Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekarang banyak jajanan tradisional yang ditinggalkan karena dianggap tidak
sehat. Banyak orangtua yang khawatir dengan jajanan tradisional yang dijual di
pasaran. Mereka khawatir jajanan tradisional yang dibeli mengandung zat-zat yang
tidak baik bagi kesehatan. Terkadang ada penjual yang tidak bertanggung jawab,
mereka menambahkan zat-zat kimia ke dalam makanan yang mereka jual untuk
menarik dan menguatkan rasa jajan trdisional tersebut.
Kemajuan teknologi juga berpengaruh terhadap makanan tradisional. Makanan
kemasan dari pabrik dianggap lebih sehat dan praktis sehingga membuat jajanan
tradisional tersingkir. Padahal di dalam makanan kemasan tersebut mengandung
banyak bahan kimia seperti pengawet, MSG/ penguat rasa, dan pewarna sintesis.
Selain itu, jajanan tradisional dianggap kurang menarik dan ketinggalan zaman.
Masyarakat lebih memilih makanan barat yang dianggap modern seperti sus dan
cup cake. Hal itu mengakibatkan peluang pasar jajanan tradisional mulai berkurang.
Oleh karena itu, kami ingin membuat jajanan tradisional yang menarik, sehat,
dan aman dengan harga yang murah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat jajanan tradisional puding ganyong yang menarik,
sehat, dan enak?
2. Apa saja keunggulan jajanan tradisional puding ganyong yang terbuat dari
bahan alami?

C. Tujuan Penulisan
Karya ilmiah ini memiliki beberapa tujuan. Di antaranya sebagai berikut:
1. Dapat membuat jajanan tradisional puding ganyong menjadi menarik, sehat
dan enak.
2. Mengetahui keunggulan jajanan tradisional puding ganyong yang terbuat dari
bahan alami.
D. Manfaat Penulisan

1
a. Penjual dapat membuat jajanan tradisional puding ganyong lebih sehat dan
bergizi.
b. Peluang pasar jajanan tradisional lebih meningkat.
c. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan jajanan tradisional yang dibeli.
d. Membuat jajanan tradisional lebih bervariasi.
e. Mengetahui bahwa jajanan tradisional lebih sehat.
f.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Ganyong
Ganyong (Canna edulis) merupakan sumber tepung, biasanya lebih dikenal
sebagai Arrowrott. Selain disebut ganyong, tanaman ini memiliki beberapa nama
daerah yaitu ubi pikul (Sumatra Utara), ganyong (Sunda), senitra (Jawa), banyur
(Madura).Gayong (Canna edulis Kerr) yang termasuk ke dalam family Cannaceae
merupakan salah satu tanaman yang dapat tumbuh hampir di berbagai tempat.
Gayong adalah sejenis umbi-umbian yang dapat dimakan setelah direbus. Apabila
dijadikan tepung atau pati dapat dipakai sebagai campuran berbagaimakanan yang
enak seperti kue. Yang dimaksud dengan pati ganyong adalah tepung yang dibuat
langsung dari umbinya yang sudah tua dan baik (tidak ada tanda-tanda kebusukan).
Hasil umbi basahnya lebih kecil, namun kadar patinya tinggi dan hanya lazim
diambil patinya.
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna edulis Ker.

1. Habitat Ganyong
Ganyong dapat tumbuh baik di berbagai iklim, dengan penyebaran curah
hujan tahunan 1000-1200 mm, akan menghasilkan pertumbuhan yang
memuaskan. Jenis tersebut cenderung tumbuh pada daerah yang kering, tetapi
bertoleransi pada tempat-tempat basah (bukan tempat yang tergenang air), juga
sangat toleransi terhadap naungan. Pertumbuhan normal terjadi pada suhu di
atas 10C, tetapi juga dapat hidup pada suhu tinggi (30-32C) dan bertoleransi
pada kondisi sedikit beku. Ganyong tumbuh mulai dari pantai sampai pada
ketinggian 1000-2900 m dpl. dan tumbuh dengan subur pada banyak tipe

3
tanah, termasuk daerah-daerah marginal (misalnya tanah latosol asam); tetapi
lebih menyukai tanah liat berpasir dalam, kaya akan humus serta bertoleransi
pada kisaran pH 4.5-8.0.

2. Daerah Asal dan Persebaran


Ganyong merupakan tanaman asli yang berasal dari Amerika tropis
tepatnya berasal dari Amerika Selatan. Fungsinya sebagai sumber pati
komersial, tanaman ini juga telah dibudidayakan tidak hanya di Amerika, tapi
juga di beberapa daerah tropis termasuk Asia Tenggara. Tanaman ini
dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur,
D.I. Yogyakarta, Jambi, Lampung dan Jawa Barat. Sedangkan di Sumatera
Barat, Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah dan Maluku, tanaman ini belum dibudidayakan dan masih
merupakan tumbuhan liar di pekarangan dan di pinggir-pinggir hutan. Pada
umumnya para petani yang telah membudidayakan tanaman ganyong tersebut
melakukan penyiangan tetapi belum melaksanakan pemberantasan
hama/penyakit.

3. Morfologi
a. Rimpang
Rimpang bercabang horizontal, panjangnya dapat mencapai 60 cm,
dengan buku-buku yang berdaging menyerupai umbi, tertutup dengan sisik
daun, dan serabut akar yang tebal.
b. Daun
Tanaman ganyong berdaun lebar dengan bentuk elips memanjang dan
bagian pangkal dan ujung runcing. Panjang daun 40 - 70 cm, sedangkan
lebarnya 20 - 40 cm. Warna daun beragam dari hijau muda sampai hijau
tua. Kadang-kadang bergaris ungu atau keseluruhannya ungu. Demikian
juga dengan pelepahnya ada yang berwarna ungu dan hijau.
c. Bunga
Perbungaan di ujung ranting, tandan, biasanya sederhana tetapi
kadang-kadang bercabang, muncul tunggal atau berpasangan, tidak teratur,
bunga biseksual. Kelopak bulat telur, mahkota berbentuk pita, berwarna
merah pucat sampai kuning, bibir bunga lonjong - bulat telur sempit,
berbintik kuning dengan merah.
d. Buah dan Biji

4
Buah kotak kerapkali tidak tumbuh sempurna, bulat memanjang lebar,
panjang kurang lebih 3 cm, tertutup papila. Biji 5 atau kurang per
ruangnya.

4. Macam Ganyong di Indonesia


Di Indonesia dikenal dua macam ganyong, yaitu ganyong merah dan
ganyong putih. Ganyong merah ditandai dengan warna batang, daun dan
pelepah yang berwarna merah atau ungu. Sedang yang warna batang, daun dan
pelepahnya hijau dan sisik umbinya kecoklatan adalah ganyong putih.
Ganyong merah memiliki batang lebih besar, agak tahan terkena sinar matahari
dan tahan kekeringan. Biji yang dihasilkan biasanya sulit berkecambah, hasil
umbi basah lebih besar tapi kadar patinya rendah. Rimpang biasanya dimakan
segar atau direbus. Ganyong putih lebih kecil dan pendek, kurang tahan terkena
sinar tetapi tahan kekeringan. Menghasilkan biji yang bisa diperbanyak
menjadi anakan tanaman. Hasil rimpang basah lebih kecil, tapi kadar patinya
tinggi, umum diambil patinya
Komposisi kimia ganyong dapat dilihat sebagai berikut:
Komposisi Kimia Umbi Ganyong (tiap 100 g bahan)
1. Air (g) : 79,9
2. Kalori (kal) : 77
3. Protein (g) : 0,6
4. Lemak (g) : 0,2
5. Karbohidrat (g) :18,4
6. Serat :0,8
7. Abu :0,9
8. Kalsium (mg) :15
9. Fosfor (mg) :70
10. Besi (mg) :20
11. Vitamin B1 (mg) :0,1
12. Vitamin C (mg) :10
13. Rendemen (%) :6

5. Pati Ganyong
Pati gayong dibuat dari ganyong yang sudah tua, sehingga diperoleh pati
yang halus, dengan rasa seperti tepung hunkwe. Pati ganyong dapat dimasak
sebagai campuran dalam pembuatan makanan.
Proses pembuatan pati ganyong sebagai berikut:
a. Bahan
1) Ganyong
2) Air secukupnya

5
b. Cara Pembuatan
1) Bersihkan ganyong, cuci kupas kulitnya.
2) Parut sampai lembut, lalu tambah air secukupnya sambil diremas-remas
dan diaduk-aduk kemudian saring.
3) Endapkan hasil saringan kemudian jemur hingga kering. Apabila tidak
ada sinar matahari, penjemuran dilakukan di dalam rungan, di atas
pemanas buatan seperti tungku atau kompor.

B. Daun Pandan
Daun pandan merupakan salah satu tanaman yang mengeluarkan aroma yang
wangi. Daun ini banyak sekali kegunaannya bagi kehidupan manusia khususnya
ibu-ibu rumah tangga, dimana digunakan sebagai pewarna dan pengharum
tambahan alami pada makanan. Selain itu Daun pandan wangi (Pandanus
amaryllifolius) ternyata mempunyai khasiat khusus sebagai tonikum, penambah
nafsu makan dan penenang.

C. Gula Jawa
Gula merah atau gula Jawa biasanya diasosiasikan dengan segala jenis gula
yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga
palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Bunga (mayang) yang belum mekar diikat
kuat (kadang-kadang dipres dengan dua batang kayu) pada bagian pangkalnya
sehingga proses pemekaran bunga menjadi terhambat. Sari makanan yang
seharusnya dipakai untuk pemekaran bunga menumpuk menjadi cairan gula.
Mayang membengkak. Setelah proses pembengkakan berhenti, batang mayang
diiris-iris untuk mengeluarkan cairan gula secara bertahap. Cairan biasanya
ditampung dengan timba yang terbuat dari daun pohon palma tersebut. Cairan yang
ditampung diambil secara bertahap, biasanya 2-3 kali. Cairan ini kemudian
dipanaskan dengan api sampai kental. Setelah benar-benar kental, cairan dituangkan
ke mangkuk-mangkuk yang terbuat dari daun palma dan siap dipasarkan.
Gula jawa/merah memiliki banyak manfaat kesehatan dibandingkan gula
tebu/putih. Selain memberikan rasa manis (tapi rendah kalori), gula jawa
mengandung garam mineral, kaya nutrisi, dan bermanfaat untuk mengatasi anemia,
batuk, typhus, lepra, dan sebagainya.

6
D. Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan
atau Arecaceaedan adalah anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini
dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai
tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah
sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Yang terkandung dalam daging buah kelapa ini sekitar 90% merupakan asam
lemak jenuh dan hanya 105 asam lemak tak jenuh. Meskipun mengandung asam
lemak jenuh, namun minyak kelapa memiliki rantai karbon sedang sehingga mudah
dicerna oleh tubuh.
Asam lemak rantai sedang lebih baik dibandingkan asam lemak rantai panjang
karena bisa langsung dicerna dalam usus tanpa adanya proses hidrolisi dan
enzimatis. Sedangkan minyak yang memiliki rantai karbon yang panjang harus
melalui beberapa tahapan dulu untuk diproses di dalam pencernaan manusia
sebelum akhirnya dapat diserap dinding usus lewat beberapa proses yang panjang.
Asam lemak rantai sedang juga tidak diubah menjadi lemak atau kolesterol
serta tidak memengaruhi kolesterol darah. Dan terkait dengan manfaatnya, asam
lemak rantai sedang ini berkemampuan secara spesifik sebagai antifungsi,
antiprotozoa, antibakteri, dan juga antivirus.

E. Jajanan tradiasional yang sehat

Jajanan pasar memang lezat dan nikmat sekali. Jajanan pasar merupakan
konsumsi masyarakat baik sebagai camilan, atau pengganjal perut sebelum waktu
makan. Jajanan pasar juga di suguhkan pada saat acara khusus seperti seminar,
meeting dan acara keluarga. Bagi masyarakt Indonesia, makanan ini memang tak
bisa lepas dari kehidupan sehari-hari.

Saat ini jajanan pasar perlahan tergusur dengan banyaknya aneka jenis
makanan modern yang masuk. Makanan modern mungkin bagi sebagian orang
terasa lebih nikmat dari jajanan tradisional Indonesia, karena memang rasa yang
gurih dan asin lebih mendominasi rasanya yang bisa disebut dalam makanan siap

7
saji. Namun dari segi gizi, jajanan pasar banyak mengandung zat gizi yang
bermanfaat bagi kita.

Banyak Jajanan pasar Indonesia yang lezat dan bergizi tinggi yang diolah
dengan sangat baik, serta mengandung bahan alami dan bebas dari zat pewarna
yang berbahaya bagi kesehatan.

BAB III
METODE PENULISAN

8
A. Pendekatan Penulisan
1. Observasi
Dalam mengumpulkan data untuk melakukan percobaan, kami
melakukan observasi secara tak langsung. Pada observasi tak langsung, kami
membaca dari internet bagaimana jajanan tradiasional yang baik dan sehat.
Kami juga membaca bagaimana cara mendapatkan pewarna makanan alami
yang baik untuk kesehatan.
2. Studi pustaka
Untuk mendapatkan panduan, kami mencari acuan dari internet yang
sumbernya dapat dipercaya.
3. Eksperimen
Tidak hanya dengan observasi dan studi pustaka, kami juga melakukan
eksperimen berupa membuat jajanan tradisional yang menggunakan pewarna
makanan alami, tanpa bahan kimia seperti penguat rasa dan pengawet sintesis.

B. Sumber Penulisan
Kami mendapatkan sumber penulisan karya ilmiah ini dari internet dan buku
literatur.

C. Sasaran Penulisan
Karya ilmiah ini membahas jajanan tradisional puding ganyong yang berbahan
dasar dari pati ganyong. Kami memilih menggunakan ganyong karena ganyong
murah, bergizi, dan merupakan rimpang yang penanam dan perawatannya mudah.
Pembuatan pati ganyong pun mudah. Untuk memperkuat aroma, kami
menggunakan daun pandan sebagai penyedap makanan.
Hasil percobaan pembuatan jajanan tradisional puding ganyong ini digunakan
sebagai jajan anak yang sehat dan bergizi supaya anak terbiasa makan makanan
yang alami.

D. Tahapan Penulisan
Kami melakukan beberapa tahapan dalam pembuatan jajanan tradisional
puding ganyong sebagai berikut:

1. Bahan

Ubi ganyong yang sudah tua

9
Air
Daun pandan
Gula jawa
Kelapa

2. Alat

Pisau
Parutan
Panci
Kain saring atau kain blacu
Tampah (nyiru)

3. Cara Pembuatan

1) Bersihkan ganyong, cuci kupas kulitnya.

2) Parut sampai lembut, lalu tambah air secukupnya sambil diremas-remas dan
diaduk-aduk kemudian saring.

3) Endapkan hasil saringan kemudian jemur hingga kering. Apabila tidak ada
sinar matahari, penjemuran dilakukan di dalam rungan, di atas pemanas butan
seperti tungku atau kompor.

4. Cara Pembuatan Puding Ganyong :


1) Didihkan santan lalu tambahkan gula jawa secukupnya.
2) Setelah santan mendidih kemudian masukan pati ganyong dan aduk perlahan-
lahan, sambil mengaduk tambahkan pandan sebagai penyedap.
3) Setelah sekitar 5 menit hangat dan masukan larutan panas tersebut kedalam
cetakan sesuai bentuk dan ukuran yang dinginginkan.
4) Tunggu sampai dingin dan puding ganyong yang kaya akan gizi siap
dikonsumsi sebagai makanan alternatif bagi keluarga.

10
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Cara Membuat Jajanan Tradisional Puding Ganyong yang Menarik dan Enak
Puding ganyong merupakan salah satu jajanan tradisional di Pulau Jawa.
Makanan ini terbuat dari ganyong yang diolah menjadi pati ganyong. Langkah
pertama yaitu didihkan santan lalu tambahkan gula jawa secukupnya. Setelah
santan mendidih kemudian masukan pati ganyong dan aduk perlahan-lahan, sambil
mengaduk tambahkan pandan sebagai penyedap. Setelah sekitar 5 menit hangat dan
masukan larutan panas tersebut kedalam cetakan sesuai bentuk dan ukuran yang

11
dinginginkan. Tunggu sampai dingin dan puding ganyong yang kaya akan gizi siap
dikonsumsi sebagai makanan alternatif bagi keluarga.

B. Keunggulan Jajanan Tradisional Puding Ganyong yang Terbuat dari Bahan Alami
Jajanan tradisional puding yang terbuat dari bahan alami mempunyai
keunggulan sebagai berikut :
a. Menggunakan bahan alami sehingga tidak berbahaya terhadap kesehatan tubuh.
b. Bahan baku ganyong yang murah dan mudah ditemukan dalam masyarakat.
c. Baik untuk anak-anak karena mengandung karbohidrat, kalori, dan fosfor yang
tinggi.

12
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk mengatasi kelangkaan pangan di tengah terus bertambahnya jumlah
penduduk dunia manusia dituntut untuk kreatif mencari bahan pangan alternatif
selain beras yang sudah banyak dikonsumsi sejak ribuan tahun yang lalu. Sumber
bahan pangan alternatif tersebut antara lain berasal dari umbi-umbian. Salah satu
dari umbi-umbian tersebut adalah ubi ganyong yang ternyata memiliki kandungan
gizi yang tidak kalah dengan sereal dan merupakan makanan yang sangat baik
untuk pekembangan balita karena mengandung fosfor dan kalsium yang cukup
tinggi.

Untuk mengkonsumsi ubi ganyong dapat dilakukan dengan mengolah ubi


tersebut menjadi makanan yang memiliki bentuk yang menarik dan memiliki rasa
yang enak. Salah satu cara untuk mendapatkan makanan tersebut yaitu dengan cara
mengolah ubi ganyong menjadi puding. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
membuat puding ganyong adalah dengan cara membuat pati ganyong terlebih
dahulu kemudian baru dibuat puding.

B. Saran
1) Perlunya sosialisasi makanan tradisional yang sehat.
2) Sebaiknya membuat jajanan pasar dengan bahan-bahan alami yang aman
dikonsumsi.
3) Masyarakat harus lebih teliti saat membeli jajanan tradisional.
4) Masyarakat harus melestarikan budaya bangsa dengan makan makanan
tradisional.

13
DAFTAR PUSTAKA

Collection, Articles. 2012. Mengenal Jajan Pasar yang Sehat dan Bergizi,
http://kompiancur.blogspot.com/2012/01/mengenal-jajanan-pasar-yang-sehat-
dan.html
Sutomi, Budi. 2008.Kupas Tuntas Daun Suji dan Pandan,
http://budiboga.blogspot.com/2008/01/kupastuntas-daun-suji-pandan.html
Wikipedia. 2010. Gula Jawa, http://healindonesia.wordpress.com/2009/02/13/gula-
jawa-memiliki-manfaatkesehatan-dibandingkan-gula-tebu/
Wikipedia. 2012. Gula Merah, http://id.wikipedia.org/wiki/Gula_merah
Wikipedia. 2012. Kelapa, http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa

14
LAMPIRAN GAMBAR

15

Anda mungkin juga menyukai