NPM : 230110164023
PRODI : PERIKANAN
BAGIAN 4
GELOMBANG LAUT
Salah satu fenomena yang penting untuk dipelajari adalah gelombang laut.
Gelombang merupakan mekanisme naik turunnya permukaan air secara tegak lurus yang
terjadi dalam waktu sesaat hingga mencapai keseimbangan. Gelombang hampir terjadi di
setiap permukaan laut dan kolom air dimanapun baik dalam bentuk gelombang panjang
(dalam bentuk arus). Gelombang ini dapat dibangkitkan oleh faktor luar dan internal. Faktor
luar seperti angin dan gaya gravitasi bulan dan matahari, sedangkan dari faktor internal
berasal dari gempa bumi (tsunami) dan perbedaan densitas. Selain itu dari hasil aktivitas
manusia dan rekayasa teknik dapat mengakibatkan gelombang seperti perubahan struktur
pantai dan gerakan kapal. Beberapa peneliti menyatakan bahwa gelombang adalah akibat
gangguan terhadap kolom air dan sebagian lagi menyatakan bahwa gelombang dapat
terjadi secara teratur jika diakibatkan oleh gejala pasang-surut.
Jika memperhatikan permukaan laut dalam waktu 1-5 menit, gelombang yang diamati
pasti mempunyai profil puncak dan lembah. Ketinggian puncak dan lembah akan selalu
berfluktuasi. Superposisi dan gelombang ini mengakibatkan laut menjadi tidak tenang
terutama dibagian permukaan. Pengetahuan tentang gelombang banyak digunakan untuk
navigasi, pelayaran, bangunan pantai, dan kini dikaji untuk menghasilkan energi untuk
pemenuhan kebutuhan listrik.
1. Tinggi gelombang/ wave height (H): jarak vertikal antara puncak dan lembah
gelombang,
2. Panjang gelombang/ wave lenght (L): jarak mendatar antara 2 puncak gelombang
yang berurutan atau jarak mendatar antara 2 lembah,
3. Periode gelombang/ period (P): waktu yang diperlukan oleh dua puncak atau 2
lembah gelombang untuk melalui satu titik,
4. Frekuensi (f): jumlah puncak atau jumlah lembah yang melewati suatu titik tetap tiap
detik.
5. Stepness: pembagian antara tinggi gelombang dengan pajang gelombang (H/L)
Bantuk orbital yang merupakan perpindahan partikel air mempunyai sistem orbit atau
orbital wave. Gelombang yang terjadi di laut tidak sama dengan penjalaran massa air (
arus laut). Pada penjalaran massa air, ada partikel air yang dipindahkan baik secara
horizontal ataupun vertikal. Namun pada gelombang partikel tidak berpindah atau
berpindah sangat singkat antara 2 puncak, namun yang terjadi adalah perpindahan energi.
Energi yang dihasilkan dalam dua bentuk yakni :
1. Energi kinetik, bahwa gerak orbital gelombang inheren dengan bentukan energi,
2. Energi potensial, bahwa energi merupakan hasil dari perpindahan materi untuk
mencapai titik keseimbangan.
Adapun total energi yang dihasilkan pada satu wilayah dapat dirumuskan sebagai
berikut:
E=
Keterangan : (gH2)
E = energi (J m-2)
= densitas air laut
g = gaya gravitasi yang diasumsikan 9,8 ms-2
H = tinggi gelombang
Gelombang dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi manusia. Dampak
negatif nya, bahwa gelombang ini dapat merusak lingkungan pesisir terutama bangunan-
bangunan pantai. Contohnya dalah Tsunami. Patahan lempeng bumi mengakibatkan tidal
wave yang merusak infrastruktur pesisir dan manusia.
Manfaat penting gelombang :
1. Pertukaran gas-gas dari atmosfer dan laut.
2. Hempasan gelombang membentuk struktur pantai.
3. Gelombang laut adalah gerakan orbital dengan gerakannya naik dan turun. Dalam
skala besar, orbital akan semakin jauh dari permukaan dimana hal ini mempengaruhi
sebaran dan gerak plankton serta larva ikan untuk naik ke permukaan untuk
melakukan fotosintesis dan mengharapkan lingkungna yang sesuai. Hal ini
dikarenakan beberapa organisme seperti plankton adalah bergerak dengan pasif.
Gelombang laut dapat berfluktuasi dari beberapa cm hingga beberapa puluh meter.
Ada beberapa hal yang mengakibatkan kuatnya gelombang disuatu perairan :
1. Kekuatan angin. Hal ini didasarkan seberapa kuat angin berhembus dan mengalami
interaksi dengan permukaan perairan. Demikian juga halnya dengan lamanya angin
bertiup diatasnya.
2. Jarak tanpa hambatan. Hal ini berpengaruh pada kondisi momentum dari akibat
hembusan angin terhadap keadaan gelombang. Kekuatan gelombang berbanding lurus
dengan ketiadaan penghalang.
3. Bathimetri perairan.
4. Lapisan kolom air. Semakin berbeda densitasnya, kemungkinan gelombang semakin
besar.
Pada perairan homogen (laut dengan kedalaman lebih dari 100 meter), orbital
gelombang menyerupai lingkaran dimana semakin kebawah lingkaran tersebut akan
semakin kecil. Hal ini diakibatkan oleh pengaruh angin yang semakin hilang secara
vertikal. Bentuk gelombang akan berubah dan akhirnya pecah begitu sampai di pantai.
Hal ini disebabkan karena gerakan melingkar dan partikel-partikel yang terdapat paling
bawah gelombang dipengaruhi oleh gesekan dari dasar laut yang dangkal. Gelombang
akan mengalami perubahan arah dan bentuk akibat variasi kedalam dasar laut karena
kecepatan rambat gelombang tergantung kedalaman dasar laut. Ada dua peristiwa yang
mungkin terjadi yakni refraksi dan difraksi :