacro-uterinum
Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju
os.sacrum.
6. Ligamentum vesiko-uterinum
Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus
saat hamil dan persalinan.
d. Tuba Fallopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan diameternya
antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk menangkap ovum yang
di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi,
tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
sampai mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
e. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah tuba
uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah
folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14)
siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika
dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila
habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormone estrogen
c. Memproduksi progesteron
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel
primordial ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan hormone
terpenting pada wanita. Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder
pada wanita seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan
rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut
menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum melepaskan
ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan kesempatan pada estrogen
untuk menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah
teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai dengan
ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.
B. Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Hormon Reproduksi pada wanita :
a. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
b. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
c. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
d. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH
C. Hormon-Hormon Reproduksi
1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut
kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai
untuk penetrasi sperma.
2. Progesteron
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan
endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus
dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon
HCG.
3. Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan
merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen
tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH
akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis
akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari
folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus
luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu
perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya
ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron.
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus,
waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
10. Minggu 22
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini sekitar 19 22 cm dan berat badan janin
sekitar 350 gram. Janin Ibu sekarang seperti miniatur dari bayi cukup bulan. Bibir, kelopak mata,
alis sudah terlihat lebih jelas. Matanya sudah terbentuk namun iris janin masih belum memiliki
pigment. Lanugo atau rambut halus melingkupi seluruh tubuhnya dan juga masih didapatkan
keriput pada kulit janin yang akan ada sampai terdapat lemak di dalam tubuhnya. Indera perasa
pada janin akan berkembang dari hari ke hari. Tonjolan perasa berbagai jenis makanan dan
minuman mulai terbentuk pada lidah janin. Janin Ibu saat ini juga sudah dapat merasakan
sentuhan ringan.
Salah satu fungsi hati adalah pemecahan bilirubun. Hati janin saat ini memiliki kapasitas yang
terbatas untuk mengubah bilirubin. Jika bayi Ibu lahir prematur maka bayi dapat memiliki
bilirubin yang tinggi dan menyebabkan ikterik atau kuning pada kulit dan mukosa. Bayi dengan
ikterik memiliki kulit dan mata yang kuning. Pada kondisi ini bayi akan diberikan fototerapi
menggunakan sinar untuk membantu menghancurkan bilirubin.
11. Minggu 23
Panjang janin dari kepala sampai tumit saat ini sekitar 28 cm dengan berat sekitar 455 gram.
Janin Ibu semakin gemuk dan beratnya akan terus bertambah lagi. Dengan panca inderanya yang
semakin terbentuk sempurna, janin Ibu dapat merasakan gerakan dan suara dari luar. Mulailah
membacakan buku dan berbicara dengan janin Ibu, perdengarkanlah musik dan berikanlah
perkenalan pada dunia.
Aliran darah di paru janin mulai berkembang untuk mempersiapkan fungsi pernapasan. Paru
janin akan mulai memproduksi surfaktan, zat yang membantu pengembangan paru saat lahir.
Selain perkembangan pada organ paru, pankreas pada janin juga berkembang. Pankreas akan
berfungsi menghasilkan hormon yang berkaitan dengan produksi insulin. Insulin diperlukan oleh
tubuh untuk metabolisme glukosa. Bayi yang lahir dari Ibu dengan diabetes memiliki kadar
insulin tinggi di dalam darahnya. Karena itulah Ibu hamil sebaiknya memeriksakan kadar gula
darah selama kehamilan.
12. Minggu 24
Pada akhir minggu ke-24, berat badan janin mencapai 540 630 g dengan panjang
dari kepala sampai tumit sekitar 28 30 cm. Kulit janin masih keriput dan penumpukan
lemak di tubuhnya semakin banyak. Kepala masih berukuran besar dan perkembangan
paru-paru hampir sempurna dengan perkembangan cabang-cabang saluran napas.
Yang terasa kurang adalah lemak yang belum banyak terakumulasi di bawah
kulitnya sehingga apabila Ibu melihat lebih dekat lagi maka kulitnya masih transparan dan
kita dapat melihat dengan jelas organ, tulang, dan pembuluh darah di balik kulitnya. Janin
berada pada tahapan pematangan dan akan bertambah berat badannya sekitar 6 ons setiap
minggu, dengan sumber utama berasal dari lemak.
Gelombang otak janin sudah mengaktivasi sistim auditori dan visual sehingga
mata janin dapat berespon terhadap datangnya cahaya dan telinga kecilnya dapat berespon
terhadap suara dari luar. Telinga bagian dalam yang sudah terbentuk sempurna membantu
mengontol keseimbangan dari janin sehingga janin dapat menentukan posisinya (atas,
bawah) ketika berenang dan membuat gerakan di dalam cairan ketuban.
Tali pusat adalah sistim penyambung kehidupan bagi janin. Tali pusat
menghubungkan antara plasenta dan janin. Tali pusat mengandung 1 vena besar dan 2
pembuluh darah arteri. Darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi ditraspor dari plasenta
ke janin setiap 30 detik melalui tali pusat. Filtrasi yang terdapat di dalamnya memisahkan
darah Ibu dan janin.
B.Ibu
1. Minggu 13
Mamae ibu sudah mulai membentuk kolostrum, cairan kaya nutrisi dengan fungsi
memberikan asupan nutrisi pada bayi pada hari-hari pertama kehidupannya sebelum mamae
Ibu mulai menghasilkan ASI. Mamae ibu mengalami peningkatan ukuran dari normalnya. Ibu
memerlukan tambahan 300 kalori setiap harinya.Zat besi diperlukan untuk menghindari
anemia defisiensi besi serta kalsium untuk perkembangan gigi dan tulang janin.
2. Minggu 14
Energi Ibu yang sudah kembali normal, berkurangnya keluhan muntah, dan meningkatnya rangsang
libido. Rahim Ibu yang sekarang sudah berada sedikit di atas tulang pubis atau sekitar 10 cm di bawah
pusar sudah terlihat membesar dari luar.
Untuk beberapa wanita, efek samping dari pertumbuhan rahim adalah nyeri ligament bundar. Nyeri
ligament Bundar adalah rasa nyeri tajam di satu atau kedua sisi perut yang terjadi karena meregangnya
ligamen penunjang rahim. Rahim ditunjang atau digantung oleh pita ligamen tebal yang berada dari regio
inguinal (selangkangan) sampai ke abdomen (perut).
Ketika rahim membesar karena kehamilan, ligament penunjang tersebut teregang dan menipis guna
menjaga pembesaran rahim. Nyeri ini umum terjadi bila Ibu merubah posisi tiba-tiba, berdiri dari posisi
duduk atau berbaring, dan ketika batuk. Cara terbaik mengatasinya adalah berbaring dalam posisi
nyaman dengan kaki diangkat lebih tinggi.Pada Ibu hamil terdapat retensi atau peningkatan kadar cairan
di mata yang menyebabkan penebalan dari kornea sehingga pandangan Ibu menjadi sedikit kabur.
3. Minggu 15
Kenaikan berat badan Ibu sekitar 2,5 kg sekarang. Peningkatan aliran darah ke
hidung serta peningkatan pembuluh darah hidung dapat menyebabkan epistaksis. Aliran
darah yang meningkat ke wajah juga dapat menyebabkan flushing atau kemerahan di
wajah. Minggu ini saat yang tepat untuk mengeratkan ikatan antara Ibu dan janin.
Berbicara dengan bayi sejak dalam kandungan dapat melatih untuk tidak canggung lagi
untuk berbicara dengan bayi Ibu saat lahir nanti. Saat ini rahim Ibu berada di antara pusar
dan tulang pubis.
Jantung Ibu mulai meningkatkan pompa aliran darah sebanyak 20% untuk
meningkatkan suplai oksigen ke janin. Jumlah ini akan terus meningkat sampai mencapai
30-50% di akhir kehamilan. Apabila tekanan darah Ibu meningkat selama kehamilan
segeralah untuk mendiskusikannya dengan dokter Ibu. Tekanan darah tinggi selama
kehamilan dapat menurunkan suplai nutrisi dan oksigen untuk janin.
4. Minggu 16
Beberapa wanita merasakan adanya quickening atau pergerakan janin antara minggu
ke 16 20, waktunya berbeda di antara wanita. Apabila ini adalah kehamilan pertama ibu
merasakan pergerakan janin pada minggu ke-20. Gerakan janin pertama dirasakan seperti
perasaan terdapatnya kupu-kupu di dalam perut atau sebagai gelembung gas atau
denyut. Bila Ibu sudah pernah hamil sebelumnya maka Ibu akan tahu bahwa perasaan
ini merupakan pergerakan janin.
Cairan tubuh Ibu yang meningkat membuat kulit Ibu lebih lembut, peningkatan
pembuluh darah membuat kulit Ibu menjadi lebih bersih dan bercahaya. Nafsu makan Ibu
akan mulai meningkat trimester ini. Untuk mengatasinya, Ibu sebaiknya meningkatkan
frekuensi makan makanan kecil 3-4x/hari sebagai tambahan pada makanan reguler.
Makanan kecil sebaiknya bergizi seperti salad, telur rebus, roti gandum dengan selai
kacang, keju rendah lemak, dan jus buah.
5. Minggu 17
Rahim Ibu berada 3,8 5 cm di bawah pusar. Ibu sudah memiliki pembesaran yang
sangat jelas di perut bawah. Seiring dengan pembesaran perut, pusat dari gravitasi Ibu
berubah. Ibu sedikit merasakan ketidakseimbangan ketika berdiri
Ibu merasakan terdapatnya perubahan di payudara, ukurannya mulai membesar,
puting membesar, areola menghitam, dan terlihat gambaran vena di payudara. Perubahan
ini adalah persiapan untuk menyusui. Hormon akan mempersiapkan produksi susu, lebih
banyak darah mengalir ke payudara, dan kelenjar yang memproduksi susu sudah mulai
berkembang.
Bintik hitam atau disebut kloasma terkadang muncul di wajah Ibu hamil, umumnya di
dahi, hidung, dan pipi. Hal tersebut terjadi karena perubahan hormonal. Setelah
melahirkan nanti, bintik hitam tersebut akan menghilang.Selama kehamilan,
meningkatnya cairan vagina atau keputihan adalah normal. Cairan ini biasanya putih atau
kuning serta agak kental.Stretch mark akan muncul pada 90% kehamilan. Pada
kebanyakan wanita, stretch mark ini akan berubah warna menjadi keputihan setelah
kehamilan nanti. Kemungkinan munculnya stretch mark dipengaruhi oleh genetik atau
keturunan.
6. Minggu 18
Pertumbuhan rahim yang semakin besar dapat menyebabkan punggung belakang Ibu
tertarik ke depan dikarenakan gravitasi. Ditambah dengan peregangan ligamen akibat
hormon relaksin, maka keluhan nyeri punggang akan datang.Penambahan volume darah
dapat menurunkan tekanan darah Ibu.
7. Minggu 19
Berat badan Ibu semakin meningkat dan perut akan bertambah besar (1,3 cm di bawah pusar
Ibu). Kaki Ibu akan terlihat membengkak juga karena akumulasi dari air dan relaksasi dari
ligamen di tubuh. Kemerahan di telapak tangan juga didapatkan akibat peningkatan hormon
estrogen, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
Untuk beberapa wanita, efek samping dari pertumbuhan rahim adalah nyeri ligament
bundar. Nyeri ligament Bundar adalah rasa nyeri tajam di satu atau kedua sisi perut yang terjadi
karena meregangnya ligamen penunjang rahim. Rahim ditunjang atau digantung oleh pita
ligamen tebal yang berada dari region inguinal (selangkangan) sampai ke abdomen (perut). Ketika
rahim membesar karena kehamilan, ligament penunjang tersebut teregang dan menipis guna
menjaga pembesaran rahim.
8. Minggu 20
Ibu membutuhkan tambahan zat besi sebanyak 30 mg per hari dikarenakan peningkatan dari
volume darah ibu hamil. Daging merah merupakan sumber terbaik untuk zat besi. Unggas, bayam,
kismis, kuning telur, sayuran hijau, dan tahu juga banyak mengandung zat besi. Gabungan antara
makanan yang mengandung vitamin C dengan zat besi dapat meningkatkan penyerapan zat besi
lebih baik bagi tubuh.
Janin sudah memiliki pola tidur seperti layaknya bayi. Beberapa janin bahkan memiliki posisi
tidur favorit dengan dagu menempel di dada, beberapa tidur dengan kepala mendongak (flung
back). Jika janin Ibu laki-laki, testis janin Ibu sudah mulai turun dari rongga panggul ke dalam
skrotum. Apabila janin Ibu perempuan, maka rahimnya sudah sempurna terbentuk dan sisa organ
reproduksinya sedang dalam perkembangan. Mulai dari sekarang janin Ibu akan lebih
berkonsentrasi untuk meningkatkan berat badannya, begitu juga Ibu.
9. Minggu 21
Rahim Ibu berada 1 cm di atas pusar.Penambahan berat badan Ibu seharusnya mencapai 4,5
6,3 kg.Semakin besar kehamilan maka akan terjadi peningkatan tekanan di pembuluh darah vena
kaki. Kadar progesteron yang tinggi juga dapat menyebabkan relaksasi pembuluh vena di kaki
sehingga semakin memudahkan terjadinya varises.
10. Minggu 22
Rahim Ibu berada 2 cm di atas pusar dan akan terus membesar minggu-minggu ke
depan.Stretch mark akan semakin terlihat jelas seiring dengan perubahan badan Ibu selama
kehamilan. Stetch mark ini dapat memiliki variasi warna dari merah jambu sampai coklat gelap,
tergantung warna kulit. Meskipun umumnya terdapat di perut, stretch mark juga bisa didapatkan di
daerah gluteal, pinggul, paha bagian dalam, dan payudara. Selalu jaga kelembaban kulit Ibu untuk
mencegah gatal pada stretch mark.
Konstipasi pada wanita hamil tidak hanya berkaitan dengan kurangnya asupan serat, namun
juga berkaitan dengan peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan berkurangnya
pergerakan lambung dan meningkatnya waktu transit makanan di lambung. Selain itu penekanan
rektum (bagian terbawah usus besar) akibat pembesaran rahim juga dapat menyebabkan
konstipasi.
11. Minggu 23
Rahim Ibu berukuran sekitar 3,75 cm di atas pusar dengan bentuk perut yang bulat
membesar. Penambahan berat badan Ibu berkisar 5,5 6,8 kg. Plasenta dan jumlah cairan
ketuban akan semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Karena
ruang yang semakin luas bagi janin di dalam sana, maka janin akan sering bergerak,
menendang, dan mencengkram.
Terjadinya pembengkakan pada betis dan kaki dalam beberapa minggu ke depan.
Perubahan sirkulasi di tubuh akan menyebabkan terjadinya retensi (tertahannya) air yang
berakibat pembengkakan atau edema.
12. Minggu 24
Rahim yang semakin besar akan menekan saluran pencernaan dan berakibat terjadinya heart
burn. Ibu juga dapat merasa lebih sulit bernapas karena hormon merelaksasikan otot di paru serta rahim
Ibu yang besar mendorong diafragma. Gangguan tidur juga umum dialami Ibu hamil dan perlu diingat
Ibu harus menghentikan kebiasaan tidur telentang dan tengkurap. Ibu sebaiknya mulai belajar tidur
menyamping.
Trimester kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama
trimester ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.
a. Pembagian perubahan psikologis pada trimester II
Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase yaitu prequickeckening (sebelum adanya
pergerakan janin yang dirasakan ibu) dan postquickening (setelah adanya pergerakan janin yang
dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat pada penjelasan berikut :
1) Fase prequickening
Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening pada trimester kedua, ibu
hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalammya dengan ibunya yang
telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan
interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia mengembangkan
hubungan dengan anak yang akan dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai dengan
rasa hormat yang telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap yang
negatif, maka ia akan menolaknya. Perasaan menolak terhadap sikap negatif ibunya akan
menyebabkan rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil menyadari bahwa hal
tersebut normal karena ia sedang mengembangkan identitas keibuannya.
Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah perubahan
identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang
(persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas bagi ibu
hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang memberikan kasih saying kepada
anak yang akan dilahirkannya.
2) Fase postquickening
Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas akan
muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan persiapan menghadapi peran
baru sebagai seorang ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan
peran lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama
kali dan wanita karir. Ibu harus diberikan pengertian bahwa ia tidak harus membuang
segala peran yang ia terima sebelum kehamilannya. Pada wanita multigravida, peran
baru artinya bagaimana ia menjelaskan hubungan dengan anaknya yang lain dan
bagaimana bila nanti ia harus meninggalkan rumahnya untuk sementara pada proses
persalinan.
Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa
bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan perubahan
fokus pada bayinya. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena
perhatian utama adalah kesejahteraan janin (kecuali beberapa suku yang menganut
system patrilineal/matrilineal).
b. Menjaga agar ikatan tetap kuat
Ketika kehamilan telah terlihat, ibu dan pasangannya harus lebih sensitif terhadap
pengaruh kondisi ini pada mereka berdua. Ibu hamil sering merasa takut jika pasangannya
mendapati dirinya tidak menarik atau gendut, tapi masalah yang muncul lebih rumit lagi.
Komunikasi adalah kunci untuk menghadapi masalah ini. Tetap cara ini dapat digunakan bila
ibu dan pasangannya tetap terbuka dan memulainya sedini dan sesering mungkin. Bila salah
satu tidak membicarakan latar belakang masalah yang dirasakan, atau setelah berdiskusi
justru merasa depresi, saat itulah diperlukan penasihat kehamilan dan orang sekitarnya yang
dapat menolong ibu dan pasangannya.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN TRIMESTER KEDUA
3.1. Pengkajian
Pengkajian meliputi data dasar dan riwayat kesehatan ibu, antara lain meliputi:
Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, dsb.
1. Status pernikahan (pernikahan ke berapa
2. Kunjungan sebelumnya (berapa kali berkunjung, rutin/ tidak, tempat berkunjung tetap/ pindah,
dst.
3. Riwayat kehamilan dan persalinan (kehamilan ke berapa, abortus, pre eklampsia, perdarahan)
- riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH, TT)
- riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
- riwayat alergi makanan dan obat-obatan
- riwayat penyakit dalam keluarga
- riwayat psiko sosial
Selain pengkajian data dasar tersebut diatas, dilakukan pula pengkajian terhadap:
a. Aktivitas / istirahat
- Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12 minggu), kembali pada tingkat
prakehamilan selama setengah kehamilan terakhir
- Denyut nadi dapat meningkat 10 15 dpm
- Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume
- Sinkope
- Varises
- Sedikit oedema ekstremitas bawah/ tangan mungkin ada.
b. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
c. Eliminasi
- Perubahan pada konsistensi/ frekwensi defekasi
d. Peningkatan frekwensi perkemihan
- peningkatan berat jenis urinalisi
- Hemoroid
e. Makanan/ cairan
- Sedikit mual dan muntah
- Nyeri ulu hati
- Penambahan berat badan 11-12 Lb
- Membran mukosa kering: hipertrofi jaringan gusi, mudah berdarah
- Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
- Sedikit edema dependen
- Sedikit glikosuria mungkin ada
f. Nyeri / ketidak nyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, nyeri punggung
g. Pernafasan
- Hidung tersumbat, mukosa lebih merah daripada normal
- Frekwensi pernapasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran/ tinggi uterus,
pernafasan torakal
h. Keamanan
- Suhu 98-99,6 F (36,1-37,6 C)
- Irama jantung janin (IJJ) terdengar dengan fetoskop
- Gerakan janin mulai terasa, quickening (sensasi gerakan janin pada abdomen)
diantara 16 dan 20 minggu
i. Seksualitas
- Penghentian menstruasi
- Perubahan respon/ aktivitas seksual
- Leukorea mungkin ada
- Peningkatan progresif pada ukuran uterus fundus pada umbilikus (20 22 minggu)
- Perubahan payudara, pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas, lunak
bila di palpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan alveolar, hipertrofi
tuberkel montgomery, kemungkinan strie gravidarum, mulai tampak adanya
kolostrum
- Perubahn pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spider nervi
- Tanda- tanda Goodel, Hegar, Chadwick positif
j. Interaksi sosial
- Bingung/ meragukan perubahan peran yang di antisipasi
- Tahap maturasi/ perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stresor
kehamilan
- Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai
disfungsional
3.2.1 Pemeriksaan Diagnostik
- JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis ( misal : sel sabit )
- Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompabilitas
- Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia
- Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen), penyakit hubungan
kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina, lesi, abnormal
- Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis
- Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek tipe 2
- Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit
ginjal )
- PositifTes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik manusia ( HCG )
- Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu
- Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya dilakukan antara 24 dan 28 minggu
pada trimester II dan III )
- Evaluasi selanjutnya: fokus pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan pranatal
2. Dapatkan riwayat dan pantau masalah Masalah lain dapat terus mengubah pola
medis yang terjadi sebelumnya, misal alergi, pernafasan dan menurunkan oksigenasi
asma , tuberkolusis jaringan ibu atau janin.
3. Kaji kadar Hb dan Ht Tekankan pentingnya masukan vitamin atau
fero sulfat. Peningkatan kadar plasma pada
gestasi minggu ke 24 32 mengecerkan kadar
Hb, mengakibatkan anemia dan menurunkan
kapasitas pembawa oksigen.
5. Kaji adanya edema pergelangan kaki dan Bedakan antara edema fisiologis dan potensial
varieses kaki, vulva dan rectum berbahaya Edema dependen dari ekstremitas
bawah (edema fisiologis) sering terjadi karena
stasis vena akibat vasodilatasi dari aktifitas
progesterone, herediter, retensi kelebihan
cairan, dan tekanan uterus pada pembuluh
darah pelvis
3. Kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme regulator, retensi natrium/
air
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan 1x24 jam volume cairan pasien normal Hasil yang
diharapkan :
1. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
2. Klien dapat mengidentifikasi tanda/gejala yang memerlukan evaluasi / intervensi medis
3. Bebas dari hipertensi, albuminuria, retensi cairan berlebihan dan edema wajah
No Intervensi Rasional
1. Pantau berat badan secara teratur Mendeteksi penambahan berat badan
berlebihan dan retensi cairan yang tidak
kelihatan, yang potensial patologis. Selama
trimester kedua, total cairan tubuh
(plasma dan SDM) meningkat 1000 ml
karena sebagian kadar estrogen
merangsang kelenjar adrenal untuk
mensekresikan aldosteron yang menahan
natrium dan air. Meski sampai 5 lb (3,6
Kg) cairan dapat ditahan dengan edema
tidak tampak, peningkatan ini dapat
memperberat dekompensasi jantung
2. Tes urin terhadap albumin Deteksi masalah vascular berkenaan
dengan spasme glomerular dari ginjal,
yang menurunkan resorpsi albumin
Berikan informasi tentang diet (mis,
peningkatan protein, tidak menambahkan
garam meja, menghindari makan dan
minum tinggi natrium) Nutrisi adekuat,
khususnya peningkatan HAK. Na
berlebihan dapat memperberat retensi air
(terlalu sedikit Na dapat mengakibatkan
dehidrasi)
3. Anjurkan meninggikan ekstremitas secara Edema fisiologis dari ekstremitas bawah
periodic selama sehari terjadi di penghujung hari adalah normal
tetapi harus dapat diatasi dengan tindakan
sederhana. Bila tidak teratasi pemberi
pelayanan kesehatan harus diberi tau
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kehamilan Trimester kedua merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16
24 minggu (4 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007). Adaptasi psikologis ibu trimester 2 yaitu ibu
merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon tinggi,ibu sudah bisa menerima
kehamilannya,merasakan gerakan anak,merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan
kekhawatiran dan menuntut perhatian dan cinta. Maslah keperawatan yang mungkin muncul
pada ibu hamil trimester 2 yaitu gangguan pola nafas,gangguan curah jantung,kelebihan
volume cairan dan ketidaknyamanan dalam menopang tubuh.
4.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Jadi diharapkan untuk para pembaca
untuk mengembangkannya lagi sebagai pengembangan ilmu dalam bidang
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.Tahap Perkembangan Kehamilan Trimester Kedua.http://www.Kedokteran
.info/tahap-perkembangan-kehamilan-trimester-kedua.html.Diakses pada tanggal 22
Sepetember 2013 pukul 16.00
Anonim. 2012.Prosedur Klinik Massage perineum.http://princeskalem.blogspot. com/2012 /
01/prosedur-klinik-masase-perineum.html.Diaksespadatanggal 22 Sepetember 2013
pukul 16.00
Brasner,shaeri e.2009.Kehamilan Sehat.ImagePress.Yogyakarta
Hendriani,siti.2013.Makalah Perubahan AdaptasiPsikologi.http://sitihendriani91.blogspot.
com/2013/05/makalah-perubahan-adaptasi-psikologi.html. Diakses pada tanggal 22
Sepetember 2013 pukul 16.00
Sulistywati,anis.2009.Asuhan Keperawatan pada Masakehamilan.SalembaMedika.Jakarta
Nazran.2009.Kehamilan Trimester Kedua.http://nazran.Wordpress.com/2009/04/30/ keha
milan-trimester-2/.Diakses pada tanggal 22 Sepetember 2013 pukul 16.00