Anda di halaman 1dari 24

ASKEP KEHAMILAN TRIMESTER 2

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trimester kedua adalah periode masa tenang setelah menjalani masa-masa krisis pada trimester
pertama. Pada umur kehamilan ini kebanyakan kegiatan berkisar penimbangan berat badan.,
mengecek urine, tekanan darah dan detak jantung. Tidak terlalu banyak yang dikerjakan karena
kebanyakan diskusi sudah dibicarakan pada kunjungan pertama ke dokter.
Trimester kedua sering disebut sebagai masa istirahat yang menyenangkan di tengah tengah
perjalanan panjang masa kehamilan. Ibu mungkin masih ingat betapa sulitnya melewati bulan-bulan
pertama kehamilan. Tidak hanya rasa tidak nyaman seperti mual dan pusing, tetapi juga
kekhawatiran terjadinya keguguran.
Kebanyakan wanita pada trimester ini dapat menikmati penampilan dan perannya sebagai
seorang wanita. Tubuh semakin berisi, perut bertambah besar dan semuanya terasa lebih alami.
Dapat dikatakan bahwa pada trimester ini tidak banyak kejadian yang dramatis. Oleh karena itu,
masa ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan serangkaian tes penting, yaitu tes yang kan
memengaruhi keputusan sang ibu.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita ?
1.2.2 Apa pengertian kehamilan Trimester kedua ?
1.2.3 Bagaimana proses kehamilan trimester kedua ?
1.2.4 Bagaimana adaptasi psikososial pada trimester kedua ?
1.2.5 Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan trimester kedua ?
1.2.6 Bagaimana cara pijat perinium ?
1.2.7 Bagaimana asuhan keperawatan pada trimester kedua ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui proses dan mengatasi masalah pada ibu hamil trimester kedua
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mahasiswa dapat mengetahui anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
1.3.2.2 Mahasiswa dapat mengetahui pengertian kehamilan
1.3.2.3 Mahasiswa dapat mengetahui proses kehamilan trimester kedua
1.3.2.4 Mahasiswa dapat mengetahui adaptasi psikososial pada trimester kedua
1.3.2.5 Mahasiswa dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan trimester kedua
1.3.2.6 Mahasiswa dapat mengetahui cara pijat perinium
1.3.2.7 Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan pada trimester kedua
1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui dan memberi asuhan keperawatan pada ibu dengan trimester kedua

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Dan Fisiologi
A. Anatomi Reproduksi Wanita
1. Genetalia Eksterna (vulva)
Yang terdiri dari:
a. Tundun (Mons veneris)
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini
mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di
atas simfisis pubis.
b. Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu di
bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutup rambut, yang
merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa
rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora
pada wanita dewasa panjang 7- 8 cm, lebar 2 3 cm, tebal 1 1,5 cm. Pada anak-anak kedua
labia mayora sangat berdekatan.
c. Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa
rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna
kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk preputium dan frenulum
clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya akan
bersatu membentuk fourchette.
d. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif. Analog
dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan panjang rata-
rata tidak melebihi 2 cm.
e. Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula
terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara
kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi
untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga
menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen.
f. Himen (selaput dara)
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi sabagian
besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir
keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk
seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari,
ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan,
biasanya pada bagian posterior.
g. Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot
muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari
sphincter ani.
2. Genetalia Interna
a. Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan
vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan
muskulus levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan.Vagina terletak antara kandung
kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar
11 cm.
Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Portio uteri membagi
puncak (ujung) vagina menjadi:
-Forniks anterior -Forniks dekstra
-Forniks posterior -Forniks sisistra
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu
dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina:
1. Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
2. Alat hubungan seks.
3. Jalan lahir pada waktu persalinan.
b. Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung kemih
dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup peritonium, sedangkan
bagian bawah berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri
uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika
interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1. Korpus uteri : berbentuk segitig
2. Serviks uteri : berbentuk silinder
3. Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan
ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran
anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil.
Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter.
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
a. Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan
penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum
meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
b. Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan
lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim.
Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot
ini membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit
rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah.
Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan
batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana
terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut
isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat
persalinan.

c. Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar
endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium ditentukan
oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi endometrium
mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi
(nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan secara
terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam tulang panggul
ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot
panggul.
Ligamentum yang menyangga uterus adalah:
1. Ligamentum latum
Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
2. Ligamentum rotundum (teres uteri)
Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat. Fungsinya menahan uterus dalam posisi
antefleksi.
3. Ligamentum infundibulopelvikum
Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.
4. Ligamentum kardinale Machenrod
Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.Tempat masuknya pembuluh
darah menuju uterus.
5. Ligamentum sacro-uterinum
Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju
os.sacrum.
6. Ligamentum vesiko-uterinum
Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus
saat hamil dan persalinan.
d. Tuba Fallopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan diameternya
antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk menangkap ovum yang
di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi,
tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
sampai mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
e. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah tuba
uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah
folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14)
siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika
dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila
habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormone estrogen
c. Memproduksi progesteron
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel
primordial ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan hormone
terpenting pada wanita. Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder
pada wanita seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan
rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut
menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum melepaskan
ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan kesempatan pada estrogen
untuk menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah
teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai dengan
ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.
B. Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Hormon Reproduksi pada wanita :
a. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
b. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
c. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
d. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH

C. Hormon-Hormon Reproduksi
1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut
kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai
untuk penetrasi sperma.
2. Progesteron
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan
endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus
dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon
HCG.
3. Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan
merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen
tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH
akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis
akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari
folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus
luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu
perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya
ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron.
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus,
waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.

6.HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)


Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas
(plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai
sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml),
kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi
meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon
steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi
imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda
kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi
dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi
pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin
juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human Placental Lactogen). Fungsi laktogenik /
laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa laktasi / pascapersalinan. Prolaktin juga
memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga jika kadarnya berlebihan
(hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan
gangguan haid berupa amenorhea.

2.2 Pengertian Kehamilan Trimester Kedua


Kehamilan trimester kedua adalah masa kehamilan sejak minggu ke 14 sampai dengan minggu ke
28. Kehamilan Trimester kedua merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16 24
minggu (4 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007)

2.3 Perubahan Anatomi Fisiologi Ibu Hamil


1. Sistem Pencernaan
Pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan tidak enak, akibat kadar hormon
estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, sehingga
morbilitas seluruh taktus digestivusi juga kurang. Makanan lebih lama berada dilambung
dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus-usus. Gejalah muntah
biasanya terjadi pada pagi hari yang biasa dikenal dengan morning sickness hal ini di
sebapkan karna hormon Estrogen dan HCG meningkat.
Terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang meningkat. Selain
itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam
rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan,
usus besar,ke arah atas dan lateral dan penurunan asam lambung, melambatkan
pengosongan lambung
Sistem gastrointestinal terpengaruh dalam beberapa hal karena kehamilan.
Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan
kolesterol darah dan melambatkan kontraksi otot-otot polos. Sekresi saliva menjadi lebih
asam dan lebih banyak dan asam lambung menurun. Pembesaran uterus menekan
diagfragma, lambung dan intestine. Gigi berlubang terjadi lebih mudah pada saliva yang
bersifat asam selama masa kehamilan dan membutuhkan perawatan yang baik untuk
mencegah karies gigi.
Pada bulan-bulan terakhir, nyeri ulu hati dan regurgitas (pencernaan asam)
merupakan ketidaknyamanan yang disebabkan tekanan keatas dari pembesaran uterus.
Pelebaran pembuluh darah rectum (hemoroid) dapat terjadi. Pada persalinan, rectum dan
otot-otot yang memberikan sokongan sangat tegang.
2. Sistem Perkemihan
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan pada
kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan merasa
lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih
tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada minggu-minggu pertengahan kehamilan, frekuensi berkemih meningkat. Hal
ini umumnya timbul antara minggu ke- 16 sampai minggu ke- 24 kehamilan. Pada akhir
kehamilan, bila kepala janin mulai turun kandung kemih tertekan kembali sehinggal
timbul sering kencing.Perubahan struktur ginjal merupakan aktifitas hormonal[estrogen
dan progesteron], tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus, dan peningkatan
volume darah. Sehingga minggu ke-10 gestasi, pelvis ginjal dan uretra berdilatasi.
Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi
glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Ginjal wanita
harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi ibu yang meningkat dan juga
mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar,
panjangnya bertambah 1-1,5 cm.
Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng lateral
dan paling tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat wanita hamil berbaring
telentang, berat uterus akan menekan vena kava dan aorta, sehingga curah jantung
menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung janin menurun, begitu jg
dengan volume darah ginjal.
3. Sistem Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal. Keseimbangan
kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan nutrisi khususnya produk
susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal. Selama
masa kehamilan wanita membutuhkan kira-kira 1/3 lebih banyak kalsium dan posfor. Karies gigi
tidak disebabkan oleh dekalasifikasi, sejak kalsium dan gigi dibentuk.
Terdapat bukti bahwa saliva yang sama pada saat hamil membuat aktifitas penghancur
bakteri email yang menyebabkan karies.Pada trimester II, peningkatan berat wanita hamil
menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Otot dinding perut
meregang dan akhirnya sedikit kehilangan tonus otot.
4. Sitem Respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke
kranial terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance)
menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual capacity) menurun.
Kapasitas vital menurun.
5. Sistem sirkulasi atau kardiovaskular
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan
hemodinamik maternal, meliputi:
- Retensi cairan,bertambah beban volume dan curah jantung
- Anemia relatif
- Tekanan darah arterial menurun
6. Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan
protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat
sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum
dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa
plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena:
- Ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
- Produksi glukosa dari hati menurun
- Produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
- Aktivitas ekskresi ginjal meningkat
- Efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya,
hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga
peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
7. Perubahan Pada Organ-Organ Sistem Reproduksi
a. Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi
intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jarigan, progesteron berperan untuk
elastisitas / kelenturan uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaab tinggi fundus:
- kehamilan 16 minggu : pertangaha simfisis-pusat
- kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
b. Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah
kebiruan (tanda Chadwick).
c. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi
progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus
hormonal menstruasi.
d. Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial
payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan
hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat
kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan
tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah
areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.

e. Peningkatan Berat Badan Selama Hamil


Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi
dan volume berbagai organ / cairan intrauterin. Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5
kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg, penambahan volume sirkulasi maternal +
1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan cairan interstisial di pelvis dan
ekstremitas + 1.0-1.5 kg.
2.4 Pertumbuhan Dan Perkembangan Trimester Kedua
Trimester kedua merupakan tahapan paling nyaman di dalam 3 jenjang kehamilan.
Keluhan-keluhan Ibu akan menghilang dan selera makan Ibu kembali normal. Pada trimester
ini gerakan janin terasa oleh ibu.
Berikut adalah tahap perkembangan kehamilan trimester kedua yaitu minggu ke-13
hingga minggu ke-26 :
A.Janin
1. Minggu 13
.

Plasenta berkembang sempurna


Janin memiliki panjang dari capitis ke gluteal sekitar 65 78 mm dan beratnya
antara 13 20 gram, seukuran buah peach. Memasuki trimester kedua, plasenta sudah
berkembang sempurna dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa
janin. Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan estrogen untuk menjaga
kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentuk untuk melindungi mata janin selama
perkembangan. Janin dapat memasukkan ibu jarinya ke dalam mulut meskipus refleks
menghisap janin belum sempurna. Usus janin sudah berada di dalam rongga perut janin.
Pita suara dan laring janin sudah sempurna terbentuk..
Pusat penulangan primer terdapat di semua tulang panjang anggota badan
menjelang perkembangan minggu ke-14.Sidik jari sebagai indentitas individu sudah
terbentuk di jari janin. Perkembangan tubuhnya sudah mulai meningkat seiring
perkembangan kepala janin (yang berukuran 1/3 dari seluruh tubuh).
2. Minggu 14
Panjang janin dari capitis ke gluteal saat ini berkisar 80 93 mm dengan perkiraan
berat badan hampir 25 45 gram.Janin sudah mulai belajar membuat ekspresi di dalam
rahim. Menyipit, berkerenyit, menyeringai, dan bahkan menghisap jempolnya. Berkat
impuls atau rangsangan dari otaknya, otot wajah janin sudah dapat bekerja menghasilkan
berbagai macam ekspresi wajah.
Pada akhir minggu ke 14, lengan janin akan tumbuh dengan ukuran yang
proporsional sesuai dengan panjang badannya dan janin akan bergerak lebih aktif. Hati
janin akan mulai membentuk cairan empedu, pankreas mulai menghasilkan insulin, dan
limpa janin sudah membantu menghasilkan sel darah merah. Leher janin akan bertambah
panjang dan membantu kepala janin untuk berposisi lebih tegak. Ketika lahir nanti,
ukuran kepala bayi hanya dari panjang badan. Rambut halus yang disebut lanugo juga
sudah didapatkan di muka dan tubuh janin sampai lanugo menghilang menjelang
kelahiran. Lanugo berfungsi untuk menjaga temperatur tubuh janin untuk menggantikan
peran lemak tubuh sementara.
Akhir bulan ke-3, lipatan uretra menutup dan membentuk saluran uretra (saluran
kemih). Saluran ini akan terbuka sampai ujung pada akhir bulan ke-4. Hipospadia adalah
keadaan akibat lipatan uretra tidak menyatu sempurna sehingga muara uretra tidak berada
di ujung penis namun di dorsal penis.
Tunas-tunas untuk gigi tetap terletak pada permukaan lingual gigi susu dan dibentuk
selama perkembangan bulan ke-3. Tunas tersebut tetap tidur hingga kurang lebih 6 tahun
setelah lahir. Kemudian tunas-tunas gigi tetap ini mulai tumbuh, sambil mendorong sisi
bawah gigi susu yang bersangkutan dan membantu perlepasannya.
3. Minggu 15
Panjang kepala sampai gluteal janin saat ini berkisar 9 10,3 cm dengan berat badan
janin sekitar 50 gram (sebesar apel). Aktivitas janin saat ini adalah berlatih, Janin berlatih
untuk bernapas, menghisap, dan menelan, bahkan tersedak agar fungsi sistim tersebut
sempurna di kala lahir nanti. Janin mencoba untuk memindahkan cairan amnion (ketuban)
lewat hidung dan saluran pernapasan atas untuk membantu kantung udara primitif di
dalam paru-parunya agar berkembang.
Kaki janin sekarang sudah tumbuh lebih panjang dari lengan. Meskipun kelopak
matanya masih tertutup, janin sudah dapat merasakan sensasi cahaya. Apabila Ibu
menyinari perut dengan senter, maka janin akan bergerak menjauhi cahaya. Tulang janin
semakin mengeras dan menahan kalsium di dalamnya.
4. Minggu 16
Pergerakan janin
Panjang janin dari kepala sampai gluteal saat ini adalah 10,6 12 cm dan berat badan
janin berkisar antara 80- 110 gram. Kepala berada pada posisi lebih tegak sekarang,
matanya sudah berpindah lebih dekat ke bagian depan wajah, dan telinga janin sudah
hampir mencapai posisi akhir sehingga pendengaran janin sudah mulai berfungsi. Pola dari
tulang tengkorak janin mulai terbentuk. Jantung janin saat ini memompa sejumlah darah
setiap harinya dan akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan janin.
Janin sudah hampir sempurna sekarang dengan pertumbuhan bulu mata dan alis namun
masih terlihat kurus karena belum terdapat lemak di tubuhnya. Kulit janin masih tipis
sehingga dapat terlihat pembuluh darah dikulitnya. Produk sisa dari sekret (cairan)
pencernaan dan cairan amnion disebut mekonium sudah mulai terakumulasi di usus. Janin
akan mengosongkan kandung kemihnya setiap 40 45 menit.
5. Minggu 17
Penumpukan lemak pada janin
Panjang janin dari kepala sampai gluteal saat ini adalah 11 13 cm dan berat badan
janin berkisar 110 140 gram. Tulang janin berubah dari kartilage (tulang rawan) menjadi
tulang keras. Tali pusat yang menyambung ke plasenta semakin menguat dan menebal.
Plasenta mengandung ribuan pembuluh darah yang menjamin suplai nutrisi dan oksigen
untuk janin.
Lemak coklat janin mulai terbentuk dan akan berakumulasi sampai akhir kehamilan.
Lemak ini akan menjaga kehangatan tubuh bayi setelah dilahirkan. Rahim yang cukup
besar sekarang memungkinkan janin untuk lebih banyak menggerakkan kaki dan
tangannya. Semua sistim organ janin sudah mulai berfungsi dan mendekati sempurna.
6. Minggu 18
Perkembangan saraf janin
Panjang janin dari kepala sampai gluteal saat ini adalah 12,5 14 cm dan berat badan
janin berkisar 120 150 gram. Karena organ janin hampir semuanya sempurna, maka janin
akan lebih mengkonsentrasikan untuk peningkatan berat badannya. Janin dapat menggerakkan
dan menekuk lengannya, berguling,menendang dan menguap.Pertumbuhan tulang di telinga
tengah dan saraf pendengaran menjadikan janin dapat mendengar suara, seperti suara detak
jantung dan aliran darah Ibu melalui tali pusat. Janin bahkan mengangkat tangannya atau
bergulung mencoba bersembunyi apabila terpajan dengan suara yang keras.
Sistim persarafan janin mencapai tahap maturasi atau pematangan saat ini. Suatu lapisan
pelindung bernama mielin mulai menyelubungi lapisan saraf dan proses ini masih akan terus
berlanjut sampai 1 tahun setelah bayi dilahirkan. Mielin sendiri berfungsi sebagai penghubung
antara sel saraf dan membangun suatu jaringan saraf yang kompleks.Bila janin perempuan,
maka uterus (rahim), tuba falopi (saluran tuba), dan vagina sudah terbentuk dan berada di
tempatnya. Apabila janin laki-laki maka kelenjar prostat mulai terbentuk.
7. Minggu 19
Pemeriksaan USG Trimester Kedua
Panjang janin dari kepala sampai gluteal saat ini adalah 13 15 cm dan berat badan
janin berkisar 200 gram. Perkembangan sensorik dari janin semakin bertambah. Otak
janin akan mengembangkan area untuk penciuman, indera rasa, pendengaran, penglihatan,
dan sensasi raba. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa janin sudah dapat mendengar
suara sekarang,Janin akan lebih banyak tidur, sekitar 20 jam sehari. Janin bangun ketika
Ibu berusaha untuk tidur.
Lapisan menyerupai lilin yang menyelubungi tubuh janin disebut vernix kaseosa
mulai terbentuk di seluruh kulit janin. Lapisan ini berwarna putih dan berminyak. Verniks
berfungsi melindungi kulit janin dari cairan amnion. Tanpa verniks, kulit bayi akan
terlihat keriput saat lahir.
8. Minggu 20
Paruh awal kehamilan
Janin Ibu sudah berkembang sangat pesat dari asalnya yang hanya kumpulan sel. Panjang
janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 14 16 cm dan berat badan janin berkisar 260
300 gram. Setelah usia 20 minggu, panjang janin akan diukur dari kepala ke kaki. Janin semakin
banyak menelan minggu ini, latihan yang baik untuk saluran pencernaannya. Janin juga sudah
memproduksi mekonium, cairan kental berwarna hitam hasil produk sisa pencernaan.
Selama 10 minggu ke depan janin akan sangat aktif bergerak. Pergerakan aktif dari janin ini
akan terus terjadi sampai ruangan menjadi terlalu sempit bagi janin untuk berkembang.. Kulit
janin saat ini sudah terdiri atas lapisan epidermis, dermis, dan lapisan subkutis. Pembuluh darah
dan saraf terdapat juga di dalamnya. Lapisan dermis sendiri terdiri atas lapisan lemak. Kulit janin
akan semakin menebal.
9. Minggu 21
Saluran Pencernaan Janin Mulai Berfungsi
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini sekitar 18- 20 cm dan berat badan
janin sekitar 300 gram. Pertumbuhan dan perkembangan janin sudah mulai melambat
minggu ini. Janin kecil Ibu masih tetap bersemangat untuk menendang-nendang dan
mencari posisi yang lebih nyaman.
Beberapa janin sudah memposisikan dirinya dengan kepala di bawah pada akhir
trimester ini, namun beberapa janin baru akan memiliki posisi kepala di bawah pada akhir
kehamilan. Rapid Eye Movement (REM) terbentuk pada minggu ke-21 dan alis serta
kelopak mata janin sudah terbentuk. Bila janin perempuan maka vagina sudah mulai
terbentuk.
Janin sudah dapat menelan cairan ketuban saat ini, dan saluran pencernaan janin
sudah mampu menyerap sejumlah air dan melewatkan zat yang tidak dapat diserap ke
usus besar. Proses menelan yang terjadi pada janin saat ini akan membantu pertumbuhan
dan perkembangan sistim pencernaannya berfungsi dengan baik setelah lahir. Cairan
ketuban yang ditelan oleh janin juga berperan di dalam memberikan sejumlah kalori
untuk kebutuhan nutrisi. Jenis lemak yang disebut dengan lemak coklat akan mulai
terakumulasi di tubuh janin yang berfungsi menjaga kehangatan dan mengatur suhu tubuh
janin.

10. Minggu 22
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini sekitar 19 22 cm dan berat badan janin
sekitar 350 gram. Janin Ibu sekarang seperti miniatur dari bayi cukup bulan. Bibir, kelopak mata,
alis sudah terlihat lebih jelas. Matanya sudah terbentuk namun iris janin masih belum memiliki
pigment. Lanugo atau rambut halus melingkupi seluruh tubuhnya dan juga masih didapatkan
keriput pada kulit janin yang akan ada sampai terdapat lemak di dalam tubuhnya. Indera perasa
pada janin akan berkembang dari hari ke hari. Tonjolan perasa berbagai jenis makanan dan
minuman mulai terbentuk pada lidah janin. Janin Ibu saat ini juga sudah dapat merasakan
sentuhan ringan.
Salah satu fungsi hati adalah pemecahan bilirubun. Hati janin saat ini memiliki kapasitas yang
terbatas untuk mengubah bilirubin. Jika bayi Ibu lahir prematur maka bayi dapat memiliki
bilirubin yang tinggi dan menyebabkan ikterik atau kuning pada kulit dan mukosa. Bayi dengan
ikterik memiliki kulit dan mata yang kuning. Pada kondisi ini bayi akan diberikan fototerapi
menggunakan sinar untuk membantu menghancurkan bilirubin.
11. Minggu 23
Panjang janin dari kepala sampai tumit saat ini sekitar 28 cm dengan berat sekitar 455 gram.
Janin Ibu semakin gemuk dan beratnya akan terus bertambah lagi. Dengan panca inderanya yang
semakin terbentuk sempurna, janin Ibu dapat merasakan gerakan dan suara dari luar. Mulailah
membacakan buku dan berbicara dengan janin Ibu, perdengarkanlah musik dan berikanlah
perkenalan pada dunia.
Aliran darah di paru janin mulai berkembang untuk mempersiapkan fungsi pernapasan. Paru
janin akan mulai memproduksi surfaktan, zat yang membantu pengembangan paru saat lahir.
Selain perkembangan pada organ paru, pankreas pada janin juga berkembang. Pankreas akan
berfungsi menghasilkan hormon yang berkaitan dengan produksi insulin. Insulin diperlukan oleh
tubuh untuk metabolisme glukosa. Bayi yang lahir dari Ibu dengan diabetes memiliki kadar
insulin tinggi di dalam darahnya. Karena itulah Ibu hamil sebaiknya memeriksakan kadar gula
darah selama kehamilan.

12. Minggu 24
Pada akhir minggu ke-24, berat badan janin mencapai 540 630 g dengan panjang
dari kepala sampai tumit sekitar 28 30 cm. Kulit janin masih keriput dan penumpukan
lemak di tubuhnya semakin banyak. Kepala masih berukuran besar dan perkembangan
paru-paru hampir sempurna dengan perkembangan cabang-cabang saluran napas.
Yang terasa kurang adalah lemak yang belum banyak terakumulasi di bawah
kulitnya sehingga apabila Ibu melihat lebih dekat lagi maka kulitnya masih transparan dan
kita dapat melihat dengan jelas organ, tulang, dan pembuluh darah di balik kulitnya. Janin
berada pada tahapan pematangan dan akan bertambah berat badannya sekitar 6 ons setiap
minggu, dengan sumber utama berasal dari lemak.
Gelombang otak janin sudah mengaktivasi sistim auditori dan visual sehingga
mata janin dapat berespon terhadap datangnya cahaya dan telinga kecilnya dapat berespon
terhadap suara dari luar. Telinga bagian dalam yang sudah terbentuk sempurna membantu
mengontol keseimbangan dari janin sehingga janin dapat menentukan posisinya (atas,
bawah) ketika berenang dan membuat gerakan di dalam cairan ketuban.
Tali pusat adalah sistim penyambung kehidupan bagi janin. Tali pusat
menghubungkan antara plasenta dan janin. Tali pusat mengandung 1 vena besar dan 2
pembuluh darah arteri. Darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi ditraspor dari plasenta
ke janin setiap 30 detik melalui tali pusat. Filtrasi yang terdapat di dalamnya memisahkan
darah Ibu dan janin.
B.Ibu
1. Minggu 13
Mamae ibu sudah mulai membentuk kolostrum, cairan kaya nutrisi dengan fungsi
memberikan asupan nutrisi pada bayi pada hari-hari pertama kehidupannya sebelum mamae
Ibu mulai menghasilkan ASI. Mamae ibu mengalami peningkatan ukuran dari normalnya. Ibu
memerlukan tambahan 300 kalori setiap harinya.Zat besi diperlukan untuk menghindari
anemia defisiensi besi serta kalsium untuk perkembangan gigi dan tulang janin.
2. Minggu 14
Energi Ibu yang sudah kembali normal, berkurangnya keluhan muntah, dan meningkatnya rangsang
libido. Rahim Ibu yang sekarang sudah berada sedikit di atas tulang pubis atau sekitar 10 cm di bawah
pusar sudah terlihat membesar dari luar.
Untuk beberapa wanita, efek samping dari pertumbuhan rahim adalah nyeri ligament bundar. Nyeri
ligament Bundar adalah rasa nyeri tajam di satu atau kedua sisi perut yang terjadi karena meregangnya
ligamen penunjang rahim. Rahim ditunjang atau digantung oleh pita ligamen tebal yang berada dari regio
inguinal (selangkangan) sampai ke abdomen (perut).
Ketika rahim membesar karena kehamilan, ligament penunjang tersebut teregang dan menipis guna
menjaga pembesaran rahim. Nyeri ini umum terjadi bila Ibu merubah posisi tiba-tiba, berdiri dari posisi
duduk atau berbaring, dan ketika batuk. Cara terbaik mengatasinya adalah berbaring dalam posisi
nyaman dengan kaki diangkat lebih tinggi.Pada Ibu hamil terdapat retensi atau peningkatan kadar cairan
di mata yang menyebabkan penebalan dari kornea sehingga pandangan Ibu menjadi sedikit kabur.
3. Minggu 15
Kenaikan berat badan Ibu sekitar 2,5 kg sekarang. Peningkatan aliran darah ke
hidung serta peningkatan pembuluh darah hidung dapat menyebabkan epistaksis. Aliran
darah yang meningkat ke wajah juga dapat menyebabkan flushing atau kemerahan di
wajah. Minggu ini saat yang tepat untuk mengeratkan ikatan antara Ibu dan janin.
Berbicara dengan bayi sejak dalam kandungan dapat melatih untuk tidak canggung lagi
untuk berbicara dengan bayi Ibu saat lahir nanti. Saat ini rahim Ibu berada di antara pusar
dan tulang pubis.
Jantung Ibu mulai meningkatkan pompa aliran darah sebanyak 20% untuk
meningkatkan suplai oksigen ke janin. Jumlah ini akan terus meningkat sampai mencapai
30-50% di akhir kehamilan. Apabila tekanan darah Ibu meningkat selama kehamilan
segeralah untuk mendiskusikannya dengan dokter Ibu. Tekanan darah tinggi selama
kehamilan dapat menurunkan suplai nutrisi dan oksigen untuk janin.
4. Minggu 16
Beberapa wanita merasakan adanya quickening atau pergerakan janin antara minggu
ke 16 20, waktunya berbeda di antara wanita. Apabila ini adalah kehamilan pertama ibu
merasakan pergerakan janin pada minggu ke-20. Gerakan janin pertama dirasakan seperti
perasaan terdapatnya kupu-kupu di dalam perut atau sebagai gelembung gas atau
denyut. Bila Ibu sudah pernah hamil sebelumnya maka Ibu akan tahu bahwa perasaan
ini merupakan pergerakan janin.
Cairan tubuh Ibu yang meningkat membuat kulit Ibu lebih lembut, peningkatan
pembuluh darah membuat kulit Ibu menjadi lebih bersih dan bercahaya. Nafsu makan Ibu
akan mulai meningkat trimester ini. Untuk mengatasinya, Ibu sebaiknya meningkatkan
frekuensi makan makanan kecil 3-4x/hari sebagai tambahan pada makanan reguler.
Makanan kecil sebaiknya bergizi seperti salad, telur rebus, roti gandum dengan selai
kacang, keju rendah lemak, dan jus buah.
5. Minggu 17
Rahim Ibu berada 3,8 5 cm di bawah pusar. Ibu sudah memiliki pembesaran yang
sangat jelas di perut bawah. Seiring dengan pembesaran perut, pusat dari gravitasi Ibu
berubah. Ibu sedikit merasakan ketidakseimbangan ketika berdiri
Ibu merasakan terdapatnya perubahan di payudara, ukurannya mulai membesar,
puting membesar, areola menghitam, dan terlihat gambaran vena di payudara. Perubahan
ini adalah persiapan untuk menyusui. Hormon akan mempersiapkan produksi susu, lebih
banyak darah mengalir ke payudara, dan kelenjar yang memproduksi susu sudah mulai
berkembang.
Bintik hitam atau disebut kloasma terkadang muncul di wajah Ibu hamil, umumnya di
dahi, hidung, dan pipi. Hal tersebut terjadi karena perubahan hormonal. Setelah
melahirkan nanti, bintik hitam tersebut akan menghilang.Selama kehamilan,
meningkatnya cairan vagina atau keputihan adalah normal. Cairan ini biasanya putih atau
kuning serta agak kental.Stretch mark akan muncul pada 90% kehamilan. Pada
kebanyakan wanita, stretch mark ini akan berubah warna menjadi keputihan setelah
kehamilan nanti. Kemungkinan munculnya stretch mark dipengaruhi oleh genetik atau
keturunan.

6. Minggu 18
Pertumbuhan rahim yang semakin besar dapat menyebabkan punggung belakang Ibu
tertarik ke depan dikarenakan gravitasi. Ditambah dengan peregangan ligamen akibat
hormon relaksin, maka keluhan nyeri punggang akan datang.Penambahan volume darah
dapat menurunkan tekanan darah Ibu.

7. Minggu 19
Berat badan Ibu semakin meningkat dan perut akan bertambah besar (1,3 cm di bawah pusar
Ibu). Kaki Ibu akan terlihat membengkak juga karena akumulasi dari air dan relaksasi dari
ligamen di tubuh. Kemerahan di telapak tangan juga didapatkan akibat peningkatan hormon
estrogen, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
Untuk beberapa wanita, efek samping dari pertumbuhan rahim adalah nyeri ligament
bundar. Nyeri ligament Bundar adalah rasa nyeri tajam di satu atau kedua sisi perut yang terjadi
karena meregangnya ligamen penunjang rahim. Rahim ditunjang atau digantung oleh pita
ligamen tebal yang berada dari region inguinal (selangkangan) sampai ke abdomen (perut). Ketika
rahim membesar karena kehamilan, ligament penunjang tersebut teregang dan menipis guna
menjaga pembesaran rahim.
8. Minggu 20
Ibu membutuhkan tambahan zat besi sebanyak 30 mg per hari dikarenakan peningkatan dari
volume darah ibu hamil. Daging merah merupakan sumber terbaik untuk zat besi. Unggas, bayam,
kismis, kuning telur, sayuran hijau, dan tahu juga banyak mengandung zat besi. Gabungan antara
makanan yang mengandung vitamin C dengan zat besi dapat meningkatkan penyerapan zat besi
lebih baik bagi tubuh.
Janin sudah memiliki pola tidur seperti layaknya bayi. Beberapa janin bahkan memiliki posisi
tidur favorit dengan dagu menempel di dada, beberapa tidur dengan kepala mendongak (flung
back). Jika janin Ibu laki-laki, testis janin Ibu sudah mulai turun dari rongga panggul ke dalam
skrotum. Apabila janin Ibu perempuan, maka rahimnya sudah sempurna terbentuk dan sisa organ
reproduksinya sedang dalam perkembangan. Mulai dari sekarang janin Ibu akan lebih
berkonsentrasi untuk meningkatkan berat badannya, begitu juga Ibu.
9. Minggu 21
Rahim Ibu berada 1 cm di atas pusar.Penambahan berat badan Ibu seharusnya mencapai 4,5
6,3 kg.Semakin besar kehamilan maka akan terjadi peningkatan tekanan di pembuluh darah vena
kaki. Kadar progesteron yang tinggi juga dapat menyebabkan relaksasi pembuluh vena di kaki
sehingga semakin memudahkan terjadinya varises.

10. Minggu 22
Rahim Ibu berada 2 cm di atas pusar dan akan terus membesar minggu-minggu ke
depan.Stretch mark akan semakin terlihat jelas seiring dengan perubahan badan Ibu selama
kehamilan. Stetch mark ini dapat memiliki variasi warna dari merah jambu sampai coklat gelap,
tergantung warna kulit. Meskipun umumnya terdapat di perut, stretch mark juga bisa didapatkan di
daerah gluteal, pinggul, paha bagian dalam, dan payudara. Selalu jaga kelembaban kulit Ibu untuk
mencegah gatal pada stretch mark.
Konstipasi pada wanita hamil tidak hanya berkaitan dengan kurangnya asupan serat, namun
juga berkaitan dengan peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan berkurangnya
pergerakan lambung dan meningkatnya waktu transit makanan di lambung. Selain itu penekanan
rektum (bagian terbawah usus besar) akibat pembesaran rahim juga dapat menyebabkan
konstipasi.
11. Minggu 23
Rahim Ibu berukuran sekitar 3,75 cm di atas pusar dengan bentuk perut yang bulat
membesar. Penambahan berat badan Ibu berkisar 5,5 6,8 kg. Plasenta dan jumlah cairan
ketuban akan semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Karena
ruang yang semakin luas bagi janin di dalam sana, maka janin akan sering bergerak,
menendang, dan mencengkram.
Terjadinya pembengkakan pada betis dan kaki dalam beberapa minggu ke depan.
Perubahan sirkulasi di tubuh akan menyebabkan terjadinya retensi (tertahannya) air yang
berakibat pembengkakan atau edema.
12. Minggu 24
Rahim yang semakin besar akan menekan saluran pencernaan dan berakibat terjadinya heart
burn. Ibu juga dapat merasa lebih sulit bernapas karena hormon merelaksasikan otot di paru serta rahim
Ibu yang besar mendorong diafragma. Gangguan tidur juga umum dialami Ibu hamil dan perlu diingat
Ibu harus menghentikan kebiasaan tidur telentang dan tengkurap. Ibu sebaiknya mulai belajar tidur
menyamping.

2.5 Adaptasi Psikosologis Ibu Hamil


Periode kesehatan yang baik(individu) :
1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon tinggi
2. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
3. Merasakan gerakan anak
4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
5. Libido meningkat
6. Menuntut perhatian dan cinta
7. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
8. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru
menjadi ibu
9. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan,kelahiran,dan persiapan untuk peran
baru.

Trimester kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama
trimester ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.
a. Pembagian perubahan psikologis pada trimester II
Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase yaitu prequickeckening (sebelum adanya
pergerakan janin yang dirasakan ibu) dan postquickening (setelah adanya pergerakan janin yang
dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat pada penjelasan berikut :

1) Fase prequickening
Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening pada trimester kedua, ibu
hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalammya dengan ibunya yang
telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan
interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia mengembangkan
hubungan dengan anak yang akan dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai dengan
rasa hormat yang telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap yang
negatif, maka ia akan menolaknya. Perasaan menolak terhadap sikap negatif ibunya akan
menyebabkan rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil menyadari bahwa hal
tersebut normal karena ia sedang mengembangkan identitas keibuannya.
Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah perubahan
identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang
(persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas bagi ibu
hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang memberikan kasih saying kepada
anak yang akan dilahirkannya.

2) Fase postquickening
Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas akan
muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan persiapan menghadapi peran
baru sebagai seorang ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan
peran lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama
kali dan wanita karir. Ibu harus diberikan pengertian bahwa ia tidak harus membuang
segala peran yang ia terima sebelum kehamilannya. Pada wanita multigravida, peran
baru artinya bagaimana ia menjelaskan hubungan dengan anaknya yang lain dan
bagaimana bila nanti ia harus meninggalkan rumahnya untuk sementara pada proses
persalinan.
Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa
bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan perubahan
fokus pada bayinya. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena
perhatian utama adalah kesejahteraan janin (kecuali beberapa suku yang menganut
system patrilineal/matrilineal).
b. Menjaga agar ikatan tetap kuat
Ketika kehamilan telah terlihat, ibu dan pasangannya harus lebih sensitif terhadap
pengaruh kondisi ini pada mereka berdua. Ibu hamil sering merasa takut jika pasangannya
mendapati dirinya tidak menarik atau gendut, tapi masalah yang muncul lebih rumit lagi.
Komunikasi adalah kunci untuk menghadapi masalah ini. Tetap cara ini dapat digunakan bila
ibu dan pasangannya tetap terbuka dan memulainya sedini dan sesering mungkin. Bila salah
satu tidak membicarakan latar belakang masalah yang dirasakan, atau setelah berdiskusi
justru merasa depresi, saat itulah diperlukan penasihat kehamilan dan orang sekitarnya yang
dapat menolong ibu dan pasangannya.

c. Menjaga kehamilan yang sehat


Ibu hamil mungkin merasa lebih baik pada trimester kedua, tapi bukan berarti bagian
luar yang berubah, bagian dalam tubuh pun mengalami perubahan sebagai respon terhadap
kehamilan yang terus berkembang. Beberapa perubahan dapat saja terasa mengganggu,
namun ada juga perubahan yang terasa menyenangkan bagi ibu hamil. Perubahan yang
menyebabkan ketidaknyamanan adalah keadaan yang normal bagi ibu hamil dan ibu harus
diberikan pengertian terhadap kondisi tersebut sehingga ia lebih merasa nyaman lagi.
Beberapa perubahan yang menyenangkan seperti rasa mual berkurang dibandingkan yang
dialami selama trimester pertama, energi bertambah dan peningkatan libido.
d. Reaksi orang-orang di sekitar ibu hamil
Tampaknya sang suami juga mengalami perubahan psikologis seiring perubahan yang
dialami istrinya yang hamil. Pada suatu studi dilaporkan sang suami juga merasakan
perubahan nafsu makan, perubahan berat badan, rasa sakit kepala hingga kecemasan dan
ketakutan dirasakan oleh suami yang istrinya sedang hamil. Saat ini suami lebih aktif ikut
menangani dalam kehamilan istrinya dan turut merasakan tanggung jawab akan kelahiran
bayinya.
Apabila di dalam keluarga terdapat anak sebelumnya, ia akan merasa bingung akan
perubahan yang dialami ibunya. Anak perlu diberikan pengertian secara sederhana tentang
perubahan yang terjadi dan hal yang akan dihadapi sehubungan dengan kehamilan. Ibu dari
wanita hamil tampaknya adalah orang yang sering mengambil peran yang cukup besar
selama kehamilan. Ibu hamil tampaknya merasa tergantung akan bantuan dari ibunya dalam
menghadapi kehamilan dan persiapan penerimaan bayi yang akan dilahirkan.
e. Berhubungan seks
Ada satu lagi perubahan yang terjadi pada trimester kedua yang harus diimbangi untuk
mengatasi ketidaknyamanan yaitu suatu peningkatan libido yang pada trimester pertama
dihilangkan oleh rasa mual dan lelah. Kebanyakan calon orang tua khawatir jika hubungan
seks dapat mempengaruhi kehamilan. Kekhawatiran yang paling sering diajukan adalah
kemungkinan bayi diciderai oleh penis, orgasme ibunya, atau ejakulasi.
Ibu hamil dan pasangannya perlu dijelaskan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan
dalam hubungan seks. Janin tidak akan terpengaruh karena berada di belakang serviks dan
dilindungi cairan amniotik dalam uterus. Namun dalam beberapa kondisi hubungan seks
selama trimester kedua tidak diperbolehkan, mencakup plasenta previa dan ibu dengan
riwayat persalinan prematur
Selain itu meknisme fisik untuk saling merapat dalam hubungan seksual akan menjadi
sulit dan kurang nyaman, misalnya berbaring terlentang dan menahan berat badan suami.
Namun dengan mengkreasi posisi yang menyenangkan maka masalah ini dapat
diatasi.Walaupun sebagian ibu hamil merasakan seks selama hamil terasa meningkat, tidak
semua libido wanita meroket tinggi pada trimester kedua. Perubahan tingkat libido
disebabkan variasi perubahan hormone selama hamil. Karena respon terhadap hormon
berbeda, reaksi masing masing ibu hamil pun berbeda.

2.6 Pijat Perineum


2.6.1 Pengertian
Perineum adalah area kulit antara liang vagina dengan anus (dubur) yang dapat
robek ketika melahirkan atau secara sengaja digunting guna melebarkan jalan keluar
bayi (episiotomi). Pijat perineum adalah teknik memijat perineum di kala hamil atau
beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran darah ke daerah ini
dan meningkatkan elastisitas perineum.
Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum
maupun episiotomi.Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan
perineum maupun episiotomi. Masase perineum merupakan pengobatan, pemijatan,
pengurutan dan penepukan yang dilakukan secara sistematik pada perineum.
2.6.2 Manfaat
Pijat perineum ini akan membantu melunakkan jaringan perineum sehingga
jaringan tersebut akan membuka tanpa resistensi saat persalinan, untuk
mempermudah lewatnya bayi. Pemijatan perineum ini memungkinkan untuk
melahirkan bayi dengan perineum tetap utuh (Mongan, 2007, hlm. 178). Pijat
perineum memiliki berbagai keuntungan yang semuanya bertujuan mengurangi
kejadian trauma di saat melahirkan.
Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan yang semunya bertujuan
mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan. Keuntungannya diantaranya adalah :
- Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses
penyembuhan setelah melahirkan
- Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal Touche)
- Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan regangan perineum di kala
kepala bayi akan keluar.
- Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya perineum di kala melahirkan dengan
meningkatkan elastisitas perineum. Dengan pijatan dapat membantu otot-otot perineum
dan vagina jadi elastis sehingga memperkecil risiko perobekan dan episiotomi.
- Melancarkan aliran darah di daerah perineum dan vagina, serta aliran hormon yang
membantu melemaskan otot-otot dasar panggul sehingga proses persalinan jadi lebih
mudah dan proses pemulihan jaringan serta otot di sekitar jalan lahir lebih cepat.
- Membantu ibu mengontrol diri saat mengejan, karena jalan keluar untuk bayi sudah
disiapkan dengan baik.
- Meningkatkan kedekatan hubungan dengan pasangan, bila Anda melibatkan dia untuk
melakukan pijat perineum ini.
Penelitian yang diterbitkan di American Journal Obstretician and Gynecology
menyimpulkan bahwa pijat perineum selama masa kehamilan dapat melindungi fungsi
perineum paling tidak dalam 3 bulan pasca melahirkan. The Cochrane Review
merekomendasikan bahwa pijat perineum ini harus selalu dijelaskan pada ibu hamil agar
mereka mengetahui keuntungan dari pijat perineum ini. Pijat perineum ini sangat aman dan
tidak berbahaya.
Catatan : Pijat perineum sebaiknya tidak dilakukan bagi ibu hamil dengan infeksi
herpes genital, vaginitis, infeksi jamur, infeksi saluran kemih, atau infeksi menular yang
dapat menyebar dengan kontak langsung dan memperparah penyebaran infeksi.
2.6.3 Teknik Pijat Perinium
Pelaksanaan pijat perineum membutuhkan waktu lebih kurang 5-10 menit setiap
harinya, dimulai pada usia kehamilan 34 minggu sehari sekali, sampai janin lahir. pijat
perineum ini dilakukan dengan menggunakan minyak yang dilakukan oleh wanita nulipara
atau pasangannya. Dalam referensi lain dijelaskan bahwa pemijatan perineum sebaiknya
sudah mulai dilakukan sejak enam minggu sebelum hari-H persalinan. Lakukanlah
pemijatan sebanyak 5-6 kali dalam seminggu secara rutin. Selanjutnya, selama 2 minggu
menjelang persalinan, pemijatan dilakukan setiap hari, dengan jadwal sebagai berikut:
1. Minggu pertama, lakukan selama 3 menit.
2. Minggu kedua, lakukan selama 5 menit.
3. Hentikan pemijatan ketika kantung ketuban mulai pecah dan cairan ketuban mulai
keluar. Atau, pada saat proses persalinan sudah dimulai.
Yang perlu disiapkan untuk masase perineum:
1. Minyak yang hangat seperti minyak gandum yang kaya vitamin E, virgin coconut oil (VCO), atau
pelumas dengan larutan dasar air, misalnya jelly K-Y. Jangan menggunakan baby oil, minyak
larutan mineral, jelly petroleum, hand lotion, dan minyak yang beraroma
2. Jam atau penunjuk waktu untuk menghitung lamanya pemijatan.
3. Beberapa buah bantal untuk pengganjal tubuh ibu
Posisi ibu
Jika ibu melakukan pemijatan sendiri, posisinya adalah berdiri dengan satu kaki diangkat
dan ditaruh di tepi bak mandi atau kursi. Gunakan ibu jari untuk memijat. Jika dipijat pasangan,
posisi ibu sebaiknya setengah berbaring. Sangga punggung, leher, kepala, dan kedua kaki dengan
bantal. Regangkan kaki, kemudian taruh bantal di bawah setiap kaki. Gunakan jari tengah dan
telunjuk atau kedua jari telunjuk pasangan untuk memijat.
Petunjuk umum
1. Pertama kali, gunakan cermin untuk mengidentifikasi daerah perineum
2. Jika anda merasa tegang, silahkan mandi dengan air hangat atau kompres hangat pada perineum
selama 5-10 menit
3. Jika anda memiliki luka bekas episiotomy pada persalinan sebelumnya, maka fokuskan untuk
memijat pada daerah terebut. Jaringan parut bekas luka akibat episiotomy menjadi tidak begitu
elastic sehingga memerlukan perhatian yang ekstra
4. Posisi persalinan sangat mempengaruhi kemungkinan terjadinya robekan pada jalan lahir.
Dengan upright positions (duduk, jongkok, berlutut) atau side-lying position (berbaring) dapat
mengurangi tekanan pada perineum. Namun, posisi terlentang dengan kedua kaki terbuka dan
diangkat ke atas/litotomy membuat rupture (robek) ataupun tindakan episiotomy tidak dapat
dihindarkan lagi
5. Pijat perinium dilakukan pada umur kehamilan > 34 minggu
6. Jika anda melakukan pijatan sendiri, mungkin paling mudah menggunakan ibu jari. Bila yang
melakukan adalah pasangan anda, dapat menggunakan jari-jari telunjuk
7. Dianjurkan untuk melakukan pemijatan ini minimal selama 5-10 menit setap hari dari umur
kehamilan 34 atau 35 minggu kehamilan sampai persalinan dan berhenti pada saat ketuban pecah
atau persalinan dimulai
8. Kontra indikasi : vaginitis, herpes genital, atau masalah vagina yang lain (ebaliknya tunggu
sampai penyakit anda sembuh)
Teknik pijat perineum
Untuk melakukan teknik pijat perineum, yang harus dilakukan pertama kali adalah mencuci
bersih tangan dan memendekkan kuku. Pasien duduk ditempat yang nyaman dengan
meregangkan kaki dalam posisi semisetting birthing (dengan posisi sebelah kaki diangkat).
Selanjutnya identifikasikan daerah perineum dengan mempergunakan cermin. Oleskan lubricant
atau massage-oil atau olium cossar pada jari tangan dan pada daerah perineum. Masukkan jari
tangan kedalam vagina (lebih kurang 3 - 4 cm) dan kesamping secara terus menerus sampai
merasakan rasa slight burn atau rasa panas. Kemudian setiap sisi dinding vagina secara pelan,
pijat bagian bawah dari kanalis vaginalis kearah depan dan belakang. Selama melakukan
pemijatan, tekuk ibu jari kearah dinding sampai kanalis vaginalis, dan secara perlahan lakukan
pemijatan kearah luar seperti proses yang nantinya akan terjadi ketika kepala bayi akan melewati
dinding vagina saat persalinan. Terakhir pasien harus melakukan pemijatan pada seluruh jaringan
perineum ini selama 1 menit. Pemijatan tidak boleh terlalu keras karena akan mengakibatkan
iritasi atau infeksi. Setelah pemijatan selesai, lakukan kompres hangat pada jaringan perineum
selama lebih kurang 10 menit dengan hati-hati, berguna untuk meningkatkan sirkulasi sehingga
meningkatkan relaksasi otot dan terbukti melindungi perineum, kemudian pasien diminta untuk
mencuci tangan. Pijat di area perineum (area antara vagina dan anus) selama masa hamil dapat
membantu dan meningkatkan elastisitas kulit.
Langkah-langkah Teknik yang dapat dilakukan untuk pijat perineum adalah :
1. Cucilah tangan ibu terlebih dahulu dan pastikan kuku ibu tidak panjang. Pijatan ini dapat
dilakukan sendiri atau oleh pasangan (suami)
2. Berbaringlah dalam posisi yang nyaman. Beberapa wanita ada yang berbaring miring dan
menggunakan bantal untuk menyangga kaki mereka. Ada yang menggunakan posisi semi-
litotomi.
3. Ibu dapat menggunakan cermin untuk pertama kali guna mengetahui daerah perineum tersebut
4. Ibu dapat menggunakan minyak zaitun, minyak vitamin E, minyak kelapa, atau sweet almond.
Lakukan pemijatan sebelum mandi pagi dan sore
5. Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari lainnya bila ibu tidak sampai) sekitar 2-3 cm di dalam
vagina. Tekan ke bawah dan kemudian menyamping pada saat yang bersamaan. Perlahan-lahan
coba regangkan daerah tersebut sampai ibu merasakan sensasi seperti terbakar, perih, atau
tersengat.
6. Tahan ibu jari dalam posisi seperti diatas selama 2 menit sampai daerah tersebut menjadi tidak
terlalu berasa dan ibu tidak terlalu merasakan perih lagi
7. Tetap tekan daerah tersebut dengan ibu jari. Perlahan-lahan pijat ke depan dan ke belakang
melewati separuh terbawah dari vagina. Lakukan ini selama 3-4 menit. Ingatlah untuk
menghindari pembukaan saluran kemih, ibu dapat memulai dengan pijatan ringan dan semakin
ditingkatkan tekanannya seiring dengan sensitivitas yang berkurang
8. Ketika ibu sedang memijat, tarik perlahan bagian terbawah dari vagina dengan ibu jari tetap
berada di dalam. Hal ini akan membantu meregangkan kulit dimana kepala bayi saat melahirkan
nanti akan meregangkan perineum itu sendiri
9. Lakukan pijatan perlahan-lahan dan hindari pembukaan dari katup uretra (lubang kencing)
untuk menghindari iritasi atau infeksi
Waktu pemijatan
Sebaliknya, pemijatan dimulai sejak enam minggu sebelum tanggal persalinan. Lakukan
5-6 kali seminggu, kemudian semakin intens menjadi setiap hari pada dua minggu terajhir
menjelang hari H dengan durasi sebagai berikut :
- Minggu pertama 5 menit
- Sisa minggu menjelang persalinan 5-10 menit
- Berhenti pada saat ketuban pecah atau persalinan di mulai.
Istilah dalam pijat perineum.( Perineal Stretching/Massage )
a. External stretching/massage : pijat di bagian luar
b. Lateral stretch : letakkan dua atau tiga jari anda tepat ditengah perineum dan tarik kearah luar,
tegangkan otot dan kulit luar perineum anda.
c. Vertical stretch up: Letakkan dua atau tiga jari anda membentuk formasi V pada perineum
dan tarik kearah atas menuju simfisis pubis, pada sisi-sisi labia anda. Tarik sampai batas rambut
yang ada pada labia anda.
d. Vertical stretch down: letakkan ibu jari and pada garis tengah perineum anda, tarik dan tekan
(saling berlawanan)
Dalam waktu beberapa minggu, ibu akan merasakan daerah perineum menjadi lebih
elastis. Melahirkan dengan perlahan dan terkendali (mengikuti instruksi dokter ketika
mendorong) adalah kunci jaminan perineum utuh dan mengurangi angka kejadian laserasi
(robekan/perlukaan). Bayi harus berada di dalam kondisi baik dan ibu harus mengikuti segala hal
yang diperintahkan oleh dokter/bidan.

BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN TRIMESTER KEDUA
3.1. Pengkajian
Pengkajian meliputi data dasar dan riwayat kesehatan ibu, antara lain meliputi:
Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, dsb.
1. Status pernikahan (pernikahan ke berapa
2. Kunjungan sebelumnya (berapa kali berkunjung, rutin/ tidak, tempat berkunjung tetap/ pindah,
dst.
3. Riwayat kehamilan dan persalinan (kehamilan ke berapa, abortus, pre eklampsia, perdarahan)
- riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH, TT)
- riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
- riwayat alergi makanan dan obat-obatan
- riwayat penyakit dalam keluarga
- riwayat psiko sosial
Selain pengkajian data dasar tersebut diatas, dilakukan pula pengkajian terhadap:
a. Aktivitas / istirahat
- Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12 minggu), kembali pada tingkat
prakehamilan selama setengah kehamilan terakhir
- Denyut nadi dapat meningkat 10 15 dpm
- Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume
- Sinkope
- Varises
- Sedikit oedema ekstremitas bawah/ tangan mungkin ada.
b. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
c. Eliminasi
- Perubahan pada konsistensi/ frekwensi defekasi
d. Peningkatan frekwensi perkemihan
- peningkatan berat jenis urinalisi
- Hemoroid
e. Makanan/ cairan
- Sedikit mual dan muntah
- Nyeri ulu hati
- Penambahan berat badan 11-12 Lb
- Membran mukosa kering: hipertrofi jaringan gusi, mudah berdarah
- Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
- Sedikit edema dependen
- Sedikit glikosuria mungkin ada
f. Nyeri / ketidak nyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, nyeri punggung
g. Pernafasan
- Hidung tersumbat, mukosa lebih merah daripada normal
- Frekwensi pernapasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran/ tinggi uterus,
pernafasan torakal
h. Keamanan
- Suhu 98-99,6 F (36,1-37,6 C)
- Irama jantung janin (IJJ) terdengar dengan fetoskop
- Gerakan janin mulai terasa, quickening (sensasi gerakan janin pada abdomen)
diantara 16 dan 20 minggu
i. Seksualitas
- Penghentian menstruasi
- Perubahan respon/ aktivitas seksual
- Leukorea mungkin ada
- Peningkatan progresif pada ukuran uterus fundus pada umbilikus (20 22 minggu)
- Perubahan payudara, pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas, lunak
bila di palpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan alveolar, hipertrofi
tuberkel montgomery, kemungkinan strie gravidarum, mulai tampak adanya
kolostrum
- Perubahn pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spider nervi
- Tanda- tanda Goodel, Hegar, Chadwick positif
j. Interaksi sosial
- Bingung/ meragukan perubahan peran yang di antisipasi
- Tahap maturasi/ perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stresor
kehamilan
- Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai
disfungsional
3.2.1 Pemeriksaan Diagnostik
- JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis ( misal : sel sabit )
- Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompabilitas
- Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia
- Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen), penyakit hubungan
kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina, lesi, abnormal
- Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis
- Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek tipe 2
- Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit
ginjal )
- PositifTes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik manusia ( HCG )
- Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu
- Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya dilakukan antara 24 dan 28 minggu
pada trimester II dan III )
- Evaluasi selanjutnya: fokus pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan pranatal

3.2 Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan pola nafas sehubungan dengan ketidak efektifan pergeseran difragma karena
pembesaran uterus
2. Gangguan curah jantung sehubungan dengan kebutuhan sirkulasi, perubahan preload
(penurunan aliran balik vena) dan after load (peningkatan tahanan vaskuler perifer), hipertrofi
ventrikel
3. Kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme regulator, retensi
natrium/ air
4. Ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek hormon-
hormon, ketidakseimbangan elektrolit
3.3 Rencana Intervensi Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola pernafasan sehubungan dengan pergeseran diagfragma akibat pembesaran
uterus yang ditandai dengan keluhan sesak nafas, dispnea, perubahan kedalaman pernafasan.
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam , pola nafas pasien efektif
Hasil yang diharapkan :
- Klien akan melaporkan penurunan frekwensi atau beratnya keluhan.
- Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan.
No Intervensi Rasional
1. Kaji status pernafasan Menentukan luas atau beratnya masalah. Meski
kapasitas vital meningkat, fungsi pernafasan
diubah saat kemampuan diafragma untuk
turun pada inspirasi berkurang oleh
pembesaran uterus.

2. Dapatkan riwayat dan pantau masalah Masalah lain dapat terus mengubah pola
medis yang terjadi sebelumnya, misal alergi, pernafasan dan menurunkan oksigenasi
asma , tuberkolusis jaringan ibu atau janin.
3. Kaji kadar Hb dan Ht Tekankan pentingnya masukan vitamin atau
fero sulfat. Peningkatan kadar plasma pada
gestasi minggu ke 24 32 mengecerkan kadar
Hb, mengakibatkan anemia dan menurunkan
kapasitas pembawa oksigen.

4. Beri informasi tentang rasional kesulitan Menurunkan kemungkinan gejala pernafasan


pernafasan dan program latihan yang yang disebabkan oleh kelebihan.
realistis
4. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan Postur yang baik dan makan sedikit membantu
klien untuk mengurangi masalah, misalnya memaksimalkan penurunan diafragmatik,
postur yang baik, hindari merokok, makan meningkatkan ketersedian ruang untuk
sedikit tapi sering. ekspansi paru. Merokok menurunkan persedian
oksigen untuk pertukaran ibu-janin

2. Dekompensasi curah jantung sehubungan dengan peningkatan kebutuhan sirkulasi, perubahan


preload (penurunan aliran balik vena), dan afterload (peningkatan tahanan vascular perifer),
hipertrofi ventrikel.
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam kebutuhan sirkulasi tubuh
terpenuhi
Hasil yang diharapkan :
1. Tetap normotensitif selama perjalanan prenatal
2. Bebas dari edema patologis dan tanda-tanda HAK
3. Mengidentifikasi cara-cara untuk mengontrol dan menurunkan masalah kardiovaskular
No Intervensi Rasional
.
1. Tinjau ulang proses fisiologis dan hipertrofi ventrikel jantung menjamin
perubahan normal dan abnormal, tanda- peningkatan curah jantung, yang memuncak
tanda, dan gejala gejala Selama trimester pada gestasi minggu ke 25 27 untuk
kedua memenuhi oksigen dan nutrien ibu/ janin.
Normalnya, system kardiovaskuler
mengkompensasi peningkatan curah jantung
dengan dilatasi pembuluh darah, yang
menurunkan tahanan curah jantung. Ini
menurunkan pembacaan tekanan sistolik kira-
kira 8 mmHg, tekanan diastolic menurun kira-
kira 12 mmHg. Peningkatan cairan, stress, dan
masalah jantung sebelumnya, dapat
membahaya-kan sistem
2. Perhatikan riwayat yang ada sebelumnya Klien ini menghadapi resiko tertinggi ter-hadap
atau potensial masalah jantung/ ginjal/ masalah jantung selama trimester kedua, bila
diabetik. curah jantung memuncak
Ukur tekanan darah (TD) dan nadi.
3. Laporkan jika peningkatan sistolik lebih Peningkatan TD dapat menunjukkan HAK,
dari 30 mmHg dan diastolic lebih dari 15 khususnya pada klien dengan pe-nyakit
mmHg jantung/ ginjal, DM, atau adanya kehamilan
multiple atau mola hidatidosa
4. Auskultasi bunyi jantung; catat adanya Murmur sistolik sering ringan dan mungkin
murmur diciptakan oleh peningkatan volume,
penurunan viskositas darah, perubahan posisi
jantung, atau torsio pembuluh darah besar.
Namun, murmur dapat menandakan terjadinya
kerusakan

5. Kaji adanya edema pergelangan kaki dan Bedakan antara edema fisiologis dan potensial
varieses kaki, vulva dan rectum berbahaya Edema dependen dari ekstremitas
bawah (edema fisiologis) sering terjadi karena
stasis vena akibat vasodilatasi dari aktifitas
progesterone, herediter, retensi kelebihan
cairan, dan tekanan uterus pada pembuluh
darah pelvis

3. Kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme regulator, retensi natrium/
air
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan 1x24 jam volume cairan pasien normal Hasil yang
diharapkan :
1. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
2. Klien dapat mengidentifikasi tanda/gejala yang memerlukan evaluasi / intervensi medis
3. Bebas dari hipertensi, albuminuria, retensi cairan berlebihan dan edema wajah
No Intervensi Rasional
1. Pantau berat badan secara teratur Mendeteksi penambahan berat badan
berlebihan dan retensi cairan yang tidak
kelihatan, yang potensial patologis. Selama
trimester kedua, total cairan tubuh
(plasma dan SDM) meningkat 1000 ml
karena sebagian kadar estrogen
merangsang kelenjar adrenal untuk
mensekresikan aldosteron yang menahan
natrium dan air. Meski sampai 5 lb (3,6
Kg) cairan dapat ditahan dengan edema
tidak tampak, peningkatan ini dapat
memperberat dekompensasi jantung
2. Tes urin terhadap albumin Deteksi masalah vascular berkenaan
dengan spasme glomerular dari ginjal,
yang menurunkan resorpsi albumin
Berikan informasi tentang diet (mis,
peningkatan protein, tidak menambahkan
garam meja, menghindari makan dan
minum tinggi natrium) Nutrisi adekuat,
khususnya peningkatan HAK. Na
berlebihan dapat memperberat retensi air
(terlalu sedikit Na dapat mengakibatkan
dehidrasi)
3. Anjurkan meninggikan ekstremitas secara Edema fisiologis dari ekstremitas bawah
periodic selama sehari terjadi di penghujung hari adalah normal
tetapi harus dapat diatasi dengan tindakan
sederhana. Bila tidak teratasi pemberi
pelayanan kesehatan harus diberi tau

4. Ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek-efek hormon,


ketidakseimbangan elektrolit yang ditandai oleh ketegangan pada punggung, kram kaki, nyeri
ulu hati
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam ketidaknyamanan pasien
berkurang
Hasil yang diharapkan :
1. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang tepat
2. Ketidaknyamanan dicegah atau diminimalkan
No Intervensi Rasional
1. Kaji ulang adanya perubahan BAB dan hemoroid Penurunan motilitas gastrointestinal,
efek suplemen zat besi dan peningkatan
tekanan/ Penurunan motilitas gastro-
intestinal, efek suplemen zat besi dan
peningkatan tekanan perubahan posisi
dari pembesaran uterus mempengaruhi
fungsi normal
2. Diskusikan masukan diet, latihan, dan Membantu dalam pencegahan/ penata
penggunaan pelunak feces laksanaan konstipasi
3. Tinjau ulang yang dikenakan dengan tepat mis; Menghilangkan tegang pada punggung
sepatu berhak rendah; pakaian longgar dan bawah yang disebabkan oleh
nyaman peningkatan lengkung vertebra
lumbosakral dan pengencangan otot
punggung
4. Perhatikan adanya nyeri ulu hati (pirosis), tinjau Jelaskan fisiologis masalah.
ulang riwayat diet

BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kehamilan Trimester kedua merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16
24 minggu (4 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007). Adaptasi psikologis ibu trimester 2 yaitu ibu
merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon tinggi,ibu sudah bisa menerima
kehamilannya,merasakan gerakan anak,merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan
kekhawatiran dan menuntut perhatian dan cinta. Maslah keperawatan yang mungkin muncul
pada ibu hamil trimester 2 yaitu gangguan pola nafas,gangguan curah jantung,kelebihan
volume cairan dan ketidaknyamanan dalam menopang tubuh.
4.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Jadi diharapkan untuk para pembaca
untuk mengembangkannya lagi sebagai pengembangan ilmu dalam bidang
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.Tahap Perkembangan Kehamilan Trimester Kedua.http://www.Kedokteran
.info/tahap-perkembangan-kehamilan-trimester-kedua.html.Diakses pada tanggal 22
Sepetember 2013 pukul 16.00
Anonim. 2012.Prosedur Klinik Massage perineum.http://princeskalem.blogspot. com/2012 /
01/prosedur-klinik-masase-perineum.html.Diaksespadatanggal 22 Sepetember 2013
pukul 16.00
Brasner,shaeri e.2009.Kehamilan Sehat.ImagePress.Yogyakarta
Hendriani,siti.2013.Makalah Perubahan AdaptasiPsikologi.http://sitihendriani91.blogspot.
com/2013/05/makalah-perubahan-adaptasi-psikologi.html. Diakses pada tanggal 22
Sepetember 2013 pukul 16.00
Sulistywati,anis.2009.Asuhan Keperawatan pada Masakehamilan.SalembaMedika.Jakarta
Nazran.2009.Kehamilan Trimester Kedua.http://nazran.Wordpress.com/2009/04/30/ keha
milan-trimester-2/.Diakses pada tanggal 22 Sepetember 2013 pukul 16.00

Anda mungkin juga menyukai