Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Skripsi , Teknik Elektro, Universitas Gunadarma, Depok-Kelapa dua NPM : 10405800

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN KEBAKARAN OTOMATIS BERBASIS


MIKROKONTROLER AT89S51

Fansuri
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Gunadarma
Depok Kelapa Dua
Email: fansuri_ari@yahoo.com
ABSTRAKSI
Rangkaian sistem Pengaman Kebakaran ini merupakan sebuah alat yang berfungsi
sebagai pengamanan utama dari bencana kebakaran yang bekerja secara otomatis. Tujuannya
adalah agar dapat mencegah dan menghentikan bencana kebakaran. Alat ini terdiri dari beberapa
blok rangkaian, diantaranya yaitu blok power supply dengan keluaran tegangan 12V, 5V dan -
5V, blok sensor dengan menggunakan sensor asap dan sensor suhu, blok penyelaras sinyal
dengan menggunakan IC LM339 sebagai komparator, blok kontrol dengan menggunakan
mikrokontroler AT89S51, blok output dengan menggunakan relay, buzzer, pompa air, telpon
selular, dan blok penampil suhu dengan menggunakan ICL7107
Pada saat kebakaran terjadi maka secara otomatis output pada buzzer, pompa air dan
telpon selular akan menyala apabila salah satu sensor aktif maupun pada saat kedua sensor aktif.
Dan setelah sensor tersebut tidak aktif maka secara otomatis semua outputnya akan berhenti
bekerja yang menandakan bahwa kebakaran sudah dapat teratasi.
Kata Kunci : Sensor Asap, Sensor Suhu, Mikrokontroler AT89S51, ICL7107, Buzzer, Pompa Air,
Telpon Selular.

PENDAHULUAN bangun sistem pengaman kebakaran.


Kebakaran merupakan suatu kelalaian atau
Semakin berkembangnya zaman, kesalahan yang di akibatkan oleh manusia,
kemajuan teknologi semakin berkembang yang di sebabkan oleh beberapa faktor
pesat pula. Berkembang nya kemajuan kesalahan misalnya:
teknologi sekarang semakin memberikan
kemudahan bagi kita untuk melakukan 1.akibat abu rokok
sesuatu aktifitas tertentu. Salah satu
kemajuan teknologi yang berkembang 2.akibat gas elpiji
sangat pesat pada zaman sekarang ini adalah
3.akibat short pada rangkaian listrik
pada bidang elektronika dan salah satu nya
yang menimbulkan bunga api dan
berupa rancang bangun system pengaman.
merambat ke bahan lain nya.
Berlatar belakang pada marak nya
4.dan sebagainya.
suatu kejadaian kebakaran pada daerah
padat penduduk terutama di perkantoran Semua hal diatas merupakan faktor utama
maupun perumahan pada saat ini , maka yang mengakibatkan kejadian kebakaran dan
didapat ide untuk membuat suatu rancang
Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 1
Jurnal Skripsi , Teknik Elektro, Universitas Gunadarma, Depok-Kelapa dua NPM : 10405800

bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. berkaitan dengan perancangan dan
Maka untuk mencegah kebakaran dan semua pembuatan alat.
kerugian yang diakibatkan penulis mendapat
ide untuk membuat rancang bangun sistem b. Perancangan dan Analisa Alat
pengaman kebakaran otomatis berbasis
Penulis menjelaskan tahapan yang
mikrokontroler AT89S51 .
berkaitan dengan perancangan alat, sebagai
TINJAUN PUSTAKA berikut :

Sensor asap dan sensor suhu merupakan 1. Mengumpulkan bahan-bahan yang akan
sensor yang dapat mengindra cirri-ciri utama dipergunakan untuk perancangan alat.
suatu kebakaran dimana pada kebakaran 2. Melakukan perancangan alat sistem
menimbulkan asap yang tebal dan suhu yang pengaman kebakaran otomatis berbasis
meningkat panas. Untuk kontrol saya mikrokontroler AT89S51.
menggunakan mikrokontroler karena 3. Membuat perancangan sensor asap dan
mikrokontroler merupakan terobosan sensor suhu.
teknologi mikroprosesor dan micro
4. Membuat prencangan output untuk
computer. Sebagai teknologi yang telah
alarm/buzzer.
banyak digunakan, yaitu semikonduktor
dengan kandungan transisitor yang lebih 5. Membuat perancangan output untuk
banyak namun hanya membutuhkan ruang pompa air/penyemprot air.
yang kecil serta harga yang terjangkau dan
mudah untuk memperoleh nya. Apalagi 6. Membuat perancangan output untuk
mikrokontroler AT89S51 yang saya pakai media selular.
ini mudah pengisian programnya
menggunakan bahasa assembler yang telah 7. Melakukan kegiatan-kegiatan atau
saya dapatkan pelajaran bahasa assembler percobaan di laboratorium yang dapat
pada perkuliahan yang lalu. Adapun output menunjang perencanaan alat.
yang dikontrol oleh mikrokontroler yaitu
alarm (buzzer) sebagai peringatan utama PEMBAHASAN DAN HASIL
kepada setiap orang kalau ada bahaya PENGUJIAN
kebakaran , alat pompa air yang berfungsi
pengamanan utama untuk memadamkan api, Rangkaian Sensor
dan media selular sebagai pengaman Dalam pembuatan alat sistem pengaman
pemberitahuan jarak jauh. kebakaran otomatis ini , sensor yang di
gunakan ada dua sensor, yaitu sensor suhu
METODE PENELITIAN dan sensor asap, pengambilan data
Metode penulisan yang digunakan pengamatan diambil pada setiap sensor:
oleh penulis dari pembuatan sampai
penyelesaian tugas akhir terdiri dari dua Sensor asap
metode yaitu : Pengambilan data sensor dilakukan
a. Studi Pustaka dengan melihat keadaan udara disekitar
Mencari dan mengumpulkan data ruangan, dengan melihat dua keadaan yaitu
dari buku, internet serta literatur yang pada saat udara bersih atau belum tercemari

Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 2
Jurnal Skripsi , Teknik Elektro, Universitas Gunadarma, Depok-Kelapa dua NPM : 10405800

asap dan yang kedua pada saat terdapat asap Gambar 1. Titik Pengambilan Data
di udara bebas. Gambar titik pengambilan Tegangan (V) sensor asap
data pada sensor asap dilihata pada gambar
1, dan hasil uji coba data pengamatan sensor Hambatan pada potensiometer di atur
asap (AF30) terdapat pada tabel 1. sebesar 11,5Kohm sehingga pada data
pengamatan tegangan pada potensiometer
(titik A) menjadi 3,5 V. Dari data
pengamatan pada titik B didapatkan
tegangan mulai saat udara bersih dari 1,51 V
sampai dengan 4,54 V (saat asap terdeteksi)
secara berurutan, maka untuk pengukuran
diambil selisih 5 setiap data.

Vc Vout
Rumus : RS = x10 K
Vout

Tabel 1. Hasil Uji Pengamatan Data Pada Sensor Asap

V potensiometer / V out sensor/ Resistansi sensor V out komparator Indikator


V inverting (B) / Rgas led
V non-inverting (A) (C)

3,5 V 1,51 V 23,11 Kohm 4,99 V Mati

3,5 V 2,1 V 13,81 Kohm 4,99 V Mati

3,5 V 2,51 V 9,92 Kohm 4,99 V Mati

3,5 V 3,1 V 6,12 Kohm 4,99 V Mati

3,5 V 3,55 V 4,08 Kohm 0,041 V Nyala

3,5 V 4,1 V 2,19 Kohm 0,041 V Nyala

3,5 V 4,51 V 1,09 Kohm 0,041 V Nyala

Dari data pengamatan yang didapat deteksi maka resistansi gas semakin besar. V
diatas dapat di cocokan dari teori yang ada potensiometer di set sebesar 3,5 V dengan
bahwa ketika sensor mengindra semakin hambatan sebesar 11,5 K ohm , sebagai
banyak nya asap maka resistansi gas penentu seberapa batas kadar asap minimum
semakin turun dan begitu sebaliknya, yaitu yang layak untuk mengisyaratkan adanya
semakin berkurangnya kadar asap yang di bahaya kebakaran pada sensor asap.

Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 3
Jurnal Skripsi , Teknik Elektro, Universitas Gunadarma, Depok-Kelapa dua NPM : 10405800

Pada saat tegangan pada A lebih pengamatan sensor suhu (LM35) terdapat
besar dari tegangan pada B, komparator pada tabel 2.
mengidentifikasi pada kaki non-inverting
lebih besar dari pada tegangan kaki inverting
maka kedua tegangan tersebut akan
dibandingkan dan tegangan keluaran dari
komparator akan mengeluarkan kondisi high
yaitu sebesar 4.99 V high. Sedangkan pada
saat tegangan pada B lebih besar dari
tegangan pada A, komparator
mengidentifikasi pada kaki inverting lebih
besar dari pada tegangan kaki non-inverting
maka kedua tegangan tersebut akan
dibandingkan dan tegangan keluaran dari
komparator akan mengeluarkan kondisi low Gambar 2. Titik Pengambilan Data
yaitu sebesar 0,041 V low Tegangan (V) sensor suhu

Sensor suhu Hambatan pada potensiometer di atur


sebesar 14,8Kohm sehingga pada data
Pengambilan data sensor suhu ini pengamatan tegangan pada potensiometer
dilakukan dengan cara memanaskan suhu di (titik A) menjadi 0,55 V. Dari data
sekitar sensor, pengujian sensor ini pengamatan pada titik B didapatkan
dilakukan untuk megetahui seberapa besar tegangan mulai dari 0,296 V sampai dengan
suhu di sekitar ruangan khususnya ketika 1,315 V (saat suhu mulai panas maksimum)
terjadi kebakaran. Sehingga tegangan pada secara berurutan, maka untuk pengukuran
sensor suhu ini akan di bandingkan dengan diambil selisih 5 setiap data.
tegangan potensiometer yang diatur sebagai
penentu seberapa batas suhu minimum yang Rumus :
layak untuk mengisyaratkan adanya bahaya 0 Vout (mV )
C=
kebakaran pada sensor suhu. . Gambar titik 10,0mV / 0 C
pengambilan data pada sensor suhu dilihat
pada gambar 2, dan hasil uji coba data

Tabel 2. Hasil Uji Pengamatan Data Pada Sensor Suhu

V potensiometer / V out sensor/ Suhu (0C) V out komparator Indikator


V inverting led
V no-ninverting (A) (B) (C)

0,55 V 0,296 V 29,6 0C 4,96 V Mati

0,55 V 0,352 V 35,2 0C 4,96 V Mati

Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 4
Jurnal Skripsi , Teknik Elektro, Universitas Gunadarma, Depok-Kelapa dua NPM : 10405800

0,55 V 0,412 V 41,2 0C 4,96 V Mati

0,55 V 0,461 V 46,1 0C 4,96 V Mati

0,55 V 0,510 V 51,0 0C 4,96 V Mati

0,55 V 0,554 V 55,4 0C 0,034 V Nyala

0,55 V 0,624 V 62,4 0C 0,034 V Nyala

0,55 V 0,663 V 66,3 0C 0,034 V Nyala

0,55 V 0,701 V 70,1 0C 0,034 V Nyala

Semakin panas suhu yang di deteksi data di lakukan dengan cara melihat
pada sensor maka tegangan pada V pengaruh tegangan input (di P0.0, P.1)
inverting semakin besar pula, Pada saat terhadap tegangan output (P2.0 , P2.1 ,
tegangan pada A lebih besar dari tegangan P2.2).
pada B, komparator mengidentifikasi pada
kaki non-inverting lebih besar dari pada Tabel 3. Hasil Uji Pengamatan Pengaruh
tegangan kaki inverting maka kedua Input Terhadap Output Pada Mikrokontroler
tegangan tersebut akan dibandingkan dan
Input Output
tegangan keluaran dari komparator akan
mengeluarkan kondisi high yaitu sebesar
4.96 V high. Sedangkan pada Pada saat P0.0 P0.1 P2.0 P2.1 P2.2
tegangan pada B lebih besar dari tegangan
pada A, komparator mengidentifikasi pada
kaki inverting lebih besar dari pada tegangan
4,96V 4,99V 0V 0V 0V
kaki non-inverting maka kedua tegangan
tersebut akan dibandingkan dan tegangan
keluaran dari komparator akan
mengeluarkan kondisi low yaitu sebesar 0,034V 4,99 V 4,91 V 4,91 V 4,91 V
0,034 V low.
Rangkaian Kontrol (Mikrokontroler)
4,96 V 0, 041 V 4,91 V 4,91 V 4,91 V
Rangkaian mikrokontroller ini berfungsi
sebagai pengaturan kerja alat agar dapat
bekerja secara sistematis,dengan program 0,034 V 0,041 V 4,91 V 4,91 V 4,91 V
yang telah di input kedalam mikrokontroler
AT89S51 ini sehingga output keluaran akan
bekerja sesuai dengan program assambler
tersebut. Pada rangkaian
mikrokontroler/control ini, pengambilan

Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 5
Jurnal Skripsi , Teknik Elektro, Universitas Gunadarma, Depok-Kelapa dua NPM : 10405800

Dari data pengamatan yang di dapat maka Vbb Vbe


dapat di analisa bahwa rangkaian control Ib =
Rb
sudah bekerja sesuai dengan program yang
di input kedalam mikrokontroler , di mana 5V 0.7V
Ib =
semua aplikasi menggunakan port port ini 10 K
adalah aktif low atau logika (0 V) sehingga
komponen yang terhubung pada port Ib = 0,43 mA
disesuaikan fungsi masukkan maupun
keluarannya. Data Pengukuran:

Rangkaian Output 4.91V 0.7V


Ib =
10 K
Rangkaian output ini baik buzzer,
pompa air maupun media selular diaktifkan Ib = 0,421 mA
dengan menggunakan relay. Untuk
megaktifkan relay maka diperlukan Persentase Kesalahan Output
transistor yang berfungsi sebagai saklar dan 5V 4,91V
Mikrokontroler = x100% = 1,8%
untuk membuat transistor aktif diperlukan 5V
tegangan keluaran dari mikrokontroller
sebesar 5 V (high) sehingga transistor Persentase Kesalahan Ib =
menjadi saturasi. Dengan kondisi transistor 0,43mA 0,421mA
menjadi saturasi maka relay akan aktif. x100% = 2,09%
0,43mA
Data Perhitungan:
Ketika kondisi input pada transistor adalah
high, maka

Tabel 4. Pengaruh Tegangan Output Mikrokontroler Terhadap Transistor

Output Mikrokontroler Arus Basis Keadaan transisitor

P2.0 P2.1 P2.2 Ib Ib Ib Ib Min B PA TS

B PA TS

0V 0V 0V 0,03mA 0,03mA 0,03mA 0,1mA cut off cut off cut off

4,91 V 4,91 V 4,91 V 0,421mA 0,421mA 0,421mA 0,1mA saturasi saturasi saturasi

Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 6
Jurnal Skripsi , Teknik Elektro, Universitas Gunadarma, Depok-Kelapa dua NPM : 10405800

4,91 V 4,91 V 4,91 V 0,421mA 0,421mA 0,421mA 0,1mA saturasi saturasi saturasi

4,91 V 4,91 V 4,91 V 0,421mA 0,421mA 0,421mA 0,1mA saturasi saturasi saturasi

Tabel 5. Pengaruh Keadaan Transistor Terhadap Keadaan Output


Keadaan transisitor Keadaan output

B PA TS Buzzer Pompa Air Telepon

Selular

cut off cut off cut off Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif

saturasi saturasi saturasi Aktif Aktif Aktif

saturasi saturasi saturasi Aktif Aktif Aktif

saturasi saturasi saturasi Aktif Aktif Aktif

Keterangan : B = buzzer
PA = Pompa Air
TS = Telepon Selular

KESIMPULAN DAN SARAN Rancang bangun sistem pengaman


kebakaran ini berfungsi sebagai pengaman
Kesimpulan utama kebakaran yang bekerja secara
otomatis , dan alat ini sudah dapat terealisasi
Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 7
Jurnal Skripsi , Teknik Elektro, Universitas Gunadarma, Depok-Kelapa dua NPM : 10405800

pada setiap kondisi dengan baik. elektronika-pdf.html , Agustus


Menggunakan sensor suhu ICLM35 dan 2009.
sensor asap AF30 sebagai sensor yang dapat
mendeteksi kebakaran, dimana apabila suhu [2] Malvino, Albert Paul Ph.D, Prinsip-
ruangan menunjukan diatas 550C dan prinsip Elektronika, Erlangga,
ruangan dipenuhi dengan asap tebal maka Jakarta, Agustus 1981.
kedua sensor tersebut akan menunjukan
[3] Tim Asisten Laboratorium
indikator terjadinya kebakaran. Pengendali
Elektronika, Tutorial Praktikum
alat ini menggunakan mikrokontroller
Analog, Universitas Gunadarma,
AT89S51 yang telah diprogram sehingga
Depok, 2006.
dapat mengendalikan alat pengaman
kebakaran ini secara otomatis mulai dari [4] Anonim. Sensor Suhu, URL:
masukkan sensor yang mendeteksi adanya http://www.pdf-search-
kebakaran sampai keluaran yang akan egine.com/sensor suhu-pdf.html
mengaktifkan output yang berfungsi untuk , Agustus 2008.
pengaman kebakaran. [5] IC Datasheats, URL :
http://www.alldatasheats.com,
Output pengaman kebakaran ini
Juli 2009.
tidak hanya terdiri dari satu melainkan
terdiri dari 3 output, yaitu buzzer sebagai [6] Anonim. AF30 Sebagai Sensor asap,
pemberitahuan tanda adanya kebakaran, URL:
pompa air untuk memadamkan api, dan http://elektronika.blogspot.com/
telephon selular sebagai pemberitahuan 2008/ 11/af30-sebagai-sensor
jarak jauh. Pada kontrol alat sistem asap.html, November 2008
pengaman kebakaran ini dibuat program [7] Tim Asisten Laboratorium Menengah
dengan keadaan Buzzer, pompa air dan Elektronika dan Komputer,
telpon selular sebagai output akan menyala Tutorial Praktikum
apabila salah satu sensor aktif maupun Mikroprosesor, Universitas
apabila kedua sensor aktif. Gunadarma, Depok, 2008.
Saran [8] Tim Asisten Laboratorium
Untuk pengembangan alat ini dapat Elektronika, Tutorial Praktikum
dibuat dengan penambahan sensor lainnya, Instalasi Listrik, Universitas
seperti sensor gas yang dapat mendeteksi Gunadarma, Depok, 2007.
kebocoran gas sehingga salah satu faktor
yang dapat menimbulkan kebakaran ini [9] Anonim. 303 Rangkaian Elektronika,
dapat di cegah. Dan untuk pengembangan edisi keempat, PT Elex Media
sensor lainya, maka dapat juga ditambahkan Komputindo, Jakarta, 1996.
sensor api. [10] Tim Asisten Laboratorium
Elektronika, Tutorial Praktikum
DAFTAR PUSTAKA Elektronika Dasar, Universitas
[1] Anonim. Komponen Elektronika, Gunadarma, Depok, 2007.
URL: http://www.pdf-
[11] Widodo,Budiharto , Perancangan
search.com/komponen-
Sistem dan Aplikasi
Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 8
Jurnal Skripsi , Teknik Elektro, Universitas Gunadarma, Depok-Kelapa dua NPM : 10405800

Mikrokontroler, Elex Media


Komputindo, Jakarta, 2005.

Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 9

Anda mungkin juga menyukai