Anda di halaman 1dari 3

NAMA : GALIH DEWI ANDINI

NPM : 230110164023

MATA KULIAH : OSEANOGRAFI

FAKULTAS : PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PRODI : PERIKANAN

TANGGAL : 16 MEI 2017

BAGIAN 4

GELOMBANG LAUT

Salah satu fenomena yang penting untuk dipelajari adalah gelombang laut.
Gelombang merupakan mekanisme naik turunnya permukaan air secara tegak lurus yang
terjadi dalam waktu sesaat hingga mencapai keseimbangan. Gelombang hampir terjadi di
setiap permukaan laut dan kolom air dimanapun baik dalam bentuk gelombang panjang
(dalam bentuk arus). Gelombang ini dapat dibangkitkan oleh faktor luar dan internal. Faktor
luar seperti angin dan gaya gravitasi bulan dan matahari, sedangkan dari faktor internal
berasal dari gempa bumi (tsunami) dan perbedaan densitas. Selain itu dari hasil aktivitas
manusia dan rekayasa teknik dapat mengakibatkan gelombang seperti perubahan struktur
pantai dan gerakan kapal. Beberapa peneliti menyatakan bahwa gelombang adalah akibat
gangguan terhadap kolom air dan sebagian lagi menyatakan bahwa gelombang dapat
terjadi secara teratur jika diakibatkan oleh gejala pasang-surut.

Jika memperhatikan permukaan laut dalam waktu 1-5 menit, gelombang yang diamati
pasti mempunyai profil puncak dan lembah. Ketinggian puncak dan lembah akan selalu
berfluktuasi. Superposisi dan gelombang ini mengakibatkan laut menjadi tidak tenang
terutama dibagian permukaan. Pengetahuan tentang gelombang banyak digunakan untuk
navigasi, pelayaran, bangunan pantai, dan kini dikaji untuk menghasilkan energi untuk
pemenuhan kebutuhan listrik.

4.1 Karakteristik gelombang


Gelombang tidak berjalan linear dan merupakan superposisi dari banyak gelombang.
Hal inilah yang kita lihat sehari-hari dimana kecepatan, tinggi, bentuk dan perubahannya
tidak teratur. Akibat bentuknya yang tidak teratur, maka pendekatan gelombang dengan
melihat keadaan gelombang pada kondisi sederhana. Secara teori, gelombang sederhana
dapat diartikan sebagai berikut:
1. Bentuk gelombang adalah sinusoidal,
2. Amplitudo gelombang sangat kecil jika dibandingkan dengan panjang gelombang
dan kedalaman air,
3. Viskositas dan tegangan permukaan dapat diabaikan,
4. Gaya coriolis dan vortisitas yang keduanya bergantung pada rotasi bumi dapat
diabaikan dalam skala lokal,
5. Kedalaman air seragam dan dasar air tidak ada perbedaan densitas yang besar,
6. Gelombang dapat didefleksi oleh daratan atau penghalang yang lain.
Gelombang berbentuk sinusoid dan jika digambarkan hampir sama dengan grafik
pasang surut. Ini adalah beberapa istilah yang sering digunkan dalam pembelajaran
gelombang antara lain :

1. Tinggi gelombang/ wave height (H): jarak vertikal antara puncak dan lembah
gelombang,
2. Panjang gelombang/ wave lenght (L): jarak mendatar antara 2 puncak gelombang
yang berurutan atau jarak mendatar antara 2 lembah,
3. Periode gelombang/ period (P): waktu yang diperlukan oleh dua puncak atau 2
lembah gelombang untuk melalui satu titik,
4. Frekuensi (f): jumlah puncak atau jumlah lembah yang melewati suatu titik tetap tiap
detik.
5. Stepness: pembagian antara tinggi gelombang dengan pajang gelombang (H/L)

Terdapat hubunangan matematik anatara karakteristik panjang gelombang (L), perioda


(T) dan tinggi gelombang (H) terhadap kecepatan gelombang dan energi gelombang
dilaut dalam. Pertama, kecepatan gelombang (c). Kecepatan gelombang ditentukan dari
waktu yang diberikan untuk panjang gelombang yang melewati titik tertentu, yaitu : C =
L/T. Dua, istilah yang ditemukan dalam literatur oseanografi adalah bilangan gelombang
(k) dimana k = 2n/T (Susanna dan Suprangat 2005). Gelombang tidak akan sama disetiap
tempat dan juga kondisi vertikal akan berubah. Pengaruh dari kolom air dan dasar
perairan akan sangat mempengaruhi bentuk orbitalnya. Gelombang pada perairan yang
lebih dalam hampir sama namun diperairan yang dangkal akan lebih menyerupai bentuk
elips.

Bantuk orbital yang merupakan perpindahan partikel air mempunyai sistem orbit atau
orbital wave. Gelombang yang terjadi di laut tidak sama dengan penjalaran massa air (
arus laut). Pada penjalaran massa air, ada partikel air yang dipindahkan baik secara
horizontal ataupun vertikal. Namun pada gelombang partikel tidak berpindah atau
berpindah sangat singkat antara 2 puncak, namun yang terjadi adalah perpindahan energi.
Energi yang dihasilkan dalam dua bentuk yakni :

1. Energi kinetik, bahwa gerak orbital gelombang inheren dengan bentukan energi,
2. Energi potensial, bahwa energi merupakan hasil dari perpindahan materi untuk
mencapai titik keseimbangan.

Adapun total energi yang dihasilkan pada satu wilayah dapat dirumuskan sebagai
berikut:
E=
Keterangan : (gH2)
E = energi (J m-2)
= densitas air laut
g = gaya gravitasi yang diasumsikan 9,8 ms-2
H = tinggi gelombang
Gelombang dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi manusia. Dampak
negatif nya, bahwa gelombang ini dapat merusak lingkungan pesisir terutama bangunan-
bangunan pantai. Contohnya dalah Tsunami. Patahan lempeng bumi mengakibatkan tidal
wave yang merusak infrastruktur pesisir dan manusia.
Manfaat penting gelombang :
1. Pertukaran gas-gas dari atmosfer dan laut.
2. Hempasan gelombang membentuk struktur pantai.
3. Gelombang laut adalah gerakan orbital dengan gerakannya naik dan turun. Dalam
skala besar, orbital akan semakin jauh dari permukaan dimana hal ini mempengaruhi
sebaran dan gerak plankton serta larva ikan untuk naik ke permukaan untuk
melakukan fotosintesis dan mengharapkan lingkungna yang sesuai. Hal ini
dikarenakan beberapa organisme seperti plankton adalah bergerak dengan pasif.

Gelombang laut dapat berfluktuasi dari beberapa cm hingga beberapa puluh meter.
Ada beberapa hal yang mengakibatkan kuatnya gelombang disuatu perairan :

1. Kekuatan angin. Hal ini didasarkan seberapa kuat angin berhembus dan mengalami
interaksi dengan permukaan perairan. Demikian juga halnya dengan lamanya angin
bertiup diatasnya.
2. Jarak tanpa hambatan. Hal ini berpengaruh pada kondisi momentum dari akibat
hembusan angin terhadap keadaan gelombang. Kekuatan gelombang berbanding lurus
dengan ketiadaan penghalang.
3. Bathimetri perairan.
4. Lapisan kolom air. Semakin berbeda densitasnya, kemungkinan gelombang semakin
besar.

Pada perairan homogen (laut dengan kedalaman lebih dari 100 meter), orbital
gelombang menyerupai lingkaran dimana semakin kebawah lingkaran tersebut akan
semakin kecil. Hal ini diakibatkan oleh pengaruh angin yang semakin hilang secara
vertikal. Bentuk gelombang akan berubah dan akhirnya pecah begitu sampai di pantai.
Hal ini disebabkan karena gerakan melingkar dan partikel-partikel yang terdapat paling
bawah gelombang dipengaruhi oleh gesekan dari dasar laut yang dangkal. Gelombang
akan mengalami perubahan arah dan bentuk akibat variasi kedalam dasar laut karena
kecepatan rambat gelombang tergantung kedalaman dasar laut. Ada dua peristiwa yang
mungkin terjadi yakni refraksi dan difraksi :

1. Refraksi adalah peristiwa berubahnya arah perambatan dan tinggi gelombang.


2. Difraksi dimana gelombang yang merambat tersebut terhalangi oleh satu bangunan
pantai maka akan terjadi penyebaran energi gelombang ke arah samping dari arah
perambatan gelombang.

Anda mungkin juga menyukai